Anda di halaman 1dari 23

tujuan diberlakukan pedoman kerja:

1. memperjelas fungsi tiap posisi di organisasi


2. memperjelas alur tugas wewenang dan tanggung jawab
3. melindungi organisasi dari malpraktik atau kesalahan administrasi lainnya.
4. untuk menghindari kegagalan keraguan kesalahan duplikat dan inefisiensi
5. memperlancar tugas pekerja
6. dasar hukum bila terjadi penyimpangan dari proses pekerjaan
7. mengarahkan pegawai agar disiplin bekerja
8. pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
2.1 PENGERTIAN DIRECT REQUEST
Direct Request atau Permintaan Langsung sering diartikan sebagai permintaan barang dan jasa secara
langsung yang dilakukan dengan tatap muka (face to face). Dalam konteks yang lebih luas, direct request dapat
diartikan sebagai “Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi kepada pihak lain untuk meminta
berbagai informasi penting dengan segera dan dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, termasuk
media elektronik.”
Sebagai contoh, suatu organisasi tertentu mengajukan permintaan informasi tentang produk baru kepada
suatu organisasi lain dengan menggunakan media elektronik, seperti telepon, faksimile atau e-mail.
Ketika audiens mulai tertarik dengan apa yang disampaikan atau paling tidak mau bekerja sama dengan
komunikator, maka pesan-pesan bisnis sebaiknya disampaikan melalui pendekatan langsung (direct request).

2.2 PENGORGANISASIAN DIRECT REQUEST


Bagaimana pengorganisasian direct request ? Pada bagian awal, sajikan permintaan atau ide-ide pokok (main
idea) yang diikuti dengan fakta-fakta yang perlu secara rinci, yang selanjutnya diikuti dengan suatu pernyataan
keramahan dari tindakan yang diinginkan. Para pengirim direct request dapat memulai dalam pendahuluan dengan
memperkenalkan dirinya.
Cara yang baik untuk menyusun direct request adalah menyatakan apa yang diinginkan pada kalimat
pertama, kemudian diikuti penjelasannya. Gunakanlah bahasa yang sopan dalam penulisan surat direct request.
Contoh, “saya senang sekali ....” atau “saya sangat berterima kasih ....”.
Bagian pertengahan surat direct request biasanya menjelaskan permintaan yang sebenarnya, misalnya “saya
ingin sekali memesan beberapa contoh buku referensi yang anda tawarkan pada bulan Januari 2005 yang lalu.
Pada bagian terakhir, nyatakan dengan jelas tindakan apa yang diinginkan, misalnya dimana audiens dapat
mencari informasi atau produk, batas waktunya, dan sebagainya. Kemudian akhiri dengan suatu pernyataan yang
ramah yang mengingatkan audiens akan pentingnya permintaan tersebut, misalnya, “jika buku-buku referensi terjual
lancar, anda dapat memesan buku-buku tambahan dari Juwita bookstore”.

Ø Organisasi direct request mencakup :


1. Pembukaan.
Aturan umum untuk bagian pertama dari suatu direct request adalah menulis yang tidak sekedar dipahami,
tetapi juga untuk menghindari kesalahpahaman. Sebagai contoh, jika kita meminta data sensus 2004 dari suatu
lembaga pemerintah, ada kemungkinan orang yang menangani permintaan kita tersebut tidak tahu apakah yang kita
inginkan adalah suatu rangkuman data yang satu atau dua halaman atau suatu laporan sensus yang rinci.
Oleh karena itu, pada kalimat permulaan kita harus menyatakan permintaan secara lebih khusus yang
memungkinkan pembaca dengan mudah dapat memahami maksud isi surat tersebut.
2. Penjelasan Rinci.
Agar penjelasan terhadap hasil perkembangan kata-kata pembuka lebih lancar, kita perlu membuat kalimat
pertama dibagian pertengahan surat yang kita buat dengan berorientasi pada pemberian manfaat bagi pembaca.
Pendekatan lain yang dapat diterpakan untuk bagian pertengahan adalah membuat serangkaian pertanyaan,
terutama jika permintaan kita menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Seperti spesifikasi secara teknis,
dimensi, dan kegunaan dari suatu produk.
Jika permintaan kita lebih dari satu jenis, kita sebaiknya membuat daftar dan memberi nomor secara
berurutan. Ada 2 hal yang membuat permintaan kita dapat ditangani dengan segera: (1) buatlah pertanyaan yang
langsung mengenai inti permintaannya, (2) hindari meminta informasi yang sebenarnya kita bisa memperoleh sendiri.
3. Penutup.
Bagian penutup surat sebaiknya diisi dengan suatu permiantaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan
batas waktunya, dan ekspresi terhadap apresiasi atau pemberian goodwiil. Untuk mempermudah pembaca,
cantumkan beberapa informasi penting seperti nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.

2.3 PERMINTAAN INFORMASI RUTIN


Bila kita ingin mengetahui tentang suatu hal, untuk memperoleh opini dari seseorang atau memberikan saran
untuk melakukan suatu tindakan, kita biasanya perlu bertanya. Contoh, permintaan secara sederhana adalah
menanyakan apa yang dapat anda kerjakan atau mengapa saya membuat permintaan.
Surat-surat permintaan secara rutin layak memperoleh perhatian. Dalam kebanyakan organisasi, memo dan
surat-surat seperti itu dikirim ke ratusa bahkan ribuan karyawan, konsumen, dan pemegang saham.
Oleh karena itu, ketika menulis surat-surat permintaan rutin, kita harus menjaga maksud/tujuan menulis
pesan dalam ingatan kita. Kita harus bertanya pada diri sendiri apa yang kita inginkan terhadap pembaca setelah
mereka memahami pesan yang kita sampaikan.
Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan berikut ini: (1) apa yang ingin
diketahui, (2) mengapa hal tersebut perlu diketahui, (3) mengapa hal ini dapat membantu. Dalam kaitannya dengan
direct request, permintaan dapat berasal dari dalam maupun luar organisasi bisnis.

Ø Permintaan di dalam Organisasi.


Beberapa pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti memo. Memo dalam
bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan membantu audiens mengetahui secara tepat apa yang diinginkan.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan karyawan, antara pimpinan dengan karyawan, antara
pimpinan dengan supervisor atau antara supervisor dengan karyawan.
Bentuk ini dimulai dengan pernyataan yang jelas mengenai alasan penulisan, kemudian diikuti dengan
penjelasan yang lebih mendalam dan diakhiri dengan tindakan yang dikehendaki.

Ø Permintaan ke Luar Organisasi.


Sebagai seorang pelaku bisnis, tentunya kita perlu berkomunikasi dengan para pelanggan, pemasok dan
perusahaan lain untuk berbagai keperluan bisnis yang akan digunakan untuk memperoleh informasi.
Disamping itu, kita bisa memberi respons terhadap iklan yang dipasang disuatu surat kabar. Dalam hal ini
perlu kita perhatikan tiga hal, yaitu : (1) dimana kita membaca iklan tersebut (nama surat kabar, halaman, tanggal,
hari, bulan, tahun, (2) jelaskan apa yang kita inginkan atau maksudkan, (3) cantumkan alamat kita yang jelas dan
lengkap untuk balasan sirat kita tersebut.

2.4 MENULIS DIRECT REQUEST UNTUK PENGADUAN


Kapan saja merasa tidak puas terhadap produk, jasa atau kebijakan perusahaan, kita perlu mengadukan
masalah atau keluhan yang kita hadapi kepada orang-orang yang sangat berkompeten sesegera mungkin.
Surat Pengaduan (claim letter) dan Surat Penyesuaian (Adjustment letter) yang berkaitan dengan
ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa, bagi kebanyakan orang adalah kata-kata yang kurang
menyenangkan.
Kedua istilah tersebut penting artinya bagi manajer suatu organisasi perusahaan. Dengan kata lain, ia
berkaitan erat dengan masalah kepuasaan pelanggan (customer satisfaction). Dalam surat direct request, kita
mungkin dapat meminta salah satu dari berikut ini:
· Pengembalian barang yang sudah dibeli (refund).
· Meminta pengiriman barang yang baru sesuai yang dipesan.
· Penggantian sebagian atau seluruh bagian yang rusak.
· Perbaikan gratis.
· Pengurangan harga kerna produknya ada yang cacat atau rusak.
· Pembatalan atas suatu pesanan produk.
· Pembutlan atas kelsalahan penagihan produk.
· Koreksi atas kesalahan dalam nota pembayaran.
· Penjelasan atas perubahan kebijakan atau prosedur.

Kebanyakan organisasi perusahaan yang progresif ingin mengetahui apakah kita merasa puas atau tidak puas
terhadap produk atau jasa yang mereka berikan. Konsumen yang puas akan memberikan positif bagi suatu organisasi,
sedangkan konsumen yang tidak puas akan berdampak negatif terhadap organisasi tersebut.

Ø Dalam menulis surat pengaduan perlu diperhatikan beberapa hal ini :


1) Jelaskan masalah yang kita hadapi secara rinci.
2) Lampirkan informasi pendukung, seperti faktur pembelian.
3) Usahakan nada surat kita tidak marah atau emosional.
4) Permintaan tindakan khusus.
Dalam surat pengaduan yang kita buat, perlu dukemukakan apa harapan atau keinginan kita dikemudian hari
terhadap adanya pengaduan tersebut. Jangan lupa cantumkan nama, alamat, dan nomor telepon secara lengkap.

2.5 SURAT UNDANGAN, PESANAN DAN RESERVASI


Pada umumnya pendekatan yang digunakan dalam menyusun surat undangan, pesanan dan reservasi adalah
Pendekatan Langsung (dirrect approach).
1. Surat Undangan.
Penulisan surat undangan biasanya menggunakan pendekatan langsung. Dalam hal ini, pendekatan langsung
mencakup tiga komponen, yaitu:
· Ide pokok (main idea).
· Penjelasan rinci (explanations).
· Penutup (close courtsey).
Ide pokok dalam pargraf pertama berisi undangan. Selanjutnya diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci
tentang ide pokok di awal surat tersebut. Berikutnya diakhiri dengan penutup yang berisi suatu harapan atau tindakan
yang diinginkan dan ucapan terima kasih.

2. Surat Pesanan dan Reservasi.


Surat pesanan paling tidak mencakup tiga komponen penting, yaitu:
· Pernyataan rinci apa yang kita pesan.
· Metode pengirimannya.
· Cara pembayarannya.
Kemukakan secara jelas kuantitas/jumlah produk yang kita pesan, ukuran, warna, gaya (style), harga
pembayaran, lokasi pemesan, tanggal pengiriman dan petunjuk khusus lainnya.

2.6 PERMINTAAN KREDIT


Bagaimana kita dapat memperoleh kredit? Secara sederhana ada dua tahap yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh lembaga perkreditan yang ada.
2. Mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan dalam proses memperoleh kredit
tersebut.
Data pendukung ini mencakup: kartu tanda pengenal, laporan keuangan tahun terakhir, data pendukung lainnya, serta
surat permohonan kredit (credit request).
Dalam surat permohonan kredit, disamping data pribadi kita, jenis usahanya dan jumlah besar kecilnya kredit yang
diminta, juga harus didukung dengan berbagai dokumentasi penting dan prospek bisnis kita dimasa depan.
Hal ini penting bagi lembaga perkreditan untuk menilai kelayakan kita dalam memperoleh kredit, baik dilihat dari sisi
besarnya kredit maupun jangka waktu pengembaliannya.
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang “Penulisan Direct Request” maka pada bab ini penulis akan
mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan di dalam
laporan ini.
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan :
· Dalam pengorganisasian direct request mencakup tiga hal, yaitu: (1) Pembukaan, (2) Penjelasan Rinci, (3) Penutup.
· Jika permintaan lebih dari dua jenis, sebaiknya membuat daftar terlebih dahulu dan memberikan nomer secara
berurutan atau berdasarkan tingkat kepentingannya.
· Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu: (1) apa yang ingin di ketahui, (2)
mengapa hal tersebut perlu diketahui, (3) mengapa hal ini dapat membantu.
· Pada umumnya pendekatan yang digunakan dalam menyusun surat undangan, pesanan dan reservasi adalah
Pendekatan Langsung (dirrect approach).
· Secara sederhana ada dua tahap yang perlu kita perhatikan, yaitu: (1) Mengisi formulir yang telah disediakan oleh
lembaga perkreditan yang ada, (2) Mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan
dalam proses memperoleh kredit tersebut.

Manfaat atau Fungsi K3 untuk Pekerja


Adapun manfaat atau fungsi Keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerja antara lain:
 Pekerja mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
 Pekerja memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan
 Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan
kerja
 Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan
sebagainya
 Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman
 Pekerja mampu untuk menhindarkan keluarganya dari penyakit-penyakit yang mungkin bisa tertular dari tempat
kerja
 Pekerja mampu untuk tetap memiliki penghasilan
 Pekerja mampu untuk tetap berkontribusi terhadap perekonomian keluarganya
UU Perlindungan konsumen Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999
UU Perlindungan konsumen
Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), hak konsumen adalah:
a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
b) hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai
tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c) hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
d) hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
e) hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara
patut;
f) hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g) hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
h) hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
Dari pasal di atas, hak Anda dalam kasus ini adalah mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
perlindungan konsumen secara patut. Jadi, Anda berhak untuk meminta agar masalah ini diselesaikan di luar
pengadilan, yaitu melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Demikian menurut hemat kami. Semoga
bermanfaat.
Dasar hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie, Staatsblad 1847 No. 23).
2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Keputusan Menteri Keuangan No. 48/KMK.013/1991 Tahun 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing)

Beberapa taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh pengelola usaha adalah sebagai
berikut :
1. Memberi pilihan
Untuk memenangkan negosiasi di dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua
yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya.
2. Lelang
Cara negosiasi usaha disini, berhubungann dengan banyaknya calon mitra bisnis, mereka semuanya bersaing sendiri di
dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukannya dalam bisnis.
3. Menipu (faking)
Para pengelola usaha yang menerapkan negosiasi cara tersebut pada umumnya senang menipu (faking) calon mitra
bisnisnya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui tentang informasi dalam bisnis. Padahal
kenyataannya tidak banyak mengetahui tentang informasi.
4. Kalah untuk menang
Dalam hal tersebut pengelola usaha harus mengalah pada saat-saat tertentu, sehingga akan mengesankan sebagai
seorang pengusaha yang baik hati dan sangat lemah dalam bisnis. Dengan melihat dan memperhatikan kelengahan
mitra bisnisnya, sedikit demi sedikit pengelola usaha akan menghasilkan konsesi - konsesinya.
5. Pura-pura tidak cocok
Dengan pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barangnya ada cacat, maka mitra bisnisnya akan menurunkan syarat-
syarat penawarannya.
6. "Ya" atau "Tidak"
Dengan taktik negosiasi tersebut, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnis untuk
menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum tersebut perlu dijalankan dan ditawarkan dengan mimik
yang serius, sehingga mitra bisnisnya akan merasa khawatir di dalam bernegosiasi.
7. Pura-pura batal
Pengelola usaha disini berpura-pura batal di dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa
sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
8. Kami yang terhebat
Taktik tersebut banyak membual tentang keberhasilannya dalam bisnis. Pengelola usaha disini harus dapat
menciptakan kesan kehebatannya di dalam bisnis. Di dalam usahanya, banyak calon mitra bisnis merasa amat kecil di
dalam menghadapinya. Sehingga akan menyetujui di dalam melakansakan negosiasi bisnis waktu yang akan
dilaksanakan.
9. Batas waktu
Setelah mengemukakan persyaratan dalam bisnis, pengelola usaha disini menerapkan dan menetapkan batas waktu
berlakunya penawaran barang-barang dagangan tersebut. Dengan menyatakan batas waktu yang ditentukan di dalam
negosiasi maka persyaratan bisnis mungkin batal.
10. Menambah ekstra
Taktik negosiasi bisnis disini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsesi) pada saat
terakhir. walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir.
11. Lambungkan bola rendah
Pada taktik negosiasi bisnis tersebut, mulanya pengelola usaha akan menawarkan persyaratan ringan atau rendah,
tetapi setelah penawaran ini diterima, akan segera merembet menawarkan kepada masalah-masalah yang berkaitan
dengan segala persyaratan semula.
12. Membuka kartu lawan bisnis
Di dalam negosiasi disini, seorang pengelola usaha secar lihai dan pintar dapat membuka kartu lawan mitra bisnisnya.
dengan membuka kartu lawan bisnisnya ia akan menyetujui terhadap apa yang ditawarkan.
13. Lebih serius
Pengelola usaha yang menerapkan taktik tersebut akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan calon mitra
bisnisnya hanya main-main. Akan tetapi, di dalam negosiasi lebih serius.
14. Pot besar
Seorang pengelola usaha dalam taktik ini memasang persyaratan sangat tinggi sekali pada saat memulai negosiasi
bisnis.
15. Persediaan terbatas
Seorang pengelola usaha dalam negosiasi ini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangannya terbatas karena
laku keras. dengan demikian, ada kesan jika pembeli / mitra bisnisnya tidak segera menyetujui bisnisnya maka akan
menyesal karena akan kehabisan barangnya.
16. Uang tipuan
Taktik tersebut menyatakan harga barang dagangan engan persentase dan dengan nilai uang rilnya. Misalnya untuk
harga Rp. 10.000,- akan menerima penurunan 10%, sudah menguntungkan.

Nota permintaan barang


Nota permintaan barang merupakan rancangan formulir untuk permintaan dari gudang, yang perlu diisi dalam nota
permintaan barang antara lain :
 Tanggal permintaan dari kepala bagian gudang
 Nomor urut
 Nama/jenis barang
 Merk barang yang diminta
 Banyaknya barang yang diminta

Pengertian Saluran Distribusi


 Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang
memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika
akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
 Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-
lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang
atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
 Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

Teknik strategi distribusi


 Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer
atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau
barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh
seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
Kelebihan: Memberikan akses yang mudah dan cepat untuk memenuhi permintaan dan konsumsi yang tinggi
bagi pelanggan.
Kerugian: Banyak toko tidak akan menerima beberapa produk jika konsumen tidak suka memberi produk
tersebut ditempat itu.
 Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah
pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara
distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan
strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan
bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
Kelebihan: Distribusi yang berfokus pada toko pengecer yang memeliki permintaan akan produk tersebut dan
atau dimana karyawannya memiliki pengalaman menjual produk tersebut.
Kekurangan: Karena distribusinya selektif produk tersebut tidak mudah diakses.
Strategi Distribusi Eksklusif
 Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer
saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-
barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi
ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level
marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
 Kelebihan: Produk tersebut dianggap prestisius, produsen juga menjamin bahwa toko pengecer dimana
produk didistribusikan akan mampu melayani produk dengan layak.
 Kekurangan: Akses produk kepada pelanggan terbatas.

Klausul Perjanjian jual beli


A.Klausul Perjanjian
Klausul perjanjian adalah bunyi persetujuan lisan atau tertulisa yang dibuat oleh dua pihak atau lebih,dan tiap pihak
sepakat untuk mentaati persetujuan tsb.

Klausul perjanjian jual beli menyangkut beberapa hal:


1. Identitas penjual dan pembeli
Menjelaskan nama orang atau perusahaan,alamat,serta identitas lain yang menjelaskan secara lengkap pihak pihak
yang terkait.
2. Objek perjanjian
Objek perjanjian harus jelas,menyangkut nama,tipe,jenis,jumlah dan hal-hal lain yang dapat memberikan penjelasan
mengenai produk yang dijual.
3. Harga barang
Harga barang per satuan, dan secara keseluruhan dalam perjanjian jual beli.
4. Syarat dan teknis pembayaran
Syarat pembayaran yang disepakati dapat berupa tunai maupun kredit.teknis pembayaran bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu:
a.Pembayaran langsung,yaitu pembayaran tunai yang dilakukan secara langsung dari pihak pembeli dan penjual tanpa
melalui perantara.
b.Pembayaran melalui pihak ketiga,yaitu pembayaranyang menggunakan perantara pembayaran misalnya jasa
bank.jasa bank yang bisa digunakan untuk pembayaran transaksi yaitu:
Inkaso,yaitu kegiatan jasa bank untuk melaksanakan amanat dari nasabahnya untuk melakukan penagihan
kepada seseorang atau badan yang ditunjuk oleh pemberi amanat.
Transfer,yaitu kegiatan jasa bank untuk mengirimkan sejumlah uang yang diamanatkan nasabah kepada
seseorang yang ditunjuk oleh pengamanat

B.Sanksi Keterlambatan Pengirimiman Barang yang disepakati misalnya:


Denda.
Potongan harga sekian persen apabila terjadi keterlambatan pengiriman.
Barang dikembalikan tanpa ongkos angkut.

C.Syarat pengiriman
Kesepakatan syarat pengiriman berkaitan dengan siapa pihak yang menanggung ongkos angkut dan resiko perjalanan.
Syarat pengiriman yang disepakati diantaranya sebagai berikut:
Loco gudang : pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.
Franco gudang : penjual yang menanggung biaya pengiriman barang sampai ke gudang pembeli.
FOB(Free On Board) : jual beli yang membebankan biaya pengiriman barang kepada pembeli diluar negeri.
CIF(Cost Insurance Freight) : Semua biaya termasuk premi asuransi pengangkutan hingga barang berada di
pelabuhan tempat pembeli menjadi tanggungan penjual.

MENGOPERASIKAN MESIN PEMBAYARAN TUNAI DAN KREDIT


Di toko-toko yang besar atau swalayan, untuk memudahkan penyelesaian transaksi jual beli secara tunai
digunakan mesin yang dapat dioperasikan oleh kasir untuk mengetahui dan menghitung jenis dan jumlah barang
yang telah dibeli oleh pelanggan, jenis alat pembayaran, pemberian discount sampai dengan membaca laporan
penjualan baik perkasir maupun untuk periode tertentu. Mesin tersebut disebut dengan Mesin Cash Register.
Jenis mesin cash register yang digunakan ada 2 macam, yaitu :
1. Mesin cah register dengan infra merah (scanner)
Jenis cash register ini banyak digunakan di toko swalayan besar seperti hypermarket.
2. Mesin cash register manual
Jenis cash register ini banyak digunakan di mini market , ditoko, di tempat yang menjual fast food, cafeteria,
apotik dan sebagainya.
Untuk mengoperasikan alat in ini dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan kasir.
Kelebihan Mesin Cash Register dibandingkan dengan mesin hitung saku / kalkulator
1. Dapat mempercepat penyelesaian transaksi pembayaran secara akurat
2. Dapat mengetahui kelompok umur; kebangsaan pembeli
3. Dapat mengetahui jenis dan nama barang yang dijual / dibeli
4. Dapat mengetahui stock barang yang masih ada untuk tiap jenis barang
5. Dapat mengetahui total penjualan
6. Sebagai alat kontrol bagi pemilik toko

Mesin Cash Register yang dipakai di toko ada berbagai jenis merk dan Type. Dari berbagai merk tadi antara lain :
Sharp, Samsung, Olympia dan sebagainya.
Pada prinsipnya langkah-langkah dasar untuk mengoperasikan mesin cash register tersebut sama. Begitu juga dengan
nama tombol dan fungsinya. HAnya perbedaannya terdapat pada letak tombonya. Berikut akan dijelaskan mengenai
penggunaan mesin cash register merk sharp type ER A 460. Untuk penggunaan mesin merk lain tinggal disesuaikan.

1.2. Cash Register


Bagian-bagian mesin ini :
1. Tampilan dari depan : terdiri dari : Operator display, customer display, body mesin, bagian keyboard
2. Bagian Printer :terdiri dari \; pita,roll kertas untuk struk belanja, roll kertas untuk copy perusahaan
3. Bagian laci (drawer) digunakan untuk menyimpan uang
3.3 Cara Pengoperasian Cash Register Elektronok Sharp Type ER A-202
3.3.1 Fungsi Tombol :
Untuk dapat menggunakan mesin Cash Register ini harus menggunakan kunci. Adapun kunci yang digunakan adalah :
1) Kunci OP (Operator) : Kunci ini dapat dipakai dari OFF s/d REG
Kunci ini dipegang oleh Operator, yaitu Kasir
2) Kunci SM ( Semimaster ) ; Dapat dipakai dari PGM1 s/d X1/Z1
Kunci ini dipegang oleh Supervisor Toko atau Manager Toko.

Fungsi kunci ini :


a) Untuk mengoperasikan mesin
b) Untuk memprogram mesin tetapi hanya untuk program dengan Kode 1 untuk memprogram kode 1, kunci
di letakkan pada posisi PGM 1.
c) Untuk menghapus transaksi. Jika kasir melakukan kesalahan
d) Untuk membaca laporan penjualan, baik penjualan perkasir atau total penjualan hari itu. Untuk membaca
laporan
e) letakkan kunci pada posisi X1/Z1, kemudian ketik kode untuk laporan.
3) Kunci MA (Master) ; Dapat dipakai dari PGM2 s/d X2/Z2
Kunci ini dipegang oleh pemilik toko Fungsi kunci : Mengoperasikan mesin

3.3.2 Posisi Kunci Mesin :


1) ( Off ) : Dipakai untuk mematikan mesin
2) OP X/Z : Dipakai untuk mengetahui total sementara kasir yang
bersangkutan
3) REG(Registration) : Dipakai untuk pencatatan penjualan/ penghasilan
4) PGM1 & PGM2 : Untuk membuat program
5) MGR (Manager) : Pencatatan yang hanya dapat dilakukan Manager
seperti pembatalan suatu transaksi.
6) X1 / Z1 : Untuk mengetahui berbagai macam informasi penjualan
harian.
7) X2 / Z2 : Untuk mengetahui formasi penjualan per-periode, misalnya
per-minggu atau per-bulan.

3.3.3 Tombol – Tombol Cash Register


ON/OF RCPT
RCPT ON : Kertas Receipt keluar secara otomatis.
OFF : Kertas Receipt tidak keluaR, hanya menampilkan jumlah hasil penjualan
NB : Supaya keluar, setelah transaksi selesai langsung tekan Tombol RCPT
Caranya : Posisi kunci di OP X/Z
Tekan RCPT --- lihat didisplay / layar baca
Pilih tanda ON / OFF
Setelah itu kunci kembali ke REG
2). PLU adalah untuk memasukkan jumlah dalam register dimana harga sudah diprogramdi PLU
3) RF untuk mengurangi jumlah uang akibat adanya pengembalian uang untuk pembeli.
4) – adalah untuk meghapus transaksi terakhir apabila terjadi kesalahan yang baru dicaetak
5) VP adalah tombol validasi, untuk mencetak jumlah transaksi di atas lembaran nota sebagai bukti telah melaksanakan
transaksi kas
6) CL adalah (Clear=penghapus), untuk membatalkan penulisan angka sebelum menekan tombol yang lain
7) Journal adalah untuk menggulung kertas jurnal untuk kepentingan audit
8) Receipt adalh tombol kertas serah terima untuk menggulung kertas tanda terima
9) % 2 adalah tombol potong harga, untuk memberikan potongan /discount harga dari total penjualan
10) % 1 adalah prosentase potongan harga, untuk memberikan potongan dalam persen
11) ST adalah sub total, untuk meenghitung jumlah sementara penjualan
12) CR (Kredit) adalah untuk melayani pembelian dengan kartu kredit
13) CH (Cek), untuk melayani dengan menggunakan cheque
14) RA ( Received On Account)untuk memasukkan uang dalam persediaan kas dan bukan uang dari hasil penjualan
15) PO untuk mengurangi jumlah uang kas yang ada selain hasil transaksi penjualan
16) TL untuk menghitung jumlah akhir dan pembayaran tunai
17) TM (Time) untuk memprogram dan melihat jam pada cash register
18) Tombol Departemen adalah mengelompokkan barang-barang sesuai dengan departemen

3.3.4 Memasukan Program ke Dalam Mesin Cash Regsiter


Untuk mempermudah dalam transaksi penjualan maka kasir biasanya membuat program dalam cash register dengan
memasukkan departemen dan nama barang serta harga barang ke dalam mesin
Langkah- langkah membuat departemen maka dikelompokkan barang sesuai dengan departemen
1. Departemen 1 Sembako
Kode Nama Barang Harga Satuan (Rp)
1 Minyak Goreng Filma 2 Lt 20.800
2 Gulaku 1 kg 6.500
3 Terigu Segitiga Biru 1kg 8.500
4 Indo Mie Goreng 1.200
5 Indo Mie Soto 1.000
6 Mie Sedap Goreng 1.100
7 Kecap ABC 140 ml 5.000
8 Susu Frieslag Coklat 800 gr 47.000
9 Rinso 1kg 16.500
2. Departemen 2 Makanan
Kode Nama Barang Harga Satuan (Rp)
11 Oreo 137 g 5.650
12 Tango Wafer 80 gr 7.250
13 Beng- beng stic 120 gr 5.250
14 Roma Biskuit Slai Olai Strawbery 1.500
15 Silver Queen Caramel 54 gr 7.175
16 Garuda Kac. Atom 170 gr 3.850
17 Khongguan Togo Cklt 200 gr 3.800
18 Turbo Jagung Keju 40 gr 1.125
19 Dua kelinci 225 gr 6.775
3. Departemen Minuman
Kode Nama Barang Harga Satuan (Rp)
21 Nutrisari 200ml 4.150
22 Frestea My Body 350 ml 3.400
23 Vita jelly Drink 110 gr 1.900
24 Kaki Tiga 320 ml 3.950
25 Ultra Teh Kotak 200ml 2.000
26 Mizone 500 ml 2.450
27 Torabika kopi duo 125 gr 1.200
28 Teh sariwangi 5.400
29 Aqua botol 800lt 1.300
4. Departemen ATK
Kode Nama Barang Harga Satuan (Rp)
31 Buku tulis AA 40 lbr 2.000
32 Buku Tulis sidu 60 lbr 2.300
33 Tip ex Kenko 3.000
34 Pensil 2 B Fiber castell 1.500
35 Pilot Pulpen 1.200
36 Mekanik Pensil 6.900
37 Penghapus stadler 2.000
38 Pulpen Faster 1.500
39 Spidol Stabilo 5.000
en Perawatan Tubuh
Kode Nama Barang Harga Satuan (Rp)
41 Mustika ratu masker bangkoang 18.500
42 Pixy deo stick 5.500
43 Purbasari lulur 5.750
44 Shinzui Soap 2.700
45 Pepsoden Jumbo 5.000
46 Biore Body Foam 4.700
47 Nivea Body lot white 17.500
48 Sunsilk Shampo 12.000
49 Medicare soap 1.600

Agar dapat membuat program, digunakan kunci MA dengan posisi kunci pasa PGM
1. Program Nama Departemen
Kunci MA
Posisi kunci pada PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 1
Tekan . (titik)
Tekan tombol 1 ( 17 E)
Ketik Nama, Misalnya Sembako
Tekan #/TM/ST Jika membuat departemen berikut tekan tombol 2
Kosmetik dan seterusnya sampai dengan beberapa departemen
Tekan TL/HS
2. Program Nama barang (PLU)
Kunci MA
Posisi kunci pada PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 2

Tekan . (titik)
Tekan nomor barang
Tekan PLU/SUB 1
Ketik nama barang Misalnya sesuai dengan departemen 1 yaitu Miyak Goreng Filma
Tekan nomor barang 2 ketik nama barang gulakudan seterusnya nomor barang 3, kemudian ketik nama barang
sampai beberapa no dan nama barang setelah selesai maka kemudian
Tekan #/TM/ST
Tekan TL/HS
3. Program Harga
Kunci MA
Posisi kunci PGM
Tekan nomor barang 1
Tekan PLU/SUB
Tekan Harga
Tekan tombol departemen 1 kemudian tekan nomor barang berikutnya, tekan PLU tekan harga dan seterusnya
setelah selesai
Tekan TL/HS
4. Program Nama Toko
Kunci MA
Posisi Kunci PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 4
Tekan Nomor Baris 1 diketik Nama toko
Tekan X seterusnya 2 diketik alamat dst
Catata dalam 1 baris terdapat 24 huruf dan bila ketik nomor tekan number ketik tombol bulat tekan number lagi
Tekan #/TM/ST
Tekan TL/NS
5. Program Nama Kasir
Kunci MA
Posisi kunci PGM
Tekan #/TM/ST
Tekan 5
Tekan . (titik) .
Tekan nomor kasir 1
Tekan X
Ketik Nama kasir
Tekan #/TM/ST kemudian tekan 2 tekan x ketik nama kasir dst
Tekan TL/NS

3.3.5 Melaksanakan Transaksi pada Cash Regsiter


Agar mesin dipakai untuk operation, posisi kunci mesin selalu diREG ( Registration ).
1. Dalam melakukan transaksi
Kunci posisi REG
Tekan CLK # = Tombol Kasir
Langkah : Tekan Nomor Kasir – CLK#
RA = Modal
Langkah = Jumlah uang tekan RA
PO = Uang keluar
Langkah = Jumlah uang tekan PO
2. Rumus Transaksi
Pemakaian PLU/Code barang
Tekan jumlah x kode barang kemudian tekan PLU/SUB
Untuk melakukam pembatalan langsung
Langkah = jumlah barang x code barang tekan PLU/SUB tekan Void
Untuk melakukan pembatalan tidak langsung
Langkah = jumlah barang x code barang tekan RF tekan PLU/SUB
Dalam melakukan transaksi bila dalam penjualan barang dibayar dengan uang pas maka langsung di tekan TL/NS dan bila
penjualan barang dibayar dengan uang lebih kemudian tekan jumlah uang yang berikan lalu tekan TL/NS
Bila transaksi terdapat discout
Langkahnya = tekan jumlah barang tekan kode barang tekan PLU/SUB tekan angka discount tekan % tekan TL/NS
Contoh :
Dalam penjualan Biasa kunci mesin posisi REG dengan menggunakan PLU
Misalnya : Membeli Sabun LUX 2 buah
Kode PLU untuk sabun LUX adalah 02

Cara menggunakan mesin :


QUANTITY X NO KODE TEKAN PLU

Keterangan : Quantity = Jumlah barang yang dibeli


caranya
tekan angka 2, tekan
tkan tanda X tekan kode barang
tekan tombol PLU
Untuk menyelesaikan transaksi :
1. Pembayaran dengan Cash / tunai
- Jika dibayar dengan uang pas, langsung saja tekan TL (Cash).
- Jika dibayar dengan uang lebih, tekan dahulu jumlah yang dibayar, lalu tekan TL (Cash)
2. Penjualan Credit / Hutang (CR)
- Jika penjualan Credit, langsung saja tekan CR (Credit)
3. Penjualan dengan Cheque (CH)
- Jika penjualan dengan Cheque, langsung saja tekan (CH)
3.4. Prosedur Mengoperasikan Mesin Kasir
Saat pertama kali akan mengoperasikan mesin kasir, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang kasir toko
adalah :
1) Melapor pada manajer toko atau assisten manajer untuk me-reset mesin
2) Memasukkan ID atau password kasir yang bersangkutan
3) Memasukkan modal awal atau kas awal kasir
4) Menyiapkan peralatan penjualan lainnya seperti tas atau kantong plastic, alat tulis, nota dan seterusnya
5) Mengoperasikan mesin kasir
Untuk memasukkan uang kas/ modal ke cash register dengan cara menekan tombol RA (Received On Account)

3.5 Menggunakan Mesin Cash Register Scaner / POS


Jenis cash register ini banyak digunakan di toko swalayan besar seperti hypermarket. Penggunaan mesin cash
register ini lebih mudah. Kasir hanya tinggal menyorotkan scanner kearah Barcode barang yang terdapat pada
kemasan. Otomatis pada mesin cash register akan muncul kode, nama barang dan harganya.
Barcode adalah kode barang berupa garis-garis dan angka. Kode ini dibuat oleh produsen. Untuk barang
tertentu barcode ini dibuat sendiri oleh toko, misalnya untuk sayuran, buah, daging, makanan siap saji dan
sebagainya. Tetapi ada juga barcode yang tidak bias discaner, untuk barang seperti ini dimasukkan secara
manual. Otomatis pada mesin cash register akan muncul kode, nama barang dan harganya.

3.6. Kelengkapan Mesin Cash Register Scaner


1. 1 set computer
2. scanner
3. printer type kecil Epson TM-U300 - Salah satu jenis printer kasir yang paling banyak digunakan untuk aplikasi Point
of Sale, dengan kecepatan cetak 3,5 baris per detik dan dilengkapi dengan sistem validasi nota

3.7. Cara Mengoperasikan Mesin Kasir Saat Transaksi


1. Kasir menscan barcode yang ada pada barang pada mesin scanner., yang merupakan bagian dari mesin kasir.
Pada saat scanner akan muncul nama barang, jumlah barang dan sekaligus harga barang yang bersangkutan. Jika ada
customer membeli lebih dari 1 barang yang sama, maka kasir dapat satu persatu menscan barang yang bersangkutan
atau scan barang (1 saja), kemudia tekan tombol Esc (escape), tekan angka sesuai jumlah barang, tekan enter, maka
pada monitor akan muncul nama barang, harga dan jumlah yang dibeli
2. Jika pada barang tidak terdapat barcode, maka kasir dapat melihat PLU barang tersebut dengan menekan tombol
F1 pada mesin kasir. Selanjutnya kasir mengetik secara manual PLU barang, maka akan muncul nama, harga dan
jumlah harga, tekan enter maka akan diketahui total transaksi
3. Pilih menu pembayaran tunai atau kredit
4. Jika pembayaran dilakukan secara tunai, masukkan / ketik jumlah uang yang diberikan customer
5. Tekan tombol Enter , transaksi selesai berikan uang kembalaian ke customer (jika ada).

3.8. Mempersiapkan dan Mengoperasikan Alat Pembayaran Non Tunai


Pada saat sekarang ini Transaksi pembayaran dapat juga dilakukan secara non tunai , yaitu menggunakan kartu
debit. Banyak orang yang salah pengertian yang menyamakan antara kartu kredit dengan kartu debit padahal kedua
kartu tersebut berbeda..
Kartu Kredit adalah kartu yang dananya berasal dari pemilik kartu itu sendiri berupa simpanan di bank. Untuk
mengambilnya menggunakan mesin ATM (AUTO TELLER MACHINE ) dalam Bahsa Indonesia disebut Anjungan Tunai
Mandiri.

Sedangkan Kartu Debit dananya berasal dari pinjaman Bank. Pengguna kartu debit harus membayar dana yang telah
digunakan kepada bank
Adapun cara pembayaran kepada bank dapat dilakukan :
Secara langsung
Transfer antar bank

Untuk toko yang menyediakan fasilitas pembayaran dengan kartu kredit, maka di tempat pembayaran / kasir
disediakan alat atau mesin yang digunakan untuk mendebit saldo simpanan di bank yang bekerja secara otomatis / ON
LINE saat mesin itu digunakan oleh kasir sewaktu transaksi pembayaran berlangsung. Mesin seperti ini disebut dengan
MESIN VALIDASI KARTU DEBIT atau MESIN DEBIT.
Apabila ada pelanggan yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayar, maka kasir akan menggesekkan atau
menswipe kartu kredit pelanggan tersebut pada mesin, dan selanjutnya mesin akan bekerja.
Mesin Validasi Kartu Kredit atau Mesin Debit ada berbagai macam, tergantung kepada bank yang menggunakannya.
Disini akan dijelaskan tentang mesin Validasi Kartu Kredit / EDC INTELECT dari Bank BCA yang banyak digunakan di
toko.

Contoh Mesin Debit / EDC INTELECT BCA/BNI’46

Mesin debit adalah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi yang pembayarannya menggunakan kartu
debit atau kartu kredit.
Untuk dapat menggunakan mesin ini toko harus ada hubungan on line dengan bank yang mengeluarkan mesin ini.
Dalam contoh adalah dengan Bank BCA atau bank yang mempunyai jalinan kerja sama bersama.
Untuk dapat melakukan pembayaran dengan kartu debit ada ketentuan limit atau minimal jumlah transasaksi. Untuk
masing-masing toko tidak sama, ada yang batas minimalnya misalnya Rp. 30.000,00; Rp. 50.000,00 dan sebagainya.

Bagimana jika ada customer yang menggunakan kartu kredit sebagai pembayaran ?
Jika ada customer yang menggunakan kartu kredit sebagai pembayaran transaksi, maka setelah selesai transaksi, kasir
menekan enter pada mesin cash register , selanjutnya :
1. Pilih menu pembayaran dalam hal ini yang dipilih adalah menu kredit :
2. Tekan Page Up : keluar menu kartu yang digunakan,
pilih sesuai jenis kartu yang digunakan :
Master
Visa
ATM BCA
Pilih salah satu, pilih edisi
3. Kartu kredit di swipe (digesekkan) pada mesin Debit, maka akan muncul no. kartu; jika no. tidak muncul
kemungkiman magnetnya aus maka kasir mengetik secara manual nomor kartu sesuai dengan yang tertera di kartu
kredit
4. Karena bersifat otomatis maka setelah kasir men-swipe kartu kredit akan muncul / keluar kertas draft dari mesin
debit yang berisi jumlah transaksi, selanjutnya customer diminta menandatanganinya.
Kertas draft dibuat rangkap 3 :
a) Asli untuk toko
b) Copy 1 untuk toko digunakan untuk mengclaim bank
c) Copy 2 untuk customer
Setiap hari toko melaporkan jumlah transaksi kartu kredit ke kantor pusat dan selajutnya kantor pusat akan
mengklaim pembayaran pada bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut

3.9. Cara Mengoperasikan Mesin Debit


Setelah menyelesaikan transaksi dengan mesin kasir dan customer ingin menggunakan kartu debit, langkah-
langkahnya :
Pilih menu pembayaran dalam hal ini yang dipilih adalah menu kredit
1) Masukkan jumlah transaksi pada mesin debit
2) Tekan Enter warna hijau
3) Swipe (gesekkan ) kartu debit
4) Minta customer menyebutkan No. PIN
5) Masukkan no. PIN dengan mengetiknya di mesin debit
6) Tekan Enter warna hijau

Keterangan : Warna hijau untuk kartu BCA


Warna Merah untuk kartu debit bank lain
Perintah-perintah pada mesin debit
Cetak Ulang (reprint)
a. Tekan angka 7 (reprint Invoice)
b. Untuk mencetak ulang transaksi terakhir tekan ENTER
Untuk mencetak ulang bukan transaksi terakhir, input trace number
Transaksi yang dimaksud, kemudian tekan ENTER
c. Printer akan mencetak struk duplikat

Pembatalan (void)
a. Tekan angka 4 (void) masukkan password
b. Masukkan trace number, tekan ENTER
c. Jumlah transaksi benar tekan ENTER, jika salah tekan Clear
d. Minta nasabah memasukkan PIN
e. Muncul “transaction accepted “ berarti transaksi tersebut telah dibatalkan
f. Printer akan mencetak struk pembatalan transaksi tersebut
Cetak total transaksi sebelum settlement (batch)
a. Tekan angka 8 (summary), tekan ENTER
b. Printer akan mencetak laporan REPORT AUDIT

Penutup transaksi tiap akhir hari (settlement)


(Tujuan : Agar dana hasil penjualan masuk (ditransfer)ke rekening merchant)
a. Tekan angka 6 (settle), masukkan password
b. Tekan angka 4 untuk transaksi debit, (angka 1 untuk transaksi KREDIT)*), tekan ENTER
c. Jumlah transaksi benar tekan enter 2x,jika salah tekan clear
d. Printer akan mencetak laporan SETTLEMANT

*) Jika terdapat transaksi CREDIT, kembali lakukan settlemant untuk transaksi credit.

3.9.1 Keterangan Pesan Pada Layar


Pada saat menggunakan mesin ini ada kemungkinan terjadi gangguan-gangguan yang menyebabkan transaksi tidak
berjalan dengan baik. Hal-hal yang dapat terjadi tersebut, biasanya akan ditampilkan pada layar monitor mesin
validasi dengan berbagai pesan. Pesan-pesan tersebut antara lain :
1. Dialing now & processing now :
Sistem sedang mengirimkan data transaksi ke Host BCA untuk mendapatkan persetujuan ( approval )
2. Approval :
Rekening nasabah telah di debet ( dikurang ) dan transaksi sale ( penjualan telah berhasil meskipun faktur transaksi
tidak tercetak oleh printer
3. Invalid transaction / declined / referral :
Transaksi ditolak
4. Magnetic Swipe error :
Magnetic stripe kartu pada mesin debit rusak . jika terjadi pada beberapa pembeli, toko menghubungi layanan
konsumen bank ybs
5. Incorrect PIN :
Salah memasukkan PIN, Ulangi lagi swipe kartu. Jika terjadi pada beberapa pembeli, toko menghubungi layanan
konsumen bank ybs.
6. Please try again-XX :
Terjadi gangguan pada komunikasi, ulangi lagi swipe kartu. Jika bebrapa kali terjadi respon yang sama, hubungi
layanan konsumen bank ybs

KLASIFIKASI, JENIS DAN MACAM DATA - PEMBAGIAN DATA DALAM ILMU EKSAK SAINS STATISTIK / STATISTIKA
godam64 12:23 Komentari
A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang
sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data


1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah
data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.

C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya


1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari
raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti
persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data


1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu,
nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai
yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah
mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

E. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1. Data Cross Section


Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember
2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.
Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
ARTIKEL TERKAIT :
05 internal record systm(kotler)
1. Analisis Internal Data Elemen Internal Data  Pengumpulan Internal Data  Lingkup Internal Records 
Tujuan Internal Records  Internal Records 1.
2. Data didapatkan dari transaksi perusahaan yang diproses dengan cara yang sistematik yang dapat dikaitkan
dengan perubahan keputusan marketing mix Subsistem dari fungsi informasi yang mendapatkan data
tentang aktivitas perusahaan, transformasi data ke informasi dan membuat informasi tersedia untuk user. 
3. SDM pemasaran seharusnya lebih proaktif dalam mengeksplore existing data. Terdapat beberapa data
dalam database yang belum digunakan  Menyediakan Ad hoc reports ketika muncul masalah atau
keputusan baru harus dibuat  SDM pemasaran secara rutin menerima laporan dari departemen MIS dan EDP

4. Division of labor ◦ Kurangnya koordinasi cross-functional knowledge hinder Computer illiteracy ◦
Kebanyakan user tidak tahu bagaimana dan data apa yang ada di komputer 
5. Marketing control Competitive advantage  Merupakan realitas organisasi ◦ Kekuatan dan kelemahan 
Strategi pemasaran yang kreatif dan efektif ◦ Integrated marketing strategies  Customer satisfaction 
6. Mempertimbangkan aktivitas utama dalam value chain organisasi Pendekatan sistematis untuk mereview
informasi yang didapat terkait operasional internal Systematic  Berdasarkan transaction processing system
(TPS) dan accounting information system (AI S) 
7. Value Chain Purchased Supplies and Inbound logistics Operations Distribution And outbound logistics Sales
and marketing Service Profit Margin Infrastruktur Perusahaan Human Resources Management
Pengembangan teknologi (dan R&D) Aktivitas utama Aktivitas pendukung Procurement
8. Customer Services Marketing & Sales Outbound LogisticsOperations Inbound Logistics
9. Bagaimana perusahaan mendapatkan sumberdaya yang diperlukan dari lingkungan dan dari supplier ◦ Sistem
pembelian ◦ Receiving records ◦ Inventory system ◦ Account payable system
10. Tahapan dimana bahan baku, komponen, dan jasa ditransformasi ke produk akhir untuk dikirim, disimpan,
dan dijual ◦ Production schedules and delays ◦ Production costs ◦ Rework and modification records ◦ Quality
control records
11. Sistem prosedur untuk pergudangan barang dan transporting barang akhir ke konsumen ◦ Pencatatan
persediaan barang akhir ◦ Warehouse inventory records ◦ Pencatatan transportasi
12. Link yang krusial antara organisasi dan konsumen ◦ Database prospek ◦ Order entry system ◦ Sales
commission records ◦ Account receivable system
13. Memiliki tujuan utama melacak masalah konsumen dan mengatur prosedur untuk menyelesaikan masalah
sehingga memuaskan konsumen ◦ Service records ◦ Customer complaint records ◦ Help-line call records
14. Pelacak data konsumen, misal: cookies (untuk perusahaan oline) Database  Spreadsheet  Metode
pengumpulan data ◦ Standard forms ◦ Informal reporting ◦ Computer software  Sumber data ◦ Dalam
organisasi 
15. Marketing data ◦ Target market(s) ◦ Marketing mix ◦ Aktivitas pemasaran Accounting data ◦ Sales : plan v.s.
actual ◦ Costs and expenses ◦ Profits and returns 
16. Stakeholder data ◦ Suppliers (sekarang dan mantan) ◦ Intermediaries (sekarang dan mantan) Employee data
◦ Salespersons ◦ Customer service representatives ◦ Staff pemasaran yang lain 
17. Sales-variance analysis (Analisis penyimpangan penjualan) ◦ Variance penurunan harga ◦ Variance penurunan
volume Analisis keuangan  Product costing and pricing ◦ Cost structure ◦ Product line analysis  Order-
shipping-billing cycle/Order to payment system 
18. Micro-sales analysis ◦ By product (brand management) ◦ By customer (customer management) ◦ By customer
type (channel management) ◦ By salesperson (sales management) ◦ By region (sales/logistics management) ◦
By time frame (sales management) ◦ By event/activity (sales management) ◦ ...
19. ... Distributors/middlemen  Suppliers  Employees/salespersons  New, dissatisfied, lost customers ◦
Stakeholder-performance scorecard  Market-based scorecard analysis ◦ Customer-performance scorecard 
Marketing cost-to-sales analysis 
20. Behavioral segmentation Demographic segmentation  Geographic segmentation  Monetary value ◦
Segmentation  Frequency  Recency  Customer analysis ◦ The RFM approach 
21. Marketing profitability analysis ◦ By product ◦ By territory ◦ By customer ◦ By market segment ◦ By trade
channel ◦ By order size ◦ ...

.Materi Pembelajaran
Barang dapat diartikan “sebagai atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata”
Produk menurut J.Stanton adalah :”Suatu sifat kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk
bungkus, warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer, serta pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
Barang-barang dapat dikelompokkan menjadi
1. Kelompok Barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahtreraan konsumen jangka panjang
a. Solutary Product (barang yang bermanfaat)
Barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah, tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi
kepada konsumen dalam jangka panjang. Contoh detergen dengan fosfat sangat rendah
b. Deficient Product (barang yang kurang sempurna)
Barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi, tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Contoh
obat-obatan yang rasanya pahit, tetapi manjur mengobati penyakit
c. Pressing Product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli, akan tetapui dapat berakibat sangat buruk bagi
para pemakai barang tersebut. Contoh rokok, minuman keras, ganja, kokain
d. Desirable Product (barang yang sangat diperlukan)
Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh
makanan dan minuman

2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian


a. Barang konsumsi (Consumer Goods)
Barang yang dibeli untuk dikonsumsi dan didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen.
Barang konsumsi dapat dibedakan lagi menjadi:
1). Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari)
a). Barang pokok yaitu, barang yang dibeli secara tetap misalnya beras, sabun, pasta gigi
b). Barang impulsive yaitu, barang yang dibeli tanpa perencanaan misalnya permen, coklat , ice
c).barang darurat yaitu, barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan misalnya payung di saat hujan
2). Shopping goods (barang belanjaan),
Barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dll misalnya mobil,
motor, peralatan rumah tangga, pakaian
3). Speciality goods (barang khusus),
Barang dengan cirri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah dan gaun malam
yang mewah
4). Unsought goods (barang yang tidak dicari)
Barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya,
missalnya asuransi jiwa, batu nisan dan tanah kuburan
b. Barang industry (Industrial Goods)
Barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-
barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi termasuk organisasi non profit atau organisasi yang tidak
berorientasi mencari laba.
Barang industri dapat digolongkan menjadi :
1). Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi al:
a) Bahan baku,meliputi barang hasil pertanian, yaitu barang yang dihasilkan dari proses pengolahan tanah dan
tanaman misalnya beras, kapas, ternak, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dari hasil alam misalnya kayu, minyak bumi,
bijih besi
b).Bahan jadi dan suku cadang, meliputi bahan komponen , umumnya masih diolah kembali misalnya benang menjadi
kain
2).Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a). Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka
panjang, misalnya tangga berjalan, computer, generator, dan mesin bor
b).Peralatan ekstra (tambahan), yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi. Peralatan ini terdiri atas
peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa, misalnya perkakas tangan dan alat pengungkit. Peralatan ekstra
juga meliputi peralatan kantor, misalnya mesin tik, mesin teleks dan meja kantor.

3). Pembekalan dan pelayanan (Supplies and services), merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang
industry karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian
kembali.
a). Pembekalan operasional, misalnya batu bara, pita mesin tik, tinta printer dan minyak pelumas
b). jasa nasihat bisnis, konsultasi bisnis manajemen dan biro iklan

Karakteristik Barang Konsumsi


No Karakteristik Barang Konsumsi Convenience Goods Shopping Goods Speciality Goods
1 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan Sangat sedikit Banyak sekali Mungkin membeli di too terdekat atau jauh
2 Waktu untuk merencanakan pembeli Sangat sedikit Banyak sekali Banyak sekali
3 Penawaran kebutuhan Dengan segera Relatife lama Relatif lama
4 Apakah ada pembandingan kualitas dan harga Tidak Ya Tidak
5 Harga Rendah Tinggi Tinggi
6 Frekuensi pembelian Sering Jarang Jarang
7 Penting/tidak penting Tidak penting Sering sangat penting Tidak dapat dilihat secara umum

Desain penataan Produk


Barang supermarket meliputi departemen-departemen berikut ini :
A. Departemen Food
1. Milk dan milk product (susu untuk bayi sampai dewasa)
2. Biscuits (sejenis wafer dan cracker)
3. Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda atau jus)
4. Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti sarden, corned)
5. Snack (makanan ringan, termasuk hasil industry rumah tangga, misalnya kerupuk, kacang-kacangan)
6. Seasoning (aneka macam bumbu masak local, nasional dan internasioal)
7. Local basic (Sembilan bahan pokok seperti beras, telor, minyak dsbnya)
8. Bakery (seperti roti tawar, roti manis)
9. Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, pernifan,TBM)
10. Candies dan chocolate (permen dan coklat)
11. Noodles (mie dan jenis-jenisnya)
12. Breakfast (untuk sarapan minum, sepertui kopi, tea,sereal)
13. Cooking oil (minyak goreng seperti, Sania,Bimoli, Avena)
14. Syrup (minuman sari buah, seperti sirup ABC, Marjan )
15. Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan seperti ikan asin, kacang tanah, kacang kedelai)
16. Cigarette (rokok)

B. Departemen Non food


1. Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo, minyak rambut)
2. Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, hand and body)
3. Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, pemutih)
4. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur seperti laserin)
5. Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih dan pengharum lantai, pembersih pakaian)
6. Insect killer (pembunuh serangga )
7. Air freshness (pengharum ruangan)
8. Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita,misalnya tisu passeo, nice)
9. Kosmetik tradisional (aneka kosmetik tradisional,misalnya alat lulur, sabun lulur) dan kosmetik internasional
(Mirabella, olay, masker)
10. Obat-obatan (aneka obat yang tidak dimakan, seperti handsaplast, bethadine)

C. Departemen House Hold


1. Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar, setrika)
2. Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas, sendok plastic, gelas plastic)
3. Seasonal goods (barang musiman seperti payung dan jas hujan)
4. Luggage (tas dan koper)
5. Hard ware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu, tang)
6. Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata, misalnya jam)
7. Plastic ware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastic)
8. Kitchen ware (perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan)
9. Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin seperti piring, sendok, garpu)
10. Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, keset)
11. Glass ware (perlengkapan dari kaca atau beling, misanya gelas, piring, cangkir)
12. Cotton goods (kain katun, misalnya celana dalam dan kaos dalam)

D. Departemen Toys
Sebuah sarana atau tempat/barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak.
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)
2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan
robot-robotan)
3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-
masakan)
4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola basket, dan catur)
5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur, scrabel/ main menyusun huruf,
leggo/mainan membuat kontruksi jembatan, rumah, gedung)

E. Departemen Stationary (meliputi semua peralatan tulis dan kantor)


1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Perkengkapan computer
5. Perlengkapan mesin ketik

F. Fresh Food
1. Vegetable (sayuran)
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran bunga
d. Sayuran umbi
e. Sayuran akar
f. Sayuran beku
g. Jamur

2. Fresh Fruit (buah)


a. Buah local, yaitu buah-buahan dari dalam negeri, jeruk tebas, salak yogya,
Salak Yogya ,Apel Malang ,Mangga Manalagi, Jeruk Tebas, Nanas Subang
b. Buah Import, yaitu buah-buahan yang berasal dari luarnegeri
Kurma Arab ,Apel Fuji, Durian Montong, Jeruk Mandarin
3. Fresh Meat (Daging)
Daging Ayam
Daging Sapi
Ikan
Udang
4. Dairy Product (produk susu dan produk yang erasal dari pengolahan susu)
a. Dairy local , susu cap kuda liar Sumbawa
b. Dairy internasional,
Yogurt, butter ,Keju
5. Frozen, barang-barang yang dibekukan
a. Daging beku
b. Sayuran
c. Chicken nugget
d. Ice cream

Persyaratan desain penataan produk diidentifikasi


Pengertian Display menurut William J.Shultz : “Display consius of simulating customers attention and interest in a
product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal” . (Display adalah
suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli
melalui daya tarik penglihatan langsung)
Tujuan display :
1. Attention dan interest customer
Untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dsbnya.
2. Desire dan action customer
Untuk menimbulkan keinginan memiliki barng-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko,
kemudian melakukan pembelian.
Prinsip display adalah bagian dari promosi yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang
besar dalam meningkatkan volume penjualan barang di toko-toko tersebut
5 hal yang mendorong kita untuk membuat display, menurut Herbert N. Casson
a. Kecenderungan ilmu dagang dewasa ini mengarah kepada penjualan yang berdasarkan penglihatan
b. Pertunjukkan terbukti lebih efektif daripada percakapan
c. Sedikit sekali pelayan toko/pramuniaga yang terlatih atau professional
d. Pemasangan iklan di suart-surat kabar telah menjadi hal yang biasa dan mahal biayanya
e. Dengan pemajangan di etalase, kita mendekati calon pembeli dengan ongkos yang lebih murah dalam suasana jual
beli dan dengan cara yang seefektif mungkin
3 hal yang menuntut suatu display harus selalu trendy :
a. Lambat laun orang yang melihatnya akan merasa bosan
b. Barang-barang yang dipajangkan akan rusak karena sinar matahari dan tampak lusuh dan kotor
c. Serolah-olah nampak statis keadaannya.
3 faktor yang mempengaruhi perubahan suatu display :
a. Selling the store, merupakan upaya untuk menciptakan imajinasi (image dan personality toko melalui pendisplayan
barang-barang. Sehingga seluruh bagian dari toko ada kontak dengan customer atau dapat diterima
b. Adanya konsistensi
c. Visual Merchandise, bahwa keadaan toko itu sendiri merupakan suatu faktor yang mempengaruhi customer sendiri
seperti jalan-jalan (sisle), counter, sign dll.

8 Visual merchandise yang harus di wujudkan dalam display


a. Unik
b. Dramatis
c. Menyenangkan
d. Sesuai dengan kultur
e. Mjudah dimengerti
f. Menunjukkan penggunaan
g. Mengundang kreativitas
h. Menciptakan traffic konsumen

Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi konsumen maupun pihak
perusahaan, yaitu :
a. Mudah untuk dimengerti
b. Mudah untuk dilihat
c. Mudah nenilih
d. Mudah diambil dan diletakkan kembali
e. Mudah dirapikan
Manfaat display bagi pihak perusahaan
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan store image
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong)
d. Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk

Macam-macam display produk


1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian depan toko,
yang disebut etalase. Calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan tertarik dengan barang-barang
tersebut dan ingin masuk ke dalam toko

Tujuan Window display


a. Untuk menarik perhatian konsumen yang lewat
b. Menyatakan kualitas yang baik atau harga yang murah sebagai cirri khas dari toko
c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko
d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika)
e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko

2. Interior display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Pemajangan
dapat dilakukan di lantai, meja, dan rak-rak.
Beberapa macam Interior display :
a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti
oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
Termasuk open display
Self display penataan barang yang diletakkan di atas lantai
Island display penataan barang yang menyerupai pulau-pulau
b. Closed display
Barang dipajangkan dalam suasana tertutup, barang-barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh
calon pembeli,kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan,
pencurian dsbnya.
c. Architectural display
Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, dikamar tidur, di dapur dengan
perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

3. Exterior display
Penataan yang dilaksanakan dengan memajankan barang-barang di luar toko, mis pada saat obral dan pasar malam.
Fungsi dari display ini adalah :
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis
b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis
c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mis pada hari raya, ulang tahun dsbnya.

Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam display


1. Store design dan decoration
Tanda-tanda yang berupa diantaranya, simbol-simbol,lambing-lambang, poster-poster,gambar-gambar,bendera-
bendera,semboyan-semboyan.Tanda ini diletakkan di atas meja, atau digantung di dalam toko, yang tujuannya untuk
membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan dan member I keterangan kepada mereka tentang penggunaan
barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada
saat hari raya, natal dan tahun baru
2. Dealer display
Penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang
penggunaan produk, ini juga menjadi peringatan kepada petugas penjualan agar mereka tidak memberikan
keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
3. Wall display (pajangan di rak dinding)
Digunakan untuk mengarahkan arus pengunjung
4. Floor display (pajangan barang di lantai)
Umumnya dibagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung
5. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan (untuk dicicipi) tujuannya untuk meningkatkan
penjualan
6. Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan)
Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu disatu masa (event)
7. Showcase display (pajangan di lemari kaca)
Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal

A. Label Produk
Label yaitu : Setiap keterangan mengenai bentuk gambar, tulisan, kombinasi dari keduanya atau bentuk lain yang
disertakan/ dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau
rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
Label produk berisikan keterangan mengenai
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.

Terdapat 3 (tiga) macam label menurut Stanton (1994), yaitu,


Pertama, Brand Label. Label ini memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam kemasan
produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan suatu produk dengan produk
lainnya.
Kedua, Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan, nilai
kalori/gizi, cara penggunaan/konsumsi, tanggal pembuatn, tanggal kedaluarsa dll.
Ketiga, Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk.
sistem labeling di bidang ritel adalah identifikasi pada produk yang dijual (SKU) atau PLUs, salah satunya adalah
Shelfing (Price Tag) yang menempel di rak.
di Indonesia sering sekali terjadi perubahan harga dalam waktu yang tidak begitu lama rangenya sehingga
mengakibatkan seringnya kita mengganti label harga yang menempel di produk, oleh karenanya pelaku usaha eceran
tidak perlu menempel label harga satu persatu di produk melainkan informasi tersebut cukup di tempel di rak saja.
Berikut ini salah satu pengaturan layout dan informasi yang perlu dicantumkan di label / tag rak:

informasi detil utk mengetahui spesifikasi dan perlakuan untuk produk sehingga cukup mudah difahami oleh calon
pembeli produk
Pengaturan tata letak informasi harga pada ritel
selama ini masih sangat jarang ditemukan informasi selengkap ini pada toko toko ritel di Indonesia pada umumnya,
mungkin alasan utama adalah biaya dan kurang dianggap berguna bagi pelanggan dikarenakan pelanggan sendiri tidak
faham hal ini sehingga menjadi mubazir nantinya

B. Pengertian Merek / Merk / Brand


Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu
perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa
lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada
suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan
konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta
menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand
yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus,
mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar
kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky
friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita
temui di kehidupan sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret,
burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
C. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi
produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit,
vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
3. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa
seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour
yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan
lain sebagainya.

- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau
identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur,
minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
D. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari
unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek
so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang
sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari
garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery
toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor
suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.

A. Display Produk
Display Produk adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakkan produk pada suatu tempat sedemikian
rupa sehingga menarik perhatian
Yang perlu dilakukan dan dijalankan untuk penataan produk swalayan
a.Produk ditempatkan sesuai departemennya
b. Pengaturan produk sesuai dengan lalu lintas konsumen
c. Rotasi produk harus sesuai dengan expire datenye
d. Pengaturan horizontal/vertical
e. Facing Jumlah tier produk sesuai dengan market share

Lima cara Pendisplayan


a. Letakkan barang sesuai ukuran yg berat/besar di bawah
b. Usahakan untuk meletakkan barang dengan tinggi yang sama
c. Facing produk mengahadap ke depan/muka
d. Usahakan tinggi tiap jalur sama ( top sky line)
e. Gunakan Eye tecniquel eye catching dan colour breaking

B. Peralatan Display barang supermarket


1 Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang
2 Chelving, yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola yang biasa disebut rak
3 Wagon, yaitu boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon
4 End Gondola, yaitu gondola akhir yang paling ujung dan untuk disewakan
5 Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar, sosis, dairy dsb.
Showcase digunakan untuk produk yang expire datenya pendek
6 Showcase chiller, tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy dsb
7 Frozen island, yaitu sarana panjang untuk produk beku, seperti ice cream, chicken nugged, sayuran dan sebagainya
8 Single hook, berupa gantungan, biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi, snack, sosis dsb
9 Hambalan, yaitu kayu yang letaknya di bawah sebagai dasar untuk peralatan display

A. Istilah dan perlengkapan display produk supermarket


1. SKU, keterangan yang Menunjukkan nama produk, harga, nomor, PLU produk.
2. BAY, yaitu susunan pemajangan produk di rak satu bariskebawah
3. TIER, yaitu barisan pemajangan produk ke belakang, pemajangan dalam satu rak biasanya terdiri atas beberapa tier
4. Face, yaitu pemajangan produk tampak muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik, miring dsbnya
5. POP (point of purchase), yaitu keterangan mengenai nama produk, harga, ataupun sarana bantu promosi penjualan,
yang merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli
6. Floor display, pemajangan pada lantai
7. COC (check on counter), yaitu pemajangan produk yang menempel di depn kassa
8. PLU (Price Look Up Unit), yaitu nomor identitas barang yang berfungsi untuk pencatatan komputerisasi
9. Piramid, yaitu hambalan yang terdiri atas dus tingkat untuk pemajangan floor display
10. Troly, yaitu keranjang dorong untuk membawa barang bagi konsumen

B. Cara penataan produk supermarket

1). Barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan terdiri atas beberapa jenis barang, antara lain :
a). Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
b).Barang yang sama dan efisien penggunaannya
c).Barang yang sedang trend
d).Barang yang berkualitas baik
e).Barang yang berprestige
2). Brand blocking secara vertical
Penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kea rah vertical atau atas bawah dan merk barang juga harus
terlihat dibagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
a). dari atas ke bawah secara sistematis
b).disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
c).barang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
d).warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
e).harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
f).barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya

Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan di berbagai display, seperti :
a). Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci,
sampo dsbnya
D eodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
Deodorant Sikat gigi Pasta gigi Sampo Sabun mandi
deodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
b) Gondola
Merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing mempunyai fungsi yang sama dan
digunakan untuk menempatkan barang berupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri seperti susu
kemasan, susu kotak, dsbnya.

3). Brand blocking secara horizontal


Penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merk
barang harus dapat terlihat dari depan. Cara penempatan barang ini di supermarket jarang digunakan karena tidak
efisien karena sangat sulit di jangkau oleh calon pembeli.

Kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah :


a). pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya
b). memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual
c). Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas
d). Memberikan kesan yang tidak beraturan

Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Saluran Distribusi


Hal-hal yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam memilih saluran distribusi ada berbagai hal, yang meliputi
pertimbangan pasar, pertimbangan produk, pertimbangan perantara dan pertimbangan perusahaan. Berikut adalah
penjelasannya :
1) Pertimbangan pasar, meliputi :
a) Jenis pasar, misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak akan memerlukan pengecer.
b) Jumlah pelanggan konsumen
Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka lebih baik perusahaan menggunakan tenaga penjual sendiri untuk
menjual secara langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial. Sebaliknya, apabila perusahaan memiliki
pelanggan potensial yang relatif banyak, maka lebih baik menggunakan perantara.
c) Konsentrasi geografis pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan di pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan
perantara untuk wilayah pasar yang berpenduduk jarang.
d) Jumlah dan ukuran pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara angsung pada jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan
yang besar menyebabkan bentuk pemasaran langsung ini lebih layak. Sedangkn untuk toko grosir kecil yang
pesanannya relative kecil, perusahaan akan menggunakn pedagang grosir (wholesaler) untuk melakukan penjualan
langsung.

2) Pertimbangan produk, meliputi :


a) Nilai unit
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin panjang. Sementara itu produk yang nilai unitnya tinggi
kerap kali dijua;ll melalui armada penjual perusahaan.
b) Perishability (daya tahan)
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi
yang pendek.
c) Sifat teknis produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis sering kali menyulitkan produsen. Karenanya, menjual langsung ke
konsumen akhir tidaklah mungkin, lantaran jumlah konsumennya terlalu besar. Apabila dijual secara langsung ke
retailer juga seringkali menimbulkan masalah-masalah berkenaan dengan pemberian pelayanan pada produk
tersebut.

3) Pertimbangan tentang perantara, meliputi :


a) Jasa yang diberikan perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa pemasaran yang tidak bisa dilakukan perusahaan, baik
secara teknis maupun ekonomis.
b) Keberadaan perantara yang diinginkan
Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan
produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya.
c) Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan
Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatass karena kebijakan pemasarannya tidak bisa
diterima oleh perantara-perantara tertentu.

4) Pertimbangan perusahaan
a) Sumber-sumber financial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualannya sendiri
sehingga mereka relatif kurang memburuhkan perantara.
b) Kemampuan manajemen
Kegiatan distribusi juga dipengaruhi oleh kemampuan manajemen. Kurangnya pengalman dan kemampuan
pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan perantara untuk mendistribusikan barangnya.
c) Tingkat pengendalian yang diinginkan
Untuk tujuan-tujuan tertentu seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walaupun biayanya tinggi.
d) Jasa yang diberikan penjual
Seringkali perusahaan harus memberikan jassa-jasa pemasaran kerena permintaan dari perantara.
e) Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai