Kebanyakan organisasi perusahaan yang progresif ingin mengetahui apakah kita merasa puas atau tidak puas
terhadap produk atau jasa yang mereka berikan. Konsumen yang puas akan memberikan positif bagi suatu organisasi,
sedangkan konsumen yang tidak puas akan berdampak negatif terhadap organisasi tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang “Penulisan Direct Request” maka pada bab ini penulis akan
mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan di dalam
laporan ini.
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan :
· Dalam pengorganisasian direct request mencakup tiga hal, yaitu: (1) Pembukaan, (2) Penjelasan Rinci, (3) Penutup.
· Jika permintaan lebih dari dua jenis, sebaiknya membuat daftar terlebih dahulu dan memberikan nomer secara
berurutan atau berdasarkan tingkat kepentingannya.
· Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu: (1) apa yang ingin di ketahui, (2)
mengapa hal tersebut perlu diketahui, (3) mengapa hal ini dapat membantu.
· Pada umumnya pendekatan yang digunakan dalam menyusun surat undangan, pesanan dan reservasi adalah
Pendekatan Langsung (dirrect approach).
· Secara sederhana ada dua tahap yang perlu kita perhatikan, yaitu: (1) Mengisi formulir yang telah disediakan oleh
lembaga perkreditan yang ada, (2) Mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan
dalam proses memperoleh kredit tersebut.
Beberapa taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh pengelola usaha adalah sebagai
berikut :
1. Memberi pilihan
Untuk memenangkan negosiasi di dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua
yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya.
2. Lelang
Cara negosiasi usaha disini, berhubungann dengan banyaknya calon mitra bisnis, mereka semuanya bersaing sendiri di
dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukannya dalam bisnis.
3. Menipu (faking)
Para pengelola usaha yang menerapkan negosiasi cara tersebut pada umumnya senang menipu (faking) calon mitra
bisnisnya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui tentang informasi dalam bisnis. Padahal
kenyataannya tidak banyak mengetahui tentang informasi.
4. Kalah untuk menang
Dalam hal tersebut pengelola usaha harus mengalah pada saat-saat tertentu, sehingga akan mengesankan sebagai
seorang pengusaha yang baik hati dan sangat lemah dalam bisnis. Dengan melihat dan memperhatikan kelengahan
mitra bisnisnya, sedikit demi sedikit pengelola usaha akan menghasilkan konsesi - konsesinya.
5. Pura-pura tidak cocok
Dengan pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barangnya ada cacat, maka mitra bisnisnya akan menurunkan syarat-
syarat penawarannya.
6. "Ya" atau "Tidak"
Dengan taktik negosiasi tersebut, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnis untuk
menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum tersebut perlu dijalankan dan ditawarkan dengan mimik
yang serius, sehingga mitra bisnisnya akan merasa khawatir di dalam bernegosiasi.
7. Pura-pura batal
Pengelola usaha disini berpura-pura batal di dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa
sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
8. Kami yang terhebat
Taktik tersebut banyak membual tentang keberhasilannya dalam bisnis. Pengelola usaha disini harus dapat
menciptakan kesan kehebatannya di dalam bisnis. Di dalam usahanya, banyak calon mitra bisnis merasa amat kecil di
dalam menghadapinya. Sehingga akan menyetujui di dalam melakansakan negosiasi bisnis waktu yang akan
dilaksanakan.
9. Batas waktu
Setelah mengemukakan persyaratan dalam bisnis, pengelola usaha disini menerapkan dan menetapkan batas waktu
berlakunya penawaran barang-barang dagangan tersebut. Dengan menyatakan batas waktu yang ditentukan di dalam
negosiasi maka persyaratan bisnis mungkin batal.
10. Menambah ekstra
Taktik negosiasi bisnis disini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsesi) pada saat
terakhir. walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir.
11. Lambungkan bola rendah
Pada taktik negosiasi bisnis tersebut, mulanya pengelola usaha akan menawarkan persyaratan ringan atau rendah,
tetapi setelah penawaran ini diterima, akan segera merembet menawarkan kepada masalah-masalah yang berkaitan
dengan segala persyaratan semula.
12. Membuka kartu lawan bisnis
Di dalam negosiasi disini, seorang pengelola usaha secar lihai dan pintar dapat membuka kartu lawan mitra bisnisnya.
dengan membuka kartu lawan bisnisnya ia akan menyetujui terhadap apa yang ditawarkan.
13. Lebih serius
Pengelola usaha yang menerapkan taktik tersebut akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan calon mitra
bisnisnya hanya main-main. Akan tetapi, di dalam negosiasi lebih serius.
