Anda di halaman 1dari 28

GLAUKOMA SEKUNDER

AKIBAT KELAINAN LENSA

Oleh:
Micheline Brigita Bolang
N 111 14 012

Pembimbing:
dr. Frangky Baharutan, Sp.M
PENDAHULUAN
• Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang
berarti hijau kebiruan  kesan warna pada pupil
penderita glaukoma
• Glaukoma terdiri dari dua tipe utama  glaukoma
sudut terbuka dan sudut tertutup.
• Berdasarkan etiologinya :
– glaukoma primer
– glaukoma sekunder
PENDAHULUAN
• Menurut penelitian retrospektif tahun 2005-2007
mengenai glaukoma sekunder di RSCM Jakarta 
penyebab kebutaan kedua terbanyak  faktor lensa
• Lens induced glaucoma:
– glaukoma fakomorfik, glaukoma fakolitik,
fakoanafilaktik dan dislokasi lensa.
• Peranan operasi katarak sangat penting, selain dapat
mengembalikan penglihatan yang kabur, juga dapat
mengurangi risiko lens induced glaucoma.
Sirkulasi Akuos Humor
KLASIFIKASI

• Glaukoma sekunder akibat perubahan lensa


(lens-induced glaucoma):
– Lens-induced glaucoma (open angle):
• glaukoma fakolitik,
• glaukoma fakoanafilaksis.
– Lens-induced glaucoma (closure angle):
• glaukoma fakomorfik,
• dislokasi lensa.
DEFINISI
• Glaukoma fakolitik
– Pada katarak yang mengalami kebocoran kapsul
lensa anterior secara mikroskopik  protein-
protein lensa masuk kedalam bilik mata depan
 edema dan tersumbatnya anyaman
trabekular oleh protein-protein lensa
• Glaukoma fakoanafilaktik
– Pasien menjadi lebih peka terhadap protein
lensanya sendiri setelah dilakukan operasi atau
adanya trauma penetrasi  inflamasi
granulomatosa
DEFINISI
• Glaukoma fakomorfik
– Pembesaran ukuran lensa yang menyebabkan
blokade pupil dan pendangkalan kamera okuli
anterior
• Dislokasi lensa
– Blokade pupil akibat subluksasi atau dislokasi
lensa baik ke anterior maupun ke posterior
EPIDEMIOLOGI

• Jarang ditemukan di negara-negara maju 


banyaknya pusat pelayanan kesehatan mata dan
adanya kesadaran dari penderita terhadap
penyakit
• Lebih sering terjadi di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia  penanganan katarak sering
terlambat
ETIOLOGI
• Glaukoma fakolitik
– katarak matur, katarak hipermatur, katarak
Morgagni dan dislokasi lensa katarak di vitreus
• Glaukoma anafilaktik
– Reaksi peradangan dari tubuh yang melawan
protein-protein lensa sebagai benda asing
– Sering terjadi pada pasien post operasi dan
trauma penetrasi akibat pelepasan protein
lensa dalam jumlah besar ke kamera okuli
anterior  mengganggu toleransi imunologi
• Glaukoma fakomorfik
– katarak intumesen dan perkembangan katarak
senilis yang cepat.
• Dislokasi lensa
– Bisa terjadi akibat trauma atau secara spontan
misalnya pada sindrom Marfan
PATOGENESIS
• Glaukoma fakolitik
– Sering disebut juga sebagai suatu komplikasi
dari katarak stadium matur atau hipermatur.
– Pada lensa dewasa  konsentrasi molekul
protein lensa akan meningkat.
– Pada katarak stadium lanjut, protein lensa dapat
dilepaskan melalui pori-pori yang sangat halus
melalui kapsul lensa  presipitat protein
menimbulkan reaksi inflamasi (makrofag
memfagositosis sebagian dari protein)
inflammatory debris  menyumbat anyaman
trabekular
PATOGENESIS
• Glaukoma fakoanafilaktik
– Inflamasi diinisiasi oleh protein lensa yang
dilepaskan melalui kapsul lensa yang ruptur.
– Imunopatogenesis diyakini merupakan hasil
autosensitisasi protein lensa.
– Setelah terjadi robekan kapsul lensa dan
sensitisasi protein lensa, timbul sebuah
fenomena yang dimediasi oleh kompleks imun,
yang dapat ditransfer melalui serum hiperimun.
PATOGENESIS
• Glaukoma fakomorfik
– Penebalan lensa dapat disebabkan oleh
pembentukan katarak matur karena hidrasi
korteks.
– Saat maturasi katarak berlangsung dan protein
lensa terdenaturasi, terjadi hiperosmolaritas
pada lensa  proses hidrasi lensa berlanjut 
lensa menjadi tebal atau intumesen.
GAMBARAN KLINIK
• Glaukoma fakomorfik
– Nyeri mata, mual, muntah, penurunan visus
mendadak
– ↑ TIO, COA dangkal, edema kornea, pupil fixed
semi-dilated, lensa katarak membengkak
• Dislokasi lensa
– ↑ TIO, subluksasi lensa, edema kornea (pada
saat akut atau terjadi sentuhan lenticulo-
kornea)
Subluksasi lensa
ke Camera Oculi
Anterior
• Glaukoma fakolitik
– Nyeri, mata merah, penurunan visus perlahan
– ↑ TIO, hiperemi konjungtiva, protein lensa di COA
(dapat membentuk pseudohipopion), cell & flare,
edema kornea, katarak matur/hipermatur, sudut
COA terbuka
• Glaukoma fakoanafilaktik
– Riwayat trauma atau operasi, protein lensa yang
keluar secara masif, COA terlihat sel & flare,
Keratic Precipitate (KP), TIO ↑
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan tekanan bola mata
– Pada glaukoma karena kelainan lensa akan menunjukan
peningkatan TIO mulai dari 30-50 mmHg terutama pada
glaukoma fakomorfik yang akut.
• Pemeriksaan slit lamp
– Pada glaukoma fakolitik akan terlihat hiperemi
konjungtiva, edema kornea, terdapat sel dan flare pada
BMD, sudut bilik mata yang dalam, dan tidak terdapat
keratic precipitates (KP’s).
– Tidak adanya KP’s merupakan tanda yang membedakan
antara glaukoma fakolitik dan reaksi fakoanafilaktik. 5,8
• Gonioskopi
• Funduskopi
• Perimetri
DIAGNOSIS

• Anamnesa  keluhan mata merah, nyeri dan


penglihatan kabur secara perlahan akibat katarak.
• Pemeriksaan fisik mata dan pemeriksaan
penunjang dapat dilihat perbedaan antara dislokasi
lensa, glaukoma fakomorfik, fakolitik dan
fakoanafilaksis.
DIAGNOSIS BANDING

• Glaukoma sudut tertutup akut  lensa jernih dan


bilik mata depan tertutup
• Glaukoma akibat uveitis  sinekia posterior total,
iris bombans, sudut tertutup atau dapat juga
berupa miosis dengan sudut terbuka
• Glaukoma akibat tumor intraokuler  didapati
lensa jernih, ct-scan terlihat massa
PENATALAKSANAAN
• Dislokasi lensa anterior  ekstraksi lensa segera
setelah tekanan intraokular terkontrol secara medis.
• Dislokasi lensa posterior  lensa biasanya dibiarkan
dan glaukoma diobati sebagai glaukoma sudut terbuka
primer
• Glaukoma fakomorfik  2 tahap: menurunkan tekanan
intraokuler dan operasi katarak.
– mengatasi blok pupil, menekan produksi aqueus,
dan membuka sudut yang tertutup 
medikamentosa dan beberapa manuver atau
tindakan sebelum operasi katarak
PENATALAKSANAAN
• Glaukoma fakolitik:
– Terapi kausatif  menurunkan TIO dengan cara
menghilangkan penyebabnya yaitu katarak
– Steroid topikal  mengurangi proses inflamasi,
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
– obat-obat siklopegik  mengurangi nyeri dan
menurunkan TIO
• Glaukoma fakoanafilaktik
– sama seperti penanganan glaukoma akibat
kelainan lensa karena katarak lainnya yaitu
penuruan TIO dan melakukan ekstraksi katarak.
– Operasi diperlukan untuk mengangkat semua
sisa material lensa termasuk kapsul lensa dan
lensa intraokular
PROGNOSIS

• BAIK:
– jika pengobatan tidak terlambat  kebanyakan
pasien dilaporkan mengalami kemajuan visus
setelah ekstraksi katarak dan implantasi lensa
intraokuler,
• BURUK:
– pengobatan yang terlambat  menyebabkan visus
tidak mengalami kemajuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai