A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan
anak supaya lebih progresif baik dalam perkembangan akademik maupun
emosi sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya.
Melalui pendidikan anak bisa berkembang dengan lebih baik dan lebih
optimal. Varitas progresivitas perkembangan anak sangat individual. Setiap
individu berkembang sesuai dengan irama perkembangannya. Pendidikan
yang diberikanpun sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Anak
tunagrahita merupakan individu yang utuh dan unik. Mereka seperti anakanak pada umumnya, memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka memiliki hambatan intelektual tapi
mereka juga masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki oleh mereka dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Oleh karena itu maka layanan pendidikan yang diberikan kepada mereka
diupayakan dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal sesuai
dengan kebutuhan mereka. Pemahaman terhadap mereka baik secara teori
maupun praktis sangat diperlukan supaya
ANAK
DENGAN
HAMBATAN
INTELEKTUAL
(TUNAGRAHITA)
Dalam dunia pendidikan ditemukan anak-anak yang memiliki
kecerdasan di atas rata-rata anak pada umumnya dan cepat dalam belajar.
disamping itu ada juga anak-anak yang memiliki kecerdasan di bawah ratarata pada umumnya, Anak-anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata
anak pada umumnya disebut anak dengan hambatan intelektual (intellectual
disability) , DitPLB (2007) mengististilahkan anak-anak yang memiliki
kecerdasan di bawah rata-rata dengan sebutan Anak Tunagrahita.
Menurut Astati (2001) Anak tunagraita adalah anak yang secara signifikan
memiliki kecerdasan di bawa rata-rata anak pada umumnya dengan disertai
hambatan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya. Mereka
mengalami keterlambatan dalam segala bidang, dan itu sifatnya permanen,
Rentang memori mereka pendek terutama yang berhubungan dengan
akademik, kurang dapat berpikir abstrak dan pelik. Untuk anak-anak
tunagrahita tertentu dapat belajar akademik yang sifatnya aplikatif.
Pada dasarnya banyak terminologi (istilah) yang digunakan untuk
menyebut mereka yang kondisi kecerdasannya di bawah rata-rata. Dalam
bahasa Indonesia, istilah yang pernah digunakan, misalnya lemah otak, lemah
ingatan, lemah pikiran, retardasi mental, terbelakang mental, cacat grahita,
dan tunagrahita. Dalam Bahasa asing (Inggris) dikenal dengan istilah mental
retardation, mental deficiency, mentally handicapped, feebleminded, mental
subnormality (Moh. Amin, 1995: 20). Tunagrahita ialah istilah yang
digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di
bawah rata-rata (Somantri,2006:103). Istilah lain untuk siswa (anak)
tunagrahita dengan sebutan anak dengan hendaya perkembangan. Diambil
dari kata Children with developmental impairment. Kata impairment diartika
sebagai
hendaya
atau
penurunan
kemampuan
atau
berkurangnya
Dictionary,1982:
644;
Maslim.R.,2000:119
dalam
retardation, banyak
digunakan
bahwa
yang
bersangkutan
tidak/kurang
memiliki
PENYEBAB TUNAGRAHITA
Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Genetik
a. Kerusakan/Kelainan Biokimiawi.
b. Abnormalitas Kromosomal (chromosomal Abnormalities).
c. Anak tunagrahita yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada umumnya
adalah Sindroma Down atau Sindroma mongol (mongolism) dengan
IQ antar 20 60, dan rata-rata mereka memliki IQ 30 50.
2. Pada masa sebelum kelahiran (pre-natal).
a. Infeksi Rubella (Cacar)
b. Faktor Rhesus (Rh)
3. Pada saat kelahiran (perinatal)
4. Retardasi mental/tunagraita yang disebabkan olek kejadian yang terjadi
pada saat kelahiran adalah luka-luka pada saat kelahiran, sesak nafas
(asphyxia), dan lahir rematur.
5. Pada saat setelah lahir (post-natal)
Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya: Meningitis (peradangan pada
selaput otak) dan problema nutrisi yaitu kekurangan gizi misalnya:
kekurangan protein yang diderita bayi dan awal masa kanak-kanak dapat
menyebabkan tunagrahita.
