NIM : 20003054
B. Tes Pendengaran
Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda hanya dengan alasan usia anak belum
memungkinkan untuk dilakukan tes pendengaran. Tanpa program skrining
pendengaran, gangguan pendengaran baru diketahui pada usia 18-24 bulan. Tes
pendengaran secara obyektif di bidang audiologi dengan peralatan elektrofisiologik
saat ini sudah banyak dikembangkan di beberapa Rumah Sakit dan klinik seperti
ABR, ASSR, elektroakustik imitans dan OAE yang sangat berharga dalam
diagnostik fungsi pendengaran secara dini tidak tergantung usia. Akan tetapi
masalahnya adalah tidak semua Rumah Sakit memiliki peralatan tersebut dan biaya
pemeriksaan yang relatif mahal. Sekalipun sudah ada tes elektrofisiologik yang
canggih, tes pendengaran dengan pengamatan tingkah laku anak terhadap rangsang
suara (behaviour observation audiometry), tetap harus dilakukan di bidang
audiologi pediatri.
C. Asesmen Kecerdasan
Tingkat kecerdasan anak perlu diukur dengan asesmen kecerdasan. Dengan
asesmen kecerdasan guru dapat menilai kemampuan anak, hambatan apa yang
mempengaruhi tingkat kecerdasaannya dan apa solusi yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan belajarnya. Salah satu bentuk asesmen kecerdasan adalh IST
(inteligenz structure test) yang bertujuan untuk mengukur kecerdasan umum dan
khusus. subtes yang pada IST terdiri dari melengkapi kalimat (SE), persamaan kata
aspek yang diukur adalah kecepatan menangkap dan menyerap informasi, analogi
verbal (AN) berupa anilisis, judgement, dan kesimpulan. GE aspek yang diukur
berupa nalar yang logis, ingatan (ME) yang diukur berupa ingatan, perhatian dan
konsentrasi, dan berhitung (RA) berupa pemecahan masalah praktis dalam
hitungan.
D. Asesmen Kemampuan Keterampilan Perseptual dan Motorik
Kemampuan perseptual berguna untuk memahami segala sesuatu yang ada di
sekitar, sehingga seseorang mampu berbuat atau melakukan tindakan tertentu
sesuai dengan situasi yang dihadapi. Misalnya ketika seseorang sedang bermain
bola, ia dapat melihat bola dan memahami situasi bola, sehingga ia dapat
memainkan bola sesuai dengan situasi. Gangguan pendengaran pada anak
tunarungu dapat menyebabkan munculnya gangguan perseptual motorik karena
keterampilan perseptual motorik dibentuk dari tiga komponen yaitu kesadaran
tubuh, kesadaran ruang, kesadaran arah dan kesadaran tempo. ruang lingkup
perkembangan motorik meliputi:
a. Kemampuan untuk melakukan gerakan kasar (gross motor)
b. Kemampuan untuk melakukan gerakan halus (fine motor)
c. Kemampuan dalam keseimbangan (balance)
d. Kemampuan koordinasi (coordination)