PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisakah kita hidup tanpa magnet, jawabnya tidak karena sebagian besar
semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet. Fenomena
kemagnetan telah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Magnet merupakan suatu
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Dalam kehidupan kita dikelilingi
oleh magnet-magnet. Bumi yang kita diami adalah suatu magnet yang sangat
besar. Bintang-bintang, seperti matahari memberi kehidupan pada mahluk di
bumi juga merupakan suatu magnet yang besar. Berbagai alat menggunakan
magnet seperti alat-alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi.
Berkaitan dengan magnet ini sering muncul pertanyaan-pertanyaan
seperti apa sesungguhnya magnet itu, mengapa beberapa benda bersifat
magnet, bagaimana sifat-sifat magnet. Oleh karena itu pada makalah ini kami
akan membahas masalah tentang kemagnetan dengan judul Magnet dan
Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Teori Kemagnetan
2. Medan Magnet
3. Jenis-jenis Magnet
4. Cara Membuat Magnet
5. Cara Menghilangkan Magnet
6. Manfaat Magnet Dalam Kehidupan Sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI KEMAGNETAN
1. Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang dapat menimbulkan gejala
gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu seperti
besi, baja, seng, dan lain-lain. Istilah magnet berasal dari bahasa Yunani
magntis lthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah
wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang
berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan
sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Jadi magnet atau kemagnetan adalah
kemampuan suatu benda untuk menarik benda-benda lain yang berada di
sekitarnya.
2. Bagian-bagian magnet :
a. Kutub Magnet
Kutub magnet yaitu bagian ujung magnet yang memiliki gaya megnet
paling kuat.
b. Sumbu Magnet
c. Magnet Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari magnet-magnet kecil
yang disebut magnet elementer. Magnet elementer adalah magnet yang
paling kecil yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama/
3
beraturan dan benda yang tidak mempunyai sifat magnet jika magnetmagnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang).
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan
menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub magnet.
Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya
tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya
magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah.
Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya tersusun
dengan arah yang berlainan atau arah yang acak sehingga tidak
menimbulkan kutub magnet. Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan
tolak-menolak antar magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya
pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).
3. Sifat-Sifat Magnet
Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub utara selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub selatan
selalu menunjuk ke arah selatan Bumi.
Kutub yang sejenis tolak menolak, kutub yang tak sejenis tarik menarik.
Dapat menarik benda-benda dari logam tertentu seperti besi atau baja.
B. JENIS-JENIS MAGNET
1. Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik). Jenis magnet tetap
selama ini yang diketahui terdapat pada :
a) Ceramic or Ferrite
Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam bentuk
aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas, mainan anakanak, white board, jam dinding, dan lain-lain. Magnet ini kekuatannya
relatif kecil dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Magnet ini adalah
magnet paling rendah tingkatannya.
b) Alnico
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas angin,
speaker, mesin motor). Magnet ini juga sering dijumpai dalam lab
sekolahan bahkan dapat ditemukan pada sepatu kuda yang berfungsi
untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif
sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan
untuk digunakan dalam terapi magnet. Magnet ini adalah magnet yang
masih termasuk kategori berenergi rendah.
c) Samarium Cobalt (SmCo)
Magnet Samarium-Cobalt merupakan salah satu dari dua jenis magnet
bumi yang langka, magnet ini bersifat permanen yang kuat yang terbuat
dari paduan samarium dan kobalt. Jenis magnet ini dapat ditemukan di
dalam alat-alat elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone,
dan lain-lain. Magnet ini kekuatannya relatif kuat dan kemampuan
terapinya biasa saja, jarang digunakan dalam terapi magnet pada
umumnya. Magnet ini adalah magnet yang termasuk kategori berenergi
sedang.
d) Neodymium Iron Boron (NdFeB or NIB)
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet
neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo),
merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium. Jenis magnet ini dikenal juga dengan sebutan "King Of
Magnet" yaitu raja dari segala magnet permanen yang kita sebut tadi
baik dari segi kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan manfaat dalam
membantu memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini sangat
terkenal di berbagai bidang kesehatan baik secara fisiotherapy dan
pengobatan alternatif, juga digunakan oleh rumah sakit-rumah sakit,
dan terapi magnet dalam pakar fisiotherapy. Magnet ini sangat
dianjurkan untuk kebutuhan terapi karena memiliki energi yang sangat
kuat.
