Permainan bekel merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat ada juga yang
mengatakan dari Jawa Timur, permainan ini dulunya hanya dijadikan kegiatan mengisi waktu
kekosongan yang ada, tapi sekarang permainan ini dijadikan hiburan bagi anak-anak pedesaan
khususnya anak-anak perempuan.Bekel umumnya di mainkan oleh anak perempuan, tapi anak
laki-laki pun kerap memainkannya permainan ini dapat dimainkan 2-3 pemain secara bergantian.
Bekel merupakan permainan yang mampu melatih koordinasi mata dengan gerakan tangan serta
memiliki beberapa aturan-aturan. Permainan bekel terdiri atas bola bekel dan enam atau lebih biji
bekel.
Adapun cara bermain bekel dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Stage I : Bola di lambungkan ke atas dan si pemain dapat mengambil satu demi satu biji bekel
dan menangkap kembali bola yang dilambungkannya hingga keenam biji bekel. Pemain
mempunyai kesempatan melambungkan bola sebanyak 6 kali dengan rumus 6 :1=6
Stage II: bola di lambungkan ke atas dan pemain berusaha mengambil 2 buah biji bekel secara
berulang hingga keenam biji bekel. Pemain mempunyai kesempatan melambungkn bola
sebanyak 3 kali dengan rumus 6 :2=3
Stage III : : bola di lambungkan ke atas dan pemain berusaha mengambil 3 buah biji bekel secara
berulang hingga keenam biji bekel. Pemain mempunyai kesempatan melambungkn bola
sebanyak 2 kali dengan rumus 6 :3=2
Stage IV : : bola di lambungkan ke atas dan pemain berusaha mengambil 4 buah biji hingga
keenam biji bekel. Pemain mempunyai kesempatan melambungkn bola sebanyak 2 kali dengan
rumus 4+2=6
Stage V : bola di lambungkan ke atas dan pemain berusaha mengambil 5 buah biji bekel hingga
keenam biji bekel. Pemain mempunyai kesempatan melambungkn bola sebanyak 2 kali dengan
rumus 5+1=6
Stage VI : bola di lambungkan ke atas dan pemain berusaha mengambil 6 buah biji bekel secara
bersamaan. Pemain mempunyai kesempatan melambungkan bola sebanyak 1 kali dengan rumus
6 :1=6
Permainan terus berlanjut ke stage-stage berikutnya yaitu "SHIN", "RO ", atau si pemain
melakukan kesalahan yang menyebakan pergantian pemain lainnya.
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau
lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar
sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini
diciptakan pada tahun 1870.
Permainan ini telah lekat dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia serta
telah dimainkan beberapa generasi. Sebenarnya permainan ular tangga terinspirasi atau meniru
permainan dari India yaitu Vaikuntapali atau juga dikenal sebagai Leela atau Moksha Patam
yang muncul pada abad ke-16. Di India permainan ini populer, karena permainan ini juga terkait
dengan filosofi Hindhu yang berkaitan dengan karma, takdir, dan keinginan.
Pada awalnya Vaikuntapali berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan moralitas dan
spiritualitas. Dalam versi aslinya, gambar mendaki tangga dalam papan pemainan untuk
mewakili atau menunjukkan para pemain terhadap nilai perbuatan baik dan pencerahan.
Sementara gambar ular untuk mewakili kejahatan seperti nafsu, amarah, pencurian dan
pembunuhan akan membawa kerugian spritual. Moralitas yang didapat dalam pembelajaran
melalui permainan ini adalah bahwa seseorang akan dapat mencapai keselamatan (moksha)
melalui berbuat baik, sedangkan dengan melakukan suatu kejahatan maka dosa akan diwariskan
pada kehidupan selanjutnya yang berakibat akan menurunnya derajat kehidupan barunya. Dalam
permainan ini, jumlah tangga lebih sedikit dari jumlah ular. Hal ini bertujuan sebagai pengingat
bahwa jalan menuju kebaikan lebih sulit daripada jalan untuk berbuat dosa.
Bagian 1
1. Pahami tujuan dari permainan ini. Tujuan dari permainan ini adalah menjadi pemain
pertama yang mencapai petak atau kotak terakhir dengan bergerak dari satu petak ke petak
lain hingga mencapai petak terakhir. Hampir semua papan memiliki alur jalan yang
berselang-seling. Pada baris pertama, Anda bergerak dari kiri ke kanan, dan setelah naik ke
baris berikutnya, Anda bergerak dari arah sebaliknya (kanan ke kiri), dan seterusnya. [2]
o Ikuti angka yang ada pada papan permainan untuk mengetahui cara Anda
bergerak. Sebagai contoh, jika Anda mengocok dadu dan mendapat angka 5, dan Anda
berada di petak nomor 11, Anda harus menggerakkan pion atau bidak Anda ke petak
nomor 16.
2. Tentukan siapa yang bermain lebih dulu. Setiap pemain harus mengocok dadu untuk
melihat siapa pemain yang mendapatkan angka paling tinggi. Siapa pun yang mendapatkan
angka tertinggi akan menjadi pemain pertama. Setelah pemain pertama mendapatkan
gilirannya, pemain yang duduk di sebelah kirinya akan mendapatkan giliran bermain. Urutan
giliran pemain bergerak dari kiri ke kanan.
Jika ada dua atau lebih pemain yang mendapatkan angka yang sama dan angka tersebut
adalah angka tertinggi, masing-masing dari mereka harus mengocok kembali dadu sekali
lagi untuk menentukan siapa yang menjadi pemain pertama.
2. Kocoklah dadu dan bergeraklah. Untuk mengambil giliran, kocok dadu lagi dan
lihatlah angka yang Anda dapatkan. Ambil pion atau bidak Anda dan majulah beberapa petak
sesuai dengan angka yang muncul di dadu. Sebagai contoh, jika Anda mendapatkan angka 2,
pindahkan pion Anda dua kotak ke petak nomor 2. Pada giliran berikutnya, jika Anda
mendapatkan angka 5, gerakkan pion Anda maju sejauh 5 petak dan berhentilah di petak
nomor 7.
Beberapa orang mengatakan bahwa Anda hanya dapat memasukkan pion ke papan
permainan jika Anda mendapatkan angka 1, dan jika Anda tidak mendapatkan angka 1,
giliran Anda akan dilewatkan. Peraturan ini tidak disarankan untuk diikuti karena
peraturan ini dapat menjadi hal yang mengesalkan bagi pemain-pemain yang kurang
beruntung.
4. Turunlah saat Anda berhenti di petak ular atau parasut. Beberapa versi permainan
ini menggunakan ular, sementara versi-versi yang lain menggunakan parasut. Ular (atau
parasut) membuat Anda harus mundur karena Anda harus menuruninya. Jika Anda berhenti
tepat di petak dengan bagian kepala ular atau bagian atas parasut, turunkan pion Anda hingga
mencapai petak dengan ujung tubuh ular atau ujung parasut.
Jika Anda berhenti di petak yang dilalui tubuh ular atau parasut, atau berhenti di petak
yang memiliki gambar bagian ujung tubuh ular atau parasut, Anda tidak perlu bergerak
naik atau turun. Anda hanya bergerak turun jika Anda berhenti di petak dengan gambar
kepala ular atau bagian atas paratus saja.
5. Ambil giliran tambahan jika Anda mendapatkan angka 6. Jika Anda mengocok dadu dan
mendapatkan angka 6, Anda mendapatkan giliran tambahan. Pertama, pindahkah terlebih
dahulu pion Anda enam petak, kemudian kocok kembali dadu. Jika Anda berhenti di petak
ular atau tangga, ikuti peraturan naik atau turun terlebih dahulu, kemudian kocok kembali
dadu untuk memainkan giliran tambahan Anda. Selama Anda terus mendapatkan angka 6,
Anda dapat terus bergerak.
3. Bersainglah dengan lawan main Anda. Pada variasi ini, setiap pemain akan mulai dari
petak pertama. Saat mendapatkan giliran main, kocoklah dua buah dadu (bukan satu dadu).
Kocoklah satu dadu dan gerakkan pion Anda sesuai dengan angka yang muncul. Kocoklah
dadu yang lain dan gerakkan pion lawan sesuai dengan angka yang muncul pada dadu
tersebut. [9]
o Untuk variasi permainan yang lebih ‘kejam’, dan mungkin lebih panjang, setiap
kali Anda berhenti tepat pada petak yang sama dengan pion pemain lain, pion pemain
lain harus kembali ke awal dan, untuk bisa kembali masuk ke papan permainan, pemain
tersebut harus mengocok dadu.
4. Buatlah agar permainan ular tangga Anda bersifat edukatif. Membuat sendiri set
permainan ular tangga cukup mudah dilakukan (seperti yang nanti akan dijelaskan pada
bagian Tips). Anda dapat menambahkan sentuhan tersendiri dengan menuslikan kata-kata,
pertanyaan sederhana, atau materi-materi edukatif lainnya di beberapa atau semua petak. Di
bawah ini adalah beberapa ide yang dapat Anda coba:
o Untuk membantu anak-anak belajar membaca, tuliskan satu kata sederhana pada
setiap petak. Saat pemain menggerakkan pionnya, ia harus membaca setiap kata pada
petak yang dilaluinya.
o Gunakan permainan ular tangga untuk mengajarkan hal-hal baik pada anak-anak
dan mendorong mereka menjauhi hal-hal yang tidak baik. Sebagai contoh, pada petak
dengan bagian bawah tangga, berikan pesan ‘Saya mengerjakan tugas rumah saya.’
Tangga pada petak tersebut nantinya akan membawa pemain naik ke petak dengan pesan
‘Saya mendapatkan nilai baik.’ Untuk petak dengan mulut ular, tuliskan pesan ‘Saya
tidak makan buah atau sayur hari ini.’ Ular pada petak tersebut nantinya akan membawa
turun pemain ke petak dengan pesan ‘Perutku terasa sakit.’ Dengan begini, anak-anak
dapat mempelajari sebab akibat dari perbuatan-perbuatan tertentu.
Tips
1) Permainan ini memiliki banyak versi digital yang dapat dimainkan melalui peramban atau
diunduh ke perangkat melalui app store (untuk iOS) atau Play Store (untuk Android).
Gunakan kata kunci ‘multiplayer snakes and ladders’ jika Anda ingin bermain dengan teman-
teman Anda.
2) Anda dapat membuat papan permainan ular tangga sendiri dengan mudah. Gunakan bagian
dalam kotak sereal atau karton lainnya sebagai papan Anda. Gambarlah 40 hingga 100 buah
petak yang cukup luas untuk pion kecil (koin kecil ideal untuk menjadi pion). Gambarlah 6
buah tangga dan 6 ekor ular pada petak-petak tertentu, dengan setiap tangga atau ular
menghubungkan satu petak dengan petak yang berbeda. Selalu letakkan ekor ular pada petak
yang Anda inginkan orang-orang untuk turun (satu petak di dekat petak terakhir dapat
menjadi pilihan yang menarik). Lihatlah papan permainan ular tangga yang ada di internet
untuk mendapatkan ide.
Peringatan
1) Jangan langsung bermain variasi permainan yang berbeda. Semua pemain harus setuju untuk
memainkan variasi permainan yang Anda usulkan.
1) Papan ular tangga (baik yang dijual di toko-toko atau pun buatan sendiri).
2) Dadu permainan.
3) Pion untuk pemain (bisa berupa koin, tutup botol, potongan plastik, dan lain-lain).
4) Teman bermain (setidaknya harus ada dua orang pemain).
https://id.wikihow.com/Bermain-Ular-Tangga
http://www.unesco.org/education/educprog/ste/pdf_files/games/snakes.pdf