MANAJEMEN PELABUHAN
Penerbit :
PT. Andhika Prasetya Ekawahana
ISBN: 978-979-17154-2-3
iii
iv
Halaman
PRAKATA ....................................................... iii
I. PENDAHULUAN .................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................. 1
1.2. Sasaran .............................................. 1
1.3. Definisi .............................................. 2
1.4. Penerapan .............................................. 4
1.5. Tugas dan tanggungjawab Pemerintah ................... 4
1.6. Organisasi keamanan yang diakui atau
Recognized Security Organization (RSO) ................. 4
v
Halaman
vi
ISPS CODE
ISPS CODE
1
ISPS CODE
3. Menjamin secara dini dan keberhasilan 3. Port Facility Security Plan (PFSP) atau
mengumpulkan informasi dan Rancangan Keamanan Fasilitas Pelabuhan
pertukarannya yang berhubungan dengan adalah suatu rancangan yang dibangun
keamanan. untuk memastikan penerapannya
terhadap langkah/tindakan yang dirancang
4. Menyediakan suatu cara terhadap bangun untuk melindungi fasilitas
penilaian keamanan untuk itu pelabuhan dan kapal-kapal, manusia,
rancangannya harus ada dan tatacaranya muatannya, unit transportasi muatan dan
untuk menanggapinya terhadap perbekalan kapal didalam fasilitas
perubahan tingkat keamanan. pelabuhan dari resiko peristiwa/kejadian
5. Menjamin kepercayaan yang cukup keamanan.
terhadap langkah keamanan maritim dan 4. Ship Security Officer (SSO) atau Perwira
proposional pada tempatnya. Keamanan Kapal adalah personil diatas
kapal, yang bertanggung jawab terhadap
Nakhoda, yang ditunjuk oleh perusahaan
1.3. DEFINISI
sebagai penanggung jawab terhadap
1. Designated Authority (DA) adalah keamanan kapal, termasuk implementasi
Penyelenggara yang dikenal didalam dan pemeliharaan dari rancangan
Pemerintah yang mengadakan perjanjian keamanan kapal dan untuk berkoordinasi
sebagai yang bertanggung jawab untuk dengan petugas keamanan perusahaan
memastikan implementasi dari ketentuan- dan petugas keamanan fasilitas pelabuhan.
ketentuan pasal ini yang menyinggung
5. Company Security Officer (CSO) atau
tentang keamanan fasilitas pelabuhan dan
Petugas Keamanan Perusahaan adalah
hubungan kapal/pelabuhan dari sudut
personil yang ditugaskan oleh perusahaan
pandang fasilitas pelabuhan, dalam hal ini
untuk memastikan bahwa penilaian
Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
keamanan kapal telah dilaksanakan, bahwa
2. Ship Security Oplan (Ssp) atau Rancangan suatu rancangan keamanan kapal
Keamanan Kapal adalah suatu rancangan diperkuat, disampaikan untuk persetujuan,
yang dibuat untuk memastikan dan kemudian menerapkannya dan
penerapannya terhadap langkah/tindakan memeliharannya, dan untuk berhubungan
diatas kapal yang dirancang bangun untuk dengan petugas fasilitas pelabuhan dan
melindungi manusia diatas kapal, petugas keamanan kapal.
muatannya, unit transportasi muatan,
6. Port Facility Security Officer (PFSO) atau
perbekalan kapal atau kapalnya sendiri dari
Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan
resiko peristiwa/kejadian keamanan.
adalah personil yang ditugaskan sebagai
2
ISPS CODE
penanggung jawab untuk 11. Ship to Ship Activity adalah setiap kegiatan
pengembangan,pengembangan, yang tidak berkaitan dengan fasilitas
penerapan, perubahan dan pemeliharaan pelabuhan yang meliputi pemindahan
dari rancangan keamanan fasilitas muatan dan atau orang dari sebuah kapal
pelabuhan dan untuk berhubungan ke kapal lain.
dengan petugas keamanan kapal dan
petugas keamanan perusahaan. 12. Ship/Port Interface atau Kapal/Pelabuhan
berinteraksi adalah interaksi yang terjadi
7. Security Level 1 atau Keamanan tingkat 1 ketika suatu kapal yang berlangsung dan
adalah tingkat dimana perlindungan segera terkena akibat oleh tindakan yang
minimum dari langkah keamanan yang melibatkan pergerakan manusia, barang-
tepat semestinya tetap dipelihara setiap barang atau perbekalan-perbekalan dari
saat. pelayanan pelabuhan ke atau dari kapal.
8. Secirity Level 2 atau Keamanan tingkat 2 13. Declaration of Security atau Maklumat
adalah tingkat dimana tambahan Keamanan maksudnya suatu persetujuan
perlindungan dari langkah keamanan yang yang dicapai antar suatu kapal dan bisa juga
tepat semestinya tetap dipelihara untuk suatu fasilitas pelabuhan atau kapal yang
jangka waktu tertentu sebagai hasil dari lainnya dengan yang mana ia berinteraksi,
peningkatan resiko dari peristiwa menetapkan langkah keamanan yang
keamanan. masing-masing akan menerapkannya.
9. Security Level 3 atau Keamanan tingkat 3 14. Recognized Security Organization atau
adalah tingkat untuk kelanjutan tindakan Organisasi keamanan yang diakui
perlindungan secara khusus yang maksudnya suatu Organisasi dengan
semestinya ditetapkan untuk jangka waktu keahlian yang tepat dalam bidang
terbatas ketika suatu peristiwa keamanan keamanan dan dengan pengetahuan yang
dimungkinkan atau nyata, meskipun bisa tepat dalam bidang operasional kapal dan
jadi tidak mungkin untuk dapat pelabuhan, yang dikuasakan untuk
menemukan/mengenali tujuan sasaran melaksanakan suatu penilaian, atau suatu
yang khusus. pemeriksaan atau suatu persetujuan atau
suatu kegiatan sertifikasi, dipersyaratkan
10. Mobile Offshore Drilling Unit atau Unit oleh bab ini atau bagian A dari Peraturan
Pengeboran Lepas Pantai yang berpindah- ISPS ini.
pindah adalah suatu unit pengeboran lepas
pantai yang digerakkan secara mekanis 15. Port Security Commitee (PSC) atau Komite
seperti ditegaskan didalam aturan IX/1, Keamanan Pelabuhan adalah organisasi
tidak dalam lokasinya. yang terdiri dari Adpel/Kanpel selaku
3
ISPS CODE
4
ISPS CODE
5
ISPD CODE
6
ISPS CODE
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh keamanan fasilitas pelabuhan (PFSO) bersama
IMO sebagai mana y ang dipersyaratkan dalam PSC/PSO dan dapat diberikan asistansi oleh
ISPS Code Part A.15. recognized security organization (RSO) yang
telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Penilaian keamanan fasilitas pelabuhan (PFSA)
dapat dilaksanakan oleh Recognized Security 3.3. PERWIRA KEAMANAN
Organization (RSO) yang ditetapkan oleh FASILITAS PELABUHAN (PFSO)
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, dengan
mengembangkan methodology yang dapat Perwira keamanan fasilitas pelabuhan (PFSO)
dipertanggung jawabkan serta melakukan adalah seseorang yang ditunjuk sebagai
penilaian kritis terhadap aset yang penting penanggung jawab untuk pengembangan,
sesuai dengan ISPS Code Part B.15.7 dan implementasi, revisi, dan memelihara
melakukan penilaian ancaman sesuai ISPS Code rancangan keamanan fasilitas pelabuhan dan
Part B.15.11 untuk berkoordinasi dengan petugas
keamanan kapal dan petugas keamanan
3.2. RANCANGAN KEAMANAN perusahaan. Tugas dan tanggung jawab PFSO
FASILITAS PELABUHAN (PORT sebagaimana dimaksud dalam ISPS Code part
FACILITY SECURITY PLAN)
A.17 dan part B.17.
