Anda di halaman 1dari 44

GANGGUAN

MENSTRUASI
R. Nety Rustikayanti, M.Kep.
Organ Reproduksi
Kalender Menstruasi
Karakteristik Menstruasi Normal
• Menarche: usia 10-16 tahun, rerata 13 tahun
• Durasi: 2-7 hari (< hypomenorrhea, > menorrhagia)
• Jumlah: 30-80 ml; 3 pembalut/hari (< hypomenorrhea, >
menorrhagia)
Perdarahan Disfungsional
Menstruasi Normal
• Siklus: bervariasi, 23-40 hari, rerata 29.6 hari
• Panjang siklus berkurang  usia
• Abnormal : perdarahan tidak tentu diluar batasan siklus
• Perdarahan diluar siklus: perdarahan pre atau post menopause
Menstruasi Normal
• Durasi: 2-7 hari, rerata 5 hari
• Menstruasi memanjang > 7 hari
• Kehilangan darah: sulit dievaluasi
• Berbeda di setiap ras
• Rerata kehilangan darah: 40 cc; 90% hari ke 1-3
• Patologis: > 80 cc
• Penilaian kritis kehilangan darah tidak dapat dipastikan o.k
diabaikan oleh beberapa perempuan
Menstruasi Normal
• 50-75% aliran menstruasi adalah darah, sisanya terdiri dari
fragmen jaringan endometrium dan lender
• Darah haid tidak menggumpal – terdiri dari jaringan endometrium,
sel darah merah, trombosit yang mengalami degenerasi dan fibrin
• Endometrium mengandung sejumlah besar produk degradasi
fibrin
• Kehilangan darah berlebihan,  zat litik dengan cepat
menyebabkan adanya gumpalan dalam aliran menstruasi 
aliran darah menstruasi berlebihan
Menstruasi Abnormal
• Menorrhagia (hypermenorrhea)  perdarahan uterus berlebih baik
jumlah maupun darah, namun dalam interval yang regular
• Oligomenorrhea  periode menstruasi pada interval > 35 hari
• Menometrorrhagia  perdarahan uterus, biasanya berlebihan dan lama
terjadi sering dan jarak yang irregular
• Polymenorrhea:  sering namun epidose perdarahan uterus pada
rentang 21 hari atau kurang
• Metrorrhagia:  perdarahan uterus terjadi pada interval irregular
• Hypomenorrhea  perdarahan uterus regular namun jumlah sedikit
• Intermenstrual bleeding  perdarahan uterus, biasanya tidak banyak,
terjadi kapanpun dalam siklus menstruasi, diluar menstruasi normal
Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB)
• Anovulatory bleeding
• Perdarahan disfungsional uterus (PUD)
• Durasi, jumlah, frekuensi >>>
• Umum selama tahun-tahun perimenarce dan perimenopause
• Biasanya bersifat sementara dan membaik dengan sendirinya
• Berbagai fx mempengaruhi periode reproduksi
• Penyebab dapat dari organ sentral, intermediate, perifer atau
fisiologis
Etiologi
• Penyebab sentral : immaturitas aksis hipotahlamus-hipofisis;
penyakit fungsional atau kronis; trauma, toksik, dan infeksi lesi;
polycystic ovarian disease
• Faktor psikologis: kecemasan, stress, trauma emosional; obat-
obatan psikotropika, adiksi obat, penggunaan steroid eksogenus
• Penyebab intermediate: penyakit kronis, penyakit metabolk atau
endokrin, ketidakseimbangan Nutrisi
• Penyebab peripheral: kistra ovarium fungsional, tumor fungsional,
kegagalan ovarium prematus
• Fisiologis: perimenarche dan perimenopause
Perimenarcheal Dysfunctional Uterine
Bleeding (DUB)
• Terutama disebabkan pematangan hipotalamus terlambat, tidak
sinkron atau abnormal dan umpan balik positif yang tidak adekuat
• Biasanya berhubungan dengan oligomenor, polimenor atau tidak
teratur menstruasi akibat terlambat atau gagalnya ovulasi dengan
kegagalan fase luteal
• Perdarahan uterus kadang parah dan berkepanjangan yang
menyebabkan anemia berat terutama dalam siklus anovulasi
• Dalam kasus menetap perlu diberikan terapi hormon siklik atau
kontrasepsi oral
Gangguan Menstruasi Usia Reproduksi
• Pada usia reproduksi, penyebab psikologis melibatkan kehidupan
perkawinan dan seks, riwayat detil dapat mengungkapkan adanya
episode anovulasi
• Riwayat putus hubungan, kecanduan alkohol atau narkoba dan
tekanan sekolah atau social
• Sindrom ovarium polikistik, dengan temuan umum: obesitas,
hirsutisme, siklus anovulasi (kegagalan perkembangan folikel),
hiperplasia endometrium
Perdarahan Pervaginam Abnormal pada Usia
Reproduksi
• Cedera vaginal dan vulva: post traumatic/kekerasan sexual abuse
• Haematuria/perdarahan rectum – kadang keliru terhadap perdarahan
pervaginam
• Cervicitis, polip vaginal dan servik, kanker servik
• Hiperplasia endometrium, polip uterus, kanker endometrium, uterine
fibroids
• Kecacatan ovarium primer, kista ovarium (fungsional), tumor ovarium
• Gangguan hormonal: hiper- atau hipotiroid, Cushing syndrome, diabetes.
• Ketidakseimbangan nutrisi: malnutrisi dan defisiensi vitamin
• Penyakit lain: chronic renal failure.
Gangguan Menstruasi Usia Reproduksi
• Pendarahan siklus teratur yang berlebihan atau menoragia
– Sering disebabkan oleh penyakit organik jinak pada saluran reproduksi
seperti fibromioma atau penyakit radang panggul
– Bisa juga disfungsional
– Jarang dikaitkan dengan keganasan
• Pendarahan tidak teratur atau asiklikal (metrorrhagia)
– Biasanya menunjukkan penyakit organik: karsinoma serviks atau
endometrium
– Sering disfungsional (siklus anovulasi)
Gangguan Menstruasi Perimenopause
• Disfungsi menstruasi biasanya dikaitkan dengan kegagalan fungsi
ovarium
• Ditandai dengan interval yang meningkat antara menstruasi
• Beberapa siklus terjadi ovulasi
• Levels kadar gonadotropin terutama FSH biasanya meningkat,
ketika kembali ke nilai normal kadang-kadang terjadi ovulasi
Gangguan Menstruasi Postmenopause
• Pendarahan dari saluran genital 12 bulan setelah penghentian
menstruasi
• Dibutuhkan penilaian dan manajemen yang cepat
• Penyebab: hipoestrogenisme, HRT, atrofi vagina dan endometrium,
kanker vagina, serviks, dan uterus, caruncle uretra, polip serviks,
fibroid uterus
• Tumor vulva, vulvovaginitis
• Diagnosis banding: penyebab perdarahan kandung kemih dan
dubur yang dapat dikacaukan dengan perdarahan vagina
Perdarahan Vagina Postkoitus
• Infeksi vagina
• IMS: chlamydia, gonorrhea
• Sex kasar
• Perdarahan penis
• Haemospermia
• Cervicitis, cervical polyps, cervical cancer
• Blood disorders
• Uterine cancers
Perdarahan Pervaginam Akibat Obat
• Kontrasepsi oral  berhenti atau mulai
• Progestogen withdrawal therapy  khususnya dosis besar
• Terapi estrogen (onset atau withdrawal)
• Suplemen herbal atau alternatif
Pengkajian
• Riwayat: usia, paritas, fertilitas  jumlah, durasi, pola perdarahan;
masalah ginekologis yang berhubungan termasuk infertilitas atau
gejala perimenopause
• Gejala yang menunjukkan perdarahan, von Willebrandt disease,
myksoedema, tirotoksikosis, penyakit Cushing, gagal ginjal dll
• Rencana dan harapan pasien: kontrasepsi, kehamilan berikutnya,
kemungkinan histerektomi
• Pemeriksaan umum (eksklud penyakit lain), abdomen dan pelvis
(eksklud massa pelvis)
• Penunjang: transvaginal ultrasound
• D/C: terutama untuk diagnostic namun juga untuk terapi
Prinsip Pengelolaan
• Dua tujuan utama dikaitkan dengan kehilangan darah
– Kontrol episode perdarahan akut dan pencegahan kekambuhan
– Kelola gejala pasien sementara penyebab utama dianalisis
• Kalender menstruasi: durasi, jumlah, keteraturan
• Suplemen zat besi
• Kehilangan darah yang mengancam jiwa dengan transfusi: jarang
Amenorrhea
Amenorrhea
• Tidak adanya menstruasi pada perempuan usia reproduktif

K
L
Fisiologis Patologis
A
S
I
F Pra-pubertas
I Primer
K
A Kehamilan
S Sekunder
I
Menopause
Cryptomenorrhea
• Terjadi menstruasi namun terdapat obstruksi aliran darah

Himen
Kongenital
imperforata
Penyebab Atresia
vagina
Didapat
Stenosis
serviks
Akumulasi darah dalam cavum uteri

Hematocolpos

Hematometra

Hematosalphinx
Temuan Klinis
• Amenor
• Nyeri abdomen bawah
• Retensi urin
• Teraba massa membulat (globular) pada abdomen
• Selaput dara menonjol
Manajemen
• Insisi (+) hymen dan drainase darah
• Dilatasi serviks pada stenosis
Amenor Primer
• Gagalnya menstruasi pada usia < 16 tahun pada perempuan dengan
ciri-ciri sekunder normal

Hipogonadisme Hipogonadisme
hipogonadotropik hipergonadotropik

Delayed puberty Primary ovarian failure

CNS tumor Galaktosemia

Disfu/ hipothal & 17-α hydroxylase


hipofisis deficiency
Pengkajian
• Riwayat dan pemeriksaan fisik
• USG
• Karyotipe
• Penilaian hormone
• Pemeriksaan darah
Manajemen
• Koreksi penyebab
• Siklus estrogen dan progestereon
• Terapi kortikosteroid
Amenor Sekunder
• Tidak adanya menstruasi selama 6 bulan atau lebih pada
perempuan yang sebelumnya memiliki pola menstruasi normal

Penyebab

Fx Uterus Fx Ovarium Fx Hipofisis

Fx Hipotalamus Sistemik Gangguan adrenal


Pengkajian
• Riwayat dan pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan darah
• Penilaian hormon
Manajemen
• Tidak ditemukan abnormalitas
– Pastikan
• Kasus dengan ditemukan penyebab
– Tata laksana penyebab
• Polycystic ovarian syndrome
– ↓ BB
– GnRH agonist
– Pembedahan
• Hiperprolaktinemia
– Bromocriptine
– Pembedahan
Manajemen
• Premature ovarian failure
– Terapi hormon
– Kortikosteroid
– IVF
• Gangguan adrenal
– Obat-obatan adrenokortikolitik
– Adrenalektomi
Dismenorrhea
• Nyeri kram yang menyertai menstruasi

Klasifikasi
Lainnya:
• Spasmodik
Primer Sekunder
• Kongestif
• Membranosa
Dismenor Primer
• Nyeri menstruasi tanpa ada patologis pelvik
• Umumnya 2-3 tahun setelah menarche dan berhenti setelah
melahirkan
• Dimulai sesaat sebelum menstruasi atau saat menstruasi dan
berlangsung 1-3 hari
Penyebab Prostaglandin
• Psikosomatis
• Abnormalitas anatomi dan Kram
fungsi uterus
– Stenosis os internal
– Perkembangan ductus mulerian
tidak sesuai
Tekanan uterus ↑
• Peran vasopressin
Nyeri
Temuan Klinis
• Kram uterus
• Mual
• Muntah
• Fatigue
• Diare
• Nyeri kepala
• Pusing
Diagnosis
• Pelvic sonography
• CT/MRI
• Hysterosalphingography
• Hysteroscopy/laparascopy
Penatalaksanaan
• Umum
– Konseling
– Psikoterapi
• Obat-obatan
– Prostaglandin sintetase inhibitor
– Mefenamic acid, ibuprofen, indomethacin
– Kontrasepsi oral
– Dydrogesteron

• Pembedahan
– Dilatasi kanalis servikalis
– Presacral neurectomy
– Laser Assisted uterosacral Nerve Ablation
Dismenor Sekunder
• Berhubungan dengan adanya patologis pelvis
• Kram dimulai 3-5 hari sebelum menstruasi dan berhenti saat
adanya perdarahan
• Umumnya pada usia 30-an

Infeksi pelvis
Endometriosis Adenomiosis
kronis

penyebabFibroid uterus IUCD dalam


uterus
Polip
endometrium
Temuan klinis
• Nyeri perut bawah disertai sakit punggung
• Dispareunia
• Infertilitas
• Perdarahan abnormal
Penatalaksanaan
• Mengelola penyebab gejala
• Intervensi bedah
– Hysteroscopy disertasi D-C
– Laparascopy
– Laparatomi disertai insisi adenomyoma
– Histerektomi pada lanjut usia

Anda mungkin juga menyukai