RESUME
Dosen Pengampu : Fadhillah Arfa Hasibuan
NAYLA HUMAIMAH
(0506231008)
Resume:
Etika berasal dari Bahasa Yunani "ethos" yang memiliki beragam makna seperti kebiasaan,
adat, akhlak, dan cara berpikir. Dalam bahasa Inggris, "ethic" memiliki beberapa pengertian,
termasuk prinsip-prinsip tingkah laku yang benar, sistem nilai moral, kajian tentang moral, dan
ketentuan untuk profesi tertentu. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika dijelaskan sebagai ilmu
tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan nilai moral, dan nilai-nilai dalam suatu golongan atau
masyarakat. Etika juga dapat diartikan sebagai kode etik profesi atau sebagai ilmu tentang baik
dan buruk, yang sama dengan filsafat moral.
Sejarah etika akademik dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno Yunani, di mana filsuf
seperti Socrates, Plato, dan Aristotle membahas masalah etika dalam konteks pendidikan dan
pengetahuan. Pada abad pertengahan, etika akademik lebih terpusat pada ajaran agama dan teologi.
Di zaman modern, etika akademik semakin berkembang dengan mengatasi kompleksitas dunia
akademik, seperti etika penelitian dan plagiat.
Urgensi etika akademik bagi sivitas akademik di perguruan tinggi sangat penting karena
menentukan prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan peran mereka. Etika mengandung norma-
norma yang harus diikuti oleh manusia, terutama dalam hubungan sosial, agar terjadi
keharmonisan hidup. Pembentukan badan seperti "Dewan Kehormatan Etika Akademik" menjadi
penting untuk mengatasi persoalan etika di lingkungan perguruan tinggi.
Terdapat beragam teori dan aliran etika, seperti teori yang bersifat fitri, empirik klasik,
modernisme, Kantianisme, Bertrand Russel, dan posmodernisme, yang memberikan sudut
pandang berbeda terhadap sifat dan sumber moralitas, sehingga memperkaya pemahaman tentang
nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia.
Resume:
Makalah ini membahas pengertian akhlak dan adab, serta konsep-konsep terkait dalam
Islam, serta prinsip-prinsip dasar etika akademik. Akhlak didefinisikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan, dengan referensi kepada Al-Qur'an dan pandangan Al-Ghazali yang menyatakan bahwa
akhlak berasal dari dalam jiwa. Akhlak dihubungkan dengan tiga unsur penting: kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Sementara itu, Adab dijelaskan secara etimologis dan dilihat dalam konteks
bahasa Arab, Yunani, dan hadis Rasulullah. Konsep adab dihubungkan dengan berbagai aspek,
seperti pendidikan, ilmu, sikap, pengalaman, kebaikan, dan keutamaan.
Penjelasan selanjutnya mengenai prinsip-prinsip dasar etika akademik yang menekankan
hak-hak manusia, pertimbangan etis, dan pengaturan perilaku. Etika akademik diartikan sebagai
ketentuan yang menentukan perilaku baik atau buruk dalam konteks pergaulan di Perguruan
Tinggi.
Ditambahkan pula bahwa dalam tradisi Islam, prinsip-prinsip etika akademik menekankan
kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. makalah juga menyebutkan bentuk-bentuk etika
akademik seperti plagiasi, keadilan dalam penelitian, kolaborasi etis, pengakuan dan penghargaan,
kesesuaian dengan standar etika, tanggung jawab terhadap peserta penelitian, integritas dan
kehormatan dalam pengajaran, penggunaan sumber daya dengan bijak, peer review etis, dan
kesetaraan dan keanekaragaman. makalah secara komprehensif membahas aspek-aspek penting
terkait akhlak, adab, prinsip etika akademik, dan bentuk-bentuk etika akademik dalam konteks
Islam dan pendidikan akademik.
Resume:
Makalah ini membahas tentang nilai yang mendasar dari ilmu dalam Islam, serta
pentingnya memiliki niat yang jujur dalam mengejar pengetahuan dan menggunakan ilmu dengan
bijaksana. Konsep "al-ilmu nur" dalam Islam menegaskan bahwa ilmu bukan hanya sekumpulan
fakta, tetapi juga sumber penerangan yang membuka pikiran dan memperkaya kehidupan.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa niat kita dalam menuntut ilmu haruslah murni, tanpa
dicampuri oleh motif yang tidak baik seperti kekuasaan atau popularitas. Sebaliknya, fokus harus
pada keinginan untuk memperkaya diri sendiri dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, penelitian ini juga menekankan betapa pentingnya menggunakan ilmu dengan
baik setelah kita memilikinya. Ini mencakup menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
masalah sosial, mempromosikan perdamaian, dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, ada juga
peringatan untuk menghindari penyalahgunaan ilmu untuk kepentingan pribadi atau merugikan
orang lain.
Pembahasan tentang tujuan menguasai ilmu juga disorot dalam makalah ini. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang dunia di sekitar kita, memperkuat diri
sendiri, membangun karakter yang baik, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan kualitas
hidup. Terakhir, karakter Ulul Albab dalam Islam dijelaskan sebagai contoh dari individu yang
memiliki integritas, ketekunan, ketulusan, keterbukaan, dan kemampuan memimpin.
Dalam inti pemikiran, makalah ini menegaskan bahwa pengetahuan bukan hanya tentang
akumulasi fakta, tetapi juga tentang integritas, tanggung jawab, dan kontribusi positif bagi
masyarakat. Dengan memahami nilai, niat, tujuan, dan karakter ilmu secara holistik, kita dapat
memperkaya diri sendiri dan memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia.