Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIPLOMA-III

NAUTIKA PEMBENTUKAN KOMPETENSI KEPELAUTAN


SESUAI STCW AMENDEMEN 2010

I. STANDAR KOMPETENSI
Pelaksanaan Program Diploma-III Pelayaran bidang keahlian Nautika
harus mencapai standar kompetensi kepelautan sebagai keahlian pelaut
sebagaimana diatur pada Standar kompetensi kepelautan Ahli Nautika
Tingkat-III (ANT-III) sesuai ketentuan STCW 1978 Amendemen 2010
Manila Regulation II/1, dan STCW Code Section A-II/1.

Keahlian pelaut dicapai dengan pembentukan kompetensi kepelautan


melalui proses pembelajaran dan pengalaman di kapal niaga secara
bertahap dan kontinyu dengan mengacu pada standar kompetensi yang
telah ditetapkan sesuai tingkat tanggung jawab di kapal niaga. Proses
pembentukan kompetensi kepelautan pada program Diploma-III pelayaran
bidang keahlian Nautika adalah sebagai berikut:

A. Standar Kompetensi digunakan sebagai pedoman penilaian dalam


penentuan kelulusan peserta diklat yang meliputi kompentensi untuk
seluruh mata kuliah dan kelompok mata kuliah.
B. Standar Kompetensi bertujuan untuk mempersiapkan peserta diklat
menjadi anggota masyarakat berahlak mulia, memiliki pengetahuan,
ketrampilan, kemandirian dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi dan seni yang
bermanfaat bagi kemanusiaan.
C. Standar kompetensi kepelautan bertujuan untuk memberi
kemampuan kepada peserta diklat memiliki pengetahuan, pemahaman
dan kecakapan untuk mendemonstrasikan kompetensi sesuai
denganketentuan STCW 1978 Amandemen 2010 Manila Regulation
II/1, danSTCW Code Section A-II/1dalam melaksanakan fungsi
pengendalian kapal, fungsi penanganan dan pengaturan muatan,
fungsi pengendalian pengoperasian kapal dan perlindungan orang
dikapal pada tingkat operasional.
D. Standar kompetensi kepelautan Diploma-III Pelayaran (D-III) bidang
studi nautika sesuai dengan ketentuan STCW 1978 Amandemen 2010
Manila Regulation II/1, danSTCW Code Section A-II/1 sebagai berikut :
1. Fungsi navigasi pada tingkat operasional: Function:
Navigation at the operational level
a. Plan and conduct a passage and determine position Maintain a
safe navigational watch
b. Use of radar and ARPA to maintain safety of navigation
c. Use of ECDIS to maintain the safety of navigation
d. Respond to emergencies
e. Respond to a distress signal at sea
f. Use the IMO Standard Marine Communication Phrases and use
English in written and oral form
g. Transmit and receive information by visual signalling
h. Manoeuvre the ship

2. Fungsi penanganan dan pengaturan muatan pada tingkat


operasional: Function: Cargo handling and stowage at the
operational level
a. Monitor the loading, stowage, securing, care during the voyage
and the unloadingof cargoes
b. Inspect and report defects and damage to cargo spaces, hatch
covers and ballast tanks

3. Fungsi pengendalian operasi kapal dan personil kapal niaga


pada tingkat operasional: Function: Controlling the operation
of the ship and care for persons on board at the operational
level
a. Ensure compliance with pollutionprevention requirements
b. Maintain seaworthiness of the ship
c. Prevent, control and fight fires on board Operate life-saving
appliances
d. Apply medical first aid on board ship
e. Monitor compliance with legislative requirements
f. Application of leadership and teamworking skills
g. Contribute to the safety of personnel and ship
II. STANDAR ISI DIKLAT
A. Ruang Lingkup Program Diklat.
Diklat ini berdasarkan standar kompetensi yang mengacu pada
ketentuan STCW 1978 Amendemen 2010 Regulation II/1 dan STCW
Code Section A-II/1. Ketentuan-ketentuan ini meliputi batas
ketentuan, keterampilan dan pengalaman yang harus dicapai untuk
mendapatkan sertifikat ANT-III bagi perwira kapal niaga bagian dek
yang melaksanakan jaga laut pada kapal-kapal pelayaran samudera
dengan ukuran 500 gross tonnage (GT) atau lebih.

Kurikulum program diklat harus memenuhi ketentuan-ketentuan di


atas dan dimaksudkan untuk menghasilkan Mualim Jaga di kapal
semua ukuran pada daerah pelayaran semua lautan.

B. Tujuan Program Diklat.


Setelah menyelesaikan diklat dan ujian untuk program ini, peserta
diklat harus berkompeten dan mampu secara aman melaksanakan
navigasi, penanganan muatan dan penataannya serta mengendalikan
operasi kapal dan personel di kapal pada tingkat operasional pada
kapal-kapal pelayaran samudera dengan ukuran 500 Gross
Tonnageatau lebih pada daerah pelayaran semua lautan.

C. Kurikulum Diklat
Kurikulum pendidikan dan pelatihan Diploma-III Pelayaran (D-III
Pelayaran) program nautika terdiri dari kurikulum inti dan diatur oleh
peraturan kepala badan pengembangan SDM perhubungan tersendiri.

D. Beban Belajar
1. Kegiatan pembelajaran Diklat D-IV Pelayaran keahlian Teknika
terdiri dari intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang mengacu pada
Peraturan yang berlaku.
2. Kuliah adalah kegiatan pembelajaran perminggu per semester yang
terdiri dari tatap muka serta mengacu pada peraturan yang
berlaku.
3. Studi kasus/responsi/tugas kerja kelompok/seminar adalah
kegiatan perminggu per semester yang terdiri dari tatap muka dan
pembelajaran mandiri.
4. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran di laboratorium/bengkel/
simulator sesuai jadual yang ditetapkan oleh penyelenggara diklat
dan dibimbing oleh dosen/instruktur.
5. Studi lapangan/kunjungan kapal adalah kegiatan kajian ilmu dan
teknologi terapan per semester pada industri maritim, sumber
pengkajian ilmu terapan dan pengembangan teknologi sesuai
bidang keahlian.
6. Karya tulis terapan adalah kegiatan penelitian/pembuatan
model/perencanaan/perancangan, yang setara dengan 2 jam (120
menit) perminggu, persemester yang dapat dilaksanakan diatas
kapal, industri maritim, laboratorium, simulator dan atau instalasi
pengembangan teknologi terapan bidang pelayaran.

Selanjutnya Diatur oleh peraturan kepala badan pengembangan SDM


perhubungan tersendiri.

E. Kalenderium Diklat
Kalenderium Diklat sekurang-kurangnya berisi tentang:
1. Waktu pendaftaran peserta diklat;
2. Waktu seleksi peserta diklat;
3. Waktu familiarisasi/orientasi;
4. Waktu kegiatan belajar mengajar;
5. Waktu praktek laut;
6. Waktu evaluasi diklat; dan
7. Yudisium dan Wisuda

III. STANDAR PROSES DIKLAT


A. Persyaratan peserta diklat.
Persyaratan peserta diklat Pembentukan Kompetensi Kepelautan
program pendidikan Diploma-III Pelayaran Program Studi Nautika
adalah:
1. Usia maksimum 23 tahun;
2. Pria atau wanita;
3. Belum menikah dan sanggup tidak menikah selama masa
pendidikan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan belum
pernah menikah;
4. Tinggi badan minimal Pria 160 cm dan Wanita 155 cm;
5. Berijazah:
a. SMA/MA IPA/ Sederajat;
b. Diklat Pelaut-IV (DP-IV) Pembentukan dan ANT-IV disertai
SMA/MA/SMK Sederajat
c. SMK-Pelayaran.
6. Surat keterangan catatan kepolisian, kelakuan baik;
7. Surat keterangan bebas narkoba dari rumah sakit pemerintah dan
kepolisian;
8. Akte kelahiran/Surat kenal lahir;
9. KTP atau tanda bukti diri lainnya yang sah;
10. Untuk diploma III diluar Kementerian Perhubungan mengikuti
ketentuan Kemenristekdikti;
11. Lulus seleksi penerimaan calon Taruna yaitu administrasi,
kesehatan pelaut, akademik, kesamaptaan, psiko tes dan
wawancara;
12. Sebelum mengikuti ujian keahlian pelaut (UKP) wajib memiliki
ijazah diploma- III untuk lembaga diklat diluar Kementerian
Perhubungan.

B. Registrasi
Registrasi adalah proses pendaftaran calon peserta diklat dan seleksi
awal dalam rangka memenuhi persyaratan mengikuti seleksi
penerimaan calon peserta diklat Diploma-III Pelayaran (D-III) bidang
keahlian nautika.

C. Jumlah Peserta Diklat.


Jumlah Mahasiswa/Taruna paling banyak 24 (tiga puluh) orang per
kelas untuk mata kuliah atau pelajaran yang bersifat teoritikal.
Sedangkan jumlah Mahasiswa/Taruna untuk praktikum di
laboratorium dan aktivitas kelompok, seorang instruktur, atau
supervisor akan melatih kelompok Mahasiswa/Taruna yang
anggotanya paling banyak 8 (delapan) orang.

D. Seleksi.
Seleksi penerimaan calon peserta diklat Diploma-III Pelayaran (D-III)
bidang keahlian nautika sebagai berikut:
1. Seleksi administrasi;
2. Test potensi akademik;
3. Test fisik & kesamaptaan;
4. Test kesehatan;
5. Psikotest atau aptitude test dan;
6. Wawancara.
E. Proses Pembelajaran.
1. Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. Silabus diklat;
b. Jadwal Pembelajaran teori dan praktek;
c. Bahan ajar (materi diklat);
d. Metode pembelajaran;
e. Sumber bahan ajar.
f. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

2. Pelaksanaan proses pembelajaran


Proses pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. Jumlah peserta diklat maksimal 24 orang per kelas;
b. Beban mengajar maksimal sesuai sistem standar mutu
kepelautan Indonesia, maksimal 8 jam per hari dan 40 jam per
minggu;
c. Rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik;
d. Rasio maksimal jumlah peserta didik untuk setiap pendidik
adalah 1:20
e. Proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan
potensi peserta didik untuk memiliki kemampuan kemandirian
dalam melakukan kajian mata kuliah;
f. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup untuk berprakarsa, kreatif sesuai dengan bakat, minat,
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

3. Penilaian hasil pembelajaran


a. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik dilakukan sebelum pembelajaran dimulai
untuk menilai pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan
bagian yang lemah dari potensi peserta diklat untuk
dikembangkan.
Kegiatan remedial kelemahan peserta didik dapat dilakukan
dengan meminta peserta didik umtuk mengerjakan atau
mempelajari bahan pengajaran program remedial;
b. Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah bagian dari proses pembelajaran dan
merupakan kelanjutan dari penilaian sebelumnya (penilaian
diagnostik).
Penilaian formatif dilakukan selama kegiatan pembelajaran
masih berlangsung atau pada setiap akhir satuan bahasan
untuk mendapatkan informasi kemampuan dan kemajuan
yang dicapai oleh peserta didik yang dapat digunakan untuk
memperbaiki dan memotivasi peserta didik.
c. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan setelah
kegiatan pembelajaran selesai (akhir semester). Penilaian
dilakukan meliputi seluruh bahan yang diajarkan dalam satu
semester.
Penilaian sumatif dimaksudkan untuk mengukur kadar
pencapaian tujuan dalam rangka menetapkan peserta didik
berhasil menyelesaikan diklat atau tidak.

4. Pengawasan proses pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran adalah kegiatan pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara dan dokumentasi yang
dilakukan oleh pimpinan lembaga diklat kepelautan dan pengawas
yang ditunjuk dalam melakukan pemantauan dengan berbagai
metode terhadap berlangsungnya proses pembelajaran yang
dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil
pembelajaran.

F. Sertifikasi
Peserta diklat yang telah menyelesaikan diklat dan kewajibannya serta
memenuhi syarat diberikan sertifikat pendidikan dan pelatihan
kepelautan (SPPK) sebagai syarat untuk mengikuti ujian keahlian
pelaut.

G. Yudisium dan Wisuda


Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai
dan kelulusan peserta diklat dari seluruh proses kegiatan akademik.
Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada peserta diklat
sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata pelajaran/mata
kuliah yang telah diikuti dan penetapan transkrip akademik, serta
memutuskan lulus atau tidaknya peserta diklat dalam mengikuti
program diklat selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh
pejabat berwenang sebagai hasil keputusan rapat sidang yudisium.
Wisuda adalah proses akhir dalam rangkaian kegiatan akademik
sesudah peserta diklat dinyatakan lulus dalam sidang yudisium
sebagai tanda pengukuhan atas selesainya program studi melalui
prosesi pelantikan oleh pimpinan lembaga pendidikan dan
diselenggarakan oleh lembaga diklat kepelautan yang bersangkutan.
H. Diagram Proses Diklat

Mulai

Calon peserta
D-III Nautika

da

Lu
Registrasi

Ti

lu
k

s
1. Seleksi administrasi;
2. Test potensi akademik;
Seleksi 3. Test fisik & kesamaptaan;
4. Test kesehatan;
5. Psikotest atau aptitude
Diter
Tida

ima
k

test;
6. Wawancara.

Lu
lu
s
Pantukhir

Daftar Pendidik & 1. Kalender diklat


Dit
eri
m 2. Jadwal diklat
a
Tenaga
3. Kur, Silabus & RPS
Kependidikan
4. Bahan ajar
terseleksi 5. Sarprasdik

Surat Perintah Proses


Tugas Mengajar Pembelajaran

DPKP/
PUKP
Diagnostic ass., Formative
ass., and Sumative ass.

Tidak
Lulus
Sertifikat Pendidikan dan
Pelatihan Kepelautan Ujian
(SPPK)/Ijazah Diploma III Kompentensi
Pelaut

lulus
Yudisium dan Sertifikat Keahlian
Wisuda ANT III

Selesai
IV. PENILAIAN DIKLAT
Lembaga diklat wajib menjamin terselenggaranya penilaian hasil belajar
peserta diklat yang terdiri atas:
A. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
B. Penilaian hasil belajar oleh lembaga diklat;
C. Ujian keahlian pelaut oleh pelaksana ujian keahlian pelaut (PUKP)
dibawah pengawasan dewan penguji keahlian pelaut (DPKP);
D. Penilaian hasil belajar oleh pendidik, lembaga diklat dan pelaksana
ujian keahlian pelaut terhadap kompetensi yang dicapai oleh peserta
diklat meliputi aspek pengetahuan, pemahaman (kognitif), sikap
(afektif) dan keterampilan (psikomotorik);
E. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan secara
berkesinambungan dengan tujuan:
1. Memantau proses dan kemajuan pembelajaran;
2. Perbaikan hasil penilaian.
F. Penilaian hasil belajar dalam rangka memantau proses, kemajuan dan
perbaikan hasil penilaian dilakukan dalam bentuk.
1. Penilaian harian;
2. Penilaian tengah diklat; dan
3. Penilaian akhir diklat.
G. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
1. Menilai pencapain kompetensi peserta diklat;
2. Pemantauan perkembangan dan kemajuan hasil belajar;
3. Memperbaiki proses pembelajaran.
H. Metode penilaian hasil belajar peserta diklat oleh pendidik dan
lembaga diklat sekurang-kurangnya penggabungan dari 4 (empat)
unsur penilaian sebagai berikut:
1. Penilaian harian (PH)
2. Penilaian tugas terstruktur (PTT)
3. Penilaian tengah diklat (PTD)
4. Penilaian akhir diklat (PAD)
I. Penilaian hasil belajar oleh lembaga diklat adalah penilaian akhir
bertujuan mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan untuk
menentukan kelulusan peserta diklat dari lembaga diklat kepelautan.
Atas prestasi belajar peserta diklat yang telah menyelesaikan satuan
program diklat kepelautan diberi sertifikat pendidikan dan pelatihan
kepelautan (SPPK) sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian
kompetensi kepelautan yang diselenggarakan oleh pelaksana ujian
keahlian pelaut (PUKP) dibawah pengawasan dewan penguji keahlian
pelaut (DPKP).

J. Ujian keahlian pelaut adalah ujian kompetensi untuk mendapatkan


sertifikat keahlian pelaut bagi peserta diklat dengan metode ujian
tulis dan/atau computer based assessment (CBA) serta ujian
komperhensif oleh pelaksana ujian keahlian pelaut (PUKP) dibawah
pengawasan dewan penguji keahlian pelaut (DPKP).

