Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANDANGAN ISLAM TERHADAP KORUPSI


DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI PROSES
PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Anti Korupsi
Dosen Pengampu : Eka Putra, M.Pd.I

Disusun oleh :
1. Ni’matul Jannah ( 07 )
2. Afif Zakiyati ( 19 )
3. Siti Mu’alimah ( 05 )
4. Siti Masrukah Istianah ( 12 )
5. Suprapti ( 18 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) PANGERAN DIPONEGORO
KABUPATEN NGANJUK
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena denga rahmat ,taufik serta
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Pandangan Islam terhadap anti korupsi
dan pendidikan Islam sebagai penguat anti korupsi” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterimaksih kepada bapak Eka Putra,M.Pd.I selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Anti Korupsi telah memberika tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka pembelajaran pada
pendidikan PAUD secara tepat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan dari kata sempurna.. Oleh sebab itu penyusun berharap adanya kritik
serta saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan dating,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
sekiranya makalah yang tlah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Tulungagung, 12 Desember 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …...…………………………………………….……………………………..…...i

Kata Pengantar ……………………………………………..…………….…..,….........................ii

Daftar Isi ….……………...……………………………………………………………………...iii

BAB I
PENDAHULUAN….……………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang …..……………………………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah .…………………………………………….........................................2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………2

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………….…………………....3

A. Pengertian korupsi menurut Islam ..…………………………………………………........3


B. Cara Pemberantasan Korupsi menurut Islam …………………………………...………..4
C. Nilai - nilai Pendidikan Dalam Hukum Korupsi.………………………………...……….5
D. Pendidikan Agam Islam Sebagai Proses Penguatan Mental Anti Korupsi …….…...........7

BAB III PENUTUP ..……………………………………………………………………………11

Kesimpulan …………………………………………………………………………………...…11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………...12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Terdapat banyak ungkapan yang dapat di pakai untuk menggambarkan pengertian
korupsi, meskipun tidak seutuhnya benar. Akan tetapi tidak terlalu menjauh dari hakikat dan
pengertian korupsi itu sendiri. Ada sebagian yang menggunakan istilah “ ikhtilas “ untuk
menyebutkan prilaku koruptor, meskipun dalam kamus ditemukan arti aslinya yaitu mencopet
atau merampas harta orang lain.
Realitanya praktikal korupsi yang selama ini terjadi adalah berkaitan dengan
pemerintahan sebuah Negara atau public office, sebab asensi korupsi merupakan prilaku yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku di pemerintahan yang terletak pada penggunaan
kekuasaan dan wewenang yang terkandung dalam suatu di satu pihak dan di pihak yang lain
terdapat unsure perolehan atau keuntungan, baik berupa uang atau lainnya. Sehingga tidak
salah apabila ada yang memberikan definisi korupsi dengan ungkapan “Akhdul Amwal
Hukumah Bil Bathil “ apapun istilahnya, korupsi laksana dunia hantu dalam kehidupan
manusia. Disebut dunia hantu karena dunia hantu merupakan duna yang tidak tampak wujut
jasadnya, akan tetapi hanya dapat dirasakan dampaknya. Dunia hantu merupakan sebuah ilusi-
fantasi yang mengimplikasikan terhadap dunia ketidak jujuran kebohongan dan hilangnya
sebuah kepercayaan.Baik tidaknya sebuah kebudayaan dan peradaban tatanan kehidupan
sosial sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pendidikan. Sedangkan pendidikan itu sendiri
merupakan bagian yang tidak bisa di pisah dari kebudayaan dan peradaban manusia yang
terus berkembang sepanjang masih ada kehidupan di dunia ini. Dengan proses transfer
pengetahuan (transfer of knowledge) dan transfer nilai (transfer of value) melalui pendidikan
tersebut diharapkan tatanan kehidupan sosial dimasa yang akan datang menjadi lebih baik
dari pada masa silam. Pendidikan pada saat ini dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan
yang sangat esensial (kebutuhan primer) bagi umat manusia,1 Pendidikan yang dapat
dikatakan sebagai kunci sukses peradaban dan kemajuan suatu bangsa. Di tengah
problematika kehidupan yang semakin kompleks, tidak salah jika dikatakan bahwa saat ini
membutuhkan rekonstruksi konsep pendidikan menuju generasi masa depan yang lebih baik.
Pendidikan masih belum mampu menghilangkan dahaga masyarakat atas problematika
kehidupan yang kompleks tersebut, pendidikan seharusnya mampu membarikan warna baru
perubahan pada seluruh sendi-sendi tatanan kehidupan sosial. Problematika kehidupan yang
komplek sehingga mampu merusak tatanan sosial salah satunya korupsi. Korupsi merupakan
1
problematika sosial yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini, problematika yang
menyangkut tatanan nilai dalam masyarakat yang butuh penyelesaian bersama, ibarat
penyakit, korupsi merupakan penyakit kronis yang terus menggerogoti semua tatanan nilai
kehidupan bangsa ini, dan terus menular sampai seantero negeri, dari tahun ke tahun
jumlahnya. semakin meningkat serta dengan modus yang beragam sehingga menjadi
penyakit yang menggerogoti daya tahan bangsa ini. \

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian korupsi menurut islam ?
2. Bagaiman cara pemberantasan korupsi menurut islam ?
3. Apa nilai-nilai pendidikan dalam hukum korupsi ?
4. Bagaiman pendidikan agama islam sebagai penguat mental anti korupsi ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui pandangan Islam tentang anti korupsi
3. Untuk mengetahui peranan pendidikan Islam sebagai penguat mental anti korupsi
4. Untuk mengetahui upaya mencegah terjadinya tindak korupsi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi Menurut Islam

Ajaran hukum islam yang sangat menjunjung tinggi pemeliharaan akan kesucian baik lahir
maupun batin, menghendaki agar manusia ( umat islam ) dalam melakukan sesuatu harus sesuai
fitrahnya, yakni apa yang telah ditentukan dalam al Qur’an dan as sunnah yang merupakan sumber
hokum tertinggi. pemeliharaan akan kesucian begitu ditekankan dalam hokum islam, agar manusia
( umat islam ) tidak terjerumus dalam perbuatan kehinaan atau kedlaliman baik terhadap dirinya
maupun terhadap orang lain.
Pelanggaran sesuatu hal dlam hukum (pidana) islam tidak terlepas dan tujuan pokok hokum islam
yang merupakan hal esensial bagi terwujudnya ketentraman hidup manusia. Adapun tujuan pokok
hukum islam tersebut adalah memelihara keselamatan agama,jiwa,akal,harta dan keturunan. Salah
satu tujuan pokok hokum islam adalah memelihara keselamatan (kesucian) harta. Harta
merupakan rezeki dalam arti material, karena dalam bahasa agama rezeki meliputi rejeki material
dan rejeki sepiritual. Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi akan arti kesucian ,
sehingga sangatlah rasional jika memelihara keselamatan (kesucian) harta termasuk menjadi
tujuan pokok hukm (pidana) islam, karena mengingat harta mempunyai da dimensi, yakni dimensi
halal dan dimensi haram. Perilaku korupsi adalah harta berdimensi haram karena korupsi
menghalalkan sesuatu yang di haramkan, dan korupsi merupakan wujud mnusia yang tidak
memanfaatkan keluasan dalam memperoleh rejeki Allah. Secara teoritis kedudukan korupsi
merupakan tindakan criminal (jinayah atau jarimah) dimana bagi pelakunya diancam hukuman
hudud (had) dan juga hukuman ta’zir
Islam membagi istlah korupsi kedalam beberapa dimensi., yaitu risywah (suap), saraqah
( pencurian) al gasysy (penipuan) dan khianat (penghianatan).
Yang pertama, korupsi dalam dimensi suap dalam pandangan hukum islam merupakan perbuatan
yang tercela dan juga merupakan dosa besar serta Allah sangat melaknatnya. Islam tidak
menentukan apa hukuman bagi pelaku suap, akan tetapi menurut fuqaha bagi pelaku suap
menyuap ancaman hukumannya berupa hukuman jarimah ta’zir yang disesuaikan dengan peran
masing-masing dalam kejahatan. Suap adalah memberikan sesuatu kepada orang penguasa atau
pegawai dengan tujuan supaya yang menyuap mendapat keuntungan atau dipermudah urusannya.
Yang kedua, korupsi dalam dimensi pencurian (saraqah), saraqah menurut etimologinya berarti
melakukan sesuatu tindakan terhadap orang lain secara tersembunyi. Sedangkan menurut Abdul
Qadir Awdah, pencurun didefinisikan sebagai suatu tindakan yang mengambil tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Jadi sariqah adalah mengambil barang milik orang lain dengan cara
3
melawan hukum atau melawan hak dan tanpa sepengetahuan pemilinya. Seprti halnya korupsi
yang mengambil harta dengan cara melawan hak dan tanpa sepengetahuan pemiliknya
(rakyat/masyarakat). Dalam syariah ancaman terhadap pelaku sariqah ditentukan dengan jelas
sebagaimana yang di sebutkan dalam surat Al Maidah :38, Allah berfirman yang artinya ; “ Laki-
laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, maka potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
(QS. Al Maidah :38)
Yang ketiga, Korupsi dalam dimensi penipuan secara tegas berdasarkan sabda Rasulullah saw,
Allah mengharamkan surge bagi orang - orang yang melakukan penipuan. Terlebih penipuan itu
dilakukan oleh seorang pemimipin yang mencundangi rakyatnya. Dari Abu Ya’la Ma’qal ibnu
Yasar berkata : Aku mendengar Rasulullah saw Bersabda.” Seorang hamba yang dianugerahi
Allah jabatan kepemimpinan, lalu dia menipu rakyatnya, maka Allah mengharamkan masuk
surge” (HR. Bukhari dan Muslim)
Yang ke empat, korupsi dalam dimensi khianat (pengkhianatan), Bahasa agama tantatng
korupsi yang sebenarnya adalah khaianat ipengkhianatan), khianat berkecenderungan
menyalahkan gunakan dan menyelewengkan terhadap tugas, wewenang dan kepercayaan yang di
amanahkan kepada dirinya. Perilaku khianat akan menyebakan permusuhan diantara sesame
karena orang yang berkhianat selalu memutar balikkan fakta. , dan juga berakibat terjadinya
destruksi baik secara moral,social maupun secara politik-ekonomi. Islam melarang kerag bagi
orang - orang yang beriman terhadap perbuatan khianat baik terhadap Allah, Rasul serta terhadap
sesamanya, Dalam surat Al Anfal ayat 27 yang artinya : ‘ Hai orang - orang yang beriman ,
janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu
mengkhianatai manat - amanat yang di percayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya”
( QS. Al Anfal : 27 )
Dari apa yang telah di jelaskan di atas, bahwasannya korupsi ( dengan berbagai nama)
dalam islam di golongkan sebagai suatu perbuatan yang tercela dan pelakunya di kualifikasi
sebagai orang - orang yang munafik, dzalim , fasik dan kafir , serta merupakan dosa besar yang
ancaman hukumannya ( selain had dan ta’zir ) adalah neraka jahannam.

B. Cara Pemberantasan Korupsi Menurut Islam


Sesungguhnya terdapat niat cukup besar untuk mengatasi korupsi, bahkan telah di buat
satu tap MPR khusus tentang pemberantasan KKN, tapi mengapa tidak kunjung berhasil? tampak
nyata bahwa penanganan korupsi tidak dilakukan secara komperehensif, sebagaimana ditunjukkan
oleh syariat islam berikut :

4
1. Sistem penggajian yang layak, aparat pemerintah harus bekerja dengan sebik-baiknya. Hal itu
sulit berjalan dengan baik bila gaji tidak mencukupi. Para birokrat tetaplah manusia biasa yang
mempunyai kebutuhan hidup serta kewajiban untuk mencukupi nafkah keluarga.Agar bisa
bekerja dengan tenang dan tidak mudah tergoda berbuatb curang, maka mereka harus diberikn
gaji dan tunjangan hidup yang layak. Berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan hidup aparat
pemerintah ,l dalam hadits Rasulullah di riwayatkan oleh Abu Dawud berkata : “ Barang siapa
yang diserahi pekerjaan dalam keadaan tidak mempunyai rumah, akan disediakan rumah, jika
belum beristri hendaknya menikah,jika tidak mempunyai pembantu hendaknya ia mengambil
pelayan, jika tidak mempunyai hewan tunggangan (kendaraan) hendaknya diberi. Adapun
barang siapa yang mengambil selainnya itulah kecurangan “
2. Larangan menerima suap dan hadiah, hadiah dan suap yang diberikan seseorang kepada aparat
pemerintah pasti mengandung maksud agara aparat itu bertindak menguntungkan pemberi
hadiah. Tentang suap Rasulullsh bersabda,” laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap”
( HR Abu Dawud). Tentang hadiah kepada aparat pemerintah, Rasulullah berkata, “Hadiah
yang diberikan kepada para penguasa adalah suht (haram) dan suap yang diterima hakim adalah
kufur” (GR Imam Ahmad). Aparat bekerja tidak sebagaimana mestinya. Di bidang peradilan,
hukum di tegakkan secara tidak adil atau cenderung memenangkan pihak yang mampu
memberikan hadiah atau suap. Setelah adanya sikap tegas dan serius.
3. penghitungan ,setelah adanya sikap tegas dan serius dala perhitungan harta mereka yang diduga
terlibat korupsi merupakan langkah yang tepat agar aparat pemerintah mengetahui harta yang
dimiliki mereka, sehingga akan mengeatahui harta dan sejumlah aset yang mereka miliki.
4. Hukuman yang setimpal, pada dasarnya orang akan takut menerima resiko yang akan
mencelakakan dirinya. Hukuman dalam islam memang berfungsi sabagai pencegah. Artinya
dengan hukuman setimpal atas koruptor, diharapkan orang akan berpikir sekian kali untuk
melakukan kejahatan itu.Dalam islam tindak korupsi bukanlah seperti pencurian biasa yang
pelakunya di potong tangannya. Perampas, koruptor dan penkhianat tidak dikenakan hukuman
potong tangan akan tetapi di penjara selama 5 atau 6 tahun penjara dan masih di pertimbangkan
seberapa banyak uang yang di korupsi. Bila mencapai jumlah yang merugikan Negara maka
karuptor itu dapat dijatuhi hukuman mati

C. Nilai - nilai Pendidikan Dalam Hukum Korupsi

1.Pendidikan Antikorupsi Tujuan Pendidikan Islam tidak hanya berpusat pada penguasaan
konsep-konsep dan keterampilan tapi lebih kepada pendidikan jiwa dengan tujuan Insan
kamil, yang tercermin pada akhlaknya. Sehingga manusia mampu menjalankan tugasnya

5
sebagai khalifah di muka bumi dan hamba yang taat kepada Tuhannya. untuk mencapai
tujuan tersebut pendidikan Islam memiliki karakteristik yaitu bertumpu pada landasan
tauhid. Atas dasar tauhidlah semua ajaran Islam dibangun. Maka dari itu nilai tauhid
adalah yang utama dan pertama kali ditanamkan dalam diri anak didik. Jika nilaiini
tertanam dengan baik, akan muncul kualitas-kualitas moral/akhlak mulia yang
terakumulasi dalam konsep taqwa. Sifatsifat orang bertaqwa adalah konsekuensi logis dari
kemurnian tauhid tersebut. Kedua faktor, taqwa dan akhlak yang mulia yang
menghantarkan seseorang masuk surga.
Dari hadits tersebut di atas, terlihat bahwa tauhid dan akhlak tidak bisa
dipisahpisahkan. Buah dari tauhid adalah akhlak mulia.Oleh karena itu, Islam disebut
dengan agama Monotheisme etis, dimana akhlak menjadi parameter kualitas keislaman
seseorang. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi: Tujuan aku diutus adalah untuk membentuk
generasi yang berakhlak mulia.

Dengan kata lain, misi Nabi adalah terbentuknya generasi yang berkarakter. Misi ini
tercapai karena faktor Nabi sendiri sebagai figur yang pantas diteladani. Untuk mengetahui
lebih detail akhlak Nabi adalah dengan mengkaji isi al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah:
Sungguh engkau betul-betul berbudi mulia/luhur. (QS. Al-Qalam: 4)

2. Nilai Tanggung Jawab untuk Pendidikan Antikorupsi dan IndikatorIndikatornya Tanggung


jawab, amanah, akar katanya sama dengan iman. Artinya tanggung jawab adalah
konsekuensi keimanan seseorang. Disebut beriman jika betul-betul bisa bertanggungjawab
dan bisa dipercaya.. Pribadi yang amanah adalah buah dari keimanannya (Tauhid). Hal ini
terjadi karena kepercayaan kokoh yang begitu terpatri dalam jiwanya bahwa Allah swt
Maha melihat dan mengawasi apa pun yang diperbuatnya, dan nanti di akhirat harus
mempertanggungjawabkan di hadapan Tuhannya. Khianat merupakan lawan dari amanah,
adalah tidak menjalankan amanah yang dibebankan pada seseorang. Ini sering dilakukan
orang munafik. Munafik adalah penghuni neraka paling dahsyat. Jika dilihat dari
karakteristik ayat-ayat Madaniyyah yang lebih banyak berbicara tentang tatanan
sosial.Tanggung jawab merupakan jaminan tatanan sosial dalam masyarakat berjalan
dengan semestinya.
3.Nilai Kesederhanaan , korupsi dilakukan oleh orang yang punya kuasa baik untuk dirinya
maupun kelompok tertentu. Dalam artian, orang yang punya kekuasaan atau jabatan adalah
yang paling potensial melakukan tindakan korupsi. Dalam terminologi al-Qur’an, orang
yang punya kuasa yang rakus harta dan senang berfoya-foya disebut mutrofīn. Inilah
penyebab utama kerusakan sebuah negeri, seperti disinyalir al-Qur’an, (Al-Isra’ : 16).
6
Hidup berfoya-foya adalah perbuatan ẓalim, melanggar hukum Tuhan yang harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Hal ini dilakukan oleh orang yang tidak percaya
akan Hari Akhir dan terjebak oleh jebakan syetan yang menjanjikan kesenangan sesaat.
Pola hidup berlebih-lebihan erat kaitannya dengan tindakan korupsi, setidaknya pola hidup
berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab korupsi yang sulit di sembuhkan yaitu
pola hidup berlebihan, melanggar batas-batas yang ditentukan oleh Allah. Kita
diperbolehkan menikmati karunia Allah dengan syarat tidak berlebihan (sederhana).Salah
satu nilai antisipatif untuk membendung sikap korupsi yang sangat krusial adalah
menerapkan pola hidup sederhana. Kemajuan IPTEK yang memberikan dampak positif
bagi kehidupan manusia juga memberikan efek samping berupa sikap materialistik dan
pola hidup yang hedonistik. Perlu kiranya selain anak diajarkan tentang IPTEK juga
ditanamkan pentingnya pola hidup sederhana, anak diajarkan bagaimana memilah
perasaannya terhadap keinginan dan kebutuhan, dan buruknya dampak dari perilaku
berlebih-lebihan. Harapannya bukan hanya bahasan tentang nilai sederhana namun lebih
pada pengkondisian lingkungan.

D. Pendidikan Agama Islam Sebagai Proses Penguatan Mental Anti Korupsi


1. Membangun budaya anti korupsi melalui dunia pendidikan
Dalam prakteknaya,korupsi sangat sukar di berantas bahkan hampir tidak mungkin
dapat di berantas,oleh karena itu sangat sulit memberikan pembuktian-pembuktian yang
eksak. Selain itu sangat sulit mendeteksinya dengan dasar hukum yang pasti. Salah satu
cara yang dilakukan pemerintah atau masyarakat memberikan informasi atau perlunya
edukasi akan nilai anti korupi iyang di sampaikan melalui jalur pendidikan. Sebab
pendidikan merupakan satu instrument perubahan yang mengedepankan cara damai,
menjauhkan diri dari tarik menrik politik pragmatis.

Edukation is a mirror society,pendidikan adalah cermin masyarakat, artinya kegagalan


pendidikan berarti kegagalam dalam mayarakat. Demeikian pula sebaliknya keberhasilan
pendidikan mencerminkan keberhasilan masyrakat penddikan yang berkualitas akan
menciptakan masyarakat yang nerkualitas pula. Sebagi upaya pemberrantasan korupsi,
pemerintah melalui KPK berjuang keras menangkap pelaku korupsi , namun upaya
pemberantasandengan menangkap pelaku korupsi saja di rasa belum cukup.

Ada satu hal yang tidak kalah penting dengan melakukan pemberantasan korupsi yaitu
penecegahan korupsi. Pencegahan menjadi bagian penting dalam memberantas korupsi ,

7
oleh sebab itu pencegahan korupsi harus di jarkan oleh setiap jenjang pendidikan. Karena
dengan adanya pendidikan bisa mendorong setiap genereasi untuk menyusun nilai yang
sudah di warisi.

Hal ini di mungkinkan karena korupsi termasuk pelanggaran moral oelh sebab itu
merupakan tanggung jawab moral dan pendidikan nasioanal untuk memberantasnya. Selain
itu proses pendidikan merupakan proses pembudayaan,jika korupsi sudah menjadi
kebudayaan dalam didri masyarakat Indonesia,maka adalah tanggung jawab moral dari
pendidikan nasioanal untuk membenahi pendidikan nasinalnya dalam upaya pemberantasan
korupsi. Supaya pendidikan anti korupsi tumbuh sejak dini . Keterlibatan pendidikan formal
dalam upaya pencegahan korupsi sebenarnya bukanlah hal yang baru, tetapi memiliki
kedudukan strategis-antisipatif. Pendidikn anti korupsi yaitu merupakan perpaduan antara
pendidikan nilai dan penidikan karakter.Sebauh karakter yang di banguan di atas kejujuran,
intregritas dan keluhuran. Pendidikn anti korupsi bag anak-anak perlu di tanamkan sejak
dini sebab mereka juga mempunyai berlaku negative. Misalnya mereka mengambil milik
orang lain tanpa memberi tahu pemiliknya.Seacara psikologis sikap ini dimiliki oleh setiap
anak. Hanya terelisasinya memerlukan syarat - syarat tertentu. Jika sejk usia dini anak tidak
didik dengan baik , sifap nagatif itu akan muncul . Secara akademik dan psikologis hal itu
di benarkan,jiak di biarkan maka akan berakibat fatal.

Sikap anti korupsi perlu di tanamkan pada anak-anak sejak usia dini, karena harapannya
nanti setelah mereka dewasa (menjadi pejabat) mereka tidak menyelewengkan uang rkyat
autau uang Negara. Mreka tidak akan berlaku matrealistik, hidonistik atau melkukan hal-
hal yang tidak terpuji.

Langkah preventif untuk pencegahan korupsi secara tidak langsung dapat di lakukan
melalui dua pendekatan yaitu ; (1) menjadikan peserta didik menjadi target (2) Menggunaka
pemberdayaan peserta didik menekan lingkungan agar tidak permissive to corruption.

2. Kajian Islam terhadap korupsi

Pendidikan Islam mencoba menampilkan model pendidikan anti korupsi dalam pendidikan
agama islam (PAI ). Pendidikan anti korupsi yang di maksud disini adalah program pendidikan
anti korupsi yang secara konsepsional disisipkan pada amata pelajaran yang sudah ada
disekolah dalam bentuk perluasan tema yang sudah ada dalam kurikulum dengan menggunakan
pendekatan konstekstual pada pembelajaran anti korupsi yaitu dengan model pendidikan anti
korupsi integrati-inklusif dalam pendidikan agama islam. Proses pendidikan harus

8
menumbuhkan kepedulian proses normatif , membangun penalaran objektif, dan
mengembangkan perspektif universal pada individu.

Bagaimana cara mensosialisasikan anti korupsi pada anak sejak usia dini? Jawabannya adalah
mengajarkan sikap jujur dan tanggung jawab kepada anak itu sendiri. Orang tua atau guru harus
menjadi teladan bagi anak atau siswanya. Dalam pembelajaran di perlukan proses modelling,
artinya anak atau siswa dengan mudah akan melakukan suatu perilaku melalui proses peniruan
pada sang model. Model ini bisa siapapun, apakah orang tua , guru atau orang yang mereka
kagumi. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini kedalam kehidupan / proses belajar anak,
diharapkan anak mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan akhirnya akan
bersikap anti koruptif. Penanaman nilai ini tidak sebatas pada mata pelajaran, tetapi perlu
diberikan di semua lini pendidikan. Pendidikan Islam harus mampu menjadi banteng moral,
sikap-sikap yang seharusnya ditanamkan adalah nilai-nilai anti korupsi seperti jujur dan
bertanggungjawab. Sikap jujur dan bertanggung jawab dapat di kembangkan melalui kegiatan
- Kegiatan yang beragam, seperti mengajak siswa membayar zakat, sedekah, infak dan
sebagainya. Dengan cara tersebut akan mencegah mereka menjadi manusia yang materialistik
dan hidonistik yang membuat hidupnya hanya ingin menumpuk harta, termasuk dengan ang
tidak halal (korupsi).

3. Penguatan Mental Anti Korupsi

Dampak negatif di era globalisasi ini adalah krisis kepribadian. Dengan kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan di suatu Negara yang menyuguhkan kemudahan,kenikmatan dan
kemewahan akan menggoda kepribadian seseorang. Nilai kejujuran , kesederhanaan, kesopanan,
kepedulian social mudah terkikis. Untuk itu sangat mutlak diperlukan bekal pendidikan agama
agar ketika dewasa tidak akan menjadi manusia yang berkepribadian rendah, melakukan korupsi,
kolusi dan manipulasi (KKN). Kurikulum dan pembelajran Pendidikan Agama Islam sebaiknya
dirancang untuk mengantarkan anak kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT, serta pembentukan akhlak yang mulia. Keimanan dan ketaqwaan serta kemuliaan akhlak
sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan, dapat di capai jika anak memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan benar terhadap ajaran Islam, sehingga terinternalisasi
dalam penghayatan dan kesadaran untuk melaksanakannya dengan benar. Dengan demikian
pelajaran PAI yang di rancang seharusnya dapat emengantarkan anak kepada pengetahuan dan
pemahaman yang utuh dan seimbang antara penguasaan ilmu pengetahuan agama islam dengan
kemampuan pelaksanaan ajaranserta pengembangan nilai-nilai akhlakul karimah.

9
Dengan adanya pendidikan anti korupsi ini, diharapkan akan lahir generasi tanpa krupsi
sehingga dimasa yang akan dating tercipta Indonesia yang bebas dari korupsi. Harapan awal
tentunya ini akan berdampak langsung pada lingkungan sekoalh, yaitu pada semua elemen
pendidikan seperti kepala sekolah , guru, karyawan dan anak. Lingkungan sekolah akan menjadi
pionir bagi pemberantasan korupsi dan akan merembet ke semua aspek kehidupan bangsa demi
mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi. Pendidikan Agama Islam anti korupsi, tidak cukup
hanya sampai disini . Pembelajaran anti korupsi harus memiliki basis teologi. Nilai-nilai ajaran
Islam juga perlu ditekankan dan dikontekstualisasikan secara lebih dan ekstra. Misalnya saja
dengan mensosialisasikan hadits - hadits tentang korupsi seperti hadits tentang menjaga amanah.
Amanah diyakini sebagai banteng anti korupsi yang sangat kuat. Jika bentng amanah telah rusak,
maka yang lain pun akan ikut rusak. Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya jujur dan
amanah, Nabi bersabda : “ Tanda - tanda orang munafik ada tiga, jiak berbicara berdusta,jika
berjanji ingkar, jika dipercaya berkhianat”( (HR Bukhari).

Hadits ini sangat tegas dan lugas bahwa kejujuran, keterbukaan dan tanggung jawab adalah tanda-
tanda pokok keimanan yang harus dipelihara. Tanpa ketiga hal tersebut, walaupun telah
memperbanyak ibadah ritual, seseorang layak disebut munafik. Betapa banyak orang yang berjanji
ketika kampanye politik, bersumpah ketika hendak memenangkan sebuah jabatan, berpidato
berapi-api dalam sambutan pelantikan, tetapi semuanya hanya tinggal janji,sumpah palsu dan
omong kosong. Kursi kekuasaan seringkali membuat orang lupa pada janji dan sumpah jabatan
yang di saksikan orang banyak serta disaksikan oleh Allah SWT . Harta berlimpah seringkali
membutakan mata, menulikan telinga dan menumpulkan akal budi, sehingga kepercayaan public
yang dibangun sejak lama pun dikorbankan.Oleh karena Pendidikan Agama Islam sangat penting
diajarkan kepada anak sejak usia dini, supaya ketika dewasa nanti dan mempunyai jabatan yang
tinggi,mereka memegang teguh keimanan dan terhindar dari perbuatan korupsi.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tidak ada satu dalil pun yang membenarkan perilaku korupsi dalam Islam. Bahkan Islam
melarang dengan tegas terhdap tindakan korupsi karena di dalamnya mengandung unsure
pencurian,penggunaan hak orang lain tanpa izin/ penyalahgunaan jabatan , penyelewengan harta
Negara, suap / sogok,pengkhianatan dan perampasan / perampokan.
Islam memandang korupsi sebagai perbuatan yang dapat merugikan masyarakat,
mengganggu kepentingan public, dan menimbulkan terror terhadap kenyamanan dan ketertiban
masyarakat. Hukum Islam memberikan sanksi yang tegas terhadap perilaku korupsi seperti
hukuman terhadap jiwa, hukuaman terhadap badan, hukuman terhadap harta benda, dan hukuamn
terhadap kemerdekaan seseorang.
Dalam upaya meminimalisir terjadinya korupsi, filosofi Islam menganjurkan agar
dilakukan pencegahan secept mungkin.Sebagaimana adagium “ mencegah suatu penyakit lebih
baik daripada mengobatinya”, begitu juga denga korupsi yang lebih baik di cegah daripada
diberantas secara tuntas. Untuk itu diperlukan langkah dan strategi yang tepat, salah satunya
adalah dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan menanamkan
pendidikan anti korupsi sejak dini bagi generasi penerus bangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Munawar Fuad Noeh, Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi, (Jakarta, Zikrul Hakim,
1997),hal.154-155
A.Hanafi, Azas-azas Hukum Pidana Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1993), hal.69
Wahab Afif, Hukum Pidana Islam, Banten ( Yayasan Ulumul Quran, 1988), hal. 214
http://thamrin.wordpress.com/2006/07/14/korupsi-dalam-dimensi-sejarah-indonesia-bagian-
keempat-penutup/
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), h.87
http://ibrahim-muhlis.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://mgtabersaudara.blogspot.com/2011/06/ketegasan-syariat-islam-dalam.html
http://arengiff.blogspot.com/2011/01/korupsi-dalam-islam.html

12

Anda mungkin juga menyukai