Anda di halaman 1dari 35

KOMPAS DAN SITIM KEMUDI

Navigasi Kapal KOMPAS


Alat navigasi kapal yang lain adalah kompas. Kompas adalah alat navigasi untuk
menentukan arah kapal berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas
menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.

DASAR PERATURAN
✔️SOLAS 1974 as amended
✔️STCW 1978 Amandemen 1995
✔️International Standards Marine
✔️Communication Phrases
✔️Kurikulum / Silabi Ahli Nautika

Pembagian jenis pedoman magnet


- Menurut konstruksinya:
Pedoman magnet kering
Pedoman magnet cair / basah)
(Flux Gate Compass)

- Menurut fungsi / penempatannya:


Pedoman Tolok (Standard Compass)
Pedoman Kemudi (Steering C)
Pedoman Cadangan (Spare C)

Kompas dan Sistem Kemudi


Pedoman, adalah alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan arah dilaut. Yaitu arah
kemana kapal harus berlayar, dan arah benda-benda diluar kapal terhadap kapal kita
berada, misalnya arah suatu suar, tanjung, pulau dan sebagainya yang kita baring untuk
menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu.

Di atas kapal niaga, pada umumnya terdapat 2 jenis pedoman yaitu:

1. Pedoman magnet (Magnetic Compass),

2. Pedoman gasing (Gyro-compass)


Selain 2 jenis pedoman tetersebut di atas, pada saat ini juga berkembang jenis lainnya yang
disebut dengan pedoman elektronik. Walaupun pedoman gasing prinsip kerjanya
menggunakan kelistrikan kapal, namun tidak termasuk dalam kategori pedoman elektronik.

Pedoman elektronik yang dikenal yaitu:

1. Flux Gate Compass (FGC), dan

2. Ring Laser Gyro-compass (RLG).

3. Satellite Compass

Persyaratan jumlah, dan konstruksi pedoman di kapal diatur secara rinci pada SOLAS 1974.

PEDOMAN MAGNET

Pedoman magnet adalah satu-satunya jenis pedoman yang tidak menggunakan kelistrikan
kapal, sehingga tetap dapat bekerja walaupun listrik kapal padam. Oleh karena itu IMO
(International Maritime Organization) melalui Konvensi SOLAS (Safety Of Life At Sea =
Keselamatan Jiwa di Laut) mensyaratkan bagi semua kapal niaga untuk dilengkapi dengan
pedoman magnet dengan menetapkan persyaratan konstruksi dan jumlahnya yang harus
ada di kapal.

Menurut konstruksinya pedoman magnet ada 2 yaitu:


1. Pedoman magnet kering, dan

2. Pedoman magnet basah (cair)

Menurut fungsi dan penempatannya, terdapat 3 pedoman magnet yaitu:


1. Pedoman Tolok (Standard Compass) yang diletakkan di atas anjungan, digunakan
untuk membaring benda diluar kapal, penempatnya diusahakan tidak terhalang oleh
bagian-bagian kapal sehingga dapat digunakan pada busur 360º. Pedoman ini juga
digunakan sebagai patokan bagi pedoman magnet yang lainnya.

2. Pedoman Kemudi (Steering Compass), yaitu pedoman magnet yang diletakkan didepan
roda kemudi, sehingga juru mudi dapat melihat setiap saat pada waktu mengemudikan
kapal. Pedoman ini diletakkan tepat dibawah pedoman standard agar juru mudi mudah
memeriksa perbedaan antara penunjukan pedoman tolok dan pedoman kemudi.

3. Pedoman Cadangan (Spare Compass), berfungsi untuk mengganti salah satu pedoman
tolok atau pedoman kemudi bila terdapat kerusakan secara fisik.
Sifat-sifat magnet batang / jarum-jarum magnet:
1. Memiliki gaya tarik menarik dan tolak menolak terhadap logam bermagnet lainnya
(baja dan besi)

2. Kekuatan gaya tarik-tolak terdapat pada ujung-ujungnya

3. Ujung-ujung magnet batang diberi nama kutub magnet, yaitu kutub Utara dan Kutub
selatan magnet

4. Kutub-kutub yang senama dari dua buah magnet batang akan saling tolak-menolak,
dan kutub yang tidak senama akan tarik-menarik.

5. Apabila sebuah magnet batang ditempatkan pada bidang horizontal sedemikian rupa
sehingga bebas berputar (misalnya digantung), maka ujung-ujungnya akan mengarah ke
kutub-kutub magnetis bumi. Ujung yang mengarah ke kutub Utara magnetis bumi disebut
kutub utara, dan ujung yang mengarah ke kutub selatan magnetis bumi disebut kutub
selatan magnet.

6. Besarnya kekuatan gaya tarik/tolak antara 2 buah magnet batang yang berbeda,
berbanding lurus dengan hasil kali kekuatan magnet kedua kutub yang bersangkutan dan
berbanding terbalik dengan jarak antara kutub-kutub pangkat dua (Hukum Coloumb)

Sifat-sifat magnet batang / jarum-jarum magnet:

 Memiliki gaya tarik / tolak terhadap logam bermagnet lainnya (baja dan
besi).
 Kekuatan gaya tarik-tolak terdapat pada ujung-ujungnya.
 Ujung-ujung magnet batang diberi nama kutub magnet,
 Kutub-kutub senama saling tolak-menolak, kutub tidak senama tarik-
menarik.
 Ujung yang mengarah ke kutub Utara magnetis bumi.
 Besarnya kekuatangaya tarik/tolak antara 2 buah magnet batang
berbeda, (Hukum Coloumb)
Penyimpanan atau penempatan pedoman magnet dikapal harus:
✔️Sedapat mungkin pada pertengahan kapal (diatas garis lunas kapal).
✔️Jauh dari massa besi, yang terbagi tidak sama pada kedua sisi.
✔️Tidak ditempatkan dekat linggi-linggi karena disini terdapat kutub-kutub magnetisme permanent
(P & Q).
✔️Jauh dari massa besi yang besar dan vertical (cerobong asap, tiang baja, penopang, dan lain-
lain).
✔️Jauh dari besi lunak membujur dan melintang yang berjalan terus (most continous iron/steel).
✔️bebas pemandangan (untuk pedoman tolok).

