Anda di halaman 1dari 27

TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

PENDEKATAN
KONTEMPORER
Dosen:
Ade Suryani.M.Soc.Sc.
Pendekatan Kontemporer
• Bertujuan untuk menjelaskan dan memahami
(understand and explain) komunikasi yang
terjadi di lingkungan organisasi

• Lebih banyak digunakan oleh para pakar,


berbanding para praktisi

• Teori-teori dalam pendekatan ini masih terus


memberikan pengaruh yang besar pada kajian
komunikasi organisasi sampai hari ini
4 pendekatan dalam kategori
kontemporer
PENDEKATAN SISTEM
• Perumapamaan organisasi sebagai MESIN dirasa
kurang tepat, maka muncul perumpamaan
SISTEM atau ORGANISME

• Berakar dari bidang ilmu biologi dan teknik,


dipopulerkan oleh Ludwig von Bertalanffy,
seorang ahli teori biologi

• Mulai berkembang tahun 1960-1970an


PENDEKATAN SISTEM
• Organisasi lebih menyerupai organisme yang
kompleks, terdiri dari sub-sub sistem yang harus
saling berinteraksi, dan tidak bisa terlepas dari
pengaruh lingkungannya.

• Katz dan Kahn (1978) menjelaskan: organisasi


seharusnya dijelaskan sebagai sebuah sistem yang
kompleks, terbuka, memerlukan interkasi antar
komponen-komponennya serta berinteraksi dengan
lingkungannya, apabila organisasi tersebut ingin tetap
bertahan
Komponen- komponen Sistem
• Hirarki tanggungjawab/ perintah: sebuah sistem
terdiri dari sub-sistem serta terikat pada super-sistem
yang lebih besar

• Saling ketergantungan: masing-masing komponen


saling bergantung satu sama lain demi efektifitas
fungsinya

• Terbuka: sistem terbuka pada lingkungannya dan


komponen sistem pula terbuka satu sama lain
Proses Sistem
• Input  Throughput  Output Process

• Exchange Process: “Input-output Process” memerlukan


proses pertukaran antara sistem dan lingkungannya.
“Throughout Process” memerlukan proses pertukaran
antara komponen-komponen sistemnya

• Feedback Process: Pengawasan sistem dilakukan melalui


umpan baliknya. Feedback negatif menjadi bahan koreksi
perbaikan sistem, Feedback positif menjadi landasan
pengembangan atau transformasi sistem
Sifat-sifat Sistem
• Menyeluruh: lebih dari sekedar gabungan dari komponen-komponen
sistem yang ada

• Equifinal: sebuah sistem dapat mencapai tujuan yang sama dari titik
awal yang berbeda-beda serta dengan menempuh cara yang berbeda-
beda

• Keterbukaan: dengan adanya keterbukaan, memungkinkan sistem


menerima informasi dan input dari luar demi keberlangsungannya

• Memerlukan keragaman (variasi) : sebuah sistem harus mampu


menjaga kompleksitas internalnya sekaligus juga menyesuaikan
dengan keragaman eksternalnya
Teori-teori dalam Pdkt. Sistem
• Cybernetics System Theory oleh Norbert Wierner

• Theory of Organizing oleh Karl Weick

• New Science System Theory


• Chaos Theory
• Complexity Theory
• Self-Organizing System Theory
CYBERNETICS SYSTEM THEORY
• Cybernetics berakar dari istilah Yunani yang memiliki
arti “pengemudi kapal/perahu”

• Cybernetics theory berhubungan dengan proses


bagaimana potensi fisik, alam(natural) serta sistem
organisasi diarahkan mencapai tujuan.

• Dikembangkan pertama kali oleh Norbert Weiner,


berakar dari kajian sistem fisik. Lalu berkembang ke
ranah sistem organisasi dan sistem manusia.
Komponen Cybernetics
CONTOH:
Pembahasan:
• Teori Cybernetics menekankan pada pentingnya aspek
FEEDBACK, terutama yang bersifat negatif/ korektif.
Ini bertujuan untuk mengatur dan menjaga
funsionalisasi sistem

• Cybernetics juga menekankan adanya saling


kebergantungan (interdependency) karena
mekanisme sayang erat kaitannya dengan pencapaian
tujuan

• Tetapi cybernetics tidak menekankan pentingnya


faktor lingkungan dalam mempengaruhi proses
THEORY OF ORGANIZING
• Teori yang dikembangkan oleh Karl Weick ini
menitikberatkan pada aspek PROSES
pengorganisasian.

• Teori ini diintisarikan dari beberapa teori


terdahulu, seperti: evolutionary theory,
information theory, dan general system theory.
Definisi ORGANIZING
• Weick mendefinisikan proses pengorganisasian
sebagai :
“upaya pemecahan atas ketidakpastian di
suatu lingkungan tertentu dalam konteks
perilaku dan proses yang saling berkaitan “
Kata kunci:
 Organisasi berada dalam sebuah lingkungan
 Lungkungan dalam hal ini ialah: information
environment
 information environment ini tidak berwujud sebagai
“sesuatu di luar sana” (bersifat external), melainkan
tampak pada tingkah laku dari individu-individu di
dalamnya
 Individu adalah bagian penting dari lingkungannya
Weick’s Model of Organizing
• Dalam model ini, tujuan utama pengorganisasian
adalah pengurangan ketidakpastian atau
ambiguitas.

• Ketidakpastian merujuk kepada ketidakjelasan yang


berhubungan dengan pengolahan informasi, akibat
banyaknya interpretasi yang mungkin muncul pada
suatu keadaan tertentu

• Ketika muncul interpretasi yang terlalu banyak,


individu cenderung terlibat dalam siklus komunikasi
Weick’s Model of Organizing

+ + +

+ (+, - )
(+, - )
NEW SCIENCE SYSTEM THEORY
• Chaos Theory (Coveney & Highfield, 1995)
• Complexity Theory (Lewin, 1992)
• Self-organizing System Theory (Contractor,
1994)

Melihat organisasi dari sudut pandang yang


baru, yaitu organisasi sebagai “different kind of
system”
NEW SCIENCE SYSTEM THEORY
• Inti : tidak semua organisasi yang ada di alam dan
lingkungan sosial ini seperti yang digambarkan oleh teori
klasik. Sistem dalam teori ini tidak selalu bersifat linier, dan
tidak selalu berupaya mencapai titik equilibrium-nya.

• New science system bersifat lebih komplex dan adaptif.


Tidak selalu logis dan tidak selalu dapat diprediksi.

• Sistem ini menekankan pada pentingnya kompleksitas,


fluktuasi informasi, dan inovasi yang mungkin akan muncul
ketika sistem berada di ambang kekacauan (chaos).
Kom.Org menurut New Science
System Theory
1. Pentingnya hubungan di dalam organisasi:
interdependency dan interconnectedness untuk
mencapai keseimbangan

2. Pentingnya partisipasi dalam proses


organisasi: partisipasi yang serius hingga
tuntas adalah sayalh satu jalan keluar bagi
mengurangi ketidakpastian
Kom.Org menurut New Science
System Theory
3. Penghargaan atas perubahan dan
ketidakstabilan organisasi: perubahan
organisasi, bahkan dalam sistem yang besar
sekalipun, bisa tercipta dari kelompok kecil
individu-individu yang berkomitmen

4. Pentingnya keterbukaan pada lingkungan


informasi: perubahan terjadi pada saat
kekacauan (chaos) apabila kita terbuka pada
arus informasi dan ide-ide yang ada di sekitar
kita
METODE UNTUK MENELITI
SISTEM ORGANISASI
• NETWORK ANALYSIS (Analisis Jaringan)
Ketika yang menjadi komponen sebuah sistem adalah
orang dan kelompok sosial, maka penting untuk
membuat pemetaan (mapping) hubungan antara
orang-orang yang terlibat

Relations atau hubungan adalah inti dari network


analisys ini karena ia mendefinisikan sifat komunikasi
yang sesungguhnya di antara individu, kelompok dan
organisasi
PROPERTIES OF NETWORK
• Network Content: misalnya berhubungan dengan
barang dan jasa, informasi, perintah, dsb

• Network Mode: bisa tertulis, komunikasi tatap muka,


atau dengan perantara teknologi

• Network Density: kuat atau lemahnya network yang


terjalin berdasarkan intensitas komunikasinya

• Level of Analysis: INTRA atau INTER organisasional


network
PROPERTIES OF NETWORK LINKS
• KEKUATAN: misalnya terlihat pada komunikasi yang
terjalin antara 2 individu yang sudah mengenal baik sejak
lama, kerap berkomunikasi dan bekerjasama

• SIMETRI : apakah orang-orang yang terlibat dalam


jaringan itu memiliki jenis hubungan yang sejenis, satu
sama lain. Contoh: antara SPV dan subordinat staff adalah
ASIMETRIS. Antara sesama pekerja teknisi adalah
SIMETRIS

• MULTIPLEXITY: merujuk pada banyaknya konten pada


yang terdapat dalam satu network
NETWORK ROLES (Peran Jaringan)
• Merujuk pada bagaimana seorang individu
terjalin dengan individu atau kelompok lainnya

• Terbagi atas:
• Isolasi/ terasing
• Anggota Kelompok
• Penghubung individu-kelompok (bridge)
• Penghubung individu-individu (liaison)
NETWORK ROLES (Peran Jaringan)

yan Sani
Dosen

Ahmadi
Anwar
Widya Dicky

Rahmad
Romzi Yayan

Yosan
Addian Rizal
Zaen

Anda mungkin juga menyukai