Anda di halaman 1dari 16

TRAINING ISPS CODE

  PORT FACILITY SECURITY OFFICER (PFSO)


INTERNATIONAL SHIP AND PORT FACILITY SECURITY (ISPS) Code
MARITIME SECURITY

Sesi III
TRAINING

KEBIJAKAN PEMERINTAH

DON & Profesional


 
RECOGNIZED SECURITY ORGANIZATION (RSO)
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
NOMOR : PP. 001 / 6 / 6 / DJPL – 18. Tgl 26 November 2018
Partner In Your Training & Marine Consultant
Jl. Waru No. 21, Rawamangun, Jakarta Timur 13210.
 
REALISASI PENERAPAN ISPS CODE
Di INDONESIA
Keputusan Menteri Perhubungan KM.
33/2003 tanggal 14 Agustus 2003 tentang
Pemberlakuan Amandemen SOLAS 1974
tentang ISPS Code di wilayah Indonesia

Keputusan Menteri Perhubungan KM. 3/2004


Tahun 2004 tentang Penunjukan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut sebagai
Designated Authority Pelaksanaan ISPS Code.
Menetapkan
PELAKSANAAN ISPS

Surat Keputusan Dirjen Hubla Nomor


KL.93/2/1-04 tanggal 14 Mei 2004

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Menunjuk


Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
(KPLP) sebagai Penanggungjawab
Implementasi Koda Internasional tentang
Pelaksanaan Pengamanan Kapal dan Fasilitas
Pelabuhan (ISPS Code) di Indonesia
Designated Authority (DA)
Menunjuk
Recognized Security Organisation (RSO)

RSO adalah organisasi berbadan hukum


yang mempunyai keahlian khusus atau
tertentu serta mempunyai pengetahuan
dibidang pengamanan, perkapalan dan
operasional kepelabuhanan

SK . Dirjen Hubla No. KL.93/1/4-04,


tentang Pedoman Penetapan RSO
ISPS CODE
Tanggung Jawab
Designated Authority (DA)
a. Menetapkan tingkat keamanan maritim secara
MARITIME SECURITY

nasional dan setempat;


b. Mengesahkan SSA dan PFSA termasuk
TRAINING

perubahannya;
c. Mengesahkan SSP dan PFSP termasuk
perubahannya;
d. Menentukan fasilitas pelabuhan yang
akan dipersyaratkan untuk menugaskan seorang
PFSO;
e. Melakukan pengawasan dan mengambil langkah-
langkah untuk implementasi Koda; dan
f. Menetapkan persyaratan untuk menerapkan DoS.
ISPS CODE
Kewenangan
Designated Authority (DA)
MARITIME SECURITY

a. Menerbitkan dan mencabut ISSC dan


SoCPF;
TRAINING

b. Menetapkan dan mencabut Surat Izin


sebagai RSO.

c. Verifikasi
Tanggung Jawab ISPS CODE
Pemerintah

Menetapkan Security Level


MARITIME SECURITY

(Tingkat Keamanan)
TRAINING

• Tingkat Keamanan 1, (Normal)

• Tingkat Keamanan 2, (Adanya Ancaman)

• Tingkat Keamanan 3, (Ancaman Terlihat)


ISPS CODE

Kewenangan PSC
a. Menentukan dan mengambil langkah-langkah
MARITIME SECURITY

keamanan yang sesuai dengan tingkat


keamanan yang akan dan/atau sedang terjadi
TRAINING

di pelabuhan;
b. Meminta bantuan kepada pihak Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan/atau Tentara
Nasional Indonesia pada tingkat keamanan 2
(dua) dan/atau 3 (tiga) jika diperlukan;
Lanjutan ……… ISPS CODE

Kewenangan PSC
c. Mengambil tindakan yang sesuai dengan
MARITIME SECURITY

ketentuan terhadap interaksi setiap kapal yang


telah/belum/tidak memiliki ISSC dengan
TRAINING

fasilitas pelabuhan yang telah/belum/tidak


menerapkan ketentuan Koda; dan
d. Melakukan pemeriksaan rutin terkait
implementasi Koda terhadap fasilitas
pelabuhan yang berada dibawah
koordinatornya.
ISPS CODE
UU Nomor 17 tahun 2008
tentang Pelayaran
Ps. 209 :
Syahbandar mempunyai kewenangan dalam melakukan
MARITIME SECURITY

tugas sesuai ps. 207, untuk :


a)Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemerintahan di
pelabuhan.
TRAINING

b)dst.

Ps. 212 :
1)Syahbandar bertindak selaku komite keamanan pelabuhan
(Port Security Committee)
2)Syahbandar dapat meminta bantuan kepada Polri dan TNI.
3)Bantuan keamanan dan ketertiban dibawah koordinasi
dalam kewenangan Syahbandar,
4)Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah
PORT SECURITY COMMITTEE
(PSC)
DIRJEN HUBLA
DESIGNATED AUTHORITY

KSU/KSOP/KSOP KHUSUS BATAM/KUPP

1. Membentuk Komite Keamanan Pelabuhan


(Port Security Committee – PSC)
2. Menunjuk Kabid / Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan
dan Patroli KSU/KSOP/KSOP KHUSUS BATAM/KUPP sebagai
Koordinator Keamanan Pelabuhan (Port Security Officer /
PSO)
Tanggung Jawab
Port Security Committee (PSC)

1. Menyusun Rencana Kerja Komunikasi dan


Intelejen Keamanan Pelabuhan.

2. Mengidentifikasi (mencermati dan menetapkan)


ancaman serta wilayah pelabuhan yang rawan
terhadap Keamanan Pelabuhan

3. Menetapkan Tata Cara / Prosedur dan Sistim


Kemanan Pelabuhan, untuk mengurangi
ancaman.

4. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan


pada rapat2 Komite Keamanan Pelabuhan.

5. Menetapkan prosedur Komunikasi dalam kondisi


normal dan Darurat.
ISPS CODE
Tanggung Jawab
Port Security Committee (PSC)

6. Menetapkan prosedur pelaporan dan


MARITIME SECURITY

mengevaluasi ancaman Keamanan untuk


menetapkan Tingkat Keamanan dipelabuhan.
TRAINING

7. Menginventarisasi setiap ancaman terhadap


Keamanan Pelabuhan dan mengidentifikasi
ancaman yg mungkin terjadi.
8. Melakukan koordinasi dan memberikan
pembinaan teknis kepada Manajemen Pelabuhan
dalam hal Keamanan Pelabuhan,
9. Menetapkan peta wilayah pelabuhan, meliputi
daratan, perairan, kelengkapan pelabuhan dan
infrastrukturnya.
OPERATOR
PORT SECURITY POLTABES

Telp. COMMITE Telp.

KSU/KSOP/KSOP KHUSUS
TNI AL BATAM/KUPP DITPOLAIR -
KPPP
Telp. PORT SECURITY OFFICER
KABID/KASI/PETUGAS Telp.
KPLP
RUMAH BRIMOB
SAKIT (GEGANA)

Telp. PORT FACILITY Telp.


SECURITY OFFICER
( PFSO )
Telp. Badan SAR
PEMADAM
KEBAKARAN

Telp. DEPUTY PFSO Telp.

Telp.

Petugas Keamanan Petugas Keamanan Petugas Keamanan

INSIDEN KEAMANAN
ANCAMAN

insiden keamanan datang


Koordinasi tindakan keamanan
MARITIME SECURITY
TRAINING
Questions

?
?
?
ISPS CODE

Anda mungkin juga menyukai