Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH

PENGARUH TELEVISI BAGI PERKEMBANGAN GLOBAL

DI SUSUN OLEH

IKHWANSYAH PUTRA HARAHAP


1903100017

SEKOLAH TINGGI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BINA GUNA


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunian-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas MK untuk mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul: “KARYA ILMIAH PENGARUH
TELEVISI BAGI PERKEMBANGAN GLOBAL ”

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, Saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Medan, Maret 2021

Ikhwansyah Putra Harahap

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................3
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................10
BAB V. PENUTUP..........................................................................................15
Kesimpulan ......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah
istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar
ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung
suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang
dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam
perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang
masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi,
pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
Adanya Globalisasi menimbulkan berbagai masalah didalam berbagai
bidang, salah satunya terdapat masalah di bidang pendidikan , sosial dan moral.
Misalnya, membuat anak-anak yang mengkonsumsi tayangan televisi lebih
tertarik meonton dan akhirnya kewajibannya sebagai seorang pelajar terganggu
akibat acara acara televisi yang kurang bermanfaat bagi perkembangan anak
tersebut.

1
C. Tujuan
1. untuk melihat pengaruh yang ada pada perkembangan global, terutama bagi
anak-anak Terhadap tontonan yang ada di televisi tersebut,
2. Mengetahui Dampak yang terjadi bagi media tersebut , misal dampak Positif
dan Dampak Negatif yang Mempengaruhi.
3. Melihat Apakah Lebih Besar dampak Positi yang mempengaruhi Ataukah
Dampak Negatifnya
4. Memberi solusi/saran dari Pengaruh yang ditimbulkan dari media televisi ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-
gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 1961)
Sedangkan menurut KBBI (2001:919) televisi adalah pesawat sistem penyiaran
gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau
melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan
bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi
berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk
penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya.

Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita
jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar,
radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat
memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau
pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita,
hiburan, dan lain-lain.

Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang


mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel.Sistem
ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam
gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.

3
Televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat
dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui
satelit. Apa yang kita saksikan pada layar televisi, semuanya merupakan unsur
gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang melengkapinya yaitu unsur gambar
dan unsur suara. Rekaman suara dengan gambar yang dilakukan di stasiun televisi
berubah menjadi getaran-getaran listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada
pemancar, pemancar mengubah getaran getaran-getaran listrik tersebut menjadi
gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik ini ditangkap oleh
satelit. Melalui satelit inilah gelombang elektromagnetik dipancarkan sehingga
masyarakat dapat menyaksikan siaran televisi.

a. Tujuan Televisi
Sesuai dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II
pasal 43, bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan sikap mental masyarakatIndonesia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur.

Jadi sangat jelas tujuan secara umum adanya televisi di Indonesia sudah
diatur dalam undang-undang penyiaran ini. Sedangkan tujuan secara
khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Dari uraian di
atas penulis dapat mengklarifikasikan mengenai tujuan secara umum
adanya televisi atau penyiaran di Indonesia, adalah sebagai berikut:

4
b. Fungsi Televisi
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang
dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah
informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan undang-
undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 54 berbunyi
³Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan,
pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.´

Banyak acara yang disajikan oleh stasiun televisi di antaranya, mengenai


sajian kebudayaan bangsa Indonesia, sehingga hal ini dapat menarik minat
penontonnya untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri, sebagai
salah satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan. Dari uraian di atas
mengenai fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran,
dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena memiliki
fungsi sebagai berikut:

Sebenarnya televisi memiliki beberapa fungsi, yaitu :


Pada dasarnya fungsi televisi adalah memberikan hiburan yang sehat
kepada pemirsanya, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan
hiburan. Selain untuk menghibur, televisi juga berperan memberikan
pengetahuan kepada pemirsanya lewat tayangan yang ditampilkan.
Televisi dapat mengerutkan dunia dan menyebarkan berita sangat cepat.
Dengan adanya media televisi manusia memperoleh kesempatan untuk
memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di daerah
lain. Dengan menonton televisi akan menambahkan wawasan.

5
c. Manfaat Televisi
Televisi memang tidak dapat difungsikan mempunyai manfaat dan unsur
positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang bersifat kognitif
afektif maupun psikomotor (Mansur,1993:28)5. Namun tergantung pada
acara yang ditayangkan televisi

Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu


pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat
kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat
yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan
emosi.Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah
acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial,
kepedulian sesama manusia dan sebagainya. Adapun manfaat yang ketiga
adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan
dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron,
drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak
bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak
akhlak pada anak.

Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-
anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya
yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.

6
d. Kerugian Televisi
Kerugian yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang
disebabkan karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media
fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif
dalam memilih berbagai acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini
maka kita dapat melihat beberapa kerugian itu sebagai berikut:
1. Menyia-nyiakan waktu
2. Melalaikan tugas dan kewajiban
3. Menumbuhkan sikap hidup konsumtif
4. Mengganggu kesehatan
5. Alat transportasi kejahatan dan kebejatan moral
6. Memutuskan silaturahmi
7. Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak

7
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media televisi


terhadap psikologi anak dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk
meminimalisasi adanya pengaru buruk tayangan televisi tehadap psikologi anak.
Serta untuk mengetahui dampak pengaruh televisi terhadap psikologi anak.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah
satu metode penelitian dengan cara observasi dan memberikan fakta secara actual
dan kontektual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat waktu dan kondisi
penelitian.
Pada penulisan karya tulis ini waktu yang dibutuhkan oleh penulis adalah
dari bulan Januari hingga bulan April 2010. Lokasi penelitian yang digunakan
oleh penulis adalah sebagian anak remaja yang ada disekitar SMA Negeri 4
Depok. Dalam karya ini penulis hanya berfokus pada pengaruh televisi terhadap
psikologi anak. Objek dalam penelitian ini adalah anak-anak dibawah umur 17
tahun yang sering menghabiskan waktu untuk menonton televisi.
Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis dibantu dengan angket dan
dari berbagai sumber yang memuat tentang pengaruh tayangan televisi terhadap
psikologi anak. Prosedur pengumpulan data dalam karya tulis ini dilakukan oleh
penulis adalah :
Analisis data dalam karya tulis ini dilakukan dengan cara menguji,
menyesuaikan dan mengkategorikan data dengan teori yang ada dalam telaah
pustaka dengan data dari angket dan wawancara. Dalam hal ini fase-fase
perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
dikaitkan dengan media televisi. Setelah semua terkategori dengan baik atau
terkumpul dengan baik, maka ditarik suatu simpulan dan dijadikan alternatif
pemecahan masalah.

8
Dalam karya tulis ini data diolah dengan cara menyajikan dan
menganalisis data kemudian diambil kesimpulan. Dalam hal ini, data dari internet
yang berupa pengaruh televisi terhadap perkembangan anak dipilih sesuai dengan
kebutuhan. Setelah itu, data-data yang dapat digunakan dianalisis berdasarkan
teori-teori yang ada, kemudian ditarik suatu kesimpulan..

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan berita
secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak
terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang
ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat
pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
Bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari aktivitas kesehariannya dan sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar
anak.
Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment,
entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau
kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak
untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa. Tidak
jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama di depan televisi
daripada belajar, atau bahkan banyak anak yang hampir lupa akan waktu
makannya karena televisi. Ini merupakan suatu masalah yang terjadi di
lingkungan kita sekarang, dan perlu diperhatikan khusus bagi setiap orang tua
untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya. Dari latar belakang itu kami
memasukkan rumusan masalah dalam penulisan hasil ini yaitu Apa dampak
negatif dari menonton televisi terhadap akhlak anak ? Apa sajakah perilaku anak
yang ditimbulkan dari kebiasaan menonton Televisi ? Bagaimana peran orang tua
dalam mengatasi dampak negatif menonton televisi terhadap anak ?

Dari rumusan masalah tersebut kami dapat menjawab rumusan masalah


pertama bahwa Kerugian yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik
yang disebabkan karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media
fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam
memilih berbagai acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini maka kita
dapat melihat beberapa kerugian itu yaitu menyita waktu, melalaikan tugas dan
kewajiban, menumbuhkan sikap hidup konsumtif, menganggu kesehatan dan

10
berbagai hal yang merugikan kita. Selanjutnya rumusan, masalah kedua yaitu
mendorong anak menjadi konsumtif, mengurangi semangat belajar,
Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, Menonjolkan perilaku
imitative dan berbagai contoh yang bersifat negative. Dan rumusan masalah
terakhir adalah mengatasi dampak negative menonton televisi pada anak.
Dari masalah pengaruh televisi pada anak-anak ini kami membahas
mengenai masih banyaknya anak-anak yang gemar menonton televisi. Dari hal itu
kami akan membahas Pengaruh Televisi dan Tips Untuk Mengurangi Anak
Menonton Televisi. Kecemasan orangtua terhadap dampak menonton televisi bagi
anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian
menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun
positif.
Yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak yang belum
mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak
pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Banyak yang menyatakan bahwa televisi mampu mempengaruhi sikap,
perilaku dan psikologi anak-anak. Akan tetapi sebenarnya yang salah bukanlah
televisinya tetapi dampak tayangan yang ada dalam televisi. Dengan demikian,
persoalan mendasar dari kehadiran media televisi terletak pada pemanfaatannya.
Sebuah penelitian regional yang melibatkan anak – anak Kanada ,
Australia , Amerika dan Indonesia dalam hal menonton televisi mendapatkan hasil
yang menarik , yaitu anak Indonesia adalah penonton tv terlama , disusul Amerika
, Australia dan yang paling rendah Kanada .
Hal ini tak lepas dari perubahan gaya hidup masa kini yang dianut
sebagain besar orang tua di Indonesia: Sibuk bekerja, pengasuhan anak diserahkan
kepada pengasuh serta berbagai faktor lain yang mengiringi.

11
Menonton televisi tampaknya membawa dampak negatif pada
perkembangan anak dibanding dampak positif. Dari televisi anak-anak dapat
menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk yang belum layak mereka tonton,
mulai kekerasan dan kehidupan seks .
Kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka
obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan
obesitas sebesar 2%. Karena selama menonton TV, , anak lebih banyak ngemil
dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.
Hal yang sama berlaku bagi anak yang lebih suka bermain games atau
komputer dibanding anak yang bermain-main di luar bersama teman-teman. Saat
nonton tv atau main game, terjadi ketidakseimbangan energi yang masuk dan
yang digunakan . Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya sekitar 36
kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan.
Anak - anak perlu aktif untuk bertumbuh.
Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang
berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung
koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu
psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani
secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak
berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di
lingkungannya.
Menurut penelitian yang kami lakukan 6 dari 40 siswa mengatan tidak
memiliki nilai yang bagus di sekolah , dari data tersebut dia menonton TV lebih
dari 3 jam sehari .
Menurut hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television
Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.Arch Pediatr
Adolesc Med 2005, bahwa menonton tv saat masa anak dan remaja berdampak
jangka panjang terhadap kegagalan akademis umur 26 tahun.

12
Sedangkan penelitian lain mengenai pengaruh tv terhadap IQ anak
mendapati hasil bahwa anak di bawah 3 tahun yang rajin menonton televisi setiap
jamnya ternyata hasil uji membaca turun, uji membaca komprehensif turun, juga
memori. Yang positif hanyalah kemampuan mengenal dengan membaca naik.
Dari situ disimpulkan bahwa menonton tv pada anak di bawah 3 tahun hanya
membawa lebih banyak dampak buruk dibanding efek baiknya.

Memperbaiki pola menonton TV pada orang tua


Sebelum kita koreksi dan perbaiki pola menonton TV pada anak,
sebaiknya kita koreksi dulu bagaimana pola kita menonton TV. Karena orang tua
adalah figur bagi anak-anak. Apa saja yang dilakukan oleh orang tua akan begitu
mudahnya dilakukan anak-anak pula. Kalau orang tua menonton TV kapan saja
dan melihat acara apapun tanpa kendali dan tanpa control, tentu anak akan
mengira bahwa TV memang suatu yang biasa ada dan sah saja dilihat dan
dinikmati kapan saja mereka suka. Kalau orang tua dating darimanapun yang
disamperi pertama TV, atau dalam rumah itu pagi, siang, sore, larut malam, dini
hari TV terus menerus hidup, maka anak-anak akan meniru pola orang tua
menghadapi televisi. Dan mereka akan menganggap TV sebagai suatu pelengkap
yang harus ada, dan akan terasa hambar apabila ia tidak ada. Sudah semestinya
orang tua berusaha terlebih dahulu untuk mengendalikan diri. Tonton TV
seperlunya saja dan lakukan diet menonton TV.
Buatkan anak-anak jadwal menonton TV. Misalnya Minggu jam 16.00 –
17.00 lihat kartun Dinosaurus, Senin jam 14.00 – 15.00 liaht acara game anak
dsb. Dengan begitu anak-anak akan terlatih untuk disiplin serta akan banyak
terkurangi waktu mereka di depan TV. Pada awalnya mungkin mereka sangat sulit
untuk menepati jadwal yang telah ditentukan, tapi lama kelamaan anak akan
terbiasa. Ajaklah anak untuk mendiskusikan berbagai acara anak yang ada di
televisi. Berilah penjelasan kepada anak mengapa sebuah acara atau film kartun
tidak boleh dilihat. Dan berilah kesempatan anak untuk mengemukakan
pendapatnya.

13
Selama ini kebiasaan kita, kalau anak-anak asyik menonton TV tentu kita
bias melakukan banyak kegiatan lain, tanpa terganggu oleh mereka. Tapi jika kita
ingin anak-anak tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negative yang ditimbulkan
oleh TV, maka sebagai orang tua kita harus mendampingi anak saat melihat TV.
Dengan demikian kita akan tahu betul acara apa yang disaksikan oleh anak-anak
kita. Kalau ada hal-hal yang tidak baik kita langsung bisa katakana pada mereka.
Sehingga tidak terjadi sesuatu yang fatal karena kita terlambat mengetahui bahwa
apa yang dikonsumsi oleh anak-anak kita adalah tontonan yang tidak sehat.
Saat kita sudah memutuskan untuk merubah pola menonton TV pada
keluarga, maka akan lebih baik lagi kalau ornag tua membuat berbagai macam
kegiatan pengganti yang disukai anak-anak. Banyak sekali kegiatan yang bisa kita
lakukan bersama anak-anak untuk mengurangi kegiatan mereka menonton TV.
Beberapa kegiatan di bawah ini mungkin bisa kita jadikan salah satu alternative
sebagai pengganti nonton TV.
Banyak sekali permainan yang bisa dilakukan anak-anak seperti sepak
bola, monopoli atau berbagai macam permainan tradisional seperti jamuran,
gatheng, engklek dsb. Supaya lebih asyik ajak anak-anak tetangga/kerabat.
Pilihlah ragam keterampilan yang mudah dilakukan anak-anak, dan
ajaklah mereka. Seperti membuat amplop, membuat tas/dompet dari kertas,
membuat kartu ucapan selamat
Ajaklah anak pergi ke kebun atau ke tempat terbuka, ajak mereka melukis
atau menggambar apapun yang mereka sukai dan mereka inginkan. Apapun dan
seperti apapun hasil gambar berilah penghargaan
Ajaklah anak-anak mengenal dan mencintai tanaman dengan berkebun.
Tanamlah biji-biji apapun atau segala macam tanaman hias pada tanah/pot-pot.
Dari hari ke hari tanaman itu akan tumbuh dan berkembang. Tanamkan pada anak
rasa syukur serta takjub akan ciptaan Allah.

14
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang
dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi,
hiburan, pendidikan dan sebagainya. Tayangan Televisi memiliki dampak positiv
dan negatif, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, televisi lebih sering
digunakan sebagai media hiburan, yang terkadang dapat merusak moral anak-
anak, akibat dari tayangan ditelevisi, dan karena kurangnya pengawasan dari
kedua orang tua dalam mengawasi anaknya menonton dan memilih tayangan
mana yang dibolehkan ditonton oleh anak tersebut, sehingga anak tersebut bisa
leluasa menonton tayangan televisi yang kurang mendidik dan yang dapat
dijadikan contoh dikehidupan nyata oleh anak tersebut, Sehingga berpengaruh
pada pola fikir dan psikologi anak tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-
kebudayaan

http://indrakh.wordpress.com/2012/04/18/pengaruh-televisi-terhadap-konsentrasi-
anak/

http://andafalthafunnisa.blogspot.com/2012/02/pengaruh-dunia-pertelevisian-
terhadap.html

16

Anda mungkin juga menyukai