Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN ANAK

RESUME MATERI PERTEMUAN 2

“Pemahaman Tumbuh Kembang Anak dari Usia 0-17 Tahun”

A. Pengertian Tumbuh Kembang Anak Usia 0-2 th, 2-5 th, 6-12 th, 13-17 th
a. Fase Sensori-motor (0-2 tahun)
Seorang anak mempunyai sifat yang sangat egosentrik dan sangat terpusat pada
diri sendiri. Oleh karena itu kebutuhan pada fase ini bersifat fisik, fungsi ini
menyebabkan si anak cepat menguasainya dan dibekali dengan keterampilan
tersebut melangkah ke fase berikutnya.
b. Fase Pra-operasional (2-7 tahun)
Fase ini dibagi menjadi dua, yaitu fase para konseptual dan fase intuitif. Fase pra
konseptual (2-4 tahun). Disini anak mulai mengembangkan ke- mampuan bahasa
yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan bermasyarakat dengan dunia
kecilnya. Fase intuitif (4-7 tahun) anak makin mampu bermasyarakat namun ia
belum dapat berfikir secara timbal balik. Ia banyak memperhatikan dan meniru
perilaku orang dewasa.
c. Fase Operasional Konkrit (7-11 tahun)
Pengalaman dan kemampuan yang diperoleh pada fase sebelumnya men- jadi
mantap. Ia mulai belajar untuk menyesuaikan diri dengan teman- temannyadan
belajar menerima pendapat yang berbeda dari pendapatnya sendiri.
d. Fase Operasional Formal (11-16 tahun)
Pada fase akhir ini kemampuan berfikir anak akan mencapai taraf kemampuan
berfikir orang dewasa. Tercapainya kemampuan ini memungkinkan remaja
untuk masuk ke dalam dunia pendidikan yang lebih kompleks, yaitu dunia
pendidikan tinggi.

B. Tumbuh Kembang Anak dari Segi Fisik, Bahasa, Sosial, Motorik, Intelektual,
Moral & Perkembangan Kepribadian
1. Tumbuh kembang fisis
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukuaran besar dan fungsi
organisme atau individu. Perubahan fungsi ini bervariasi dari fungsi tingkat
molekular yang sederhana seperti aktivasi enzim terhadap diferensiasi sel, sam-
pai kepada psoses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisis pa-
da masa pubertas dan remaja.
2. Tumbuh kembang intelektual
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan
kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti
berbicara, bermain, berhitung atau membaca.
3. Tumbuh kembang emosional
Proses tumbuh kembang emosional bergantung kepada kemampuan bayi untuk
membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta dan berkasih sa- yang,
kemampuan untuk menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan kemampuan
untuk rangsangan agersif.
4. Tumbuh kembang Bahasa
bahasa Bzoch (2004) membagi tahapan perkembangan bahasa anak dari lahir
sampai usia 3 tahun dalam empat stadium. Keempat stadium itu dapat dilihat
berikut ini.
1) Perkembangan Bahasa Bayi sebagai Komunikasi Prelinguistik
Fase ini, berlangsung pada umur 0-3 bulan Bayi baru lahir belum bisa
menggabungkan elemen bahasa, baik dari segi isi, bentuk, maupun
pemakaian bahasa. Periode ini disebut prelinguistik. Pada tahap ini, bayi yang
baru lahir hanya bereaksi terhadap suara untuk mengembangkan
pendengarannya walaupun belum mampu secara baik untuk mengembangkan
bahasa dan pemakaiannya.
2) Kata-kata Pertama : Transisi ke Bahasa Anak
Fase ini berlangsung pada umur 3-9 bulan. Salah satu perkembangan bahasa
utama milestone adalah pengucapan kata-kata pertama yang terjadi pada
akhir tahun pertama, berlanjut sampai satu setengah tahun saat pertumbuhan
kosakata berlangsung cepat, juga tanda dimulainya pembetukan kalimat awal.
Berkembangnya kemampuan kognitif, adanya kontrol, dan interpretasi
emosional. Periode ini kita sudah dapat memberi arti pada kata-kata pertama
anak. Arti kata-kata pertama mereka dapat merujuk ke benda, orang, tempat,
dan kejadian-kejadian di seputar lingkungan awal anak.
3) Perkembangan Kosakata yang Cepat - Pembentukan Kalimat Awal.
Fase ini terjadi pada umur 9-18 bulan. Bentuk kata-kata pertama menjadi
banyak dan dimulainya produksi kalimat. Perkembangan komprehensif dan
produksi kata-kata berlangsung cepat pada sekitar umur 18 bulan. Anak mulai
bisa menggabungkan kata benda dengan kata kerja yang kemudian
menghasilkan kalimat. Dalam fase ini kalimat sederhana yang diperoleh dari
orang tuanya ataupun yang tersimpan dari ingatan anak yang didapat dari
lingkungan keluarga, misalnya minum susu, mama papa, mau makan dan mau
ini.
4) Dari Percakapan Bayi menjadi Registrasi Anak Pra-sekolah yang Menyerupai
Orang Dewasa
Dalam Fase ini anak mengkategorikan benda, anak sudah juga mengetahui
konsep tentang misalnya binatang (kucing, burung, anjing, ikan, dll), melihat
bentuk lingkaran anak berpikir itu adalah bola, dalam mengkategorikan
orang, anak sudah mengetahui mana orang tuanya, saudaranya dan teman-
teman sepermainannya, dalam peristiwa yang anak dapatkan, ingatan secara
lengkap misalnya menceritakan kegiatan rutinitas di pagi hari secara
sederhana dengan memberitahukan apa yang sudah dilakukan.
5. Tumbuh kembang motoric
1) Motorik Kasar
a) Kelompok Usia 2 - < 3 tahun
(1)Berjalan sambil berjinjit
(2)Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki
(3)Melempar dan menangkap bola
(4)Menari mengikuti irama
(5)Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan
berpegangan
b) Kelompok Usia 3 - < 4 Tahun
(1)Berlali dengan membawa sesuatu yang ringan (bola)
(2)Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan kaki
bergantian
(3)Meniti di atas papan yang cukup lebar
(4)Melompat tuun dari ketinggian 20 m (dibawah tinggi lutut anak)
(5)Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan pohon,
kelinci melompat)
2) Motorik Halus
a) Kelompok Usia 2 – < 3 Tahun
(1)Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari
(2)Melipat kertas meskipun belum lurus
(3)Menggunting kertas tanpa pola
(4)Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti
sikat gigi, sendok
b) Kelompok Usia 3 - < 4 Tahun
(1)Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung
(mangkuk, ember)
(2)Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil, biji-
bijian)
6. Tumbuh kembang moral
Perkembangan moral berhubungan dengan peraturan-peraturan dan nilai-nilai
mengenai apa yang harus dilakukan seseorang dalam interaksinya dengan orang
lain (Sandrock, 2003), yang meliputi bagaimana Anak/Remaja
mempertimbangkan peraturan untuk melakukan perilaku yang sesuai dengan
etika; bagaimana Anak/remaja bertingkah laku dalam situasi sebenarnya dan
bagaimana perasaan Anak/remaja tenang masalah moral.
Pada masa perkembangan moral, Anak/Remaja memiliki dorongan untuk
melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Anak/Remaja
berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya saja tetapi juga
psikologis seperti rasa puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari
orang lain mengenai tindakannya. Dalam tahapan perkembangan moral
Kohlberg (dalam Desmita, 2013), tingkat penalaran moral remaja pada tahap
konvensional dimana suatu perbuatan dinilai baik oleh remaja apabila mematuhi
harapan otoritas atau kelompok teman sebayanya.

REFERENSI
NASUTION, D.A.D., AIRLANGGA, E. and SINAGA, N., 2021. GAMBARAN
KARAKTERISTIK ANAK PENDERITA TB PARU PADA ANAK USIA
0–17 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN. JURNAL
ILMIAH MAKSITEK, 6(2), pp.128-134.
Sulistyawati, A., 2016. Dukungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terhadap
Tumbuh Kembang Anak. Jurnal Ilmu Kebidanan, 2(2), pp.71-78.
Sulistyawati, A., 2016. Dukungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terhadap
Tumbuh Kembang Anak. Jurnal Ilmu Kebidanan, 2(2), pp.71-78.

Anda mungkin juga menyukai