Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI BISNIS

Fungsi, Penggolongan dan Bentuk Surat,


Laporan dan Proposal Bisnis

OLEH KELOMPOK 1 :

Denick Ariawangsa (1807521136)

I Putu Galing Aryansuka Mautama Putra (1807521146)

Rajja Cendana Sedana (1807521158)

Intan Pramitha Sari (1807521167)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi yang terjadi saat ini menyebabkan selalu adanya persaingan yang terjadi
antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya atau antara seseorang dengan orang
lainnya. Persaingan itu baik dalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih prestasi.
Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak
tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik,
maka perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan atau laporan bisnis. Sealain
persaingan perusahaan juga harus menjalin hubungan yang baik dengan internal ataupun
ekternal perusahaan, maka dari pada itu perlu adanya komunikasi yang efektif yang bisa
tercermin dari laporan perusahaan.
Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/
bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan bisnis
yang dibuat juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/
bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang manajer telah mempunyai
patokan/ ukuran dalam menjalankan perusahaan/ bisnis. Maka dari itu laporan bisnis sangat
diperlukan dalam suatu perusahaan/ bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
2.1 Apa fungsi surat, penggolongan dan bentuknya?
2.2 Bagaimana karakteristik email dan memo yang efektif?
2.3 Apa pengertian laporan dan proposal bisnis?
2.4 Apa jenis-jenis laporan bisnis?
2.5 Bagaimana penyusunan laporan dan proposal bisnis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1 Untuk mengetahui fungsi surat, penggolongan dan bentuknya.
3.2 Untuk mengetahui bagaimana karakteristik email dan memo yang efektif.
3.3 Untuk mengetahui pengertian laporan dan proposal bisnis.
3.4 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis laporan bisnis.
3.5 Untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan dan proposal bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Fungsi surat, penggolongan dan bentuk


