Nim : 1807521167
Mata Kuliah : Manajemen Koperasi dan UMKM
1. strategi yang dapat ditempuh oleh manajemen Koperasi dan UMKM agar dapat
berintegrasi secara global yaitu :
a) Perluasan Akses Pasar
stategi pertama ini sangat penting untuk mengembangkan pasar domestik terlebih
dahulu, dengan melakukan kerja sama dengan Kementerian dan lembaga (K/L)
terkait prioritas pengadaan barang dan jasa, seperti di Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), pemerintah daerah. Dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri yang
terkait dengan daya beli, yang juga mendorong supaya konsumsi terhadap brand
lokal,
b) Meningkatkan daya saing
meningkatkan kualitas produksi, dengan menyelenggarakan pendampingan teknis
untuk pelaku UMKM yang memproduksi, dan juga mendorong sentra-sentra
UMKM untuk masuk ke pasar global. Selanjutnya fasilitas market intelegen pasar
global, dengan melakukan kurasi produk UMKM dengan standar internasional,
kerjasama dengan Kementerian terkait untuk mengikuti promosi di luar negeri.
c) Pengembangan kewirausahaan
Dalam pengembangan kewirausahaan, adapun tiga hal, yakni pertama, layanan
konsultasi dan pendampingan teknis yang meliputi mengembangkan pusat
layanan konsultasi, serta pendampingan online dan offline dari pusat hingga
daerah, termasuk klinik pasar modal. Selanjutnya, menyediakan layanan ahli
dalam pendampingan usaha baik manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, dan
Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua, akselerasi dan komersialisasi, yang
meliputi penyelenggaraan pelatihan dan vokasi kewirausahaan untuk
pengembangan usaha, fasilitas akses teknologi beserta inovasi dan perluasan
pasar, serta kemitraan penyelenggaraan diklat dengan swasta dan lembaga
internasional. Ketiga, modernisasi koperasi. Dengan meningkatkan tata kelola,
inovasi manajemen, teknologi, dan SDM nya. Lanjutnya dengan mengembangkan
digitalisasi pelayanan koperasi supaya bisa masuk pasar modal.
d) Terhubung dengan Rekan dan Pelanggan
Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam terhubung dengan kelompok-
kelompok perdagangan industri atau sekelompok rekan yang profesional untuk
mendapat informasi terbaru dan mengetahui pengalaman apa yang memberikan
praktik terbaik selama kemerosotan bisnis. Selain rekan, pastikan juga jaga
hubungan dengan pelanggan karena mereka benar-benar akan membantu UMKM
bertahan. Sebetulnya, ada satu kunci akhir yang menjawab semua hal tersebut,
yaitu teknologi.
3. faktor-faktor yang mendorong Koperasi dan UMKM untuk melakukan aliansi strategik?
Faktor Pendorong Terbentuknya Aliansi Strategik
Motivasi bagi perusahaan untuk membentuk aliansi adalah antara lainuntuk memecahkan
masalah kegagalan pasar yang disebabkan oleh asetyang bersifat khusus, untuk
memperkuat posisi persaingan dan untukmenyerap knowledge dari luar. Ada beberapa
faktor yang berperan dalampembentukan aliansi :
- Pola complementary
- Kesamaan Status (Status similarity)
- Social capital
- Ketergantungan Pembeli
- Ketidakpastian
- Organisasi Network
4. kelebihan dan kelemahan dari pengembangan satuan usaha yang berbasis klaster?
Kekurangan:
- Identifikasi Klaster berbasis komoditi unggulan.
- Identifikasi permasalahan dalam upaya pengembangan klaster.
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk pengembangan klaster.
- Mendapatkan komitmen untuk business linkage (pelaku usaha hulu – hilir).
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk kelanjutan pengembangan klaster.
Kelebihan :
dentifikasi Klaster berbasis komoditi unggulan.
- Identifikasi permasalahan dalam upaya pengembangan klaster.
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk pengembangan klaster.
- Mendapatkan komitmen untuk business linkage (pelaku usaha hulu – hilir).
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk kelanjutan pengembangan klaster
Kekurangan :
Cenderung sulit dalam menjalankan managemen usah, kesulitan ketika hendak
melaksanakan managemen usaha. eperti yang sudah kami terangkan bahwa usaha
keluarga akan terus dijalankan dan dikembangkan secara turun menurun. Hal ini
berpotensi menyebabkan sifat iri yang dialami oleh salah satu anggota keluarga.
Kemungkinan ada anggota keluarga yang merasa isi terhadap tugas atau jabatan
yang mereka berikan. Inilah yang menyebabkan bisnis dan keluarga cenderung
saling mempengaruhi.
Terkadang jabatan tidak sesuai dengan kemampuan, jabatan yang diemban atau
diberikan terkadang tidak sesuai dengan spesialisasi dari anggota keluarga
tersebut. Jabatan atau tanggung jawab tersebut tidak berdasarkan kemampuan dan
kualitas yang dimilikinya. Sebaliknya, jabatan tersebut hanya berdasarkan
hubungan keluarga sehingga tidak jarang yang bersangkutan sulit memenuhi
target atau tujuan yang sudah ditetapkan. Kondisi ini menyebabkan tindakan yang
kurang adil yang juga bisa berdampak pada perselisihan internal antar anggota
keluarga.
.