Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA KEILMUAN PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN


ISLAM

Untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Ahmad Ridwan, M.Pd

Disusun oleh:

Nurul Hidayatul Muslimah


Giman Suharno
Muhammad Romli

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM SUMSEL


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Etika Keilmuan Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”.
Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas pembelajaran pada mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung
selama proses penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa ucapan terima kasih juga
kami ucapkan kepada Bapak Ahmad Ridwan, M.Pd selaku dosen pengampu atas
bimbingan dan tugas yang diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya. Kami berharap karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika Keilmuan Dalam Filsafat Pendidikan Islam ...................................... 3
B. Nilai-Nilai Moral Yang Dijunjung Tinggi Dalam Konteks Keilmuan
Menurut Pandangan Islam ................................................................................ 4
C. Peran Etika Keilmuan Dalam Menciptakan Lingkungan Belajar Yang
Kondusif Dalam Pendidikan Islam ................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan
karakter dan perilaku individu. Filsafat pendidikan menjadi landasan penting
dalam membimbing proses pembelajaran, dan di dalamnya terdapat nilai-nilai
etika yang menjadi dasar bagi keilmuan. Dalam konteks Islam, etika
keilmuan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan yang berusaha
menciptakan manusia yang berkualitas dari segi intelektual, spiritual, dan
sosial. Filsafat pendidikan Islam menekankan pada konsep keselarasan antara
ilmu pengetahuan dan moralitas. Etika keilmuan dalam konteks ini bukan
hanya sekedar kaidah-kaidah akademis, melainkan juga norma-norma moral
yang membimbing perilaku seorang ilmuwan atau pelajar. Dalam
mengembangkan keilmuan, Islam menekankan pada integritas, kejujuran,
tanggung jawab, dan sikap saling menghormati di antara para pencari ilmu.
Keberadaan etika keilmuan ini tidak hanya mempengaruhi individu
secara personal, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan. Sebagai suatu sistem yang holistik,
filsafat pendidikan Islam merangkum aspek-aspek kehidupan, dan etika
keilmuan menjadi pondasi bagi masyarakat yang cenderung berkembang
secara berkelanjutan dan harmonis. Dalam makalah ini, akan dianalisis lebih
lanjut mengenai konsep-konsep etika keilmuan dalam perspektif filsafat
pendidikan Islam. Pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai ini diharapkan
dapat memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana Islam
memandang keilmuan dan bagaimana etika dapat membentuk karakter
seorang ilmuwan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis tetapi juga
bermoralitas tinggi.
Melalui eksplorasi konsep etika keilmuan dalam filsafat pendidikan
Islam, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih
baik tentang hubungan antara keilmuan dan moralitas dalam konteks

1
keislaman. Selain itu, makalah ini juga diharapkan dapat memberikan
panduan praktis bagi para pendidik dan ilmuwan Muslim dalam membentuk
dan mempertahankan etika keilmuan dalam setiap langkah perjalanan ilmiah
mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika keilmuan dalam filsafat pendidikan islam?
2. Apa saja nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dalam konteks keilmuan
menurut pandangan islam?
3. Apa peran etika keilmuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif dalam pendidikan islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Keilmuan Dalam Filsafat Pendidikan Islam


Etika merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang
berarti “adat istiadat”. Sebagai cabang dari filsafat, maka etika berangkat dari
kesimpulan logis dan rasio guna untuk menetapkan ukuran yang sama dan
disepakati mengenai sesuatu perbuatan, apakah perbutan itu baik atau buruk,
benar atau salah, dan pantas atau tidak untuk dikerjakan. 1 Pendidikan islam
pada hakikatnya adalah upaya untuk mengaplikasikn nilai-nilai ajaran islam
dalam kehidupan. Baik kehidupan manusia sebagai makhluk individu maupun
sebagai makhluk sosial. Rosulullah SAW menyatakan, bahwa proses
pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat. Mulai dari buaian hingga liang
kubur. Rangkaian dalam dunia pendidikan barat dikenal dengan life long
education (Nulhakim, 2019).
Tujuan pendidikan islam menurut filsafat pendidikan islam yaitu
membentuk manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Islam sangat
mementingkan pendidikan, dengan pendidikan yang benar dan berkualitas,
individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan
kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-institusi
pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas, masih belum bisa
memproduksi individu-individu yang beradab. Sebabnya, visi dan misi
pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab,
terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan.
Etika keilmuan dalam filsafat pendidikan Islam mengacu pada
seperangkat prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi
oleh para ilmuwan, akademisi, dan pelajar muslim dalam konteks pencarian
dan penyebaran ilmu pengetahuan. Etika keilmuan ini didasarkan pada ajaran
Islam yang mengatur perilaku, sikap, dan tindakan individu dalam upaya
mengejar, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan. Beberapa aspek

1
Tungga Bhimadi Karyasa dkk., Filsafat Pendidikan Islam (Get Press, 2022).

3
utama dari etika keilmuan dalam filsafat pendidikan Islam melibatkan niat
yang tulus, ketaatan kepada hukum Allah, keteladanan dalam perilaku,
berbagi ilmu dengan masyarakat, rendah hati, penghormatan terhadap
keanekaragaman ilmu, tanggung jawab sosial, dan integrasi nilai-nilai Islam
dalam proses pembelajaran dan penelitian.
Dengan mematuhi etika keilmuan ini, para ilmuwan Muslim
diharapkan dapat menjalankan aktivitas keilmuannya dengan penuh
integritas, kesadaran moral, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Etika
keilmuan dalam filsafat pendidikan Islam menjadi dasar bagi terbentuknya
generasi yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga memiliki
akhlak yang mulia, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan secara
positif dalam membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

B. Nilai-Nilai Moral Yang Dijunjung Tinggi Dalam Konteks Keilmuan


Menurut Pandangan Islam
Dalam konteks keilmuan menurut pandangan Islam, terdapat beberapa
nilai moral yang dijunjung tinggi. Nilai-nilai ini mencerminkan prinsip-
prinsip Islam yang melibatkan aspek kehidupan spiritual, sosial, dan
intelektual. 2 Beberapa nilai moral yang dihormati dalam keilmuan Islam
antara lain:
1. Ikhlas (Kesucian Hati): Tindakan dan upaya ilmiah harus dilakukan
dengan niat yang tulus dan ikhlas, semata-mata untuk mencari ridha Allah
dan manfaat bagi umat manusia.
2. Adil (Keadilan): Keadilan merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi
dalam Islam. Dalam konteks keilmuan, keadilan mencakup perlakuan adil
terhadap data, informasi, dan temuan ilmiah.
3. Ilm (Pengetahuan): Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu
pengetahuan. Pengetahuan dianggap sebagai amal yang diberkahi, dan
Islam menekankan pentingnya pendidikan dan keilmuan.

2
Syi’aruddin “Sastra Dan Agama: Transformasi Nilai-Nilai Ajaran Islam Dalam Karya Sastra | |
PROCEEDINGS UNIVERSITAS PAMULANG,” diakses 17 November 2023,
http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/Proceedings/article/view/2142.

4
4. Tawadhu (Kepedulian): Orang yang memiliki ilmu pengetahuan
seharusnya bersikap rendah hati dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap masyarakat. Mereka seharusnya menggunakan pengetahuannya
untuk kesejahteraan umat manusia.
5. Helmah (Kebijaksanaan): Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
Islam mendorong umatnya untuk bersikap bijaksana. Ini mencakup
pemahaman mendalam, evaluasi yang cermat, dan penerapan pengetahuan
dengan bijak.
6. Taqwa (Ketakwaan): Keilmuan dalam Islam seharusnya diperoleh dan
digunakan dengan mempertimbangkan ketakwaan kepada Allah. Artinya,
pengetahuan dan kebijaksanaan harus diarahkan untuk tujuan yang baik
dan sesuai dengan ajaran agama.
7. Amanah (Kepercayaan): Dalam dunia keilmuan, nilai amanah sangat
penting. Peneliti dan ilmuwan diharapkan untuk menggunakan
pengetahuan mereka dengan bertanggung jawab, dan tidak
menyelewengkan atau menyalahgunakan informasi.
8. Husnudzon (Berbaik Sangka): Dalam berkeilmuan, diinginkan untuk
memiliki sikap berbaik sangka terhadap penemuan dan kontribusi ilmiah
orang lain. Sikap positif ini mendukung kerjasama dan kemajuan ilmiah.
Ini hanya beberapa contoh nilai moral dalam konteks keilmuan
menurut pandangan Islam. Pemahaman dan praktiknya dapat bervariasi di
antara individu dan kelompok dalam komunitas Muslim.

C. Peran Etika Keilmuan Dalam Menciptakan Lingkungan Belajar Yang


Kondusif Dalam Pendidikan Islam
Etika keilmuan memiliki peran penting dalam menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dalam pendidikan Islam. Berikut adalah
beberapa peran utama etika keilmuan dalam konteks ini:
1. Mendorong Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Etika keilmuan mencakup aspek kedisiplinan dan tanggung jawab
dalam mencari, menyampaikan, dan menggunakan ilmu pengetahuan.
Dalam lingkungan belajar, kedisiplinan dan tanggung jawab menciptakan

5
atmosfer yang teratur dan memotivasi siswa untuk mengejar pengetahuan
dengan serius.
2. Pembinaan Karakter dan Moral
Etika keilmuan dalam pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada
aspek intelektual, tetapi juga mencakup pembinaan karakter dan moral
siswa. Melalui pendekatan ini, lingkungan belajar dapat menjadi tempat di
mana siswa tidak hanya mengembangkan pengetahuan akademis tetapi
juga nilai-nilai moral dan etika Islam.
3. Menghormati Perbedaan dan Keanekaragaman
Etika keilmuan mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan
pandangan dan keanekaragaman pemikiran. Dalam konteks pendidikan
Islam, hal ini dapat menciptakan suasana di mana siswa merasa nyaman
untuk berdiskusi, bertukar ide, dan menghargai berbagai perspektif yang
mungkin ada dalam pemahaman agama dan ilmu pengetahuan.
4. Transparansi dan Keterbukaan
Etika keilmuan menuntut transparansi dan keterbukaan dalam
penyampaian informasi. Dalam lingkungan belajar, ini berarti
penyampaian materi pembelajaran yang jelas, adil, dan tidak memihak.
Siswa harus dapat mempercayai guru dan institusi pendidikan sebagai
sumber informasi yang dapat diandalkan.
5. Mengajarkan Etika Penelitian dan Pemikiran Kritis
Etika keilmuan dalam konteks pendidikan Islam mencakup
pembelajaran etika penelitian dan pemikiran kritis. Siswa diajarkan untuk
menilai informasi secara kritis, mengembangkan argumen yang rasional,
dan memahami dampak etis dari pengetahuan yang diperoleh.
6. Mendorong Kolaborasi dan Keterlibatan Aktif
Etika keilmuan menciptakan lingkungan di mana kolaborasi dan
keterlibatan aktif didorong. Dalam konteks pendidikan Islam, ini dapat
mencakup proyek kolaboratif, diskusi kelompok, dan partisipasi aktif
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pemahaman
mereka tentang agama dan ilmu pengetahuan.
7. Menanamkan Cinta dan Rasa Hormat Terhadap Ilmu

6
Etika keilmuan juga melibatkan penanaman cinta dan rasa hormat
terhadap ilmu. Siswa diajarkan untuk menghargai proses pembelajaran
sebagai bentuk ibadah dan untuk selalu merasa rendah hati di hadapan
pengetahuan yang semakin luas.

Dengan mengintegrasikan etika keilmuan dalam pendidikan Islam,


lingkungan belajar dapat menjadi tempat yang mendorong pengembangan
seluruh aspek diri siswa, baik secara akademis maupun moral. Etika keilmuan
tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga membentuk karakter
yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika keilmuan dalam filsafat pendidikan Islam mengacu pada
seperangkat prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi
oleh para ilmuwan, akademisi, dan pelajar muslim dalam konteks pencarian
dan penyebaran ilmu pengetahuan.
Beberapa nilai moral yang dihormati dalam keilmuan Islam antara
lain: Ikhlas (Kesucian Hati), Adil (Keadilan), Ilm (Pengetahuan), Tawadhu
(Kepedulian), Helmah (Kebijaksanaan), Taqwa (Ketakwaan), Amanah
(Kepercayaan), Husnudzon (Berbaik Sangka).
Berikut adalah beberapa peran utama etika keilmuan dalam konteks
ini: Mendorong Kedisiplinan dan Tanggung Jawab, Pembinaan Karakter dan
Moral, Menghormati Perbedaan dan Keanekaragaman, Transparansi dan
Keterbukaan, Mengajarkan Etika Penelitian dan Pemikiran Kritis, Mendorong
Kolaborasi dan Keterlibatan Aktif, Menanamkan Cinta dan Rasa Hormat
Terhadap Ilmu.

B. Saran
Makalah ini kami buat dengan mengambil beberapa sumber sebagai
referensi, maka dari itu kami sarankan kepada para pembaca untuk mencari
referensi baik dari media internet maupun cetak terkait materi tentang Etika
Keilmuan Perspektif Filsafat Pendidikan Islam lebih dalam dan detail lagi..

8
DAFTAR PUSTAKA

Karyasa, Tungga Bhimadi, Andi Hajar, Iqbal Amar Muzaki, Toha Makhshun,
Achmad Harristhana Mauldfi Sastraatmadja, Fatmawati, Winda Jubaidah,
dkk. 2022. "Filsafat Pendidikan Islam". Get Press
Syi’aruddin. 2022. “Sastra Dan Agama: Transformasi Nilai-Nilai Ajaran Islam
Dalam Karya Sastra Proceedings Universitas Pamulang.”
Diakses pada 17 November 2023 melalui
http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/Proceedings/article/view/2
142.

Anda mungkin juga menyukai