Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“TELAAH MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DI


MADRASAH (SMP/MTS)”

Mata Kuliah:
PAI SLTP
Dosen Pengampu:
Mu’allimah Rodhiyanah, S.Pd.I, M.Pd.

Disusun oleh: (Kelompok 7)


1. Jafar (3120220114)
2. Lisda Octaviani (3120220032)
3. Nilna Nailal Adibah (3120220065)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFIIYAH

JAKARTA 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan penyusunan telaah mengenai
mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi
penuntun utama umat manusia menuju kehidupan yang penuh keberkahan.
Penyusunan telaah ini kami lakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh
mengenai pentingnya mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis dalam konteks pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah. Al-Qur'an dan Hadis merupakan dua sumber utama ajaran Islam yang
menjadi pijakan utama bagi kehidupan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari
ibadah, akhlak, hingga tata cara berinteraksi sosial.
Madrasah Tsanawiyah, sebagai institusi pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama
Islam dalam kurikulumnya, memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pemahaman
yang mendalam terhadap Al-Qur'an dan Hadis kepada para siswa. Oleh karena itu, telaah ini
menjadi upaya kami untuk memberikan pandangan yang komprehensif mengenai bagaimana
mata pelajaran tersebut dapat diajarkan dan dipelajari secara efektif di lingkungan madrasah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyusunan telaah ini. Semoga telaah mengenai mata pelajaran Al-Qur'an dan
Hadis di Madrasah Tsanawiyah ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pendidik,
siswa, serta pihak terkait dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam di tengah-
tengah masyarakat.
Akhir kata, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penyusunan telaah
ini, serta berharap agar hasil dari telaah ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam
pengembangan pendidikan agama Islam di Indonesia. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Wassalamu'alaikum wr. wb.


Bekasi, Maret 2024

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ......................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan Masalah .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1 Pengertian Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist...................................................................3
2.2 Karakteristik Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist ...............................................................3
2.3 Tujuan Pembelajaran Al Qur’an Hadist ...........................................................................4
2.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist ...........................................................4
2.5 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Al Qur’an Hadist ..............................................................4
2.6 Konsep Metode Pembelajaran Al Qur’an Hadist.............................................................5
2.6.1 Metode Pembelajaran.................................................................................................5
2.6.2 Metode Pembelajaran Al Qur’an Hadist ....................................................................7
2.7 Substansi Materi Al Qur’an dan Hadist Untuk SMP .......................................................8
2.8 Pola Pikir Keilmuan Al Qur’an Hadist ............................................................................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebagai lembaga pendidikan Islam memegang peran penting
dalam membentuk karakter dan pemahaman agama Islam pada generasi muda. Salah satu mata
pelajaran yang menjadi inti dalam kurikulum MTs adalah Al-Qur'an dan Hadis. Al-Qur'an
sebagai kitab suci umat Islam merupakan sumber utama ajaran agama Islam, sedangkan Hadis
sebagai penjelasan dan aplikasi praktis dari ajaran Al-Qur'an.
Dalam konteks pendidikan di MTs, mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis memiliki peran
strategis dalam membentuk pemahaman yang benar tentang ajaran Islam serta membimbing
siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan dalam
pengajaran mata pelajaran ini tidaklah sedikit. Diperlukan pendekatan yang tepat dan metode
pembelajaran yang efektif agar pesan-pesan agama yang terkandung dalam Al-Qur'an dan
Hadis dapat dipahami secara mendalam oleh para siswa.
Dengan memperhatikan pentingnya hal tersebut, telaah mengenai mata pelajaran Al-Qur'an
dan Hadis di MTs ini disusun. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang bagaimana pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran ini dapat diatur
dan disusun secara efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam dan kebutuhan siswa
dalam memahami ajaran agama.
Melalui telaah ini, diharapkan para pendidik dan pengelola MTs dapat mendapatkan
panduan yang bermanfaat dalam merancang pembelajaran yang relevan, interaktif, dan
memotivasi siswa untuk lebih mendalami serta mengamalkan ajaran Al-Qur'an dan Hadis
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, upaya penanaman nilai-nilai Islam dalam diri
generasi muda dapat lebih efektif dilakukan, sehingga tercipta generasi yang taat beragama dan
bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.
Semoga telaah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan
pendidikan Islam di Indonesia, serta mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT. Aamiin.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian mata pelajaran Al Qur’an Hadist ?
2. Jelaskan tujuan dan ruang lingkup dalam mata pelajaran tersebut?
3. Jelaskan pola pikir keilmuan dalam mata pelajaran Al Qur’an Hadist?
4. Jelaskan metode keilmuan dalam mata pelajaran tersebut?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


1. Menganalisis pentingnya pengajaran Al-Qur'an dan Hadis di Madrasah Tsanawiyah
(MTs).
2. Mengidentifikasi tantangan utama dalam pengajaran kedua mata pelajaran tersebut.
3. Menyajikan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist
Mata pelajaran Al Qur’an Hadits menekankan kepada peserta didik agar bisa baca tulis Al
Qur’an Dan Hadist dengan benar, lalu memahami makna yang terkandung didalamnya baik
secara tekstual dan konstektual dan mengamalkan nilai-nilai Al Qur’an Hadits didalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini cukup jelas menggambarkan bahwa mata pelajaran Al
Qur’an Hadist merupakan mata pelajaran yang wajib peserta didik di semua tingkatan
madrasah.
Secara substansial pelajaran Al Qur’an Dan Hadist memiliki konstribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan
mempraktikkan ajaran serta nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an Hadist sebagai
sumber utama ajaran islam dan sekaligus pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari.

2.2 Karakteristik Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist


Berikut beberapa karakteristik mata pelajaran Al Qur’an Hadist menurut Isti’anah
Abubakar:
a. Qathi
Merupakan pasti yang mempunyai maksud bahwa isi materi mata pelajaran Al-Qur’an
Hadist jelas dan tidak akan berubah sampai kapanpun.
b. Informatif
Adalah pengetahuan, bahwa mata pelajaran Al Qur’an Hadist merupakan kabar atau
berita yang difirmankan oleh Allah SWT dan disabdakan oleh Rasulullah, baik berika
suka maupun duka.
c. Statis
Artinya tetap, bahwa ilmu pengetahuan yang diajarkan didalamnya adalah tetap secara
tekstual.
d. Interpretable
Artinya bisa ditafsirkan, maksudnya mata pelajaran Al Qur’an Hadist ini sebagaimana
tujuannya untuk peserta didik mampu atau dapat memahami al qur’an hadist dari
berbagai penafsiran ulama sehingga peserta didik dapat mengamalkan apa yang mereka

3
pahami dari penafsiran tersebut.
e. Transenden
Artinya diluar kemampuan manusia, bahwa sumber mata pelajaran ini adalah wahyu
Allah sehingga hal itu diluar kemampuan manusia.1

2.3 Tujuan Pembelajaran Al Qur’an Hadist


a. Meningkatlan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an Hadits
b. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an Hadist sebagai
pedoman dan menyikapi dalam menghadapi kehidupan
c. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih shalat dengan menerapkan
hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat atau ayat dalam surat-surat yang mereka
baca

2.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist


Ruang lingkup mata pelajaran Al Qur’an Hadist di Madrasah Tsanawiyah menurut
keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 183 Tahun 2019, 27-28, meliputi:

a. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid


b. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interprestasi ayat dan
menerapkan isi kandungan ayat atau hadist yang merupakan unsur pengalaman nyata
dalam kehidupan sehari-hari

2.5 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Al Qur’an Hadist


Prinsip tersebut juga dengan asas atau dasar, asas adalah kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak dan sebagainya dalam hubungannya degan metode mengajar Al
Qur’an Hadist. Prinsp yag dimaksud adlah dasar pemikiran yang digunakan dalam
mengaplikasikan metode. Tujuan yang ingin dicapai dalam metodologi pengajaran Al
Qur’an Hadist khususnya adalah tercapainya efisiensi dalam proses pembelajaran Qur’an
Hadist. Efisiensi yang dimaksudkan suatu prinsip dalam pendidikan dan pengajaran
diharapkan hanya terdapat pengorbanan yang sedikit mungkin tetapi dapat mencapai hasil
yang seoptimal mungkin.

1
Khofifah Mawaddah, “Konsep Dasar Pembelajaran Al Qur’an Hadist Di Madrasah”, academia.edu,
2023

4
Adapun prinsip-prinsip metodologis yang dijadikan landasan psikologis untuk
memperlancar proses Kependidikan Islam Qur’an Hadits yang sejalan dengan ajaran islam
adalah :
1. Prinsip memberikan suasana kegembiraan
2. Prinsip memberikan layana dan santunan dengan lemah lembut
3. Prinsip kebermaknaan bagi peserta didik
4. Prinsip prasyarat
5. Prinsip komunikasi terbuka
6. Prinsip pemberian pengetahuan yang baru
7. Prinsip memberikan model perilaku yang baik
8. Prinsip praktik
9. Prinsip-prinsip lainnya (Prinsip kasih sayang dan prinsip bimbingan serta penyuluhan
terhadap peserta didik).

2.6 Konsep Metode Pembelajaran Al Qur’an Hadist


2.6.1 Metode Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena metode tersebut yang menjadi sarana yang
bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian
rupa sehingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik.
a. Metode ceramah
Metode ceramah iaah cara menyampaikan sebuah materipelajaran dengan cara
penuturan lisan kepada siswa. Metode ini dilakukan oleh guru secara lisan dengan
maksud memberitahu, menjelaskan, menerangkan dan memberitakan petunjuk dari
sebuah runagan dan waktu. Teknik ini digunakan hampir dalam segala kegiatan baik
disekolah, kursus-kursus atau penataran karena dianggap sebagai cara yang paling baik
bagi seorang guru, penatar serta penyaji untuk menyajkan secara lisan tentang
infoemasi suatu materi atau bahan pelajaran. Dalam menggunakan metode ini, siswa
perlu dilatih mengembangkan keterampilan memahami, memberikan tanggung jawab
dan mencatat penalarannya secara sistematis.
b. Metode tanya jawab
Metode ini merupakan carapenyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus

5
dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar melalui tanya jawab, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan atau siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terlebih dahulu pada saat
memulai pelajaran, pada saat pertengahan atau pada akhir pelajaran. Dalam sejarah
perkembangan islam pun dikenal metode tanya jawab, karena metode ini sering dipakai
oleh para Nabi dan Rasul Allah dalam mengajarkan ajaran yang dibawanya kepada
umatnya.
c. Metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu ”sdiscussus” yang berarti ”to examine”.
Discussus terdiri dari akar kata ”dis” dan ”cuture”. ”dis” artinya terpisah sementara
”cuture” artinya menggoncang atau memukul. Secra etomologi, ”discuture” berarti
suatu pukulan yang memisahkan sesuatu. Secara umum pengertian diskusi adalah sutau
proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan, saling tukar informasi (information sharing), saling mempertahankan
pendapat (self maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem
solving).
Dalam proses mengajar metode diskusi adalah sebuah cara yang dilakukan siswa
mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan mediskusikannya, dengan
tujuan dapat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa.
d. Metode demonstrasi
Metode ini adalah metode pengajaran atau mengajar yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu kepada anak didik. Memperjelas engertian tersebut dalam prakteknya dapat
dilakukan oleh guru itu sendiri atau langsung ke anak didik. Dengan metode ini guru
atau murid memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas sesuatu proses,misalnya
bagaimana cara shalat yang sesuai dengan ajaran atau contoh Rasulullah SAW.
e. Metode pemberian tugas (resitasi)
Yang dimaksud dengan metode ini adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar
bilamana guru memberi tugas tertentu dan siswa mengerjakannya, kemudian tugas
tersebut dipertanggung jawabkan pada guru. Dengan cara demikian diharapkan agar
murid belajar secara bebas tapi tanggung jawab dan murid-murid akan berpengalaman
mengetahui berbagai kesulitan kemudian berusaha untuk ikut mengatasi kesulitan-
kesulitan itu.

6
2.6.2 Metode Pembelajaran Al qur’an hadist
Berikut ini metode untuk menyajikan pelajaran Al Qur’an Hadist yang menyenangkan,
menggairahkan dan mencerahkan:
A. Pembelajaran Al Qur’an Hadist boleh saja mengadopsi teori-teori pembelajaran
barat. Misalnya, dengan menerapkan teori pembelajaran contextual teaching and
learning (CTL) yang ditemukan oleh Elaine B. Johnson. Asumsi dasar dari teori ini
adalah bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi pelajaran
jika mereka menangkap makna dari pelajaran tersebut. Teori ini dapa diaplikasikan
dengan cara mengaitkan isi dari sebuah mata pelajaran, misalnya pelajaran Al
Qur’an Hadist, dengan mengaitkan pengalaman siswa. Dengan cara, para siswa
akan mampu menemukan makna dari materi pelajaran yang dipelajari. Jika mereka
mampu menemukan makna (kegunaan) dari pelajaran tersebut, mereka kan lebih
antusias belajar, karena mereka mempunyai alasan untuk belajar.
B. Mencoba menggali metode pembelajaran yang menyenangkan dari sumber utama
ajaran islam yaitu Al Qur’an Dan Hadist. Karena dalam deretan ayat al qur’an dan
himpunan hadis Nabi terkandung metode pembelajaran yang dipakai oleh Allah dan
Rasul-Nya dalam mendidik umat ini. Sebagai contoh, dalam Ulumum Qur’an ada
materi Qashash Al Qur’an (kisah-kisah Al Qur’an) dan Amtsal Al Qur’an (tamsil
atau pemisalan Al Qur’an). Dua cabang keilmuan Al Qur’an ini sebenarnya bisa
dijadikan sebagai salah satu startegi pembelajaran Al Qur’an Hadis. Dengan metode
Qashash Al-Qur’an yang pembelajaran al qur’an hadis tampak lebih menyenangkan
dan dramatis sedangkan dengan metode Amtsal Al Qur’an, pelajaran Al Qur’an
Hadis akan lebih menghunjam ke dalam sanubari para siswa.
C. Memanfaatkan teknologi. Misalnya, pembelajaran Al Qur’an Hadist dapat
diselenggarakan dengan menggunakan LCD dan laptop lewat presentasi power
point yang atraktif. Atau bisa dengan pembelajaran Al Qur’an Hadis juga sesekali
diselingi dengan pemutaran film yang inspiratif.2

2
Marhaya, “Metode Pembelajaran Al Qur’an Hadis dan Problematikanya pada siswa MTS Darul
Hikmah Lenggo-Lenggo kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai ”, 2013

7
2.7 Substansi Materi Al-Quran dan Hadits untuk SMP
1. Al-Qur'an Al-Karim. Penyampaian ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan
pemahaman siswa SMP. Membimbing siswa dalam memahami makna dan aplikasi
praktis dari ayat-ayat tersebut.
2. Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi. Menyajikan kumpulan Hadis-hadis
pilihan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Memperkenalkan dan menjelaskan
nilai-nilai moral yang terkandung dalam Hadis-hadis tersebut.
3. Metode Pembelajaran Agama Islam oleh Abuddin Nata. Memberikan panduan
praktis dalam merancang materi pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis. Menyediakan
contoh-contoh strategi pembelajaran yang efektif untuk memfasilitasi pemahaman
siswa terhadap ajaran agama Islam.3
4. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah oleh Ahmad Tafsir. Memberikan
wawasan tentang pentingnya pendidikan agama Islam di tingkat SMP. Memberikan
pedoman dalam merancang kurikulum dan substansi materi pembelajaran Al-Qur'an
dan Hadis.4
5. Studi Al-Qur'an dan Hadis: Pendekatan Kritis oleh M. Quraish Shihab.
Memberikan pemahaman yang mendalam tentang kajian Al-Qur'an dan Hadis secara
kritis. Memberikan wawasan tentang konteks dan aplikasi praktis dari ajaran Al-Qur'an
dan Hadis.

2.8 Pola Pikir Keilmuan Al Qur’an Hadist


a. Disiplin ilmu Al Qur’an
Ulum Al Qur’an ialah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kajian Al Qur’an seperti ilmu
tata cara membaca Al Qur’an, ilmu sejarah turunnya, ilmu tartib Al-Kitabah dan tartib
al-Tilawah (urutan penulisan), ilmu sejarah penghimpunan al Qur’an dari mansa Nabi
Muhammad SAW hingga masa Ustman bin Affan dengan kita mempelajari ulum al
Qur’an kita dapat memahami dan mengenal al Qur’an dengan keseluruhan.
b. Disiplin ilmu hadist
Ilmu hadist adalah ilmu yang membahas tentang hadist baik dari segi periwayatan
maupun dari segi matan (teks) hadist. Ada dua bagian dari asal muasal Hadits, narasi

3
Ridwan, A. (2019). Metode Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
4
Nata, Abuddin. (2019). Metode Pembelajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

8
dan pengetahuan dan ucapan-ucapannyatelah bertentangan dalam definisinya dan
definisi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Ilmu hadis riwayah, yaitu ilmu yang mempelajari hadist dari sisi mata rantai
periwayatan hadist, apakah para perawinya tsiqah, dhabit dan adil. Apakah
periwayatan muttashil (sampai kepada rasul) atau terputus (munqathi). Ilmu hadist
riwayat merupakan imu yang membahas tentang cara-cara penukilan hadist dari
Rasulullah SAW.
2. Ilmu hadis dirayah, yaitu ilmu yang mempelajari hadist ditinjau dari segi teks
(matan). Apakah teksnya bertentangan dengan al Qur’an, nalar, ijma dan Hadist
yang lebih kuat darinya dan apakah teks tersebut mengandung inklusi, koreksi atau
penambahan atau pengurangan.
c. Pola pikir keilmuan dan karakteristik Al Qur’an Dan Hadist
Dengan memperhatikan penjelasan tentang definisi, ruang lingkup dan disiplin
keilmuan pada Al Qur’an dan Hadist, maka dapat diketahui pola pikir yang dibangun
dalam keilmuan Al Qur’an dan Hadis tersebut. Pola pikir keilmuan Al Qur’an hadist
berkaitan dengan pola pikir untuk memahami pesan wahyu Allah SWT untuk dapat
menjadi pedoman dalam kehidupan umat islam.
Dalam keilmuan al Qur’an dibangun pola pikir tentang cara pembacaan yang tepat atas
teks-teks al Qur’an dan berbagai pola pikir tentang cara memahami isi ayat-ayat al
Qur’an baik yang ada di al Qur’an itu sendiri maupun perhatian terhadap hal-hal yang
ada disekitar al Qur’an seperti, sebab-sebab turun ayat, muhkamat dan mustasyabihat,
serta hukum-hukum membacanya.
Pola pikir keilmuan dalam disiplin ilmu hadist dibangun untuk memahami pesan Hadist
secara benar baik dengan memperhatikan cara periwayatan (riwayah) maupun
memperhatikan teks (pesan) Hadits.5

5
Andi Archi, “Modul PAI-Struktur Keilmuan PAI ”, www.scribd.com hal 59-61

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks pendidikan di MTs, mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis memiliki peran
strategis dalam membentuk pemahaman yang benar tentang ajaran Islam serta membimbing
siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan pendekatan yang tepat
dan metode pembelajaran yang efektif agar pesan-pesan agama yang terkandung dalam Al-
Qur'an dan Hadis dapat dipahami secara mendalam oleh para siswa. Mata pelajaran Al Qur’an
Hadits menekankan kepada peserta didik agar bisa baca tulis Al Qur’an Dan Hadist dengan
benar, lalu memahami makna yang terkandung didalamnya baik secara tekstual dan konstektual
dan mengamalkan nilai-nilai Al Qur’an Hadits didalam kehidupan sehari-hari. Hal ini cukup
jelas menggambarkan bahwa mata pelajaran Al Qur’an Hadist merupakan mata pelajaran yang
wajib peserta didik di semua tingkatan madrasah. Secara substansial pelajaran Al Qur’an Dan
Hadist memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai
kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran serta nilai-nilai yang terkandung dalam
Al Qur’an Hadist sebagai sumber utama ajaran islam dan sekaligus pegangan dan pedoman
hidup dalam kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mawaddah, Khofifah. (2023), “Konsep Dasar Pembelajaran Al Qur’an Hadist Di Madrasah”,


www.academia.edu
Ridwan, A. (2019). Metode Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Nata, Abuddin. (2019). Metode Pembelajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Marhaya. (2013). “Metode Pembelajaran Al Qur’an Hadis dan Problematikanya pada siswa
MTS Darul Hikmah Lenggo-Lenggo kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai”
Archi, Andi. “Modul PAI-Struktur Keilmuan PAI ”, www.scribd.com

iv

Anda mungkin juga menyukai