Anda di halaman 1dari 16

MATERI AL-QUR'AN HADIST DI MA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Studi Materi PAI di Sekolah dan Madrasah

Disusun oleh :

1. Zahrotul Millah

Dosen Pengampu :

Dr. H. Marwan Salahuddin, M. Ag

PROGRAM PASCASARJANA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI PONOROGO

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Materi Al-Qur'an Hadist MA” ini
dapat diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi
anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin yaa
robbal ‘alamin.

Ponorogo, 11 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................

C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Rumusan Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu...................................................

B. Deskripsi Materi Al-Qur'an Hadist MA..................................................................

C. Analisis Tentang Relevansi Materi Al-Qur'an Hadist di MA dengan Waktu


dan Perkembangan Jiwa Anak....................................................................................

D. Analisis Tentang Relevansi Materi AL-Qur'an Hadist di MA dengan


Perkembangan IPTEK.................................................................................................

E. Analisis Tentang Relevansi Materi Al-Qur'an Hadist di MA dengan Kebutuhan


Hidup Anak di Masa depan ........................................................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an Hadis adalah salah satu dari mata pelajaran
pendidikan agama Islam, yang keberadaannya sangat penting bagi
kemajuan pendidikan Islam di Indonesia khususnya. Al-Qur’an dan
Hadis adalah dua pedoman yang ditinggalkan Rasulullah SAW untuk
umat manusia di dunia.
Al-Qur’an amat dicintai oleh kaum muslimin, karena fashahah
serta balaqhahnya dan sebagai sumber petunjuk kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang amat besar
terhadap pemeliharaannya semenjak turunnya di masa Rasulullah SAW
sampai tersusunnya mushhaf sampai akhir zaman.
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan mengandung
perintah untuk membaca yang disampaikan malaikat Jibril kepada
Rasulullah SAW, pengulangan atas perintah tersebut menunjukan
betapa pentingnya kemampuan membaca.
Al-Qur’an Hadis adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan
agama islam yang diberikan untuk memahami dan mengamalkan Al-
Qur’an sehingga mampu membaca dengan fasih, menerjemahkan,
menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat-ayat yang
terpilih serta memahami dan mengamalkan hadis-hadis pilihan sebagai 3
pendalaman dan perluasan kajian dari pelajaran Al-Qur’an Hadis dari
Madrasah Ibtidaiyah dan sebagai bekal untuk mengikuti jenjang
pendidikan
Mempelajari Al-Qur’an Hadis bertujuan agar peserta didik
gemar membaca Al-Qur’an dan Hadis dengan benar, serta
mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya, dan
mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan
demikian pembelajaran Al-Qur’an Hadis memiiki fungsi lebih istimewa
dibandding dengan yang lain.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Rumusan Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu dalam Pelajaran al-
Quran Hadis di MA?
2. Bagaimana Deskripsi Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA?
3. Bagaimana Analisis Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA
dengan Waktu Yang Tersedia dan Perkembangan Anak?
4. Bagaimana Analisis Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA
dengan perkembangan IPTEK ?
5. Bagaimana Analisis Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA dari
sudut kebutuhan hidup anak masa depan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Rumusan Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu dalam
Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA
2. Untuk mengetahui Deskripsi Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di
MA
3. Untuk mengetahui Analisis Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di
MA dengan waktu yang tersedia dan perkembangan anak .
4. Untuk mengetahui Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA
dengan perkembangan IPTEK.
5. Untuk mengetahui Materi Pelajaran Pelajaran al-Quran Hadis di MA dari
sudut kebutuhan hidup anak masa depan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rumusan Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu


1. Kompetensi Dasar Al-Qur'an Hadist di MA.

Kompetensi Dasar (KD) Merupakan kompetensi setiap matapelajaran


untuk setiap kelas yang di turunkan dari kompetensi inti, kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus di kuasai peserta
didik, kemampuan awal serta ciri dari suatu mata pelajaran.

Kelas X1
Standar Kompetensi Dasar
Kompetensi
- Menghayati Al-Qur'an adalah wahyu Allah
Al-Qur'an Hadist
- Mengamalkan sikap santun dan kritis dalam
menuntut ilmu
- Menganalisis pengertian Al-Qur'an dan
wahyu menurut para ulama'
- menyajikan hasil analisis pengertian Al-
Qur'an dan wahyu dari para ulama'
- menyakini Al-Qur'an sebagai pedoman
hidup
Menunjukkan prilaku cermat terhadap dalil
syar'I sebagai implementasi dari belajar
tentang bukti keoentikan Al-Qur'an
- memahami bukti keontentikan Al-Qur'an
- menunjukkkan contoh bukti-bukti
keontentikan Al-Qur'an
- memfungsikan Al-Qur'an secara tepat dan
benar dalam kehidupan sehari-hari
- menunjukkan prilaku yang mengamalkan
ajaran Al-Qur'an - memahami tujuan dan
fungsi Al-Qur'an
- menceritakan kissah orang yang menjadikan

1 Khairiyah, Nelty Dan Zen, Endi Subandi. 2017. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti,
Jakarta:Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.

3
Al-Qur'an sesuai dengan tujuan dan
fungsinya.
- menyakini kebenaran nilai-nilai yang
terdapat pada pokok-pokok isi al-qur'an.
- menunjukkan prilaku yang menjadikan al-
Qur'an srbagai sumber hukum dalam
kehidupan sehari-hari
- memhami pokok-pokok Al-Qur'an
- memaparkan pokok-pokok Al-Qur'an
beserta contoh-contohnya dalam ayat.

Kelas XI
Kompetensi Dasar
Standar
Kompetensi
- Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Al-Qur'an Hadist
yang dianutnya
- Menghayati penciptaan manusia dan hakikatnya
sebagai hamba Allah
- Menghayati dan mengamalkan ajaran yang
dianutnya
- Menghayati perintah Allah tentang hormat dan
patuh pada orang tua dan guru.
- Menghayati dan mengamalkan ajaran yang
dianutnya
- Menghayati perintah Allah untuk menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan keji
- Menghayati dan mengamalkan ajaran yang
dianutnya
- Menghayati peintah ALLAH untuk bersikap
toleran sesuai dengsan ajaran,.
- Mengamalkan sikap perduli dan bertanggung
jawab terhadap setiap ketidakbenran yang terjadi
dimasyarakat.
- Mengamalkan sikap santun dan tanggung jawab
sebagaio refleksi dari hadist-hadist tentang
kewanjiban berfdakwah
- Mengamalkan sikap tanggung jawab dan peduli
dalam membangun kerja sama dan gotong
royong

4
KELAS XII

Standar Kompetensi Dasar


Kompetensi
- mengamalkan sikap toleran dalam
Al Qur’an Hadist
bermasyarakat
- mengamalkan sikap peka dan peduli dalam
kehidupan sehari-hari
- mengamalkan sikap toleran dan dan
menghargai perbedaan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang berbihineka tunggal ika
- mengamalkan sikap jujur dan adil dalam
kehidupan sehari-hari.
- menghayati perintah Allah tentanhg pola hidup
sederhana dan sikap santun
- Mengamalkan peduli dan santun dalam
kemasyarakatan.
- menghayati sikap sabar dalam menghadapi
ujian dan cobaan Allah
- mengamalkan optimis dan sabar dalam
kehidupan sehari-hari
- menghayati ajaran Islam tentang kelestarian
lingkungan hidup
- mengamalkan ajaran Islam tentang
pengembangan ilmu pengetahuan
- mengamalkan semangat dalam
- menuntut ilmu menjalankan kewajiban dakwah
sebagai ajaran agama Islam
- mengamalakan sikap toleran dan
bermasyaraakat.
- mengamalkan amar ma'ruf nahi mungkar
- mengamalkan sikap disiplin dalam kehidupan
sehari-hari.
- menghayati nilai-nilai musyawarah sebagai
salah satu bentuk ajaran Islam
- mengamalkan sikap toleran dan damai dalam
kehidupan sehari-hari.
- menghayati perintah Allah dalam menegakkkan
keadialan dan kejujuran.
- mengamalkan sikap jujur dan adil dalam
kehidupan sehari-hari.

5
B. Deskripsi Materi Al-Qur'an Hadist di MA
Menjelaskan tentang Mata Pelajaran Qur’an Hadits adalah bagian dari
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memberikan pendidikan untuk
memahami dan mengamalkan al-Qur'an sehingga mampu membaca dengan fasih,
menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat-ayat
terpilih serta memahami dan mengamalkan hadits-hadits pilihan sebagai
pendalaman dan perluasan bahan kajian dari pelajaran Qur’an Hadits Madrasah
Tsanawiyah sebagai bekal mengikuti jenjang pendidikan berikutnya.
Materi pembelajaran merupakan komponen penting dalam suatu
pembelajran. Dalam pembelajaran diperlukan materi ajar untuk mengetahui
pelajaran apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
mencapai kompetensi yang diinginkan. Materi pembelajaran adalah segala sesuatu
yang termasuk dalam isi kurikulum dan peserta didik harus menguasai dan
mencocokkan keterampilan dasar untuk memenuhi standar kompetensi setiap mata
pelajaran pada satuan pengajaran yang paling ditentukan. Materi pembelajaran juga
dapat dipahami sebagai dokumen yang diperlukan untuk pembentukan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa untuk mencapai
standar kompetensi yang ditentukan. Materi dapat dibagi menjadi pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). 2
Menurut Neliwati, materi ajar merupakan faktor penting yang harus dipilih
seorang guru sebelum belajar mengajar. Secara umum dapat dijelaskan bahwa
bahan ajar adalah segala bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari dan dipahami oleh siswa guna mencapai kompetensi yang diinginkan.
Oleh karena itu, bahan ajar (teaching material) memegang peranan yang sangat
penting dan harus disiapkan dalam kurikulum agar pengajaran dapat dilakukan
dengan baik dan terarah.
Sedangkan Muhammad Ali (2004) memiliki pendapat bahwa materi ajar adalah isi
pembelajaran yang disediakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sulit
membayangkan seorang guru tanpa menguasai mata pelajaran. Selain itu, untuk
mencapai hasil yang lebih baik, guru hendaknya tidak hanya menguasai bahan ajar
tertentu yang merupakan bagian dari suatu mata pelajaran, tetapi penguasaan bahan

2 Fauzan, Materi Pembelajaran dalam pengembangan materi ( Jakarta: CV PUSTAKA ABADI)

6
ajar yang lebih luas dapat mengarah pada hasil yang lebih baik.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa materi pembelajaran merupakan komponen penting dalam
pembelajaran untuk mencapai pemahaman dan kompetensi yang diinginkan.3
C. Analisis Materi Al-Qur'an Hadist di MA dengan waktu yang tersedia dan
perkembangan jiwa anak.
Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru untuk melayani perbedaan individual
yang terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah supaya siswa memiliki niatan
dan termotivasi untuk belajar. Dengan adanya niat dan motivasi belajar diharapkan
ketika proses belajar mengajar berlangsung, siswa tidak merasa kesulitan dalam
menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. penanganan terhadap
perbedaan individual dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: sistem modul,
pembelajaran dengan bantuan komputer (computer assisted instruction), pembelajaran
terprogram, sistem tugas.
Setiap individu pasti memiliki perbedaan yang unik. Perbedaan inilah yang
nantinya akan membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya sehingga
dapat dijadikan sebagai cirri khas yang dapat membedakan individu tersebut. Akan
tetapi, pada dasarnya perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi adanya perbedaan individual yang terdapat pada setiap individu.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jenis-jenis perbedaan individual adalah (1)
Kecerdasan (Inteligence); (2) Bakat (Aptitude); (3) Keadaan Jasmaniah (Physical
Fitness); (4) Penyesuaian Sosial dan Emosional (Social And Emotional Adjusment);
(5) Latar Belakang Keluarga (Home Background).
Proses penanganan pada setiap individu dilakukan dengan cara-cara yang
berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain. Setiap individu memiliki
karakter yang berbeda-beda sehingga dalam melakukan suatu penanganan juga
menggunakan cara yang berbeda-beda. Setelah guru menemukan perbedaan-perbedaan
dari setiap individu, maka langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan dan
pelaksanaan program pengajaran yang disesuaikan dengan perbedaan tersebut supaya
setiap individu mampu berkembang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan yang
dimiliki oleh masing-masing individu siswa. Guru dapat memanfaatkan media berupa
ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan. Guru juga dapat

3 Neliwati, Telaah Kurikulum Pendidikan Agam Islam, (Medan: UIN SU, 2018), 91

7
memanfaatkan model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan sesuai kebutuhan
lingkungan sekolah dan kondisi.
Misalnya Alquran dan Hadits sebagai pedoman hidup, renungan tentang
kekuasaan Allah SWT, memperoleh ridha Allah SWT, membaca Alquran dengan
tajwid, memperoleh sikap jujur dan muamalah dan lain sebagainya, biasanya sudah
sesuai dengan mental dan kognitif. perkembangan anak. Karena teori yang
disampaikan oleh Piaget pada fase ini merupakan fase aktivitas formal, maka siswa
dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru, misalnya bagaimana siswa dapat
memahami kandungan ayat-ayat Alquran bahkan menganalisisnya. dan menghafal
ayat dan hadits seperti yang dijelaskan dalam materi yang diberikan oleh guru.
D. Analisis Tentang Relevasi Materi Al- Qur'an Hadist di MA Dengan
Perkembangan IPTEK Di Era Global

Majunya dunia tehnologi pada dasawarsa ini, melahirkan sebuah era baru
yang disebut dengan era globalisasi. Era globalisasi lahir sebagai klimak dari
modernisasi di belahan dunia Barat, dengan ditandai pengintegrasian ekonomi,
budaya, dan ideologi secara global.4 Kelahiran makhluk baru ini membawa
perubahan besar terhadap pola interaksi dan komunikasi dunia saat ini. Kemudian
penerapan teknologi pendidikan berkembangan secara pesat, baik penerapan
dalam system pembelajaran yang inovatif maupun ataupun strategi pembelajaran.
Penerapan ini sudah dianggap secara signifikan, oleh karena itu perkembangan
teknologi pendidikan dapat mencangkup semua aspek pendidikan serta dapat
diterapkan system pembelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya
terbatas pada pada penemuan - penemuan ataupun kecanggihan teknologi, akan
tetapi juga pemanfaatan akan kegunaan ilmu pengetahuan itu sendiri.5
Globalisasi pendidikan, khususnya teknologi informasi, berpotensi
mengubah masyarakat, ekonomi, budaya, dll. Semakin tinggi keberadaan iptek,
maka semakin rasional, berorientasi masa depan, terbuka, sadar waktu, kreatif,
mandiri dan inovatif. Sehingga pendidikan masa depan bersifat fleksibel, terbuka
dan dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang usia atau pengalaman
4 Proses terbentuk globalisasi lihat di Dari Pembangunan Ke Globalisasi dalam Mansour
Fakih, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm.
20
58https://www.detik.com/jabar/berita/d-6203017/iptek-adalah-pengertian-beserta-manfaat-
dan-dampaknya, diakses 19 November 2022

8
pendidikan. Pemahaman akan kandungan ayat-ayat Al-Qur'an sangat penting
untuk menunjang kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus mengalami uji coba perkembangan. Pesan-pesan yang terkandung dalam Al-
Qur'an kompatibel dengan semua ilmu pengetahuan dan peradaban. Dengan
memahami dan mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur'an membuat manusia
semakin mencintai dan memperdalam ilmu serta berhati-hati dalam tindakan,
perilaku dan ucapannya. Dalam materi Al-Qur'an hadits, Al-Qur'an merupakan
sumber segala ilmu dan perilaku kehidupan. Umat Islam akan mengalami
kegagalan jika tidak mempelajari Al-Qur'an dan menjadikannya pedoman hidup

E. Analisis Tentang Relevansi Materi Al-Qur'an Hadist di MA Dengan


Kebutuhan Hidup Sekarang Dan Masa Depan
Al-Qur'an Hadist adalah pendidikan membahas tentang hadist dan Al-
Qur'an yang terencana untuk menyiapkan peserta didik agar mampu memahami
hadist dan juga Al-Qur'an. Yang diharapkan peserta didik dapat meyakini,
memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan.
Peserta didik ini merupakan remaja yang memiliki tugas sebagai penerus
bangsa yang berahklak mulia sesuai harapan dan keinginan orang tua tidak akan
dicapai kecuali dengan pendidikan, dalam hal ini pembelajaran Al- Qur'an dan
hadist ini sangat penting sekali karena sangat jelas sekali jika Al-Qur'an dan Hadist
merupakan sumber dari setiap pembelajaran.6 Jadi pembelajaran Al-Qur'an sangat
penting sekali di pelajari di jenjang MA.
Dengan mempelajari materi Al-Qur'an dan Hadits, siswa harus mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan mengantarkan mereka
menjadi pribadi-pribadi yang baik di masa depan. Apalagi masa muda, sebagai
pengikut orang-orang yang berakhlak mulia, sesuai dengan keinginan dan
keinginan orang tua, hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Dalam hal ini
pendidikan agama Islam memegang peranan penting dalam pembentukan
kepribadian generasi muda, karena melalui terciptanya pendidikan agama,
seseorang dapat mengendalikan hawa nafsunya dan mengarahkan kepada amal

6 Haris Budiman,”Kesadaran Beragama Pada Remaja Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6,
Mei 2015

9
kebaikan serta menyelesaikan permasalahan hidupnya baik dengan orang
disekitarnya maupun dengan orang lain. orang-orang yang adalah dengan berurusan
dengan mereka. hubungan batin satu sama lain dengan Allah SWT.
Dalam Developmental Psychology Edisi 5 (2001), Harlock menuturkan
bahwa tugas perkembangan remaja adalah: Membangun hubungan baru yang lebih
dewasa dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita. Memenuhi peran sosial
sebagai laki-laki dan perempuan. Menerima kondisi fisiknya dan tahu bagaimana
menggunakan tubuhnya secara efektif. Harapkan dan praktikkan perilaku yang
bertanggung jawab secara sosial. Mencapai kemandirian spiritual dari orang tua.
Mempersiapkan karir dalam bisnis. Persiapan pernikahan dan keluarga. Menerima
klasifikasi nilai dan sistem etika sebagai panduan untuk pengembangan perilaku
dan keyakinan. Usia muda (remaja) adalah usia 16-21 tahun ketika remaja
berhadapan langsung dengan kehidupan sosial. Mereka dianggap mampu menjadi
imam sholat, amil zakat, dan bisa menjadi orang yang dianggap mampu
menyelesaikan suatu masalah, terkadang di usia ini mereka sudah menikah dan
bekerja. Mulai saat ini mereka harus memahami kehidupan dalam mata pelajaran
MA Al-Qur’an Hadits sesuai dengan kebutuhan hidup sekarang dan yang akan
datang serta memiliki pedoman dalam pelaksanaannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan ketrampilan
yang bersumber dari kompetensi isi yang harus dikuasi peserta didik.
Alokasi waktu pelajran untuk materi al qur'an hadist 2x45 menit
perminggu. Semua guru mengetahui bahwa peserta diidk berbeda satu dari
yang lainnya perbedan itu cukup besar dan tidak aka nada anak yang sama.
Terdapat beberapa kecenderungan umum yang diamati pasda dasarnya
setiap anak adalah seeorang individu.
Al-Qur'an Hadist adalah pendidikan membahas tentang hadist dan
Al-Qur'an yang terencana untuk menyiapkan peserta didik agar mampu
memahami hadist dan juga Al-Qur'an. Yang diharapkan peserta didik
dapat meyakini, memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan.
Peserta didik ini merupakan remaja yang memiliki tugas sebagai
penerus bangsa yang berahklak mulia sesuai harapan dan keinginan orang
tua tidak akan dicapai kecuali dengan pendidikan, dalam hal ini
pembelajaran Al- Qur'an dan hadist ini sangat penting sekali karena sangat
jelas sekali jika Al-Qur'an dan Hadist merupakan sumber dari setiap
pembelajaran.7 Jadi pembelajaran Al-Qur'an sangat penting sekali di
pelajari di jenjang MA.

7 Haris Budiman,”Kesadaran Beragama Pada Remaja Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6,
Mei 2015

11
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, Faqih, Proses terbentuk globalisasi lihat di Dari Pembangunan Ke
Globalisasi dalam Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 20
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6203017/iptek-adalah-pengertian-
beserta-manfaat-dan-dampaknya
Khairiyah, Nelty Dan Zen, Endi Subandi. 2017. Pendidikan Agama Islam
Dan Budi Pekerti, Jakarta:Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

12
, diakses 19 November 2022

Haris Budiman,”Kesadaran Beragama Pada Remaja Islam”, Jurnal Pendidikan


Islam, Volume 6, Mei 2015

Neliwati, Telaah Kurikulum Pendidikan Agam Islam, (Medan: UIN SU, 2018), 91

13

Anda mungkin juga menyukai