2. Magnet tidak tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk
menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah
elektromagnet.
3. Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang
ini. Bentuk magnet buatan antara lain :
Magnet U
Magnet ladam
Magnet batang
Magnet lingkaran
lunak adalah bahan yang mudah dijadikan magnet, namun tidak mampu
menyimpan kemagnetannya dalam waktu yang lama, misalnya besi.
2. Benda bukan Magnetik (Non Magnetik)
a. Paramagnet :
Paramagnetik yaitu benda yang dapat ditarik secara lemah oleh magnet.
Contoh : alumunium, platina, tembaga.
b. Diamagnetik :
Diamagnetik yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : merkuri, emas, bismut, seng.
C. CARA MEMBUAT MAGNET
Selain magnet telah disediakan oleh alam, magnet juga dapat dibuat
sendiri oleh manusia. Dengan menyusun rapi magnet elementernya dan
membuatnya searah, maka benda tersebut dapat menjadi sebuah magnet. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat magnet buatan, yaitu :
a. Cara Menggosok
Bahan magnet dapat dijadikan magnet dengan cara menggosokkan
magnet dengan arah yang sama. Apabila sepotong besi digosokan dengan
menggunakan magnet tetap secara searah hingga berulang kali, maka besi
tersebut akan menjadi magnet dan dapat menarik paku kecil atau jarum.
Penggosokan bolak-balik tidak akan menghasilkan magnet.
Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet.
Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang
digunakan untuk menggosok. Bagian logam yang pertama kali digosok
akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang digunakan
untuk menggosoknya. Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan
mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet
penggosoknya.
b. Cara Induksi
Jika sebuah besi (logam ferromagnetic) yang tidak bersifat magnet
diletakkan di dekat (tanpa menyentuh) magnet yang cukup kuat maka besi
tersebut akan ikut menjadi magnet juga atau ikut memiliki sifat-sifat
kemagnetan. Pembuatan magnet dengan cara ini disebut induksi. Akan
tetapi sifat kemagnetan yang dimiliki oleh besi tersebut hanya sementara,
artinya jika magnet tetap tadi dijauhkan lagi maka sifat kemagnetan dari
besi tadi akan hilang.
Ujung bahan magnetik yang didekatkan ke ujung magnet utama akan
menjadi kutub yang berlawanan dengan kutub magnet utama yang
terdekat. Pada saat besi didekatkan pada magnet atau terinduksi magnet,
maka magnet-magnet elementer besi disearahkan oleh gaya magnet dari
magnet itu yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah.
Pada saat magnet-magnet elementernya searah, maka besi tersebut berubah
menjadi magnet.
kumparan
tersebut.
Magnet
yang
dihasilkan
dinamakan
Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah besi dan baja. Besi lebih
sering digunakan untuk membuat elektromagnet karena besi lebih mudah
untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih
mudah hilang daripada baja.
Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet ini banyak mempunyai
keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan elektromagnet antara lain
sebagai berikut.
a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang
besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari faktor yang
dapat mempengaruhi elektromagnetik yaitu kuat arus listrik, jumlah
lilitan dan ukuran inti besi.
b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara
memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.
c. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan
yang dikehendaki.
10
Dibanting-banting
contoh,
jika
magnet
sering
jatuh
atau
dipukul-pukul
maka
sifat
11
E. MEDAN MAGNET
Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan diatas kertas.
Garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet disebut garisgaris gaya magnet. Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu
sama lainnya. Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk
(menuju) ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet
makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah
magnet memiliki medan magnet yang digambar berupa garis lengkung.
Pada dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya
keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah
12
sebabnya dua kutub magnet yang tidak sejenis saling tarik-menarik. Pada dua
kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub
utara masing-masing cenderung saling menolak. Karena arah garis gaya
berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis-garis gaya yang keluar
kedua kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang
sejenis saling menolak.
Berkaitan dengan pola garis gaya magnet dapat dinyatakan sebagai
berikut :
1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
2. Garis-garis gaya magnet didefinisikan keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
3. Medan magnet kuat ditunjukkan oleh garis-garis gaya rapat dan medan
magnet lemah ditunjukkan oleh garis-garis gara renggang.
1. Terjadinya medan magnet oleh arus listrik
Daerah disekitar magnet dimana benda lain masih mengalami gaya magnet
dinamakan dengan medan magnet.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis garis gaya magnet yang keluar dari
kutub utara dan masuk ke kutub selatan.
Terjadinya medan magnetic disekitar arus listrik ditunjukkan oleh Hans Christian
Oersted melalui percobaan.
Arah induksi medan magmetik disekitar arus listrik bergantung pada arah arus listrik,
dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Perhatikan gambar berikut!
13
B 2k
I o I
a 2 a
Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
a = jarak tegak lurus titik yang diamati ke kawat (m)
k =
10-7 wb/A.m
dititik P
0 I r
4 a 3
0 N I r
4
a3
Dititik M
0 I
4 r 2
0 N I
4 r 2 untuk N buah lilitan
14
Keterangan :
r = jari-jari lingkaran (m)
a = jarak dari lingkaran arus ke titik yang ditinjau
dititik P
o untuk sebuah lilitan
0 I
sin 2
2 a
0 N I
sin 2
2 a
0 I
2 r
0 N I
2 r
Tanda
15
Tanda
0 .i.N
2
0 .i.N
0 .i.n
Keterangan:
l = panjang solenoida (m)
i = arus pada solenoida (A)
N = banyaknya lilitan
n = banyaknya lilitan persatuan panjang (N/ l )
toroida adalah solenoida yang dilengkungkan besar induksi magnet pada sumbunya:
B 0 .i.n
l = 2R (keliling slingkaran)
16
0
I1 I 2
2a
permeabilitas vakum
17
Ferromagnetic ; r >>> 1
Paramagnetic; r 1 ( sedikit diatas 1)
Diamagnetic; r< 1
2. Kuat medan magnetic dalam kumparan dapat diperkuat dengan pemasangan inti
ferromagnetic
B = r B0
B = kuat medan magnet dengan inti besi (ferromagnetic)
B0 = kuat medan magnet tanpa inti besi (udara)
H. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagneti ialah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat
adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tsb.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas
1.
a. (Percobaan Faraday)
Sebuah kumparan yang kedua ujngnya dihubungkan dgn galvanometer digerakkan
dalam medan magnet U.Selama kumparan tsb bergerak dalam medan magnet jarum
galvanometer menyimpang dari kedudukan seimbangnya, ini berarti pada kumparan
terjadi arus listrik.
18
Ketika kumparan digerakkan keluar medan magnet jarum juga menyimpang, ini
berarti bahawa arus kedua berlawanan arah dengan gerakan pertama..
Pada percobaan diatas dapat dikatakan bahwa pada ujung-ujung kumparan timbul
gaya gerak listrik induksi (ggl = beda potensial
Gaya gerak listrik (GGL) induksi adalah energi (usaha) untuk memindahkan
satu satuan muatan listrik yang dinyatakan sebagai berikut:
ind = - B l v
dimana
ind = gaya gerak listrik induksi (volt)
l = panjang kawat konduktor (m)
v = kecepatan gerak konduktor (m/dt)
B = kuat medan magnet sekitar penghantar (Wb/m2)
b) Hukum Faraday
Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik yang diinduksikan oleh
medan magnet bergantung pada tiga hal berikut:
1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar tegangan yang
diinduksikan.
2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet yang mengenai
konduktor, semakin besar tegangan induksi.
3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya magnet yang mengenai
konduktor, semakin besar tegangan induksi.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
19
Banyaknya garis gaya magnet ( B ) yang dilingkupi oleh daerah abRQ disebut fluks
magnetic (
Bila perubahan fluks magnetik yang dilingkungi f dalam waktu t, maka ggl induksi
rata-rata selama selang waktu itu.
Bila kawat penghantar berupa kumparan dengan N lilitan, maka ggl induksi yang terjadi:
Dengan:
= ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
20
21
22
23
dari zat sisa buangan jahat dari tubuh dan memberikan tenaga serta
kesehatan pada fungsi-fungsi tubuh manusia secara keseluruhan.
Jika sel kekurangan magnet maka akan mempercepat penuaan sel,
meningkatkan kekentalan dalam darah, memperburuk fungsi jantung untuk
memblokir endapan-endapan dalam sistim sirkulasi, dan lain-lain. Untuk
mencegah gejala-gejala kekurangan magnet, kita seharusnya menambah
medan magnet di tubuh kita secara tetap.
Beberapa peralatan sehari-hari yang menggunakan elektromagnet
antara lain seperti berikut :
a. Bel listrik
Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap solenoida
dililitkan pada arah yang berlawanan. Apabila sakelar ditekan, arus listrik
akan mengalir melalui solenoida. Teras besi akan menjadi magnet dan
menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng)
menghasilkan bunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan
me- misahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai
interuptor. Arus listrik akan putus dan teras besi hilang kemagnetannya. Kepingan besi lentur akan kembali ke kedudukan semula. Teras
besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk
akan memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi kembali. Proses ini
berulang-ulang sangat cepat dan bunyi lonceng terus terdengar.
24
b. Relai
Relai
berfungsi
sebagai
sakelar
untuk
menghubungkan
atau
terdiri
dari
dua
bagian
yaitu
bagian
pengirim
aluminium.
terdapat
pada
25
pada
diafragma
memengaruhi
udara
di
hadapannya,
d. Katrol Listrik
Elektromagnet yang besar digunakan untuk mengangkat sampah
logam yang tidak terpakai. Apabila arus dihidupkan katrol listrik akan
menarik sampah besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki.
Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini
sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan
dengan besi.
26
memisahkan
antara
logam
feromagnetik
dan
bukan
feromagnetik.
27
28
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kemagnetan merupakan kemampuan suatu benda untuk menarik bendabenda lain yang berada di sekitarnya. Magnet memiliki dua buah kutub yaitu
kutub selatan dan kutub utara. Dalam benda magnetik tersusun dari magnetmagnet elementer.
Medan magnet merupakan ruang di sekitar magnet yang di dalamnya masih
bisa dirasakan adanya gaya magnet. Medan magnet dapat diartikan sebagai
wilayah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet. Arah
magnetikannya adalah dari kutub U menuju ke kutub S.
Magnet dapat dibuat sendiri oleh manusia yaitu dengan cara menggosokkan
magnet tetap dengan bahan logam feromagnetik, cara induksi, serta mengalirkan
arus listrik DC pada logam yang akan dijadikan magnet. Sifat kemagnetan suatu
benda dapat dihilangkan yaitu dengan cara dibakar, dibanting-banting, dipukulpukul, serta magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
Magnet sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan
sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengambil
benda-benda dari logam, penunjuk arah, mengubah energi listrik menjadi energi
bunyi, menghasilkan listrik, menggantikan roda pada kereta api maglev, dan
merapatkan dua benda. Magnet juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia,
biasanya magnet ini digunakan sebagai terapi dalam kesehatan.
29
DAFTAR PUSTAKA
ke
magnetan&catid=19:kemagnetan&itemid=94
Kemagnetan Dunia Fisikhttp://alljabbar.wordpress.com/2008/04/06/kemagnetan/
Magnet Bagi Kesehatan. http://www.berani.co.id/artikel_detail.aspx?id=2964
Magnet. http://id.wikipedia.org/wiki/magnet
Manfaat Magnet Bagi Tubuh. http://rahasiasukses.site50.net/1_12_manfaatmagnet-bagi-tubuh.html
Sukis Wariyono. http://memetmulyadi.wordpress.com/2009/01/04/kemagnetanmateri-ipa-kelas-9-smpmts/
http://www.crayonpedia.org/mw/gejala_kemagnetan_dan_cara_membuat_magnet
_9.2
30
31