Anda di halaman 1dari 25

Dokumen Penjaminan Mutu

PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 1 dari 1

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PRODI MANAJEMEN PELABUHAN POLIMARIM AMI MAKASSAR
TAHUN 2022

NAMA 1.
2.
3.
4.
5.

LOKASI PRAKTEK : …………….


BIDANG/KONSENTRASI KEGIATAN DILOKASI PRAKTEK( misal,
kalau di KSOP : Bidang keselamatan kapal, bid.angkutan laut, misal
kalua di Pelindo : di Terminal Petikemas, pelayanan kapal dsb :
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
LAMA PRAKTEK : …………..
LINGKUP TUGAS POKOK KANTOR/PERUSAHAN TEMPAT
PRAKTEK :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 2 dari 1

A. URAIAN LAPORAN KEGIATAN BERDASARKAN 4 FUNGSI


KOMPETENSI LULUSAN PRODI D3 MANAJEMEN
KEPELABUHANAN :

1. FUNGSI ANGKUTAN LAUT :


a. Jelaskan apakah perusahan tempat anda berpraktik telah
menggunakan tekhnologi digital dan inaportnet dalam
pengurusan dokumen kapal dan bagaimana proses pelayanan
inapornet itu berlangsung, baik dari sisi KSOP maupun dari sisi
pelayaran?
Jawab: Pada perusahaan tempat saya berpraktik belum
menggunakan teknologi digital dan innapornet, pengurusan dokumen
kapal masih dilakukan secara manual dan mengikuti prosedur yang
ada pada otoritas setempat
b. Apakah perusahan tersebu telah menerapkan ISM CODE (telah
memiliki DOC dan SMC) ?
Jawab :
Sudah diterapkan.

ISM Code berlaku untuk kapal apa saja?


- Kapal penumpang, termasuk kapal penumpang kecepatan tinggi
semua ukuran.
- Kapal tangki minyak, kapal tangki pengangkut bahan kimia dan
pengangkut gas dengan ukuran ≥ 150 GT
Mengapa harus diberlakukan ISM Code di dunia perkapalan Maritim?
ISM Code bertujuan untuk menjamin keselamatan dilaut, mencegah
kecelakaan atau kematian, dan juga mencegah kerusakan pada
lingkungan dan kapal. ISM Code membentuk suatu standar
internasional untuk manajemen dan operasi kapal yang aman.

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 3 dari 1

Apa keuntungan diberlakukannya International Safety Management


Code di atas kapal?
Perusahaan yang melaksanakan ISM Code dengan baik akan
mendapat keuntungan dari pemeliharaan dan
pengoperasian kapal yang lebih teratur, mengurangi kecelakaan dan
pencemaran.

Ada 16 Elemen dari ISM CODE

Umum Kebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan Tanggung


jawab dan wewenang perusahaan Designated person Tanggung jawab
dan wewenang Nakhoda Sumber daya dan tenaga kerja
Pengembangan pengoperasian kapal Kesiapan menghadapi keadaan
darurat Pelaporan dan analisis ketidak sesuaian kecelakaan dan
kejadian berbahaya Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya
Dokumentasi Verifikasi tinjauan dan evaluasi perusahaan Sertifekasi
Verifikasi dan Pengawasan Sertifikasi sementara Formulir sertifikat
Verifikasi

Ketentuan-ketentuan dalam ISM Code

1: Umum

Sebuah pendahuluan yang menjelaskan tujuan umum dari ISM Code


dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai.

2: Kebijakan mengenai keselamatan dan perlindungan lingkungan

Perusahaan harus menyatakan secara tertulis kebijakannya (policy)


tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan maritim (kelautan)
dan memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaannya mengetahui
dan mematuhinya.

3: Tanggung jawab dan wewenang perusahaan

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 4 dari 1

Perusahaan harus memiliki cukup orang-orang yang mampu bekerja di


atas kapal dengan peranan dan tanggung jawab yang didefinisikan
secara tertulis dengan jelas (siapa yang bertanggung jawab atas apa).

4: Orang yang ditunjuk sebagai koordinator/penghubung antara


pimpinan perusahaan dan kapal (DPA)

Perusahaan harus menunjuk/mengangkat seseorang atau lebih di


kantor pusat di darat yang bertanggung jawab untuk memantau dan
mengikuti semua kegiatan yang berhubungan dengan “Keselamatan”
kapal.