PEDOMAN MAGNET KERING

Pedoman magnet kering adalah pedoman magnet dimana batang-batang magnet dipasang
sejajar satu sama lain dan digantungkan dibawah mawar pedoman dengan menggunakan
benang sutera, sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal.
PEDOMAN MAGNET KERING
Bagian-bagian utama pada pedoman magnet kering :
▶️Ketel pedoman, berfungsi sebagai tempat semat, piringan pedoman, dan garis layar.
▶️Piringan pedoman, terdapat mawar pedoman, batang magnet, dan sungkup.
▶️Cincin lenja, untuk menggantung ketel pedoman pada rumah pedoman agar pedoman selalu
dalam keadaan datar pada waktu kapal mengoleng atau mengangguk.
▶️Rumah pedoman, sebagai tempat ketel pedoman dan batang-batang penimbal.
Gambar Pedoman Magnet Kering

Keterangan gambar:
a – ketel pedoman
b – tutup kaca
c – kaca baur
d – semat
e – ujung semat
f – sungkup dari aluminium
g – batu nilam
h – cicncin aluminium
i – benang sutera
j – batang magnet
k – kertas skala derajat

PIRINGAN PEDOMAN

Bagian-bagian penting pada piringan pedoman:

1. Sungkup

2. Cincin aluminium kecil (tengah)

3. Cincin aluminium besar (pinggir)

4. Jarum-jarum magnet (8 buah yang saling sejajar)

5. Kertas skala derajat (mawar pedoman)

Sungkup bertumpu pada batang semat dimana pada bagian yang tertumpu semat pada
umumnya dari bahan batu nilam atau bahan yang sangat keras sehingga tidak mudah aus.

Cincin-cincin aluminium berguna untuk menghubungkan benang sutera yaitu untuk


meletakkan kertas skala derajat dan batang/jarum magnet.

Kertas skala derajat dibuat dari kertas minyak atau jenis lain yang sangat ringan.
Bagian-bagian penting pada piringan pedoman:
 Sungkup
 Cincin aluminium kecil (tengah)
 Cincin aluminium besar (pinggir)
 Jarum-jarum magnet (8 buah yang saling sejajar)
 Kertas skala derajat (mawar pedoman)

Syarat-syarat piringan pedoman yang baik:


✔️Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
✔️Tidak memiliki kesalahan kolimasi
Pembagian derajatnya harus jelas, dibuat secara teratur
✔️Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
✔️Piringan pedoman harus tenang
✔️Piringan pedoman harus peka
✔️Waktu ayun piringan harus cukup besar, (>14 det)

Sifat peka piringan pedoman:


➡️apabila suatu saat piringan pedoman keluar dari keadaan seimbang karena suatu pengaruh
dari luar, separti kena pengaruh magnet dari luar, maka segera setelah pengaruh magnit lain
tersebut dihilangkan (dijauhkan), maka piringan pedoman harus segera kembali pada kedudukan
seimbangnya.

Agar piringan pedoman memiliki sifat peka


1.Memiliki momen magnet yaitu tergantung dari: panjang jarum magnetnya dan Kekuatan kutub-
kutub magnetnya. (K = m x a)
2.Intensitas horizontal yang besar (H = T cos i)
3.Kerat piringan makin ringan makin peka
4.Ujung semat makin tajam makin peka

Sifat tenang piringan pedoman:


➡️apabila mendapat gangguan pengaruh dari luar, maka keseimbangan piringan pedoman tidak
terganggu. Pengaruh dari luar tersebut misalnya, olengan atau anggukan kapal, getaran mesin,
perobahan haluan, dan sebagainya.

Sifat tenang piringan pedoman makin besar bila:


1.Ujung semat sangat lancip/tajam
2.Piringan pedoman sangat ringan
3.Momen magnet besar
4.Momen lembam besar
5.Kepekaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari perbandingan

Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman:


1.Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri kira-kira 3º dari kedudukan seimbang.
2.Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya
3.Ulangi hal yang sama pada sisi lainnya.
4.Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama, atau berselisih ½ º saja, berarti piringan
pedoman cukup peka.

KETEL PEDOMAN
Pada ketel pedoman terdapat:
 Tutup atas berupa kaca bening, kedap air.
 Kaca baur sebagai penutup bagian bawah agar tembus cahaya.
 Garis layar.
 Pemberat. Dipasang di bagian bawah ketel,
 Penyangga semat. Dipasang di tengah ketel.
 Tanduk / Baut. Dipasang disisi luar ketel,

Garis layar

Gambar Ketel Pedoman

Keterangan gambar:
a.tutup kaca bening
b.badan ketel
c.- Cairan
d.tutup bawah (kaca baur)
e.penyangga semat
f.Baut / tanduk
g.semat

Syarat-syarat ketel pedoman yang baik:

 Tidak boleh mengandung magnet.


 Kaca bening harus rata,
 Dalam segala situasi atau segala posisi,
 ketel pedoman tidak boleh menyentuh bagian-bagian pedoman lain,
 Semat atau pasak pedoman harus benar-benar terpasang tegak tepat ditengah-
tengah ketel
 Tuas (bila ada), harus tepat ditengah-tengah ketel (tepat diatas pusat piringan
pedoman)
 Tidak terdapat ‘kesalahan garis layar’

Cara memeriksa ketepatan garis layar:


Pedoman pada tepat diatas bidang lunas linggi kapal:
Dirikan sebuah tonggak kayu, tepat di atas lunas linggi di depan pedoman pada jarak yang cukup,
misalnya di ujung haluan.
Baring tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan skala derajat pada garis
layer.
Bila kedua penunjukan adalah sama, letak garis layer sudah tepat.

Pedoman yang diletakkan tidak pada lunas linggi kapal:


Tentukan jarak melintang pedoman ke bidang lunas linggi
Dirikan sebuah tonggak kayu pada suatu jarak yang cukup jauh di depan pedoman pada jarak
melintang dari lunas linggi yang sama dengan jarak pedoman ke lunas linggi,
Baringlah tonggak tersebut, dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan skala derajat oleh garis
layer
Bila kedua penunjukan sama, maka letak garis layer sudah tepat.

Gunanya untuk menjaga agar pedoman selalu dalam keadaan datar walaupun kapal mengoleng
atau mengangguk, atau pada saat kapal senget.

Piringan pedoman adalah


bagian yang sangat penting dari pada pedoman magnet. Piringan pedoman yang terkenal
adalah piringan pedoman dari THOMSON, yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Sungkup dan cicncin terbuat dari aluminium
2. Jarum magnet berjumlah 8 dipasang pada kiri kanan semat, panjang jarum magnet pada
dekat semat 5 cm makin ke tepi mengecil/memendek
3. Garis tengah piringan 25 cm beratnya 15 – 20 gram
4. Pembagian skala derajat setiap 2 surat atau 22,5º
5. cincin aluminium berlobang 32 buah yaitu setiap surat (11 ¼ º)
6. Berat mawar pedoman 12 gram
7. Sisi atas ketel ditutup dengan kaca bening dan dibagian bawwahnya dengan kaca baur
8. Panjang jarum magnet antara 5 sampai 8 cm
Syarat-syarat piringan pedoman yang baik:
1. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
2. Tidak memiliki kesalahan kolimasi
3. Pembagian derajatnya harus jelas sehingga mudah dibaca, dan dibuat secara teratur
4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan besarnya ketel pedoman
5. Piringan pedoman harus tenang
6. Piringan pedoman harus peka
7. Waktu ayun piringan harus cukup besar, yaitu minimum 14 detik agar tidak terjadi
sinkronisasi dengan olengan kapal

Yang dimaksud salah kolimasi adalah apabila jarum-jarum magnet tidak sejajar dengan arah
Utara-Selatan skala derajat pada mawar pedoman, atau sudut yang dibentuk oleh jarum-
jarum magnetis dengan arah U-S mawar pedoman

Sifat peka piringan pedoman:


Yang dimaksud sifat peka pada piringan pedoman adalah apabila suatu saat piringan
pedoman keluar dari keadaan seimbang karena suatu pengaruh dari luar, separti kena
pengaruh magnet dari luar, maka segera setelah pengaruh magnit lain tersebut dihilangkan
(dijauhkan), maka piringan pedoman harus segera kembali pada kedudukan seimbangnya.

Agar piringan pedoman memiliki sifat peka, maka ia harus memiliki beberapa syarat yaitu:
1. Memiliki momen magnet (dari susunan jarum magnetnya) makin pekalah piringan
pedoman dan ini tergantung dari: panjang jarum magnetnya dan Kekuatan kutub-kutub
magnetnya. (K = m x a)
2. Intensitas horizontal yang besar (H = T cos i)
3. Kerat piringan harus ringan (makin ringan makin peka)
4. Ujung semat harus tajam (makin tajam makin peka)
Sifat tenang piringan pedoman:
Yang dimaksud sifat tenang piringan pedoman adalah, apabila pada saat ada gangguan
pengaruh dari luar, maka keseimbangan piringan pedoman tidak terganggu. Pengaruh dari
luar tersebut misalnya, olengan atau anggukan kapal, getaran mesin, perobahan haluan,
dansebagainya.

Sifat tenang piringan pedoman makin besar bila:


1. Ujung semat sangat lancip/tajam
2. Piringan pedoman sangat ringan
3. Momen magnet besar
4. Momen lembam besar
Untuk memperbesar momen lembam sebagian besar massa piringan pedoman ditempatkan di
bagian tepi piringan (momen lembam piringan pedoman adalah gaya lawan terhadap gerakan
mendatar piringan pedoman)

Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman:


1. Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri kira-kira 3º dari kedudukan seimbang
2. Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya
3. Ulangi hal yang sama pada sisi lainnya
4. Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama, atau berselisih ½ º saja, berarti piringan
pedoman cukup peka

KETEL PEDOMAN
Ketel pedoman umumnya terbuat dari perunggu atau kuningan dan berbentuk bulat torak.
Pada ketel pedoman terdapat:
1. Tutup atas berupa kaca bening, kedap air. Pada pedoman lama masih menggunakan
tuas paku di bagian tengahnya untuk meletakkan pesawat baring. Namun bila pesawat baring
menggunakan ‘azimuth circle’, tuas paku ini tidak diperlukan lagi.
2. Kaca baur sebagai penutup bagian bawah agar tembus cahaya.
3. Garis layer. Yaitu tanda yang dipasang pada bagian tepi bagian dalam ketel, dipasang
di dua bagian dan sejajar dengan garis lunas kapal. Fungsinya adalah untuk melihat /
membaca haluan kapal.
4. Pemberat. Dipasang di bagian bawah ketel, berfungsi untuk menjaga ketengangan dan
kestabilan ketel
5. Penyangga semat. Dipasang di tengah ketel. Berfungsi sebagai penjepit semat.
6. Tanduk / Baut. Dipasang disisi luar ketel, berfungsi untuk menyangkutkan ketel dengan
cincin lenja.

Syarat-syarat ketel pedoman yang baik adalah:


1. Tidak boleh mengandung magnet. Untuk mengetahui hal ini ketel pedoman harus
dikeluarkan dari rumah pedoman kemudian ditempatkan dibagian pedoman kecil.
Selanjutnya ketel diputar. Bila pada waktu ketel berputar kedudukan jarum magnet pada
pedoman kecil tidak bergerak / berobah, maka ketel tersebut tidak mengandung magnet.
2. Kaca bening harus rata, dan pada saat kapal dalam keadaan diam, maka tutup kaca
bening tersebut juga harus dalam keadaan datar. Untuk memeriksa hal ini, dapat
menggunakan unting-untung atau bandul.
3. Dalam segala situasi atau segala posisi, ketel pedoman tidak boleh menyentuh bagian-
bagian pedoman lain, yaitu dapat mengayun dengan bebas pada cincin lenja.
4. Semat atau pasak pedoman harus benar-benar terpasang tegak tepat ditengah-tengah
ketel (merupakan titik potong garis hubung cincin-cincin lenja)
5. Tuas (bila ada), harus tepat ditengah-tengah ketel (tepat diatas pusat piringan pedoman)
6. Tidak terdapat ‘kesalahan garis layar’ (Kesalahan garis layar terjadi apabila letak garis
layar tidak sejajar dengan garis lunas kapal).
Cara memeriksa ketepatan garis layer:
1. Pada pedoman yang diletakkan tepat diatas bidang lunas linggi kapal:
a. Dirikan sebuah tonggak kayu, tepat di atas lunas linggi di depan pedoman pada jarak
yang cukup, misalnya di ujung haluan.
b. Baringlah tonggak tersebut dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan skala derajat
oleh garis layer.
c. Bila kedua penunjukan adalah sama, berarti letak garis layer sudah tepat.
2. Pada pedoman yang diletakkan tidak pada lunas linggi kapal:
a. Tentukan jarak melintang pedoman ke bidang lunas linggi
b. Dirikan sebuah tonggak kayu pada suatu jarak yang cukup jauh di depan pedoman pada
jarak melintang dari lunas linggi yang sama dengan jarak pedoman ke lunas linggi,
c. Baringlah tonggak tersebut, dan pada saat yang sama lihatlah penunjukan skala derajat
oleh garis layer
d. Bila kedua penunjukan sama, maka letak garis layar sudah tepat.

CINCIN LENJA
Pada waktu kapal berlayar, oleh karena angina dan ombak serta gerakan kapal itu sandiri,
maka kapal akan mengoleng dan mengangguk setiap saat. Sedangkan pedoman harus
senantiasa duduk tegak. Untuk itu maka ketel pedoman dihubungkan ke rumah pedoman
dengan menggunakan cincin lenja.
Cincin lenja terdiri dari 2 lingkaran yang dikaitkan pada tanduk ketel pedoman dan rumah
pedoman, sehingga pada waktu kapal mengoleng maupun mengangguk, ketel pedoman tetap
dalam kedudukan mendatar

RUMAH PEDOMAN:
Adalah rangka tertutup dimana pedoman diletakkan. Terbuat dari kayu atau bahan lain yang
tidak bermagnet. Rumah pedoman harus cukup kuat untuk menopang dan menyimpan semua
peralatan pedoman, termasuk alat-alat penimbalnya (persyaratan konstruksi dan jumlahnya
ditetapkan dalam Konvensi SOLAS). Diletakkan didepan roda kemudi untuk tempat
pedoman kemudi dan diatas geladak teratas untuk pedoman tolok. Pada kapal-kapal modern
sudah tidak terdapat lagi rumah pedoman yang diletakkan di samping kiri-kanan kapal
karena pada umumnya kapal-kapal modern telah dilengkapi dengan pedoman gasing,
sehingga disisi kapal diletakkan gyro-repeater. Demikian pula pada buritan, karena pada
umumnya kapal-kapal modern memiliki anjungan di dekat buritan.

Pada rumah pedoman terdapat (selain ketel pedoman):


1. Tutup rumah pedoman
2. Tanduk-tanduk untuk meletakkan cincin lenja
3. Bola-bola besi penimbal, yang diletakkan di sisi kiri-kanan bagian atas rumah pedoman
4. Batang-batang besi lunak penimbal (Flinder bar), yang diletakkan dalam suatu tabung
dan ditempatkan di bagian depan luar rumah pedoman
5. Batang-batang magnet penimbal. Terdapat batang magnet melintang (batang-batang
magnet P), batang-batang magnet membujur (batang-batang Q) dan batang-batang magnet
senget yang dipasang tegak (batang-batang R). Batang-batang magnet ini terletak didalam
rumah pedoman, dibawah ketel pedoman
6. Bola lampu penerangan. Berfungsi untuk penerangan pedoman pada malam hari.
7. Clinometer. Diletakkan pada bagian luar rumah pedoman
8. Degaussin coil (dibagian luar rumah pedoman pada bagian agak ke bawah)

PEDOMAN MAGNET ZAT CAIR (BASAH)


Pada pedoman zat cair atau pedoman basah ini piringan pedoman berada di dalam zat cair.
Untuk itu ketel pedoman harus benar-benar kedap air dan konstruksinya lebih kuat
disbanding pedoman magnet kering.
Secara umum, fungsi cairan adalah untuk meredam getaran-getaran kapal sehingga piringan
pedoman lebih tenang. Selain itu dapat mengurangi kemungkinan kerusakan pada semat, dan
mawar pedoman.

Cairan dalam ketel terdiri dari:


1. Air tawar / murni (Aqua destilata) dengan prosentase antara 75% sampai 80%
2. Ether (Alkohol murni 100%) dengan prosentase antara 20% sampai 25%.
Contoh: misalnya aqua destilata 75% maka alkoholnya 25%, Sedangkan apabila aqua
destilata 80% maka alkoholnya 20%.
Ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan mengakibatkan korosi
bagian dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi ketenangan piringan pedoman. Pada cuaca
yang berobah cepat antara panas dan dingin (didaerah tropis) rongga udara dalam ketel
pedoman dapat mengakibatkan mawar pedoman berobah bentuk (melengkung)

Kegunaan campuran alcohol tersebut adalah:


1. Untuk menurunkan titik beku air. Hal ini sangat berguna apabila pedoman digunakan di
tempat-tempat pada lintang tinggi atau daerah yang mengalami musim dingin, sehingga
cairan pedoman tidak mudah membeku.
2. Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian-bagian dalam ketel pedoman.
Fungsi beberapa bagian dari pada ketel pedoman:
1. Pengapung. Berfungsi untuk menahan piringan pedoman dan magnet pedoman agar
tidak terlalu menekan ujung semat, sehingga piringan pedoman dapat berputar dengan bebas.
2. Pelat bergelombang, atau jembatan pegas dari kuningan. Untuk memberikan kestabilan
pada semat apabila cairan didalam ketel memuai atau menyusut, disebabkan adanya tromol,
sehingga penunjukan pedoman tidak salah.
Pada bagian tutup alas ketel pedoman diberikan sebuah pemberat. Gunanya untuk menambah
ketenangan pedoman.
Pada ketel pedoman zat cair diberi tromol pemuaian agar supaya pada waktu suhu berobah-
robah, cairan dalam ketel dapat memuai dan menyusut dengan bebas tanpa mempengaruhi
piringan pedoman atau menekan dinding ketel.
Prinsip kerja pedoman magnet zat cair:
1. Piringan pedoman diletakkan diatas pengapung, di bawah pengapung digantungkan
batang-batang magnet. Keseluruhannya diletakkan dalam cairan, sehingga bila berada dalam
medan magnet bumi, piringan dapat berputar dengan bebas.
2. Bila kapal diam, maka piringan pedoman juga diam dengan skala 360º (Utara)
menunjuk ke kutub Utara magnetis bumi.
3. Tepat dalam arah bidang lunas linggi pada bagian dalam ketel pedoman ditempatkan
garis layer.
4. Skala derajat piringan pedoman yang berimpit / bersatu dengan garis layer
menunjukkan arah haluan kapal.
1. Kemungkinan terjadi kesalahan pada pedoman magnet basah ini adalah bahwa pada
saat kapal berputar, cairan dalam ketel juga ikut berputar. Gaya putar terbesar terdapat pada
cairan di dekat dinding ketel. Bila tepi piringan pedoman ikut berputar, maka penunjukan
pedoman akan menjadi salah (menyimpang).
Gambar rumah pedoman


Pada rumah pedoman terdapat (selain ketel pedoman):

 Tutup rumah pedoman


 Tanduk-tanduk untuk meletakkan cincin lenja
 Bola-bola besi penimbal,
 Batang-batang besi lunak penimbal (Flinder bar),
 Batang-batang magnet penimbal. (Batang: P,Q, R)
 Bola lampu penerangan
 Clinometer.
 Degaussin coil (dibagian luar rumah pedoman pada bagian agak ke bawah)

PEDOMAN MAGNET ZAT CAIR / BASAH


✔️Air tawar / murni (Aqua destilata) prosentase 75% sampai 80%
✔️Ether (Alkohol murni 100%) prosentase 20% sampai 25%.

Contoh: misalnya aqua destilata 75% maka alkoholnya 25%, Sedangkan apabila aqua destilata 80% maka
alkoholnya 20%.
Kegunaan campuran alcohol tersebut adalah:

 Untuk menurunkan titik beku air. sangat berguna apabila pedoman digunakan di
tempat-tempat lintang tinggi atau daerah yang mengalami musim dingin, sehingga cairan
pedoman tidak mudah membeku.
 Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian-bagian dalam ketel pedoman.

Prinsip Kerja Pedoman Magnet zat Cair:


✔️Piringan pedoman diletakkan diatas pengapung, di bawah pengapung digantungkan batang-
batang magnet. Keseluruhannya diletakkan dalam cairan, sehingga bila berada dalam medan
magnet bumi, piringan dapat berputar dengan bebas.
✔️Bila kapal diam, maka piringan pedoman juga diam dengan skala 360º (Utara) menunjuk ke
kutub Utara magnetis bumi.
✔️Tepat dalam arah bidang lunas linggi pada bagian dalam ketel pedoman ditempatkan garis
layer.
✔️Skala derajat piringan pedoman yang berimpit / bersatu dengan garis layer menunjukkan arah
haluan kapal.

Gambar Pedoman magnet cair


Keterangan gambar:
a. Tutup kaca bening
b. pengapung
c. piringan pedoman
d. jarum-jarum magnet
e. tromol pemuaian cairan
f. sumbat pengisian cairan
g. semat
h. alas penyangga semat
i. pelat bergelombang
j. garis layar
k. tanduk / baut

Fungsi beberapa bagian dari pada ketel pedoman:


Pengapung Berfungsi untuk menahan piringan pedoman dan magnet pedoman agar tidak
terlalu menekan ujung semat, sehingga piringan pedoman dapat berputar dengan bebas.
Pelat bergelombang, atau jembatan pegas dari kuningan. Untuk memberikan kestabilan
pada semat apabila cairan didalam ketel memuai atau menyusut, disebabkan adanya tromol,
sehingga penunjukan pedoman tidak salah.

BEBERAPA ISTILAH:
Variasi, adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara-selatan sejati (bumi) dengan arah utara-
selatan magnetisme bumi.
Deviasi, adalah sudut yang dibentuk oleh penyimpangan penunjukan utara-selatan pedoman
magnet di kapal dengan arah utara-selatan magnetis bumi
Agone, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki perobahan
Variasi 0º
Isologone, yaitu garis dipeta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki perobahan
Variasi yang sama
Isogon, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki Variasi 0º
Aklin, yaitu garis dipeta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki sudut inklinasi

Ilustrasi: variasi & deviasi



Kesalahan dan koreksi pada kompas magnet kapal

Variasi: Adalah sudut antara meridian yang sebenarnya dan magnet, artinya,
sudut yang dibuat oleh jarum magnet yang tergantung bebas dengan Meridian
Sejati. Jika jarum magnet ditarik ke kanan dari meridian yang sebenarnya, variasi
disebut dengan Easterly dan jika jarum ditarik ke kiri dari True Meridian, variasi
disebut Westerly. Variasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tetapi tidak
berubah dengan arah kepala kapal (arah kapal)

Deviasi: Sebuah kapal terbuat dari baja, memperoleh magnet tertentu dan
secara inheren memiliki efek pada kompas magnet. Dengan kata lain, jarum
kompas di atas kapal tidak terletak di meridian magnet tetapi dibelokkan di satu
sisi atau sisi lain karena magnet kapal. Meskipun magnet korektif dimasukkan ke
dalam rumahan (juga disebut binnacle) kompas untuk mengatasi hal ini,
sistemnya tidak sempurna karena kapal juga memuat kargo baja yang membuat
variabel kesalahan. Juga, kesalahan yang ditimbulkan ditemukan bervariasi
karena kapal menunjuk ke arah yang berbeda (judul yang berbeda). Kesalahan
ini disebut 'deviasi' dan dinamai Timur jika jarum kompas ditarik ke kanan dan
ke Barat jika jarum ditarik ke kiri.

Penyimpangan disebabkan oleh interaksi antara perahu dan medan magnet


bumi. Pada dasarnya kita memiliki kapal yang sarat dengan logam besi dan
elektromagnetik yang menghasilkan medan magnetnya sendiri yang bernavigasi
di permukaan bumi yang dikelilingi oleh medan magnet bumi (Gambar 4.10
a,b,c,d). Saat perahu berubah arah, gangguan antara medan magnet
membelokkan jarum kompas kapal menjauh dari kutub utara magnet dan
disebut penyimpangan.
Gbr. 4.10

Jika ada penyimpangan nol kompas kapal akan mengarah ke kutub utara
magnet, tetapi seperti variasi, penyimpangan dapat memiliki arah dan kompas
dapat dibelokkan ke barat atau timur kutub utara magnet. Pada awalnya sangat
membingungkan untuk berpikir tentang penyimpangan sebagai memiliki arah
dan terbaik untuk menganggapnya sebagai 'kesalahan' lain dengan nilai timur
atau barat yang sederhana.

Gambar 4.10 – Semua kapal memiliki medan magnet sendiri di sekelilingnya


(garis merah) yang mengganggu medan magnet bumi (garis biru) dan
membelokkan jarum kompas kapal menjauhi kutub utara magnet. –
Kapal dan medan magnet bumi disejajarkan saat kapal menunjuk ke kutub utara
magnet. Ada gangguan minimal antara medan magnet dan jarum kompas kapal
tidak mengalami banyak penyimpangan. – Kapal
sedang menuju tegak lurus terhadap medan magnet bumi. Medan magnet kapal
mengganggu medan magnet bumi dan jarum kompas mengalami penyimpangan
dan dibelokkan, ke timur, sedikit menjauh dari kutub utara magnet.
-Kapal menuju kutub selatan magnet dan medan magnet kapal dan bumi
kembali sejajar. Ada gangguan minimal antara medan magnet dan jarum
kompas tidak mengalami banyak penyimpangan.
– Kapal telah disetel dan sekali lagi menuju ke sudut kanan ke medan magnet
bumi. Medan magnet kapal menimbulkan gangguan terhadap medan magnet
bumi dan kebutuhan kompas akan mengalami deviasi dan dibelokkan menjauhi
kutub utara magnet. Kali ini jarum kompas kapal dibelokkan ke arah barat kutub
utara magnet.

Compass Error (Kesalahan kompas ), sederhananya, kombinasi dari kesalahan


Variasi dan Deviasi, dan diterapkan oleh navigator ke pembacaan kompas untuk
mendapatkan pembacaan kompas yang dikoreksi.

Kartu Deviasi Kapal

Tangkapan Layar 2015-11-19 pada 20.09.52

Gambar 4.11 – Kartu deviasi kapal dapat ditemukan di Halaman 97 dari Almanak
Pelatihan RYA.

RYA Training Almanak memiliki kartu deviasi yang tercetak di halaman 97 (Gbr
4.11). Kita dapat menggunakan kurva untuk menentukan nilai jika
penyimpangan pada setiap pos. Mungkin perlu untuk interpolasi antara nilai-
nilai. misalnya jika kita mengarahkan kapal pada 011° kita akan berada di sekitar
setengah jalan antara 4°W dan 2°W sehingga kita dapat menginterpolasi deviasi
yang dialami pada pos ini sebagai 3°W. Setiap kali Anda naik kapal baru, Anda
harus melihat kartu deviasi dan memeriksa bantalan kompas kemudi terhadap
arah tertentu yang diketahui untuk menentukan apakah ada lonjakan deviasi
serius yang dapat memberikan pembacaan kompas yang salah.
Gbr.4.11 Kartu Daftar Deviasi ( Contoh kartu Deviasi )

Dibuat oleh petugas dari Hydrogravi / Navigator ( Compass Error )

Berlatih di laut

Variasi dikenal untuk semua lokasi geografis dan tersedia untuk pelaut di grafik.
Penyimpangan dihitung setiap jam tangan (setiap 4 jam) di laut dengan salah
satu dari banyak metode yang biasanya melibatkan benda langit seperti planet
dan bintang.Jadi, kesalahan kompas pada setiap titik waktu diketahui secara
akurat.
Gbr. Kompas Magnit

Variasi Magnetik (Magnetic Variation )


Pada fin-de-siècle abad ke-16, para pelaut percaya bahwa kutub utara magnet
bertepatan dengan kutub utara geografis. Setiap saran sebaliknya telah
dibantah oleh Pedro de Medina.

Pengamatan magnetik yang dilakukan oleh penjelajah dalam dekade berikutnya


menunjukkan bahwa saran ini benar. Tapi butuh waktu hingga awal abad
kesembilan belas, untuk menunjukkan kutub utara magnet di suatu tempat di
Kanada Arktik (78 ° LU, 104 ° W). Sejak saat itu sudut antara Utara yang
sebenarnya dan Utara Magnetik dapat dikoreksi dengan tepat. Sudut koreksi ini
disebut variasi atau deklinasi magnet.

Dipercaya bahwa medan magnet bumi dihasilkan oleh arus listrik yang berasal
dari inti luar yang panas, cair, dan luar dari bumi yang berputar. Aliran arus
listrik pada inti ini terus berubah, sehingga medan magnet yang dihasilkan arus
tersebut juga mengalami perubahan. Ini berarti bahwa di permukaan bumi,
kekuatan dan arah medan magnet akan bervariasi dari tahun ke tahun.
Perubahan bertahap ini disebut variasi sekuler medan magnet. Oleh karena itu,
variasi berubah tidak hanya dengan lokasi kapal di bumi tetapi juga bervariasi
dalam waktu.

Koreksi variasi magnet untuk lokasi Anda ditampilkan di tempat terdekat!


kompas bagan laut naik. Dalam contoh ini kami menemukan variasi 4 ° 15 'W
pada tahun 2009, dengan koreksi tahunan terindikasi 0 ° 08' E. Oleh karena itu,
pada tahun 2011 variasi ini diperkirakan 3 ° 59 ', hampir 4 ° BB. Artinya jika kita
berlayar 90 ° pada grafik (jalur sebenarnya), kompas akan menunjukkan 94 °.

Contoh lain: misalkan mawar kompas memberikan variasi 2 ° 50 'BT pada tahun
2007, dengan koreksi 0 ° 04' BT per tahun. Pada tahun 2009 variasi ini
diperkirakan berada di 2 ° 58 ', hampir 3 ° BT. Sekarang, jika kita berlayar 90 °
pada peta, kompas akan menunjukkan 87 °.

Mengoreksi variasi (Correcting for variation )


Perbedaan Antara Arah Sejati dan Arah Magnetik Mawar kompas yang
terhampar ini menunjukkan perbedaan antara utara sebenarnya dan utara
magnetis jika variasi magnetnya 10 ° BB.

Dari gambar kami menemukan: tc = cc + var

di mana "cc" dan "tc" adalah singkatan dari "jalur kompas" dan "jalur
sebenarnya".

Untuk mengubah mata pelajaran yang benar menjadi mata pelajaran kompas,
pertama-tama kita perlu menetapkan "-" untuk variasi Barat dan "+" untuk
variasi Timur. Perhatikan bahwa ini masuk akal! karena arah jarum jam naik
kompas. Di sini, lingkaran dalam diputar 10 ° berlawanan arah jarum jam,
karenanya -10 °.
Sekarang, gunakan persamaan yang sama tetapi ditulis ulang:
cc = tc – var
235 ° = 225 ° - (-10 °)

Jadi, untuk berlayar di jalur sebenarnya 225 °, juru mudi harus mengarahkan
arah kompas 235 °.

Untuk mengubah mata kuliah kompas menjadi mata kuliah benar, kita dapat
menggunakan persamaan aslinya. Jika kita telah mengarahkan jalur kompas 200
°, kita harus memplot jalur sebenarnya dari 203 ° pada grafik jika variasinya
adalah 3 ° BT atau arah sebenarnya 190 ° jika variasinya 10 ° BB.

Kompas gyromagnetic adalah gyro horizontal yang mengarah ke utara magnet


oleh detektor medan magnet (katup fluks) yang biasanya terletak di ujung sayap
pesawat jauh dari struktur logam. Akurasi jangka pendek gyro yang
dikombinasikan dengan keakuratan jangka panjang dari kompas magnetik
memberikan referensi arah yang stabil dan akurat.

Gbr. Gyro Kompas


Gyro Kompas alat untuk mengetahui arah utara selatan sejati yang
menggunakan energy listrik

Sistem Kompas Gyromagnetik

Sistem kompas Gyromagnetic terdiri dari:


1. Detektor magnetik (katup fluks) yang secara elektronik mendeteksi
komponen horizontal medan magnet bumi; 2. Sakelar pemutus putar /
akselerator yang memotong umpan dari katup fluks ke giro selama belokan dan
percepatan;
3.Giroskop yang mempertahankan referensi posisinya dan terus mengarah ke
arah yang sama terlepas dari apa yang dilakukan pesawat;
4. Repeater kompas untuk mengirimkan informasi pos ke instrumen terkait;
Mode Operasi GMC memiliki dua mode operasional (dapat dipilih oleh pilot
melalui panel kontrol GMC):

Informasi budak magnetik (juga disebut sebagai mode "BUDAK") - mode ini
digunakan ketika referensi heading magnetik dapat diandalkan. Dalam mode ini,
arah gyro disambungkan ke detektor fluks magnet, yang memasok referensi
magnetis jangka panjang untuk mengoreksi penyimpangan nyata dari gyro.
Untuk memastikan indikasi yang benar dari indikator gyro arah, perlu untuk
menyelaraskannya dengan kompas magnetik secara berkala, kira-kira setiap 10
hingga 15 menit. Pada beberapa pesawat modern, penyelarasan ini dilakukan
secara otomatis oleh sistem kontrol.
Gyro terarah (juga disebut sebagai mode "GRATIS") - mode ini digunakan saat
referensi heading magnetis tidak dapat diandalkan (mis. Di wilayah kutub).
Dalam mode ini, sistem memberikan referensi heading inersia, dengan koreksi
yang dilakukan secara manual untuk mengimbangi laju bumi dan kesalahan
lainnya.

jenis Kompas Utama - Berbagai Jenis Kompas


Ada berbagai jenis kompas yang dibuat berbeda dan memiliki tujuan berbeda.
Kami akan menyebutkan beberapa di antaranya di sini:
Dua jenis utama kompas adalah kompas magnetik dan kompas giro. Yang
pertama memiliki elemen magnet (jarum atau kartu) yang menyelaraskan
dirinya dengan garis magnet medan magnet bumi untuk menunjuk ke kutub
magnet bumi. Kompas Gyro memiliki roda yang berputar cepat yang rotasinya
berinteraksi dengan rotasi bumi hingga sumbu rotasinya sejajar dengan Bumi
dan menunjuk ke kutub rotasi Bumi. Kompas ini menunjuk ke kutub bumi yang
sebenarnya.
Subtipe dari kompas magnet adalah:
Kompas cair - memiliki jarum atau kartu bermagnet yang dibenamkan dalam
cairan. Metode ini mengurangi ayunan dan goyangan yang berlebihan serta
meningkatkan keterbacaan sekaligus mengurangi keausan.

Kompas laut atau kompas kartu - Jenis kompas ini memiliki jarum yang tetap
dan kartu kompas yang terpasang dalam cairan dan berputar sesuai dengan
orientasi. Ini digunakan di kapal karena kartu bergerak menyerap banyak
gerakan kapal yang membuatnya lebih mudah dibaca daripada kompas jarum.

Kompas prismatik atau kompas lensa - memiliki prisma kaca atau lensa dan
penutup yang memiliki garis rambut. Ini digunakan untuk berbaris dengan objek
yang bantalannya dicari. Ia juga memiliki kartu kompas yang berputar di
pangkalan. Saat kartu kompas berhenti, baringan yang diperlukan dibaca melalui
prisma atau lensa. Beberapa di antaranya memiliki cairan sebagai mekanisme
redaman sementara yang lain menggunakan induksi elektromagnetik untuk
tujuan yang sama. Beberapa juga memiliki tritium dan kombinasi fosfor yang
membantu membaca kompas dalam gelap.

Kompas pelat dasar atau kompas Orienteering - adalah kompas berisi cairan
yang diletakkan di atas alas persegi panjang yang terbuat dari plastik transparan
sehingga peta dapat terbaca. Seringkali memiliki lensa pembesar untuk
membaca peta, semacam lampu untuk kondisi cahaya redup dan penggaris. Ini
sering digunakan untuk merencanakan.

Kompas jempol - adalah varian dari kompas pelat dasar tetapi lebih kecil. Itu
dipasang pada ibu jari (seperti namanya) yang membuat satu tangan bebas.

Kompas solid state - ditemukan di perangkat listrik. Mereka sering memiliki dua
atau tiga sensor medan magnet yang digunakan mikroprosesor untuk membaca
data tentang orientasi perangkat. Mereka sering kali dapat ditemukan di jam,
ponsel, dan tablet.

Kompas kiblat - digunakan oleh umat Islam untuk menunjukkan arah ke Mekah
sehingga mereka tahu ke mana harus berpaling saat salat.

Kompas GPS - menggunakan satelit dalam orbit sinkronis geografis di atas Bumi
untuk menunjukkan lokasi dan arah pergerakan pembawa yang tepat.

Astrocompass - menggunakan posisi berbagai benda astronomi untuk


menemukan arah utara yang sebenarnya. Ini digunakan di daerah kutub di mana
kompas magnet dan kompas gyrocompass tidak dapat diandalkan. Ini
menggunakan waktu saat ini dan posisi geografis dalam bentuk lintang dan
bujur. Menurut informasi ini, terlihat pada objek astronomi dengan posisi yang
diketahui untuk memberikan pembacaan yang sangat akurat.
Apa itu kompas giro?
Kompas Gyro adalah kompas navigasi yang berisi motor giroskop yang mencatat
arah utara sebenarnya di sepanjang permukaan bumi dan tidak bergantung
pada magnet.

Sistem kompas Gyromagnetik terdiri dari: Detektor magnet (katup fluks) yang
secara elektronik mendeteksi komponen horizontal medan magnet bumi;
Sakelar pemutus putar / akselerator yang memotong umpan dari katup fluks ke
giro selama belokan dan percepatan;
Gyromagnetic Compass - Keamanan Penerbangan SKYbrary

Apa saja jenis kompas?


Dua jenis utama kompas adalah kompas magnetik dan kompas giro. Yang
pertama memiliki elemen magnetik (jarum atau kartu) yang sejajar dengan
garis-garis magnet medan magnet Bumi untuk menunjuk ke kutub magnet Bumi.

Gyro Compass on Ships: Konstruksi, Bekerja, dan Penggunaan Kompas


Giro adalah sejenis giroskop, digunakan secara luas di kapal yang menggunakan
roda giroskop yang berputar cepat dan bertenaga listrik, di antara faktor-faktor
lain yang memanfaatkan hukum fisika dasar, pengaruh gravitasi dan rotasi bumi
untuk menemukan arah utara yang sebenarnya.

Konstruksi
Kompas Gyro telah menjadi salah satu instrumen yang sangat diperlukan di
hampir semua kapal dagang atau kapal angkatan laut karena kemampuannya
untuk mendeteksi arah utara sebenarnya dan bukan utara magnet. Ini terdiri
dari unit-unit berikut:

- Kompas Master: Menemukan dan mempertahankan pembacaan utara


yang sebenarnya dengan bantuan giroskop.
- Repeater Compasses: Menerima dan menunjukkan arah sebenarnya yang
ditransmisikan secara elektrik dari Kompas Master.
- Perekam Kursus: Membuat catatan terus menerus tentang manuver pada
selembar kertas yang bergerak.
- Panel Kontrol: Mengatur operasi kelistrikan sistem dan memastikan
kondisi kerja dengan menggunakan meteran yang sesuai.
- Regulator Tegangan: Menjaga pasokan konstan kapal ke generator motor.
- Unit Alarm: Menunjukkan kegagalan pasokan kapal.
- Panel Amplifier: Mengontrol sistem tindak lanjut.
- Generator Motor: Mengubah pasokan DC kapal menjadi AC dan memberi
energi pada peralatan
Kompas
Kompas Gyro terhubung ke kompas repeater melalui satu sistem transmisi.
Rotor yang berputar cepat terpasang dengan bobot mulai dari 1,25 pound
hingga 55 pound. Itu didorong ribuan putaran per menit oleh motor listrik lain.
Namun, bagian terpenting dalam sistem kompas Gyro adalah roda pemintal,
yang dikenal sebagai Giroskop.
Kerja
Medan magnet eksternal yang membelokkan kompas normal tidak dapat
mempengaruhi kompas Gyro. Ketika sebuah kapal mengubah jalurnya,
kerangka yang digerakkan secara independen yang disebut 'Phantom' bergerak
bersamanya, tetapi sistem rotor terus mengarah ke utara. Kurangnya
penyelarasan ini memungkinkannya untuk mengirim sinyal ke motor
penggerak, yang menggerakkan langkah hantu dengan sistem rotor lagi di jalur
di mana hantu mungkin hanya melintasi sebagian kecil atau beberapa derajat
dari lingkaran kompas. Segera setelah mereka sejajar, impuls listrik dikirim oleh
hantu ke kompas pengulang untuk setiap derajat yang dilewatinya

Gbr. Gyro Kompas

Anda mungkin juga menyukai