Anda di halaman 1dari 9

Makalah Tentang Balita

Mei 25, 2010


Vhyrda Tak Berkategori 1 Komentar
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Balita merupakan singkatan bawah lima tahun, salah satu periode usia manusia dengan
rentang usia dua hingga lima tahun. Ada juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah.
Pada fase ini, anak berkembang dengan sangat pesat.
Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan
kuat. Karenanya, memberikan yang terbaik untuk anak adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu
orang tua harus memahami tumbuh kembang tubuh dan otak anaknya, terutama pada masa
balita.
Pada periode ini, balita memiliki ciri khas perkembangan sebagai berikut :
Perkembangan fisik: Di awal balita, pertambahan berat badan menurun disebabkan
banyaknya energi untuk bergerak. Perkembangan psikologis:Dari sisi psikomotor, balita
mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion), seperti berlari, memanjat, melompat,
berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan
tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce,
menulis, menggambar, menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta
memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.
Dari sisi kognitif, pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa balita
bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosakata rata-rata
balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosakata. Pada usia tiga
tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari
tata bahasa dari bahasa ibunya.
Balita juga mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, Balita mulai
memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis
kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya.
1. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui nutrisi penting apa saja yang diperlukan balita di masa golden
years
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi sifat pemalu pada anak
3. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan balita
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan mengarahkan anak hiperaktif
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengajar balita membaca
1. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Nutrisi penting apa saja yang diperlukan balita di masa golden years ?
2. Bagaimana cara mengatasi sifat pemalu pada anak ?
3. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan balita
4. Bagaimana cara mengatasi dan mengarahkan anak hiperaktif ?
5. Bagaimana cara mengajar balita membaca ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. ARTIKEL I

NUTRISI PENTING DI MASA GOLDEN YEARS


Lima tahun pertama merupakan masa terpenting dalam kehidupan manusia, inilah yang
disebut masa emas. Pada masa ini, perubahan dalam kemampuan terbesar terjadi pada balita,
termasuk pertumbuhan otak yang paling pesat, setelah itu pertumbuhan otak akan menurun
seiring dengan bertambahnya umur.
Secara umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak
pada masa emas diperlukan zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein) dan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral). Khusus untuk pertumbuhan otak, lemak, terutama asam-asam
lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid = PUFA) seperti omega 3 dan omega 6 yang
merupakan bahan baku pembungkus serabut saraf dalam otak, juga sangat dibutuhkan.
Selain itu, protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun. Dalam
kaitannya dengan proses kerja otak, protein, terutama dalam bentuk asam amino seperti
glisin, glutamate, dan tryptophan, sangat diperlukan membentuk neurotransmitter penghantar
impuls saraf. Sedangkan vitamin berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga daya
tahan serta membantu kelancaran proses metabolisme lain di dalam tubuh. Kelompok vitamin
B kompleks (B1, B2, B6, B12 dan asam folat) diperlukan guna pembentukan neurotransmiter.

Mineral yang penting dalam membantu meningkatkan kecerdasan berfikir pada masa emas,
adalah zat besi (Fe) dan Iodium. Kekurangan zat besi dalam tubuh menyebabkan
kemampuan pengangkutan oksigen untuk sel-sel darah merah ke seluruh tubuh termasuk ke
organ otak berkurang. Sedangkan Iodium diperlukan untuk kerja kelenjar tiroid yang
menghasilkan hormon tiroksin yang mengontrol laju metabolisme.
Untuk memenuhi zat gizi, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang pertama dan utama
bagi anak usia 0-6 bulan. Komposisi zat gizi ASI sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan
gizi anak. Namun, setelah usia 6 bulan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak,
ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi, oleh karena itu anak harus diberikan MPASI
(Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Namun Air Susu Ibu sebaiknya anak tetap diberi ASI
hingga usia dua tahun.
Jika balita minum susu, khususnya susu pertumbuhan untuk anak, harus dipersiapkan secara
higienis dan tidak merusak kandungan gizi di dalamnya. Untuk menyeduh susu, panaskan air
hingga mendidih (80100 derajat celsius) lalu dinginkan hingga suhu hangat (suam-suam
kuku) dan air dapat digunakan untuk menyeduh susu. Jika susu digunakan sebagai bahan
campuran untuk membuat makanan maka sebaiknya jangan dipanaskan terlalu lama dalam
suhu tinggi, karena hal tersebut dapat merusak kandungan gizi dalam susu terutama protein,
vitamin dan asam lemak omega 3 dan omega 6.
http://ibudanbalita.com/pojokcerdas/berikan-nutrisi-dan-stimulasi-terbaik-pada-masa-emasperkembangan-otak-golden-years
B. ARTIKEL 2
CARA MENGATASI SIFAT PEMALU PADA BUAH HATI
Banyak orang tua merasa khawatir saat menghadapi perilaku anaknya yang cenderung
pemalu, seringkali sang buah hati cenderung merasa minder dan menemui kesulitan saat
harus bersosialisasi dalam bermasyarakat.
Rasa malu dan minder memang kerap kali disamaratakan, hingga sebagian dari orang tua pun
sulit membedakan apakah buah hati mereka termasuk golongan anak pemalu ataukah anak
yang minder.Sebelum mengupas lebih lanjut mengenai cara mendidik anak untuk mengatasi
rasa malu yang berlebihan, ada baiknya dijabarkan terlebih dahulu perbedaan antara pemalu
dan minder. Karakter pemalu adalah bawaan lahir yang melekat pada seorang anak dan bisa
jelas terlihat sejak seorang masih bayi atau balita. Sedangkan minder atau rendah diri muncul
karena bentukan sosial. Sifat pemalu akan bertambah bila anak jarang diajak bersosialisasi
oleh orang tuanya. Sebaliknya karakter ini pun bisa dilunakkan oleh lingkungan mesti tak
akan hilang seluruhnya.
Namun untuk itu diperlukan upaya serius dari kedua orang tua dengan melalui berbagai cara
berikut :
1. Cari tau sumber penyebab rasa malu
Perhatikan di mana buah hati sering merasa malu dan menarik diri; di sekolah? di
sekitar rumah? Atau hampir di setiap kesempatan di luar rumah? Umumnya, anak
memerlukan bimbingan interaksi sosial, khususnya tentang percakapan umum dengan
lingkunganya.

2. Berikan contoh perilaku yang baik saat bersosialisasi


Berilah contoh, seperti memulai ucapan salam dan menjabat tangan saat bertemu
dengan orang lain. Jangan lupa memperkenalkan mereka dengan buah hati, bila ia
belum mengenal mereka. Jangan pernah meremehkan orang lain didepan anak atau
berlalu dihadapan tanpa mengucapkan permisi.
3. Ajarkan tehnik sosialisasi
Undanglah kerabat atau teman bermain yang seusia buah hati, lalu tunjukkan caranya
memperlakukan teman atau tamu dengan baik.
4. Ajarkan untuk berani mengambil resiko
Buah hati yang pemalu ummnya mudah merasa cemas, takut salah, takut
ditertawakan, takut menyinggung orang lain dan lain-lain. Ajarkanlah untuk tidak
terlalu mencemaskan hal-hal tersebut, selama tidak merugikan dirinya dan orang lain.
5. Bantu proses perubahan secara bertahap
Tentu saja tak mungkin berharap perilaku anak pemalu dapat berubah dalam waktu
singkat. Ingatkan ia pada prinsip awal.
6. Bantulah memilih bakat atau hobi yang sesuai minatnya
Biasanya anak pemalu cepat mengambil kesimpulan yang kadang digeneralisir.
Misalnya setelah mencoba bulutangkis dan dia tidak suka anak bisa mengambil
kesimpulan saya tidak suka olahraga. Maka bersabarlah dalam menggali bakat dan
hobinya.
7. Bantulah ia menata emosi
Beri rasa nyaman bagi perasaannya, sebab umumnya anak pemalu sangat sensitif dan
mudah putus asa.
8. Ajarkan toleransi dan menghargai orang lain
Beri pengertian bahwa setiap orang belum tentu melakukan hal-hal yang benar. Hal
ini bisa dimulai orang tua dengan mentolerir kesalahan buah hati dan tetap
memberikan penghargaan terhadap dirinya.
9. Mintalah bantuan tenaga ahli
Bila berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum ada perubahan kearah yang
positif, maka cobalah mencari bantuan ahlinya.
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=135&catid=9
C. ARTIKEL 3
MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK BALITA DENGAN CEPAT DAN PASTI
TIPS AMPUH UNTUK ORANGTUA YANG KEDUANYA BEKERJA
0leh : Taufan Surana
Jika anda masih ingat dengan hasil penelitian terbaru yang dimuat di website
http://www.balitacerdas.com, disitu ditulis :TIGA TAHUN PERTAMA dalam kehidupan

anak merupakan masa yang paling sensitif, yang akan sangat menentukan perkembangan otak
dan kehidupannya di masa mendatang.
Mengapa begitu ?
Bagian terpenting tubuh kita, yaitu otak, tumbuh dengan sangat pesat pada awal kehidupan,
dan akan mencapai 70-80% pada 3 tahun pertama. Bayangkan, Otak yang begitu penting ini
ternyata sebagian besar ditentukan pada awal kehidupan kita. Saya sempat shock membaca
hasil penelitian ini. Artinya, jika anda menginginkan anak anda tumbuh dengan kondisi yang
terbaik, maka anda harus menginvestasikan waktu dan apapun pada 3 tahun pertama ini, lebih
dari waktu yang lain. Jika anda mengabaikan begitu saja rentang waktu 3 tahun pertama ini,
maka anak anda tidak akan berkembang dengan maksimal, dan anak anda akan menjadi anak
yang biasa-biasa saja.
Apakah itu yang anda inginkan ? Tentu saja tidak !
Jika kita sebagai orangtua bisa melakukan yang terbaik bagi anak, maka itulah kewajiban kita
untuk memberikan hak anak kita. Di buku berbahasa Jepang yang berjudul Anak Cerdas
dengan IQ 200 Ditentukan oleh ibunya, dicantumkan hasil interview terhadap banyak sekali
ibu yang berhasil mendidik anaknya menjadi sangat cerdas sekali. Intinya, peran ibu yang
benar pada 3 tahun pertama akan sangat menentukan kecerdasan anaknya. Maksud kata yang
benar disini, tidak ada hubungannya apakah sang ibu tersebut bekerja ataukah sebagai ibu
rumah tangga secara full-time.
Disini saya akan sampaikan tips yang sangat ampuh yang harus dilakukan oleh ibu, terutama
ibu yang bekerja karena waktu bersama dengan anak sangat terbatas. Tetapi sebenarnya juga
perlu diperhatikan oleh ibu rumah tangga yang full-time, karena biasanya, karena merasa
punya waktu banyak dengan anak, tetapi justru tidak segera dilakukan dengan konsisten.
TIPS PERTAMA
Berikan waktu 1 jam khusus untuk setiap harinya, tanpa boleh diganggu gugat oleh kegiatan
lain, untuk anak anda untuk berinteraksi dengan kegiatan yang efektif bagi perkembangan
kecerdasannya. Untuk memberikan gambaran yang nyata, saya terjemahkan saja garis besar
salah satu hasil wawancara di buku yang saya sebutkan diatas tadi. Seorang ibu yang
sekaligus wanita karir yang bernama Sakane berhasil mendidik anaknya, Akio (3 th 5 bln)
mencapai IQ 198. (catatan : IQ rata-rata anak pada umumnya adalah 90 s.d. 109). Sebagai
seorang wanita karir, Ms. Sakane terpaksa harus menitipkan Akio di Tempat Penitipan Anak
sejak usia 3 bulan, dari pagi dan dijemput jam 5:30 sore. Tiba di rumah biasanya sekitar jam
6 lebih. Setelah itu, sebelum menyiapkan makan malam pada jam 7:30, Ms. Sakane
memberikan waktu khusus selama 1 jam kepada Akio untuk melakukan program pendidikan
anak.
Ms. Sakane bercerita : Karena saya bekerja, waktu 30 menit sebelum membawa Akio ke
TPA dan 1 jam setelah pulang ke rumah merupakan waktu yang sangat berharga. Waktu 1
jam ini, jika saya melakukan hal-hal lain yang bermacam-macam akan menjadi waktu yang
hilang begitu saja. Tetapi waktu 1 jam ini saya tentukan khusus untuk Akio, tanpa melakukan
hal lain apapun juga. Saya gunting gambar-gambar binatang dan gambar yang menarik
lainnya dari buku/ majalah, kemudian saya buat kartu bergambar dan saya tunjukkan kepada
Akio satu-per-satu.

Pada awalnya saya berpikir, apakah ada artinya saya mengajarkan hal-hal kecil ini. Tapi,
karena saya pernah mendengar bahwa hal ini sangat baik untuk olah raga otak, maka saya
teruskan juga. Anak saya sepertinya sangat senang sekali melihat gambar yang berubah
dengan cepat dan terus-menerus, dia melihatnya dengan sungguh-sungguh. Pada awalnya
saya khawatir apakah hal ini ada hasilnya, tetapi begitu Akio mulai bisa bicara, saya menjadi
yakin dan berpikir, Oo.. ternyata dia mengerti !. Setelah itu saya perkenalkan dengan
DOTS CARD (kartu untuk belajar berhitung), dan menjadi mahir berhitung tambahkurang-kali-bagi. Sekarang Akio sudah mulai bisa perhitungan akar dan persamaan tingkat
tinggi. Sayapun menjadi bangga kepada diri saya sendiri. Sekarang, jika saya pulang, dia
langsung membawa dots card dan berkata, Mainan ini yoook. Dari situ kita bisa melihat
bahwa jika waktu yang sebentar itu hanya untuk bermain yang tidak jelas, maka waktu
tersebut akan hilang begitu saja. Dengan hal-hal seperti diatas, akan besar sekali manfaat
yang diperoleh oleh anak kita.
Pengalaman saya sendiri, setelah beberapa bulan menerapkan hal yang sama kepada kedua
anak saya, Rihan (4 tahun) dan Afi (1 tahun 4 bulan), hasilnya cukup mulai kelihatan. Rihan
sudah sangat lancar membaca Bahasa Jepang (huruf Hiragana dan Katakana) sejak usia 3
tahun. Untuk Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, kelihatan berkembang dengan lebih baik
berkat penerapan kartu bergambar tersebut (istilah populer dalam pendidikan anak adalah
FLASH CARD). Sedangkan Afi, walaupun belum bisa berbicara, sudah kelihatan sekali
senang dengan huruf dan buku. Bangun tidur pagi, dia biasanya langsung mengambil
bukunya untuk minta dibacakan ataupun dia lihat-lihat sendiri. Kelihatan sangat lucu sekali
melihat anak seusia Afi membaca buku sendiri sambil kadang-kadang mengeluarkan suara
yang bermacam-macam.
Jadi, jika anda belum melakukan hal yang sama, segera anda lakukan permainan ini kepada
anak anda. Cukup hanya 1 jam sehari, tetapi pengaruhnya sangat luar biasa dan ini sudah
terbukti. Di buku yang saya sebutkan di atas dikatakan bahwa saat ini di Jepang sedang
terjadi Revolusi Secara Diam-Diam dalam pembelajaran anak usia dini ( 0-3 tahun ). Dan
sayapun merasakannya dengan melihat semakin banyaknya masalah pembelajaran usia dini
dibahas di media massa. Selain itu, di grup 4 tahun sekolahnya Rihan (selevel TK A di
Indonesia), semuanya sudah lancar membaca. Jika kita tidak segera melakukan hal yang sama
kepada anak-anak kita, akan semakin tertinggallah bangsa kita ini. Marilah kita ikut
mencerdaskan generasi masa depan kita dengan dimulai dari keluarga kita sendiri.
TIPS KEDUA
Untuk para orangtua yang bekerja, anda perlu memonitor dan memberikan pengarahan yang
benar kepada babysitter atau siapa saja yang mengasuh anak anda tentang kegiatan yang
perlu dilakukan oleh anak anda selama anda tidak di rumah.
Buatlah daftar kegiatan anak anda dengan jelas, sehingga babysitter anda tahu apa yang harus
dilakukan setiap harinya dalam hal kegiatan yang mampu memberikan stimulasi pada
perkembangan kecerdasan anak, baik kecerdasan intelektual, emosi maupun perkembangan
fisik dan sosialnya. Jangan sampai babysitter anda hanya bertugas menjaga saja, tanpa
memberikan stimulasi-stimulasi yang sangat diperlukan oleh anak anda. Akan sangat kasihan
sekali anak anda nantinya, jika lingkungannya di masa yang sangat haus akan stimulasi ini
ternyata tidak memberikan haknya yang akan menjadi harta yang paling berharga di masa
depan.

Cara yang pernah kami lakukan ternyata sangat efektif dan mudah diikuti oleh babysitter
kami dulu. Sayangnya, cara pembuatan daftar tersebut tidak bisa dijelaskan dengan baik
melalui newsletter ini, karena diperlukan gambar tabel kegiatan. Jika anda mempunyai eBook
3 Tahun Pertama yang Menentukan, saya anjurkan sekali untuk segera menerapkan cara
kami tersebut, seperti yang dijelaskan di bagian Memilih Pengasuh Anak yang Berkualitas,
yang merupakan salah satu dari 10 Tindakan Penting untuk Merangsang Perkembangan
Otak Anak. Jika anda belum punya eBook 3 Tahun Pertama yang Menentukan, saya
anjurkan sekali untuk segera mendapatkannya, karena informasi yang tersedia sangat penting
untuk diterapkan demi masa depan anak anda.
Ingatlah selalu, waktu terpenting dalam kehidupan anak anda terus berjalan dengan cepat. its
now or never ! Selamat menerapkan tips diatas dengan konsisten setiap harinya.
http://www.balitacerdas.com/kembang/cerdas.html
D. ARTIKEL 4
MENGARAHKAN ANAK HIPERAKTIF
Ada dua ketakutan kaum ibu menyangkut anaknya, autis dan hiperaktif. Jika anaknya terkena
autis, ibu akan sangat gugup karena anaknya tak fokus, cenderung pendiam dan sulit
beradaptasi. Jika hiperaktif malah gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, ratarata anak autis dan hiperaktif punya kecerdasan yang luarbiasa.
Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga kesadaran untuk
senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak. Anak hiperaktif memang selalu bergerak,
nakal, tak bias konsentrasi. Keinginannya harus segera dipenuhi. Mereka juga kadang
impulsive atau melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Gangguan
prilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7
tahun.
Anda cemas dan gugup? Tentu, tapi jangan takut. Kami punya resepnya.
1) Periksalah
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu,
anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus anda lakukan
adalah mengonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak.
Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik
anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi. Tujuannya untuk
mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa anda lakukan di
rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap anda
agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Disini biasanya para ahli akan memberikan
obat yang sesuai atau sebuah terapi.
2) Pahamilah.
Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula jika Anda dan anggota keluarga
mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami
sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif
(intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga

lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya,


frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa tumbuh seperti
layaknya orang-orang normal lainnya.
3) Latih Kefokusannya.
Jangan tekan dia, terima kaeadaan itu. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi
konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu
tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam.
Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan
dengan nada yang lembuat, tanpa harus membenatak. Arahan ini penting sekali untuk melatih
anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Anda harus konsisten. Jika meminta dia
melakukan sesuatu,jangan berikan dia ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu
kenapa Anda berharap dia melakukan itu.
4) Telatenlah.
Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi
mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf.
Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah.
Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan
ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.
Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan
dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan
benar.
Jika empat fase di atas telah dapat Anda lewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak Anda
sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu Anda
dalam menjaganya. Dan kini, masukilah tahap berikutnya, bagaimana Anda harus
bekerjasama dengan dia.
5) Bangkitkan Kepercayaan Dirinya.
Jika mampu, ini juga bias dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti
menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib
atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan
selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.
Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri
dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak,
dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua mengingatkan anak tentang contoh yang
pernah diberikan orang tua sebelumnya.
Dalam tahap ini, usahakan emosi Anda berada di titik stabil, sehingga
dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata
juga sangat sensitif.
6) Kenali Arah Minatnya.

Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya
tujuan dari keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling penting
adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini
.Dengan begitu, Anda bisa memberikan ruang gerak yang cukup bagi
aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada
klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak
juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.
7) Minta Dia Bicara.
Ini sangat penting Anda terapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan
bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi
agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya.
Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga Anda bisa mengajarkan anak bagaimana
bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.
Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu.
Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami,
dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D, Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran
Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.
8) Siap Bahu-Membahu.
Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, Anda dapat segera membantunya
mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di
sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu
membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan berdampak lebih buruk
bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan
menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak
hiperaktif.
Nah, itulah dasar-dasar pengelolaan jika anak Anda mengidap hiperaktif.
Dia tak berbahaya, hanya butuh sentuhan perhatian lebih. Jika itu dia dapatkan, anak Anda
akan berubah jadi jenius yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.
sumber: CyberNews Suara Merdeka
http://www.balitacerdas.com/perilaku/hiperaktif.html

Anda mungkin juga menyukai