5: Tanggung jawab dan wewenang Nakhoda / Master

Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat sistem tersebut berlaku di


atas kapal. Ia harus membantu memberi dorongan / motivasi kepada
ABK untuk melaksanakan sistem tersebut dan memberi mereka
instruksi-instruksi yang diperlukan. Nakhoda adalah “bos” di atas kapal
dan bila dipandang perlu untuk keselamatan kapal atau awaknya dia
dapat melakukan penyimpangan terhadap semua ketentuan yang dibuat
oleh kantor mengenai “Keselamatan” dan “Pencegahan” yang sudah
ada.

6: Sumber daya dan personalia

Perusahaan harus mempekerjakan orang-orang “yang tepat” di atas


kapal dan di kantor serta memastikan bahwa mereka semua:
Mengetahui tugas-tugas mereka masing-masing. Menerima instruksi-
instruksi tentang cara melaksanakan tugasnya. - Mendapat pelatihan
jika perlu

7: Pengembangan program untuk keperluan operasi-operasi di atas


kapal

Buatlah program mengenai apa yang anda harus lakukan dan


lakukanlah apa yang sudah anda programkan”. Anda perlu membuat

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 5 dari 1

program mengenai pekerjaan anda di atas kapal dan melakukan


pekerjaan anda sesuai dengan program yang telah dibuat.

8: Kesiapan terhadap keadaan darurat

Anda harus siap untuk hal-hal yang tidak terduga (darurat). Itu dapat
terjadi setiap saat. Perusahaan harus mengembangkan rencana-
rencana untuk menanggapi situasi-situasi darurat di atas kapal dan
mempraktikkan kepada mereka.

9: Laporan-laporan dan analisis mengenai penyimpangan ( non –


conformity ), kecelakaan-kecelakaan dan kejadian - kejadian yang
membahayakan.

Tidak ada orang atau sistem yang sempurna. Hal yang baik tentang
sistem ini adalah bahwa sistem ini memberikan kepada anda suatu cara
untuk melakukan koreksi dan memperbaikinya. Jika anda menemukan
sesuatu yang tidak benar (termasuk kecelakaan dan situasi-situasi yang
berbahaya atau juga yang nyaris terjadi / near miss) laporkan hal itu.
Hal-hal yang tidak benar tersebut akan dianalisis dan keseluruhan
sistem dapat diperbaiki.

10: Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya

Kapal dan perlengkapannya harus dipelihara dan diusahakan selalu


baik dan berfungsi. Anda harus selalu mentaati semua ketentuan /
aturan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Semua peralatan /
perlengkapan yang penting bagi keselamatan anda harus selalu
terpelihara dan diyakinkan akan berfungsi dengan baik melalui
pengujian secara teratur / berkala. Buatlah record / catatan tertulis
semua pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.

11: Dokumentasi

Sistem kerja anda (Sistem Manajemen Keselamatan-SMS) harus


dinyatakan secara tertulis (didokumentasikan) dan dapat dikontrol.

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 6 dari 1

Dokumen-dokumen tersebut harus ada di kantor dan di atas kapal.


Anda harus mengontrol semua pekerjaan administrasi anda yang
berkaitan dengan sistem tersebut (yakni: laporan-laporan tertulis dan
formulir-formulir).

12: Tinjauan terhadap hasil verifikasi dan evaluasi perusahaan

Perusahaan harus mempunyai metode-metode untuk melakukan


pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa sistem tersebut
berfungsi dan terus meningkat

13 s/d 16: Sertifikasi, verifikasi dan kontrol

Pemerintah di negara bendera (Flag administration) atau suatu


badan/organisasi yang diakui olehnya (RO), akan mengirimkan auditor-
auditor eksternal untuk mengecek sistem manajemen keselamatan dari
perusahaan di kantor dan di atas kapal-kapalnya. Setelah ia
memastikan dirinya bahwa sistem tersebut telah berjalan, pemerintah
negara bendera kapal akan mengeluarkan Document of Compliance
untuk kantor dan Safety Management Certificate untuk setiap kapalnya.

Siapa yang bertanggung jawab penuh terhadap jalannya ISM Code


pada perusahaan?
Safety Of Life At Sea (SOLAS) 1974 amandemen 1998 yang mengatur
tentang International Safety Manajement (ISM) Code. Untuk
sebuah perusahaan pelayaran harus ditunjuk seorang manajer
yang bertanggung jawab dan melakukan
pengawasan terhadap keselamatan (safety) dari perusahaan pelayaran
tersebut.
Apakah yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Keselamatan dalam
ISM Code?
Safety Management System (SMS) atau Sistem Manajemen
Keselamatan adalah prosedur tentang kebijakan keselamatan dan
perlindungan lingkungan yang ditetapkan perusahaan. SMS merupakan

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 7 dari 1

pedoman manajemen keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan


sesuai dengan ISM Code.
Siapa saja yang terlibat dalam penerapan ISM Code?
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian ISM Code sebagai
berikut: Pemerintah. Perusahaan. Nakhoda dan ABK.
Berapa lama masa berlaku Doc?
Masa berlaku Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan
(Document of Compliance/ DOC) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku tidak lebih dari 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkannya.
c. Uraikan proses pelayanan kedatangan dan keberangkatan
kapal ?
Jawab:
- Prosedur Kedatangan Kapal Kapal Masuk / Check In, Agen kapal
1. membuat permohonan :
a. Permohonan Kedatangan Kapal.
b. Permohonan Pengawasan Olah Gerak Kapal.
c. Permohonan Persetujuan Olah Gerak Kapal.
2. Kantor UPP (Loket Pelayanan).
3. Petugas UPP Melaksanakan Boarding / Check In membuat
persetujuan :
a. Persetujuan Olah Gerak Kapal,
b. Persetujuan Pengawasan Olah Gerak Kapal,
c. Meregister kapal di PPK 27/PPK 29.
4. Kapal masuk ke Dermaga (Kapal diperbolehkan berolah gerak
setelah Persetujuan Olah Gerak Diterbitkan). Keterangan :
a. Agen Kapal mengajukan Permohonan Kedatangan Kapal,
b. 1x24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan dilampiri Surat
c. Penunjukan Keagenan dari Owner Kapal / Pencharter.
d. Agen Kapal mengajukan Permohonan Persetujuan Olah
Gerak dan Surat Perintah Tugas Pengawasan Olah Gerak

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 8 dari 1

Kapal dilampiri Daftar ABK dan Ship Particular / Surat Laut /


Pas Besar / pas kecil.
e. Agen bersama Petugas UPP melaksanakan Boarding /
Check In kapal untuk memeriksa dan mengambil dokumen
kapal.

- Prosedur Pelayanan Kedatangan Kapal (Clearance In):


a. Nakhoda dan Agen / Perusahaan Pelayaran membuat surat
pemberitahuan (kapal akan keluar).
b. Syahbandar :
1.) Meneliti surat-surat kapal dan mencatat memorandum
kapal untuk surat-surat yang akan / sudah mati.
2.) Memberikan Last Port Clearence.
3.) Memasukkan ke dalam buku daftar kapal tiba.
4.) Menyimpan dokumen kapal.
c. Clearence In selesai.
d. Nakhoda, Agen / Perusahaan Pelayaran

- Prosedur Keberangkatan Kapal


Pengurusan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Agen
kapal membuat permohonan :
a. Permohonan Penerbitan Surat Perijinan Berlayar dengan
melampirkan :
1) Daftar ABK / Crew List.
2) Master Sailing Declaration.
3) LK3 dan Manifest (SKAB, SKB dan Draft-Surfey).
4) Clearance Out dari KKP (Karantina).

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 9 dari 1

5) On Deck / Gandeng untuk KLM dan TB,TK.


6) Copy Pembayaran Labuh / Tambat, PUP dan Kwitansi
Rambu.
7) Surat Keterangan dari Distamben (Royalti).
8) Checklist Keberangkatan Kapal dari KBPP dan
Memorandum dari Subsie Status Hukum dan Sertifikasi Kapal.
b. Kantor UPP (Loket Pelayanan).
c. Disposisi Surat Masuk dan Penomoran Surat Keluar.
d. Petugas Kesyahbandaran : Menerbitkan Surat Persetujuan
Berlayar.

- Prosedur Pelayanan Keberangkatan Kapal (Clearance Out)


a.Nakhoda dan Agen / Perusahaan Pelayaran membuat Surat
pemberitahuan (kapal akan keluar).
b. Syahbandar :
1. Pengecekan Clearence Administrasi
2. Pengecekan Clearence Fisik Kapal
c. Pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
d. Nakhoda, Agen / Perusahaan Pelayaran.
e. Pandu.
f. Penelitian terakhir terhadap kelaiklautan kapal dan membantu
g. Nakhoda untuk olah gerak kapal.
h. Kapal keluar.

d. Uraikan proses rencana penempatan kapal/penyandaran kapal ?


Jawab: Semua instansi atau pengguna jasa di pelabuhan melakukan
rapat Pusat Pelayanan Terpadu (P2T) yang di pimpin oleh Kepala
KSOP dan Pelindo untuk setiap minggunya, rapat tersebut dilakukan
untuk memploting kapal-kapal apa saja yang akan sandar dalam
waktu satu minggu sebelum rapat selanjutnya diadakan kembali,

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 10 dari 1

instansi lain dan PT. Pelni menyerahkan daftar kedatangan kapal


kapada pimpinan rapat agar dapat disetujui bersama untuk rencana
kedatangan kapal tersebut dan dibuatkan berita acara untuk hasil
rapat tersebut untuk dapat dipatuhi oleh semua pengguna jasa yang
berkegiatan di pelabuhan. Setiap kapal Pelni yang sudah terjadwal
dan terplotting dalam hasil rapat P2T dapat melakukan proses sandar
sesuai hasil dan ketentuan rapat

Dasar Hukum :
1. Peraturan menteri perhubungan Nomor PM 73 tahun 2017 tentang
Peta Jabatan, Uraian Jenis Kegiatan Unit Penyelenggara Teknis
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut;
3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 152 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat
Barang dari dan ke Kapal;
Persyaratan :

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk Pelayanan


Penetapan Penyandaran Kapal, adalah sebagai berikut:
1. PKK;
2. RKBM;
3. Rencana Penambatan Kapal/Rencana Operasi;
Prosedur :

Kepala Seksi Lalu Lintas dan


Badan Usaha Pelabuhan Kantor Otoritas Pelabuhan Bima Angkutan Laut

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 11 dari 1

Sistem dan Prosedur yang dilakukan untuk Pelayanan Penetapan


Penyandaran Kapal, sebagai berikut:
1. Badan usaha pelabuhan menyampaikan RPKRO;
2. Rapat penetapan lokasi dan waktu sandar kapal;
3. Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut menetapkan penyandaran
kapal.
4. Penetapan Penyandaran Kapal

e. Jelaskan mekanisme pengurusan surat-surat kapal?


Jawab:
f. Uraikan tata cara rencana pemuatan kapal (stowage plan)?
Jawab:
g. Jelaskan standar pelayanan yang disiapkan oleh
kantor/perusahan tempat anda berpraktik dalam menghadapi
kemungkinan terjadinya klaim, kerugian yang terkait dengan
kegiatan pokoknya?
Jawaban:
h. Uraikan mengenai tata cara pembuatan kontrak angkutan laut
(Charter)?
Jawab: Charter Kapal adalah Pengiriman barang dari suatu daerah
ke daerah lain dalam jumlah besar sering menggunakan pesawat
dibandingkan dengan penggunaan pesawat. Namun bagaimana jika
seseorang ingin mengirimkan barang namun tidak mempunyai

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 12 dari 1

sebuah kapal? Salah satu jalannya adalah dengan cara menyewa


kapal dengan perusahaan shipping line sehingga dapat membawa
muatannya ke daerah yang dituju. Kegiatan Kegiatan menyewa
sebuah kapal ini dalam industri kapal sering disebut dengan charter
kapal. Namun dalam mencharter kapal terdapat beberapa jenis
charter kapal yaitu voyage charter, time charter, bareboat charter dan
pool charter. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis - jenis charter
kapal.

Jenis - Jenis Charter Kapal


1. Voyage Charter (Mirip Taksi)

 Voyage charter adalah menyewa kapal untuk 1x trip atau lebih.


 Voyage charter ini memiliki keterbatasan bagi charterer (shipper)
sebagai penyewa untuk berperan aktif dalam pengoperasian
kapal. 
 Shipowner akan menerima imbalan (uang sewa/hire) berdasarkan
pengangkutan muatan yang dilakukan dengan kesepakatan
dengan charterer dalam voyage yang dilakukan. Jika tidak
terdapat shipment, maka tidak ada penghasilan yang akan
didapatkan oleh Shipowner. Sehingga pada voyage charter ini
menjadi tugas dan tanggungjawab pemilik kapal (shipowner) untuk
mencari fix-charter.

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 13 dari 1

2. Time Charter (Sewa dengan driver)

 Time charter berarti adalah menyewa kapal untuk suatu jangka


waktu tertentu c/o: 3 bulan atau lebih.
 Kontrak Time charter (TC) memberikan hak kepada charterer
untuk memberikan instruksi dalam hal mengoperasikan kapal
selama masa sewa (charter). Charterer harus memberikan
instruksi selama periode sewa kepada kapal dan crew kapal
tentang bagaimana shipment / pengiriman barang dilakukan.
 Pada Time Charter ini, shipowner sebagai pihak yang mempunyai
kapal akan menerima uang sewa (hire) dari penyewa kapal
(charterer) berdasarkan periode sewa kapalnya. Selama kapal
tersedia untuk charterer di masa penyewaan kapal walaupun tidak
ada muatan/ shipment yang dilakukan, maka Shipowner tetap
berhak untuk mendapatkan uang sewa (hire) dari charterer.
Sehingga charterer harus dapat mendapat fix-charter dalam
melakukan shipment cargo selama masa penyewaan itu
berlangsung (menjadi tanggungjawab charterer).

(Pemilik Kapal = bertanggung jawab atas kelayakan kapal,


asuransi, survey kapal, reparasi; Pencharter = bertanggung jawab
atas operasional kapal, BBM, Logistik, Air Tawar)

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 14 dari 1

3. Bareboat Charter (Lepas Kunci) : 

 Menyewa Kapal sama dengan Time Charter, namun dalam


keadaan kosong tanpa ABK, provision, BBM, air tawar, asuransi.
 Master dan crew kapal adalah bukan termasuk dari crew
shipowner melainkan dari crew charterer, sehingga Charterer akan
bertanggungjawab jika terjadi kelalaian atau kesalahan selama
masa bareboat charter dilakukan. Sebagai contoh jika terjadi
kecelakaan tabrakan pada kapal maka Charterer yang akan
bertanggung jawab atas itu bukan pada pihak Shipowner.
Demikian pula dalam mengeluarkan Bill of Lading yang
ditandatangani oleh nakhoda adalah behalf of Charterer
(perwakilan charterer) dalam shipment yang dilakukan.
 Alasan dalam penggunaan Bareboat Charter ini adalah terkait
dengan masalah finansial, cashflow dari shipment, dan keterkaitan
charterer dengan pihak bank, sehingga charterer lebih memilih
opsi Bareboat charter bila dibandingkan dengan membangun
kapal sendiri.

4. Pool Charter (Disewa dengan Manajemen Kapal Lain) :

 Menyewa kapal oleh perusahaan lain dengan jangka waktu


tertentu. (Hampir mirip dengan Time Charter)

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 15 dari 1

Proses Charter Kapal

 Setelah tender dilakukan, maka dibuatkan Term of Charter (TC)


oleh pihak 1 (Charterer) dan pihak 2 (Shipping Line)
 Pihak 1 (Charterer) menanggung biaya : Bahan Bakar (Bunker)
dan Biaya Kepelabuhanan (Port Clearence)
 Pihak 2 (Shipping line) bertugas : membawa barang ke tujuan
sesuai target waktu, jumlah, biaya operasional, dan juga selalu
melaporkan informasi dan data terkait pergerakan kapal, kondisi
muatan, transaksi muat dan bongkar selama masa kontrak (TC)

Tugas dan Hak dalam Charter Kapal

 Pencharter : 

1. Keselamatan Barang (Time Charter)


2. Uang Port Clearence (segala biaya yang ada di kapal)
3. Bahan Bakar dan Pelumas
4. Air Tawar
5. Jasa Pemanduan, dan Kapal Tunda
6. Jasa Keagenan
7. Bongkar Muat
8. Sewa-sewa alat bongkar muat

 Shipping Line :

1. Menyiapkan Kapal Laut Laik Laut


2. Gaji ABK
3. Perawatan Kapal dan docking
4. Sertifikasi Kapal dan Peralatannya

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 16 dari 1

5. Menginformasikan data dan informasi terkait vessel movement.


Kondisi muatan, transaksi muat dan bongkar muatannya 
6. Mengganti kerugian kepada pencharter ketika kapal tidak bisa
melakukan pelayaran/ tidak dapat digunakan

 Shipping Agencies :

1. Pelayanan ABK
2. Perbaikan dan Pemeliharaan Kapal
3. Pelaksana Bunker
4. Pelaksana Penyediaan Air Tawar
5. Pelayanan Perizinan Clearence, Dokumen Muatan
6. Menyiapkan tempat untuk kapal masuk
7. Mengatur kontak dengan stevedore

Hak-hak:

 Pencharter :

1. Pemeriksaan sebelum pemakaian kapal (Vetting Inspection)


2. Membatalkan perjanjian jika terjadi kendala pada shipment atau
pengiriman muatan tidak dikirimkan secara tepat waktu
3. Menyewakan kembali kapalnya kepada pihak ketiga

 Shipping Line :

1. Meminta Ganti rugi kepada pencharter atas kerusakan sewaktu


muat/bongkar barang dari kapal

Chartering Software dan Marketplace Kapal di Dunia


1. Software Chartering

Software untuk shipbroker dan/ atau charterer yang membantu


proses pencharteran kapal.

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 17 dari 1

1. AXS Marine
2. VesselsValue
3. SEA
4. Signal Ocean
5. Softcom Solution
6. Trigonal
7. OFE
8. Shipamax
9. Shipfix
10. Ankeri
11. Clear Voyage

2. Marketplace Chartering
Marketplace yang menghubungkan pemilik kapal dan penyewa.
Dapat dimonetisasi baik melalui model berlangganan atau melalui
pengisian persentase pengiriman.

1. Opensea Pro
2. ShipFixing
3. CargoShare

3. Hybrid Chartering
Kombinasi kedua hal di atas, dengan berbagai tingkat penekanan
ditempatkan pada masing-masing. Marketplace dapat dimonetisasi
secara terpisah atau dibundel sebagai bagian dari keseluruhan paket
perangkat lunak.

1. ShipNext
2. VesselBot
3. Baltic Spot

2. FUNGSI BONGKAR MUAT

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 18 dari 1

a. Uraikan mekanisme pelayanan rencana kegiatan bongkar muat


dari dan kekapal?
Jawab:
RKBM adalah laporan yang disampaikan perusahaan bongkar muat
kepada Penyelenggara Pelabuhan yang memuat rencana kegiatan
bongkar muat.

Dasar Hukum
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 152 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan
ke Kapal

Persyaratan
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk Pelayanan Rencana
Kegiatan Bongkar Muat (RKBM), adalah sebagai berikut:
1. Berkegiatan di pelabuhan bima;
2. syarat administrasi, yaitu:
a. Surat Penunjukan Pelaksana Bongkar Muat dari pemilik
barang/ kuasanya;
b. Salinan PKK;
c. Salinan Dokumen Muatan (Bill Of Lading / Manifest /
Shipping Instruction);
d. Salinan Surat Pernyataan Kerja Bongkar Muat (SPKBM);
e. Bukti pembayaran PNBP pengawasan B/M (jika barang
muatan dikenakan PNBP).

