Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

Analisis Kurikulum PAI AL-Quran Hadist Tingkat Madrasah Tsanawiyah


"Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI"
Dosen Pengampu : Saehu Abas, M.Pd

Disusun Oleh :

 Solechah
 Lucyana Siti Juliah
 Uum Khumaeroh
 M Basit

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON (UI BBC)
Jl.Widarasari III Tuparev – Cirebon, Telp. (0231) 246215, E-mail :
staibbc.cirebon@gmail.com
Redesain Pembelajaran PAI Fiqih Tingkat Madrasah Ibditiyah
(Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, UI Bunga Bangsa Cirebon)

A. PENDAHULUAN
Keberhasilan kegiatan belajar-mengajar atau kegiatan pembelajaran bertumpu pada
banyak hal, di antaranya adalah peran dan profesionalisme pendidik, kelengkapan kurikulum,
kesempurnaan materi pelajaran, ketersediaan sarana dan prasarana, serta antusiasme peserta
didik. Ketiadaan satu faktor saja dari beberapa faktor di atas dapat menyebabkan proses
pembelajaran menjadi timpang dan tidak sempurna. Dengan demikian, terpenuhinya
beberapa faktor di atas menjadi sebuh keniscayaan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Di antara beberapa faktor yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar-mengajar, materi
pelajaran termasuk hal yang cukup penting. Sebab, materi pelajaran merupakan substansi
yang akan diajarkan kepada peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahkan,
Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa bahan pelajaran atau materi pelajaran merupakan
unsur inti dalam kegiatan belajar-mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh para siswa.

Adapun definisi materi pelajaran adalah salah satu sumber belajar yang berisi pesan
dalam bentuk konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data dan fakta, proses, nilai,
serta kemampuan dan keterampilan. Materi pelajaran yang akan dikembangkan oleh guru
mengacu pada kurikulum atau terdapat dalam silabus yang penyampaiannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan lingungan peserta didik.
Penulis akan mencoba memetakan ruang lingkup materi pelajaran Al-Qur’an Hadis tingkat
Madrasah Tsanawiyah (MTs), terutama Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah
melakukan pemetaan atas materi pelajaran, penulis mencoba menganalisisnya.Dari
pembahasan sederhana ini, diharapkan akan diketahui garis besar materi pelajaran Al-Qur’an
Hadis tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk kemudian bisa diperoleh celah-celah untuk
mengevaluasi dan mengembangkan bahan ajar materi pelajaran Al-Qur’an Hadis tingkat
Madrasah Tsanawiyah (MTs).

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tujuan pembelajaran AL-Quran Hadist Tingkat MTs

Adapun tujuan dari mata pelajaran Al-Qur'an Hadust adalah meningkatkan kecintaan
siswa terhadap Qur'an fan Hadist. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam
Qur'an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan dan
meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih sholat, dengan menerapkan
hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka
baca.

2. Ruang Lingkup kajian

Membaca Mmenulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid menterjemahkan


makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat dan Hadis dalam
memperkaya khasanah intelektual dan menerapkan isi kandungan ayat hadis yang merupakan
unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Memahami dan mencintai Al-qur'an dan Al-Hadis sebagai pedoman hidup umat
Islam. Meningkatkan pemahaman Al-Qur'an Al-Fatihah dan surat pendek pilihan melalui
upaya menerapkan cara membacanya, menangkap maknanya, memahami kandungan isinya,
dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan.Menghafal dan memahami makna Hadis
yang terkait dengan tema isi kandungan surat atau sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

4. Struktur KI dan KD AL-Quran hadist tingkat MTs

KELAS VII SEMESTER 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadis 1.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Al-Qur’an dan
sebagai pedoman hidup Al-Hadis
1.2 Menjelaskan cara-cara menfungsikan Al-Qur’an
dan Al-Hadis
1.3 Menerapkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
umat Islam
Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadis Menjelaskan cara mencintai Al-qur’an dan Al-
Hadis
Menjelaskan perilaku orang yang mencintai Al-
Quran dan Al-Hadis
Menerapkan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-
Hadis dalam kehidupan
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat 3.1 Memahami isi kandungan QS. Al-Fatihah, An-Nas,
pendek pilihan dalam kehidupan sehar- Al-Falaq dan Al-Ikhlas tentang Tauhid Rububiyah
hari tentang Tauhid Rububiyah dan dan Uluhiyyah
Uluhiyyah 3.2 Menerapkan kandungan QS. Al-Fatihah, An-Nas,
Al-Falaq dan Al-Ikhlas dalam kehidupan sehari-
hari
Memahami Hadis tentang ciri iman dan4.1 Menulis Hadis tentang iman dan ibadah
ibadah yang diterima Allah 4.2 Menerjemahkan makna Hadis tentang iman dan
ibadah
4.3 Menghafal Hadis tentang iman dan ibadah
4.4 Menjelaskan keterkaitan isi kandungan Hadis
tentang iman dan ibadah dalam fenomena
kehidupan dan akibatnya
4.5 Menerpakan isi kandungan Hadis tentang ciri iman
dan ibadah yang diterima Allah

KELAS VII SEMESTER 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Membaca Al-Qur’an surat pendek 5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun
pilihan dalam Q.S. Al-Bayyinah dan Al-Kafirun

6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat 6.1 Memahami isi kandungan Q.S. Al-Kafirun


pendek pilihan dalam kehidupan sehar-hari dan Al-Bayyinah tentang toleransi
tentang toleransi
6.2 Memahami keterkaitan isi kandungan Q.S.
Al-Kafirun dan Al-Bayyinah tentang
membangun kehidupan umat beragama dalam
fenomena kehidupan

6.3 Menerapkan kandungan Q.S. Al-Kafirun dan


Al-Bayyinah tentang toleransi dalam kehidupan
sehari-hari

Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek 7.1 Memahami isi kandungan QS. Al-Lahab dan
pilihan dalam kehidupan sehari-hari An-Nashr tentang problematika dakwah
tentang problematika da’wah
7.2. Menerapkan kandungan QS. Al-Lahab dan
An-Nashr dalam kehidupan sehari-hari

5. Strategi dan Metode Pembelajarn AL-Quran Hadist tingkat MTs

Strategi dan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan fokus pada
Alquran dan Hadits di tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dapat mencakup berbagai
pendekatan yang efektif untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi ajaran
agama dengan baik. Berikut beberapa strategi dan metode yang dapat digunakan:

1. Pembelajaran Berbasis Ceramah: Guru dapat memberikan ceramah tentang ayat-ayat


Alquran atau Hadits tertentu, menjelaskan maknanya, serta memberikan contoh penerapan
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Studi Kasus: Guru dapat menggunakan studi kasus nyata atau fiksi yang berkaitan dengan
ajaran Alquran dan Hadits untuk membantu siswa memahami bagaimana ajaran tersebut
dapat diterapkan dalam situasi dunia nyata.

3. Diskusi Kelompok: Mengadakan diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk berbicara


tentang pemahaman mereka tentang Alquran dan Hadits serta mendengarkan perspektif orang
lain. Ini mempromosikan interaksi sosial dan pemahaman yang lebih dalam.

4. Penggunaan Teknologi: Guru dapat memanfaatkan teknologi untuk memvisualisasikan


teks Alquran, misalnya dengan proyektor atau aplikasi khusus. Ini dapat membantu siswa
memahami teks secara lebih baik.
5. Penyelidikan Mandiri: Mendorong siswa untuk melakukan penelitian mandiri tentang
topik-topik tertentu dalam Alquran dan Hadits dapat membantu mereka mengembangkan
keterampilan penelitian dan pemahaman yang lebih dalam.

6. Pementasan Drama: Membuat drama atau peran-peran kecil berdasarkan cerita-cerita


Alquran dan Hadits dapat membantu siswa memvisualisasikan dan memahami situasi dengan
lebih baik.

7. Hafalan dan Tahfizh: Untuk menghafal ayat-ayat Alquran, metode hafalan yang terstruktur
dapat digunakan. Siswa dapat diberikan waktu khusus untuk menghafal dan mengulang ayat-
ayat tersebut.

8. Penggunaan Sumber Tafsir: Menggunakan sumber tafsir (penjelasan) Alquran dan Hadits
dapat membantu siswa memahami konteks dan makna yang lebih dalam.

9. Pembelajaran Aktif: Mendorong partisipasi aktif siswa melalui pertanyaan, diskusi, dan
pemecahan masalah membantu mereka lebih terlibat dalam pembelajaran.

10. Evaluasi Berbasis Proyek: Memberikan tugas proyek yang meminta siswa menerapkan
ajaran Alquran dan Hadits dalam situasi praktis dapat membantu mengukur pemahaman
mereka.

Penggabungan beberapa strategi dan metode ini dalam pembelajaran PAI di Madrasah
Tsanawiyah dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi ajaran Alquran dan
Hadits secara lebih baik, serta meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam mereka.

6. Pendidikan Penguatan Karakter pada Pembelajaran AL-Quran Hadist tingkst MTs

Pendidikan penguatan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang
berfokus pada Alquran dan Hadits di tingkat Madrasah Tsanawiyah sangat penting untuk
membentuk siswa menjadi individu yang berkarakter kuat dan bermoral tinggi. Berikut
beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pendidikan penguatan karakter dalam
pembelajaran PAI:

1. Pemahaman Nilai-nilai Islam: Pembelajaran PAI harus menekankan pemahaman


mendalam tentang nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kepedulian
terhadap sesama. Siswa harus dapat mengidentifikasi dan memahami makna nilai-nilai ini
dalam konteks ajaran Alquran dan Hadits.

2. Pengembangan Sikap Positif: Guru dapat menggambarkan dan mempromosikan sikap-


sikap positif yang sesuai dengan ajaran agama, seperti kesabaran, rasa syukur, dan rendah
hati. Siswa perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menginternalisasi sikap-sikap
ini dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pembelajaran dari Teladan: Menggunakan contoh-contoh dari kehidupan Nabi Muhammad


dan tokoh-tokoh Islam lainnya dalam sejarah untuk mengilustrasikan nilai-nilai karakter yang
diinginkan.

4. Diskusi Etika: Mendorong diskusi siswa tentang dilema etika dan moral dalam konteks
ajaran Alquran dan Hadits, serta membantu mereka memahami bagaimana menghadapinya.

5. Proyek Sosial: Mengintegrasikan proyek-proyek sosial atau amal kegiatan dalam


kurikulum PAI untuk membantu siswa menerapkan nilai-nilai agama dalam tindakan nyata
yang bermanfaat bagi masyarakat.

6. Pemberdayaan Siswa: Memberi siswa tanggung jawab dalam mengatur dan menjalankan
kegiatan PAI, seperti kelas diskusi atau proyek amal, untuk membangun kepemimpinan dan
rasa tanggung jawab.

7. Evaluasi Karakter: Selain penilaian akademik, guru dapat memberikan penilaian karakter,
seperti penilaian atas perilaku, sikap, dan partisipasi siswa dalam kegiatan-kegiatan karakter.

8. Model Guru yang Baik: Guru sebagai teladan yang baik dalam berperilaku dan
mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Siswa
seringkali belajar lebih dari apa yang diajarkan.

9. Koneksi dengan Orangtua: Melibatkan orangtua dalam proses pendidikan karakter dapat
membantu menguatkan nilai-nilai Islam yang diajarkan di sekolah.

Pendidikan penguatan karakter dalam pembelajaran PAI di tingkat Madrasah


Tsanawiyah tidak hanya berfokus pada pengetahuan agama, tetapi juga pada pengembangan
pribadi siswa agar mereka dapat menjadi individu yang beretika tinggi, berkontribusi positif
dalam masyarakat, dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam.

7. Arah Pengembangan Pembelajarn AL-Quran Hadist tingkat MTs

Arah pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Alquran dan


Hadits di tingkat Tsanawiyah (MTs) dapat berfokus pada beberapa aspek penting:

1. Pemahaman Alquran dan Hadits: Pembelajaran harus difokuskan pada pemahaman


fundamental Alquran dan Hadits, termasuk tafsir Alquran, serta metodologi hadits. Peserta
didik perlu belajar tentang konteks, makna, dan aplikasi ajaran-ajaran ini dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Hafalan Alquran: Pengembangan keterampilan hafalan Alquran dapat menjadi aspek


penting, mengingat pentingnya menghafal Alquran dalam Islam. Pembelajaran berfokus pada
teknik-teknik hafalan yang efektif.
3. Pembelajaran Berbasis Nilai: Kurikulum harus mengintegrasikan nilai-nilai Islam yang
mendorong etika dan moral yang baik, seperti kejujuran, kasih sayang, dan kepedulian
terhadap sesama.

4. Penerapan Praktis: Siswa harus diajarkan cara menerapkan ajaran Alquran dan Hadits
dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dalam beribadah, berinteraksi dengan orang
lain, dan dalam pengambilan keputusan.

5. Keterampilan Bahasa Arab: Pembelajaran bahasa Arab penting untuk memahami Alquran
dan Hadits secara lebih mendalam. Pengembangan keterampilan bahasa ini harus menjadi
bagian integral dari kurikulum.

6. Literasi Digital: Dalam dunia modern, pemahaman literasi digital juga penting.
Penggunaan teknologi untuk memahami Alquran dan Hadits serta mencari referensi dalam
konteks digital harus diajarkan.

7. Pengembangan Karakter: Pembelajaran PAI Alquran dan Hadits seharusnya juga


mendukung pengembangan karakter yang kuat, termasuk kepemimpinan, toleransi, dan
empati.

8. Pengayaan Budaya Islam: Pembelajaran dapat diperkaya dengan memahami beragam


budaya Islam, sejarah, dan peradaban, untuk memahami keragaman dan sejarah umat Islam.

Pengembangan pembelajaran PAI Alquran dan Hadits di tingkat Tsanawiyah harus


memperhatikan kebutuhan siswa dalam memahami agama Islam secara holistik dan praktis.
Ini akan membantu siswa mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
mereka dan menjadi warga yang bermoral tinggi.
8. Analisis Kritis Terhadap Pembelajarn AL-Quran Hadist tingkat MTs

Analisis kritis terhadap kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berfokus
pada Al-Quran dan Hadits di tingkat Madrasah Tsanawiyah adalah penting untuk memastikan
bahwa pendidikan agama memberikan pemahaman yang mendalam, inklusif, dan relevan.
Berikut beberapa poin kritis yang perlu dipertimbangkan:

1. Kebijakan Inklusivitas: Evaluasi sejauh mana kurikulum mengakomodasi keanekaragaman


siswa, termasuk latar belakang agama, budaya, dan pemahaman agama. Penting untuk
menghindari pendekatan yang eksklusif atau memihak hanya pada satu aliran pemikiran
agama.
2. Pemahaman yang Mendalam: Pertimbangkan apakah kurikulum ini mendorong
pemahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan Hadits. Apakah siswa diajarkan konteks
sejarah, bahasa Arab, dan interpretasi yang komprehensif, atau hanya pemahaman dasar?
3. Kritis terhadap Tafsir dan Pendekatan: Tinjau apakah kurikulum memberikan ruang bagi
siswa untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka sendiri terhadap tafsir dan pendekatan
yang diajarkan. Pendidikan agama sebaiknya tidak hanya mengajarkan dogma, tetapi juga
memungkinkan refleksi dan pertanyaan.
4. Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari: Pertimbangkan apakah kurikulum
menghubungkan ajaran Al-Quran dan Hadits dengan kehidupan sehari-hari siswa. Apakah
ada contoh konkret dan aplikasi praktis yang diberikan?
5. Kasih Sayang dan Toleransi: Tinjau apakah kurikulum mencakup ajaran tentang kasih
sayang, keadilan, dan toleransi. Ini adalah nilai-nilai penting yang harus diajarkan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Pemantauan Kinerja Guru: Pertimbangkan bagaimana guru mengajar materi ini. Adakah
pelatihan dan pemantauan yang memadai untuk memastikan pengajaran yang berkualitas?
7. Penilaian yang Seimbang: Tinjau metode penilaian yang digunakan. Apakah mereka
mencerminkan pemahaman yang sebenarnya dan mendorong pemikiran kritis, atau hanya
mengukur hafalan tanpa pemahaman yang mendalam?
8. Konteks Sosial dan Kultural: Pertimbangkan bagaimana kurikulum mengakomodasi
konteks sosial dan kultural lokal. Ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan agama
relevan dengan kehidupan siswa.
9. Evaluasi Berkala: Adakah mekanisme evaluasi berkala untuk menilai efektivitas kurikulum
ini? Apakah ada perbaikan yang diimplementasikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut?
10. Keterlibatan Stakeholder: Libatkan stakeholder, termasuk siswa, guru, orang tua, dan
komunitas lokal dalam proses pengembangan dan evaluasi kurikulum. Ini memastikan bahwa
perspektif mereka diakomodasi.

