Anda di halaman 1dari 24

BAB 1: PONDASI KEPERCAYAAN

Islam adalah agama yang dibangun di atas pondasi akidah yang bersumber dari
al-Qur’an dan as-Sunnah. Siapapun yang mengaku beragama Islam, maka haram
baginya membangun keyakinan dari adat, dongeng, mimpi atau segala sesuatu
yang tidak ditetapkan Alloh dan Rosul-Nya.
Segala keyakinan yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah merupakan
wahyu Alloh yang harus diimani setiap muslim. Apa-apa yang datang dari Alloh
dan Rosul-Nya tidak boleh diukur dengan akal manusia. Dalam arti sampai
dimanapun ketidaksanggupan manusia mencernanya dengan otak dan akal
semua yang datang dari Alloh dan Rosul-Nya harus diimani dan diterima secara
mutlak.
Lain pula halnya dengan kepercayaan-kepercayaan batil yang tidak ada
sumbernya dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta di luar logika standar manusia.
Semua itu adalah ‘khurofat’ atau mitos yang bisa berupa ajaran-ajaran leluhur,
adat istiadat, dongeng, pantangan dan larangan, pemujaan, kekuatan ghoib benda
pusaka, roh benda mati, ramalan-ramalan dan segala keyakinan yang
bertentangan dengan Islam. Mayoritas mitos adalah kesyirikan yang diharamkan
Islam.
Harus kita ingat bahwa kepercayaan di dalam Islam adalah termasuk ‘iman bil
ghoib’. Ini mempunyai dua arti yaitu harus mengimani hal-hal ghoib yang
dikabarkan oleh Alloh dan Rosul-Nya di dalam al-Qur’an dan hadis tanpa
penyaringan akal pikiran. Di waktu yang sama, diharamkan secara mutlak
mempercayai hal-hal ghoib yang tidak berasal dari al-Qur’an dan hadis.
Tidak ada yang mengetahui hal ghoib kecuali Alloh, tidak para nabi, tidak para
malaikat, tidak para wali, dan tidak seorang pun yang bisa mengetahui yang
ghoib. Apabila ada hal-hal ghoib yang dikabarkan oleh Nabi , maka hal itu
karena beliau telah diberitahukan Alloh, bukan berarti beliau mengetahui yang
ghoib.
Barangsiapa berkeyakinan bahwa dirinya atau orang lain bisa menguasai hal
ghoib atau mengetahui hal-hal yang ghoib atau meyakini segala keyakinan yang
bertentangan dengan Islam, berarti dia telah kufur, karena hal ini termasuk hal
yang tidak pernah diberitakan oleh Alloh kepada siapa pun, tidak kepada para
malaikat yang dekat dengan-Nya dan tidak juga kepada para rasul yang diutus-
Nya.

1
BAB 2: HARI DAN MALAM MISTIS
Banyak orang yang menganggap bahwa di antara hari atau bulan yang bernuansa
mistis dan angker karena diyakini akan turun malapetaka atau keburukan.
Adapun di dalam islam, tidak ada keyakinan hari dan malam mistis sebagaimana
yang diyakini kaum kejawen dan mereka yang bergelut dalam dunia mistis.
Anggapan angkernya hari dan malam-malam mistis tidak lepas dari pengaruh
media massa dan cerita mitos yang banyak beredar di tengah masyarakat.
Di antara malam yang dianggap keramat oleh banyak orang adalah malam Jumat
kliwon yang diyakini sebagian masyarakat sebagai malam yang angker dan
bernuansa mistis. Banyak tayangan televisi yang menjadikan malam Jumat
kliwon sebagai acara mistik. Beragam ritual sihir, santet, tenung dan bongkar
mayat dilakukan di malam Jumat kliwon. Bahkan, acara puncak puasa 40 hari
dalam budaya kejawen di akhiri pada malam Jumat kliwon.
Selain Jumat Kliwon, ada juga Selasa Kliwon yang dianggap keramat oleh
sebagian besar masyarakat Jawa. Bahkan, banyak yang percaya mayat orang
yang meninggal di malam Selasa Kliwon harus dijaga selama 40 hari agar tidak
dicuri oleh orang yang sedang mencari ilmu kebatinan. Sama seperti Jumat
Kliwon, Selasa Kliwon awalnya dikeramatkan karena sering dijadikan puncak
terakhir puasa orang-orang zaman dulu.
Selain hari dan malam, banyak orang yang meyakini terdapat keyakinan
terhadap bulan mistis dan sial seperti keyakinan tentang bulan Suro. Hakikatnya
keyakinan seperti ini sama persis dengan keyakinan masyarakat jahiliyah masa
silam. Hanya saja hari atau bulannya berbeda. Bagi masyarakat masa silam, bulan
syawal adalah bulan pantangan untuk menikah. Untuk melawan keyakinan ini,
Rasulullah saw menikahi sebagian istrinya di bulan syawal. Beliau ingin
membuktikan bahwa pernikahan bulan syawal tidak memberi dampak buruk
apapun bagi keluarga
Semua kepercayaan tersebut adalah kepercayaan yang batil dan ritual-ritual
yang dilakukan disebabkan kepercayaan kepada hari dan malam-malam tersebut
adalah amalan yang diharamkan di dalam Islam. Wajib bagi setiap muslim untuk
menjauhi berbagai kepercayaan mungkar tentang hari dan malam mistis karena
hal tersebut akan menjerumuskan mereka kepada kesyirikan dan neraka.

2
BAB 3: SEPUTAR FALAK

Banyak mitos yang tersebar di masyarakat berkaitan dengan falak (benda-benda


langit). Mitos tersebut banyak sekali mengandung kesyirikan yang bisa
menghapuskan pahala amal dan mengeluarkan seseorang dari Islam. Alloh
berfirman: “Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (Qs. Az-Zumar: 65). Alloh
berfirman: “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. ” (QS. An-Nisa: 48)
Di antara mitos seputar bintang yaitu ramalan zodiak yang diyakini dapat
mengetahui masa yang akan datang melalui rasi-rasi bintang yang biasanya diberi
nama-nama seperti: Sagitarius, Scorpio, Pisces, Leo, Aries dan lain-lain, tidak lain
hanyalah hasil bualan setan semata. Mempercayai ramalan zodiak adalah bentuk
kesyirikan.
Selain itu, mitos yang tersebar di sebagian masyarakat adalah cerita tentang raksasa
bernama “Batara Kala” yang menelan bulan atau matahari sehingga menyebabkan
terjadinya gerhana. Saat itu anak kecil diminta berlindung di kolong tempat tidur.
Kaum perempuan, khususnya yang sedang hamil diharuskan mengolesi perutnya
dengan abu sisa pembakaran kayu.
Bagi seorang muslim, gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Alloh , sama
sekali tidak berkaitan dengan kematian, bencana atau tersebarnya wabah penyakit.
Untuk itu sebagai seorang muslim disyariatkan melaksanakan sholat gerhana
sebagai bentuk pengagungan kepada Alloh .
Nabi bersabda: ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara
tanda-tanda kekuasaan Alloh . Gerhana ini tidak terjadi karena kematian
seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdoalah
kepada Alloh , bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR.
Bukhori).
Kewajiban atas setiap muslim untuk tidak menoleh kepadanya apalagi
mempercayainya dan harus memperingatkan keluarga serta kerabatnya tentang hal
itu. Oleh karena itu, ketika terjadi bintang jatuh atau gerhana, maka kita tidak
diperkenankan untuk melaksanakan ritual-ritual yang sama sekali tidak diajarkan
oleh Islam.

3
BAB 4: SEPUTAR ANGKA 13 & ANGKA 4
Angka 13 dianggap banyak orang sebagai angka sial. Oleh karena itu, banyak
sekali maskapai penerbangan, hotel, rumah sakit atau gedung-gedung bertingkat
tidak ada tempat duduk atau lantai ke-13. Fenomena ini terdapat di banyak
negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kepercayaan tahayul dan aneka mitos terkait angka 13 berasal dari kepercayaan
sekte Yahudi bernama Kabbalah. Menurut mereka, angka 13 merupakan salah
satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius,
bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol
terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya.
Bagi sekte Kabbalah angka 13 merupakan angka suci sebagai waktu ritual
penyembah setan.
Angka 4 ternyata juga dianggap angka sial sebagaimana angka 13, karena
merupakan hasil penjumlahan dari dua angka tersebut yaitu 13 = 1+3 = 4.
Gedung-gedung yang memiliki lantai 4 kemudian akan menggantinya dengan 3A.
Semua itu karena mitos yang berasal dari setan yang harus tidak dipercayai. Feng
shui angka 4 pun diartikan sebagai pertanda kematian. Angka 4 dalam bahasa
China diucapkan sebagai “shi” yang bila diartikan bermakna mati. Di sisi lain,
menurut pelafalan Jepang, angka 4 erat dikaitkan dengan kesedihan. Intinya
kedua angka tersebut 13 dan 4 buruk dan pembawa sial. Inilah mengapa banyak
orang yang menghindari menggunakan angka 4 dan menganggapnya sebagai
angka yang tak beruntung.
Kepercayaan terhadap angka-angka sial termasuk keyakinan syirik yang dilarang
di dalam Islam setidaknya karena dua hal utama;
Pertama, orang yang bertathayyur tidak memiliki rasa tawakkal kepada Alloh
Azza wa Jalla dan senantiasa bergantung kepada selain Alloh.
Kedua, ia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakikatnya dan merupakan
sesuatu yang termasuk takhayyul dan keragu-raguan.”
Seorang muslim mengimani bahwa Alloh telah menetapkan takdir, untung dan
sial, baik dan buruk. Semua apa yang telah Alloh tentukan tersebut tidak ada
kaitannya dengan makhluk manapun atau angka berapapun.

4
BAB 5: SEPUTAR HEWAN

Tiada yang berhak diibadahi dan diagungkan kecuali Alloh Ta’ala. Pengagungan
dan peribadahan kepada selain Alloh adalah kesyirikan yang dilarang dalam
Islam.
Salah satu contoh kesyirikan adalah pengagungan dan peribadahan kepada
hewan-hewan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Padahal, keyakinan seperti
ini adalah keyakinan orang-orang bodoh pada masa jahiliyyah yang berdasarkan
pada kedustaan belaka.
Banyak hewan yang dipercayai memiliki tuah (kesaktian yang membawa
keberuntungan) sehingga menjadi kepercayaan yang turun temurun dari
generasi ke generasi seperti: Kebo bule di keraton solo dan diberi nama Kyai
Slamet. Ribuan warga yang memadati jalan yang menjadi jalur kirab kebo bule,
seakan tidak sabar untuk melihat ‘Sang Kyiai’. Kebo bule menjadi ikon istimewa
warga Solo khususnya Keraton Surakarta, terutama pada saat perayaan Satu
Suro.
Selain Kebo Bule ada juga ayam cemani yang diyakini membawa kedamaian,
menambah rezeki, memudahkan jodoh, melariskan dagangan, hingga mampu
membawa kesuksesan negosiasi, baik saat perang ataupun konflik. Selain itu,
ayam Cemani juga biasa digunakan untuk ritual sedekah bumi, laut, gunung,
kawah, ruwatan memandikan benda pusaka, sulit jodoh, pelet dan sebagai syarat
kesempurnaan ilmu kekebalan.
Menganggap hewan tertentu memiliki tuah berarti menganggap hewan itu
mengandung berkah yaitu kebaikan yang melimpah.
Dalam Islam, semua bentuk keberkahan berasal dari Alloh Ta’ala dan Alloh
mengkhususkan keberkahan kepada sebagian makhluk-Nya sesuai kehendak-
Nya. Oleh karena itu, sesuatu tidak boleh dinyatakan mempunyai berkah dan
cara atau usaha mendapatkannya kecuali berdasarkan al-Qur’an dan hadis,
seperti keberkahan masjid dengan ibadah di dalamnya dan keberkahan al-Qur’an
dengan membaca dan mentadaburinya. Begitu pula, manusia tidak boleh mencari
keberkahan (bertabarruk) kepada sesuatu kecuali pada hal yang telah
dinyatakan oleh al-Qur’an dan hadis.
Mencari keberkahan melalui hewan-hewan bukanlah termasuk ajaran Islam dan
haram serta berpotensi menjerumuskan pelakunya kepada kesyirikan, karena
pada prakteknya kita saksikan banyak yang mempercayai hewan tersebut dapat
mendekatkan diri kepada Alloh Ta’ala atau praktek tersebut adalah ritual
keagamaan kesyirikan di luar Islam.

5
BAB 6: DEWI SRI & NYI RORO KIDUL
Dewi Sri adalah sosok mitologi Hindu yang konon menjadi sumber asal
keberkahan tanaman padi. Kemudian masyarakat agraris kuno di Indonesia
memujanya sebagai lambang keberkahan dan kesuburan dengan segala
ritualnya yang kental dengan nuansa animisme dan dinamisme.
Mapag Dewi Sri adalah salah satu adat sebagian masyarakat yang dilaksanakan
untuk menyambut datangnya panen raya dan sebagai bentuk syukur kepada
Dewi Sri. Karena itu acara ini biasanya dilakukan dengan mengarak simbol
Dewi Sri mengelilingi kampung dengan diiringi berbagai atraksi kesenian,
pergelaran Wayang Kulit Purwa, selamatan dan acara memperebutkan air yang
berasal dari tujuh mata air yang dipercaya sebagai obat untuk segala macam
penyakit dan tolak bala.
Upacara yang serupa dengan Mapag Dewi Sri adalah larung sesaji, yaitu
syukuran laut yang dilakukan agar hasil tangkapan ikan para nelayan
melimpah. Salah satu larung sesaji yang banyak terjadi di masyarakat adalah
syukuran laut untuk Nyi Roro kidul yang dipercaya sebagai penguasa laut
selatan. Untuk itu, disediakan sesajen berupa kepala kerbau, kembang tujuh
rupa, buah-buahan, makanan khas, dan lain sebagainya yang dipersembahkan
untuk penguasa laut. Semua bentuk sesajen untuk ritual peribadatan yang
dipersembahkan kepada selain Alloh adalah kesyirikan.
Jika ditinjau dari akidah Islam, tentu semua keyakinan ini termasuk kesyirikan,
sebab yang mengatur panen, curah hujan, memberi kesuburan tanah,
kemakmuran dan berbagai nikmat lainnya hanyalah Alloh swt dan Alloh
memiliki nama al-Mun’im (Maha Pemberi nikmat).
Sosok goib yang dikenal dengan sosok Dewi Sri, Nyi Roro Kidul atau lainnya
dalam cerita-cerita tentang penampakan yang terjadi di laut, pantai ataupun
istana seorang penguasa mungkin saja benar adanya. Jika benar, maka itu
adalah penampakan setan untuk menyesatkan manusia. Ritual-ritual yang
dilakukan untuknya adalah kesyirikan yang mengeluarkan seseorang dari
agama Islam menjadi musyrik dan kekal di neraka jahannam.
Mempercayai Dewi Sri dan Nyi Roro Kidul dalam bentuk mengagungkan
dirinya, atau mengagungkan gambarnya, atau memberikan sesajen untuknya,
agar dia tidak mengganggu manusia, hukumnya adalah syirik. Wajib bagi
seorang muslim untuk menjauhi keyakinan tersebut.