6. Faktor sosio-kultural.
Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan dapat mempengaruhi
perkembangan intelektual manusia.
7. Gangguan Metabolisme/Nutrisi.
a. Phenylketonuria. Gangguan pada metabolisme asam amino, yaitu
gangguan pada enzym Phenylketonuria.
b. Gargoylisme. Gangguan metabolisme saccharide dalam hati, limpa
kecil, dan otak.
c. Cretinisme. Gangguan pada hormon tiroid yang dikenal karena
defisiensi yodium.
Secara umum, Grossman(1973), dalam B3PTKSM (p. 24) menyatakan
penyebab tunagrahita akibat dari:
a.
b.
c.
d.
e.
diketahui,
f. akibat kelainan kromosomal,
g. gangguan waktu kehamilan (gestational disorders),
h. gangguan pasca-psikiatrik/gangguan jiwa berat
(post-psychiatrik
disorders),
6. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus. Banyak anak tunagrahita
berat bertingkah laku tanpa tujuan yang jelas. Kegiatan mereka seperti
ritual, misalnya: memutar-mutar jari di depan wajahnya dan melakukan
hal-hal yang membahayakan diri sendiri, misalnya: menggigit diri
sendiri, membentur-beturkan kepala, dll.
E. KLASIFIKASI HAMBATAN INTELEKTUAL (TUNAGRAHITA)
Pengklasifikasian
keperluan
pembelajaran
pengglongan
anak
tunagrahita
untuk
dan
(http://linda-plb11.blogspot.com/2011/11/tunagrahita-down-syndrome.html)
2. Kretin (Cebol). Anak ini memperlihatkan ciri-ciri, seperti badan gemuk dan
pendek, kaki dan tangan pendek dan bengkok, kulit kering, tebal dan
keriput, rambut kering, lidah dan bibir, kelopak mata, telapak tangan dan
kaki tebal, pertumbuhan gigi terlambat.
(http://dymastunggulpanuju.blogspot.com)
3. Hydrocephal. Anak ini memiliki ciri-ciri kepala besar, raut muka kecil,
pandangan dan pendengaran tidak sempurna, mata kadang-kadang juling.
(http://wlittle.hubpages.com/hub/Lets-talk-about-Hydrocephalus)
4. Microcephal. Anak ini memiliki ukuran kepala yang kecil.
10
(http://elementsofmorphology.nih.gov/index.cgi?tid=8ae2118220c1308f)
5. Macrocephal. Memiliki ukuran kepala yang besar dari ukuran normal.
(sumber : http://www.springerimages.com/Images/Biomedicine/110.1007_s00439-009-0653-6-0)
IQ
Keterangan
Ekspektasi
Pendidikan
Borderline
Sekitar
Penyesuaian sosial
Mampu
70
mengikuti
sampai
akan berbeda
kegiatan
89
dengan
sekolah
populasinya
sampai
walaupun pada
jenjang
tertentu yang
bawah
dapat dicapai
11
pada
penyesuaiannya
tidak
sesuai
dengan
arti lain
tahapan
perkembangan
kalender.
anak dalam
Memperoleh
penyesuaian sosial
kepuasan
akan berbeda
kerja dibidang
dengan teman-
non-teknis
teman seusianya
yang
yang normal.
dengan
usia
disertai
dukungan diri
yang
penuh
bila
diperlukan
Retardasi
Sekitar
Bisa mencapai
Dapat
mental
50-55
kemampuan
mempelajari
ringan
sampai
membaca sampai
kemampuan
(mild)
70
kelas 4-6.
pendidikan
dasar yang
diperlukan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mereka
memerlukan
pengawasan
dan
bimbingan
serta pelatihan
dan
12
pendidikan
khusus.
