Anda di halaman 1dari 12

TERBATAS

TENTARA NASIONAL INDONESIA


MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR


DIVISION OFFICER COURSE
INTERNATIONAL SURFACE WARFARE OFFICER SCHOOL
TA. 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum

a. Surface Warfare Officer School (SWOS) didirikan pada tahun 1975 dan
didedikasikan untuk pengembangan profesionalisme perwira Angkatan Laut Amerika
Serikat yang bertugas di kapal atas air. Dalam Angkatan Laut Amerika Serikat
seorang perwira minimal harus melaksanakan 4 (empat) kali pendidikan lanjutan di
SWOS. Division Officer Course (DIVO) merupakan pendidikan lanjutan pertama bagi
perwira kapal atas air Angkatan Laut Amerika Serikat. Selanjutnya seiring
bertambahnya pengalaman tugas dan masa kedinasan di kapal perang, mereka akan
dipilih untuk melaksanakan pendidikan lanjutan antara lain Advance Division Head
Course, Department Head Course, Prospective Executive Officer Course (PXO), dan
Major Command Course.

b. Selain menyelenggarakan pe ndidikan bagi perwira Angkatan Laut Amerika


Serikat, SWOS juga menyelenggarakan kerjasama pendidikan bagi perwira angkatan
laut internasional melalui program International Surface Warfare Officer School
(ISWOS).

c. Terdapat 5 (lima) kursus utama di bawah program International Surface Warfare


Officer School, antara lain :

1) Damage Control and Engineering Course


2) Combat Information Center Watch Officer Course (CICWO)
3) Division Officer Course (DIVO)
4) Department Head Course (DH)
5) Joint Maritime Tactical Development Course (JMTD)

TERBATAS
2

d. Untuk tahun anggaran 2015, TNI AL mengirimkan 2 (dua) perwakilan perwira


untuk mengikuti pendidikan Division Officer Course (DIVO) yang dilaksanakan di
Surface Warfare Officer School, Naval Station Newport, Rhode Island, United States
of America atas nama :

1) Nama : Ardian Iwasaki Armawi


Pkt/Korp/NRP : Lettu Laut (P) NRP 19484/P
Satuan : Korspri Kasal, Mabes TNI AL, Jakarta
Jabatan : Pama smin kasal
Kursus : International DIVO

2) Nama : Indra Rachman Setyawan, S.S.T.Han


Pkt/Korp/NRP : Lettu Laut (P) NRP 19908/P
Satuan : Satkor Koarmatim, Surabaya
Jabatan : Ps. Kadiv Nagi KRI Sultan Iskandar Muda - 367
Kursus : International DIVO

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang
pelaksanaan tugas belajar di Surface Warfare Officer School, Newport Rhode Island,
USA.

b. Tujuan dibuatnya laporan pelaksanaan ini adalah sebagai bahan pertimbangan


bagi pemimpin dalam menentukan kebijaksanaan yang akan datang dan sebagai
referensi bagi perwira yang akan mengikuti kursus berikutnya.

3. Dasar

a. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/629/VIII/2015 tanggal 04 Agustus


2015 tentang Tugas Belajar di Luar Negeri.

b. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/603/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015


tentang Tugas Belajar di Luar Negeri.

c. Surat Perintah Kasal Nomor : Sprin/201/VIII/2015 tanggal 14 Agustus 2015


tentang Tugas Belajar di Luar Negeri.
3

4. Ruang Lingkup. Laporan ini melingkupi kegiatan-kegiatan atau kursus yang


dilaksanakan selama mengikuti pendidikan di International Surface Warfare Officer School
dari tanggal 17 Agustus s.d. 04 Desember 2015.

5. Tata Urut

a. BAB I : PENDAHULUAN
b. BAB II : PELAKSANAAN
c. BAB III : PEMBAHASAN
d. BAB IV : PENUTUP
4

BAB II
PELAKSANAAN

6. Persiapan Pendidikan. Seleksi pendidikan dilaksanakan melalui seleksi


kemampuan bahasa Inggris dan persiapan pendidikan dilaksanakan dengan melengkapi
persyaratan administrasi dan penyiapan perlengkapan guna mendukung pelaksanaan
pendidikan.

a. Seleksi dilaksanakan melalui tes kemampuan Bahasa Inggris, English


Comprehension Level (ECL) di Office of Defence Cooperation (ODC) USA Embassy
pada tanggal 17 Juli 2015.

b. Persiapan pendidikan dilaksanakan dengan melengkapi persyaratan


administrasi antara lain :

1) Skep Panglima TNI : Kep/629/VIII/2015 tanggal 04 Agustus 2015 tentang


Tugas Belajar di Luar Negeri.

2) Skep Panglima TNI : Kep/603/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015 tentang Tugas


Belajar di Luar Negeri.

3) Sprin Kasal : Sprin/201/VIII/2015 tanggal 14 Agustus 2015 tentang Tugas


Belajar di Luar Negeri untuk mengikuti pendidikan International Division Officer
Course (DIVO) di Amerika Serikat.

4) Hasil penelitian personel (Security Clearance) dari Dinas Pengamanan


Angkatan Laut dan Badan Intelijen Strategis.

5) Persyaratan dari Direktorat Imigrasi Kementerian Luar Negeri sebagai


berikut :

a) Paspor Dinas.
b) Surat Ijin Keluar Negeri (Exit Permit).

6) Persyaratan administrasi dari negara yang dituju (Amerika Serikat) melalui


Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia sebagai berikut :

a) ITO (Invitational Travel Order).


5

b) Daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).


c) Hasil pemeriksaan kesehatan dari RSAL Dr. Mintohardjo (Medical and
X-Ray Examination).
d) Permohonan Visa (Visa Application Form) untuk mendapatkan visa.
e) Tiket perjalanan Indonesia – Amerika Serikat.
f) Pas foto sesuai kebutuhan.

c. Persiapan pendidikan dengan penyiapan perlengkapan antara lain :

1) Pakaian dinas antara lain Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas
Harian Khusus (PDH Khusus), dan Pakaian Dinas Black Navy / Winter coat.
2) Alat perlengkapan pribadi.
3) Dokumen dan kelengkapan administrasi.

7. Pelaksanaan Pendidikan

a. Kursus DIVO

1) Nama Kursus : International Division Officer Course

2) Waktu : 17 Agustus s.d. 04 Desember 2014

3) Tempat : Surface Warfare Officers School, Newport Naval


Station, Rhode Island,USA.

4) Kurikulum Pendidikan : (Lihat Lampiran “A”)

5) Daftar Peserta : (Lihat Lampiran “B”)

6) Akomodasi : Selama pendidikan disediakan fasilitas


akomodasi di dalam Base / Naval Station
Base.

8. Tahapan Pendidikan

a. DIVO Course (14 Agustus – 05 Desember 2014). Division Officer Course


menyiapkan perwira kapal atas air untuk mampu melaksanakan dinas sebagai
perwira jaga laut / Officer of the Deck (OOD) di kapal kombatan pada saat
melaksanakan operasi di laut. Materi yang diberikan meliputi konsep operasional
6

kapal kombatan dan pengetahuan yang harus diketahui oleh seorang perwira jaga
laut pada saat melaksanakan operasi di laut. Materi yang dibahas mengenai dasar
operasional Angkatan Laut dan pendukungnya, meliputi Peperangan Udara,
Peperangan Permukaan, Peperangan Bawah Air, Navigasi, Pengenalan Organisasi
dan Tanggung Jawab Pengawak Pusat Informasi Tempur, Sistem Persenjataan Kapal
Perang US Navy, Dasar Permesinan, Damage control, Intelligence, Aturan Pelibatan
dan Hukum Perang Internasional. Selain itu terdapat beberapa kegiatan tambahan
diluar pembelajaran reguler, antara lain :

1) Damage Control Training (21 – 25 September 2015). Pengetahuan teori


dan praktek tentang penanggulangan kebakaran dan kebocoran di kapal.

2) Seminar Rule of The Law and Disciplined Military Operations (19 – 25


Oktober 2015). Seminar ini diselenggarakan oleh Defense Institute of
International Legal Studies bertujuan membahas tentang ketentuan-ketentuan
seputar Hukum Laut Internasional dan Hukum Disiplin Militer.

3) War Games (09 – 18 November 2015). Kegiatan ini bertujuan sebagai


bahan pengenalan, evaluasi, aplikasi dan pembelajaran bagi siswa internasional
tentang proses operasi gabungan yang dilaksanakan oleh militer Amerika
Serikat. Kegiatan War Games diselenggarakan dalam kelas gabungan antara
Division Officer Class dan Joint Maritime Tactical Development Class. Instruktur
dalam War Games ini adalah perwira instruktur dari Naval War College.

9. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

a. Faktor yang Menguntungkan.

1) Moril dan semangat yang tinggi untuk melaksanakan tugas belajar.

2) Pengalaman, pengetahuan profesi, dan kemampuan Bahasa Inggris yang


menunjang tugas belajar dan beradaptasi dengan lingkungan setempat.

3) Kerjasama yang baik dan kehidupan yang kondusif baik antar peserta
kursus dari berbagai negara maupun dengan Instruktur.

4) Dukungan Moril dari Kedutaan Besar/Atase Pertahanan Laut RI, Konsulat


Jenderal RI, PTRI PBB dan warga Indonesia yang menetap di Amerika Serikat
selama melaksanakan pendidikan.
7

5) Dukungan dan komunikasi yang baik dari Perwira Senior TNI AL yang
sedang melaksanakan tugas belajar di Naval War College, Newport Naval
Station dan Naval Post Graduate School, Monterey.

b. Faktor yang Tidak Menguntungkan. Para peserta pendidikan dihadapkan


dengan perbedaan suhu cuaca yang signifikan di Amerika Serikat sehingga
memerlukan penyesuaian terhadap iklim cuaca dingin.

10. Kegiatan Tambahan. FSP (Field Study Program) merupakan program


pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada siswa internasional dengan tujuan
untuk mengenalkan sistem hukum, sosial, sejarah, politik, ekonomi, militer dan budaya
Amerika Serikat. Beberapa tempat yang dikunjungi selama program ini antara lain :

a. Government State House di Providence


b. US Coast Guard Station di Newport.
c. Benteng Perang Fort Adams di Newport.
d. Battleship Cove di Fall River, Boston.
e. Museum of Science, Boston.
f. Freedom Trail, Boston.
g. Harvard University, Massachusetts.
8

BAB III
PEMBAHASAN

11. Pembahasan

a. Pendidikan dilaksanakan dengan metode pelajaran/teori di kelas, diskusi, dan


demonstrasi film/alins, dan praktek di simulator.

b. Salah satu persyaratan administrasi pendidikan khususnya di lingkungan militer


Amerika Serikat adalah Security Clearance. Masing-masing kursus di bawah US
Armed Forces Base mensyaratkan kualifikasi Security Clearance yang berbeda.

c. Selama pendidikan di Surface Warfare Officer School, kelas internasional


terpisah dan tidak ada latihan gabungan dengan siswa lokal US Navy.

d. Materi pelajaran yang diberikan kepada siswa internasional merupakan materi


yang berkelas Unclassified atau terbuka dan bersifat umum tanpa penjelasan detail
teknis maupun taktis.

e. Tidak ada kesempatan praktek di kapal perang selama melaksanakan kursus.


Seluruh aplikasi dan teori diberikan di ruang kelas dan simulator.

f. Instruktur yang ditunjuk untuk tiap-tiap materi mempunyai kemampuan dan


pengalaman yang mendalam di bidangnya serta perpaduan antara perwira lulusan
US Naval Academy dan Officer Candidate School berpangkat setara Kapten dan
Mayor. Salah satu persyaratan bagi para instruktur adalah memiliki sertifikat sesuai
topik/bidang yang ditanganinya.

g. Sistem penilaian selama pendidikan adalah melalui ujian tertulis setiap minggu
dengan Computerized System.

h. Interaksi antar peserta pendidikan dapat terjalin dengan baik. Melalui interaksi ini
diperoleh tambahan wawasan pengetahuan, pengalaman serta mempererat
persaudaraan antar perwira Angkatan Laut Internasional (Navy Brotherhood).

i. Pelaksanaan kursus International Division Officer Course bersamaan dengan


pelaksanaan Joint Maritime Tactical Development Course, Naval Command College
dan Naval War College sehingga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi
dengan siswa International lainnya dengan strata pangkat yang berbeda-beda.
9

j. Melalui pelaksanaan Field Study Program, proses pembelajaran mengenai


sistem hukum, sosial, sejarah, politik, ekonomi, militer dan budaya Amerika Serikat
dapat diterima dengan baik.

k. Fasilitas yang diberikan kepada siswa internasional di kelas maupun akomodasi


cukup memadai sehingga dapat mendukung proses belajar selama pendidikan
berlangsung.