H. Evaluasi dan Pelaporan:


a. Sistim evaluasi:
1) Evaluasi hasil belajar peserta didik;
2) Evaluasi proses pembelajaran; dan
3) Evaluasi kurikulum.

b. Sistim pelaporan:
1) Laporan data peserta didik;
2) Laporan utilisasi sarana dan prasarana;
3) Laporan realisasi kurikulum;
4) Laporan keuangan; dan
5) Laporan pelaksanaan ujian dan sertifikasi.
V. STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lembaga Diklat Diploma-III Pelayaran (D-III) bidang keahlian Nautika
harus menyediakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan
persyaratan sebagai berikut:
A. Pendidik:
1. Pendidik sebagai pengampu kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian (MKPK) pada program Diploma-III bidang keahlian
Nautika harus mempunyai kualifika siminimal S-2 yang
keahliannya berkaitan dengan bidang studi yang diajarkan dan
memiliki:
a. Sertifikat pendidik/dosen dari lembaga yang telah terakreditasi
b. pengalaman mengajar minimal 1 (satu) tahun;

2. Pendidik pada program Diploma-III bidang keahlian nautika yang


mengampu kelompok mata kuliah dasar keahlian (MKDK), mata
kuliah keahlian (MKK), dan praktek fungsi kompetensi di kapal
(PFKK) harus memiliki kualifikasi minimal S2 atau setara level 8
KKNI serta memiliki kualifikasi dan persyaratan minimal sebagai
berikut:
a. sertifikat Ahli Nautika Tingkat-II (ANT-II) dengan pengalaman
berlayar minimal 2 (dua) tahun sebagai Nakhoda (master) pada
kapal niaga dengan ukuran 3,000 GT pada daerah pelayaran
semua lautan setelah sertifikat yang dimiliki tersebut; atau
b. sertifikat Ahli Teknika Tingkat-II (ATT-II) dengan pengalaman
berlayar minimal 2 (dua) tahun sebagai Kepala Kamar Mesin
(chief enginer) di kapal niaga yang digerakkan dengan mesin
pendorong utama 3,000 kW pada daerah pelayaran semua
lautan setelah sertifikat yang dimiliki tersebut;
c. sertifikat pendidik/dosen dari lembaga yang telah terakreditasi;
d. sertifikat training for instructor (IMO model course 6.09) ;
e. sertifikat training for examiner and assessor (IMO model course
3.12);
f. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun pada
program Diploma-III bidang keahlian nautika sebagai assisten
dosen;
g. bagi dosen yang mengampu pelajaran praktek simulator wajib
memiliki sertifikat tot 6.10.
3. instruktur praktikum selain harus memiliki kualifikasi dan
persyaratan tersebut butir 2 (dua) wajib memiliki sertifikat
pengoperasian simulator atau laboratorium atau peralatan praktek
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan praktek demonstrasi
kompetensi kepelautan sesuai ketentuan STCW 1978 Amendemen
2010 Regulation II/1,STCW Code section A-II/1 dan tabel A-II/1;
4. calon pendidik yang akan mengampu mata kuliah program
Diploma-III bidang keahlian nautika wajib menjadi asisten
pendidik minimal selama 6 (enam) bulan dibawah bimbingan
(tutorial) pendidik yang telah memenuhi syarat kualifikasi dan
berpengalaman yang ditetapkan oleh pimpinan lembaga diklat
kepelautan dan akan dilakukan evaluasi setelah waktu asistensi
terpenuhi untuk dipertimbangkan sebagai pengampu mata kuliah
secara penuh;

5. Secara periodik melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan


pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman sesuai perkembangan,
kebutuhan dan tuntutan industri pelayaran dengan kegiatan
praktek dilapangan, seminar nasional dan internasional, dan
penelitian di kapal atau industri maritim secara berkala.

B. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan dalam penyelenggaraan program Diploma-III
bidang keahlian nautika terdiri dari:
1. Ketua/Direktur/Kepala/Wakil Ketua/Wakil Direktur/Wakil
Kepala Lembaga Diklat Kepelautan dengan persyaratan sebagai
berikut:
a. berijazah minimal S-2;
b. sertifikat training for instructor (IMO model course 6.09);
c. salah satu pimpinan/wakil pimpinan lembaga diklat memiliki
sertifikat kompetensi kepelautan minimal Ahli Nautika
Tingkat-II (ANT-II) atau Ahli Teknika Tingkat-II (ATT-II);
d. memiliki pengalaman yang terdiri dari pendidik, pengelola
administrasi pendidikan, pengelola peserta diklat, pengelola
sarana prasarana diklat, pengelola standar mutu kepelautan
Indonesia dan sistem penjaminan mutu pendidikan.

2. Tenaga administrasi.
Tenaga administrasi yang perlu tersedia untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan program Diploma-III bidang keahlian
Nautika dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Berijazah minimal sekolah menengah kejuruan (SMK)
sesuai bidang tugas;
2) Memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas;
3) Memiliki sertifikat pelatihan sesuai subtansi kegiatan
tugas;
4) Jumlah tenaga administrasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan lembaga.
Sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Tenaga administrasi akademik
Tenaga administrasi akademik meliputi petugas kegiatan
pendaftaran, seleksi, penyusun kalender dan jadwal diklat,
penyiapan bahan dan pelaksana ujian-ujian, dan
penghimpun nilai-nilai ujian serta penerbitan sertifikat;
b. Tenaga administrasi sarana dan prasarana diklat
Tenaga administrasi sarana dan prasarana diklat meliputi
petugas kegiatan penyediaan keperluan rumah tangga,
pencatatan inventaris dan aset, penyedian alat tulis kantor
dan
c. Tenaga administrasi pengelolaan peserta diklat dan pengajar
Tenaga administrasi pengelolaan peserta diklat dan pengajar
meliputi petugas absen, penyusun laporan dan penyiapan
pelatihan serta rapat-rapat;
d. Tenaga administrasi kesehatan peserta diklat
Tenaga administrasi kesehatan peserta diklat meliputi
petugas kegiatan pencatat dan monitoring kesehatan peserta
diklat serta pendukung administrasi kegiatan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K);
e. Tenaga administrasi keuangan
Tenaga administrasi keuangan meliputi petugas kegiatan
penerimaan pembayaran biaya diklat, monitoring, akuntansi
dan pelaporan;
f. Tenaga administrasi perpustakaan
Tenaga administrasi perpustakaan meliputi petugas
registrasi, petugas pengelola buku perpustakaan, petugas
perawatan buku perpustakaan dan petugas pendistribusian
buku perpustakaan;
g. Tenaga administrasi penjaminan mutu
Tenaga administrasi penjaminan mutu meliputi petugas
kegiatan penyimpanan dokumen mutu, penyiapan
administrasi audit mutu internal dan eksternal, pencatatan
mutu, dan administrasi pelaporan penerapan system standar
mutu kepelautan.

Jumlah dan kualifikasi tenaga administrasi untuk memenuhi


tenaga kependidikan yang dapat menjamin terpenuhinya sistem
standar mutu kepelautan Indonesia ditentukan sesuai
kebutuhan dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan dan
jumlah peserta diklat.

3. Tenaga kepustakaan:
Persyaratan tenaga kepustakaan sebagai berikut :
a. Berijazah minimal Diploma-III (D-III) kepustakaan;
b. Berpengalaman minimal 1 (satu) tahun;
c. Memiliki sertifikat pengelolaan perpustakaan dari lembaga
yang ditetapkan pemerintah;
d. Jumlah tenaga kepustakaan disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan program diklat dan peserta didik.

4. Tenaga laboratorium, simulator, dan teknik informatika serta


peralatan praktek lainnya:
a. Tenaga teknisi laboratorium dan simulator:
1) Berijazah minimal sekolah menengah kejuruan (SMK)
sesuai bidang tugas;
2) Memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang
tugas;
3) Memiliki sertifikat pelatihan sesuai substansi kegiatan
tugas;
4) Jumlah tenaga teknisi disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan laboratorium.
b. Tenaga teknisi simulator:
1) Berijazah minimal sekolah menengah kejuruan (SMK)
sesuai bidang tugas;
2) Memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang
tugas;
3) Memiliki sertifikat pelatihan simulator sesuai substansi
kegiatan tugas.
4) Jumlah tenaga teknisi disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan simulator.
c. Tenaga teknisi peralatan praktek lainnya:
1) Berijazah minimal sekolah menengah kejuruan (SMK)
sesuai bidang tugas;
2) Memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang
tugas;
3) Memiliki sertifikat pelatihan sesuai substansi kegiatan
tugas;
4) Jumlah tenaga teknisi disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan peralatan praktek lainnya.
d. Tenaga teknisi teknik informatika:
1) Berijazah minimal sekolah menengah kejuruan (SMK)
sesuai bidang tugas;
2) Bemiliki sertifikat pelatihan sesuai substansi kegiatan
tugas;
3) Jumlah tenaga teknisi disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan peralatan praktek lainnya.

5. Tenaga psikologi:
a. berijazah minimal S1 psikologi;
b. pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidang pengembangan
sumber daya manusia.

6. Tenaga kesehatan
a. Dokter:
1) berijazah minimal S1 kedokteran;
2) memiliki sertifikat dokter;
3) berpengalaman minimal 1 (satu) tahun.
b. Paramedis:
1) berijazah minimal D-III keperawatan;
2) berpengalaman minimal 1 (satu) tahun.

VI. STANDAR SARANA DAN PRASARANA DIKLAT


Lembaga diklat yang melaksanaan program Diploma-III bidang keahlian
nautika harus menyediakan sarana prasarana diklat minimal sebagai
berikut:
A. Prasarana diklat :
1. Lahan;
2. Ruang pendaftaran;
3. Ruang kelas;
4. Ruang pimpinan lembaga diklat;
5. Ruang pendidik;
6. Ruang pengelola diklat;
7. Ruang perpustakaan;
8. Ruang laboraturium;
9. Ruang simulator;
10. Ruang bengkel kerja;
11. Ruang unit produksi;
12. Ruang kantin;
13. Instalasi daya dan jasa;
14. Lapangan olahraga;
15. Lapangan apel peserta diklat;
16. Tempat beribadah;
17. Tempat rekreasi;
18. Taman;
19. Tempat parkir;
20. Garasi kendaraan;
21. Muster Station;
22. Sarana sanitasi dan tempat penampungan sampah
23. Dan ruang/tempat diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

B. Sarana diklat:
1. Peralatan pendidikan;
2. Media pendidikan;
3. Buku dan sumber belajar lainnya;
4. Bahan habis pakai;
5. Serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

C. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium, simulator dan


peralatanprogram Diploma-III bidang keahlian nautika lainnya untuk
kegiatan pembelajaran teori dan praktek dinyatakan dalam daftar
yang berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia sesuai dengan
fungsi dan kompetensi yang harus dicapai dengan uraian sebagai
berikut:

PERALATAN

Navigational Equipment
1 Magnetic compass, incl. Binnacle + manual 1
2 Deviation curve or table 1
3 Binocular 1
4 Bearing equipment 1
5 1. Chronometer 1
6 2. Sextant >5
7 3. Stopwatch 1
8 Charts: -
 Big scale chart 1
 Route chart/ narrow waters 1
 Mercatorial plotting sheet 1
 Gnomonic plotting sheet 1
 Weather chart per ocean 1 set
 Ocean plotting charts of area concerned 1 set
 Loran-C chart 1
 Coastal exercise chart > 11
 Applicable national publications 1 set
9 1. Navigational issues : -
 BA/HO Chart catalogue 1
 ATT, area concerned 1 set
 ALRS, vol 2, 3 and 5 1 set
 ALL 1 set
 Tidal stream atlas 1
 IALA-buoyage NP 735 1
 Symbols and abbreviations as used in BA
1
charts NP 5011
 International Code of Signals 1
 Admiralty Sailing directions / Pilots ( area
1 set
concerned)
 Mariners’ Handbook 1
 Ocean Passages for the World 1
 Notices to Mariners, weekly editions and
1 set
(annual) summary
 Nautical Almanac > 11
 Star finder / identifier 1
 Star chart 1
 Nautical tables 1
 Distance tables 1
 Pre-computed altitude and azimuth tables 1
 Applicable national publications 1
10 Ship’s Logbook ( international) 1
11 Ruler / triangle archer > 11
12 Divider / pencil / eraser / callipers > 11
13 Calculator, with trigonometric functions and
> 31
memory capacity
14 Mock / model ship’s chart table 1
15 Chart tables for exercises 10
Electronic Navigation Equipment
16 Echo Sounder 1
17 GPS receiver 1
18 Loran-C receiver 1
19 Ship’s log / speed log 1
20 Automatic pilot 1
21 Gyro compass 1
22 Gyro repeater 1
Collision Regulations Equipment
Set of models with proper navigation lights and
23 signals (table or magnetic board) or navigation 1 set
light simulator (computer)
24 Meteorology Equipment
25 Cloud sheet 1986, WMO 1
26 Barometer, mercurial 1
27 Barometer, aneroid 1
28 Hygrometer 1
29 Thermometer 1
30 Wet and dry bulb thermometer 1
31 Anemometer 1
32 Weather facsimile 1
Emergency procedures Equipment
33 Line throwing device (dummy) 1
Visual signalling Equipment
34 Morse key + light 1
35 Code flags ( with mast) 1 set
Manoeuvring Equipment
Model with ships, jetties, piers, etc. To illustrate
1 set
berthing procedures
1 set
36 Ropes, wires, stoppers, blocks and shackles 1 set
English language Equipment
Marlins study pack 1 & study pack 2, Marlins,
38 1 set
1997/1998
1 for
Briefing room with air conditioner and class room
39 >30
equipment
persons
40 Instructor console + accesoires 1
41 Audio-visual equipment 1 set
42 Sound system + headphone 30
43 Book shelf 1
Textbooks and teaching aids as per IMO model
44 1 set
course 3.17
Radar navigation laboratory
Capacit
Briefing room with air conditioner and class
45 y for 10
equipment
persons
46 OHP 1
47 Video cassette / VCD player 1
48 Instructor console + accesoires 1
Own ship display / station according all
49 > 2 set
applicable performance standards of IMO
Plotting table, plotting and instruments for each
50 > 2 set
set
Manufacturer’s operational manual / user
51 1
manual for radar
Manufacturer’s operational manual / user
52 1
manual for ARPA

Teaching Aids
No. Code Teaching Aids
1 A1 Instructor’s Manual (Part D of this course)
2 A2 Catalogue of British Admiralty charts and other
hydrographic publications
3 A3 British Admiralty Notices to Mariners
4 A4 Chart
5 A5 Deviation Table
6 A6 British Admiralty List of Lights
7 A7 National List of lights and Buoyage System
8 A8 British Admiralty Tide Table of the area concerned
9 A9 National tide table
10 A10 Tidal stream atlas
11 A11 British Admiralty 'Pilot' book for the area concerned
12 A12 National sailing directions
13 A13 Star Finder and Identifier HO 21 01-D
14 A14 Nautical Almanac
15 A15 Pilot chart of the ocean concerned (US Hydrographic
Office publication)
16 A16 IALA Maritime Buoyage System. British Admiralty
NP735
17 A17 Ocean plotting sheet
18 A18 Distance Tables
19 A19 British Admiralty List of Radio Signals, Vol. 2: Radio
Navigational Aids
20 A20 Admiralty List of Radio Signals, Vol. 6 (NP283} and
Diagrams relating to Weather Reporting and Forecast
Areas (NP283(a}). Taunton, Hydrographer of the Navy
21 A21 British Admiralty List of Radio Signals, Vol. 5: Radio
Time Signals, Radio Nav. Warnings
22 A22 Ship's logbook
23 A23 Nautical table (Norie's, Burton's or other)
24 A24 Star Chart
25 A25 Pre-computed altitude and azimuth tables
26 A26 Pocket calcularor
27 A27 Loran-C receiver
28 A28 GPS Receiver
29 A29 Echo-sounder
30 A30 Speed log
31 A31 Magnetic compass
32 A32 Gyrocompass
33 A33 Automatic Pilot
34 A34 Cloud sheet 1986 (revised edition). Geneva, World
Meteorological Organisation
35 A35 US Pilot Charts (appropriate sheets). Washington
D.C., Defence Mapping Agency
36 A36 Meteorological Office, Ship's Code and Decode Book:
Incorporating the International Meteorological Codes
for Weather Reports from and to Ships and the
Analysis Code for Use of Shipping, (Met.0.509)
London, HMSO, 1996 (ISBN 0-11-400368-8)
37 A37 Video cassette player and/or DVD player
38 A38 Marlins Study Pack 1 & Study Pack 2. Edinburgh,
Marlins 1997 /1998 (ISBN O 953 1748 08 and ISBN
O 953 1748 1 6)
39 A39 Differential GPS (DGPS) Receiver
40 A40 Enhanced Loran (eLoran) Receiver
41 A41 Automatic Identification System (AIS) Receiver
42 A42 Long Range Identification and Tracking (LAil)
Receiver
43 A43 Voyage Data Recorder (VOA) and Simplified Voyage
Data Recorder (S-VOR)
44 A44 Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS)
45 A45 Simulators (wherever applicable to enhance
understanding of topics, especially, COLREGS and
Ship Handling)

Referensi
No. Code Referensi
1 R1 International Convention on Standards of Training,
Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW),
1978, as amended (ISBN 978-92-801-1528-4)
2 R2 International Convention for the Safety of Life at Sea
(SOLAS) (IMO Sales No. IE11 OE)
SOLAS - Consolidated Edition, 2009 (ISBN
9789280115055)
3 R3 Ships' Routeing (2010, 10th edition) (IMO Sales No.
ID927E)
4 R4 Assembly resolution A.665(16) - Performance
standards for radio direction-finding system
5 R5 Assembly resolution A.224(VII) - Performance
Standards for
Echo-Sounding Equipment
6 R6 Assembly resolution A.478(XII)- Performance
Standards for Device to Indicate Speed
and Distance ("Amended by A.824(19)"), Assembly
resolution A.824(19)- Performance
standards for devices to indicate speed and distance
7 R7 Assembly resolution A.342(1X) - Recommendation on
Performance Standards forAutomatic Pilots
8 R8 International Conference on Revision of the
International Regulations for Preventing Collisions at
Sea, 1972 (COLREG 1972) (IMO Sales No. IB904E),
Consolidated Edition, 2003 (ISBN 978-92-801-41672)
9 R9 International Convention for the Prevention of
Pollution from Ships, 1973/78 (MAR POL) (IMO Sales
No. IC520E) (Consolidated Edition, 2006) (ISBN 978-
92-801-42167)
10 R10 Regulations for the Control of Pollution by Noxious
Liquid Substances in Bulk - Annex II, MARPOL 73fi8
(IMO Sales No. 512 86.13.E)
11 R11 Assembly resolution A.626(15) - Amendments to the
International Regulations for Preventing Collisions at
Sea, 1972
12 R12 Assembly resolution A.678(16) - Amendments to the
International Regulations for Preventing Collisions at
Sea, 1972
13 R13 Assembly resolution A.535(13)-Recommendation on
Emergency Towing Requirements for Tankers
("Superseded by MSC.35(63)"} MSC.35(63) - Guidelines
for emergency towing arrangements on tankers
14 R14 International Code of Signals (2005 edition) (IMO Sales
No. 994 IA994E, ISBN 978-92- 801-41986)
15 R15 IMO Standard Marine Communication Phrases (IMO
SMCP) (2002 Edition) (IMO Sales No. lA987E, ISBN
978-92-801-51374)
16 R16 international Aeronautical and Maritime Search and
Rescue Manual (IAMSAR, Manual) Volume I -
Organization and Management, Volume II - Mission
Co-ordination, Volume Ill - Mobile Facilities (2008
Edition, IMO Sales No. IF960E, IC961 E, IF962E, ISBN
978- 92-801-14881, ISBN 978-92-801-14898, ISBN
978-92-801-14904)
17 R17 Assembly resolution A.601 (15) - Provision and Display
of Manoeuvring Information on
Board Ships ("Refer to A.751 (18))"), Assembly
resolution A.751 (18)- Interim standards for ship
manoeuvrability
18 R18 Assembly resolution A.577(14) - Operational Status of
Electronic Position Fixing Systems
19 R19 Assembly resolution A.615(15) - Radar Beacons and
Transponders
20 R20 Assembly resolution A. 736(18) - Amendments to the
International Regulations for Preventing Collisions at
Sea, 1972
21 R21 Assembly resolution A.280(VIII) - Recommendations on
Performance Standards for Gyro-Compasses
22 R22 Assembly resolution A.382(X) - Magnetic Compasses:
Carriage and Performance Standards
23 R23 Assembly resolution A.384(X) - Performance Standards
for Radar Reflectors
24 R24 Assembly resolution A.422(XI) - Performance
Standards for Automatic Radar Plotting Aids (ARPA)
("Amended by A.823(19)"), Assembly resolution
A.823(19) – Performance standards for automatic
radar plotting aids (ARPAs)
25 R25 Assembly resolution A.424(XI) - Performance
Standards for Gyro-Compasses
26 R26 Assembly resolution A.4 79(XII) - Performance
Standards tor Shipborne Receivers for Use with
Differential Omega
27 R27 Assembly resolution A.526(13)- Performance
Standards tor Rate-of-Return Indicators
("Refer to resolution A.281 (VIII"), Assembly resolution
A.281 (VIII) – Recommendation on general
requirements for electronic navigational aids
28 R28 Assembly resolution A.665(16) - Performance
Standards for Radio Direction-Finding Systems
29 R29 Assembly resolution A.694(17)* - General
Requirements for Shipborne Radio Equipment Forming
Part of the Global Maritime Distress and Safety System
(GMDSS) and tor Electronic Navigational Aids
30 R30 Assembly resolution A.488(XII) - Use of the Standard
Marine Navigational Vocabulary
31 R31 Assembly resolution A.429(XI) - Routeing Systems
32 R32 Assembly resolution A.572(14)- General Provisions on
Ships' Routeing ("Amended by
MSC. 71 (69), MSC.165(78)), MSC.71 (69)_.:-
Amendments to the General Provisions on
Ships', MSC.165(78) - Adoption of amendments to the
general provisions on ships' routeing
33 R33 Assembly resolution A.528(13) - Recommendation on
Weather Routeing
34 R34 Assembly resolution A.113M - Revised International
Code of Signals
35 R35 Assembly resolution A.187(VI) - Procedure for
Amending and Bringing Up to Date the International
Code of Signals
36 R36 International Convention on Load Lines, 1966 (IMO
Sales No. IB701 E) ((2005 Edition)) (ISBN 978-92-801-
41948)
37 R37 International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG
Code), 2008 Edition (incorporating amendment 34-08)
IMO Sales No. IG200E, ISBN 978-92-801-42419
38 R38 Reference labels and Placards for the Carriage of
Dangerous Goods (1994 Edition) (IMO Sales No. 223)
39 R39 IMO Dangerous Goods labels, marks and signs (2008
Edition) IMO Sales No. IC223E, ISBN 978-92-801-
14973
40 R40 Medical First Aid Guide for Use in Accidents Involving
Dangerous Goods (MFAG) (IMO Sales No. 251)
41 R41 Emergency Procedures for Ships Carrying Danqerous
Goods (EmS) (1994 Edition) (IMO Sales No. 254)
42 R42 International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG
Code) Supplement, 2008 Edition. IMO Sales No. IG21
OE, ISBN 978-92-801-42426
43 R43 Code of Safe Practice for Solid Bulk Cargoes (1994
Edition) (IMO Sales No. 260)
44 R44 International Maritime Solid Bulk Cargoes Code
(IMSBC Code) and Supplement (2009 Edition) IMO
Sales No. IE260E, ISBN 978-92-801-42396
45 R45 Assembly resolution A. 715(17) - Code of Safe Practice
for Ships Carrying Timber Deck Cargoes, 1991 (IMO
Sales No. 275)
46 R46 Code of Safe Practice for Ships Carrying Timber Deck
Cargoes, 1991 (1992 Edition) IMO Sales No. 1275E,
ISBN 978-92-801-12856
47 R47 Assembly resolution A.288(VIII)- Recommendation on
the Safe Stowage and Securing of Containers on Deck
on Vessels Which Are Not Specifically Designed and
Fitted for the Purpose of Carrying Containers
48 R48 Assembly resolution A.489()(11) - Safe Stowage and
Securing of Cargo Units and Other Entities in Ships
Other Than Cellular Container Ships
49 R49 Assembly resolution A. 713(17) - Code of Safe Practice
for Ships Carrying Solid Bulk Cargoes (BC Code) (1994
Edition) (IMO Sales No. 260)
50 R50 Assembly resolution A.533(13)- Elements to Be Taken
Into Account When Considering the Safe Stowage and
Securing of Cargo Units and Vehicles in Ships
51 R51 Assembly resolution A.581 (14) - Guidelines for
Securing Arrangements for the Transport of Road
Vehicles on Ro-Ro Ships
52 R52 Assembly resolution A. 714(17) - Code of Safe Practice
for Cargo Stowage and Securing (1992 Edition) (IMO
Sales No. 292)
53 R53 Code of Safe Practice for Cargo Stowage and Securing
(CSS Code) (2003 Edition) IMO Sales No. IA292E, ISBN
978-92-801-51459
54 R54 nternational Code for the Safe Carriage of Grain in
Bulk (International Grain Code) (1991 edition) (IMO
Sales No. 240) 1240E, ISBN 978-92-801-12757
55 R55 Guidelines on the Enhanced Programme of inspections
during survey of Bulk Carriers
and Oil Tankers (2008 Edition) IMO Sales No. IA265E,
ISBN 978-92-801-14966
56 R56 Code of Practice for the Safe Loading and Unloading of
Bulk Carriers (BLU Code) (1998 Edition) IMO Sales No.
1266E, ISBN 978-92-801-14584
57 R57 Manual on loading and unloading of Solid Bulk
cargoes for Terminal representative (BLU Manual)
(2008 Edition) IMO Sales No. 1267E, ISBN 978-92-
801-14928
58 R58 International Convention for Safe Containers (CSC),
1972 (1996 Edition) IMO Sales No. IA282E, ISBN 978-
92-801-14119
59 R59 Code of Safe Practice for the carriage of cargoes and
persons by Offshore Supply Vessels (OSV Code) (2000
Edition) IMO Sales No. 1288E, ISBN 978-92-801-
60864
60 R60 Guidelines for the Transport and Handling of Limited
Amounts of Hazardous and Noxious Liquid Substances
in Bulk on Offshore Support Vessels (LHNS) (2007
Edition) IMO Sales No. 1289E, ISBN 978-92-801-1487
4
61 R61 REVISED RECOMMENDATIONS ON THE SAFE
TRANSPORT OF DANGEROUS CARGOES AND
RELATED ACTIVITIES IN PORT AREAS (2007 Edition)
IMO Sales No.IB290E, ISBN 978-92-801-14720
62 R62 Guidelines for the Preparation of the Cargo Securing
Manual (1997 Edition) IMO Sales No. 1298E, ISBN
978-92-801-14416
63 R63 CRUDE OIL WASHING SYSTEMS (2000 Edition) IMO
Sales No. IA617E, ISBN 978-92-801-50940
64 R64 BALLAST WATER MANAGEMENT CONVENTION AND
THE GUIDELINES FOR ITS IMPLEMENTATION (2009
Edition) IMO Sales No. 1621E, ISBN 978-92-801-
15031
65 R65 Regulations for The Prevention of Pollution by Oil -
Annex I, MARPOL 73/78 (1986 consolidated edition),
(IMO Sales No. 525), MARPOL - How to do it, 2002
Edition.IMO Sales No. IA636E, ISBN 978-92-801-
41528
66 R66 Regulations for The Control of Pollution by Noxious
Liquid Substances in Bulk Annex II, MARPOL 73/78
(IMO Sales No. 512)
67 R67 Pollution prevention equipment under MARPOL, 2006
Edition. IMO Sales No. IA646E, ISBN 978-92-801-
14706
68 R68 Manual on Oil Pollution, Section I - Prevention (1983
revised edition), (IMO SalesNo. 557) Manual on Oil
Pollution - Section II - Contingency Planning, 1995
Edition. IMO Sales
No. IA560E, ISBN 978-92-801-13303 Manual on Oil
Pollution - Section Ill - Salvage, 1997 Edition. IMO
Sales No. IA566E,
ISBN 978-92-801-14423 Manual on Oil Pollution -
Section IV- Combating Oil spills, 2005 Edition. IMO
Sales No. IA569E, ISBN 978-92-801-41771 Manual
on Oil Pollution -Section V: Administrative Aspects of
Oil Pollution Response, 2009 Edition, IMO Sales No.
IA572E, ISBN 978-92-801-15000
Manual on Oil Pollution - Section VI - IMO Guidelines
for Sampling and Identification of Oil Spills, 1998
Edition. IMO Sales No. 1578E, ISBN 978-92-801-
14515
69 R69 MANUAL ON CHEMICAL POLLUTION - Section 1 -
Problem Assessment and Response Arrangements
(1999 Edition) IMO Sales No. IA630E, ISBN 978-92-
801-60963
MANUAL ON CHEMICAL POLLUTION -Section 2 -
Search and Recovery of Packaged Goods Lost at Sea
(2007 Edition) IMO Sales No. IA633E, ISBN 978-92-
801-42228
70 R70 United Nations Conference on the Law of the Sea,
Official Records Volume II Plenary Meetinqs, Geneva,
1958 (United Nations Publication Sales No. 58.VA, Vol
II) containing: Geneva Convention of the Territorial Sea
and the Contiguous Zone, 1958 Geneva Convention on
the High Seas, 1958
Geneva Convention on the Continental Shelf, 1958
71 R71 United Nations Convention on the Law of the Sea. New
York, 1983 (United Nations Publication Sales No.
E.83.V.5)
72 R72 IMO Assembly resolution A.671 (16) - Safety Zones
and Safety of Navigation Around Offshore Installations
and Structures
73 R73 Supplement relating to the International Convention
on Load Lines, 1966 (IMO SalesNo. 705)
74 R74 IMO Assembly resolution A.513(13) -Amendments to
the International Convention on Load Lines, 1966
75 R75 IMO Assembly resolution A.603(15) - Symbols Related
to Life-Saving Appliances and Arrangements
IMO Assembly resolution A. 760(18) 1993. Symbols
related to life-saving appliances and arrangements
76 R76 MO Assembly resolution A.624(15) - Guidelines on
Training for the Purpose of Launching Lifeboats and
Rescue Boats From Ships Making Headway Through
the Water, IMO Assembly resolution A.921 (22) 2001.
Assembly resolutions superseded by the 1995
amendments to the 1978 STCW Convention
77 R77 International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG
Code) (1990 edition), (IMO Sales No. 200),
International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG
Code), 2008 Edition (incorporating amendment 34-08)
IMO Sales No. IG200E, ISBN 978-92-801- 42419
78 R78 Code of Safe Practice for Solid Bulk Cargoes (BC Code),
(IMO Sales No. 260),
International Maritime Solid Bulk Cargoes Code
(IMSBC Code) and Supplement (2009
Edition) IMO Sales No. IE260E, ISBN 978-92-801-
42396
79 R79 International Code for the Convention and Equipment
of Ships Carrying Dangerous Chemicals in Bulk (IBC
Code), (IMO Sales No. 100), International Code for the
Construction and Equipment of Ships Carrying
Dangerous Chemicals in Bulk (IBC Code) (2007
Edition), IMO Sales No. IC1 OOE, ISBN 978-92-801-
42266
80 R80 1983 Amendments to the International Convention for
the Safety of Life at Sea, 197 4 (SOLAS 1974), Volume
Ill, International Code for the Construction and
Equipment of Ships Carrying Liquefied Gases in Bulk
(IGC Code), (IMO Sales No. 104)
81 R81 INTERNATIONAL CODE FOR THE CONSTRUCTION
AND EQUIPMENT OF SHIPS CARRYING LIQUEFIED
GASES IN BULK (IGC Code) (1993 Edition), IMO
SalesNo. 1104E, ISBN 978-92-801-12771
82 R82 Special Trade Passenger Ships Agreement, 1971 and
Rules, 1971 (STP 1971 ), (IMO Sales No. 727),
INTERNATIONAL CONFERENCE ON SPECIAL TRADE
PASSENGER
SHIPS, 1971 (1972 Edition) IMB Sales No. 17278,
ISBN 978-92-801-00136
83 R83 WHO International Health Regulations (1969), 3rd
annotated ed. (Geneva, World, Health Organization,
1983), (HR), (ISBN 92-4-158007-0)
84 R84 Protocol on Space Requirements for Special Trade
Passenger Ships, 1973, and Rules, 1973 (SPACE STP
1973), (IMO Sales No. 734), INTERNATIONAL
CONFERENCE ON SPACE REQUIREMENTS FOR
SPECIAL TRADE PASSENGER SHIPS, 1973 (1973
Edition), IMO Sales No. 17348, ISBN 978-92-801-
00228
85 R85 Athens Convention relating to the Carriage of
Passengers and their luggage by Sea, 197 4 (PAL 197
4), (IMO Sales No. A36), ATHENS CONVENTION
RELATING TO THE CARRIAGE OF PASSENGERS AND
THEIR LUGGAGE BY SEA, 1974 (PAL 1974) (2003
Edition), IMO Sales No. IA436E, ISBN 978-92-801-
41610
86 R86 International Convention on Tonnage Measurement of
Ships, 1969, (IMO Sales No. 713), INTERNATIONAL
CONFERENCE ON TONNAGE MEASUREMENT OF
SHIPS, 1969 (1970 Edition), IMO Sales No. 1713E,
ISBN 978-92-801-10906
87 R87 IMO Assembly resolution A.494(XII) - Revised Interim
Scheme for Tonnage Measurement for Certain Ships
88 R88 MO Assembly resolution A.540(13) - Tonnage
Measurement for Certain Ships Relevant to the
International Convention on Standards of Training,
Certification and Watchkeeping for Seafarers, 1978
89 R89 IMO Assembly resolution A.541 (13) - Interim Scheme
for Tonnage Measurement for/Certain Ships for the
Purpose of the International Convention for the
Prevention of Pollution from Ships, 1973, As Modified
by the Protocol of 1978 Relating Thereto
90 R90 IMO Assembly resolution A. 769(18) - Procedures and
Arrangements for Issuing GMDSS Certificates to
Holders of Non-GMDSS Certificates
91 R91 INTERNATIONAL SAFETY MANAGEMENT CODE (ISM
Code) AND GUIDELINES ON IMPLEMENTATION OF
THE ISM CODE (2010 Edition) IMO Sales No. IB117E,
ISBN
978-92-801-51510
92 R92 Life Saving Appliance Code (LSA Code) (2010 edition),
IMO Sales No. ID982E, ISBN 978-92-801-15079
93 R93 International Code for Fire Safety Systems (FSS Code),
IMO Sales No. IA 155E, ISBN 978-92-801-14812
94 R94 INTERNATIONAL CODE FOR APPLICATION OF FIRE
TEST PROCEDURES {FTP Code) (1998 Edition) IMO
Sales No. IB844E, ISBN 978-92-801-14522
95 R95 GRAPHICAL SYMBOLS FOR FIRE CONTROL PLANS
(2006 Edition) IMO Sales No. IA847E, ISBN 978-92-
801-42259
96 R96 INTERNATIONAL CODE ON INTACT STABILITY, 2008
(2009. Edition) IMO Sales No. 1887 4E, ISBN 978-92-
801-15062
97 R97 PREVENTION OF CORROSION ON BOARD SHIPS
(2010 Edition) IMO Sales No.1877M, ISBN 978-92-
801-00358
98 R98 IMO Assembly resolution A.1001 (25) 2007. Criteria for
the provision of mobile satellite communication
systems in the global maritime distress and safety
system (GMDSS)
99 R99 IMO Assembly resolution A. 705(17) 2008.
Amendments to resolution A. 705(17), Promulgation of
Maritime Safety Information
100 R100 IMO Assembly resolution A.706(17) 2008.
Amendments to resolution A.706(17) -World-Wide
Navigational Warning Service
101 R101 MSC.306(87) 2010. Revised performance standards for
enhanced group call (EGC) equipment
102 R102 IMO/UNEP GUIDELINES ON OIL SPILL DISPERSANT
APPLICATION INCLUDING ENVIRONMENTAL
CONSIDERATIONS (1995 Edition) IMO Sales No.
IA575E, ISBN 978-92-801-13327
103 R103 MANUAL ON OIL SPILL RISK EVALUATION AND
ASSESSMENT OF RESPONSE PREPAREDNESS (2010
Edition) IMO Sales No. 1579E, ISBN 978-92-801-
15123
104 R104 GUIDELINES FOR THE DEVELOPMENT OF
SHIPBOARD MARINE POLLUTION EMERGENCY
PLANS (2010 Edition) IMO Sales No. lB586E, ISBN
978-92-801-15185
105 R105 PROCEDURES FOR PORT STATE CONTROL (2000
Edition) IMO Sales No. IA650E, ISBN 978-92-801-
50995
104 R104 INTERNATIONAL CONVENTION ON THE CONTROL OF
HARMFUL ANTI-FOULING SYSTEMS (AFS) ON SHIPS,
2001 (2005 Edition) IMO Sales No. IA680E, ISBN 978-
92-801-41955

Text Books
No. Code Text Books
1 T1 Admiralty Manual of Navigation. Vol. II. London,
Nautical Institute 2011 (ISBN 9781870077651)
2 T2 An Introduction to Coastal Navigation: A Seaman's
Guide. 4th ed. Wooten-underEdge (UK), Morgans
Technical Books, 1985 (ISBN 0-948254-02-5)
3 T3 Bole, A.G. and Dineley, W.0. and Nicholls, C.E., The
Navigation Control Manual.2nd ed. Oxford,
Heinemann Professional, 1992 (ISBN 0-7506-0542
1)
4 T4 Cahill, A.A., Collisions and their Causes. 3rd
edition. Nautical Institute 2002 (ISBN 1-87077-60-
1)
5 T5 Cahill, A.A., Strandings and their Causes. 2nd
edition. The Nautical Institute, 2002 (ISBN 1
870077 61 X)
6 T6 Cockroft, AN. and Lameijer, J.N.F., A Guide to the
Collision Avoidance Rules, 6th ed.Oxford,
Butterworth-Heinemann, 2004 (ISBN: 0-7506-
6179-8)
7 T7 Danton, G., The Theory and Practice of Seamanship
XI. 11th ed. London, Routledge, 1996 (ISBN: 0-415-
14200-8)
8 T8 JONES, T.G., Practical navigation for second mates.
2nd ed. Glasgow, Brown, Son & Ferguson Ltd, 1991
(ISBN 0-85174-397-8)
9 T9 Frost, A., The Principles and Practice of Navigation.
3rd ed. Glasgow, Brown, Son & Ferguson, 1988
(ISBN 0-8517 4-444-3)
10 T10 Hooyer, H.H., Behavior and Handling of Ships.
Schiffer Publishing, 1983 (ISBN 13: 978-
0870333064)
11 T11 International Chamber of Shipping, Bridge
Procedures Guide, 4th. ed. London,Marisec
Publications, 2007
12 T12 International Chamber of Shipping, OCIMF, Peril at
Sea and Salvage, 5th ed. In preparation 1998 (ISBN
1 85609 095 7)
13 T1 3 International Labour Office. Accident Prevention on
Board Ship at Sea and in Port, 2nd ed. Geneva, ILO,
1996 (ISBN 92-2-109450-2)
14 T14 ICF, OCIMF and IAPH, International Safety Guide
for Oil Tankers and Terminals.5th ed. 2006.
Witherby & Co. Ltd. London (ISBN 1 85609 291 7)
15 T15 Kemp, J.F. and Young, R, · Notes on Compass
Work, Butterworth-Heinemann, 1990 (ISBN 13:
978-0434910342)
16 T16 Lavery, H.I., Shipboard Operations. ?nd ed. London,
Butterworth-Heinemann, 1990 (ISBN 0-7506-1857-
4)
17 T17 Lownsborough, R. and Calcutt, D., Electronic Aids
To Navigation: Radar and ARPA
1st ed. London, Edward Arnold, 1993 (ISBN 0-340-
59258-3)
18 T18 Macelrevey, D.H., Shiphandling for the Mariner, 4th
ed. Centreville, Maryland, Cornell Maritime Press,
2004 (ISBN 13: 978-0870335587)
19 T19 Cornish, M., Ives. E., Reeds Maritime Meteorology
(Reeds Professional). Revised edition. Adlard Coles,
2010 (ISBN 13: 978-1408112069)
20 T20 Merrifield, F.G., Ship Magnetism and The Magnetic
Compass, Pergamon Press. 1963 (ISBN 008-009-
7693) OUT OF PRINT 1999
21 T21 Meteorological Office. Marine Observer's Handbook,
11th ed. London, HMSO, 1995. (ISBN 0-11-400297-
5)
22 T22 Meteorological Office. Meteorology for Mariners, 3rd
ed. 8th impression (Met.0.895). London, HMSO,
1996 (ISBN 0-114-00367X)
23 T23 Rowe, R.W., The Shiphandler's Guide for Masters
and Navigating Officers, Pilots and Tug Masters.
The Nautical Institute, London, 1996 (ISBN 1-
870077-35-0)
24 T24 Swift, Capt A.J., Bridge Team Management-A
Practical Guide. The Nautical Institute, London,
1993 (ISBN 1-870077 -14-8)
25 T25 Tetley, L. and Calcutt, D., Electronic Aids to
Navigation. 1986. London, Edward Arnold (ISBN 0-
7131-3548-4)
26 T26 NP 100 The Mariner's Handbook. 6th ed. Taunton
(UK), Hydrographer of the Navy, 1989
27 T27 Toft, H., GPS Satellite Navigation. Stoevring,
SHIPMATE, Rauff and Soerenson Ltd (Oestre Aile 6,
DK-9530 Stoevring, Denmark, 1987) (ISBN 87-
982698-3-6)
28 T28 Wright, C.H., The Collision Regulations, 1981, Fully
Explained. 2nd ed. Glasgow, Brown, Son &
Ferguson, 1989 (ISBN 13: 978-08517 45664)
29 T29 Squat and Interaction Manoeuvring, The Nautical
Institute, London. (ISBN 1 870077 25 3)
30 T30 Blakey, T.N., English for Maritime Studies. 2nd ed.
Prentice Hall College Div, 1988 (ISBN 13: 978-
0132813792)
31 T31 Weeks, F., Glover, A., Johnson, E. and Strevens P,
Seaspeak Training Manual. Plymouth, Capt F.
Weeks, 1992 (ISBN 0-08-031555-0)
32 T32 Maritime and Coastguard Agency (MCA), Code of
Safe Working Practices for Merchant Seamen,
London. The Stationery Office Publications Centre,
1998 (ISBN 0115518363)
Consolidated Edition, 2009 (ISBN 9780115530784)
33 T33 Subramaniam, H., Practical Navigation (India) 2nd
ed. Nutshell Series Book 1. Vijaya
Publications, 1978
34 T34 Morton, G.S., Tanker Operations - A Handbook for
the Ship's Officer, 3rd ed. 1992
(ISBN 0-87033-432-8), BAPTIST, C. - Tanker
handbook for deck officers. 8th ed.
Brown, Son & Ferguson, Ltd, 2000 (ISBN 13: 978-
0-8517 4-672-2)
35 T35 Taylor L.G., Cargowork, 12th ed. Glasgow, Brown,
Son & Ferguson ltd. 1992 (ISBN 978-0-85174-605-
5)
36 T36 Cpt Thomas R.E, revised & rewritten by Rankin,
K.S. Stowage Cpt G.M. Pepper,
Thomas' Stowage: The Properties and Stowage of
Cargoes, 3rd, 5th ed. Glasgow,
Brown, Son & Ferguson, 1996 (ISBN 0-8517 4-625-
x) 2008 (ISBN 13: 978-0-85714-798-8)
37 T37 Bryan Barrass & Capt D.R. Derrett, Ship Stability
for Masters and Mates, 4th 6th ed.
London Stanford Maritime Butterworth-Heinemann,
1984 (ISBN 0-540-07388-1) 2006
(ISBN 13:978-0-7506-6784-5, ISBN 10:0-7506-
6784-2)
38 T38 Hill, C., Maritime Law, 5th 6th ed. London, LLP
Limited Lloyd's of London Press, 1998
2003 (ISBN 1-85978 836 X) (ISBN 1-84311-255-8)
39 T39 Capt P. Roberts, Watchkeeping Safety and Cargo
Management in Port. London, The
Nautical Institute, 1995 (ISBN 1 O: 1-870077-29-6)
40 T 40 Samuel C. Certo, Modern Management, 8th Edition,
Prentice Hall, London 2000 (ISBN 0130133078)
41 T41 Kuo. Chengi., Safety Management and its Maritime
Application, The Nautical Institute, London, 2007
(ISBN 1870077830)
42 T42 The Nautical Institute., The Nautical Institute on
COMMAND, A Practical Guide,
London, 2000 (ISBN 9781870077552)

1. Laboratorium dan Simulator:


a. Full Mission Ship Simulator dengan persyaratan yang diatur
dengan peraturan tersendiri.
b. Simulator Radar dan ARPA dengan persyaratan yang diatur
dengan peraturan tersendiri.
c. Simulator GMDSS dengan persyaratan yang diatur dengan
peraturan tersendiri.
d. Laboratorium Komputer;
e. Laboratorium Kimia;
f. Laboratorium Fisika;
g. Laboratorium Kecakapan Pelaut;
h. Laboratorium Navigasi;
i. Laboratorium Penanganan Muatan Kapal;
j. Laboratorium Dasar Keselamatan;
k. Laboratorium Konstruksi dan Bangunan Kapal;
l. Laboratorium Bahasa.

2. Alat bantu pembelajaran:


Lemabaga diklat yang menyelenggarakan program Diploma-III
bidang keahlian nautika wajib menyediakan peralatan audiovisual
guna menunjang proses pembelajaran sebagai berikut:
a. Video player dan televisi (video equipment)
b. Sound system;
c. LCD projectors; dan
d. Layar (Screens).

VII. PENGELOLAAN LEMBAGA DIKLAT


Lembaga diklat yang menyelenggarakan program Diploma-III bidang
keahlian nautika wajib menerapkan ketentuan sebagai berikut:
A. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga diklatadalah dalam
rangka menghasilkan sumber daya manusia (SDM) di bidang
transportasi khususnya bidang pelayaran yang prima, beretika dan
professional sesuai peraturan perundang-undangan nasional dan
Internasional.
B. Pengelolaan lembaga pendidikan dan pelatihan kepelautan
menerapkan manajemen berbasis sekolah dan pengembangan
sumber daya manusia (SDM) bidang pelayaran berdasarkan model
mutu tertentu untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM)
bidang pelayaran sesuai sistem standar mutu kepelautan Indonesia.
C. Lembaga diklatdipimpin oleh seorang Pimpinan sebagai penanggung
jawab pegelolaan lembaga diklat kepelautan.
D. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan lembaga
diklatdibantu oleh kepala satuan (unit) yang masing-masing secara
berturut-turut membidangi kegiatan akademik dan peserta diklat,
ketatausahaan dan personalia, keuangan, sarana dan prasarana,
kelompok pendidik, penelitian dan pengembangan serta penjaminan
mutu.
E. Lembaga diklat wajib memiliki struktur organisasi dan fungsi
pengelolaan lembaga diklatyang diatur dalam organisasi dan tata
kerja dengan pembagian tugas dan fungsi meliputi kegiatan
akademik dan peserta diklat, ketatausahaan dan pesonalia,
keuangan, sarana dan prasarana, kelompok pendidik serta
penjaminan mutu.

F. Lembaga diklatmenetapkan peraturan diklat yang mengatur tata


tertib peserta diklat, pendidik, tenaga kependidikan dan kegiatan
organisasi secara menyeluruh serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana.
G. Lembaga pendidikan kepelautan menetapkan kode etik yang
bertujuan menetapkan arah hubungan antara sesama warga didalam
lingkungan lembaga diklatdan hubungan antara warga satuan
pendidikan dengan masyarakat.
H. Lembaga diklat wajib memiliki rencana strategi (renstra) yang
menjadi acuan utama dalam penyelenggaraan fungsi pendidikan dan
pelatihan kepelautan.
I. Lembaga diklat dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci tindak lanjut dari rencana kerja jangka
menengah masa 5 (lima) tahun.
J. Penyelenggaraan program diklat kepelautan pada lembaga
diklatdidasarkan pada rencana kerja tahunan.
K. Pengelolaan lembaga diklatmeliputi perencanaan program,
penyusunan kurikulum, kegiatan pembelajaran, pendayagunaan
pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan
prasarana diklat, penilaian hasil belajar, dan pengawasan.
L. Lembaga diklatwajib memiliki pedoman yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan diklat meliputi:
1. Kurikulum dan silabus;
2. Rencana pelaksanaan semester (RPS);
3. Beban mengajar pendidik;
4. Kalender diklat;
5. Jadwal diklat.
M. Umpan balik
Lembaga diklatwajib menyelenggarakan kegiatan permintaan umpan
balik dari peserta diklat dan perusahaan pengguna lulusan
sekurang-kurangnya satu tahun 2 (dua) kali pada setiap kegiatan
diklat sesuai program semester. Umpan balik tersebut harus
digunakan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dalam
pengelolaan fungsi lembaga kepelautan.
N. Rencana kerja tahunan lembaga diklatmeliputi:
1. Kalenderium pendidikan yang meliputi jadwal pembelajaran,
ulangan, ujian, kegiatan ko-kurikuler, ekstrakurikuler dan hari
libur;
2. Jadwal penyusunan kurikulum untuk kegiatan diklat berikutnya;
3. Mata kuliah yang dijadwalkan pada setiap semester;

4. Penugasan pendidik pada mata kuliah dan kegiatan lainnya;


5. Teaching aids (A), video (V), referensi (R), buku teks (T), dan
bibliography (B) yang dipakai pada tiap-tiap mata kuliah;
6. Jadwal penggunaan dan pemeliharan sarana dan prasarana
diklat;
7. Pengadaan, penggunaan dan persediaan minimal bahan habis
pakai;
8. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;
9. Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja lembaga
diklatuntuk masa kerja 1 (satu) tahun;
10. Jadwal penyusunan akuntabilitas dan kinerja lembaga
diklatuntuk 1 (satu) tahun terakhir.
O. Pengelolaan On Board Training
1. Memiliki kerjasama dengan perusahaan pelayaran dan industri
maritim lainnya yang dibuktikan dengan dokumen perjanjian
kerjasama dalam jangka waktu 5 (lima) tahun untuk menjamin
terlaksananya praktek laut (on board training) sesuai jumlah
peserta diklat yang dikelola setiap tahun;
2. Memiliki prosedur monitoring on board training.
P. Membuat laporan hasil pelaksanaan program Diploma-III bidang
keahlian nautika dan laporan tahunan yang dilaporkan secara
berkala Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan melalui
Kepala PPSDM Perhubungan Laut.

VIII. STANDAR PEMBIAYAAN DIKLAT


Lembaga yang melaksanakan program Diploma-III bidang keahlian
Nautika wajib menerapkan prinsip-prinsip pembiayaan minimal sebagai
berikut:
A. Biaya investasi, biaya operasi dan biaya operasional;
B. Biaya investasi lembaga diklatmeliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja
tetap;
C. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
peserta diklat;
D. Biaya operasi lembaga diklatmeliputi:
1. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji;
2. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;
3. Biaya operasi lembaga diklattidak langsung berupa langganan daya,
air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak asuransi dan lain sebagainya.

Ketentuan lebih lanjut tentang pembiayaan penyelenggaraan lembaga


diklat mengacu pada peraturan perundang undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai