Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ISLAMIC LONG LIFE EDUCATION Disusun untuk memenuhi tugas mentoring agama Islam Mentor : Susi Fatiqoh

Disusun oleh : Dini Anggun Puspita ( 1401412375 ) Rombel 2D

PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Islamic Long Life Education ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mentoring Agama Islam dan menjelaskan kepada para pembaca agar mengetahui lebih jelas urgensi islamic sebagai long life education. Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moral, material maupun informasi yang diperlukan guna kelengkapan makalah ini. Untuk itu melalui kesempatan ini ijinkan saya mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Susi Fatiqoh selaku mentor yang memberikan motivasi serta bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini. 2. Nur Widhi Adhianingsih selaku asisten mentor yang senantiasa mendampingi saya. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Tegal , 21 Juni 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan ......................................................................1 ......................................................................1 ......................................................................2 ..................................................................................ii ................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. Pendidikan dalam Pandangan Islam ..................................3

Islam Sebagai Long Life Education ..............................................3 Dalil Mengenai Pendidikan Seumur Hidup ..................................4 Menuntut Ilmu sebagai Ibadah Derajat Orang yang Berilmu Ruang Lingkup Pendidikan Islam Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam Belajar dari Kisah Hidup Seseorang ..............................................5 ..............................................5 .................................6 .................................7 .................................8

BAB III PENUTUP 3.1. 3.2. Simpulan Saran .................................................................................9 .................................................................................9 ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Dalam pendangan Islam, pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral masyarakat Islam baik dalam negara maupun minoritas. Dalam ajaran agama Islam, pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi. Karenanya, umat Islam mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam. Sebagai sumber ajaran, Al Quran sebagaimana telah dibuktikan oleh para peneliti, ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Demikian pula dengan Al Hadist, sebagai sumber ajaran Islam, di akui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program pendidikan seumur hidup (long life education ). Islam sebagai agama terakhir yang paling sempurna memiliki ajaran bahwa kehidupan manusia berlangsung pada dua dimensi: dimensi dunia dan dimensi akhirat. Dari pola hidup yang sedemikian luasnya, dengan pasti Islam menawarkan pendidikan yang berlangsung tanpa batas. Konsep belajar sepanjang hayat atau yang dikenal dengan Long Life education bisa dilakukan dimana saja, mulai dari lingkungan keluarga dimulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai dengan usia tua, belajar sepanjang hayat juga bisa dilakukan dalam pendidikam formal, dari mulai Taman kanak-kanak, Sekolah dasar, Sekolah menengah pertama, Sekolah menegah atas/kejuruan, perguruan tinggi. Lahirnya konsep belajar sepanjang hayat adalah bagian dari keprihatinan pada dunia pedidikan yang ada, karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa menikmati pendidikan pada dunia formal. Oleh sebab itu belajar sepanjang hayat bisa dilakukan pada kegiatan non formal, misalnya kegiatan pelatihan, PLS, kelompok belajar dan lain sebagainya. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu : 1. Jelaskan pendidikan dalam pandangan Islam ! 2. Jelaskan Islam sebagai long life education ! 3. Sebutkan dalil mengenai pendidikan seumur hidup!
1

4. Bagaimana derajat orang yang berilmu? 5. Apa saja ruang lingkup pendidikan Islam? 6. Apa tugas dan fungsi pendidikan Islam ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam pandangan Islam. 2. Untuk mengetahui penjelasan Islam sebagai long life education. 3. Untuk mengetahui dalil mengenai pendidikan seumur hidup. 4. Untuk mengetahui bagaimana derajat orang yang berilmu dalam Islam. 5. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup pendidikan Islam. 6. Untuk mengetahui tugas dan fungsi pendidikan Islam.

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

Definisi Pendidikan dalam Pandangan Islam Pendidikan dalam Islam itu sudah dimulai dari kandungan sampai liang lahat, atau

bisa disebut dengan pendidikan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan itu tidak harus selalu dilakukan ditempat yang formal. Pembelajaran tingkah laku dilingkungan sekitar dan keluarga pun disebut dengan pendidikan. Agama Islam menyebutkan pula bahwa pendidikan itu harus didasarkan pada agama.Pendidikan itu tidak hanya menuntut pengetahuan saja tetapi perlu adanya keseimbagan antara akhlak. Lingkungan sekolah berpengaruh juga dalam proses pendidikan. Lalu masyarakat, karena lingkungan yang kurang baik akan cepat mempengaruhi dalam jalannya poses pendidikan ini. Apalagi tentang pergaulan sekarang ini. Jika kita tidak dapat memilah dan memilih mana yang baik untuk kita mungkin kita akan terjerumus kedalam hal-hal yang kurang baik pula. Karena dalam kenyataan ini orang itu jika kurang kuat imannya secara tidak langsung akan mudah terpengaruh. AlQuran sudah memberi petunjuk agar kita itu tidak ketinggalan / bodoh terhadap ilmu. Pepatah mengatakan Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina. Tapi jangan lupa hal ini harus diseimbangkan dengan akhlak. Pendidikan itu suatu proses memanusiakan manusia. Ilmu adalah bagian dari pendidikan. Menurut pandangan Islam bahwa proses pendidikan itu perlu diimbangi dengan penanaman akhlak. Jadi pendidikan dalam pandangan Islam perlu didukung.Dengan hal ini Islam tidak ingin umatnya awam dengan pendidikan. 2.2. Islam Sebagai Long Llife Education Dalam sejarah, kita telah mengetahui bahwa Rasulullah telah berusaha untuk memperbaiki moral dan membina manusia melalui pendidikan selama kurang lebih 23 tahun. pendidikan yang dibawa Rasulullah mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Kenyataannya iman yang disertai ilmu bisa mengantarkan Islam

ke puncak kejayaannya, misalnya tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya dengan ilmu dan iman. Tanpa iman, akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya. Dalam belajar agama Islam tujuan yang ingin dicapai diantaranya agar terbentuknya akhlakul karimah dan bisa menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat unsur-unsur pengajaran, latihan, bimbingan yang berguna untuk diaplikasikan oleh orang yang memerlukan pendidikan tersebut. Dalam agama Islam, kita diajarkan untuk menuntut ilmu seumur hidup dan tidak ada batasan muda ataupun tua. Menurut HR tabrani, menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Dan bahkan wahyu yang pertama kali turun kepada Rasulullah merupakan perintah pertama dalam menuntut ilmu, wahyu pertama yang beliau terima adalah perintah untuk menjadi orang berilmu melalui membaca (iqro) hal ini benar-benar menunjukan bahwa Islam mengajak dan memerintahkan kita untuk menjadi orang yang berilmu, yang salah satu jalannya adalah dengan terus belajar, sabda Rasulullah: Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (Agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga Dan beliau S.a.w juga bersabda: Sesungguhnya ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adlah wajib ain dan adakalanya wajib kifayah. Ilmu yang wajib ain dipelajari yaitu yang perlu diketahui untuk meluruskan aqidah yang wajib dipercayai oleh seluruh muslimin dan yang perlu diketahui untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang difardukan atasnya, seperti salat, puasa, zakat dan haji. Disamping itu perlu dipelajari ilmu akhlak untuk mengetahui adab sopan santun yang perlu kita laksanakan dan tingkah laku yang harus kita tinggalkan. Sedang ilmu yang wajib kifayah hukum mempelajarinya, ialah ilmu-ilmu yang hanya menjadi pelengkap, misalnya ilmu tafsir, ilmu hadis dan sebagainya. 2.3. Dalil Mengenai Pendidikan Seumur Hidup Belajar sepanjang hayat merupakan kewajiban setiap manusia tidak mengenal usia, status, ruang dan waktu serta yang lainnya. Konsep belajar sepanjang hayat sesungguhnya
4

telah

lama

ada

dalam

ajaran

Islam

sesuai

dengan

hadis

yang

artinya

Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang lahat. (Al-hadis) Dengan memperhatikan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa aktivitas belajar sepanjang hayat memang telah menjadi bagian dan kehidupan kaum muslimin. Sedangkan secara umum, gerakan belajar sepanjang hayat itu baru dipublikasikan di sekitar tahun 1970, ketika UNESCO menyebutnya sebagai tahun Pendidikan Internasional (International Education Year). Karena pada tahun itu dilontarkan berbagai isu pembaharuan dalam falsafah dan konsep tentang pendidikan. Latar belakang munculnya gagasan ini ialah rasa kurang puas terhadap pelaksanaan belajar melalui sistem sekolah, yang dikatakan memperlebar jurang antara yang kaya dan yang miskin. Secara eksplisit gagasan ini dilontarkan oleh Paul Lengrand dalam bukunya yang beijudul An Introduction to life Long Education. Dari landasan diatas maka sesungguhnya pembelajaran sepanjang hayat sangat dibutuhkan oleh setiap manusia yang menyadari akan pentingnya sebuah pengetahuan. Belajar sepanjang hayat bisa dalam pendidikan formal maupun non formal. 2.4. Menuntut Ilmu sebagai Ibadah Dilihat dari segi ibadah, menuntut ilmu itu sangat tinggi nilai dan pahalanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: Artinya Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kakinya di waktu pagi (maupun petang), kemudian mempelajari satu ayat dari Kitab Allah (Al-Quran), maka pahalanya lebih baik daripada ibadat satu tahun. Dalam hadist lain dinyatakan: Artinya Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia sampai pulang kembali. Menuntut ilmu itu sangat tinggi nilainya dilihat dari segi ibadah . Namun jika amal ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu yang berhubungan dengan itu, maka amalnya akan sia- sia. Syaikh Ibnu Ruslan dalam hal ini menyatakan: Artinya Siapa saja yang beramal (melaksanakan amal ibadat) tanpa ilmu, maka segala amalnya akan ditolak, yakni tidak diterima. 2.5. Derajat Orang yang Berilmu Jika kita telah mempelajari dan memiliki ilmu-ilmu itu, apakah kewajiban kita yang harus ditunaikan? Kewajiban yang harus ditunaikan ialah mengamalkan segala ilmu
5

itu, sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Agar bermanfaat bagi orang lain hendaklah ilmu-ilmu itu kita ajarkan kepada mereka yang membutuhkan. Mengajarkan ilmu-ilmu ialah memberi penerangan kepada mereka dengan uraian lisan, atau dengan melaksanakan sesuatu amal di hadapan mereka, atau dengan jalan menyusun dan mengarang buku-buku untuk dapat diambil manfaatnya. Mengajarkan ilmu kecuali memang diperintah oleh agama, sudah tidak dapat disangkal lagi, bahwa mengajar adalah suatu pekerjaan yang seutama-utamanya. Nabi diutus ke dunia inipun dengan tugas mengajar, sebagaimana sabdanya: Artinya : Aku diutus ini, untuk menjadi pengajar.(HR. Baihaqi). Sekiranya Allah tidak membangkitkan rasul untuk menjadi guru manusia, guru dunia, maka yang terjadi pada mnusia adalah kebodohan sepanjang masa. Walaupun akal dan otak manusia mungkin menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan, namun masih ada juga hal-hal yang tidak dapat dijangkaunya, yaitu hal-hal yang diluar akal manusia. Untuk itulah Rasul Allah dibangkitkan di dunia ini. Mengingat pentingnya penyebaran ilmu pengetahuan kepada manusia/masyarakat secara luas, agar mereka tidak dalam kebodohan dan kegelapan, maka diperlukan kesadaran bagi para mualim, guru dan ulama, untuk beringan tangan menuntun mereka menuju kebahagian dunia dan akhirat. Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya, mendapat ancaman, sebagaimana sabda Nabi Artinya: Barang siapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mau memberikan jawabannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya), kelak dihari kiamat dengan kekangan ( kendali) dari api neraka.(HR Ahmad). 2.6. Ruang Lingkup Pendidikan Islam Pendidikan sebagai ilmu yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Didalamnya banyak pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan islam adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan pendidik, Maksudnya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidik sewaktu menghadapi / mengasuh anak didik. 2. Anak didik (murid), yaitu obyek terpenting dalam pendidikan Islam

3. Dasar dan tujuan pendidikan Islam; yaitu landasan yang menjadikan fundamen dan sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam yang dilakukan 4. Pendidikan; yaitu obyek yang melakukan pendidikan Islam 5. Materi pendidikan Islam; yaitu bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama 6. Metode pendidikan Islam; yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam kepada anak didik 7. Evaluasi pendidikan; yaitu menurut cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik 8. Alat-alat pendidikan Islam; yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil 9. Lingkungan sekitar; yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam.

2.7.

Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam Pada hakikatnya, pendidikan adalah proses yang berlangsung secara kontiniu dan

berkesinambuangan. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu di emban oleh Pendidikan Islam pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis mulai dari kandungan hingga akhir hayat. Secara umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi yang mengatur jalannya proses pendidikan, baik dalam dimensi vertical maupun horizontal. Sementara secara institusional, ia mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang. Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu :

1. Alat

untuk

memelihara,

memperluas,

dan

menghubungkan

tingkat

kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serata ide-ide masyarakat dan nasional. 2. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam menemukan perimbangan perubahan sosialekonomi yang demikian dinamis. 2.8. Belajar dari Kisah Hidup Seseorang Dalam perspektif Islam, setiap muslim diwajibkan untuk menjadi manusia terdidik. Kewajiban tersebut berlaku sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai masuk liang lahat. Hal ini berarti bahwa tidak ada proses kehidupan manusia yang lepas dari pendidikan. Hidup adalah pendidikan, pendidikan adalah hidup itu sendiri, life is education, education is life. Dengan demikian pendidikan haruslah menghidupkan dan tidak boleh mematikan manusia. Pendidikan yang menghidupkan adalah pendidikan yang mampu mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan manusia. Sedangkan pendidikan yang mematikan adalah pendidikan yang tidak menghargai potensi. Kita hanya manusia biasa dengan segala keterbatasan yang ada. Namun, untuk menjadi orang yang luar biasa dengan pendidikan Islam dalam sepanjang hayat kita, kita harus bisa lebih banyak belajar dari pengalaman dan realita kehidupan. Karena merekalah guru terbaik dalam hidup kita, jangan sampai kejadian buruk yang pernah kita alami tersebut terulang kembali di masa depan. Kita dapat belajar dari berbagai kisah hidup seseorang, kisah hidup yang memberikan arti dari kehidupan. Belajar untuk mencapai sebuah mimpi dan tujuan dari orang orang besar seperti teladan kita sebagai umat islam yaitu Nabi Besar Muhammad SAW. Dari beliaulah kita bisa belajar banyak hal tentang kesabaran, pengorbanan, ketaatan, keikhlasan, kejujuran, dsb. Berkat beliau kita bisa merasakan manisnya memeluk agama islam. Karena beliau adalah orang yang paling berpengaruh dalam perkembangan agama islam dan berkat jasa beliaulah islam masih tetap tegak sampai akhir zaman ini.

BAB III PENUTUP

3.1.

Simpulan Sebagai seorang muslim, Islam sudah mewajibkan kita semua untuk memperdalam ilmu untuk masa depan kita sendiri. Masa depan yang cerah sudah menunggu kita apabila kita serius dalam menuntut ilmu (Insya Allah). Salah satu cara untuk memperoleh ilmu adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah proses belajar yang berlangsung secara kontinyu,

berkesinambuangan dan berlangsung sepanjang hayat. Tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Fungsi pendidikan sebagai alat untuk memelihara, memeperluas dan meghubungkan kebudayaan dan tingkat tradisi. Pendidikan juga sebagai alat untuk mengadakan perubahan dan perkembangan. 3.2. Saran Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini. Saya banyak berharap para pembaca yang

budiman mau memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA Elmubarok, Zaim. 2012. Islam Rahmatan Lil Alamin. Semarang : UNNES Press

Anonim.2012.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat dalam Islam. http://cigoreku.blogspot.com/2012/12/konsep-pendidikan-sepanjang-hayat-dalam.html (diunduh pada tanggal 20 Juni 2013).

Anonim.2008.Pendidikan Seumur Hidup. http://pendidikanuntuksemua.wordpress.com/2008/11/18/pendidikan-seumur-hidup/ (diunduh pada tanggal 20 Juni 2013)

Anonim.2011.Pendidikan Seumur Hidup. http://7assalam9.wordpress.com/pendidikan-seumur-hidup/ (diunduh pada tanggal 21 Juni 2013)

Anonim.2013.Pendidikan Seumur Hidup dalam Pendidikan Islam. http://stitattaqwa.blogspot.com/2013/05/pendidikan-seumur-hidup-dalam.html (diunduh pada tanggal 21 Juni 2013).

10

Anda mungkin juga menyukai