A (Designated Person
Ashore):
(1) Perusahaan harus menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk memantau operasi
yang aman dan efisien dari setiap kapal dengan memperhatikan aspek pencegahan keselamatan
dan polusi.
Misalnya, jika seorang anggota kru terluka dalam melakukan rutinitas kerja mereka yang biasa,
DPA harus dihubungi sesegera mungkin karena tanggung jawabnya adalah memastikan
berbagai organisasi diberitahu, yaitu Administrasi Bendera, Asuransi, dll.
Manual Manajemen Keselamatan, yang spesifik kapal, berisi petunjuk dan informasi untuk
operasi kapal yang aman dan efisien, dan DPA perlu mengawasi pengoperasian kapal untuk
memastikan bahwa ketentuan yang benar dibuat sehingga persyaratan manual tersebut adalah
Sesuai dengan. DPA perlu diakses 24 jam sehari, harus diketahui oleh semua awak kapal dan
rincian kontaknya perlu dipasang di tempat yang mudah diakses dan tersedia untuk semua
awak kapal, seperti dewan pemberitahuan awak kapal.
kendala-kendala atau permasalahan yang timbul dalam Implementasi Sistem Manajemen
Keselamatan Pelayaran adalah sebagai berikut :
2. Ketersediaan dan kehandalan Sumber Daya Manusia (SDM) Kapal, dalam hal ini crew kapal
PT. MBP yang masih belum memadai, terutama dalam hal kemampuan memahami sistem
manajemen keselamatan (terkendala penguasaan bahasa) dan pemahaman Sistem
Manajemen Keselamatan (SMK) perusahaan.
4. Kurangnya komitmen dan konsistensi beberapa pekerja, yaitu crew kapal dan karyawan
perusahaan dalam menjaga eksistensi implementasi Kebijakan Sistem Manjamen
Keselamatan Pelayaran / ISM Code