LAPORAN KASUS
Identitas
Nama
: Ny. MY
Umur
: 39 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Benteng
Status Pernikahan
: Sudah Menikah
Tgl. MRS
: 26/01/2015
Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 jam yang lalu
SMRS. Nyeri terasa terus menerus. Awalnya pasien sudah sering mengeluh nyeri
seperti ini, yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu, kemudian memberat
sehingga pasien datang ke RS. Os juga mengeluh sering keputihan yang gatal dan
berbau, haid tidak teratur. Demam (-). Pasien sudah menikah, tetapi hingga
sekarang belum mempunyai anak.
Riwayat Penyakit Dahulu
: -
Riwayat Kebiasaan
: -
Pemeriksaan Fisik
Tekanan Darah
: 160/80 mmHg
Nadi
: 84x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 37C
Kepala
: normocephal
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Leher
Dada
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
simetris
vocal fremitus normal
sonor pada kedua lapang paru
BJ I-II murni, regular. Bunyi napas vesikuler kiri-kanan
Abdomen
-
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
: datar
: BU (+) kesan normal
: nyeri tekan (+) di perut kanan bawah, massa (+), nyeri
Perkusi
Ballotement
: -/-
Genitalia
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
-
Hb
: 10,0 g/dL
PLT
CT/BT : 7 / 4
Golda : B
GDS
: 256.000 mm3
: 69 mg/dL
Tanggal
27/01/2015
Perjalanan Penyakit
S : Perut bawah agak sakit
O : KU baik, kesadaran CM
Abd : supel, massa (+), uterus tak
teraba
Genitalia : dbn
A : Kistoma Ovarii
13.30
Pengobatan
Rencana kistektomi
Informed concent
Infus RL 30 tpm
Cefotaxim 1 gr/12 jam
Drip tramadol 1 amp/8jam
Lab. Darah rutin
GDS
EKG
Konsul anestesi
28/01/2015
TD:120/80
mmHg
N: 88 x/m
P: 18 x/m
S: 36, 8C
Mata : CA -/-, SI -/
Abd: Supel, NT tempat operasi
(+), luka operasi baik, BU (+) N
A: Post kistektomi H-I
Lanjutkan
Makan minum biasa
Miring kiri - kanan
Hb post 9,4
g/dL
Drain
warna
merah (30
cc)
29/01/2015
TD:120/80
Lanjutkan
mmHg
N: 88 x/m
P: 18 x/m
S: 37,9C
Drain
warna
merah (80
cc)
30/01/2015
TD:120/80
mmHg
N: 88 x/m
P: 18 x/m
S: 37,4C
Drain
warna
merah (10
cc)
31/01/2015
TD:120/80
mmHg
N: 88 x/m
P: 18 x/m
S: 36, 8C
01/02/2015
TD:120/80
mmHg
N: 88 x/m
P: 18 x/m
S: 36, 8C
Mata : CA -/-, SI -/
Abd: Supel, NT tempat operasi
(+), luka operasi baik, BU (+) N
A: Post kistektomi H-III
Lanjutkan
S: keluhan (-)
Boleh Pulang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KISTA COKLAT
(Ovarial endometriosis)
A. Definisi
Endometriosis adalah gangguan ginekologi yang sering terjadi yakni
adalah kelenjar endometrial dan stroma diluar tempat yang normal. 1
Menurut urutannya yang tersering, endometriosis di temukan di
tempat-tempat berikut: ovarium, peritoneum, dan ligamentum sacrouterina,
kavum douglasi, dinding belakang uterus, tuba falopii, plika vesikouterina,
ligamentum rotundum dan sigmoid, septum rectovaginal, kanalis inguinalis,
apendiks, umbilicus, serviks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum,
parut laparatomi, kelenjar limfe dan lain-lain. 6
Endometrioma adalah kista endometrial pada ovarium. Gambaran
endometrioma yakni berdinding halus, kista berisi cairan berwarna coklat.
