PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah mengeluarkan UU
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 10 ayat (1) dalam undangundang tersebut menegaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Sementara itu, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh Guru PLB
adalah kompetensi kompensatoris anak berkebutuhan khusus (ABK). Kompetensi
kompensatoris ABK tersebut, meliputi: kompensatoris kompensatoris tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, berkesulitan belajar, berbakat, dan
jenis kelainan lain. Guru PLB, khususnya guru anak tunanetra harus memiliki
berbagai kompetensi agar dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik
dengan baik sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan dalam UU Nomor 14 Tahun
2005. Maka dari itu, kami menyusun makalah ini supaya kita, khususnya mahasiswa
PLB dapat mengetahui dan menguasai kompetensi yang harus dimiliki guru anak
tunanetra.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kompentesi?
2. Apa saja standar kompetensi guru pendidikan khusus?
3. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang guru tunanetra?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui pembahasan tentang kompetensi guru
anak tunanetra ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian tentang kompetensi;
2. Menjelaskan standar kompetensi guru pendidikan khusus; dan
3. Mengetahui dan memahami kompetensi guru anak tunanetra.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMPETENSI
UU No. 14 Tahun 2005 Bab I, Pasal 1, ayat 10 menyatakan bahwa kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
B. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN KHUSUS
Standar guru pendidikan khusus diartikan sebagai kriteria kualifikasi akademik
dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik yang mengabdikan diri serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan khusus (PERMENDIKNAS NO. 32
TAHUN 2008). Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan standar kompetensi pendidikan
khusus. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi (UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV, Bagian Kesatu, Pasal 10).
1. Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. Pemahaman terhadap peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum atau silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. Evaluasi hasil belajar; dan
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhak mulia, menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri
secara berkelanjutan, dll.
2
interaktif
dalam
berkomunikasi,
cara
kerja internet,
perangkat
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dosen
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2009 Tentang Guru