Disusun Oleh
NPM : 201833007
SARJANA GIZI
YOGYAKARTA
2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya sehingga penyusunan
Paper Hiegene dan Sanitasi Makanan mengenai Analisis Infeksi dan Keracunan Makanan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Paper ini sebagai bukti untuk memenuhi kewajiban saya
untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Paper ini dapat dibuat dan terselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hiasinta Anatasia Purnawijayanti
STP, M.P selaku dosen pengampu mata kuliah yang membimbing saya dalam mengerjakan
paper ini serta tidak lupa kepada teman-teman saya yang sudah membantu dalam hal diskusi.
Paper ini dibuat guna membantu proses pembelajaran saya.
Demikian paper ini saya buat. Semoga bermanfaat kita dan pembaca. Saya juga
sangat berharap kritik dan saran atas ketidaksempurnaan paper ini, agar lebih baik lagi untuk
proses kedepannya.
Audrey Angelica
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I ANALISIS......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
3
BAB I
ANALISIS
I.1 Berita 1
Analisis :
(sumber: food.detik.com)
Pada kasus ini, infeksi makanan terjadi setelah para korban mengkonsumsi salah satu
hasil perairan laut yaitu tiram mentah. Para korban melaporkan bahwa gejala yang muncul
adalah sakit perut, mual, muntah, diare dan terjadi dalam rentang waktu 14 jam setelah
mengkonsumsi tiram mentah tersebut. Menurut data yang terdapat dalam kasus ini dapat
4
disimpulkan penyebab utama infeksi makanan ini adalah Bakteri Vibrio parahaemolyticus.
Bakteri ini biasanya terdapat pada hasil perairan laut. Cara agar terhindar dari infeksi
makanan yang disebabkan oleh Bakteri Vibrio parahaemolyticus adalah memasak hasil
perairan laut dengan benar karena sifat bakteri ini mudah mati jika terkena panas dan
sebaiknya menghindari konsumsi hasil perairan laut dalam kondisi mentah.
I.2 Berita 2
Analisis :
(sumber : resepkafeku.blogspot.com)
Pada kasus ini, keracunan makanan terjadi setelah para korban mengkonsumsi es
goreo yang dijajakan di luar sekolah. Para korban melaporkan bahwa gejala yang muncul
adalah muntah, diare dan terjadi dalam rentang waktu 6 jam setelah mengkonsumsi es goreo
5
tersebut. Menurut data yang terdapat dalam kasus ini dapat disimpulkan penyebab utama
keracunan makanan ini adalah Bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini banyak terdapat di tanah,
debu, bijian, dan sayuran. Dalam kasus ini Bakteri Bacillus cereus menyebar lewat air tanah
yang mungkin dalam proses pemanasannya belum memenuhi standard. Selain air tanah,
bakteri ini juga dapat menyebar lewat debu karena jajanan ini dijual di pinggir jalan. Cara
agar terhindar dari keracunan makanan akibat Bakteri Bacillus cereus adalah memanaskan air
yang akan digunakan untuk mengolah makanan maupun minuman dengan suhu tinggi
misalnya 100ºC, dan sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan maupun minuman
yang dijual di pinggir jalan.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Berita 1
https://food.detik.com/info-kuliner/d-4437883/belasan-orang-keracunan-usai-santap-
buffet-di-restoran-ini?_ga=2.129448268.115287099.1552702876-
1054949606.1552702876. Diakses pada pukul 10.00 WIB
2. Berita 2
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3367084/siswa-sd-di-blitar-keracunan-
usai-konsumsi-es-goreo-karena-mengandung-bakteri. Diakses pada pukul 10.30 WIB