MAKALAH
Oleh:
Sulami 0147
Musdalifah
Wahyu
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
adanya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah PPLK 1.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dan harapan penulis semoga makalah
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Motivasi Berprestasi ................................................................................... 6
2.2 Pengertian Guru Berprestasi ........................................................................................ 7
2.3 Persyaratan menjadi Guru Berprestasi ......................................................................... 8
2.4 Aspek yang Dinilai untuk Menjadi Guru Berprestasi ................................................... 10
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 12
3.2 Saran ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
BAB 1. PENDAHULUAN
pembangunan nasional. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang
sangat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas, oleh sebab
itu harus didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Guru yang profesional dan
berkualitas tersebut ditunjukan dengan adanya motivasi berprestasi dalam diri guru tersebut.
Guru yang memiliki motivasi berprestasi dapat menggerakkan dirinya untuk dapat berprestasi
dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Motivasi berprestasi ini yang menyebabkan seseorang guru untuk bersemangat
dalam menjalankan tugas sebagai pendidik terutama sebagai pengajar karena telah terpenuhi
mempunyai tanggung jawab tinggi untuk bekerja dengan antusias dan sebaik mungkin
mengerahkan segenap kemampuan dan keterampilan guna mencapai prestasi yang optimal.
diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan
suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat
terpuji. Adanya motivasi berprestasi yang tinggi akan meningkatkan hasil kerja atau kinerja
guru dimana guru akan mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri
diidentifikasi masalahnya, diantaranya: masih ada guru profesional yang kurang memiliki
tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kurangnya keinginan guru profesional untuk mencari
umpan balik terhadap pekerjaannya, kurangnya keinginan guru untuk berani mengambil resiko
bisa mengatur waktu dalam melaksanakan tugasnya, dan mudah menyerah apabila
1.3 Tujuan
Motivasi menurut Rukminto dalam Uno (2008), istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Sedangkan menurut Siagian dalam Wahyudi (2012),
motivasi merupakan daya dorong yang mengakibatkan seseorang anggota rela untuk
kewajiban.
Menurut Anni (2004), salah satu teori yang paling penting dalam psikologi adalah
motivasi berprestasi, yakni kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan, dan
(2006), motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang
untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
Motivation Training (AMT) dalam Usman (2008) mengemukakan karakteristik orang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu : (1) Bertanggung jawab atas segala
perbuatannya. (2) Berusaha mencari umpan balik atas perbuatannya. (3) Berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan. (4) Berusaha melakukan sesuatu yang kreatif dan inovatif.
(5) Pandai mengatur waktu. (6) Bekerja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai.
(1)Tanggung jawab, Wursanto (2005), mengatakan bahwa tanggung jawab atau responsibility
merupakan kewajiban seseorang untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang telah
dibebankan kepadanya. (2) Berusaha Mencari Umpan Balik, seseorang yang mempunyai
kebutuhan prestasi tinggi, pada umumnya lebih mengumpulkan semua informasi akan hasil-
hasil yang dikerjakannya. Informasi tersebut merupakan umpan balik yang bisa memperbaiki
prestasinya dikemudian hari sangat dibutuhkan oleh orang tersebut. (3) Berani mengambil
resiko, Menurut Munandar (1999), sifat berani mengambil resiko yaitu tidak menjadi ragu-ragu
karena ketidakjelasan hal-hal yang tidak konvensional atau tidakterstruktur. Ciri yang dimiliki
pada aspek berani mengambil resiko yaitu, mempertahankan pendapatnya sendiri, berani
tidak diterima orang lain, mampu menyampaikan persetujuan atau ketidaksetujuannya,
mempunyai berbagai pendekatan dalam menyelesaikan tugas, menerima kritik dari orang lain,
dan melakukan berbagai cara untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. (4) Kreatif dan
inovatif, menurut Levitt dalam Winardi (2004), kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru
(thinking new things) sedangkan inovasi adalah melaksanakan hal-hal baru (doing new
things). Secara singkat kreativitas dan inovasi merupakan kegiatan berpikir dan melaksanakan
hal-hal baru atau hal-hal lama dengan cara baru. (5) Pandai mengatur waktu, menurut Rika
Yuhelmi, manajemen waktu atau pengaturan waktu adalah usaha untuk memanfaatkansetiap
bagian waktu untuk melakukan aktivitas yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu
suatu pekerjaan atau aktivitas harus sudah diselesaikan. (6) Kerja keras, kerja keras adalah
suatu sikap kerja yang penuh dengan motivasi untuk mendapatkan yang diinginkan. dalam
menumbuhkan sikap kerja keras ada beberapa hal yang perlu dimiliki yaitu memiliki sikap
Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, bahwa guru berprestasi adalah guru yang memiliki
kinerja dan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang melampaui
standar nasional. Menurut peneliti, guru berprestasi adalah guru yang memiliki kemampuan
atau kompetensi yang lebih unggul dibandingkan guru lain dan memiliki kinerja yang sangat
baik sehingga mampu menyandang prestasi. Pemberian penghargaan terhadap prestasi dan
dedikasi yang tinggi yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya sangat
perlu diberikan, salah satunya yaitu dengan diselenggarakannya pemilihan guru berprestasi.
Adanya pemilihan guru berprestasi seharusnya dapat memotivasi guru untuk meningkatkan
kinerja, disiplin, dedikasi, dan loyalitas untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara.
keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memiliki kepribadian yang sesuai dengan profesi
guru dan memiliki wawasan kependidikan sehingga secara nyata mampu meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan melebihi yang dicapai oleh guru lain sehingga
dapat dijadikan panutan oleh siswa, rekan sejawat, maupun masyarakat sekitarnya. guru yang
berprestasi akan menghantarkan peserta didik menjadi insan yang mempunyai kecakapan,
pengetahuan, serta ketrampilan yang dapat diaplikasikan di dunia nyata. Guru berprestasi
akan selalu melakukan pembelajaran yang kreatif serta inovatif sehingga peserta didik akan
merasa nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung dan dapat menyerap isi
Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, untuk menjadi guru berprestasi mulai dari tingkat
sekolah sampai dengan tingkat nasional, guru harus memenuhi persyaratan akademik dan
persyaratan administratif. Persyaratan akademik yang harus dimiliki yaitu Gu, antara lain
melalui:
c.Penulisan buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan buku pedoman guru.
Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, peserta pemilihan guru berprestasi mulai dari tingkat
sekolah sampai dengan tingkat nasional juga harus memenuhi persyaratan administratif,
antara lain:
a.Guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau bukan PNS serta tidak sedang
mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah atau sedang dalam proses pengangkatan
sebagai kepala sekolah atau sedang dalam transisi alih tugas ke unit kerja lainnya.
b.Aktif melaksanakan pembelajaran atau bimbingan dan konseling yang dibuktikan dengan
menerus sampai saat diajukan sebagai calon peserta, yang dibuktikan dengan SK CPNS atau
d.Melaksanakan beban mengajar sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka per minggu yang
f.Melampirkan bukti prestasi yang dicapai dalam bentuk laporan tertulis (evaluasi diri) yang
disyahkan oleh kepala sekolah dan dilampirkan rekomendasi dari dewan guru atau komite
sekolah bahwa guru yang bersangkutan adalah guru berprestasi melebihi guru lain.
g.Melampirkan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kinerja guru yang dilakukan oleh
h.Melampirkan bukti partisipasi dalam kemasyarakatan berupa surat keterangan atau bukti
fisik berupa rekomendasi dari penanggung jawab organisasi kemasyarakatan yang disyahkan
motivasi, dedikasi, loyalitas dan profesionalisme guru yang diharapkan akan berpengaruh
memberdayakan guru, terutama bagi mereka yang berprestasi. Undang-Undang No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 36 ayat (1) mengamanatkan bahwa guru yang
berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh
penghargaan. Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Mohammad Nuh dalam Marjohan (2013:
72) mengatakan: “Seharusnya, guru adalah orang-orang yang hebat. Untuk itu, mereka perlu
menyandang prestasi dan dedikasi. Seorang guru perlu memiliki cahaya (kecerdasan) dan
energi (kompetensi) guna menerobos kebodohan. Guru adalah orang yang selalu menjaga
kualitas bangsa dan membangun peradaban. Guru juga berperan sebagai sumber inspirasi
Dari pernyataan yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa setiap guru memang mempunyai peluang yang sama untuk
menyandang prestasi dan dedikasi. Oleh karena itu, guru harus memiliki kinerja serta
kompetensi yang sangat baik jika ingin menyandang predikat sebagai guru berprestasi.
2.4 Aspek yang Dinilai untuk Menjadi Guru Berprestasi
Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013, aspek yang dinilai dalam pemilihan guru berprestasi
yaitu kinerja guru yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
hasil karya kreatif atau inovatif, pembimbingan peserta didik, dan pengembangan diri.
a.Kinerja Guru
1) Kompetensi Pedagogik
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
Langeveld (1980) dalam Sadulloh, Babang dan Agus (2006), membedakan istilah
pedagogik dengan istilah pedagogi. Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih
bagaimana membimbing dan mendidik anak. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan,
yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik dan kegiatan
membimbing anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pedagogik merupakan ilmu
yang membahas tentang pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Guru tidak hanya bertugas
menyampaikan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan mental anak, hati nurani anak, dan
keterampilan anak serta membimbing anak untuk dapat mandiri dan menjadi dirinya sendiri,
karena pada dasarnya guru merupakan pengganti orang tua anak ketika di sekolah.
2) Kompetensi Kepribadian
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
3) Kompetensi Sosial
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
4)Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan struktur dan metodologi
keilmuannya.
3)Penulisan buku fiksi/nonfiksi di bidang pendidikan atau sastra Indonesia dan sastra daerah.
5)Bidang olahraga.
1)Intrakurikuler.
2)Ekstrakurikuler
d.Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensi dan keprofesiannya. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan latihan
Banyaknya aspek yang dinilai dalam menjadi guru berprestasi menandakan bahwa
kinerja dan kompetensi guru berprestasi sangat dilihat, oleh karena itu, kegiatan pemilihan
guru berprestasi diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi guru sebagai agen
3.1 Kesimpulan
1. Motivasi berprestasi diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
2. Guru berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja dan kompetensi pedagogik,
peneliti, guru berprestasi adalah guru yang memiliki kemampuan atau kompetensi
yang lebih unggul dibandingkan guru lain dan memiliki kinerja yang sangat baik
3. Persyaratan untuk menjadi guru berprestasi terdiri dari syarat akademik dan
administratif.
4. aspek yang dinilai dalam pemilihan guru berprestasi yaitu kinerja guru yang mencakup
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, hasil karya kreatif atau
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini anatara lain : (1) Guru hendaknya
kompetensi sebagai guru professional. (2) Kepala Sekolah hendaknya lebih memperhatikan
dan lebih meningkatkan pembinaan motivasi berprestasi kepada guru (3) Pengawas sekolah
berprestasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara, A.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Uno, B. Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. 2007. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Usman, Husnaini. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan Edisi II. Jakarta: Bumi
Aksara.
Tri, Anni, Chatarina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Press.