Anda di halaman 1dari 9

Peran Organisasi Dalam Mencapai Keberhasilan Perusahaan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Organisasi bukanlah suatu benda mati yang dapat diperlakukan dengan
seenaknya dan tanpa prosedur yang jelas. Suatu Organisasi sebetulnya mirip
suatu makhluk hidup. Mengapa? Karena organisasi adalah kumpulan
manusia. Manusia yang bersatu untuk mencapai tujuan. Didalam kehidupan
dijaman sekarang organisasi justru sangat dibutuhkan agar lebih terarah lagi
dalam mencapai suatu tujuan untuk kepentingan bersama. Sebelum
membahas permasalahannya mari kita sama sama cari tahu apa itu
organisasi ? . Menurut KBBI organisasi adalah perkumpulan atau susunan
aturan dari berbagai bagian (manusia). Jadi organisasi membutuhkan
manusia yang dapat berkonstribusi didalamnya yang bias dikatakan
membentuk suatu pengorganisasaan.
Manusia adalah pendiri, perancang, pekerja, pengamat, pengkritik,
pemutus

suatu

organisasi.

Tanpa

mereka

tidak

ada

organisasi.

Pengorganisasiaan (organizing) merupakan proses penyusunan struktur


organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya- sumberdaya
baik manusia serta sumberdaya alam yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinnya, Handoko, (2011).
Pada suatu perusahaan pengorganisasian sangatlah diperlukan untuk
menunjang perkembangan serta perubahan yang bias membawa ke yang
lebih maju atau mengoptimalkan manajemen kenerjanya. Terutama bagi
mereka yang percaya bahwa bagan organisasi diperlukan guna menjamin
manajemen yang efektif, akan menjadi bingung bila hal tersebut tidak ada.
Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka, apa yang harus dilakukan,
bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenuhi pekerjaan subunit lain.
Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk mengklarifikasikan hubungan,
maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan terjadi. Kenyataannya, setiap
proses dari pembuatan bagan organisasi merupakan tes yang baik bagi
keberadaan bagian tersebut, karena setiap hubungan yang tidak bisa
dibuatkan bagannya tampkanya akan menjadi kurang kuat dan karenanya
membingungkan mereka yang bekerja di dalamnya. Berdasarkan masalah
diatas maka Peran Organisasi Dalam Mencapai Keberhasilan Perusahaan
sangatlah penting.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiman perencanaan dan tujuan organisasi dalam suatu perusahaan?


2. Bagaimana pengorganisasian dalam suatu perusahaan
3. Bagaimana pengembangan organisasi dalam perusahaan
1.3 BATASAN MASALAH
Masalah ini hanya membahas tentang peranorganisasi dalam keberhasilan
perusahaan
1.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan papper ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan dan tujuan organisasi pada perusahaan
2. Untuk mengetahui organisasi yang ada pada perusahaan
3. Untuk mengetahui perubahan serta pengembangan organisasi pada
perusahaan
1.5 MANFAAT
1. Khusus
Dengan pembuatan papper ini kami penulis dapat mengerti lebih
jauh, lebih paham mengenai peran Organisasi pada suatu
perusahaan
2. Umum
Paper ini dibuat dalam rangka penugasan terstuktur dari dosen
pembimbing

sebagai

tugas

akhir.

Namun

tidak

tertutup

kemungkinan makalah ini dapat menjadi sumber bacaan bagi para


mahasiswa yang sedang menekuni mata kuliah tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan dan Tujuan Organisasi
2.1.1 Pengertian Organisasi
Menurut KBBI organisasi adalah perkumpulan atau susunan
aturan dari berbagai bagian (manusia). Organisasi merupakan proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencaai tujuan.
Sehingga Organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang berkerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang
hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama
Pengertian

organisasi

menurut

Stephen

Robbins

yang

menyatakan bahwa: Organisasi adalah unit social yang sengaja


didirikan untuk jangka waktu yang relative lama, beranggotakan dua
orang atau lebih yang berkerja bersama-sama dan terkoordinasi,
mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan untuk
mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Nayati, (2012).
2.1.2

Tujuan Organisasi
Tujuan-tujuan khusus yang terperinci sesuai dengan jenjang
manajemen, sebagai peenjabaran operasional dari tujuan umum atau
yang disebut dengan tujuan strategic, sehingga membentuk suatu
hirarki tujuan. Tujuan-tujuan khusus, meskipun secara fungsional
berdiri sendiri, secara operasional terangkai didalam suatu jaringan
kegiatan yang memiliki arah yang sama yaitu memberikan suatu
pedoman untuk mencapai tujuan organisasi. Handoko, (2011).
Tahap yang paling kritis dalam proses perencanaan strategis
adalah penetapan tujuan-tujuan strategis organisasi. Kegiatankegiatan dan mengikat sumberdaya-sumberdaya organisasi untuk
jangka waktu yang panjang ditentukan oleh Tujuan-tujuan strategic
yang telah dipilih. Karena alas an ini, tujuan-tujuan strategic sering
ditetapkan oleh manajer puncak atau tingkatan atas, biasanya setelah
mempertimbangkan sejumlah alternative tujuan. Handoko, (2011).

Tujuan strategis (strategic goal) adalah Pernyataan umum yang


menjelaskan arah organisasi ingin melangkah dimasa depan.
Pernyataan ini lebih mengarah keorganisasi secara menyeluruh dan
bukan menunjuk pada divisi atau departemen tertentu. Tujuan
strategis sering disebut tujuan resmi, karena merupakan maksud dari
apa yang ingin dicapai organisasi.
2.1.3

Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi

mempunyai

peranan

penting

bagi

perusahaan dalam menjalankan proses operasional. Selain berperan


dalam perusahaan, komitmen juga mempunyai peranan penting bagi
individu anggota suatu perusahaan untuk membangun kerjasama,
memupuk

semangat

kerja,

dan

menciptakan

loyalitas

pada

perusahaan. Steers & Porter (1983) dalam Suseno (2010).


Adanya suatu komitmen baik pada perusahaan dak semua
anggota perusahaan maka akan membawa dampak yang positif bagi
peerusahaan tersebut. Karena dengan adanya komitmen yang tinggi
maka para karyawan berpartisipasi dan mengikuti pencapaian tujuan
bersama serta akan lebih betah dalam bekerja. Komitmen juga
membuat perusahaan lebih komperatif karena para karyawan yang
berkomitmen tinggi biasanya akan kreatif dan inovatif. Komitmen
yang tinggi menunjukkan adanya kesediaan karyawan untuk bekerja
keras

bagi

perusahaan,

adanya

keyakinan

yang

kuat

dan

penerimaan tujuan serta nilainilai perusahaan serta adanya


keinginan pada diri karyawan untuk mempertahankan keanggotaan
dalam perusahaan. Keadaanlah ideal inilah yang selalu diinginkan
2.1.4

oleh perusahaan.
Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan
Kebaikan utama perencanaan adalah

dalam

memberikan

pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Para


manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan yang
dirumuskan secara jelas dan metoda-metoda bagi pencapain tujuantujuan dengan mempergunakan perencanaan yang stategis. Jadi,
organisasi akan mempunyai sasaran dan pengarahan yang lebih
jelas.

Proses

Perencanaan

juga

membantu

manajer

untuk

mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya


sebelum menjadi yang lebih

berat. Membantu manajer dalam

pembuatan

keputusan.

Perencanaan

juga

meminimumkan

kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan strategi


dirumuskan dengan sangat cermat. Handoko. (2011)
Kelemahan perencanaan adalah bahwa perencanaan kadangkadang cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan
yang

paling

rasional

dan

bebas

resiko.

Kelemahan

utama

perencanaan strategic formal adalah bahwa hal ini memerlukan


investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar. Dalam
banyak organisasi perencanaan strategic memakan waktu bertahuntahun agar berfungsi dengan lancar, sehingga dapat kehilangan
2.1.5

kesempatan.
Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas:
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,
diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya

luas

dan

mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan


jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam
bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam
3.

bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.


Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.
Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian

4.

tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.


Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah

tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.


5. Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis,
organisasi

dinamis,

organisasi

formal,

organisasi

tunggal,

organisasi

jamak,

organisasi
organisasi

informal,
daerah,

organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional


dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di
sini, yaitu :
a. Organisasi Statis :

Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama


yang terdapat dalam organisasi
tujuan.
b. Organisasi Dinamis:
Yaitu kegiatan yang
merencanakan

skema

untuk mencapai suatu

berhubungan

dengan

organisasi,

usaha

mengadakan

departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan


tanggung jawab.
c. Organisasi Formal:
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang
ditetapkan secara rasional.
d. Organisasi informal:
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari
tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan
dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
2.2 Pengorganisasian dalam Perusaan
2.2.1 Pengertian Pengorganisasian
2.2.2 Bagan Organisasi Formal
2.2.3 Struktur Pengorganisasian
2.2.4 Bentuk Pengorganisasian
2.3 Pengembangan Organisasi
2.3.1 Kekuatan Penyebab Pengembangan Organisasi
2.3.2 Tahap- tahap Organisasi dalam Perusahaan
2.3.3 Konsep Pengembangan Organisasi dalam Perusahaan
2.3.4 Tekhnik Pengembangan Organisasi dalam Perusahaan
2.3.5 Keberhasilan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai