Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDALAMAN MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN HADIST DI SD


DAN SMP
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi PAI Pendidikan Dasar Dan
Menengah II
Dosen Pengampu: Sunatik, M. Pd

Disusun Oleh
KELOMPOK 4
Jumiati (2011101147)
Ghozi Rozaan Pranadhan (2011101080)
Muhmmad Eka Nur Hakim (2011101045)
Nur Fatimah (2011101013)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMA IDRIS
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah
memberikan rahmad dan hidayah-Nya. Tak lupa sholawat serta salam selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam yang telah
mengarahkan kita kepada satu-satunya agama yang diridhoi Allah Subhana
Wata’ala yakni agama islam.
Alhamdulillah, penulisan makalah ini dapat kami selesaikan meskipun jauh
dari kata sempurna bahkan masih serba kekurangan,baik itu dari penyusunan
kalimat,maupun bahasa. Dengan judul “PENDALAMAN MATA PELAJARAN
AL-QURAN DAN HADIST DI SD DAN SMP” kami berharap makalah yang
singkat ini dapat bermanfaat bagi kami maupun bagi orang yang membacanya.
Akhir kata, kami menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai
maka akan tampak kekurangannnya. Oleh karena itu kritik dan saran ditunggu
demi meningkatkan kualitas dan mutu dari makalah yang kami susun ini.

Samarinda, 2022

Tim Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... I
DAFTAR ISI........................................................................... II
BAB I......................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumus Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................... 2
BAB II........................................................................................ 3
PEMBAHASAN ......................................................................... 3
A. Pengertiam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist............. 3
B. Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD............ 4
C. Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SMP......... 5
E. Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist SD,SMP .6
BAB III .................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 13

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek paling penting dalam proses
pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Pendidikan bukan hanya suatu
proses trasfer ilmu saja namun berperan pula dalam pembentukan karakter dan
kepribadian seseorang.
Berbagai metode digunakan dalam proses penyampaian materi pendidikan
Agama Islam dalam upaya mencapai tujuan pendidikan agama itu sendiri, serta
berbagai sumber materi digunakan dari berbagai referensi untuk dapat
memperluas wawasan ilmu pendidikan agama Islam peserta didik.
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari Al-Qur’an-Hadis
yang telah dipelajari oleh peserta didik Peningkatan tersebut dilakukan dengan
cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian al-Qur’an dan
al-Hadis terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta memahami dan menerapkan
tema-tema tentang manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi
serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif al-Qur’an
dan al-Hadis sebagai persiapan untuk hidup bermasyarakat.
Secara substansial, mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan
mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an-hadis
sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan
pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Al-qur’an Hadits
adalah kegiatan menyampaikan materi ilmu Al-qur’an Hadits didalam proses
pendidikan. Jadi metode mengajar Al-qur’an Hadits adalah memberikan tuntunan
tentang jalan yang harus ditempuh didalam kegiatan menyampaikan materi ilmu
Al- qur’an Hadits kepada anak didik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertiam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist?
2. Bagaimana Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD?
3. Bagaimana Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SMP?
4. Bagaimana Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD dan SMP ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertiam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist
2. Untuk Mengetahui Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD
3. Untuk Mengetahui Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SMP
4. Untuk Mengetahui Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD Dan
SMP