6
BAB 7: MITOS SEPUTAR RUMAH
Rumah adalah lokasi terbaik dalam menyemai benih-benih kebaikan serta
keimanan dari sebuah keluarga. Sehingga, tidak berlebihan jika setiap orang
mendambakan rumah yang nyaman, sejuk, agar mendukung terciptanya
keluarga sakinah.
Dalam realitanya, banyak sekali mitos yang dipercaya oleh masyarakat berkaitan
dengan rumah tempat tinggal. Di antara mitos tersebut, yaitu: rumah tusuk sate,
rumah menghadap timur, rumah dengan seluruh pintunya lurus sejajar, rumah
yang pernah ditempati orang gila dan yang lainnya.
Mitos rumah “Tusuk Sate” merupakan sebutan untuk rumah yang terletak tepat
di ujung pertigaan dan terkesan seperti memangku jalan. Menurut mitos, rumah
dengan kondisi ini dapat mendatangkan bencana, kesialan, atau bahkan
kematian.
Kita dapati pula adat sebagian penduduk setelah menaikkan kayu atas rumah
atau istilah Jawa (wuwungan), mereka memberi sesajen berupa seikat gabah,
setandan pisang, selembar kain (merah-putih) dan lain sebagainya dengan
anggapan hal tersebut akan memberi barokah sebuah rumah atau sebagai
penghormatan terhadap penunggu desa tersebut.
Dalam Islam, desain, bentuk, posisi dan letak rumah tidak berkaitan sama sekali
dengan untung dan sial kehidupan penghuninya. Islam telah mengajarkan bahwa
untung dan sial sebuah rumah terkait dengan keimanan dan ketakwaan
penghuninya kepada Alloh . Rosululloh banyak memberikan tuntunan
kepada umatnya yang ingin menjadikan tempat tinggal mereka penuh harmoni
dan keberkahan. Nabi memberikan panduan agar jangan berlebihan dalam
membangun tempat tinggal. Melainkan, rumah seorang muslim adalah yang
pantas untuk sekadar mampu menutupi dari pandangan orang lain dan
melindunginya dari bahaya hewan buas.
Seorang muslim dianjurkan memperbanyak membaca al-Qur’an terutama surat
al-Baqoroh. Nabi bersabda: “Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai
kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-
Baqoroh di dalamnya.” (HR. Muslim)
Seorang muslim juga dianjurkan memperbanyak melaksanakan sholat sunnah
rowatib di rumah, mengucapkan salam saat masuk rumah dan membaca zikir-
zikir lainnya. Semua itu yang disertai dengan amal-amal sholih lainnya akan
membuat rumah kita menjadi berkah penuh sakinah.

7
BAB 8: ROH
Roh adalah unsur non-materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Alloh
sebagai penyebab adanya kehidupan. Banyak keyakinan mungkar yang tersebar
di masyarakat bahwa roh orang yang telah meninggal bergentayangan setelah
kematiannya, terutama ketika kematiannya tidak wajar seperti mati bunuh diri,
dibunuh dan sebagainya, maka arwahnya tidak tenang. Arwah tersebut akan
meminta sesuatu agar arwahnya bisa tenang. Bahkan roh tersebut diyakini bisa
menjelma di alam nyata dengan bentuk seperti kuntilanak, wewe gombel, sundel
bolong, dan sebagainya.
Roh seseorang yang baru mati juga diyakini akan berada di sekitar rumah selama
sebulan mengunjungi keluarganya, kemudian kembali setelah 40 hari dan akan
bergentayangan selama setahun di sekitar makamnya. Sehingga kebanyakan
masyarakat kita mengadakan berbagai ritual yang tidak ada tuntunannya dalam
Islam, seperti 40 harian, 100 harian, 1000 harian dan haulan.
Dalam Islam, apabila roh sudah berpisah dari tubuh, maka ia akan berada di alam
Barzakh. Roh tersebut tidak akan mampu kembali lagi ke dunia. Jadi tidak benar
kalau ada yang mengatakan bahwa roh akan kembali ke rumahnya pada hari-hari
tertentu.
Dalam islam tidak dikenal istilah ruh gentayangan atau ruh kembali ke alam
dunia, mendatangi rumahnya, apalagi hidup lagi dalam rupa yang lain,
sebagaimana yang diajarkan dalam keyakinan re-inkarnasi. Islam mengajarkan
bahwa ruh orang yang telah meninggal berada di alam lain, yaitu alam kubur,
yang itu sama sekali di luar alam dunia.
Kepercayaan bahwa roh bisa menjelma menjadi sosok tertentu adalah tidak
benar adanya. Penampakan roh di hadapan manusia adalah penampakan setan
untuk menyesatkan manusia. Berbagai bentuk pengagungan untuk mereka
seperti membunyikan klakson 3 kali, melempar koin atau sebatang rokok atau
menaruh sesajen, semua yang dilakukan itu adalah bentuk kesyirikan yang
pelakunya diancam neraka.
Di dalam Islam, Ruh orang-orang beriman berada di alam barzakh yang luas,
yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh
orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit, yang di dalamnya hanya ada
kesusahan dan siksa sebab termasuk dari lubang-lubang neraka.

8
BAB 9: BULAN SURO (MUHARROM)

Bulan Muharrom di masyarakat Indonesia disebut dengan bulan Suro. Sebagian


masyarakat menganggap bulan Suro sebagai bulan penuh kesialan, keramat, sakral,
penuh musibah dan bencana. Berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana,
musibah pun dilakukan oleh mereka. Di antaranya adalah acara ruwatan, yang
berarti pembersihan. Mereka yang diruwat diyakini akan terbebas dari kesialan. Ada
beberapa kriteria bagi mereka yang wajib diruwat, antara lain ontang-anting
(putra/putri tunggal), kedono-kedini (sepasang putra-putri), sendang kapit
pancuran (satu putra diapit dua putri).
Karena bulan ini diyakini bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan
nikah, dan sebagainya. Jika melakukan hajatan pada bulan ini diyakini bisa
mendatangkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan
keluarga tidak harmonis, dan sebagainya.
Namun kepercayaan bulan Muharrom (Suro) sebagai bulan keramat bukan hanya
diyakini oleh suku atau bangsa tertentu saja. Agama Syi’ah umpamanya, memiliki
keyakinan tersendiri tentang Muharrom. Terutama pada tanggal 10 Muharrom,
mereka mengadakan acara akbar untuk memperingati dan menuntut balas atas
meninggalnya Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib di Karbala. Mereka melakukan ritual
itu didasarkan atas klaim palsu atas pembelaan kepada Al-Husain.
Dalam ajaran Islam tidak ada hari atau bulan sial. Rosululloh telah meniadakan
keyakinan thiyaroh dan semisalnya. Dari Abu Hurairoh berkata: "Rosululloh
bersabda: "Tidak ada 'adwa, thiyaroh, hammah, Shofar dan menjauhlah dari orang
yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa". (HR.
Bukhori)
'Adwa artinya keyakinan penularan penyakit dengan sendirinya tanpa kehendak dan
takdir Alloh . Thiyaroh artinya merasa bernasib sial karena melihat burung,
binatang atau apapun. Hammah artinya keyakinan jika burung hantu hinggap di atas
rumah maka akan ada yang mati. Shofar artinya keyakinan bahwa bulan Shofar
adalah bulan sial dan tidak menguntungkan. Maksud dari hadis shohih di atas adalah
peniadaan semua keyakinan yang menyatakan bahwa ada pengaruh buruk yang
timbul tanpa kehendak dan izin dari Alloh .
Jadi, menganggap bulan Suro penuh kesialan adalah bagian dari sikap mencela
waktu yang merupakan bentuk perbuatan kesyirikan yang dilarang di dalam Islam.

9
BAB 10: ADAT KEBIASAAN (PERNIKAHAN, KEHAMILAN, KELAHIRAN &
KEMATIAN)
Banyak sekali adat kebiasaan yang menyebar di tengah masyarakat mengandung
ritual mitos yang bukan bersumber dari Islam, di antaranya adat pernikahan,
kehamilan, kelahiran dan kematian. Mitos-mitos tersebut tidak terlepas dari
unsur-unsur kesyirikan, khurofat dan tahayul.
Pada adat pernikahan misalnya didapati adanya ritual menginjak telur, membuat
aneka sesajen yang ditaruh di setiap desa, pinggiran sumur bahkan di atas rumah
ketika pernikahan. Semua itu dilakukan dengan keyakinan agar pernikahan yang
dilakukan bisa menjadi berkah dan membawa kebaikan.
Ada pula adat kebiasaan ketika bayi lahir, yaitu: ritual penguburan ari-ari, ritual
memukulkan alu ke bumi sebanyak tujuh kali di dekat bayi, ritual ketika bayi
terlepas dari tali pusatnya, ritual ketika bayi pertama kali dibawa ke halaman
rumah, ritual ketika bayi berumur 5 hari, 35 hari, ritual ketika bayi berumur 7
bulan dengan memasak aneka nasi, membuat tangga terbuat dari tebu dan
kurungan ayam dari bambu. Semua adat tersebut diyakini akan mendatangkan
keberkahan serta kemujuran bagi si bayi.
Di dalam agama Islam, ritual yang dibenarkan ketika bayi lahir hanyalah
mencukur rambut bayi, memberikan nama untuk bayi dan menyembelih
kambing sebagai aqiqah. Semua itu dilakukan pada hari ketujuh dari hari
kelahiran.
Adapun adat kebiasaan di sebagian masyarakat pada saat kematian dipenuhi
dengan ritual mistik dan jauh dari tuntunan Islam, seperti peringatan-peringatan
setelah 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari dan 1.000 hari setelah kematian. Acara
haul kesedihan diadakan setiap genap satu tahun setelah kematian. Semua acara
selalu dibarengi dengan makan-makan, sesajian dan lain sebagainya, yaitu hal-
hal yang sama sekali tidak disyariatkan oleh Islam.
Peringatan-peringatan setelah kematian seperti ritual hari ke 3, ke 7, ke 40 dan
seterusnya, dimana sebagian masyarakat meyakini bisa memberikan kebaikan
untuk si mayit, semua ini tidak pernah diajarkan dan dicontohkan oleh
Rosululloh dan para shahabatnya (tidak ada dalam islam).
Sebagai seorang muslim kita harus berlepas diri dari adat yang bertentangan
dengan islam. Hal tersebut untuk menjaga kemurnian agama Islam dan
diterimanya ibadah kita di sisi Alloh Ta’ala.

10
BAB 11: KERAMAT
Keramat berarti barang atau tempat yang bertuah dan memberikan efek mistik
serta mampu mempengaruhi sesuatu yang lain. Di antara yang dikeramatkan
oleh sebagian masyarakat, seperti kuburan, benda pusaka, pohon, candi-candi,
goa-goa, pantai-pantai, gunung-gunung, danau dan lain sebagainya.
Banyak sekali kuburan yang dikeramatkan dan dikhususkan untuk diziarahi
serta diminta keberkahannya. Dengan melakukan itu mereka mengharapkan
pahala dari Alloh. Padahal dalam ziarah itu terjadi banyak kesyirikan, dosa besar
dan kemungkaran-kemungkaran yang dijadikan sebagai syarat untuk
memperoleh apa yang diinginkan.
Selain itu banyak juga benda-benda pusaka yang dikeramatkan di negeri ini. Hampir
setiap daerah memiliki benda pusaka yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Ada
keris, kujang, cincin, sabuk, gelang, kalung, aneka peninggalan keraton dan lain-lain.
Jika benda-benda tersebut benar-benar menunjukan adanya keluarbiasaan mistis,
itu berarti benda-benda tersebut telah diikatkan dengan para setan agar terlihat
keluarbiasaannya.
Adanya unsur mistis tersebut menjadikan manusia mengagungkannya dan
mempersembahkan berbagai ritual dan sesajen. Di antara ritual tersebut, yaitu
memandikannya dengan air bunga, meletakannya di tempat yang dimuliakan dan
membacakan mantra-mantra untuk menjaga keagungannya. Semua ini adalah
bentuk kesyirikan yang menjadikan seseorang menjadi kafir.
Adapun situs-situs peninggalan yang dikeramatkan oleh banyak orang di
antaranya candi-candi, goa-goa, pantai-pantai, gunung-gunung dan danau. Situs-
situs tersebut dikeramatkan berdasarkan mitos-mitos ghoib yang mistis. Banyak
sekali orang yang mempercayai bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan, seseorang harus mengunjungi situs-situs tersebut dan melakukan
kemungkaran serta kesyirikan yang dipersembahkan untuk setan penguasa situs
tersebut. Di antaranya sesajen, menyembelih hewan, bersemedi, berdoa kepada
makhluk halus, melakukan hubungan seksual yang haram dan lain-lain.
Sudah jelas sekali perbuatan-perbuatan seperti di atas adalah kekufuran dan
kemusyrikan yang jika pelakunya tidak sempat bertaubat sebelum mati maka dia
akan kekal di neraka.
Seluruh umat Islam sepakat bahwa Hajar Aswad adalah batu yang paling mulia
dari segala batu. Tapi tidak ada seorangpun dari para sahabat yang menganggap
sakti, apalagi minta kesembuhan kepadanya. Bahkan Nabi Muhammad tidak
menyarankan kepada umatnya untuk mengeramatkan dan meminta kesembuhan
dan lainnya.

11
BAB 12: TEORI DARWIN
Charles Robert Darwin adalah salah satu ilmuan barat yang sekuler, dalam
bukunya yang berjudul The Origin of Species, ia menyimpulkan bahwa Alloh
tidak berperan dalam penciptaan. Bagi Darwin, asal mula species bukan
berasal dari Alloh, tetapi dari adaptasi kepada lingkungan. Menurutnya, Alloh
tidak menciptakan makhluk hidup.
Dalam teori Darwin disebutkan bahwa semua species yang berbeda
sebenarnya berasal dari satu nenek moyang yang sama. Species menjadi
berbeda antara satu dan yang lain disebabkan kondisi-kondisi alam. Bahkan
dalam teori ini dinyatakan bahwa asal-usul manusia berasal dari kera yang
berevolusi menjadi manusia. Perkataan ini tidak benar. Seluruh manusia
adalah keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam diciptakan dengan wujud yang
sempurna. Alloh berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)
Sabda Rosululloh berikut ini perlu kita renungkan sebagai timbangan syariat
yang memutuskan kebatilan teori Darwin ini. Rosululloh bersabda, “Alloh
menciptakan Adam dan tingginya 60 hasta. Kemudian Alloh berfirman kepada
Adam, ‘Pergilah, ucapkan salam kepada mereka para malaikat. Lalu dengarlah
salam mereka kepadamu, sebagai salammu dan salam keturunanmu!’ Maka
Adam berkata: ‘Assalamu’alaikum.’ Malaikat-malaikat Alloh menjawab:
‘Assalaamu’alaika warahmatulloh’ mereka menambahnya dengan
‘warahmatulloh’. Maka semua orang yang masuk jannah tinggi badannya
seperti Adam. Dan manusia terus menerus berkurang ketinggiannya hingga
saat ini.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Setiap makhluk hidup khususnya manusia diciptakan secara hakiki dan pasti,
bukan hasil evolusi dari kera. Teori Darwin adalah kesesatan yang banyak
disebutkan dalam buku-buku pendidikan khususnya di pendidikan umum.
Teori ini juga didoktrinkan ke berbagai penjuru dunia dan telah
mempengaruhi pemikiran dan kepercayaan sebagian manusia di dunia.
Hakikatnya, evolusi yang diklaim oleh Darwin ini tidak layak disebut teori
dalam ilmu pengetahuan, karena tidak memiliki dasar eksperimen ilmiah dan
tidak terbukti secara nyata. Barangsiapa yang meyakini dan membenarkan
teori Darwin ini, maka ia telah keluar dari Islam karena mengingkari dalil al-
Qur’an dan hadis shohih yang menyebutkan dengan pasti bahwa manusia
adalah keturunan Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Alloh
secara langsung tanpa proses kelahiran terlebih dahulu.

12
BAB 13: VALENTINE DAY
Valentine Day adalah hari raya yang saat ini banyak dilakukan oleh manusia dan
diikuti oleh sebagian umat Islam. Hari tersebut dirayakan sebagai suatu
perwujudan cinta kasih seseorang. Asal mula Valentine Day adalah ritual bangsa
Romawi kuno dengan memberikan persembahan untuk dewi cinta Juno
Februata. Pada hari itu, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam
kotak. Lalu setiap masing-masing dari mereka mengambil nama secara acak dan
gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk
bersenang-senang dan dijadikan obyek hiburan.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama resmi di Roma, penguasa Romawi
dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya
dengan nuansa Kristiani.
Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada tahun 496 Masehi, Paus
Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja
dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati pendeta Valentine yang
mati pada tanggal 14 Februari. Pada perkembangannya di zaman modern saat
ini, perayaan Valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Jelaslah bahwa hari raya Valentine Day adalah perayaan yang dilakukan oleh
orang-orang kafir Romawi kuno dan Kristen yang penuh dengan kesyirikan dan
kemaksiatan.
Seorang muslim dilarang untuk meniru-niru kebiasan orang-orang di luar Islam,
apalagi jika yang ditiru adalah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan,
pemikiran dan adat kebiasaan mereka. Secara tegas Rosululloh melarang umat
Islam untuk menyerupai dan mengikuti tradisi dan perayaan orang-orang kafir.
Rosululloh bersabda: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, berarti ia
termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)
Barangsiapa yang merayakannya maka ia telah melakukan dosa besar yang
terancam masuk neraka, karena menyerupai tradisi ritual perayaan yang
menjadi ciri khas orang-orang kafir.
Begitupun barangsiapa yang mengucapkan selamat terhadap acara kekufuran ini,
maka dosanya lebih besar daripada mengucapkan selamat kepada kemaksiatan
seperti meminum minuman keras dan sebagainya.

13
BAB 14: PESAN ALAM GHAIB
Fenomena kesyirikan yang banyak terjadi saat ini adalah munculnya orang-orang
yang mengaku telah menerima wangsit atau pesan dari alam ghaib untuk
melakukan sesuatu, meninggalkan sesuatu atau menerima bisikan ghaib atas
terjadinya suatu peristiwa. Sosok tersebut kemudian dibenarkan dan
dipopulerkan media massa agar terkenal dan diikuti di masyarakat.
Banyak orang yang tertipu dengan bisikan ghaib sehingga si penerimanya
melaksanakan pesan ghaib dan mengabarkannya kepada orang banyak untuk
mengikutinya. Mereka menerima bisikan ghaib tersebut tanpa memastikan
kebenarannya sehingga banyak dari mereka yang tersesat tanpa disadarinya.
Wangsit yang diakui sebagai pesan alam ghaib pada hakikatnya adalah
bersumber dari setan. Realitanya pesan alam ghaib tersebut selalu bertentangan
dengan ajaran islam yang murni. Bahkan, tidak jarang bertentangan dengan
syariat Islam seperti mengadakan suatu ibadah baru dalam agama,
mengharamkan yang halal atau sebaliknya.
Di dalam Islam memang dikenal adanya ilham yaitu bisikan hati yang berisi
pesan kebenaran yang Alloh berikan kepada para nabi dan orang-orang
bertakwa. Oleh karena itu, jika ada orang yang mengaku mendapatkan pesan
ghoib, maka hendaknya kita perhatikan kebenaran aqidah dan ibadahnya kepada
Alloh. Sebab, tidak sedikit para dukun yang berpura-pura berpenampilan islami
agar pesan-pesan ghaib yang ia sampaikan diterima oleh umat Islam.
Pesan ghaib merupakan sarana strategis bagi setan dalam menggelincirkan
manusia. Tidak sedikit politikus dan pebisnis memburu pesan-pesan ghaib di
pucuk gunung, pinggir pantai dan bahkan di tengah hutan. Terkadang pesan alam
ghaib diperoleh seseorang karena mengamalkan zikir dan wirid-wirid tertentu
yang tidak dicontohkan di dalam sunnah rosul.
Mengikuti dan mempercayai bisikan alam ghaib yang bersumber dari setan
adalah kesyirikan yang sangat nyata. Sisi kesyirikannya adalah orang tersebut
telah mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib, padahal perkara ghaib hanya
diketahui oleh Alloh Ta’ala. Wajib bagi kita semua untuk meninggalkan berita-
berita dusta tersebut.

14
BAB 15: HUKUM KARMA

Hukum karma merupakan salah satu kepercayaan Hindu yang sudah populer di
Indonesia. Karma adalah semua yang dialami manusia, hasil dari tindakan
kehidupan masa lalu dan sekarang. Semua perbuatan buruk yang dilakukan, harus
ada hasil yang akan menimpanya, dan seluruh perbuatan baik yang dilakukan, akan
dibalas dengan yang semisal. Sehingga karma berkaitan erat dengan kelahiran
kembali atau reinkarnasi dalam kepercayaan Hindu.

Keyakinan ini bertentangan dengan ajaran Islam, sebab apabila manusia telah
meninggal, maka ia tidak akan kembali ke dunia lagi akan tetapi akan
mempertanggungjawabkannya di akhirat dan kemudian hidup selamanya di akhirat.
Begitu banyak nash yang menjelaskan hal ini. Di antaranya firman Alloh ,
“Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di
akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di
akhirat hanyalah sedikit. ” (QS. At-Taubah: 38).

Dalam pandangan Islam, hukum Karma dibangun berdasarkan keyakinan yang salah
dan khayalan kosong. Keyakinan ini adalah akidah palsu buatan manusia, sama
sekali tidak dibangun berdasarkan dalil wahyu Ilahi.

Kesesatan hukum karma ini juga karena mereka menganggap aturan ini dipercaya
dapat mengatur takdir dan memberikan balasan terhadap semua amal. Dalam Islam
tidak dibenarkan memastikan hukum sebab akibat dengan sebab yang pasti atau
sebab tertentu. Misalnya: engkau sakit parah sekarang ini karena dahulu engkau
sering mencuri, sekarang engkau kena hukum karma. Hal ini termasuk menebak hal-
hal ghaib, karena darimana ia tahu bahwa penyebab sakit parah adalah karena dosa
mencuri? Bisa jadi sakit parah tersebut karena ujian dari Alloh atau dosa lainnya
yang pernah ia perbuat tanpa diketahui orang lain sama sekali. Bisa jadi sakit parah
karena dosanya berupa keyakinan dan akidah dalam hati yang salah mengenai
agama dan ajaran Islam. Menebak hal ghaib termasuk dosa kesyirikan yang besar.
Alloh berfirman, “Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An-Naml: 65).

Sebagai seorang muslim dilarang mempercayai kepercayaan agama lain terkait


dengan hukum karma dan janganlah mengaitkan setiap musibah yang dialami
dengan hukum karma.

15
BAB 16: BERTEMU NABI KHIDIR

Banyak masyarakat yang meyakini bahwasanya Nabi Khidir masih hidup,


sehingga banyak orang yang menyalahgunakan keyakinan ini dan mengaku
pernah bertemu Nabi Khidir. Dalam pertemuan itu diklaim beliau memberikan
beberapa nasihat serta menyampaikan berbagai perintah atau melarang untuk
melakukan sesuatu. Kemudian mereka menceritakan berbagai cerita aneh
tentang Nabi Khidir yang tidak masuk akal.
Sebagian orang yang senang dengan ghaib terjebak dengan pemahaman yang
keliru tentang Nabi Khidir yang masih hidup. Bahkan ada orang yang menggali
sumur kemudian membuat tempat bertapa di bawah dekat sumber air dengan
harapan bisa berjumpa dengan Nabi Khidir yang konon kabarnya hidup di air
atau lautan. Ada juga sebagian orang yang mengamalkan pesan yang diklaim
telah didapatkan langsung dari Nabi Khidir yang pengamalannya melebihi
pengamalan sunnah Nabi.
Di antara amalan yang diyakini mampu mengantarkan seseorang bertemu Nabi
Khidir, yaitu sholat Jumat 41 kali tanpa putus dengan syarat datang pertama dan
pulang paling akhir, kemudian pada Jumat yang ke 41 ia akan bertemu dengan
orang yang tidak dikenal, baik dalam penampilan sebagai pengemis, orang gila
atau lainnya, maka itulah yang diyakini sebagai sosok Nabi Khidir.
Dalam Islam, tidak ada satu pun dalil al-Qur’an atau hadis shohih yang
menyatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup. Andaikan ia masih hidup, tentu
Alloh wajibkan baginya untuk mendatangi Nabi Muhammad, menjadi shahabat
beliau, mengikuti syariat beliau, dan membantu dakwah beliau. Karena Alloh
telah mengambil janji dari para nabi sebelumnya, untuk beriman kepada
Muhammad Sallahu alaihi wassallam. Tidak ada keterangan dari ahli sejarah
manapun bahwa ada sahabat Nabi senior yang bernama Nabi Khidr.
Rosululloh bersabda: “Tidak akan tersisa seorangpun di muka bumi ini pada
seratus tahun yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini umum
siapapun dia, termasuk di dalamnya adalah nabi Khidir.
Nabi mengabarkan bahwa Isa bin Maryam yang akan turun di akhir zaman
untuk membunuh dajjal dan bukan nabi khidir. Isa bin Maryam bersama imam
Mahdi serta kaum muslimin, mereka melanjutkan dakwah islam.

16
BAB 17: HOKI
Dalam bahasa Tionghoa ada suatu istilah yang namanya hoki. Pada beberapa
kesempatan para pengusaha Tionghoa berpendapat, bahwa untuk sukses tidak
hanya dengan bekerja keras tapi juga diperlukan hoki, yang kurang lebih artinya
sama dengan bejo atau beruntung, alias bernasib baik.
Mereka meyakini bahwa hoki bisa didapat dari hewan, tanaman, benda-benda
atau selainnya yang diyakini mendatangkan keberuntungan. Oleh karena itu,
banyak orang yang mengoleksi benda, memelihara hewan atau menanam
tumbuhan untuk mendapatkan “hoki” (keberuntungan).
Di antara hewan yang dipercaya dapat memberikan hoki adalah tokek, burung
perkutut, ikan arwana, kura-kura, ikan koi dan ayam ketawa.
Adapun dari jenis tanaman yang dipercaya sebagian orang dapat memberikan
keberuntungan, di antaranya; tanaman bunga kertas, pohon uang, tanaman jade,
bambu hoki, tanaman lidah mertua, daun kuping gajah dan sri rejeki.
Adapun benda-benda yang dianggap mendatangkan hoki, di antaranya gigi
buaya, patung naga, patung budha tertawa, kaki kelinci, patung kucing (maneki
neko).
Dalam Islam, keberuntungan sejati di dunia adalah mendapatkan rezeki yang
halal, menjalankan ketaatan, keluarga yang harmonis dan keberuntungan di
akhirat adalah masuk surga. Semua itu didapatkan dengan menjalankan sebab
yang disyariatkan Alloh seperti bekerja yang halal, bersedekah, meninggalkan
kemaksiatan dan amal ketaatan lainnya.
Hanya Alloh lah yang memberikan keberuntungan kepada siapa saja dari hamba-
Nya yang dikehendaki. Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh percaya
adanya hoki pada sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam syariat, karena semua
itu adalah bagian dari kepalsuan dalam tinjauan agama Islam.
Percaya adanya keberuntungan pada sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam
syariat adalah kesyirikan yang pelakunya terancam masuk neraka. Sebab rezeki
dan keberuntungan semata-mata dari Alloh Ta’ala. Adapun menyandarkan
keberuntungan kepada selain Alloh berarti menyekutukan Alloh dengan
makhluk-Nya. Kita berlindung dari hal tersebut.

17
BAB 18: REBO WEKASAN
Rebo Wekasan berasal dari bahasa Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’
artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir
pada bulan Safar. Di sebagian daerah, hari ini juga dikenal dengan hari Rabu
Pungkasan.
Sebagian orang percaya bahwa setiap tahun akan turun 320.000 bala’ (musibah
atau bencana), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Kanzun Najah was Suruur fil Ad’iyah
allati Tasyrahush Shuduur karangan Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali
Quds. Dikatakan bahwa hari Rebo Wekasan itu merupakan hari yang paling berat
sepanjang tahun. Menurut keyakinan mereka, itulah hari yang diisyaratkan
dalam firman Alloh dalam Al-Qur’an al-Karim: “Pada hari nahas/celaka yang
terus menerus.” (QS. Al-Qomar: 19)
Berdasarkan keyakinan bahwa Rebo Wekasan adalah hari nahas, maka sebagian
orang menghimbau untuk melakukan bentuk ibadah khusus pada hari itu.
Mereka melakukan amalan-amalan tertentu sebagai upaya tolak bala’, yang sama
sekali tidak pernah dicontohkan dalam Islam.
Di antara amalan yang dilakukan pada Rebo Wekasan adalah mengerjakan sholat
empat rokaat dengan satu kali salam, dalam rangka tolak bala’. Sholat ini
dikerjakan pada waktu dhuha atau setelah terbit matahari. Pada setiap rokaat
membaca surat al-Fatihah kemudian surat al-Kautsar 17 kali, surat al-Ikhlas 50
kali dan surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing satu kali. Setelah salam
membaca surat Yusuf ayat 21. Ayat ini dibaca sebanyak 360 kali. Kemudian
ditambah dengan bacaan sholawat Jauharatul Kamal tiga kali dan ditutup dengan
bacaan surat ash-Shoffat ayat 180-182.
Dalam Islam, tidak ada dalil shohih yang menerangkan disyariatkannya sholat
Rebo Wekasan. Pensyariatan sholat Rebo Wekasan adalah perkara baru dalam
Islam yang tidak diamalkan oleh Rosululloh dan para sahabat beliau. Siapa yang
beranggapan ritual semacam ini pernah dilakukan Nabi atau pernah dilakukan
sahabat Nabi, maka dia telah melakukan kedustaan atas nama Nabi.
Seorang muslim yang memasuki hari rebo wekasan, maka tidak perlu
mengamalkan amalan-amalan khusus, sebab ia seperti hari-hari biasanya.

18
BAB 19: KEPERCAYAAN KEPADA JIN
Di masyarakat banyak sekali menyebar keyakinan tentang adanya pohon atau
tempat yang dianggap angker karena adanya “Jin penunggu”. Berbagai cerita dan
kejadian mistis di tempat angker tersebut sudah dipercaya dan menyebar di
masyarakat sehingga menambah rasa takut orang-orang yang melewati tempat
angker tersebut. Oleh karena itu, setiap kali melewati pohon atau tempat
tersebut seseorang dianjurkan untuk meminta izin dengan mengatakan “permisi
mbah” atau membunyikan klakson, menyalakan lampu, melempar koin dan
semisalnya.
Selain itu, ada juga kebiasaan orang tua yang mengajarkan anaknya untuk
mengatakan “numpang-numpang” atau “permisi” apabila menemani anaknya
untuk buang hajat di tempat terbuka. Mereka meyakini apabila hal itu tidak
dilakukan, maka Jin penunggu pohon atau tempat tersebut akan marah dan
mengganggunya.
Di dalam Islam, hal itu merupakan bentuk kesyirikan karena pada hakikatnya
mereka meminta perlindungan kepada Jin dengan diiringi rasa takut di dalam
hati. Meminta perlindungan termasuk bentuk ibadah, oleh karena itu tidak boleh
ditujukan selain kepada Alloh .
Seorang muslim dilarang meminta perlindungan kepada Jin dengan melakukan
perbuatan yang menunjukkan pengagungan kepada Jin, seperti kata-kata
“permisi” atau “numpung lewat” dan yang semisalnya. Karena perbuatan
tersebut hanya akan menambah ketakutan pelakunya dan menjadikan Jin
tersebut semakin menjerumuskan pelakunya kepada kesyirikan. Dan inilah
tujuan utama Jin dalam menakut-nakuti dan mengganggu manusia.
Alloh berfirman: “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-
jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
Seorang muslim wajib menjaga diri dari berbagai macam bentuk kesyirikan
kepada Jin, seperti meminta perlindungan kepadanya. Begitu juga wajib
menjelaskan kepada kaum muslimin bahwa hal tersebut termasuk perbuatan
yang dilarang dalam Islam.

19
BAB 20: RAMALAN
Ramalan adalah penggambaran hal-hal yang akan terjadi di masa depan, baik
menyangkut perorangan, masyarakat atau alam semesta melalui apa-apa yang
diklaim sebagai ilmu penerawangan yang tidak ada hubungannya sama sekali
dengan hukum sebab akibat. Hal ini berbeda dengan perkiraan cuaca yang
diprediksi atas dasar sebab akibat.
Di antara macam-macam ramalan kesyirikan adalah zodiak (perbintangan),
ramalan Kartu Tarot, ilmu falak perjodohan, garis tangan, shio, joyoboyo,
ramalan angka, ramalan hari kiamat dan ramalan umum tentang kejadian alam
semesta.
Ramalan terbagi dua. Pertama, ramalan yang didasarkan informasi dari setan
kepada agen-agennya (dukun, peramal, paranormal dan yang sejenisnya),
dimana informasi itu didapat dari pencurian berita yang tersebar di alam
malaikat. Karena sangat sedikit sekali informasi yang didapat setan, maka
informasi tersebut hanya memberi ramalan yang sangat jauh dari sempurna.
Kemudian sang agen membubuhi seratus kedustaan ke dalam informasi tersebut.
Kedua, ramalan berupa bualan dusta dari sang peramal sendiri atau kedustaan
yang didapat dari setan yang dipujanya.
Ramalan tidak pernah membawa wujud yang tepat, walaupun sesekali
terwujudkan sebagian dari apa yang diramalkan. Terwujudnya sebagian dari apa
yang diramalkan ini, tidak membuktikan kebenaran ramalan, karena sebagian
bukanlah keseluruhan.
Hampir semua peramal mengklaim mengetahui ilmu gaib dan itu adalah
kebohongan yang besar. Ilmu gaib hanyalah dimiliki oleh Alloh dan itu adalah
sifat ketuhanan yang tak ada yang memilikinya selain Alloh. Barangsiapa yang
mengklaim bahwa dia memiliki ilmu gaib atau mengetahui dengan pasti apa yang
akan terjadi tanpa wahyu dari Alloh maka orang itu telah mengklaim dirinya
sebagai tuhan dan yang mempercayainya telah melakukan kesyirikan.
Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama empat puluh
hari tidak diterima. Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang
tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap
dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk
mengulangi shalatnya.
Islam datang untuk menghapus berbagai ramalan dan menjelaskan tentang
bahaya kesyirikan ramalan. Islam mengharamkan ramalan karena di dalamnya
terdapat ketergantungan pada selain Alloh.

20
BAB 21: BERLEBIHAN KEPADA ROSULULLOH

Kecintaan yang berlebihan kepada Rosululloh yang melebihi batas yang telah
disyariatkan, sering kali dijadikan setan untuk menjerumuskan seseorang kepada
kesyirikan. Seperti, pujian yang seharusnya hanya untuk Alloh , berdoa, meminta
tolong di saat sulit dan amalan peribadatan lainnya. Semua itu merupakan hak
khusus Alloh yang hanya boleh diberikan untuk-Nya.
Banyak orang yang melakukan kesyirikan ini, namun dia merasa sedang melakuan
ibadah. Sehingga sangat sulit bagi orang yang terjerumus ke dalam perbuatan ini
untuk diingatkan. Karena bagaimana mungkin perbuatannya bisa disalahkan
sementara ia meyakini bahwa dirinya sedang mendapatkan pahala dengan
perbuatannya itu?
Di antara amalan batil yang banyak dilakukan atas nama kecintaan kepada
Rosululloh adalah melampaui batas dalam menyanjungnya hingga berada pada
derajat yang setara dengan Alloh , menisbatkan kepadanya sebagian dari sifat-sifat
ketuhanan, memohon dan meminta pertolongan kepada beliau, meminta berkah
kepada beliau dan kepada peninggalan beliau setelah wafatnya.
Di antara bentuk pujian berlebihan kepada Rosululloh yaitu ucapan: “Yang dengan
sebab beliau ikatan-ikatan di dalam hati menjadi terurai, berkat beliau berbagai
kesulitan menjadi lenyap, berbagai kebutuhan menjadi terpenuhi, dan dengan sebab
pertolongan beliau pula segala harapan tercapai, begitu pula akhir hidup yang baik
didapatkan.”
Kalimat-kalimat di atas merupakan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad
. Jika kita perhatikan, kemampuan di atas merupakan kemampuan yang hanya
dimiliki oleh Alloh dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya siapa pun orangnya.
Karena yang bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi
kebutuhan, dan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Alloh .
Oleh karena itu, ketika pujian-pujian ini ditujukan kepada selain Alloh , maka
berarti telah menyamakan makhluk dengan Alloh dalam perkara yang menjadi
hak khusus bagi Alloh .
Kecintaan yang hakiki kepada Rosululloh adalah mengimani, memuliakan,
mencintai, menaati, mendakwahkan ajaran beliau, bersholawat atas beliau dan
membela sunnah-sunnah beliau dan senantiasa mengamalkan seluruh ajaran beliau
dalam kehidupan kita sehari-hari. Alloh berfirman, “Katakanlah (wahai
Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Alloh, maka
ikutilah aku (Muhammad), niscaya Alloh akan mencintai kalian dan mengampuni
dosa kalian“. (QS. Ali Imron: 31).

