Anda di halaman 1dari 3

Nasi Jagung, Penyebab Keracunan Santri

WONOSOBO, KOMPAS.com -- Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jawa


Tengah, menyatakan bahwa keracunan makanan yang menimpa beberapa santri
Pondok Pesantren Roudhotul Tholibin, Desa Jawar, Kecamatan Mojotengah, pada
awal April disebabkan oleh nasi jagung. Kesimpulan tersebut didasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium sampel KLB di Ponpes Roudlotul Tholibin berupa nasi
jagung, cabai, sambal, garam, urine penderita, dan muntahan korban.

Dinas Kesehatan Wonosobo mengungkapkan, dari sampel-sampel yang diperiksa di


Balai Laboratorium Kesehatan Semarang tersebut, ditemukan adanya bakteri
Staphylococcus aureus pada nasi jagung. Bakteri tersebut merupakan bakteri gram
positif nonmotil, berbentuk coccus dan bersifat anaerob. Pada kebanyakan kasus,
bakteri tersebut juga merupakan salah satu penyebab umum keracunan makanan.

Staphylococcus aureus termasuk ganas, karena mampu memproduksi racun yang


disebut enterotoksin yang memiliki masa inkubasi satu jam hingga delapan jam.
Gejala yang timbul akibat dari keracunan yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus di antaranya sakit perut, muntah dan diare.

Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo Djunaedi, Rabu (23/5/2012), menyatakan bahwa


kemungkinan besar pengolahan nasi jagung dan penyajian yang kurang higienis
menjadi pemicu munculnya bakteri tersebut. Selain Staphylococcus aureus, pada
sampel nasi jagung juga ditemukan Gamma Streptococcus yang merupakan flora
normal dalam usus. Namun dalam jumlah besar dapat menginfeksi usus.

Sampel lain yang diperiksa dan ditemukan bakteri yakni sisa muntahan korban. Dari
sisa sampel tersebut ditemukan bakteri Salmonella parathypi B. Gejala keracunan
yang ditimbulkan oleh bakteri ini biasanya berupa kejang perut, diare, menggigil,
mual, serta muntah-muntah, terutama pada renang waktu masa inkubasi 12 jam
hingga 72 jam. Para santri diduga mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri
tersebut.

Tujuh santri Pondok Pesantren Roudholuth Tholibien menjadi korban keracunan


makanan pada awal April 2012. Dua di antaranya meninggal, yakni Habban Rohmad
(20) dan Ahmad Suyadi (13), warga Desa Tegalsari RT 1/RW 2 Kecamatan Garung.
Keduanya meninggal setelah dirawat intensif di RSUD Setjonegoro.

Ketujuh santri itu tinggal dalam satu kamar dan sempat makan bersama. Pada suatu
hari, mereka mendadak menderita badan panas dan muntah-muntah. Dinas Kesehatan
Wonosobo menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Sumber: https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/megapolitan/read/2012/05/23/1832397
0/nasi.jagung.penyebab.keracunan.santri?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16121007405402&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s

What = keracunan apa?
- Keracunan makanan nasi jagung Dinas Kesehatan menyatakan keracunan yang
menimpa beberapa santri deisebabkan oleh nasi jagung.
Dinas kesehatan Wonosoboo mengungkapkan, darisampel-sampel yang diperiksa di B
alai LaboratoriumKesehatan
Semarang tersebut, ditemukan adanya bakteriStaphylococcus aureus pada nasi jagung. 
Bakteri tersebutmerupakan bakteri gram positif nonmotil, berbentuk coccusdan bersif
at anaerob. Pada kebanyakan kasus, bakteri tersebutjuga merupakan salah satu penyeb
ab umum keracunanmakanan.

Staphylococcus aureus termasuk ganas, karena mampumemproduksi racun yang d
isebut enterotoksin yang memilikimasa inkubasi satu jam hingga delapan jam. Gej
ala yang timbul akibat dari keracunan yang disebabkan olehStaphylococcus aureus 
di antaranya sakit perut, muntah dandiare

When = kapan kasus tersebut terjadi?
- Kasus keracunan tersebut terjadi Pada awal bulan april 2012

Where = dimana kasus tersebut terjadi?
- Kasus keracunan tersebut terjadi di
Pondok Pesantren Roudhotul Tholibin, Desa Jawar, Kecamatan Mojotengah.

Who = kasus tersebut menimpa siapa?
- kasus tersebut menimpa
Tujuh santri pondok Pesantren Roudholuth Tholibien menjadikorban keracunan m
akanan, dan dua diantaranya meninggaldunia

Why = kenapa kasus tersebut bisa terjadi? 
1. Kasus tersebut terjadi saat tujuh santri tersebut makan bersama didalam satu
kamar lalu pada suatu hari mereka mendadak menderita panas badan dan muntah-
muntah
2. Dari
Kepala Dinas keseatan Wonosobo, Djunaedi, menyatakan kasus ini terjadi kemun
gkinan besarnya akibatpengilahan nasi jagung dan penyajiannya yang kuranghygi
enis sehingga menjadi pemicu munculnya bakteriStaphylococcus aureus. 
3. Selain Staphylococcus aureus, pada sampel nasi jagung jugaditemukan Gamma
Streptococcus yang merupakan flora
normal dalam usus. Namun dalam jumlah besar dapatmenginfeksi usus.

How = bagaimana penanggulangan/pencegahan agar tidakterjadi kembali?
1. Pada saat pengolahan makanan harus lebih memperhatikankebersihan,
agar bakteri akan sulit masuk ke dalam makanan
2. Mengatur kematangan masakan,
agar tidak berakibat bakteripathogen akan  berkembangbiak di dalam makanan
3. Pengolah mencuci tangan sebelum memasak
4. Mencuci bahan buah-buahan/sayur sebelum di masak
5. Menyimpan bahan/makanan dengan benar
6. Lebih terliti dalam memilih makanan

Anda mungkin juga menyukai