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist
Al-qur'an Hadist adalah salah satu dari mata pelajaran pendidikan agama
Islam, yang keberadaannya sangat penting bagi kemajuan pendidikan Islam di
Indonesia khususnya. Al-qur'an dan Hadist adalah dua pedoman yang
ditinggalkan Rasulullah SAW untuk umat manusia di dunia.1
Ayat yang pertama kali turun ialah surah Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS Al-Alaq: 1-5).
Ayat tersebut mengandung makna bahwa membaca Al-qur'an merupakan
dasar yang harus diberikan sebelum lebih jauh melangkah dalam mempelajari
ilmu keagamaan lainnya dan menjadi salah satu aktivitas yang bernilai ibadah
dan sebaik-baik bacaan dari orang mukmin. Seperti Al-qur'an Hadist ialah
bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang diberikan untuk
memahami dan mengamalkan Al qur'an sehingga mampu membaca dengan
fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal
ayat-ayat yang terpilih serta memahami dan mengamalkan hadis-hadis pilihan
sebagai pendalaman dan perluasan kajian dari mata pelajaran Al-qur'an Hadist.
Mempelajari Al-qur'an Hadist bertujuan agar peserta didik gemar
membaca Al-qur'an dan Hadis dengan benar, serta mempelajarinya, memahami,
meyakini kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung
didalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupan.
Alqur'an Hadist sebagai salah satu mata pelajaran PAI memiliki
karakteristik penekanan pada kemampuan membaca dan menulis alqur'an dan
hadist dengan benar serta hafalan surah-surah pendek dalam alqur'an,
pengenalan arti atau maknanya secara sederhana dan hadist-hadist tentang

1
Hikmah Maros dan Sarah Juniar, Hubungan Antara Hasil Belajar Al-Qur'an Hadist dengan
Kemampuan Membaca Al-Qur'an (Studi di Madrasah Tsanawiyah Daar El Ma'arif Cadasari Pandeglang),
(Jurnal UIN Banten, 2016), h. 1–3.

3
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.2
Materi al-qur’an hadist meliputi pertama, pengetahuan dasar membaca dan
menulis al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, kedua, hafalan
surat-surat pendek dalam al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang arti dan
makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, ketiga pemahaman dan pengamalan
melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits-hadits yang berkaitan
dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi,
takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan
amal salih.3

B. Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD


Mata Pelajaran Al-qur'an dan Hadist merupakan gabungan dari materi
al-qur'an dan materi hadist. Materi al-qur'an dan hadist tidak hanya
menekankan aspek pengetahuan dan spiritual (Kompetensi Inti-1), namun lebih
jauh ingin menekankan aspek perilaku sebagai manifestasi dari pengetahuan
dan spiritualitas yang terkandung dalam al-qur'an dan Hadist yang
mengkondisikan lahirnya sikap sosial (kecerdasan sosial), atau sering disebut
Kompetensi Inti-2. Dengan memprogram mata pelajaran al-qur'an dan hadist di
sekolah, pemerintah bermaksud membangun keimanan yang kokoh bagi
peserta didik sebagai dasar untuk berperilaku kepada Allah SWT dan kepada
sesama manusia.4
Secara substansial mata pelajaran al-Quran Hadits memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan
nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadits Nabi dalam kehidupan
sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, Pembelajaran Qur’an Hadits di SD

2
Salmah Fa’atin, Pembelajaran Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah dengan Pendekatan Integratif
Multidisipliner, (Jurnal Elementary, 2017), h. 395
3
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di madrasah,hlm.38
4
Salmah Fa’atin, Pembelajaran…, h. 398

4
dengan Pendekatan Integratif rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar.
Nilai-nilai Qur’ani dan sunnah Rasul ini sangat penting untuk dipraktikkan dan
dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam rangka mengantisipasi dampak negatif era globalisasi dan krisis
multidimensi yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Di dalam buku PAI di SD, ada 10 bab yang dipelajari dan dikuasai oleh
peserta didik sesuai KI dan KD. Karakteristik materi Alqur’an dan Hadist di
SD, pada materi ini yaitu lebih kepada mengamati gambar dan menceritakan
gambar. Dan pada materi Alqur’an Hadist di SD ini ketika pelajaran ini
langsung mempraktikkan apa yang menjadi pembahasan tersebut. Misal
pelajaran 1 tentang mencintai Al-qur’an, siswa diberikan pemahaman dan
diajak untuk mempraktikkan langsung dengan beberapa gambar.5

C. Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SMP


Materi pengajaran al-Qur‟an lebih banyak berisi pengajaran ketrampilan
khusus yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan. Pengajaran
al-Qur‟an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca-menulis di
sekolah dasar, karena dalam pengajaran al-Qur‟an, peserta didik belajar
huruf-huruf dan kata-kata yang tidak mereka pahami artinya. Yang paling
penting dalam pengajaran qira’at al-Qur‟an ialah ketrampilan membaca
al-Qur‟an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam Ilmu Tajwid.
Selain itu juga dianjurkan dalam membaca al-Qur‟an dengan mempelajari
artinya, sehingga apa yang dibaca dapat dipahami artinya.
Sedangkan materi pengajaran hadits ini sebenarnya bergantung pada
tujuan pengajarannya pada suatu tingkat perguruan yang dimuat dalam
kurikulum yang dilengkapi dengan garis besar program pengajarannya. Yang
jelas semuanya adalah pelajaran tentang teks dan pengertiannya, baik teks itu
berasal dari ucapan Nabi ataupun ucapan para sahabat tentang Nabi. Isinya
tentu ucapan Nabi atau cerita tentang peri kehidupan Nabi Muhammad saw.

5
Muh. Haris Zubaidillah dan M. Ahim Sulthan Nuruddaroini, Analisis Karakteristik Materi Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di Jenjang SD, SMP, dan SMA, (ADDABANA Jurnal Pendidikan Agama Islam,
2019), h. 6-7

5
Dengan demikian ruang lingkup pelajaran al-Qur‟an hadits ini yaitu
mempelajari tentang bagaimana membaca serta memahami alQuran dengan
baik yang sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid serta mempelajari dan
menguraikan segala ucapan, perkataan maupun ketetapan Nabi atau cerita
tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits yaitu memberikan bekal kepada
anak didik/ siswa agar dapat menggali dan mendalami isi ajaran yang meliputi
membaca, menulis, mengartikan dan mencari makna yang terkandung di
dalamnya, sehingga Al- Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam
dapat terpelihara dan dapat diamalkan nilainilai ajarannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di SMP untuk memberikan
kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan dan menggemari Al-Qur‟an Hadits serta menanamkan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an
Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku
siswa agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat
Al-Qur‟an Hadits.

D. Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di SD Dan SMP


Adapun model pembelajaran atau penyampaian materi, guru dapat
menggunakan teknik yang berbeda-beda sesuai dengan materi, sehingga materi
bisa langsung dan mudah dipahami. Guru dapat memanfaatkan media/alat
peraga/alat bantu berupa ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang
relevan.
Guru dapat memanfaatkan model/strategi/metode pembelajaran yang
digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan
kisah melalui gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the
educational-diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai
pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas

6
pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh
pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam
pelaksanaan diskusi.
Dalam progam pengajaran ini cukup efektif apabila setelah diberikan
materi, murid diberi tugas untuk menjawab soal-soal dari materi tersebut. Hal
ini bisa digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi, serta menjadi bahan evaluasi guru. Bagian mana yang
perlu diajarkan kembali apabila terdapat materi yang belum jelas atau hasilnya
tidak memenuhi KKM yang sudah ditentukan.
Kecocokan materi untuk murid bila ditinjau dari berbagai aspek, sebagai
berikut:
1. Aspek Psikologis
Di usia murid SD materi yang diberikan cukup sederhana, dan disertai
dengan gambar-gambar karena diusia tersebut daya pikir mereka tidak seperti
di SMP, mereka lebih mudah memahami dengan gambar-gambar sambil
bergerak. Mereka bisa menganalisa suatu masalah dengan bantuan gambar,
mereka juga lebih mudah untuk melihat kemudian guru mengarahkan agar
dapat mempraktikkan suatu tema kasih sayang sehingga mempermudah proses
belajar mengajar.
2. Aspek Filosofis
Dari segi filsafat, materi yang diberikan untuk usia kelas SD ini tidak
terlalu sulit, karena materi-materi tersebut merupakan materi yang pernah
diajarkan maupun di alami sewaktu di dirumah. Perbedaanya materi ini lebih
kepada praktik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Aspek Sosiologis
Materi SD ini mulai bab pertama hingga terakhir merupakan materi yang
harus diterapkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi mereka
tidak akan asing dalam mempraktikkannya.
4. Aspek Teknologis
Dalam praktiknya, guru bisa membuat cara dalam penyampaian materi,
tergantung bagaimana tekniknya, asalkan materi dapat tersampaikan secara

7
utuh dan hasilnya maksimal.
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi pembelajaran
mencakup tujuan kegiatan , siapa yang teribat dlam kegiatan, isi kegiatan,
proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan6. Pembelajaran adalah suatu
konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang searah, yakni
diarahkan pada pencapaian tujuan (penguasaan sejumlah kompetensi). Kembali
kepada Borich, persoalan yang perlu dicermati adalah bagaimana agar siswa
melakukan kegiatan belajar secara optimal sehingga tujuan yang diharapkan
dapat dicapai.7
Persoalan ini terkait erat dengan strategi pembelajaran, karena terjadinya
kegiatan belajar yang optimal membutuhkan upaya-upaya strategis dan
sistematis.
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Qur’an Hadis yang dapat diterapkan
oleh pendidik dalam memberikan materi dalam proses pembelajaran
diantaranya :
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat
pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini
termasuk didalamya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran
eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran
langsung efektif digunakan untuk memperluas informasiatau mengembangkan
ketrampilan langkah demi langkah. Kelebihan dari stretegi ini adalah mudah
direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan strategi ini utamanya
adalah dalam mengembangkan kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan
untuk pemikiran kritis dan belajar kelompok. Sehingga, siswa akan pasif tidak
bisa mengembangkan kreatifitasnya, jika diterapkan materi menghafal
al-qur’an tidak sesuai.

6
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 3–4
7
Didi Supriadie dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung: Rosdakarya, 2012), 127

8
b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa
yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penyelidikan, penggambaran
inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran
tidak langsung peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator,
pendukung, dan sumber personal (resourse person). Guru merancang
lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat untuk
memungkinkan memberikan umpan balik pada siswa ketika mereka melakukan
inkuiri. Seperti membuat potongan-potongan kertas, sebanyak siswa dalam
kelas tersebut yang isinya potongan-potongan ayat al-qur’an, sehingga siswa
akan mudah menghafal ayat Al-qur’an.
c. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction)
Strategi pembeljaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling
berbagai diantara peserta didik. Strategi interaktif dikembangkan dalam
rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamya terdapat
bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau mengerjakan tugas
kelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.(Melvin.L Silberman,
Active Learning8 Dengan strategi ini siswa akan lebih kritis dalam berfikir,
dalam peljaran qur’an hadis ini siswa akan mudah memahami bahkan
mengamalkan isi kandungan ayat Al-qur’an, dan bisa menyelesaikan tugas
bersama teman-temannya.
d. Strategi Pembelajaran melalui pengalaman (Experiential Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi
induktif, berpusat pada siswa dan berprientasi pada aktifitas. Penekanan dalam
strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar bukan hasil
belajar. Jadi, strategi ini guru memberi motivasi belajar pada siswa, dan strategi
ini dalam mata pelajaran qurdis pada materi tajwid, guru menyuruh, siswa
untuk mengamati ayat al-qur’an dan menganalisisnya, juga melatih mereka
untuk membaca al-qur’an sesuai tajwidnya, sehingga siswa akan berfikir
beginilah membaca al-qur’an yang benar. Tujuan dari strategi ini adalah bukan

8
101 Cara Belajar Siswa Aktif) (Bandung: Nuansa Cendekia, 2013), 109

9
hanya semata-mata berorientasi pada penguasaan materi dengan menghafal,
akan tetapi lebih dari itu yaitu untuk memberikan pengalamanuntuk jangka
panjang.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, damn peningkatan mandiri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didikdengan
bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagian
dari kelompok kecil. jadi, dalam mata pelajaran qurdis siswa rdiperuntukkan
belajar sendiri dengan tetap didampingi guru, misalnya membaca al-qur’an
guru hanya membenarkan kesalahan bacaan, atau seorang siswa membaca
dan yang lain mendengarkan dan mengoreksi kesalahan secara bergantian,
dengan begitu siswa akan berfikir dengan sendirinya tentang materi tersebut.
f. Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan karakter
Istilah “Inkuiri” berasal dari Bahasa Inggris yaitu inquiri yang berate
pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang
melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga pesrta
didik dapat meneruskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Dengan strategi ini siswa disuruh menganalisis pelajaran tersebut dan
menceritaka didepan teman-temannya.
Dari berbagai strategi diatas guru bisa menggunakan strategi manapun
sesuai pelajaran yang dibawa dengan mudah, sehingga tercapai tujuan
pembelajaran qur’an hadis. Sehingga siswa dapat memahami dan
mempraktekkan materi qurdis, seperti dapat membaca al-qur’an dengan benar
jg menghafalnya, dapat memehami dan mengamalkan isi kandungan ayat
al-qur’an.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu aspek paling penting dalam proses
pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Secara substansial, mata
pelajaran Al-Qur’an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan
nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an-hadis sebagai sumber utama
ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari. Alqur'an Hadist sebagai salah satu mata pelajaran PAI
memiliki
karakteristik penekanan pada kemampuan membaca dan menulis alqur'an
dan hadist dengan benar serta hafalan surah-surah pendek dalam alqur'an,
pengenalan arti atau maknanya secara sederhana dan hadist-hadist tentang
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.
Dan pada materi Alqur’an Hadist di SD ini ketika pelajaran ini langsung
mempraktikkan apa yang menjadi pembahasan tersebut. Misal pelajaran 1
tentang mencintai Al-qur’an, siswa diberikan pemahaman dan diajak untuk
mempraktikkan langsung dengan beberapa gambar.
Adapun pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di SMP untuk memberikan
kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan dan menggemari Al-Qur‟an Hadits serta menanamkan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an
Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku
siswa agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat
Al-Qur‟an Hadits.
Guru dapat memanfaatkan model/strategi/metode pembelajaran yang
digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan
kisah melalui gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the

11
educational-diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai
pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas
pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh
pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam
pelaksanaan diskusi. Dari berbagai strategi, guru bisa menggunakan strategi
manapun sesuai pelajaran yang dibawa dengan mudah, sehingga tercapai
tujuan pembelajaran qur’an hadis. Sehingga siswa dapat memahami dan
mempraktekkan materi qurdis, seperti dapat membaca al-qur’an dengan benar
jg menghafalnya, dapat memehami dan mengamalkan isi kandungan ayat
al-qur’an.

12
DAFTAR PUSTAKA

Maros Hikmah dan Juniar Sarah, Hubungan Antara Hasil Belajar Al-Qur'an
Hadist dengan Kemampuan Membaca Al-Qur'an (Studi di Madrasah
Tsanawiyah Daar El Ma'arif Cadasari Pandeglang), (Jurnal UIN Banten,
2016), h. 1–3.

Fa’atin Salmah, Pembelajaran Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah dengan


Pendekatan Integratif Multidisipliner, (Jurnal Elementary, 2017), h. 395

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor tahun 2013 Tentang


Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di madrasah,hlm.38

Zubaidillah Haris Muh dan Nuruddaroini Sulthan Ahim M, Analisis Karakteristik


Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Jenjang SD, SMP, dan SMA,
(ADDABANA Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2019), h. 6-7

Majid Abdul, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),


hal 3–4

Supriadie Didi dan Darmawan Deni, Komunikasi Pembelajaran (Bandung:


Rosdakarya, 2012) hal 127

13

Anda mungkin juga menyukai