Rika Rafisa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dehasen Bengkulu
Email: rikarafisa990@gmail.com
ABSTRAK
Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan untuk
menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan atau hal-
hal lain dalam suatu organisasi (internal organisasi). Sedangkan Direct Request adalah
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi (baik bisnis maupun non bisnis)
untuk meminta informasi mendesak yang bersifat segera, tentunya dengan menggunakan
media komunkasi yang tersedia. Keduanya adalah hal yang ditulis hampir setiap hari untuk
melancarkan operasi perusahaan. Mengembangkan keterampilan dalam menulis memo dan
direct request memberikan manfaat penting. Yaitu, dokumen yang ditulis dengan baik
cenderung mencapai tujuannya.
Abstract
Memorandums or often called memos are letters used by leaders to convey short messages in
the form of notifications, requests or other matters within an organization (internal
organization). Meanwhile, Direct Request is an activity carried out by a person or
organization (both business and non-business) to request immediate, urgent information, of
course, by using the available communication media. Both are things that are written almost
daily to streamline the company's operations. Developing skills in writing memos and direct
requests provides important benefits. That is, well-written documents tend to achieve their
goals.
A. Latar Belakang
Menulis surat bisnis yang efektif merupakan sesuatu keterampilan yang harus
dikuasai oleh pebisnis. Menurut Rasberry, keterampilan menulis merupakan keterampilan
yang berada di ranking teratas dari ketermapilan komunikasi yang harus dikuasai oleh
individu yang bergerak dalam bisnis. Surat dan memo adalah hal yang ditulis hampir setiap
hari untuk melancarkan operasi perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa orang menulis pesan bisnis, pertama karena ingin
berkomuikasi dengan pihak lain di tempat yang berbeda dengan jarak yang relatif jauh.
Alasan kedua ialah biaya, untuk dapat bertatap muka dan berbicara langsung diperlukan
biaya perjalanan. Apabila pembicaraan dilakukan melalui telepon akan menyebabkan
pengeluaran yang tidak kecil, apalagi waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi lama
dengan frekuensi yang tinggi.
Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan
untuk menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan atau
hal-hal lain dalam suatu organisasi (internal organisasi). Memorandum juga merupakan tipe
dokumen yang digunakan untuk berkomunikasi internal anatara karyawan perusahaan. Memo
adalah aspek dunia bisnis yang sudah teruji waktu, yang apabila ditulis dengan benar, dapat
membantu melancarkan urusan. Memo digunakan sebagai alat komunikasi tertulis antar
pihak karyawan yang telah saling kenal dengan baik, yang pada umumnya biasanya bernada
informasi. Memo biasanya juga digunakan antara pimpinan dengan bawahan, dan biasanya
bergaya formal.
Fungsi utama e-mail adalah untuk pertukaran pesan dalam organisasi. Komunikasi
internal semacam itu semakin penting sekarang ini. Organisasi mengalami perampingan,
rantai komando yang semakin mendatar, pembentukan tim kerja, dan pemberdayaan pangkat-
dan-arsip karyawan. Dengan diberi lebih banyak wewenang untuk mengambil keputusan,
karyawan menemukan bahwa mereka butuh lebih banyak informasi. Mereka harus
mengumpulkan, mempertukarkan, dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan
produk dan layanan yang mereka tawarkan. Manajemen juga memerlukan input dari
karyawan agar dapat cepat tanggap terhadap perubahan pasar lokal dan global. Permintaan
akan informasi yang semakin meningkat ini berarti peningkatan penggunaan e-mail,
meskipun memo dengan kertas masih digunakan.
Direct Request atau permintaan langsung sering diartikan kurang tepat sebagai
bentuk permintaan barang dan jasa secara langsung yang dilakukan dengan tatap muka (face-
to-face). Dalam konteks yang lebih luas, Direct Request dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis)
kepada pihak lain (seseorang/individu atau organisasi) untuk meminta berbagai informasi
penting dengan segera dan dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang ada,
termasuk media elektronik.
Dari uraian di atas, penulis telah merumuskan masalah yang akan dibahas dalam isi paper ini,
sebagai berikut :
1. Memperoleh hasil dengan pesan e-mail dan memo yang ditulis dengan baik
2. Karakteristik pesan e-mail dan memo yang berhasil
3. Organisasi pesan e-mail dan memo
4. Menggunakan e-mail dengan aman dan efektif
5. Menyusun pesan email
6. Jenis-jenis pesan internal
7. Penulisan direct request
8. Permintaan informasi rutin
9. Menulis direct requestuntuk pengaduan
10. Surat undangan, pesanan, dan reservasi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah Studi literatur, dengan
literatur yang dirujuk adalah buku dan sumber rujukan yang relevan dengan topik yang
dibahas.Terdapat tiga proses penting dalam teknik pengumpulan penelitian studi literatur,
yakni: Editing: proses ini memerlukan peneliti untuk memeriksa kembali data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna, dan keselarasan makna antara yang satu
dengan yang lain. Organizing: proses ini mengharuskan peneliti untuk mengorganisir data
yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan. Finding: proses ini mengharuskan
peneliti melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data dengan
menggunakan kaidah-kaidah, teori, dan metode yang telah ditentukan. Dari proses tersebut,
peneliti bisa menarik kesimpulan yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu objek atau suasana penelitian.
Beberapa yang umum dan layak digunakan dalam penilitian ini adalah buku-buku karya
pengarang terpercaya.
PEMBAHASAN
A. Memperoleh Hasil dari Pesan Email dan Memo yang di tulis dengan Baik
Karena pesan e-mail dan memo merupakan bentuk komunikasi standar dalam
kebanyakan organisasi, mereka mungkin akan menjadi media komunikasi bisnis yang paling
umum. Pesan yang sangat diperlukan ini digunakan untuk memberi informasi pada karyawan,
meminta data, memberi respons, menginformasi keputusan, dan memberi arahan. Pesan e-
mail dan memo yang baik umumnya mempunyai karakteristik tertentu. Berikut beberapa
karakteristiknya:
c. Bersifat percakapan
Nada pesan e-mail dan memo diharapkan bersifat percakapan karena pihak-pihak
yang berkomunikasi biasanya sudah saling kenal. Hal ini berarti kadang-kadang
dalam bahasa Inggris menggunakan singkatan (I'am, you'll), kata sehari-hari, dan kata
ganti orang pertama (saya/kami). Meskipun demikian, nadanya juga harus tetap
professional. E- mail begitu cepat dan begitu mudah digunakan sehingga ada saja
penulis yang tergoda ke dalam suatu sikap "kurang profesional yang mengherankan".
Meskipun hangat dan bersahabat, pesan e-mail seharusnya tidak emosional. Jangan
pernah menyertakan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan di hadapan seseorang.
d. Keringkasan
Sebagai bentuk fungsional komunikasi, e-mail dan memo hanya mengandung apa
yang perlu untuk menyampaikan makna dan bersikap sopan. Sering kali, e-mail dan
memo hanya membutuhkan sedikit penjelasan latar belakang dan perhatian pada
usaha memberi kesan baik kepada pihak luar dibandingkan surat. Anda terutama
harus waspada untuk menghilangkan kata-kata yang terlalu panjang lebar. Hindari
pengisi pembukaan (ada, adalah) kalimat pengantar yang panjang (saya menulis
memo ini untuk memberitahukan kepada Anda bahwa), dan frase yang berlebihan
(karena fakta bahwa)
e. Penyorotan grafis
Untuk menonjolkan ide-ide yang penting dan meningkatkan keterbacaan, penulis e-
mail dan memo menggunakan teknik penyorotan grafis secara bebas. Isi memo
cetakan ditingkatkan dengan daftar nomor atau bullet, heading, tabel, dan teknik lain.
Beberapa program e-mail mungkin tidak mentransmisikan cetak miring, cetak tebal,
atau dua set kolom. Namun, Anda dapat meningkatkan keterbacaan dengan paragraf
yang baik, poin bullet atau tanda bintang (asterisk), dan heading sisi, terutama untuk
pesan yang lebih panjang. Pembaca enggan menelisik layar komputer untuk melihat
tulisan yang penuh. Meskipun perusahaan di Amerika Utara telah jatuh cinta dengan
e-mail, para penggunanya kurang toleran pada penulis yang tidak mengikuti kaidah
menulis. Mereka tidak akan menoleransi tulisan yang tidak menarik, tidak terpahami,
dan "sampah data yang tak dapat dicerna".
f. Proses Penulisan
"Salah satu ciri revolusi informasi yang paling mengagumkan," kata wakil direktur
sebuah perusahaan teknologi, adalah bahwa "momentum telah berbalik pada kata
tertulis." Pebisnis menulis lebih banyak pesan daripada sebelumnya, dan banyak dari
tulisan itu adalah e-mail dan memo. Agar efektif, pesan internal yang baik
memerlukan persiapan yang teliti. Meskipun hal itu sering terlihat rutin, e-mail dan
memo mungkin menjangkau lebih jauh dari yang Anda perkirakan. Pertimbangkan
peneliti pasar di Vancouver, yang baru bekerja dan ingin menyenangkan atasannya,
yang meminta laporan kemajuan proyeknya. Tanpa pikir panjang, ia segera mengirim
sebuah ringkasan singkat mengenai pekerjaannya dalam sebuah e-mail kepada
atasannya. Kemudian dalam minggu itu juga seorang wakil direktur meminta
atasannya itu melaporkan kemajuan proyek tersebut dan atasannya pun meneruskan
memo dari peneliti pasar yang tergesa-gesa itu. Kesan buruk yang muncul pun sulit
diatasi oleh karyawan baru itu.
Baik elektronik atau dengan kertas, memo rutin biasanya mengandung empat bagian:
(1) baris subjek yang meringkas pesan, (2) pembukaan yang mengemukakan ide utama
dengan segera, (3) isi yang menjelaskan dan menjustifikasi ide utama, dan (4) penutup berupa
tindakan yang diharapkan. Ingat bahwa pesan rutin menyampaikan berita baik atau informasi
standar.
1. Baris Subjek
Dalam e-mail dan memo, baris subjek merupakan keharusan. Baris ini meringkas ide
pokokyang memberi identifikasi cepat untuk membaca dan mengisi. Sebuah baris subjek
biasanya ditulis dalam gaya yang disingkat, sering tanpa kata sandang (sebuah, suatu). Hal itu
tidak perlu berupa kalimat lengkap, dan tidak harus diakhiri dengan titik. Baris subjek e-mail
sangat penting. Baris subjek e-mail sangat penting. Baris subjek yang tak bermakna (seperti
halo atau penting) bisa membuat pembaca menghapus pesan tanpa pernah membukanya.
Baris subjek yang baik sering mengandung bentuk kata kerja atau permintaan tindakan:
2. Pembukaan
Kebanyakan memo dan e-mail meliputi informasi yang tidak sensitif yang dapat
disampaikan secara terus terang. "memo yang mengena pada saya menyampaikan secara
langsung apa yang ada di benak penulis." Kata eksekutif perusahaan Doris Margonine.
Mulailah dengan muatan utama, yaitu mengungkapkan ide utama dengan segera.
Meskipun tujuan memo atau e-mail telah diringkas dalam baris subjek, tujuan tersebut
harus dinyatakan kembali--dan diperjelas--dalam kalimat pertama. Beberapa pembaca
melewatkan baris subjek dan langsung loncat ke kalimat pertama. Perhatikan bagaimana
pembukaan tidak langsung berikut ini dapat diperbaiki dengan muatan depan (frontloading).
3. Isi
Isi mencakup lebih banyak informasi mengenai alasan menulis. Hal itu menjelaskan
dan mambahas subjek secara logis. Rancang data Anda agar mudah dipahami dengan
menggunakan daftar nomor, heading, tabel, dan teknik penyorotan grafis lainnya.
Bandingkan dua versi dari pesan yang sama berikut ini. Amati bagaimana sarana grafis
dengan kolom, heading, dan ruang kosong membuat poin-poin utama mudah dipahami.
6. Penutupan
Pada umumnya pesan diakhiri dengan (1) informasi tindakan, tanggal, atau tenggat
waktu, (2) ringkasan pesan, atau (3) pikiran penutup. Di sini sekali lagi berpikir terlebih
dahulu sebelum mulai menulis adalah penting. Penutup adalah bagian di mana pembaca dapat
melihat tenggat dan tindakan yang diharapkan. Penutup memo atau e-mail yang efktif
misalnya, Mohon serahkan laporan Anda sebelum tanggal 15 Juni sehingga kami mempunyai
data Anda sebelum sesi perencanaan Juli kami.
Dalam pesan yang lebih rumit sebuah ringkasan poin utama mungkin lebih tepat
sebagai penutup. Bila tak ada permintaan tindakan dan tidak diperlukan ringkasan penutup,
Anda bisa mengakhirinya dengan sebuah pikiran kesimpulan sederhana (saya senang
menjawab pertanyaan Anda atau kelihatannya ini merupakan proyek yang berguna).
Meskipun Anda tidak perlu menutup pesan kepada rekan kerja dengan pernyataan untuk
memberi kesan baik seperti yang Anda temukan dalam surat untuk pelanggan atau klien,
beberapa pikiran penutup sering diperlukan untuk menunjukkan kesopanan. Penutup
bisa menunjukkan terima kasih atau mendorong umpan balik dengan uangkapan seperti saya
sungguh menghargai kerjasama Anda atau apa ide Anda untuk proposal ini? Penutup lainnya
melihat pada tindakan selanjutnya, seperti bagimana Anda ingin meneruskannya? Hindari
penutupan dengan mohon beritahu saya bila Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut.
Penutup yang berlebihan ini terdengar mekanis dan tidak lulus.
Komunikator bisnis yang bijaksana yang menggunakan e-mail menyadari bahaya ini.
Mereka tahu bahwa pesan mereka dapat tersebar ke mana mana dengan sengaja atau tidak.
Sebuah catatan yang dikonsep dengan tergesa-gesa mungkin berakhir di kotak surat atasan
atau diteruskan ke kotak surat musuh yang membuat segalanya lebih buruk, bahkan pesan
yang sudah dihapus bisa tetap berada dalam disk drive. "Hal itu seakan-akan orang
memegang otak mereka ketika mereka menulis e-mail," kata seorang pakar. Mereka berpikir
bahwa e-mail "merupakan pengganti percakapan telepon, itulah bahayanya." E-mail
mengandung sejumlah bahaya, baik bagi karyawan maupun atasan, sebagimana dibahas
dalam kotak Bimbingan Karier.
1. Mulai menulis
Petunjuk berikut ini akan membantu melakukan permulaaan yang baik dalam
menggunakan e-mail secara aman dan efektif.
a) Menyusun secara offline. Dari pada menulis pesan dengan terburu-buru,
gunakan program pengolah kata Anda untuk menulis secara offline.
Kemudian masukkan pesan Anda ke jaringan e-mail. Hal ini untuk
menghindari "merusak diri" (kehilangan semua tulisan Anda karena
kekeliruan atau menekan tombol yang salah) ketika bekerja online.
b) Tulis alamat dengan benar. Alamat e-mail kadang kala rumit, sering tidak
logis, dan selalu tanpa ampun. Kurang satu karakter atau salah menggunakan
huruf I untuk angka 1, maka pesan Anda akan tidak terkirim. Solusi:
Gunakan buku alamat elektronik Anda untuk orang-orang yang sering Anda
kirimi. Dan periksa ulang setiap alamat yang Anda ketik secara manual.
