DOSEN PENGAMPUH :
M SUKRON FAUZI S,Pd. M.Pd
KELOMPOK 2
Disusun oleh :
RANI AHZETI BILBINA (2305106042)
NUR AHMAD DHANI (2305106047)
MUHAMMAD AL GHIFARI (2305106052)
MUHAMMAD RAMADHANI (2305106062)
DHUATHAN JUNIOR (2305106070)
VICTOR LOGEN SIAMA (2305106072)
MUHAMMAD GHAZALI (2305106080)
NAVA AUZIZAH GUSTY SYAHFITRI (2305106082)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.....................................................................................................5
2
Page
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
A.Peranan Olah Raga Dalam Pembangunan Bangsa......................................................5
B. Kebijakan Nasional Dalam Pengembangan Penjas....................................................7
1. Pengembangan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia...............................10
C. Arah Strategi Pembangunan Keolahragaan Nasional...............................................12
1. Kembangkan program yang menekankan pada penyediaan pengalaman.................12
2. Bantulah siswa untuk menguasai keterampilan gerak dan kembangkan...................13
3. Berikan kesempatan yang lebih luas dan merata.......................................................13
3. Berilah program yang dalam pelaksanaanya siswa belajar keterampilan.................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................................14
Pertanyaan Essay...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, baik
di kota besar maupun di pelosok pedesaan. Olahraga adalah bagian integral dari
kebudayaan masyarakat indonesia. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas
berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Menurut kodratnya olahraga merupakan
3
kebutuhan manusia yang bersumber kepada kebesaran dan keagungan Tuhan Yang
Page
Maha Esa, merupakan salah satu unsur pokok dan sangat berpengaruh di dalam
pembangunan rohani dan jasmani setiap insan manusia didalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya. yang sangat dibutuhkan didalam pelaksanaan
pembangunan bangsa dan negara menuju masyarakat yang schat dan bermartabat.
Oleh karena itu, merupakan hak setiap insan untuk melaksanakan dan berpartisipasi
dalam kegiatan olahraga.
Prestasi olahraga merupakn hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras dalam
bidang olahraga. Prestasi olahraga pasti tidak lepas dari tingkat kedisiplinan para atlet
dalam latihan yang dilakukan secara terus menerus. Negara adalah organisasi
masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo
memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat
memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya
dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Jadi Negara
adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke
dalam). Disetiap negara olahraga menjadi bagian yang sangat penting baik untuk
fungsi kesehatan juga di bidang politik, ekonomi, budaya dll. Dunia olahraga saat ini
dan bahkan yang akan datang, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Olahraga tidak hanya sebagai kebutuhan
untuk menjaga kebugaran tubuh, akan tetapi telah merasuk dalam semua sektor
kehidupan. Lebih jauh lagi. prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat
manusia baik.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, pokok pembahasan dalam makalah ini
dapat dirumuskan sbagai berikut:
4
Page
1. Apa itu olahraga?
BAB II PEMBAHASAN
A.Peranan Olah Raga Dalam Pembangunan Bangsa
timbul dari kesukaan suatu masyarakat. Semakin masyarakat secara luas menyukai
Page
cabang olahraga itu, semakin populer olahraga itu sendiri. Secara garis besarnya
bahwa olahraga bersumber dari masyarakat. Masyarakat mampu mengembangkan
aturan, cara main, sarana dan prasarana dalam olahraga, sehingga semakin populer
olahraga saat ini.
Olahraga itu sendiri pada hakikatnya bersifat netral dan natural, namun
masyarakatlah yang kemudian membentuk dan memberi arti terhadapnya. Sesuai
dengan fungsi dan tujuannya. olahraga dapat dirinci sebagai berikut.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, berbagai usaha telah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dengan membuat kebijakan-kebijakan baru guna
meningkatkan pelaksanaan pendidikan jasmani. Kurikulum baru (1994) yang
mencakup pendidikan jasmani bagi sekolah dasar dan menengah telah dibuat dan
diputuskan. Demikian pula kurikulum baru bagi program Diploma II, dimana guru-
guru sekolah dasar yang didalamnya terdapat mata kuliah Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan telah dipersiapkan sebagai penyempurnaan kurikulum lama. Upaya
pembaharuan kurikulum tersebut, seharusnya diikuti dengan upaya peningkatan
kemampuan guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum
dan pengadaan fasilitas pendukungnya.Sayang, hingga dewasa ini usaha-usaha yang
dilakukan guru Pendidikan jasmani dan menyediakan fasilitas yang mendukung
program-program pendidikan jasmani belum dilakukan secara optimum. Apabila
kondisi seperti ini terjadi terus, maka dapat diperkirakan bahwa inovasi-inovasi
kurikulum yang dilakukan tidak dapat direalisasikan dengan efektif. Kurikulum
sebagai salah satu komponen pendidikan tidak akan berarti, makalah para guru atau
dosen yang melaksanakan kurikulum dalam kondisi yang kurang menguntungkan,
baik dalam kemampuan mengajar maupun fasilitas yang mendukungnya. Mereka
akhirnya melaksanakan tugas mengajar pendidikan jasmani cenderung secara rutin
dan tradisional. Akibatnya, sering berbagai upaya inovasi yang telah dilancarkan,
mengalami berbagai upaya inovasi yang telah dilancarkan, mengalami berbagai
kendala dan hambatan. Untuk itu, jika implementasi kurikulum pendidikan jasmani
7
Page
harus bisa dicapai dan berhasil, maka harus ada keinginan yang besar untuk
meningkatkan kemampuan guru dan menambah fasilitas yang sesuai.
Pendidikan jasmani dan olahraga perlu ditingkatkan dan di masyarakat sebagai cara
pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat.
Selanjutnya perlu ditingkatkan kemampuan prasarana dan sarana pendidikan jasmani
dan olahraga, termasuk pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan digalakkan gerakan
untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakatPada tahun 1983
itu juga Presiden Suharto mengamanatkan agar pendidikan jasmani di sekolah mulai
Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi perlu lebih digiatkan dan
dikembangkan.
Sebagai akibat terlalu mendewakan prestasi, pembinaan olah raga di kalangan anak
usia muda disalah gunakan, dan bahkan dalam praktiknya sering bertentangan
dengan norma-norma pendidikan. Anak-anak yang seharusnya tumbuh dengan wajar,
sering memperoleh perlakuan diluar batas kemampuannya. Sering anak dipaksa
harus berlatih dengan beban yang berlebihan. Sering anak dipaksa harus berlatih
dengan beban yang berlebihan. Kasus penggunaan obat
terlarang pada anak usia dini dan pencurian umur dalam arena kejuaraan kelompok
umur dalam arena kejuaraan kelompok umur merupakan pengalaman yang negatif
bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak.
Idealnya, sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan konsep pendidikan jasmani
yang kita anut, pembinaan olahraga usia dini itu diarahkan pada pengenalan dan
penguasaan keterampilan dasar suatu cabang olahraga yang dilengkapi dengan
pengembangan keterampilan serta kemampuan fisik yang bersifat umum. Sementara
itu, dalam konteks pendidikan jasmani, seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya
pada pengembangan keterampilan gerak secara menyeluruh.
9
Page
1. Pengembangan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini
adalah: "Apakah pendidikan jasmani?" Pertanyaan yang cukup anch ini justru
dikemukakan oleh pihak yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini
mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan
sebagai guru pendidikan jasmani, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan
pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan
kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan (penjaskes) dalam kurikulum 1994. Akibatnya sebagian besar guru
menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan
pelaksanaannya dianggap sama. Padahal kedua istilah di
atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pendidikan jasmani
berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya
terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang
dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan
motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa
juga keterampilan emosional dan sosial. Karena itu, seluruh kegiatan pembelajaran
dalam mempelajari gerak dan olahraga di atas lebih penting dari pada hasilnya.
Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode. melibatkan anak, berinteraksi
dengan murid serta mengutamakan interaksi murid dengan murid lainnya, harus
menjadi pertimbangan utama.
Yang sering terjadi pada pembelajaran pendidikan jasmani adalah bahwa guru
10
kurang memperhatikan kemampuan dan kebutuhan murid. Jika siswa harus belajar
Page
bermain sepak bola, mereka belajar keterampilan teknik sepak bola secara langsung.
Teknik-teknik dasar dalam pelajaran demikian lebih ditekankan, sementara tahapan
tugas gerak yang disesuaikan dengan kemampuan anak kurang diperhatikan, kejadian
tersebut merupakan salah satu kelemahan dalam pendidikan jasmani kita. Anak yang
sudah terampil biasanya dapat menjadi contoh, dan anak yang belum terampil belajar
dari mengamati demonstrasi temannya yang sudah mahir tadi. Dalam salah satu gaya
mengajar memang menekankan pada kegiatan tersebut tapi dalam pelaksanaannya
masih menitikberatkan pada penguasaan teknik dasar bukan pada proses yang
dijalani siswa. Namun sebenarnya pendidikan jasmani kita diharapkan tidak seperti
yang di atas,
Pendidikan jasmani tentu tidak bisa dilakukan dengan cara demikian. Pendidikan
jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara
hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan. Bila orientasi pelajaran pendidikan
jasmani adalah agar anak menguasai keterampilan berolahraga, misalnya sepak bola,
guru akan lebih menekankan pada pembelajaran teknik dasar dengan kriteria
keberhasilan yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, guru tidak akan memperhatikan
bagaimana agar setiap anak mampu melakukannya, sebab cara melatih teknik dasar
yang bersangkutan hanya dilakukan dengan cara tunggal. Beberapa anak mungkin
bisa mengikuti dan menikmati cara belajar yang dipilih guru tadi. Tetapi sebagian lain
merasa selalu gagal, karena bagi mereka cara latihan tersebut terlalu sulit, atau
terlalu mudah. Anak-anak yang berhasil akan merasa puas dari cara latihan tadi, dan
segera menyenangi permainan sepak bola. Lain lagi dengan anak-anak lain yang
kurang berhasil? Mereka akan serta merta merasa bahwa permainan sepak bola
terlalu sulit dan tidak menyenangkan. sehingga mereka tidak menyukai pelajaran dan
permainan sepak bola tersebut.Apalagi ketika mereka melakukan latihan yang gagal
tadi, mereka selalu diejek oleh teman-teman yang lain atau bahkan. Anak-anak dalam
kelompok gagal ini biasanya mengalami perasaan negatif. Akibatnya, anak tidak bisa
berkembang dan anak cenderung menjadi anak yang rendah diri. Namun hal tersebut
dapat diatasi melalui pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih efektif.
gerak yang disemagi peserta didik dalam jangka waktu yang panjang. Program
tersebut dapat diterapkan dalam bentuk permainan-permainan yang menyenangkan
sehingga peserta didik lebih antusias yang tingga terhadap pembelajaran. Dengan
antusiasme peserta didik dalam belajar gerak maka pengalaman gerak yang dirasakan
akan semakain bervariasi. Misalnya materi lompat tidak perlu diberikan teknik
melompat yang benar namun dapat melalui permainan lompat kardus sehingga siswa
akan merasa tidak terbebani dengan tugas yang mereka berikan. Karena itu, jangan
memberikan materi yang mengharuskan siswa menguasai materi tersebut tetapi anak
bisa memperoleh pengalaman gerak yang lebih banyak.
penilaian diri yang positif bahwa siswa dapat menguasai keterampilan tersebut.
Biarkan siswa melakukan sesuai kemampuan yang dimiliki dan jangan memberikan
patokan yang terlalu memberatkan bagi siswa. Siswa yang belum mampu melakukan
jangan dipaksakan untuk bisa. Bantus siswa tersebut dengan pentahapan gerak dan
pengulangan yang lebih banyak. Sebagai contoh, bagaimana melakukan pemanasan
yang benar sebelum berlatih, bagaimana melakukan stretching yang aman dan
efektif; atau bagaimana memainkan suatu cabang olahraga dengan memuaskan dan
12
mendatangkan kesenangan.
Page
3. Berikan kesempatan yang lebih luas dan merata
semua siswa merasakan setiap kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran secara
adil. Kesempatan yang diberikan kepada setiap siswa harus sama sehingga mereka
tidak merasa di bedakan dengan siswa lain. Program yang diterapkan jangan
memberikan kesempatan yang lebih pada siswa yang mampu melakukan karena hal
tersebut dapat menimbulkan rasa kurang percaya diri pada siswa yang belum mampu
melakukan. Kesempatan yang ada diusahakan agar siswa memanfaatkannya dengan
baik sehingga penyusunan program yang baik sangat diperlukan oleh guru dalam
pelaksanaannya agar kesempatan yang diberikan tidak di gunakan dengan percuma
oleh siswa.
dan disiplin dalam pembelajaran. Oleh karena itu pembaharuan dalam pelaksanaan
Page
pendidika jasmani perlu dilakasanakan agar pendidikan jasmani tidak menjadi seperti
latihan olahraga. Pembaharuan tersebut berupa pemberian materi yang disesuaikan
dengan kemapuan dan latar belakang peserta didik. Penckanan pada tercapai empat
hal di atas juga menjadi prioritas dalam pengembangan pendidikan jasmani di
Indonesia.
B. Saran
Pertanyaan Essay
https://id.scribd.com/document/527962665/PERANAN-OLAH-RAGA-DALAM-
PEMBANGUNAN-BANGSA-KEBIJAKAN-NASIONAL-DALAM-PENGEMBANGAN-PENJAS-
ARAH-STRATEGI-PEMBANGUNAN-KEOLAHRAGAAN-NASIONAL
https://core.ac.uk/download/pdf/234022378.pdf
https://warta17agustus.com/web/beritadetail/olahraga-memiliki-peran-penting-
dalam-pembangunan-bangsa.html
https://www.academia.edu/15244335/Olahraga_dan_pembangunan_negara
https://www.google.com/url?q=https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IKA/
article/view/28381/16039&sa=U&ved=2ahUKEwi60v-
15
j6_uCAxU_yDgGHVkXA2gQFnoECCMQAQ&usg=AOvVaw3TKltQ-9NLFmlDGpbS2hmg
Page
Page 16