Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD / MI
Kelas /Semester : 2 / 2 (dua )
Tema 5 : Pengalamanku
Subtema 2 : Pengalamanku di Sekolah
Pembelajaran ke- : 2
Fokus Pembelajaran: PPKn
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Dasar
1.1. Menerima hubungan gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala
banteng, dan padi kapas dan sila-sila Pancasila sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
2.1. Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli sesuai dengan sila - sila
Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1. Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila Pancasila dalam
lambang negara “Garuda Pancasila”.
4.1. Menjelaskan hubungan gambar pada lambang Negara dengan sila-sila
Pancasila.

B. Indikator
1. Mengidentifikasi sikap yang berhubungan dengan sila – sila Pancasila di
lingkungan sekolah. ( KD 2.1 )
2. Membandingkan simbol dan sila – sila Pancasila dalam lambang negara
“Garuda Pancasila”. ( KD 3.1 )
3. Menyimpulkan nilai – nilai yang terdapat dalam sila Pancasila yang terjadi
di lingkungan sekolah. ( KD 4.1 )

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memilih beberapa gambar yang berkaitan dengan sila pertama
Pancasila, siswa dapat menunjukkan contoh perilaku di rumah yang sesuai
dengan sila pertama Pancasila.
2. Dengan diskusi siswa menentukan hubungan simbol yang terdapat dalam
lambang negara dengan sila Pancasila.
3. Dengan menceritakan perilaku di sekolah, siswa dapat menyebutkan nilai –
nilai yang terkandung dalam Pancasila.

D. Materi Pembelajaran
1. Nilai dalam sila – sila Pancasila.

E. Metode Pembelajaran
 Model : Think Pair and Share.
 Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Diskusi Kelompok

F. Media Pembelajaran
Media : Kartu Soal dan Gambar.

G. Langkah – langkah Pembelajaran

Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu


Awal 1. Siswa berdoa bersama dipimpin salah satu 10 menit
siswa.
2. Siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama dipimpin oleh siswa/guru.
3. Siswa menyimak informasi tentang kaitan
pelajaran yang lalu dengan pelajaran hari ini.
4. Siswa menyimak penjelasan tentang tema,
subtema yang akan dipelajari, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.

Inti 1. Guru menjelaskan Pancasila dan nilai – nilai 50 menit


yang terkandung dalam Pancasila.
2. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
(Kelompok sila 1, kelompok sila 2,
kelompok sila 3, kelompok sila 4, dan
kelompok sila 5. Kemudian setiap kelompok
melakukan kegiatan sebagai berikut:
- Setiap kelompok berjumlah 4 atau 5
siswa.
- Setiap ketua kelompok memilih satu sila
pancasila.
- Setiap kelompok melihat kartu soal
beserta gambar yang sudah dipilih.
- Setiap kelompok mendiskusikan tentang
10 megambar yang telah dibagikan
perkelompok.
- Setiap kelompok menuliskan hasil
diskusi.
- Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan/mengkomunikasikan
hasil diskusi mereka kepada kelompok
lain dalam kelas.
- Siswa menyimak penjelasan guru
tentang Nilai dalam sila – sila Pancasila.

Penutup 1. Siswa bersama guru membuat rangkuman 10 menit


dari pembelajaran yang telah dilaksanakan
pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian akhir hasil
belajar.
3. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
kegiatan belajar hari ini.
4. Guru dan siswa menutup pembelajaran
dengan doa dan salam

H. Penilaian
1) Pengetahuan:
a. Siswa dapat mengidentifikasi nilai – nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
b. Siswa dapat menjelaskan makna dan contoh sikap dalam sila – sila
Pancasila.
2) Sikap:
a. Siswa dapat mau bekerja sama saat mencari informasi dan diskusi
kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok
b. Siswa dapat bersikap tekun saat mencari informasi dan diskusi
kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok
c. Siswa dapat bersikap interaktif dalam diskusi kelompok/kelas
d. Siswa dapat bersikap santun saat menyampaikan atau
mengkomunikasikan penyajian hasil diskusi
3) Keterampilan:
a. Siswa dapat menyajikan/mengkomunikasikan hasil diskusinya
dengan bahasa Indonesia yang benar dan komunitatif

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas II

.......................... .....................
LAMPIRAN 1
MATERI GURU
PPKn

Sejarah Pancasila
Dari materi sejarah Pancasila yang mungkin sudah sering didengar, Pancasila
sendiri berasal dari dua kata dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima
dan sila berarti asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman untuk seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila yang juga dapat diartikan sebagai lima dasar terbentuknya negara. Istilah
Pancasila ini juga termuat dalam Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Berikut
disajikan sejarah singkat lahirnya Pancasila yang telah kita kenal selama ini:

Awal Mula Sejarah Pancasila

Sampai saat ini, hanya satu dokumen sejarah yang ditemukan yang mengungkapkan
kata Pancasila di dalamnya yang menjadi sejarah Pancasila yang ada seperti. Dalam
Kitab Sutasoma dijelaskan bahwa Pancasila sebagai kata kerja, yakni pelaksanaan
norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin. Kelima poin tersebut meliputi:
dilarang melakukan kekerasan, dilarabf mencuri, dilarang mendengki, dilarang
berbohong, dan dilarang meminun minuman keras.

Di dalam Kitab Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi persatuan
segenap bangsa “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”. Sumpah
Palapa pun juga ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara untuk
pertama kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.

Semakin berkembangnya zaman, istilah Pancasila muncul dalam pidato-pidato


tokoh besar yang berjuang demi Bangsa Indonesia, seperti Soekarno dan H.O.S
Cokroaminoto. Namun beberapa literatur yang ada tidak mendukung bahwa istilah
Pancasila ditemukan oleh Soekarno. Akan tetapi Soekarno lah yang berpendapat
paling lantang untuk menyuarakan Pancasila hingga Pancasila dikenal seperti
sekarang ini.

Sejarah PKI

Sungguh tak mudah perjuangan para tokoh pembela bangsa terdahulu untuk
membentuk dasar negara kita yang satu ini. Sejarah Pancasila sebagai dasar negara
seperti yang dianut oleh Bangsa Indonesia awalnya dulu terbentuk dari serangkaian
sidang-sidang yang diadakan oleh para tokoh pembela.

Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara


Memahami dinamika perubahan susunan sila Pancasila termasuk ke dalam upaya
untuk memahami sejarah Pancasila. Bangsa Indonesia yang peduli terhadap
pandangan hidup serta dasar negara kita seharusnya mendalami materi sejarah
Pancasila yang dulunya berliku-liku hingga menciptakan Pancasila yang sangat
ideal bagi Bangsa Indonesia ini

Adapun beberapa keputusan politik yang berpengaruh terhadap lahirnya Pancasila.


Anda tentunya sudah sering mendengar istilah kepanitiaan yang terbentuk pada saat
itu, seperti BPUPKI, PPKI, dan Panitia Sembilan.

1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1946)

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)


bertujuan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan
Indonesa, termasuk dasar negara. Sidang BPUPKI inilah yang menjadi sejarah
Pancasila sebagai dasar negara. Sidang BPUPKI ini diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat dengan 33 pembicara pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni
1945).

 Mohammad Yamin (29 Mei 1945)

Mohammad Yamin yang merupakan salah satu tokoh penting kemerdekaan


Indonesia, mengusulkan dasar negara yang disampaikan dalam pidato tidak
tertulisnya pada sidang BPUPKI yang pertama, diantaranya peri kebangsaan, peri
kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Setelah itu, beliau juga mengusulkan rumusan 5 dasar yang merupakan gagasan
tertulis naskah rancangan UUD Republik Indonesia, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

 Soepomo (31 Mei 1945)

Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo antara lain:

1. Paham Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisasi Negara.
5. Hubungan antar Bangsa yang Besifat Asia Timar Raya.

 Soekarno (1 Juni 1945)


Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, Soekarno juga mengusulkan dasar negara
yang terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan dengan Pancasila yang meliputi:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan
kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil. Panitia yang
merupakan bentukan BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.

2. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)

Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan naskah


Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta
Charter). Adapun rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta:

 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam
permusaywaratan/perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Sidang BPUPKI II(10-16 Juli 1945)

Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang yang
kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi: pertama, kesepakatan
dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta.
Kedua, negara Indonesia berbentuk negara Republik, hsail ini merupakan
kesepakatan 55 suara dari 64 orang yang hadir. Ketiga, kesepakatan mengengai
wilayah Indonesia yang meliputi wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai
Malaka (Hasil kesepakatan 39 suara). Dan yang terakhir, pembentukan tiga panitia
kecil sebagai: Panitia Perancang UUD, Panitia Ekonomi dan Keuangan, Panitia
Pembela Tanah Air.

Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi


memproklamasikan kemerdekaannya. Sehari setelah kemerdekaan, BPUPKI
diganti oleh PPKI yang bertujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)

Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah Indonesia
merdeka masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang diusulkan oleh
Muhammad Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian
diubah menjadi lebih ringkas, yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga
Pancasila menjadi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu yang
kontroversial pada saat itu, bahkan hingga kini. Namun yang harus kita tanamkan
dan catat untuk diri masing-masing dari materi sejarah Pancasila ini, sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa berlaku untuk semua rakyat Indonesia.

Seharusnya apabila kita meresapi sejarah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,
segala permasalahan yang menyangkut dengan sila pertama tidak harus dan tidak
patut untuk terjadi lagi. Karena hal tersebut akan bertentangan dengan Pancasila.

5. Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968

Semakin berkembangnya zaman, Pancasila dinilai mengalami beberapa keragaman


baik dalam rumusan, pembacaan atau pun pengucapannya. Untuk mengantisipasi
terhindarnya keragaman tersebut, Presiden Suharto pada tahun 1968 mengeluarkan
Instruksi Presiden tentang rumusan Pancasila yang benar, yaitu sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Itulah sejarah singkat lahirnya pancasila yang kini menjadi pandangan hidup untuk
berbangsa dan bernegara. Sudah sepatutnya kita menghargai para tokoh pembela
terdahulu yang telah mencetuskan dan menyusun Pancasila ini.

Pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus kita amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Karena Pancasila ini merupakan ideologi bangsa Indonesia yang paling
ideal dan tidak dapat digantikan lagi oleh ideologi lain.

Sila Lambang Bunyi Arti


Pancasila
1 Bintang emas
Ketuhanan Yang Maha Esa bisa diartikan
bahwa Tuhan
yang Maha Esa
sebagai cahaya
bagi kehidupan
manusia.

Lambang
bintang juga
diartikan
sebagai sebuah
cahaya untuk
menerangi
Dasar Negara
yang lima
(Pembukaan
UUD ‘45 alinea
4), Sifat Negara
yang lima
(pembukaan
UUD ’45 alinea
2), dan tujuan
negara yang
lima
(Pembukaan
UUD ’46 alinea
4). Sedangkan
latar berwarna
hitam
menunjukkan
warna alam dan
mengandung
arti bahwa
berkat rahmat
Allah adalah
sumber dari
segalanya.
2. Kemanusiaan yang Adil dan dilambangkan
Beradab dengan tali
rantai bermata
bulatan dan
persegi di
bagian kiri
bawah perisai
berlatar merah.
Rantai tersebut
terdiri dari mata
rantai yang
berbentuk segi
empat dan
lingkaran yang
saling berkaitan
membentuk
lingkaran.
Gelang persegi
menggambarkan
pria, sedangkan
bentuk
lingkarannya
menggambarkan
wanita. Ini
menandakan
hubungan antara
sesama manusia,
baik laki laki
dan perempuan
yang saling
membantu,
bahu-membahu
dan bersatu.
3 Persatuan Indonesia Pohon beringin
merupakan
sebuah pohon
besar, hal ini
mencerminkan
Bangsa
Indonesia yang
menjadi tempat
berteduh bagi
seluruh rakyat
Indonesia.
Pohon beringin
juga berakar
tunjang – sebuah
akar tunggal
panjang yang
tumbuh sangat
dalam dbawah
tanah, hal ini
mencerminkan
kesatuan dan
persatuan
Bangsa
Indonesia.

Pohon beringin
juga memiliki
banyak sekali
akar yang
bergelantungan
dari rantingnya,
hal ini
mencerminkan
bahwa
Indonesia
adalah negara
kesatuan namun
mempunyai
berbagai macam
latar belakang
suku, agama dan
budaya yang
berbeda
4 Kerakyatan yang Dipimpin Dilambangkan
oleh Hikmat Kebijaksanaan dengan kepala
dalam banteng di
Permusyawaratan/Perwakilan bagian kanan
atas perisai
berlatar merah.
Makna lambang
ini Banteng
merupakan
hewan sosial
yang kuat dan
sering
berkelompok
atau berkumpul,
ini
menggambarkan
bahwa
masyarakat
harus
bermusyawarah
dengan
berkumpul atau
mendiskusikan
sesuatu dalam
mengambil
keputusan.
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Dilambangkan
Rakyat Indonesia dengan kapas
dan padi di
bagian kanan
bawah perisai
berlatar putih.
Padi dan kapas
adalah
kebutuhan
utama semua
masyarakat
Indonesia tanpa
melihat status
dan
kedudukannya,
padi
melambangkan
makanan pokok,
sedangkan
kapas
melambangkan
sandang /
pakaian. Ini
mencerminkan
persamaan
sosial, dimana
tidak ada
perbedaan dan
kesenjangan
sosial/ekonomi
antara satu
dengan yang
lainnya.

Pengamalan Pancasila di Lingkungan Sekolah :


1. Pengamalan sila pertama di sekolah :
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
 Bermain dengan siapa saja tanpa membedakan agama.
 Menghormati teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ibadahnya.
Pengamalan sila pertama di masyarakat :
 Menjaga kerukunan dengan tetangga walaupun berbeda agama.
 Menghormati tetangga yang sedang beribadah.
 Ikut menjaga keamanan rumah ibadah yang sedang merayakan hari
besarnya.

2. Pengamalan sila kedua di Sekolah :


 Bermain dengan rukun.
 Tidak mengejek teman.
 Menolong teman yang membutuhkan bantuan.
Pengamalan sila kedua di Masyarakat.
 Menyapa tetangga saat berpapasan.
 Memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan.
 Menjenguk tetangga yang sakit

3. Pengamalan Sila ketiga di sekolah :


 Mengikuti Upacara bendera dengan khidmat .
 Memisahkan teman yang sedang bertengkar.
 Menjaga nama baik sekolah.
 Bekerja sama dalam melaksanakan piket kelas .

Pengamalan sila ketiga di masyarakat :


 Menggunakan barang-barang dalam negeri.
 Ikut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara.
 Bersatu dalam membangun wilayah yang terkena bencana.

4. Pengamalan sila keempat Pancasila :


 Menyadari kesamaan hak dan kewajiban di sekolah .
 Melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan di
sekolah/masyarakat .
 Tidak memaksakan kehendak kepada teman.
 menghargai perbedaan pendapat ketika musyawarah.
 Menerima keputusan musyawarah dengan lapang dada
5. Pengamalan sila kelima :
 Melaksanakan hak dan kewajiban dengan seimbang.
 Mendengarkan penjelasan orang.
 Tidak mencontek saat ulangan.
 Gotong Royong

2. PENUTUP
1) Latihan
(1) Menyanyikan lagu “ Garuda Pancasila “ bersama dengan nada tinggi
dan nada rendah.
(2) Mencari sikap yang mencerminkan nilai – nilai dalam Pancasila
Bersama teman sekelompokmu, carilah informasi-informasi berikut!
1. Apa wujud cerminan sikap dari sila ke – 1.
2. Contoh sikap di sekolah dari sila ke 3.
(3) Menulis gagasan pokok dan pengetahuan baru dalam teks bacaan
1. Tulislah makna dari setiap sila dalam Pancasila !
2. Tulislah sikapmu di sekolah yang mencerminkan sila ke – 4!

2) Pedoman Penilaian
(4) Mencari sikap yang mencerminkan nilai – nilai dalam Pancasila.
Setiap siswa yan berdiskusi dan mencari informasi secara
berkelompok tentang keragaman agama di Indonesia, dinilai
menggunakna Lembar Pengamatan Diskusi di bawah ini

LEMBAR PENGAMATAN
DISKUSI DAN MENCARI INFORMASI BERKELOMPOK

ASPEK PENILAIAN
Kelengkapan Keaktifan Keterampilan
NAMA JUMLAH
NO. Mencari Saat Menyajikan NILAI
SISWA SKOR
Informasi Diskusi Hasil Diskusi
(1-10) (1-10) (1-10)

1
2
3
4
5
LAMPIRAN 2
MATERI SISWA

1) Arti Lambang Pancasila Sila ke 1


Sila pertama dalam pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
berlambang bintang emas dengan lima sudut serta berlatar belakang hitam.
Bintang emas bisa diartikan bahwa Tuhan yang Maha Esa sebagai cahaya
bagi kehidupan manusia.
Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi
Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD ‘45 alinea 4), Sifat Negara yang
lima (pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan tujuan negara yang lima
(Pembukaan UUD ’46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam
menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah
adalah sumber dari segalanya.
2) Arti Lambang Pancasila Sila ke 2
Sila ke dua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang
dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri
bawah perisai berlatar merah. Rantai tersebut terdiri dari mata rantai yang
berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk
lingkaran.
Gelang persegi menggambarkan pria, sedangkan bentuk lingkarannya
menggambarkan wanita. Ini menandakan hubungan antara sesama manusia,
baik laki laki dan perempuan yang saling membantu, bahu-membahu dan
bersatu.
3) Arti Lambang Pancasila Sila ke 3
Sila ke 3 adalah Persatuan Indonesia, dilambangkan dengan pohon beringin
di bagian kiri atas perisai berlatar putih. Pohon beringin merupakan sebuah
pohon besar, hal ini mencerminkan Bangsa Indonesia yang menjadi tempat
berteduh bagi seluruh rakyat Indonesia. Pohon beringin juga berakar
tunjang – sebuah akar tunggal panjang yang tumbuh sangat dalam dbawah
tanah, hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
Pohon beringin juga memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari
rantingnya, hal ini mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan
namun mempunyai berbagai macam latar belakang suku, agama dan budaya
yang berbeda beda dari sabang sampe merauke.
4) Arti Lambang Pancasila Sila ke 4
Sila ke 4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan yang dilambangkan dengan kepala
banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah. Makna lambang ini
Banteng merupakan hewan sosial yang kuat dan sering berkelompok atau
berkumpul, ini menggambarkan bahwa masyarakat harus bermusyawarah
dengan berkumpul atau mendiskusikan sesuatu dalam mengambil
keputusan.
5) Arti Lambang Pancasila Sila ke 5
Sila ke 5 adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang
dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar
putih. Padi dan kapas adalah kebutuhan utama semua masyarakat Indonesia
tanpa melihat status dan kedudukannya, padi melambangkan makanan
pokok, sedangkan kapas melambangkan sandang / pakaian. Ini
mencerminkan persamaan sosial, dimana tidak ada perbedaan dan
kesenjangan sosial/ekonomi antara satu dengan yang lainnya.
LAMPIRAN 3
LKS
1. PPKN
Setelah melihat gambar lambang dan bunyi sila Pancasila lakukan
kegiatan berikut ini bersama teman kelompokmu:
1) Diskusikanlah bersama teman kelompokmu, apa saja makna yang
terdapat dalam sila Pancasila?
2) Carilah informasi mengenai sikap yang mencerminkan sila ke – 1
Pancasila di dalam lingkungan sekolah!
3) Buatlah cerita mengenai sikap dirimu yang telah mencerminkan nilai
dalam sila Pancasila!
LEMBAR PENILAIAN
A. KOGNITIF
1. PPKn
1) Keterampilan menunjukkan gambar dang mengkomunikasikan
hasil diskusi yang sesuai dengan sikap yang mencerminkan sila ke
– 1 Pancasila.

Jawaban:
Pada gambar 1, 3, 4, 5, 6, 8
1. Sikap yang ditunjukkan adalah berdoa sebelum belajar.
3. Tidak menganggu teman yang sedang beribadah.
4. Mendengarkan ceramah di Masjid.
5. Menghargai perbedaan agama.
6. Percaya diri.
7. Berpamitan sebelum berangkat sekolah.
B. AFEKTIF
1. PPKn
1) Keterampilan menunjukkan gambar dan mengkomunikasikan hasil
diskusi yang sesuai dengan sikap yang mencerminkan sila ke – 1
Pancasila.

ASPEK PENILAIAN
Keterampilan Keterampilan
NAMA JUMLAH NILAI/
NO menujukkan mengkomunika-
SISWA SKOR PREDIKAT
gambar sikan
(1-10) (1-10)
1 Septian 7 8 19 75/Baik
2 Budi 9 7 16
3
4
5

Nilai: (Jumlah skor tercapai/jumlah skor tertinggi) X 100

Rubrik Penilaian:
Perlu
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Pendampingan
(86-100) (71-85) (60-70) (≤ 60)
Keterampilan Pengucapan Pengucapan Pengucapan Pengucapan
mengkomuni- kalimat kalimat di kalimat tidak secara
kasikan hasil secara beberapa begitu je;as tapi keseluruhan
diskusi berupa keseluruhan bagian jelas dan masih bisa betul-betul tidak
gambar jelas, tidak dapat ditangkap jelas,
menggumam dimengerti maksudnya menggumam dan
dan dapat oleh pendengar tidak dapat
dimengerti dimengerti

Anda mungkin juga menyukai