Abnormal
Case Report
Pembimbing :
dr. H. La Ode Tamsila, M.Kes., Sp.OG
Oleh :
Megawati Nur Fitri (K1A1 15 078)
Identitas
• Nama : Ny.W.U
• Umur : 54 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : SMP
• Agama : Islam
• Suku/ Bangsa : Muna/ Indonesia
• Alamat : Guali, Desa Kasaka
• No.RM : 02 43 33
• Tanggal masuk : 30 September 2019
*Keluhan utama
Darah haid yang berlebihan (>5x ganti pembalut dalam
sehari)
*Anamnesis Terpimpin
Pasien datang dengan keluhan haid sejak 5 hari SMRS. Volume haid yang
keluar sama, terus menerus, sehari >5x ganti pembalut. Darah yang keluar
berupa cair bercampur gumpalan. Siklus haid sebelumnya teratur 28 hari
dengan lama haid 5-7 hari. Keluhan lain: pusing(-), penglihatan kabur(-),
Mual(-), Muntah(-), Nyeri ulu hati(-), Nyeri saat berhubungan dgn suami (-),
Nyeri saat berkemih (-).keputihan (-) Riw. HT(-), DM (-), Asma (-), Alergi Obat
(-), Riw. KB : (-)
Status Generalis
• Normosefal
Kepala
Pemeriksaan Dalam
a. Inspekulo Tidak dilakukan
b. Vagina toucher Tidak dilakukan
Pemeriksaan Luar
• Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
USG
Hiperplasia
Endometrium
DIAGNOSIS
• USG
• Darah Lengkap
Penatalaksanaan
Normal 24-38
Sering <24
Frekuensi haid (hari)
Jarang >38
Normal
Keteraturan siklus (hari) Variasi ±2-20
Tidak teratur
dalam 12 bulan Variasi > 20
Tidak ada
Normal 4-8
Panjang >8
Durasi haid (hari)
Pendek <4
Normal 5-80
Volume darah haid (ml)
Banyak >80
Sedikit <5
Klasifikasi PUA
PUA
PUA- PALM
PUA-P • Biasanya polip bersifat asimptomatik, namun dapat pula
Polip menyebabkan PUA
• Umumnya lesi jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas
• Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG
dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopologi
PUA-A • Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman
Adenomiosis jaringan endometrium pada hasil histopatologi
• Adenomiosis dimasukkan dalam system klasifikasi
berdasarkan berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG.
Mengingat terbatasnya fasilitas MRI, pemeriksaan USG
cukup untuk mendiagnosis adenomiosis
• Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotropik
pada myometrium dan sebagian berhubungan dengan
adanya hipertrofi miometrium
PUA
PUA- COEIN
PUA-C • Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan
Coagulopathy hemostasis sistemik yang terkait dengan PUA
• Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan haid
banyak memiliki kelainan hemostasis sistemik, dan yang
paling sering ditemukan adalah penyakit von willebrand
PUA-O • Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA
Ovulatory dengan manifestasi perdarahan yang sulit diramalkan dan
dysfunction jumlah darah yang bervariasi
• Dahulu termasuk dalam kriteria perdarahan uterus
disfungsional (PUD)
• Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan
dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
• Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh sindrom
ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia, hipotiroid,
obesitas, penurunan berat badan, anoreksia, atau
olahraga berat yang berlebihan
PUA
SIKLUS OVULASI
SIKLUS ANOVULASI
• Tujuan:
• 1. mengontrol episode perdarahan berat
• 2. mengatur haid supaya normal kembali
• Bila pengobatan medikamentosa gagal,
segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap.
• Kegagalan terapi medikamentosa bisa
menjadi pertimbangan untuk melakukan
tindakan bedah, misalnya ablasi
endometrium, reseksi histeroskopi, dan
histerektomi
TERIMA KASIH