Pastikan juga bahwa Anda tidak menjawab kepada sekelompok penerima
ketika Anda bermaksud hanya menjawab satu orang.
c) Hindari baris subjek yang menyesatkan. Dengan membanjirnya spam (e-
mail sampah) yang memenuhi kotak masuk (Inbox), pastikan baris subjek
Anda relevan dan membantu. Kata generik seperti hai dan persetujuan yang
bagus bisa membuat pesan Anda dihapus sebelum dibuka.
2. Isi, Nada dan Ketepatan.
Meskipun e-mail tampaknya sesederhana telepon, sebenarnya tidak. Sebab e-mail
menghasilkan catatan permanen, pikirkan kembali apa yang Anda katakan dan cara
Anda mengatakannya.
a) Buat ringkas. Jangan membebani pembaca dengan informasi yang tidak
perlu. Ingat bahwa ukuran monitor kecil dan ketikan sering sulit untuk dibaca.
Susun ide ide Anda dengan ringkas.
b) Jangan kirim apapun yang tidak ingin Anda publikasikan. Karena e-mail
kelihatan seperti percakapan telepon atau orang ke orang, penulis kadang-
kadang mengirim pesan yang sensitif, rahasia dan bersifat menghasut atau
berpotensi memalukan. Berhati-hatilah, E-mail menghasilkan catatan
permanen yang sering tidak hilang bahkan dihapus. Dan setiap pesan
merupakan komunikasi yang bisa mengakibatkan perkara hukum terhadap
Anda tau pemilik perusahaan Anda. Jangan menulis apapun yang Anda tidak
ingin atasan Anda, keluarga Anda, atau seorang hakim baca.
c) Jangan menggunakan e-mail untuk menghindari kontak. E-mail tidak
tepat digunakan untuk mengumumkan berita buruk atau menetapkan argumen.
Sebagai contoh, tidak tepat memecat seseorang melalui e-mail. Hal itu juga
bukan saluran yang bagus untuk mengatasi konflik dengan penyelia, bawahan
atau lainnya. Bila ada kemungkinan menyakitkan perasaan, gunakan telepon
atau kunjungi orang tersebut.
d) Jangan pernah merespon ketika Anda sedang marah. Selalu ambil
beberapa saat untuk menenangkan emosi sebelum menulis respon pada pesan
yang mengecewakaan. Anda sering muncul engan alternatif yang berbeda dan
alternatif yang lebih bailk setelah berpikir mengenal apa yang Anda katakan.
Jika mungkin, atasi perbedaan dalam diri setiap orang.
e) Memerhatikan ketepatan. Orang masih tetap dinilai berdasarkan tulisannya,
entah ditulis secara elektronik atau dengan kertas. Pesan e-mail yang tidak rapi
(kurang tanda petik, ejaan yang salah, tulisan yang tidak didasari) membuat
para pembaca bekerja terlalu keras. Mereka marah bukan hanya pada
informasi tetapi juga penulisnya.
f) Tahan humor dan komentar yang menjilat. Tanpa isyarat nonverbal yang
disampaikan oleh wajah dan suara Anda, humor tetap dengan mudah
dipahami.
3. Etika
Meskipun e-mail merupakan saluran komunikasi baru, ada sejumlah aturan kesopanan
berinteraksi secara online yang perlu diperhatikan.
a) Batasi kecenderungan untuk mengirim dokumen ke semua pihak. Kirim
kopi dokumen hanya kepada orang yang benar-benar perlu melihat sebuah
pesan. Tidak perlu mendokumentasi setiap keputusan dan tindakan bisnis
secara elektronik.
b) Jangan pernah mengirim "spam". Empat puluh tiga persen pemakai
internet mengatakan bahwa hal yang paling mengesalkan mereka dalam
penggunaan e-mail adalah spam (pesan e-mail yang tidak diminta).
c) Pertimbangkan menggunakan label pengidentifikasi. Jika diperlukan
tambahkan salah satu dari label berikut ini pada baris subjek: ACTION
(Tindakan yang diperlukan, mohon respons), FYI (For Your Information, tidak
perlu respons), RE (Ini adalah balasan untuk pesan lain), URGENT (Tolong
jawab segera). Beberapa program e- mail memungkinkan Anda mengetahui
pesan yang mendesak.
d) Gunakan huruf kapital hanya untuk penekanan atau untuk judul. Hindari
menulis seluruh pesan dalam huruf kapital yang seperti BERTERIAK.
e) Beritahu kalau ada lampiran. Jika Anda mengirim sebuah lampiran yang
panjang, beritahu penerima Anda. Anda mungkin perlu bertanya format apa
yang tepat.
f) Jangan meneruskan pesan tanpa izin. Cari persetujuan sebelum meneruskan
sebuah pesan.
4. Membalas E-mail
Tips berikut ini dapat menghemat waktu dan mengurangi frustasi ketika membalas
pesan.
a) Baca dulu semua pesan dalam kotak masuk Anda sebelum menjawabnya
satu persatu. Karena pesan berikutnya sering mempengaruhi cara Anda
merespons, baca dulu semuanya (terutama semua pesan dari orang yang
sama).
b) Jangan secara otomatis membalas pesan pengirim. Ketika membalas, cut
and paste (potong dan tempel) bagian yang relevan. Hindari menyusahkan
penerima Anda dengan mengembalikan seluruh "berkas" (urutan pesan)
tentang suatu topik. Banyak pengguna yang mahir dapat mengatur pilihan
program mereka sehingga hanya respons mereka saja yang terkirim.
c) Revisi baris subjek jika topik berganti. Ketika membalas atau meneruskan
pertukaran e-mail, revisilah baris subjek jika topik berganti.
5. Penggunaan Pribadi
Ingat bahwa komputer kantor dimaksudkan untuk komunikasi yang berkaitan dengan
pekerjaan.
a) Jangan gunakan komputer perusahaan untuk masalah pribadi. Kecuali
kalau perusahaan secara khusus mengizinkan, jangan pernah menggunakan
komputer perusahaan Anda untuk pesan pribadi, belanja pribadi, atau hiburan.
b) Anggap bahwa semua e-mail diawasi. Pemilik perusahaan berhak secara
legal mengawasi e-mail, dan banyak yang melakukannya.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah "satu e-mail untuk satu pesan". Jika ingin
menyampaikan pesan yang berbeda, gunakan e-mail yang berbeda pula. Umumnya, isi
sebuah e-mail terdiri atas tiga paragraf singkat yang terbagi atas: salam pembuka, isi pesan,
dan salam penutup.
1. Pengirim (From)
Sebelum mengirim e-mail, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kepada
siapakah e-mail ini akan dikirim, resmi atau pribadi. Hal ini akan menentukan jenis
akun yang digunakan. Sebaiknya, buat dua akun berbeda untuk mengirim e-mail.
Gunakan akun perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Sementara untuk
kepentingan di luar perusahaan, gunakan akun pribadi. Akun perusahaan adalah salah
satu teknik marketing yang digunakan untuk membangun citra perusahaan. Oleh
karena itu, setiap e-mail yang dikirimkan melalui akun e-mail perusahaan harus
mencerminkan perusahaan tersebut.
2. Kepada (To)
Dalam menulis e-mail resmi, perhatikan peran si penerima e-mail. Usahakan
menaruh pihak yang aktif terlibat dalam kegiatan korespondensi di kolom penerima
(To). Jika terdapat pihak lain yang menerima e-mail tersebut, tetapi tidak terlibat
langsung (hanya sekadar menyampaikan informasi) masukkan mereka di kolom
tembusan (cc.). Dengan begitu, menjadi jelas tujuan e-mail akan tersampaikan kepada
siapa dan siapa yang berhak membalas e-mail tersebut. Jika terdapat beberapa pihak
yang terlibat aktif, kita dapat mengirimkan satu e-mail kepada beberapa penerima.
Sebaiknya, rincilah terlebih dahulu masing-masing pesan untuk setiap penerima.
Dengan begitu, pesan e-mail dapat diterima dengan jelas dan tepat sasaran; efektif dan
efisien.
3. Carbon Copy (Cc)
Cc atau 'carbon copy' berisi alamat akun penerima yang secara kegiatan
korespondensi tidak terlibat secara langsung, tetapi perlu diberi tahu mengenai
informasi bersangkutan. Cc sering kali digunakan untuk e-mail yang berurusan
dengan pekerjaan. Biasanya, seorang karyawan yang melakukan pertukaran informasi
dengan pihak lain, akan mengirim Cc e-mail yang dia kirim kepada atasannya. Hal itu
dilakukan agar semua tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan dilakukan
sepengetahuan atasan. Dengan begitu, hubungan kerja yang transparan tetap terjaga.
Namun, sebelum mengirim e-mail, usahakan memberitahukan atasan tentang
korespondensi yang akan dilakukan. Jadi, ia tidak bingung saat menerima e-mail dan
mengenai siapa pihak yang sedang berkorespondensi. Lalu, saat kita membalas e-mail
yang memiliki alamat pada kolom Cc, apakah kita harus menyertakan alamat tersebut
kembali dalam kolom Cc. Ini tergantung situasi. Secara umum, kita tidak usah
memasukkannya kembali. Namun, apabila kita merasa pihak yang tertera dalam
kolom Cc tersebut harus mengetahui isi pesan balasan, kita boleh saja memasukkan
alamat e-mailnya kembali asalkan ada penjelasan yang tidak membuatnya bingung.
4. Blank Carbon Copy (Bcc)
Bcc atau "blank carbon copy" adalah kolom penerima yang berada di bawah
kolom Cc. Alamat akun yang diletakkan di kolom Bcc tidak ditampilkan saat
penerima membaca e-mail. Jadi, penerima e-mail yang alamatnya dimasukkan ke
kolom To dan Cc tidak dapat mengetahui siapa saja yang alamatnya dimasukkan ke
kolom Bcc. Oleh karena itu, Bcc sebaiknya digunakan dengan hati-hati.
Bcc atau tembusan tak terlihat jarang digunakan dalam mengirim e-mail kepada
rekan sesama perusahaan. Hal itu menghindari agar tidak menimbulkan kesan
"membicarakan di belakang". Pernahkah mengirim e-mail dengan hanya menuliskan
alamat pada kolom Bcc saja dan mengosongkan kolom To dan Cc. Jika pernah, kecil
kemungkinan e-mail itu akan masuk ke inbox penerima. Situs penyelenggara akun e-
mail akan menyaring model e-mail seperti ini untuk masuk ke folder SPAM. Oleh
karena itu, pastikan kita mengisi kolom To dan Cc saat mengirimkan e-mail.
5. Judul (Subject)
Sebaiknya, beri e-mail judul yang singkat dan spesifik, tetapi merangkum
keseluruhan isi e-mail. Jangan memasukkan detail pesan dalam kalimat judul.
Sebaiknya, langsung saja ke maksud pengiriman e-mail itu. Apakah e-mail itu adalah
sebuah undangan, Apakah sebuah e-mail permintaan maaf, Atau, menyampaikan
sebuah protes tentang sesuatu. Judul yang langsung ke pokok pesan memudahkan
penerima untuk menyortir pesan mana yang akan dibuka lebih dahulu saat membuka
inbox. Oleh karena kesibukan tiap orang berbeda- beda, penerima bisa saja
melewatkan satu pesan yang tidak mencuri perhatiannya.
6. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan bagian pembuka dari tiga dasar komposisi e-mail
(salam pembuka, isi pesan, dan salam penutup). Salam pembuka penting untuk
disertakan sebagai penanda dimulainya penyampaian informasi. Selain itu, salam
pembuka dapat menjadi kesempatan baik untuk menyampaikan bagaimana kesan kita
melihat hubungan antar pihak.
7. Isi Pesan Email
Banyak email dikirim untuk mendapatkan tanggapan dari penerima. Pertanyaan
yang diajukan atau kegiatan yang diminta sebagai respon disebut tindakan. Ini harus
dikomunikasikan terlebih dahulu, di bagian atas badan email. Sebagai penerima,
selalu yang terbaik untuk mengetahui apa yang diinginkan pengirim dan lalu
mengapa, kapan dan bagaimana. Dengan menempatkan tindakan di bagian awal,
pengirim membantu memperjelas maksud pesan email.
Isi pesan email tidak boleh memaksa, mengancam, membuli atau
mengintimidasi, maka harap berhati-hati memperhatikan nada kalimat, penggunaan
huruf jangan pernah menggunakan huruf besar semua atau tanda seru yang
menyatakan perintah, melainkan dengan pilihan kata yang cermat, struktur kalimat
yang haku, dan ejaan yang benar. Cermatilah kesalahan ejaan, terutama nama, karena
sepenting apapun makna pesan Anda bisa hilang dalam sekejap karena
ketersingungan. Hindari penggunaan singkatan seperti NNTR (no need to respond)
atau FYI (for your information). Atau menggunakan emoticon yang lucu-lucu dengan
maksud bercanda.
8. Salam Penutup dan Tanda Tangan
Etiket email yang baik memang mengharuskan Anda mengatakan sesuatu untuk
mengakhiri pesan. Tanda Tangan email menjadi bagian opsional tergantung seberapa
resmi pesan email yang ditulis. Saat ini ada cara menambahkan tanda tangan, jabatan
dan alamat kontak anda secara otomatis. Etiket email yang baik hanya mewajibkan
tanda tangan bila memang diperlukan.
Pesan Internal atau Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu
1. Komunikasi vertical. yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada
anggota, seperti perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
2. Komunikasi horizontal. yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang-orang yang memiliki kedudukan sejajar.
3. Komunikasi diagonal. yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang-orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak
sejalur vertikal.
Sedangkan menurut Asri, menuturkan bahwa Direct Request adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi (baik bisnis maupun non bisnis) untuk meminta
informasi mendesak yang bersifat segera, tentunya dengan menggunakan media komunkasi
yang tersedia. Saat menulis direct request, perhatikan tiga poin, yaitu pembukaan, penjelasan
rinci dan penutup.
Bagaimana pengorganisasian direct request? Ketika audiens mulai tertarik dengan apa
yang disampaikan? Atau paling tidak mau bekerja sama dengan komunikator, maka pesan-
pesan bisnis sebaiknya disampaikan melalui pendekatan langsung (direcy approach). Direct
Request sering diartikan sebagai permintaan langsung untuk barang dan jasa. Dalam konteks
yang lebih luas, Direct Request dapat diartikan sebagai “kegiatan seseorang atau suatu
organisasi untuk segera meminta berbagai informasi penting dari pihak lain dengan
menggunakan berbagai media komunkasi yang ada termasuk media elektronik”. Direct
Request meliputi:
a) Pembukaan
Aturan umum untuk bagian pertama Direct Request adalah menulis sesuatu yang tidak
hanya dapat dimengerti, tetapi juga menghindari kesalahpahaman.
b) Penjelaan rinci
Agar lebih lancar menjelaskan hasil pengembangan kata pembuka kita perlu membuat
kalimat pertama di tengah surat yang kita buat berorientasi pada manfaat yang
ditawarkan kepada pembaca. Cara lain yang bisa digunakan di tengah adalah
membuat rangkaian pertanyaa, apalagi jika permintaan kita melibatka peralatan yang
sangat kompleks. Ada dua hal yang memungkinkan permintaan bisa segera ditangani
dengan segera: (1) menanyakan secara langsung tentang sifat permintaan, dan (2)
menghindari meminta informasi yang sebenarnya dapat di peroleh sendiri.
c) Penutup
Bagian penutup surat harus diisi dengan beberapa permintaan tanggapan khusus,
lengkap termasuk batas waktu. Untuk kenyamanan pembaca, sertakan beberapa
informasi penting seperti nomor telepon, jam kerja, dan kontak, hal ini sesuai dengan
apa yang telah dituturkan oleh Pandjaitan dan Wiryawan.
Sebagian besar organisasi bisnis progresif ingin mengetahui seberapa puas konsumen
terhadap produk atau jasa (pelayanan) yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika konsumen
memiliki keluhan terhadap organisasi terentu, mereka dapat menghubungu atau mengunjungi
organisasi terkait untuk penyelesaian segera. Oleh karena itu, saat menulis surat pengaduan
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Jelaskan masalahnya dengan jelas dan tenang
b. Lampirkan bukti pendukung atau informasi pendukung, misalnya invoice pembelian
c. Gunakan bahasa yang sopan dan tenang
d. Sesuaikan permintaan tindakan dan pesan untuk menghubungi pembuat pesan.
Penulisan Direct Request pada bagian awal bisa di awali dengan sajikan permintaan
atau ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan fakta –fakta yang perlu secara rinci, yang
selanjutnya diikuti dengan suatu pernyataan keramahan dari tindakan yang diinginkan.
Pendekatan ini akan berjalan dengan baik jika permintaan yang disampaikan tidak
memerlukan taktik khusus atau persuasi.
Meskipun yang diharapkan adalah suatu respons yang emnyenangkan, nada surat
permintaan masih sangat besar artinya. Gunakanlah bahasa yang sopan dalam penulisan
direct request. Sebagai contoh, “Saya senang sekali...” atau “Saya sangat berterima
kasih...” membuat suatu permintaan yang bersifat mendesak dengan tujuan mendapat
pelayanan yang segera, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Dalam hal ini ada anggapan bahwa
audiens akan memenuhi permintaan komunikator segera sesudah memahami isi suratnya.
Pada bagian terakhir, nyatakan dengan jelas tindakan apa yang diinginkan, misalnya
di mana audiens dapat mencari informasi atau produk, batas waktunta, dan sebagainya.
Kemudian akhiri dengan suatu pernyataan yang ramah (baik) yang mengingatkan audiens aka
pentingnya permintaan tersebut, misalnya “Jika buku-buku refernsi terjual lancar, Anda
dapat memesan buku-buku tambahan dari Juwita Bookstore”.
Menulis surat bisnis ataupun korespondensi tidaklah semudah menulis surat atau
pesan kepada teman atau anggota keluarga, oleh karenanya terkait permintaan rutin dan juga
tindakan-tindakan rutin perlu adanya perhatian khusus untuk memperhatikan detail-detailnya.
Surat menyurat ini ata disebut dengan korespondensi dapat disampaikan dengan pendekatan
langsung atau deduktif, yang mana korespondensi jenis ini dikirimkan kepada klien,
konsumen, karyawan, pemegang saham. Yang mana apabila terjadi sedikit kesalahan maka
akan berakibat tidak baik untuk citra perusahaan.
Surat permintaan rutin dalam membuatnya perlu diperhatikan tiga pertanyaan berikut
ini: (1) apa yang ingin diketahui, (2) mengapa hal tersebut perlu diketahui, (3) mengapa hal
ini dapat membantu. Dalam kaitannya dengan direct request, permintaan dapat berhasil dari
dalam maupun luar organisasi bisnis.
Dengan hormat,
Hormat Kami,
Manajer HRD
Banyu Aji
Disamping itu, kita bisa memberi respons terhadap iklan yang dipasang disuatu surat
kabar. Dalam hal ini perlu kita perhatikan tiga hal, yaitu: (1) dimana kita membaca iklan
tersebut (nama surat kabar, halaman, tanggal, hari, bulan, tahun, (2) jelaskan apa yang kita
inginkan atau maksudkan, (3) cantumkan alamat kita yang jelas dan lengkap untuk balasan
surat kita tersebut.
Salah satu bentuk permintaan langsung yang dilakukan oleh permintaan dari luar
organisasi adalah pemesanan (order), dan apabila kepuasan dari luar baikmaka pemesanan
berulang akan terjadi. Apabila surat pesanan yang dikirmkan maka perhatikan empat
komponen ini:
a. Pernyataan rinci atas pemesanan barang
b. Metode pengrim barang
c. Metode pembayarannya
d. Berikan penjelasan mengenai kuantitas atau jumlah produk yang kita pesan, ukuran,
warna, gaya, lokasi pemesanan, pengiriman dan juga petunjuk khusus lainnya.
Contoh surat dari luar organisasi
PT. BUMI MENOREH HIJAU
Jalan Sultan Jaya Lima, Simpangan
Kepada Yth,
Manajer Pemasaran PT KAYU BAKTI
Jalan Sungai Panjang No. 101
Sleman
Dengan hormat,
Bersama ini kami bermaksud untuk memesan satu set meja dan
kursi jati, dengan rincian sebagai berikut:
Erika Sanjaya
Manajer Operasional
1. Surat Undangan
Perusahaan tak akan mampu berdiri dengan sendirian, akan tetapi harus berada di
tengah ruang lingkup dalam bisnis itu. Namun perusahaan atau organisasi terkadang
ingin membuat kegiatan yang memerlukan partisipasi pihak dari luar. Surat permohonan
untuk kehadiran tersebut seperti biasa dilayangkan melalui surat undangan. Supaya
penerima surat undangan tersebut tergugah hatinya ingindatang ke acara dimaksud, maka
surat undangan hendaknya mencantumkan ide-ide pokok secara jelas dan gamblang apa
manfaat yang diterima untuk para peserta yang datang dan perincian info perihal tata
laksana kegiatannya tentang tanggal, hari, jam, letak ataupun pedomanan berpakaian
(dress code).
2. Pesanan
Ketika suatu perusahaan membuat pesanan produk pada perusahaan yang lain,
maka hendaknya menuliskan surat-surat pesan melalui metode pendekatan secara
langsung.
3. Reservasi
Reservasi dalam menyediakan atau mempersiapkan apa saja produk-produk yang
dipesan dan kesepakatannya sudah jauh-jauh hari harus dipesan tentukan tempat
pengirimannya dan apa yang kita kirim hal ini akan sangat mempermudah dalam hal urusan
melakukan bisnis disuatu perusahaan atau organisasi dan pastinya tidak tergesa-gesa dan
aman.
KESIMPULAN
Mengembangkan keterampilan dalam menulis pesan e-mail dan memo dapat memberi
dua manfaat penting. Pertama, dokumen yang ditulis dengan baik cenderung mencapai
tujuannya. Dokumen tersebut menciptakan kesan baik karenaditulis dengan hati-hati,
perhatian, dan jelas. Kedua, pesan internal yang ditulis dengan baik meningkatkan citra Anda
di dalam organisasi.
Memo rutin biasanya mengandung 4 bagian, yaitu: baris subjek yang meringkas
pesan, pembukaan yang mengemukakan ide utama dengan segera, isi yang menjelaskan dan
menjustifikasi ide utama, penutup berupa tindakan yang diharapkan. Untuk menyusun pesan
e-mail hal pertama yang perlu diperhatikan adalah "satu e-mail untuk satu pesan". Jika ingin
menyampaikan pesan yang berbeda, gunakan e-mail yang berbeda pula.
Penulisan Direct Request pada bagian awal bisa di awali dengan disajikannya
permintaan atau ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan fakta –fakta yang perlu secara
rinci, yang selanjutnya diikuti dengan suatu pernyataan keramahan dari tindakan yang
diinginkan. Para pengirim direct request dapat memulai dalam pendahuluan dengan
memperkenalkan dirinya. Bagian pertengahan surat direct request biasanya menjelaskan
permintaan yang sebenarnya. Pada bagian terakhir, nyatakan dengan jelas tindakan apa yang
diinginkan.
Jika pembeli merasa tidak puas terhadap suatu produk atau jasa, maka pembeli dapat
dapat menelepon atau mengunjungi perusahaan yang bersangkutan agar dapat dengan segera
ditanggapi, yaitu dengan menulis direct request untuk pengaduan. Namun, pengajuan
pengaduan secara tertulis tentu saja akan lebih baik karena memungkinkan untuk secara rinci
mencakup hal-hal yang menjadikan pembeli tersebut tidak puas.
Dalam menulis surat pengaduan perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya ialah:
jelaskan masalah yang dihadapi secara rinci, lampirkan bukti pendukung seperti faktur
pembelian, usahakan agar nada penulisan kalimat dalam surat keluhan tidak menunjukkan
kemarahan atau emosional, permintaan tindakan khusus.
Asir, Muhammad, dkk. 2022. “Komunikasi Bisnis”. Bandung: Widina Bhakti Persada
Bandung.
Candra, Vivi, dkk. 2022. “Komunikasi Bisnis”. Purbalingga: CV. Eureka Media Aksara
Damar, Widya Aryo. 2010. “Cerdas Ber- e-mail”. Jakarta: Gagas media.
Pohan, Desi Damayani dan Ulfi Sayyidatul Fitria. 2021. Jenis Jenis Komunikasi. Jurnal
Penelitian dan Ilmu Sosial. 2 (3): 29-37. Medan: Cybernetics.
Purwanto, Djoko. 2006. “Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rachmat, Zul, dkk. 2023. “Komunikasi Bisnis”. Sumatra Barat: PT Global Eksekutif
Teknologi.
Suratno, Anton. 2020. Business letter writing. Semarang: Unika