Dalam analisis kritis ini, penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
kurikulum PAI yang berfokus pada Al-Quran dan Hadits di tingkat Madrasah Tsanawiyah,
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama dan memberikan pengalaman
yang lebih baik bagi siswa dalam pemahaman agama dan nilai-nilai yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

9. Rekomendasi Konstruktif Terhadap Pembelajarn AL-Quran Hadist tingkat MTs

Berikut beberapa rekomendasi konstruktif terkait kurikulum Pendidikan Agama Islam


(PAI) dengan fokus pada Al-Quran dan Hadits di tingkat Madrasah Tsanawiyah:

1. Pemahaman Fundamental: Pastikan bahwa kurikulum ini memfokuskan pada pemahaman


fundamental Al-Quran dan Hadits. Ini termasuk memahami ajaran-ajaran dasar, konsep-
konsep utama, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Keterampilan Bahasa Arab: Sertakan komponen yang kuat dalam pembelajaran bahasa
Arab. Ini akan membantu siswa memahami teks Al-Quran dan Hadits dalam bahasa aslinya,
yang sangat penting untuk pemahaman yang mendalam.

3. Pemahaman Kontekstual: Ajarkan siswa untuk memahami konteks sejarah dan budaya di
sekitar Al-Quran dan Hadits. Ini akan membantu mereka menghargai pesan-pesan yang
terkandung dalam teks-teks tersebut dengan lebih baik.
4. Aplikasi Praktis: Dalam pengajaran, berikan contoh konkret bagaimana ajaran Al-Quran
dan Hadits dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa melihat
relevansi ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan mereka.

5. Diskusi dan Dialog: Fasilitasi diskusi dan dialog terbuka di kelas. Ini memungkinkan siswa
untuk bertanya, berbagi pemikiran, dan memahami sudut pandang yang beragam tentang isu-
isu agama yang kompleks.

6. Keanekaragaman Materi: Jangan terlalu terpaku pada satu tafsir atau pemahaman agama.
Berikan siswa akses ke berbagai sumber dan pendekatan pemahaman Al-Quran dan Hadits,
sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih luas dan inklusif.

7. Evaluasi yang Berimbang: Pastikan metode evaluasi yang seimbang, termasuk ujian
tertulis, proyek, presentasi, dan diskusi. Ini memungkinkan siswa mengekspresikan
pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.

8. Kepedulian Sosial: Ajarkan nilai-nilai kepedulian sosial dan etika dalam pengajaran Al-
Quran dan Hadits. Ini mencakup nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, dan toleransi.

9. Pelatihan Guru: Pastikan bahwa guru-guru yang mengajar mata pelajaran ini memiliki
pemahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan Hadits serta metode pengajaran yang
efektif.

10. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Selalu lakukan pemantauan dan evaluasi berkala
terhadap kurikulum ini untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya, serta untuk
mengakomodasi perubahan dalam lingkungan pendidikan dan sosial.

Dengan mengintegrasikan rekomendasi ini, Anda dapat membantu meningkatkan


kualitas pengajaran PAI yang berfokus pada Al-Quran dan Hadits di tingkat Madrasah
Tsanawiyah, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan ajaran-ajaran ini dengan lebih
baik dalam kehidupan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39089530/Skl_sk_kd_al_quran_hadits_vii_k

https://www.academia.edu/7642998/
ANALISIS_KRITIS_KURIKULUM_PENDIDIKAN_AGAMA_ISLAM_PAI_DI_SMP_Ole
h_Sukirman

Kementerian Agama RI 2014 Buku Siswa Al-quran Hadist MTs kls VII

Hadits Nabi Muhammad SAW. (Silakan cantumkan sumber-sumber hadits yang digunakan).
Lickona, T. (1996). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. Bantam.

Noddings, N. (2010). Moral Education in an Age of Globalization. Teachers College Press.

Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology
progress: Empirical validation of interventions. American Psychologist, 60(5), 410-421.

Lickona, T. (2004). Character Matters: How to Help Our Children Develop Good Judgment,
Integrity, and Other Essential Virtues. Touchstone.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic
motivation, social development, and well-being. American Psychologist, 55(1), 68-78.

Mulyasa, E. (2012). Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya.

Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia. (Tentukan tahun publikasi terbaru
dari pedoman PAI).

Anda mungkin juga menyukai