Retardasi
Sekitar
Mengalami
Dapat
mental
35-40
kelambatan dalam
mengikuti
moderat
sampai
belajar berbicara
sekolah
(moderate)
50-55
dan kelambatan
sampai
dalam mencapai
dua
tingkat
kelas
perkembangan
Dalam
lainnya (misalnya
penyesuaian
duduk dan
sosial
berbicara).
menampakkan
Dengan latihan
kemandirian
dalam
lingkungannya,
komunitas.
mereka dapat
Dalam
hidup dengan
kemampuan
tingkat
kerja
kemandirian
didukung
tertentu.
secara
penuh
atau
hanya
kelas
sampai
lima.
hal
hal
harus
secara parsial.
Retardasi
Sekitar
Dapat dilatih
Kemampuan
mental
20-25
meskipun agak
belajar hanya
berat
sampai
lebih susah
pada
area
(severe)
35-40
dibandingkan
bantu
diri
dengan anak
seperti mandi,
retardasi mental
buang
moderat.
kemampuan
13
air,
terbatas dalam
bidang
akademik.
Kemampuan
penyesuaian
sosial
biasanya
terbatas hanya
pada anggota
keluarga atau
orang
yang
dikenal
lainnya.
Kemampuan
kerja biasanya
dapat terlihat
ketika bekerja
dibawah
setting
workshop atau
naungan suatu
lembaga
tertentu.
Retardasi
dibawah
Biasanya tidak
Biasanya tidak
mental
20 atau
dapat berjalan,
mampu
berat sekali
25
tidak dapat
belajar
berbicara atau
walaupun
memahami
mempunyai
perintah
kemampuan
(profound)
yang
14
cukup
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasarnya.
Keinginan
biasanya
membutuhkan
perhatian yang
penuh
dan
pengawasan
untuk
waktu
seumur hidup.
G. PEMBELAJARAN
PADA
ANAK
DENGAN
HAMBATAN
INTELEKTUAL (TUNAGRAHITA)
Pelayanan pendidikan bagi anak tunagrahita/retadasi mental dapat
diberikan pada:
1. Kelas Transisi.
Kelas ini diperuntukkan bagi anak yang memerlukan layanan khusus
termasuk anak tunagrahita. Kelas tansisi sedapat mungkin berada disekolah
regler, sehingga pada saat tertentu anak dapat bersosialisasi dengan anak
lain. Kelas transisi merupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran
dengan acuan kurikulum SD dengan modifikasi sesuai kebutuhan anak.
2. Sekolah Khusus (Sekolah Luar Biasa bagian C dan C1/SLB-C, C1).
Layanan pendidikan untuk anak tunagrahita model ini diberikan pada
Sekolah Luar Biasa. Dalam satu kelas maksimal 10 anak dengan
pembimbing/pengajar guru khusus dan teman sekelas yang dianggap sama
keampuannya (tunagrahita). Kegiatan belajar mengajar sepanjang hari
penuh di kelas khusus. Untuk anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di
SLB-C, sedangkan anak tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1
15
3. Pendidikan Terpadu.
Layanan pendidikan pada model ini diselenggarakan di sekolah reguler.
Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler di kelas yang
sama dengan bimbingan guru reguler. Untuk mata pelajaran tertentu, jika
anak
mempunyai
kesulitan,
anak
tunagrahita
akan
mendapat
16
17
No
.
PANDANGAN
YANG SALAH
(MITOS)
Anak tunagrahita
memiliki
1.
keterbatasan
intelektual seumur
hidup.
2.
Anak tunagrahita
hanya dapat
mempelajari hal-hal
tertentu saja.
3.
Anak tunagrahita
dibanding teman-temannya,
berbeda dengan
anak-anak lain.
4.
dengan
18
keterbelakangan
perkembangan sudah
teridentifikasi pada
saat bayi.
Tidak mungkin
5.
menggabungkan anak
tunagrahita dalam
satu lingkungan
belajar dengan
anak reguler.
Dari segi tahapan,
pekembangan
6.
tunagrahita sangat
pemahamannya
dibanding dengan
orang normal.
Hasil tes tunagrahita
biasanya mempunyai
kemampuan paling
tidak pada garis batas
7
antara IQ rata-rata
dan IQ dibawah ratarata (borderline), dan
tentu kemampuan
adaptifnya juga
dibawah normal.
19
telah ter-diagnosa
tunagrahita tingkat
berubah selama
tergolong ringan.
hidupnya
20