21
BAB 22: KAROMAH
Karomah yaitu setiap perkara yang memiliki kekuatan melampaui kebiasaan
normal yang Alloh berikan atau tampakan kepada wali-Nya yang mengikuti
Rosululloh, dalam rangka memuliakan mereka atau membela mereka.
Banyak sekali kejadian-kejadian luar biasa di tengah masyarakat seperti bisa
menghilang, terbang, berjalan di atas air, kebal bacok, bisa meramal masa depan
dan yang semisalnya. Kejadian tersebut sering kali dijadikan standar ukuran
dalam menilai kehebatan seseorang. Padahal, kebanyakan dari kejadian
tersebut menggunakan bantuan jin berupa sihir dan bukan karomah.
Karomah merupakan anugerah dari Alloh bagi hamba-Nya yang terpilih sesuai
dengan kehendak-Nya. Kejadian luar biasa yang terjadi pada seseorang harus
ditimbang terlebih dahulu dan dilihat dari pandangan syariat. Jika hal itu terjadi
kepada orang yang berpegang teguh dengan syariat Islam, maka ini pertanda
karomah. Sedangkan jika terjadi kepada orang yang senantiasa menyelisihi
syariat, misalnya dengan diiringi perbuatan syirik, menyelisihi sunnah Nabi,
maka dipastikan hal ini terjadi karena didukung oleh jin berupa sihir.
Sihir diperoleh dengan cara ritual-ritual yang bukan bersumber dari islam,
berbeda dengan karomah yang sifatnya anugerah dan pemberian dari Alloh. Di
antara bentuk ritual untuk meraih sihir, seperti puasa puasa mutih dengan hanya
makan nasi putih dan air putih seadanya. Tujuan dari puasa ini adalah untuk
mendapatkankan ilmu ghoib, supranatural, dan lain sebagainya.
Dalam Islam, karomah nyata adanya diberikan kepada wali-wali Alloh, bukan
dengan melakukan ritual penyembahan kepada setan. Akan tetapi, karomah
bukanlah sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang wali. Berapa banyak wali dari
sekian ribu wali Alloh, namun hanya sedikit yang Alloh berikan karomah,
sedangkan mayoritasnya belum pernah terjadi pada mereka kemampuan yang
luar biasa. Tapi sebaliknya, berapa banyak dari para penyihir dan para
pengusung kebatilan yang diberikan kemampuan luar biasa, dan hal tersebut
Alloh sengaja biarkan untuk membinasakan diri mereka sendiri.
Hakikat karomah yang sejati adalah mendapatkan hidayah taufik dari Alloh
yang senantiasa menuntun kita dalam menjalani hidup, sehingga dimudahkan
untuk bisa istiqomah berada di atas Islam sampai ajal menjemput.

22
BAB 23: ILMU HIKMAH DAN SAREAT
Kata hikmah mempunyai dua arti. Arti umumnya adalah ketepatan, menentukan
sesuatu dengan tepat, meletakkan sesuatu di tempatnya, memberi kadar yang tepat
untuk setiap sesuatu. Arti khususnya yang sering disebutkan di dalam al-Qur’an
adalah hadis-hadis Nabi yang mana hadis-hadis itu adalah wahyu dari Alloh .
Adapun pada realitanya, kata-kata “al-hikmah” banyak dipakai oleh mereka yang
memuja setan dengan berkedok sebagai orang sholih, khususnya sebagai para
pemimpin keagamaan untuk membungkus ilmu sihir mereka dengan kata-kata yang
syar’i.
Para penipu tersebut menamakan diri mereka ahli hikmah, tetapi pada hakikatnya
mereka adalah para tukang sihir yang memuja setan untuk mendapatkan ilmu sihir
itu dengan melakukan amalan-amalan kesyirikan.
Adapun kata sareat berasal dari kata syariat dalam bahasa Arab yang berarti
hukum-hukum atau ketentuan-ketentuan, khususnya hukum-hukum Islam.
Para ahli hikmah tersebut menamakan usaha (ikhtiar) mereka yang sebenarnya
adalah sihir dengan nama sareat. Dengan menggunakan nama “sareat” tersebut
sebenarnya tujuannya adalah untuk membungkus kesyirikan sihir yang mereka
lakukan.
Banyak sekali bentuk-bentuk sihir yang dibungkus dengan nama ilmu hikmah
dan sareat dengan tujuan pengelabuan. Di antara yang banyak menggunakan
nama ahli hikmah adalah dalam pengobatan alternatif, pengobatan ghaib atau
pengobatan jarak jauh.
Banyak orang tertipu dengan berbagai pengobatan alternatif yang dibungkus
dengan nama ilmu hikmah, karena ahli hikmah tersebut menyarankan untuk
syahadat atau puasa atau sholat tertentu, termasuk amalan zikir tertentu. Hal ini
yang membuat pasien semakin yakin bahwa itu dari Islam. Selanjutnya, barulah
ia menggunakan ajian andalannya, yang inilah inti sihirnya.
Jika memang intinya bacaan-bacaan atau zikir-zikir itu benar, maka seharusnya
bisa diamalkan dimanapun, kapanpun, tanpa syarat-syarat yang biasanya
menyulitkan dan tidak masuk akal. Apalagi ditambah adanya praktek yang jelas
maksiat, seperti praktek dilakukan berdua-duaan di dalam ruangan khusus dan
syarat-syarat menyimpang lainnya. Bahkan tidak jarang menyebabkan pasien
tidak sadarkan diri dan tidak mengetahui apa yang terjadi padanya.
Oleh karena itu, mari kita belajar agama Islam dengan benar. Dengan ini kita bisa
mengetahui mana amalan yang sesuai syariat atau tidak. Sehingga kita bisa
mengambil sikap yang benar.

23
BAB 24: UANG GOIB

Salah satu kepercayaan yang menyebar di masyarakat Indonesia adalah


adanya "Uang Goib" yang konon merupakan uang yang didapatkan dari bank
goib dengan bantuan jin atau setan. Ada yang bilang uang ini hanya bersifat
sementara dan akan hilang setelah beberapa hari jadi harus segera
dibelanjakan.
Dengan adanya kepercayaan mungkar ini, muncul begitu banyak modus
penipuan yang mengaku bisa mendatangkan uang goib, baik itu penipuan
secara langsung ataupun via telepon.
Penipuan secara langsung dilakukan dengan melakukan ritual tertentu dengan
syarat dan mahar yang diminta oleh si penipu, namun tidak ada hasil sama
sekali dan pelakunya berdalih dengan berbagai alasan. Sedangkan penipuan
lewat telepon berupa permintaan dana ritual secara langsung lewat transfer
untuk melakukan ritualnya dari jarak jauh, namun hasil juga tetap nihil.
Banyak dukun-dukun palsu yang mengaku bisa mendatangkan bermilyar-
milyar uang goib, menggandakan jumlah nominal uang menjadi dua kali lipat,
ini semua hanyalah ‘trik sulap’ saja. Yang diinginkan dukun itu hanyalah mahar
dan modal uang dari para korban.
Sekalipun ada yang mengaku benar-benar mendapatkan uang goib itu,
nyatanya uang itu didapatkan melalui ritual kesyirikan dengan syarat
memberikan sesajen dan tumbal tertentu kepada setan. Setan mengabulkan
permintaan manusia yang meminta kepadanya rezeki berupa uang, agar
manusia terjatuh ke dalam kesyirikan.
Mendapatkan uang goib dengan memanfaatkan jasa dari makhluk goib
termasuk syirik besar yang diharamkan dalam syariat Islam. Sebab seorang
muslim tidak diizinkan meminta bantuan jin, apalagi untuk mendapatkan
rezeki berupa uang. “Bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka
jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
Dalam prakteknya dukun pengganda uang goib itu akan meminta syarat atau
imbalan berupa sesajen, misalnya meminta menyembelih ayam putih atau
hitam, membawa telur ayam, menaburkan bunga dan syarat-syarat aneh
lainnya serta berbagai pantangan dan petuah sakral yang hukumnya jelas-jelas
haram. Apa yang dipersembahkan untuk selain Alloh adalah kesyirikan yang
nyata. Wajib bagi seorang muslim untuk menjauhinya.

24

Anda mungkin juga menyukai