7
ISPS CODE
2. Praktek Latihan (Drill) dilaksanakan 1. Kaji ulang SSA dilakukan sesuai ISPS Code
minimal 1 (satu) kali dalm kurun waktu 3 part A.8
(tiga bulan. a. SSA yang dibuat oleh CSO maka kaji
Pihak-pihak yang bertanggung jawab ulang harus dilaksanakan oleh pihak
dalam pelaksanaan drill adalah PFSO. manajemen perusahaan pelayaran itu
Pelaksanaan drill disesuaiakan dengan sendiri dan RSO yang di beri
ketentuan dan prosedur yang tercantum kewenangan oleh Direktur Jenderal
dalam Rancangan keamanan Fasilitas Perhubungan Laut untuk
Pelabuhan (PFSP) melaksanakan kaji ulang.
3. P e l a k s a n a a n L a t i h a n ( E x e r c i s e ) b. Kaji ulang meliputi pemeriksaan
dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam penyusunan dokumen ship security
kurun waktu 18 (delapan belas) bulan. assessment, termasuk dilakukan
Pihak-pihak yang bertanggung jawab dan revisi/perbaikan jika dipandang perlu.
terlibat langsung dalam pelaksanaan 2. Kaji ulang dan persetujuan SSP dilakukan
exercise adalah PFSO dan PSC serta pihak- sesuai ISPS Code Part A.9.2
pihak terkait lainnya. a. SSP yang dibuat oleh CSO perlu
dilakukan kaji ulang sebelum diberikan
persetujuan(approved), kaji ulang
IV. PROSEDUR PEMENUHAN ISPS dilakukan oleh RSO yang ditunjuk atau
CODE oleh Contracting Government.
b. SSP yang dibuat oleh CSO dengan
4.1. KAJIAN ULANG DAN asistensi RSO, maka RSO tersebut
PERSETUJUAN PENILAIAN tidak boleh menyetujui SSP yang di
KEAMANAN KAPAL DAN asisteninya.
FASILITAS PELABUHAN 3. Kaji ulang PFSA dan PFSP:
a. Kewenangan kaji ulang sepenuhnya
Hasil penilaian keamanan kapal dan atau berada pada Direktorat penjagaan dan
fasilitas pelabuhan (SSA dan atau PFSA) dan penyelamatan, Direktur Jenderal
rancangan keamanan kapal dan atau fasilitas Perhubungan Laut.
pelabuhan (SSP dan atau PFSP) yang telah b. Dalam pelaksanaan kaji ulang PFSA,
selesai dilaksanakan/dibuat harus dikaji ulang pihak-pihak yang terlibat selain tim
(review) dalam rangka memastikan kebenaran teknis Direktorat Penjagaan dan
dan atau tindakan korektif yang diperlukan Penyelamatan adalah
guna persetujuan (approval) dari pihak yang manajemen/operator fasilitas
berwenang. pelabuhan, PFSO dan administrator
pelabuhan/kantor pelabuhan
Pelaksanaan kaji ulang tersebut diatur dengan setempat.
mekanisme sebagai berikut :
8
ISPS CODE
4.2. VERIFIKASI a. Ve r i f i k a s i f a s i l i t a s p e l a b u h a n
dilaksanakan ole 2 (dua) orang
Kapal atau fasilitas pelabuhan yang telah petugas Direktorat Penjagaan dan
memperoleh sertifikasi sementara, dapat Penyelamatan, Direktorat Jenderal
mengajukan permohonan verifikasi dengan Perhubungan Laut yang cakap dan
mekanisme sebagai berikut: berkompeten (profesional)
1. Verifikasi Kapal b. P i h a k - p i h a k y a n g t u r u t d a l a m
a. Verifikasi dilaksanakan oleh Petugas
pelaksanaan verifikasi adalah
dari Kementerian Perhubungan dan
Administrator Pelabuhan/Kepala
Direktorat Penjagaan dan
Kantor Pelabuhan setempat dan Port
Penyelamatan serta Recognized
Security Officer (PSO), Manajemen
Security Organization (RSO) yang
Fasilitas Pelabuhan serta PFSO dan
ditunjuk.
