Anda di halaman 1dari 17

EKTIMA

Standar Kompetensi 4A
TUJUAN UMUM

 Peserta didik mampu menjelaskan mengenai


penyakit ektima
TUJUAN KHUSUS

1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi,


epidemiologi dan patogenesis ektima
2. Peserta didik mampu menjelaskan gejala klinis
ektima
3. Peserta didik mampu menjelaskan komplikasi dari
ektima
4. Peserta didik mampu menjelaskan pembantu
diagnosis dan diagnosis banding ektima
5. Peserta didik mampu menjelaskan pengobatan
dan prognosis ektima
DEFINISI

 Definisi
merupakan ulkus superfisialis dengan
krusta diatasnya disebabkan oleh
infeksi Streptococcus
ETIOLOGI

Ektima merupakan pioderma ulseratif pada


kulit yang umumnya disebabkan oleh
Streptococcus β-hemolyticus grup A
PATOFISIOLOGI

Staphylococcus aureus merupakan


penyebab utama dari infeksi kulit dan
sistemik.
Seperti halnya Staphylococcus
aureus, Streptococcus sp
GEJALA KLINIS

tampak krusta tebal berwarna


kuning, biasanya berlokasi di
tungkai bawah, yaitu tempat yang
relatif banyak mendapat trauma.
Jika krusta diangkat ternyata lekat
dan tampak ulkus yang dangkal
DIAGNOSIS BANDING

Impetigo Krustosa
KOMPLIKASI

Komplikasi ektima, antara lain selulitis,


erisipelas, gangren, limfangitis,
limfadenitis supuratif, dan bakteremia .
PENATALAKSANAAN

1. Nonfarmakologi
Pengobatan ektima tanpa obat dapat berupa mandi
menggunakan sabun antibakteri dan sering
mengganti seprei, handuk, dan pakaian.

2. Farmakologi
Pengobatan farmakologi bertujuan mengurangi
morbiditas dan mencegah komplikasi
Sistemik
Pengobatan sistemik digunakan jika infeksinya luas.
Pengobatan sistemik dibagi menjadi pengobatan lini pertama dan
pengobatan lini kedua
1. Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin)
• Dewasa: Dikloksasilin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari
• Anak : 5 - 15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari.
• Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB
• Sefaleksin 40 - 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari

2. Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid)


• Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg selama 4
hari
• Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10
hari
• Dewasa: Eritomisin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari.
• Anak : 12,5 - 50 mg/kgBB/dosis, 4 kali/hari.
TOPIKAL

 Pengobatan topikal digunakan jika infeksi


terlokalisir, tetapi jika luas maka digunakan
pengobatan sistemik
 Neomisin, Asam fusidat 2%, Mupirosin, dan
Basitrasin merupakan antibiotik yang dapat
digunakan secara topikal
Pada Lesi ektima yang diangkat krustanya,
akan terlihat ulkus yang dangkal
Lesi tipikal ektima pada ektremitas bawah

Anda mungkin juga menyukai