14. Pot besar
Seorang pengelola usaha dalam taktik ini memasang persyaratan sangat tinggi sekali pada saat memulai negosiasi
bisnis.
15. Persediaan terbatas
Seorang pengelola usaha dalam negosiasi ini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangannya terbatas karena
laku keras. dengan demikian, ada kesan jika pembeli / mitra bisnisnya tidak segera menyetujui bisnisnya maka akan
menyesal karena akan kehabisan barangnya.
16. Uang tipuan
Taktik tersebut menyatakan harga barang dagangan engan persentase dan dengan nilai uang rilnya. Misalnya untuk
harga Rp. 10.000,- akan menerima penurunan 10%, sudah menguntungkan.
C.Syarat pengiriman
Kesepakatan syarat pengiriman berkaitan dengan siapa pihak yang menanggung ongkos angkut dan resiko perjalanan.
Syarat pengiriman yang disepakati diantaranya sebagai berikut:
Loco gudang : pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.
Franco gudang : penjual yang menanggung biaya pengiriman barang sampai ke gudang pembeli.
FOB(Free On Board) : jual beli yang membebankan biaya pengiriman barang kepada pembeli diluar negeri.
CIF(Cost Insurance Freight) : Semua biaya termasuk premi asuransi pengangkutan hingga barang berada di
pelabuhan tempat pembeli menjadi tanggungan penjual.
Mesin Cash Register yang dipakai di toko ada berbagai jenis merk dan Type. Dari berbagai merk tadi antara lain :
Sharp, Samsung, Olympia dan sebagainya.
Pada prinsipnya langkah-langkah dasar untuk mengoperasikan mesin cash register tersebut sama. Begitu juga dengan
nama tombol dan fungsinya. HAnya perbedaannya terdapat pada letak tombonya. Berikut akan dijelaskan mengenai
penggunaan mesin cash register merk sharp type ER A 460. Untuk penggunaan mesin merk lain tinggal disesuaikan.
Agar dapat membuat program, digunakan kunci MA dengan posisi kunci pasa PGM
1. Program Nama Departemen
Kunci MA
Posisi kunci pada PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 1
Tekan . (titik)
Tekan tombol 1 ( 17 E)
Ketik Nama, Misalnya Sembako
Tekan #/TM/ST Jika membuat departemen berikut tekan tombol 2
Kosmetik dan seterusnya sampai dengan beberapa departemen
Tekan TL/HS
2. Program Nama barang (PLU)
Kunci MA
Posisi kunci pada PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 2
Tekan . (titik)
Tekan nomor barang
Tekan PLU/SUB 1
Ketik nama barang Misalnya sesuai dengan departemen 1 yaitu Miyak Goreng Filma
Tekan nomor barang 2 ketik nama barang gulakudan seterusnya nomor barang 3, kemudian ketik nama barang
sampai beberapa no dan nama barang setelah selesai maka kemudian
Tekan #/TM/ST
Tekan TL/HS
3. Program Harga
Kunci MA
Posisi kunci PGM
Tekan nomor barang 1
Tekan PLU/SUB
Tekan Harga
Tekan tombol departemen 1 kemudian tekan nomor barang berikutnya, tekan PLU tekan harga dan seterusnya
setelah selesai
Tekan TL/HS
4. Program Nama Toko
Kunci MA
Posisi Kunci PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 4
Tekan Nomor Baris 1 diketik Nama toko
Tekan X seterusnya 2 diketik alamat dst
Catata dalam 1 baris terdapat 24 huruf dan bila ketik nomor tekan number ketik tombol bulat tekan number lagi
Tekan #/TM/ST
Tekan TL/NS
5. Program Nama Kasir
Kunci MA
Posisi kunci PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 5
Tekan . (titik) .
Tekan nomor kasir 1
Tekan X
Ketik Nama kasir
Tekan #/TM/ST kemudian tekan 2 tekan x ketik nama kasir dst
Tekan TL/NS
Sedangkan Kartu Debit dananya berasal dari pinjaman Bank. Pengguna kartu debit harus membayar dana yang telah
digunakan kepada bank
Adapun cara pembayaran kepada bank dapat dilakukan :
Secara langsung
Transfer antar bank
Untuk toko yang menyediakan fasilitas pembayaran dengan kartu kredit, maka di tempat pembayaran / kasir
disediakan alat atau mesin yang digunakan untuk mendebit saldo simpanan di bank yang bekerja secara otomatis / ON
LINE saat mesin itu digunakan oleh kasir sewaktu transaksi pembayaran berlangsung. Mesin seperti ini disebut dengan
MESIN VALIDASI KARTU DEBIT atau MESIN DEBIT.
Apabila ada pelanggan yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayar, maka kasir akan menggesekkan atau
menswipe kartu kredit pelanggan tersebut pada mesin, dan selanjutnya mesin akan bekerja.
Mesin Validasi Kartu Kredit atau Mesin Debit ada berbagai macam, tergantung kepada bank yang menggunakannya.
Disini akan dijelaskan tentang mesin Validasi Kartu Kredit / EDC INTELECT dari Bank BCA yang banyak digunakan di
toko.
Mesin debit adalah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi yang pembayarannya menggunakan kartu
debit atau kartu kredit.
Untuk dapat menggunakan mesin ini toko harus ada hubungan on line dengan bank yang mengeluarkan mesin ini.
Dalam contoh adalah dengan Bank BCA atau bank yang mempunyai jalinan kerja sama bersama.
Untuk dapat melakukan pembayaran dengan kartu debit ada ketentuan limit atau minimal jumlah transasaksi. Untuk
masing-masing toko tidak sama, ada yang batas minimalnya misalnya Rp. 30.000,00; Rp. 50.000,00 dan sebagainya.
Bagimana jika ada customer yang menggunakan kartu kredit sebagai pembayaran ?
Jika ada customer yang menggunakan kartu kredit sebagai pembayaran transaksi, maka setelah selesai transaksi, kasir
menekan enter pada mesin cash register , selanjutnya :
1. Pilih menu pembayaran dalam hal ini yang dipilih adalah menu kredit :
2. Tekan Page Up : keluar menu kartu yang digunakan,
pilih sesuai jenis kartu yang digunakan :
Master
Visa
ATM BCA
Pilih salah satu, pilih edisi
3. Kartu kredit di swipe (digesekkan) pada mesin Debit, maka akan muncul no. kartu; jika no. tidak muncul
kemungkiman magnetnya aus maka kasir mengetik secara manual nomor kartu sesuai dengan yang tertera di kartu
kredit
4. Karena bersifat otomatis maka setelah kasir men-swipe kartu kredit akan muncul / keluar kertas draft dari mesin
debit yang berisi jumlah transaksi, selanjutnya customer diminta menandatanganinya.
Kertas draft dibuat rangkap 3 :
a) Asli untuk toko
b) Copy 1 untuk toko digunakan untuk mengclaim bank
c) Copy 2 untuk customer
Setiap hari toko melaporkan jumlah transaksi kartu kredit ke kantor pusat dan selajutnya kantor pusat akan
mengklaim pembayaran pada bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut
Pembatalan (void)
a. Tekan angka 4 (void) masukkan password
b. Masukkan trace number, tekan ENTER
c. Jumlah transaksi benar tekan ENTER, jika salah tekan Clear
d. Minta nasabah memasukkan PIN
e. Muncul “transaction accepted “ berarti transaksi tersebut telah dibatalkan
f. Printer akan mencetak struk pembatalan transaksi tersebut
Cetak total transaksi sebelum settlement (batch)
a. Tekan angka 8 (summary), tekan ENTER
b. Printer akan mencetak laporan REPORT AUDIT
*) Jika terdapat transaksi CREDIT, kembali lakukan settlemant untuk transaksi credit.
KLASIFIKASI, JENIS DAN MACAM DATA - PEMBAGIAN DATA DALAM ILMU EKSAK SAINS STATISTIK / STATISTIKA
godam64 12:23 Komentari
A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang
sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti
persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
.Materi Pembelajaran
Barang dapat diartikan “sebagai atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata”
Produk menurut J.Stanton adalah :”Suatu sifat kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk
bungkus, warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer, serta pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
Barang-barang dapat dikelompokkan menjadi
1. Kelompok Barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahtreraan konsumen jangka panjang
a. Solutary Product (barang yang bermanfaat)
Barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah, tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi
kepada konsumen dalam jangka panjang. Contoh detergen dengan fosfat sangat rendah
b. Deficient Product (barang yang kurang sempurna)
Barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi, tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Contoh
obat-obatan yang rasanya pahit, tetapi manjur mengobati penyakit
c. Pressing Product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli, akan tetapui dapat berakibat sangat buruk bagi
para pemakai barang tersebut. Contoh rokok, minuman keras, ganja, kokain
d. Desirable Product (barang yang sangat diperlukan)
Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh
makanan dan minuman
3). Pembekalan dan pelayanan (Supplies and services), merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang
industry karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian
kembali.
a). Pembekalan operasional, misalnya batu bara, pita mesin tik, tinta printer dan minyak pelumas
b). jasa nasihat bisnis, konsultasi bisnis manajemen dan biro iklan
D. Departemen Toys
Sebuah sarana atau tempat/barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak.
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)
2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan
robot-robotan)
3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-
masakan)
4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola basket, dan catur)
5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur, scrabel/ main menyusun huruf,
leggo/mainan membuat kontruksi jembatan, rumah, gedung)
F. Fresh Food
1. Vegetable (sayuran)
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran bunga
d. Sayuran umbi
e. Sayuran akar
f. Sayuran beku
g. Jamur
Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi konsumen maupun pihak
perusahaan, yaitu :
a. Mudah untuk dimengerti
b. Mudah untuk dilihat
c. Mudah nenilih
d. Mudah diambil dan diletakkan kembali
e. Mudah dirapikan
Manfaat display bagi pihak perusahaan
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan store image
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong)
d. Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk
2. Interior display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Pemajangan
dapat dilakukan di lantai, meja, dan rak-rak.
Beberapa macam Interior display :
a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti
oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
Termasuk open display
Self display penataan barang yang diletakkan di atas lantai
Island display penataan barang yang menyerupai pulau-pulau
b. Closed display
Barang dipajangkan dalam suasana tertutup, barang-barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh
calon pembeli,kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan,
pencurian dsbnya.
c. Architectural display
Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, dikamar tidur, di dapur dengan
perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior display
Penataan yang dilaksanakan dengan memajankan barang-barang di luar toko, mis pada saat obral dan pasar malam.
Fungsi dari display ini adalah :
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis
b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis
c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mis pada hari raya, ulang tahun dsbnya.
A. Label Produk
Label yaitu : Setiap keterangan mengenai bentuk gambar, tulisan, kombinasi dari keduanya atau bentuk lain yang
disertakan/ dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau
rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
Label produk berisikan keterangan mengenai
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
informasi detil utk mengetahui spesifikasi dan perlakuan untuk produk sehingga cukup mudah difahami oleh calon
pembeli produk
Pengaturan tata letak informasi harga pada ritel
selama ini masih sangat jarang ditemukan informasi selengkap ini pada toko toko ritel di Indonesia pada umumnya,
mungkin alasan utama adalah biaya dan kurang dianggap berguna bagi pelanggan dikarenakan pelanggan sendiri tidak
faham hal ini sehingga menjadi mubazir nantinya
- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau
identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur,
minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
D. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari
unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek
so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang
sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari
garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery
toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor
suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
A. Display Produk
Display Produk adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakkan produk pada suatu tempat sedemikian
rupa sehingga menarik perhatian
Yang perlu dilakukan dan dijalankan untuk penataan produk swalayan
a.Produk ditempatkan sesuai departemennya
b. Pengaturan produk sesuai dengan lalu lintas konsumen
c. Rotasi produk harus sesuai dengan expire datenye
d. Pengaturan horizontal/vertical
e. Facing Jumlah tier produk sesuai dengan market share
1). Barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan terdiri atas beberapa jenis barang, antara lain :
a). Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
b).Barang yang sama dan efisien penggunaannya
c).Barang yang sedang trend
d).Barang yang berkualitas baik
e).Barang yang berprestige
2). Brand blocking secara vertical
Penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kea rah vertical atau atas bawah dan merk barang juga harus
terlihat dibagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
a). dari atas ke bawah secara sistematis
b).disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
c).barang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
d).warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
e).harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
f).barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan di berbagai display, seperti :
a). Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci,
sampo dsbnya
D eodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
Deodorant Sikat gigi Pasta gigi Sampo Sabun mandi
deodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
b) Gondola
Merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing mempunyai fungsi yang sama dan
digunakan untuk menempatkan barang berupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri seperti susu
kemasan, susu kotak, dsbnya.
4) Pertimbangan perusahaan
a) Sumber-sumber financial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualannya sendiri
sehingga mereka relatif kurang memburuhkan perantara.
b) Kemampuan manajemen
Kegiatan distribusi juga dipengaruhi oleh kemampuan manajemen. Kurangnya pengalman dan kemampuan
pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan perantara untuk mendistribusikan barangnya.
c) Tingkat pengendalian yang diinginkan
Untuk tujuan-tujuan tertentu seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walaupun biayanya tinggi.
d) Jasa yang diberikan penjual
Seringkali perusahaan harus memberikan jassa-jasa pemasaran kerena permintaan dari perantara.
e) Lingkungan