jajarannya.
b. Kapal yang diverifikasi oleh Petugas
dari Kementerian Perhubungan dan Hal-hal penting untuk diperiksa dan menjadi
Direktorat Penjagaan dan perhatian pada saat verifikasi awal,
Penyelamatan dilaksanakan oleh 2 intermediate dan renewal kapal adalah sebagai
(dua) petugas yang cakap dan berikut:
berkompeten (profesional).
c. Kapal yang diverifikasi oleh RSO, 1. Verifikasi Awal
dalam pelaksanaannya harus a. Penunjukan CSO dan SSO
b. Rekomendasi yang tertuang dalam
didampingi oleh seorang petugas dari
SSA
Kementerian Perhubungan dan
c. Internal Audit
petugas Direktorat Penjagaan dan d. Peralatan dan tanda-tanda minimum
Penyelamatan yang cakap dan yang harus dipenuhi:
berkompeten (profesional). - Automatic Identification System
d. P i h a k - p i h a k y a n g t u r u t d a l a m (AIS) sesuai Chapter V Reg.19
pelaksanaan verifikasi adalah - Ship Security Alert System (SSAS)
Nakhoda (Master), Company Security sesuai Chapter XI-2 Reg.6
Officer (CSO), Ship Security Officer - Identifikasi nomor IMO sesuai
(SSO), dan ABK (Crews) serta Agen Chapter XI-2 Reg.3
Pelayaran. - Identifikasi daerah terbatas
(restricted area)
2. Verifikasi Fasilitas Pelabuhan - Peralatan keamanan standart
Verifikasi fasiltas pelabuhan dilaksanakan e. Catatan-catatan (Record) sesuai ISPS
oleh Contracting Government sebagai Code Part A.10
9
ISPS CODE
2. Verifikasi Intermediate dan Renewal (training) dan praktek latihan (drill) yang
a. Penunjukan CSO dan SSO dilaksanakan
b. Internal Audit
c. Memastikan Fungsi Peralatan dan 4.3. SERTIFIKASI
tanda-tanda:
- Automatic Identification System 1. Sertifikasi kepada kapal adalah sebagai
(AIS) sesuai Chapter V Reg.19 berikut:
- Ship Security Alert System (SSAS) a. Sertifikasi sementara dengan masa
sesuai Chapter XI-2 Reg.6 berlaku 5 (lima) bulan diberikan untuk
- Identifikasi nomor IMO sesuai melengkapi/memenuhi semua
Chapter XI-2 Reg.3 ketentuan yang belum dan atau harus
- Identifikasi daerah terbatas dipenuhi.
(restricted area) b. Sertifikasi interim dengan masa
- Peralatan keamanan standart berlaku maksimal 6 (enam) bulan
d. Catatan-catatan (Record) sesuai ISPS
dengan ketentuan sebagaimana
Code Part A.10
dimaksud dalam ISPS Code Part A.19.4
c. Sertifikasi permanen dengan masa
Hal-hal penting untuk diperiksa dan menjadi
berlaku 5 (lima) tahun, kapal yang
perhatian pada saat verifikasi awal,
telah memenuhi semua ketentuan
intermediate dan renewal fasilitas pelabuhan
yang telah dipersyaratkan,
adalah sebagai berikut:
1. Verifikasi Awal sebagaimana dimaksud dalam ISPS
a. Penunjukan PFSO Code Part A 19.2 dan Part A.19.3
b. Rekomendasi yang tertuang dalam
PFSA 2. Pernyataan Pemenuhan Keamanan
c. Internal Audit Fasilitas Pelabuhan (SoCPF) adalah sebagai
d. P e r a l a t a n d a n Ta n d a - t a n d a berikut:
Minimum yang harus dipenuhi a. SoCPF Sementara dengan masa
sesuai PFSP berlaku 5 (lima) bulan, tenggang
e. Catatan-catatan atau dokumentasi waktu ini diberikan kepada pihak
dari kegiatan sosialisasi, pelatihan fasilitas pelabuhan untuk
(training) dan praktek latihan (drill) melengkapi/memenuhi semua
yang dilaksanakan ketentuan yang belum dan atau harus
dipenuhi
2. Verifikasi Intermediate dan Renewal b. SoCPF Permanen dengan masa
a. Penunjukan PFSO
berlaku 5 (lima) tahun, fasilitas
b. Internal Audit
c. Memastikan fungsi peralatan dan pelabuhan yang telah memenuhi
tanda-tanda semua ketentuan yang telah
d. Catatan-catatan atau dokumentasi dipersyaratkan, sebagaimana
dari kegiatan sosialisasi, pelatihan dimaksud dalam ISPS Code Part
B.16.62 dan Part B.16.63
10
ISPS CODE
11
ISPS CODE
12
ISPS CODE
harus terlindungi dari akses yang tidak sebagai kelengkapan untuk petugas Port State
berwenang. Penerima informasi sensitive Control (PSC). Dalam hal ini SSO harus
keamanan dianggap sebagai pemakai dan menyiapkan informasi ini terlebih dahulu
harus memenuhi prosedur penanganan sebelum memasuki pelabuhan, dan informasi
seperti yang digambarkan pada bagian itu harus disimpan di kapal untuk periode 10
A.1.3 ISPS Code pelabuhan terakhir atau minimum yang
b. Perwira Keamanan Kapal atau Pelabuhan ditentukan oleh pejabat admiistrasi antara lain.
yang ditunjuk harus bertanggung jawab 1. Informasi sesuai yang ada pada Continuous
mengarsipkan atau memusnakan catatan, Synopsis Record
dan memastikan bahwa catatan tsb 2. Lokasi kapal saat lapaoran dibuat
disimpan/ditaruh dengan baik selama 3. Perkiraan waktu tiba kapal dipelabuhan
4. Daftar Anak Buah Kapal
jangka waktu 5 tahun dan terlindung dari 5. Data Muatan di atas kapal
akses yang tidak berwenang 6. Daftar Penumpang
13
ISPS CODE
14
ISPS CODE
15
ISPS CODE
16
ISPS CODE
17
ISPS CODE
18
ISPS CODE
19
ISPS CODE
1. Bila kapal mendapat Ancaman maka 3. Pada area A1 komunikasi dapat dilakukan
Nakhoda seger a mengirim SSAS melalui oleh PFSC dengan Kapal tersebut dapat
Satelit secara otomatis diterima oleh menggunakan VHF Ch. 16, up Ch. 73
stasiun bumi kemudian disalurkan melalui 4. Unutk koordinasi antar security (PFSC,
provider internet, untuk selanjutnya dapat PFSO, CSO) di pelabuhan dapat
diakses ke amsing-masing alamat yang menggunakan telephone umum, Hp, HT.
dituju. Ch.73
2. Komunikasi Kapal dengan SROP dapat
menggunakan peralatan GMDSS VHF radio
Telephoni Ch. 16, MF, HF untuk panggilan,
dilanjutkan dengan up Ch. 73 atau Working
Freq.
20
ISPS CODE
21
ISPS CODE
22
Langkah-langkah khusus peningkatan keamanan pelayaran dikenal
dengan nama International Ship and Port Facility Security Code (ISPS
Code) atau kode internasional keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan. Dilatar belakangi meningkatnya kejahatan di laut dan