l. Dukungan pihak sekolah khususnya perwira pendamping (IMSO) dari Surface


Warfare Officer School sangat baik. Siswa dapat melaksanakan konsultasi tentang
materi/non-materi pelajaran.

m. Dukungan dan bantuan yang diberikan beberapa Perwira Senior TNI AL yang
sedang melaksanakan pendidikan di Naval War College dan Kedubes RI khususnya
Atase Pertahanan Laut RI di Washington DC sangat membantu dan memberi motivasi
siswa selama mengikuti pendidikan.
10

BAB IV
PENUTUP

12. Kesimpulan

a. Seluruh materi dan kegiatan dalam International Division Officer Course TA.
2015 dapat terlaksana dengan baik sesuai yang direncanakan.

b. Bekal pengetahuan dan persiapan yang matang sangat diperlukan dalam


mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan pendidikan.

c. Hasil yang dicapai

1) Tugas pokok untuk menyelesaikan pendidikan International Division Officer


Course dapat tercapai dengan baik.

2) Melalui pendidikan ini diperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman


yang dapat menunjang penugasan berikutnya.

3) Untuk setiap tahap pendidikan yang dilalui diperoleh sertifikat tanda


kelulusan.

4) Selesai mengikuti pendidikan, siswa disematkan pin: “International Surface


Warfare Officer”.

d. Materi yang didapat dalam kursus International Division Officer Course ini dapat
dijadikan pembanding dan pelengkap bagi penyelenggaraan pendidikan perwira
pelaut TNI AL khususnya pendidikan perwira kapal atas air.

e. Dari hasil kegiatan belajar selama International Division Officer Course TA. 2015
dapat diinformasikan :

1) Struktur organisasi dan penugasan di kapal berkolerasi dengan


pelaksanaan sistem pendidikan di International Surface Warfare Officer School.

2) Dalam hal praktek lapangan, International Surface Warfare Officer School


menggunakan sarana simulator sebagai alat bantu pendidikan. Tidak ada
aplikasi di kapal selama proses pendidikan bagi siswa internasional.
11

3) Untuk siswa internasional, penggunaan simulator ditentukan berdasarkan


standar Security Clearance yang berlaku.

13. Saran

a. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama pendidikan International


Division Officer Course dapat mendukung dalam penugasan berikutnya dan
menyarankan agar pengiriman personel TNI AL untuk kursus ini tetap dilanjutkan.

b. Menyarankan agar memberikan kesempatan kepada perwira TNI AL untuk


mengikuti seluruh kursus yang diselenggarakan International Surface Warfare
Officer School Programs, kursus yang dimaksud antara lain :

1) Combat Information Center Watch Officer Course (CICWO).


2) Division Officer Course (DIVO).
3) Department Head Course (DH).
4) Joint Maritime Tactical Development (JMTD).
5) Damage Control and Engineering Course.

c. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melaksanakan pendidikan di


International Surface Warfare Officer School hendaknya perwira yang akan
mengikuti pendidikan memiliki :

1) Kemampuan Bahasa Inggris yang memadai.


2) Pengetahuan profesi pelaut.
3) Pengalaman penugasan yang cukup.
4) Kemampuan dalam operasional software komputer (Power point, Word).

d. Menyarankan agar pengiriman siswa yang akan melaksanakan pendidikan di


International Surface Warfare Officer School disesuaikan dengan sasaran/level
masing-masing kursus. Tingkatan perwira yang dikirim untuk International Division
Officer Course adalah perwira pertama dengan pangkat Letnan Satu atau Kapten
serta khususnya telah memiliki pengalaman penugasan di kapal atas air.

e. Menyarankan agar perwira yang telah melaksanakan International Division


Officer Course (DIVO) dapat melanjutkan kursus Internasional Department Head
Course (DH).
TERBATAS
12

14. Penutup. Demikian laporan pelaksanaan tugas belajar ini dibuat semoga dapat
dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin dalam menentukan kebijaksanaan di masa
mendatang khususnya dalam hal pendidikan bagi perwira TNI AL.

Jakarta, Desember 2015


Pembuat Laporan,

Ardian Iwasaki Armawi


Lettu Laut (P) NRP 19484/P

Lampiran :

A. Silabus Pendidikan.
B. Daftar Peserta Pendidikan.
C. Administrasi dan Logistik.
D. Dokumentasi.
E. Kuisioner.
F. Surat Perintah Pemberangkatan Dik LN.
G. Daftar Distribusi.

TERBATAS

TERBATAS
TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai