Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KELOMPOK 5

PEMBELAJARAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR


“MENGASESMEN DAN MEMBUAT PROGRAM TERHADAP ANAK BERKESULITAN
BELAJAR”

Disusun Oleh :

Ina Yatul Mardiah (20003017)


Cahaya Sha’adah Aiyoti (20003056)
Medioni Putri Sani (20003124)

Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Irdamurni, M.Pd

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan menambah wawasan kita
semua. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Hj. Irdamurni, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kelompok tekuni.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kami hanyalah
manusia biasa yang memiliki wawasan terbatas dan tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Padang, 03 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I ...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ........................................................................................................................ `1

Latar belakang........................................................................................................................................... 1
Rumusan masalah ..................................................................................................................................... 1
Tujuan ....................................................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN .............................................................................................................................2

Program intervensi anak gangguan kognitif ............................................................................................. 2


BAB III............................................................................................................................................5

PENUTUP.......................................................................................................................................5

Kesimpulan ............................................................................................................................................... 5
Saran ......................................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Proses belajar mengajar merupakan salah satu aspek penilaian hasil belajar. Penilaian
hasil belajar dilakukan sejak awal, proses dan akhir pembelajaran, dan meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar yang menyeluruh tersebut
sangat bermanfaat untuk perkembangan pencapaian hasil belajar peserta didik dan umpan
balik bagi guru. Peran guru sebagai evaluator hendaknya dilakukan secara baik sehingga
membawa akibat yang baik bagi peserta didik, dimana guru dapat merancang kembali,
memperbaiki program pembelajaran yang sudah dilakukannya. Salah satu fungsi evaluasi
adalah fungsi diagnostik yaitu untuk mengetahui penyebab peserta didik mengalami kesulitan
dalam belajar. Guru perlu mengetahui penyebab kesulitan belajar peserta didiknya agar
bantuan yang diberikannya nanti sesuai dengan penyebabnya.
Pentingnya memahami penyebab kesulitan belajar peserta didik inilah yang perlu
ditingkatkan oleh seorang guru sehingga guru dapat memperbaikinya dalam kegiatan belajar
mengajar berikutnya. Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik yang satu dengan yang
lain ada yang sama dan ada yang berbeda. Selain faktor penyebab kesulitan belajar, guru juga
perlu mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar peserta didiknya. Faktor penyebab kesulitan
belajar dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal peserta
didik. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri peserta didik sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yaitu dari faktor lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan media. Faktor penyebab kesulitan belajar perlu
diidentifikasi dan dilakukan asesmen agar kesulitan belajar dapat diatasi dengan tepat.
B. Rumusan masalah
Bagaimana bentuk program intervensi anak dengan gangguan kognitif?
C. Tujuan
Untuk mengetahui program apa saja yang dapat di lakukan dalam mengintervensi anak
dengan gangguan kognitif,

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Intervensi Anak Gangguan Kognitif


1. Intervensi melalui penggunaan media dan sumber belajar
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan
minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik (Hamalik, 1986). Adapun
klasifikasi media pembelajaran antara lain:
a. Media Visual merupakan setiap bentuk media yang memiliki bentuk fisik
nyata yang dapat dilihat, dibaca, dan diraba. Jika dibandingkan dengan media
– media pembelajaran lainnya, media visual cenderung jauh lebih mudah
untuk ditemukan. Beberapa contoh media visual yaitu gambar, foto, buku,
majalah, alat peraga, dan lain – lain.
b. Media Audio merupakan media yang hanya dapat diakses melalui organ
pendengaran. Beberapa bentuk media audio yaitu suara, lagu, siaran radio,
audio CD, dan lain – lain.
c. Media Audio- Visual merupakan jenis media yang mencakup media audio
(dapat didengar) dan media visual (dapat dilihat). Beberapa contoh media
audio visual yaitu siaran televisi, pertunjukan drama, teater, film layar lebar,
dan lain – lain.
d. Multimedia Interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, video dan animasi, dimana hasil
penggabungan unsur- unsur tersebut akan menampilkan informasi yang lebih
interaktif.
2. Intervensi melalui penggunaan strategi pembelajaran
a. Strategi Belajar Peserta didik Visual
Dorong peserta didik visual membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan
mereka. Adapun strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai berikut:
1) Gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna, lebih bagus lagi jika
ditambah variasi garis, lingkaran, grafik maupun gambar. Lalu,

4
gantungkan kertas yang memuat informasi penting di sekeliling ruangan
pada saat guru menyajikannya.
2) Dorong peserta didik untuk menggambarkan informasi, dengan
menggunakan peta, diagram dan warna. Berikan waktu untuk
membuatnya.
3) Berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi; bergeraklah diantara
segmen.
4) Bagikan salinan frase-frase kunci atau garis besar pelajaran, sisakan ruang
kosong untuk catatan.
5) Beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, dorong peserta
didik menyusun pelajaran mereka dengan aneka warna.
6) Gunakan bahasa ikon dalam mengajar, dengan menciptakan simbol visual
atau ikon yang mewakili konsep kunci (Bobbi Deporter & Hernacki, 2016)
b. Strategi Belajar Peserta didik Auditori
Para peserta didik auditori lebih suka merekam pada kaset daripada mencatat,
karena mereka suka mendengarkan informasi secara berulang-ulang. Mereka
mungkin mengulang sendiri dengan keras apa yang guru mereka sampaikan.
Mereka menyimak, hanya saja mereka suka mendengarkannya lagi. Jika guru
melihat mereka kesulitan pada suatu konsep, guru bisa membantu mereka
dengan mengupayakan mereka berbicara dengan diri mereka sendiri untuk
memahaminya. Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Gunakan variasi vokal (perubahan nada, kecepatan, dan volume) dalam
presentasi.
2) Ajarkan sesuai dengan cara guru melakukan evaluasi: jika guru
menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi
itu dengan cara yang sama. Gunakan pengulangan, minta peserta didik
menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.
3) Setelah tiap segmen pengajaran, minta peserta didik memberitahukan
teman disebelahnya satu hal yang dia pelajari.
4) Nyanyikan konsep kunci atau minta peserta didik mengarang lagu
mengenai konsep itu.
5) Kembangkan dan dorong peserta didik untuk memikirkan cara untuk
menghafal konsep kunci.

5
6) Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (Bobbi Deporter &
Hernacki, 2016).
c. Strategi Belajar Peserta didik Kinestetik
Para peserta didik kinestetik menyukai proyek terapan. Lakon pendek dan lucu
terbukti dapat membantu belajar mereka. Peserta didik kinestetik suka belajar
dengan bergerak, paling baik menghafal informasi dengan mengasosiasikan
gerakan dengan setiap fakta. Strategi yang dapat digunakan sebagai berikut:
1) Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan
menekankan konsep-konsep kunci.
2) Ciptakan simulasi konsep agar peserta didik mengalaminya.
3) Jika bekerja dengan peserta didik perseorangan, berikan bimbingan paralel
dengan duduk disebelahnya, bukan di depan atau di belakangnya.
4) Ajak berbicara dengan setiap peserta didik secara pribadi setiap hari,
sekalipun hanya salam kepada para peserta didik saat mereka masuk atau
ucapan “Ibu senang kamu berpartisipasi” saat mereka keluar kelas.
5) Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
6) Ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar guru kepada
peserta didik , dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
7) Izinkan peserta didik berjalan-jalan di kelas (DePorter, Reardon, & Singer-
Nourie, 2010).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program intervensi dapat di lakukan melalui 2 bentuk yakni intervensi melalui
penggunaan media dan sumber belajar beserta intervensi melalui penggunaan strategi
pembelajaran. Intervensi melalui media dan suber belajar adalah Pemanfaatan media dalam
pembelajaran yang dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta
didik (Hamalik, 1986). Contoh pemanfaatan medianya yaitu multimedia interaktif, media
visual, media audio dan media audio-visual. Sedangkan intervensi melalui strategi
pembelajaran adalah melakukan intervensi berdasarkan minat belajar anak yang di bagi menjadi
3 yakni visual, audio dan kinestetik.
B. Saran
Dari pembahasan diatas mungkin saja masih banyak kekurangan dalam penyampaian
materi maupun cara penyusunannya. maka saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca agar semakin baik makalah yang akan kami buat kedepannya.

7
DAFTAR REFERENSI
Maryani, I., Fatmawati, L., Erviana, V. Y., Wangid, M. N., & Mustadi, A. (2018). Model
intervensi gangguan kesulitan belajar. Ika Maryani.

Urbayatun, S., Fatmawati, L., Erviana, V. Y., & Maryani, I. (2019). KESULITAN BELAJAR &
GANGGUAN PSIKOLOGIS RINGAN PADA ANAK: Implementasi pada Anak Usia
Sekolah Dasar. K-Media.

Anda mungkin juga menyukai