Massa ovarium ini unilocular, tetapi sering multilokular berdiameter > 3 cm.
endometrioma ovarium adalah endometriosis yang tersering. Ovarian
endometrioma terbentuk melalui invaginasi kortks ovarium dan selanjunya
berbentuk debris menstrual yang melekat pada permukaan ovarium. Teori lain
mengatakan bahwa endometrioma berkembang akibat dari metaplasia
coelomic dari inklusi invaginasi epithelial. 1
B. Epidemiologi
Endometriosis adalah penyakit yang sering terjadi pada 6-10%
populasi wanita umum. Pada wanita dengan nyeri, infertile atau keduanya,
frekuensinya sekitar 35-50%. Sekitar 25-50% wanita infertil mengalami
endometriosis dan 30-50% wanita dengan endometriosis adalah infertil. Data
Rendahnya
kadar
FSH,
LH
dan
E2
dapat
adalah
secara
histomorfologi
histomorphologically
mirip
dengan
eutopic
mirip
dengan
eutopik
adalah
penyebab
tersering
nyeri
pelvis,
yang
mempengaruhi seorang wanita dapat bervariasi dan dapat siklik atau kronik.
Penyebab mendasar dari nyeri ini belum jelas, tetapi sitokin proinflamasi dan
prostaglandin dilepaskan oleh endometriotic implants ke dalam cairan
peritoneal mungkin menjadi salah satu sumbernya. 1
Tanda-tanda dan gejala endometriosis umum adalah nyeri panggul,
dismenore, dispareunia, perdarahan uterus abnormal, dan infertilitas. Jenis dan
tingkat keparahan gejala tergantung pada luasnya penyakit, lokasi, dan organorgan yang terlibat. Endometriosis hadir dalam sekitar sepertiga dari pasien
dengan nyeri panggul kronis. Dismenore adalah keluhan lebih sering daripada
dispareunia. Meskipun hubungan endometriosis dan infertilitas diakui dengan
baik, mekanisme patofisiologi yang kurang dipahami. 8
Infertil adalah akibat dari adhesi yang disebabkan oleh endometriosis
dan mengganggu pick-up oosit normal dan transpor melalui tuba falopi.
Gangguan mekanis dari ovulasi dan fertilisasi, juga mempengaruhi
patogenesis infertilitas. Pada wanita dengan endometriosis, kista ovarium
endometrial dapat berkembang dan bertumbuh 6-8 cm. Endometrioma ini juga
disebut kista coklat karena mengandung cairan kental, debris darah berwarna
coklat. Ukuran kista ovarium endometrioma bercariasi dari kecil, superfisial,
berukuran 5-10 cm. secara klinis, ukuran yang lebih dari 20 cm sangat jarang.
Ukuran 15-20 cm jarang. 4
Prosedur
bedahnya
termasuk
eksisi,
line
excision,
BAB III
PEMBAHASAN
adalah
kista
endometrial
pada
ovarium.
Gambaran
2.
serosum,
yang
kehilangan
epitel
kelenjarnya
epitelium).
Bentuk
umumnya
unilokuler,
bila
DAFTAR PUSTAKA
1. Carr BR. Endometriosis. In: Schorge JO, et al, editors . Williams Gynecology.
New York; McGraw-Hill:2008
2. Bulletti C, Coccia ME, Battistoni S, Borini A. Endometriosis and infertility. J
Assist Reprod Genet (2010) 27:441447.
3. DeCherney AH, Nathan L, Goodwin TM, Laufer N. Current Diagnosis &
Treatment Obstetrics & Gynecology. 10th ed. New York: McGraw-Hill; 2007.
4. Katz VL. Benign Gynecologic Lesions : Vulva, Vagina, Cervix, Uterus,
Oviduct, Ovary. In: Katz VL, Lentz GM, Lobo RA, Gershenson DM, editors.
Comprehensive Gynecology. 5th ed. Philadelphia; Elsevier: 2007.
5. Giudice LC. Endometriosis. N Engl J Med 2010;362:2389-98
6. Prabowo RP. Endometriosis. Dalam, Wiknjosastro H, Saifuddin AB,
Rachimhadhi T. Edisi ke II. Jakarta; Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
2009. H. 316.
7. Hill JA, D'Hooghe TM. Endometriosis. Berek JS, editor. Berek & Novak's
Gynecology. 14th Edition. New York; Lippincott Williams & Wilkins: 2007.
8. Schenken RS. Endometriosis. In: Gibbs RS, et al, editors. Danforth's
Obstetrics and Gynecology. 10th Edition. New York; Lippincott Williams &
Wilkins: 2008.
LAPORAN KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN
(Februari 2015)
UNIVERSITAS PATTIMURA
KISTA COKLAT
(ENDOMETRIOSIS OVARIUM)
Oleh:
Stanly Pieter Thenu, S.Ked
2008-83-047
Konsulen:
dr. Rahmat Saptono, Sp.OG