Surat merupakan salah satu media pada saluran komunikasi tertulis yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Informasi yang disampaikan melalui surat
bisa berupa pemberitahuan, keterangan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan.
Informasi bisa ditulis atau diketik dalam secarik kertas (konvensional) atau dapat pula berupa
surat elektronik (email).
2.1.1 Fungsi Surat
Fungsi dari surat antara lain :
1. Tanda bukti tertulis yang otentik
Surat merupakan buktu “hitam diatas putih” dan dapat menyimpan rahasia. Misalnya,
surat perjanjian, surat nikah, akte kelahiran, surat wasiat, dan lain-lain.
2. Alat pengingat
Kemampuan manusian untuk mengingat sangatlah terbatas, terlebih lagi dalam
aktivitas yang rumit dan kompleks. Dokumen tertulis yang diarsip dengan baik akan
berfungsi sebagai alat pengingat sewaktu-waktu apabila diperlukan.
3. Dokumen historis
Surat menjadi dokumentasi bersejarah yang mampu memberikan gambaran mengenai
kejadian-kejadian masa lalu, misalnya Supersemar.
4. Pedoman kerja
Surat dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan
tertentu.
Misalnya, suatu perintah, surat kuasa, dan surat keputusan.
5. Jaminan keamanan
Selembar surat mampu memberikan jaminan keamanan kepada seseorang. Misalnya,
surat keterangan jalan akan memberikan jaminan keamanan kepada seseorang dalam
suatu perjalanan.
6. Utusan atau duta organisasi
Surat berfungsi sebagai utusan atau duta organisasi yang mampu mencerminkan citra,
mentalitas, jiwa, dan kondisi internal organisasi yang bersangkutan.
7. Dasar penilaian dan keputusan
Pengambilan keputusan biasanya dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan. Surat
merupakan salah satu dasar penilaian dan pengambilan keputusan. Misalnya, surat
rekomendasi, suratbketerangan, dan surat dalam bentuk laporan.
8. Sebagai barometer kegiatan organisasi
Kegiatan organisasi disebarkan kepada pihak internal dan eksternal melalui surat.
Dengan demikian, intensitas kegiatan organisasi dapat diukur dari frekuensi surat
menyurat.
9. Alat untuk menumbuhkan sikap saling pengertian dan menghindari kesalahpahaman
Surat yang tidak disusun dengan baik bisa menimbulkan kekacauan. Namun, melalui
surat pula saling pengertian dapat ditumbuhkan dan kesalahpahaman dapat dihindari.
10. Sarana meningkatkan kerja sama dengan pihak lain Kerja sama dengan pihak lain
akan terjalin lebih kuat dengan adanya surat. Arus surat menyurat dengan pihak lain
bisa menunjukkan eratnya kerja sama dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2.1.2 Penggolongan Surat
Surat-surat bisa digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut isi dan pengirimnya
a. Surat Resmi (Dinas Pemerintah)
Surat yang dibuat oleh badan pemerintah yang isinya berkaitan dengan pesan
kedinasan. Contohnya surat keputusan, nota dinas, surat perintah dll.
b. Surat Niaga atau Surat Bisnis
Surat yang dibuat oleh organisasi yang mencari keuntungan dengan kegiatan
transaksi bisnis. Contoh surat pesanan, surat tagihan, surat lamaran kerja, dsb.
c. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain yang isinya
berupa pesan pribadi bukan untuk kepentingan organisasi/resmi.
2. Menurut maksud dan tujuannya
Secara garis besar surat dibagi menjadi 2 jenis tujuan yaitu informatif dan persuasif.
3. Menurut wujud/bentuknya
Dalam wujudnya kita mengenal surat bersampul, kartu pos, warkat, telegram, e-mail,
dsb.
4. Menurut jaminan keamanan
a. Surat Sangat Rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui adanya surat)
b. Surat Rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui isi surat)
c. Confidential (terbatas hanya kalangan tertentu yang boleh melihat isi surat) d. Surat
Biasa
5. Menurut urgensinya
a. Surat Kilat Khusus
b. Surat Kilat (amat segera)
c. Surat Biasa
6. Menurut alirannya
a. Surat Keluar
b. Surat Masuk
7. Menurut kegunaannya
a. Surat Konsep
b. Surat Asli
c. Surat Tembusan
d. Surat Petikan
8. Menurut nilai isinya
a. Surat Rutin
b. Surat Tidak Rutin
9. Menurut sifatnya
a. Surat yang bersifat mengatur
b. Surat yang bersifat tidak mengatur
2.1.3 Bentuk Surat
Bentuk surat yang dimaksud adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat. Setiap
bagian surat memiliki peranan yang sangat penting sebagai identifikasi atau petunjuk
pengelolaan surat. Menurut pola umum surat menyurat, ada beberapa macam bentuk surat,
yaitu:
1. Bentuk lurus penuh (full block style)
Bentuk lurus penuh (full block style), yaitu bentuk surat yang penulisannya semua
dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata
lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
2. Bentuk lurus (block style)
Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh,
perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama
terang dan nama jabatan yang ditulis disebelah kanan surat.
3. Bentuk setengah lurus (semi block style)
Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat
lurus, perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok
(masuk ke dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh
perusahaan.
4. Bentuk bertekuk atau bergigi (indented style)
Bentuk lekuk (indented style), penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk
seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam.
5. Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph style)
Bentuk menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat
bentuk lurus, perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea
ditulis rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.