Prosedur

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 19 dari 1

Sistem dan Prosedur yang dilakukan untuk Pelayanan Rencana


Kegiatan Bongkar Muat (RKBM) sebagai berikut:
1. Pemohonmengajukan permohonan ke kantor otoritas pelabuhan
utama tanjung perak;
2. Permohonan pemberitahuan kedatangan kapal di terima oleh
pengawas penunjang angkutan laut;
3. Pengawas penunjang angkutan laut meneruskan permohonan
pemberitahuan kedatangan kapal ke kepala seksi lalu lintas angkutan
laut;
4. Setelah menilik permohonan, Kepala seksi lalu lintas angkutan laut
pemberitahuan kedatangan kapal tersebut, diteruskan ke kepala
bidang lalu lintas angkutan laut dan membubuhkan parah untuk
diteruskan ke kepala kantor;
5. Kepala kantor menyetujui dan menandatangani rencana kegiatan
bongkar muat; dan
6. Dikembalikan ke pengawas penunjang angkutan laut untuk di
nomori dan di distribusikan.

b. Bagaiman acara kerja atau mekanisme pengawasan bongkar


muat dipelabuhan tersebut?
Jawab: Kegiatan bongkar muat adalah kegiatan membongkar barang
– barang dari atas kapal dengan menggunakan crane dan sling kapal
ke daratan terdekat di tepi kapal, yang lazim disebut dermaga,
kemudian dari dermaga dengan menggunakan lori, forklift,

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 20 dari 1

dimasukkan dan ditata ke dalam gudang terdekat yang ditunjuk oleh


syahbandar

Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
Perhubungan;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2016
tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut
3. Peraturan Menteri Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
HK.103/2/14/DJPL-16 tentang Tata Cara Penerimaan, Penyetoran,
Penggunaan dan Pelaporan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
Berlaku Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

c. Uraikan mengenai system kerja bongkar muat di Pelabuhan


tersebut (Borongan atau berdasarkan shift kerja?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………
d. Uraikan mengenai tata cara Tally bongkar muat dari dan kekapal
di Pelabuhan tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
e. Uraikan mengenai tata cara perumusan tariff bongkar muat di
Pelabuhan Tersebut?

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 21 dari 1

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
f. Bagaimana tata cara pembayaran tariff pada kegiatan bongk
armuat di pelabuhan tersebut

g. Uraikan mengenai pembuatan stowage plan oleh pelayaran dan


oleh penyedia jasa kepelabuhanan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………..
h. Uraikan tata cara penanganan dangerous good pada kegiatan
bognkar
muat…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
i. Uraikan mengenai tata cara penggunaan tekhnologi informasi
dalam laporan kegiatan bongkar
muat…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

3. FUNGSI KEPELABUHANAN

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 22 dari 1

a. Uraikan mekanisme dan tata cara pelayanan kapal dan


kepanduan…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
b. Uraikan mekanisme penerimaan ship instruction (SI) dari
shipper kepenyedia jasa kepelabuhanan (Pelindo)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………
c. Jelaskan tentang manajemen operasi tata letak kontainer di
lapangan CY :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
d. Uraikan mengenai tata cara perumusan tarif kepelabuhanan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
e. Uraikanmengenai tata cara penyediaan sarana/peralatan
bongkar rmuat di Pelabuhan
tesebut………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 23 dari 1

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
f. Uraikan mengenai cara pengoperasian informasi layanan
Pelabuhan…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………

4. FUNGSI SUPPLY CHAIN


a. Jelaskan tata cara pengajuan ship instruction dari Ekspedisi ke
Pelayaran……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………
b. Jelaskan tata cara pengiriman barang melalui pelayaran dengan
jenis angkutan
kontainer……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………..
c. Jelaskan tata cara pengoperasiant ekhnologi informasi dalam
memantau pergerakan barang dari Pelabuhan asal ke Pelabuhan
tujuan hingga end
user…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 24 dari 1

………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
d. Jelaskan tata carapenerimaanklaimmuatankapallaut
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
e. Jelaskan tata cara pemberian ganti rugi klaim angkutan
laut……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
f. Uraikan tata cara penukaran D/O dengan Bill of lading pada
pengurusan jasa
transportasi…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………..
g. Jelaskan tata cara pengawasan delivery dan kegiatan bongkar
muat di Gudang pemuatan/penerimaan
barang………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1


Dokumen Penjaminan Mutu
PROSEDUR
EVALUASI HASIL PRAKERLAP
No. Dok : FMIK/01/06/01 Revisi : 00 Tgl berlaku : 27 Mei 2016 Hal : 25 dari 1

………………………………………………………………………………
……………………………………………………………

POLITEKNIK MARITIM AMI MAKASSAR Jalan Nuri Baru No. 1

Anda mungkin juga menyukai