2.2 Karakteristik Email dan Memo yang Efektif


Karena pesan e-mail dan memo merupakan bentuk komunikasi standar dalam
kebanyakan organisasi, email dan memo mungkin akan menjadi media komunikasi bisnis
yang paling umum. Pesan yang sangat diperlukan ini digunakan untuk memberi informasi
pada karyawan, meminta data, memberi respons, mengimformasi keputusan, dan memberi
arahan.
Pesan e-mail dan memo yang baik umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. To (Kepada), From (Dari), Date (Tanggal), Subject (Judul Subjek).
E-mail dan memo mengandung judul kata penunjuk. Judul ini membantu pembaca
segera mengidentifikasi tanggal, asal, maksud, dan tujuan sebuah pesan. Pesan e-mail
yang dikirim tidak perlu disertai waktu kirim karena hal itu diselipkan secara otomatis
oleh computer.
2. Satu Topik
Pesan e-mail dan memo yang baik umumnya hanya membahas satu topik.
Membatasi topik membantu penerima bertindak terhadap subjek dan mengarsipnya
dengan tepat. Misalnya, seorang penulis memo yang menjelaskan sebuah masalah printer
komputer dan juga meminta izin untuk menghadiri sebuah konferensi mempunyai risiko
kegagalan 50 persen. Pembaca mungkin merespons masalah printer tetapi melupakan
tentang permintaan izin konferensi.
3. Keringkasan
Sebagai bentuk fungsional komunikasi, e-mail dan memo hanya mengandung apa
yang perlu untuk menyampaikan makna dan bersikap sopan. Sering kali, e-mail dan
memo hanya membutuhkan sedikit penjelasan latar belakang dan perhatian pada usaha
memberi kesan baik kepada pihak luar dibandingkan surat. Hindari pengisi pembukaan,
kalimat pengantar yang panjang, dan frase yang berlebihan.
4. Analisis, Antisipasi dan Adaptasi
Untuk membuat email dan memo yang sukses, ada tiga pertanyaan yang yang harus
diajukan, yaitu:
a. Apakah saya sudah benar – benar perlu menulis e-mail dan memo ini?
b. Mengapa saya menulis email dan memo ini?
Mengetahui alasan menulis dan apa yang di harapkan tercapai. Hal ini akan
menolong untuk mengenali poin – poin penting dan di mana menempatkannya.
c. Bagaimana pembaca akan bereaksi?
Visualisasikan pembaca dan pengaruh pesan terhadapnya. Pertimbangkan cara – cara
untuk menyampaikan pesan agar bermanfaat bagi pembaca.
5. Revisi, Koreksi dan Evaluasi
Email dan memo yang sukses sebelumnya pasti sudah melakukan tahap revisi,
koreksi dan evaluasi. Penulis yang teliti dan penuh perhatian merevisi pesan mereka,
mengoreksi draf akhir, dan mengevaluasi keberhasilan komunikasi mereka.

2. 3 Pengertian laporan dan proposal bisnis

Laporan bisnis adalah dokumen factual dan objectif yang dipergunakan untuk tujuan
bisnis tertentu ( bovee dan Thill, 2002:476). Himstreet dan Baty mendefinisikan
laporan bisnis sebagai suatu pesan yang objektif dan tersusun teratur, yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari suatu institusi /
lembaga ke lembaga yang lainnya untuk membantu pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah
Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W Hildebrant dalam bukunya Effective
Business communication mendefinisikan tentang laporan bisnis (business report)
sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang
jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis
tertentu.
Atas dasar 2 definisi diatas, dapat diambil keputusan bahwa suatu laporan bisnis
mempunyai berbagai karakteristik seperti
• netral,
• tidak memihak,
• objektif,
• menyangkut informasi baik intern maupun ekstern ,
• biasanya diminta oleh pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi
• memiliki tujuan yang lebih jelas

semua organisasi bisnis, baik bisnis pemerintah, jasa dan sosial dihadapkan pada
berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Semua level organisasi mulai dari level bawah, menengah, hingga puncak
memewrlukan berbagai macam informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Proposal bisnis merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu. Misalnya mendapatkan produk, memperluas usaha,
mendapatkan dana dan lainsebagainya.

Proposal dapat berupa solicited proposal atau unsolicited proposal. Solicited


proposal adalah proposal yang ditunjukkan kepada pihak luar perusahaankarena pihak
tersebut mengumumkan atau memberitahukan kepatuhannya terhadap produk atau
rencana bisnis tertentu. Unsolicited proposal adalah proposal yang diajukan kepada
pihak diluar perusahaan atas inisiatif perusahaan ata adanya pengumuman adat
pemberitahuan dari pihak luar. Proposal tersebut biasanya bertujuan untuk memperoleh
dana atau kesediaan untuk bekerjasama.

Dalam banyak kasus, proposal dikomunikasi kan dalam bentuk laporan. Dalam
penggolongan jenis-jenis laporan, proposal termasuk salah satu jenis lapoarn anlitikal.
Oleh karenan itu penyusunan laporan dan proposal memerlukan langkahblangkah yang
relative sama.

2.4 Jenis – jenis laporan bisnis

Selanjutnya, laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.


1. Laporan menurut Fungsinya
Jenis laporan menurut fungsinya terdiri Laporan Informasional dan Laporan
Analitis. Laporan informasional adalah laporan yang bersifat memberi informasi,
menyajikan fakta – tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa
memberi rekomendasi. Sedangkan, laporan analitis adalah laporan yang
menyajikan fakta, menganalisis dan mengintrepertasikannya, kemudian
menyimpulkan dan memberi rekomendasi. Beberapa contoh dari jenis ini adalah
laporan kemajuan pekerjaan, laporan rekomendasi, proposal, dan sebagainya.
2. Laporan menurut Subjeknya
Laporan menurut subjeknya adalah laporan yang didasarkan menurut departemen
atau unit tempat laporan itu diperoleh. Contoh-contohnya adalah laporan
akuntansi, laporan personalia, laporan produksi dan sebagainya.
3. Laporan menurut Formalitasnya
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan formal atau laporan laporan
panjang (pada umumnya lebih dari 10 halaman) dan laporan nonformal atau
laporan singkat.
4. Laporan menurut Keasliannya
Laporan yang terdiri dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan
laporan publik. Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa
dari orang lain; laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat laporan itu
sendiri; laporan swasta adalah laporan yang dibuat oleh organisasi/perusahaan
swasta; dan laporan publik disusun oleh lembaga/organisasi pemerintah atau
lembaga yang dibiayai oleh negara.
5. Laporan menurut Frekuensinya
Laporan menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang
disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contoh,
laporan penjualan harian; sedangkan laporan khusus merupakan laporan atas
suatu kejadian yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu
perusahaan.
6. Laporan menurut Jenisnya
Laporan jenis terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam
bentuk cetakan, dan laporan panjang (laporan formal).
7. Laporan menurut Kegiatan Projek
Laporan macam ini terdiri atas laporan pendahuluan, laporan perkembangan, dan
laporan akhir.
8. Laporan menurut Pelaksanaan Pertemuan
Yang termasuk ke dalam laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, dan
laporan pertemuan. Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu
pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik
yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam
mempersiapkan peserta. Resolusi merupakan laporan singkat yang secara formal
berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan. Notulen adalah
laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup
semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan merupakan
laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan
atau konfrensi penting.

2.5 Penyusunan Laporan dan Proposal Bisnis


Banyak penyusunan laporan suatu laporan atau proposal memiliki daya terik tertentu
yang akan memengaruhi pembacanya.oleh karena itu, selain maksud dan subjek,
kebutuhan calon pembaca juga harus dipertimbangkan manakala memilih rencana
orgnaisasional untuk seluruh tubuh laporan dan proposal ( body report)

Cara menyusun tubuh laporan dan proposal


Sebagaimana halnya pesan bisnis yang lain, menyusun tubuh laporan dan proposal
dapat menggunakan pendekatan deduktif dan induktif. Kebanyakan laporan bisnis
disusun secara deduktif kaena pembaca ingin tahu lebih dini mengenai kesimpulan dan
rekomendasi laporan.
a. Pendekatan deduktif
Pendekatandedukitif atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan
rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci. Secara
umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita
memiliki ciri sebagai berikut:
• Eksekutif yang sibuk;
• Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera;
• Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral;
• Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika
kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan;  Ingin
mengetahui pandangan penulis laporan dengan segera;  Lebih menyukai
laporan yang disusun dengan cara deduksi.

b. Pendekatan induktif
Pendekatan induktif atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang
ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan
rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat
memahami kesimpulan dan rekomendasinya;
• Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’);
• Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya;
• Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja; 
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi.
Cara Menyusun Teks Laporan dan Proposal
Salah satu tugas yang cukup rumit dalam membuat laporan adalah memutuskan
cara-cara terbaik untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia sehingga terbentuk bagian
teks laporan. Teks dapat disusun dengan cara berikut:

• Membuat topik atau kriteria

Cara ini merupakan hal umum dalam pembuatan laporan, judul utama mungkin
menggunakan kriteria standar, faktor –faktor pemecah masalah, manfaat atau
karakteristik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu perushaan
harus membeli atau memproduksi maka keputusan pertama adalah menentukan kriteria
yang paling penting.

• Menyusun urutan suatu peristiwa

Dalam pembuatan agenda, program konversi atau laporan perkembangan, aturan


agenda secara kronologis menggunakan periode waktu seperti tanggal, bulan, tahun,
jam atau musim dapat digunakan karena sesuai dengan pokok bahasannya.

• Mendiskripsikan lokasi atau tempat

Tidak bisa dikembangkan dengan mendeskripsikan lokasi dan tempat apakah dirumah,
pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional, dengan cabang-cabangnya
yang tersebar secara geografis ke berbagai penjuru dunia.

• Menjelaskan suatu proses atau prosedur

Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis. Metode itu
menelusuri tahapan-tahapan, misalnya suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin,
prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.

• Menyusun urutan kepentingan secara alfabet

Urutan pertama berisi ide-ide, kejadian-kejadian atau topik yang paling penting,
selanjutya kurang penting atau tidak penting.

• Menyusun urutan tingkat familaritas


Cara ini mengembangkan teks dengan menyajikan hal-hal yang paling sederhana atau
familiar terlebih dahulu, kemudian menningkat ke yang lebih kompleks atau yang
kurang familiar. Sseorang cenderung lebih mudah memahami hal-hal yang sudah
diketahui sebelumnya daripada tidak atau belum diketahui.

• Menyusun sumber – sumber yang digunakan

Metode ini cocok digunakan jika pembaca sangat tertarik dengan sumber informasinya.
Untuk mengembangkan teks laporan dengan metode ini perlu dilakukan konfirmasi
terhadap berbagai nara sumber yang berkaitan dengan materi laporan

• Pemecahan masalah

Cara populer ini membahas masalah terlebih dahulu, diikuti dengan cara pemecahan
masalahnya. Cara tersebut umum digunakan untuk mengorganisasikan suatu presentasi
yang bersifat persuasi
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai “Fungsi,
Penggolongan dan Bentuk Surat, Laporan dan Proposal Bisnis” yaitu :
Laporan bisnis adalah dokumen factual dan objectif yang dipergunakan untuk tujuan
bisnis tertentu ( bovee dan Thill, 2002:476). Himstreet dan Baty mendefinisikan laporan
bisnis sebagai suatu pesan yang objektif dan tersusun teratur, yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari suatu institusi / lembaga ke
lembaga yang lainnya untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Laporan bisnis merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu
perusahaan. Laporan bisnis bertujuan untuk membantu manajer perusahaan atau usaha
tertentu melihat titik-titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang.
Ada banyak jenis laporan bisnis antara lain berdasarkan subjeknya, fungsi, formulasi, dll.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan berupa saran – saran sebagai
berikut :
Mengingat pentingnya laporan bisnis tersebut hendaknya para pelaku bisnis pada saat
membuat laporan bisnis, harus lebih teliti lagi dan harus sesuai dengan kebenarannya. Karena
jika ada satu saja dalam penulisan laporan bisnis itu salah, maka dalam pengambilan
keputusan oleh manajer juga akan salah.
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi.

Ellen, Guffey, Marry, Rhodes Kathleen, and Rogin Patricia. 2006. Business Communication,
Fourth Edition : Jakarta. Salemba Empat.

Purwanto Djoko. Komunikasi Bisnis ,Ed.3.Surakarta : Penerbit Erlangga. 2006

Anda mungkin juga menyukai