Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia Nya, masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada Guru Mapel Penjaskes dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan serta memberiakan petunjuk
dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…

Kotabumi , Agustus 2023


Penyusun

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.LATAR BELAKANG......................................................................... 1
B.RUMASAN MASALAH..................................................................... 1
C.TUJUAN.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.SEJARAH BOLA VOLY.................................................................... 3
B.SARANA DAN PRASARANA PERMAINAN BOLA VOLY.......... 9
C.TEKNIK DASAR BOLA VOLY........................................................ 11
D.PERATURAN-PERATURAN............................................................ 19
E.PENILAIAN......................................................................................... 22
F.WASIT DALAM BOLA VOLY.......................................................... 23

BAB III PENUTUP...................................................................................... 27


A.KESIMPULAN.................................................................................... 27
B.SARAN................................................................................................ 27

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan
peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-
spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak
dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa
olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara
sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah
mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita
harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli
serta sejarah singkat Bola Voli.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sejarah Bola Voli
2. Apasajakah sarana dan prasarana permainan bola voly
3. Bagaimanakah Teknik Dasar Bola Voli
4. Bagaimanakah Peraturan-Peraturan Dalam Bola Voli
5. Bagaimanakah Penilaian Dalam Bola Voli
6. Bagaimanakah Wasit Dalam Bola Voli

3
C. TUJUAN
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.yaitu
salah satunya Olahraga Bola voli
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.di bidang bola voli.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain
Bola voli
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola voli.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI


1. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya
William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika
Serikat yang dikenal sebagai pencipta olahraga bola voli.
Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young
Men’s Christian Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang
pada tahun 1891 menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun
1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di
Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang
dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua.
9 Februari 1895 menjadi hari kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan
olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan yang ini kemudian
berganti nama menjadi volleyball (bola voli).
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola
basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28
November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga
mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William
G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya
olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan
yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya,
permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter
olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang
terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan
khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga
permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

5
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada
pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International
YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey
Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus
sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus
yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield
tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan
tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan
dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini
dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang
menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini
adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari
satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta
penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah
perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama yang terjadi pada permainan
tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang
juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan,
nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama
Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa
pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang
terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola
tersebut jatuh ke tanah (volley).
Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu
“Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA
(United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut
dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli

6
yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun
1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA
Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk
mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan ke
Morgan.
Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah
penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-
rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek),
lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain.
Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada
setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan
servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam
peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara
pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke
wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka
ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan
bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat
kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah
servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua.
Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada
bulan Juli 1896.

2. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia

7
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman
penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri
Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di
samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-
kompeni Belandasendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan
mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan
dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli
seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang
pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm
maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli
sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di
Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk
acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951.
setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim
hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti
pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan
pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.
Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki
tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam
sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli
yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari
tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh
Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang
Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari
bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR
MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya
adalah :

8
1. UniSovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam
periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs.
MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya
perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang
berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar negeri.

B. SARANA DAN PRASARAN PERMAINAN BOLA VOLI


1. Gambar lapangan bola voli
a. Ukuran lapangan bola voli
 Panjang Lapangan : 18 m
 Lebar Lapangan : 9 m
 Lebar Garis : 5 cm

9
b. Net/ Jaring

 Panjang Net : 9,5 m


 Lebar Net : 1 m
 Mata Jaring : 10 cm
 Tinggi tiang Putera : 2,43 m
 Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
 Antene rood line : 10 cm
 Tinggi/panjang antene : 1,80 m
 Garis tengah diameter : 1 cm

c. Bola
 Keliling : 65-67 cm
 Berat bola : 250-280 gram
 Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
 Jalur bola : 12-18 jalur

10
C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI
1. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing
a. Passing Bawah
Cara pelaksanaannya :
 Pemain melakukan sikap siap.
 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan
membuat sudut 45º dengan badan.
 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut
dari 135º menjadi 45º.
 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai
lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai
berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
 Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing bawah :
1) Pass Bawah dua Tangan
2) Pass Bawah Satu Tangan
3) Pass Bawah Bergulir Kesamping
4) Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5) Pass Bawah Meluncur Kedepan
b. Passing Atas
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan
kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan
tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti
dipantulkan.
 Pemain melakukan sikap siap.
 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan
dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak
merangkum bola.

11
 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi
lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh
ujung jari² tangan.
 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola
dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang
digerakkan sampai lurus keatas.
 Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing atas :
1) Pass Atas Normal
2) Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3) Pass Atas Bergulir Kesamping
4) Pass Atas Meloncat

2. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis


a. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net, kaki kiri didepan kaki kanan,
lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain
tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki
sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan
diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan
kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang
dibelakang kedepan.
Macam-macam Underhand Service
1) Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
2) Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
3) Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
4) Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
b. Overhead Service

12
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua
lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,
tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas
bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ±
1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik
kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada
sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak
tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan,
berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus
dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
Macam-macam Overhead Service
1) Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
2) Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
3) Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
4) Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
c. Floating Service
1) Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan
yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik
kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak,
pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul
dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam.
Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan
lanjutan.
2) Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan.
Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan

13
pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan
dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar
rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul
dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi
didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai
menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang
digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak
dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga
lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
d. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk
mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan
minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama
permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
 Dapat menjatuhkan mental lawan
 Mempersulit lawan untuk membangun serangan
 Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
 Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
 Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
 Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam
lapangan.
 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat
terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
 Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open
Spike).
 Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step
sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.

14
 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten
seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah.

3. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash


Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan,
Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.
 Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan
individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan
kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang²
sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang,
berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
 Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir
sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak
kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua
lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan
lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
 Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik
keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh
digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.
 Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera
lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan
sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola
secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat

15
diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak
kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan
bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan
dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak
tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan
eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang
benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
 Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat
untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki
(telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan
tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Macam-macam Smash.
a. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan
pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang
tertinggi.
b. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus
mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah
pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m
ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul
bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan
bola Open
c. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul
melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang.
Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan
lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang
dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan
tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan

16
pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher
vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
d. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu
bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan
awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas
tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat
dibandingkan smash dengan bola semi.
e. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari
net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat
meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas
kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan
diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan
membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola
dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan
gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²
perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang
dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
f. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak
melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak
dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap
bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat
yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.
g. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis
serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat
tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat
mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

17
h. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang
dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan
kanan menolak dengan kaki kiri.

i. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan
dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama
hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua
pemukul meloncat dan melakukan serangan.
j. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan
awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan
langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk
melakukan serangan.

4. Jenis - Jenis Block Untuk Pertahanan


a. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,
posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker
lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan
direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º,
kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan
vertical.
b. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,
posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap
melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat
posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk
sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan
arah lompatan vertical.
c. Block Bola Quick

18
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,
posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan
spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan
menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian
blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
 Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
 Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan
lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola
lepas dari tangan pengumpan..
 Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
 Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada
dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
 Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan
Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup
jauh.
 Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat,
agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai
membaca gerak.

D. PERATURAN-PERATURAN
1. Lapangan
Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang
berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola
voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada
lapangan bola voli-pun telah ditetapkan. Standar ukuran panjang lapangan bola
voli adalah 18 meter, sedangkan ukuran lebarnya adalah 9 meter. Panjangan
lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang
dipasang pada dua buah tiang. Net tersebut dipasang pada ketinggian 2.43 meter
atau 2.24 meter. Pada setiap ujung atas tiang biasanya akan dipasang sebuah
antena.

19
Antena ini akan menjadi pembatas gerakan bola yang menyamping atau
melebar. Net yang memiliki lebar satu meter tersebut dipasang melebar di tengah
lapangan. Ukuran 2.43 meter biasa digunakan dalam pertandingan bola voli putra,
sedangkan pada kelas putri biasanya menggunakan net dengan ketinggian 2.24
meter. Meskipun demikian, pada kompetisi-kompetisi kelas yunior maupun
veteran biasanya tinggi net bervariasi. Untuk kompetisi kelas tersebut, tinggi net
biasanya dapat disesuaikan kembali.
Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis
tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter
tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang
(back row), dan barisan depan (front row). Kemudian, pada masing-masing
bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik.
Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.
Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya.
Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar
searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis.
Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada
posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi
kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke
posisi 6, begitu seterusnya.
Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone).
Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat
memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter
tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-
batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar
dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-
garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan
“masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim,
maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai.
Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim,
maka bola dinyatakan “keluar”

20
2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran
Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area
lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah
ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum
dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali
sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka
hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan
block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika
melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau
memukul bola yang terlontar dari block-nya.
Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika
melakukan servis.
Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh
bola dalam waktu yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai
sebuah pelanggaran.
Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola
berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat
dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3
meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis
penyerangan.
Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai
sebuah kesalahan.
Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika
permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.
Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang
sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.
Jika dalam sebuah tim tidak ada yang menerima, menahan, atau
mengendalikan bola yang dioper dari pihak lawan, maka hal tersebut dinyatakan
sebagai sebuah pelanggaran. Kejadian semacam ini, biasanya terjadi akibat
adanya sebuah kesalahpahaman antar pemain yang sama-sama berada di dekat
lokasi jatuhnya bola.

21
Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli
adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara
sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.
Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika
pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada
baris depan.
Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block,
atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan
servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga
dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan
dari pihak wasit.
Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam
garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis
(sebelum bola melewati net).
Seorang libero hanya dapat bermain di baris belakang. Jika ia melakukan
block atau spike pada bola yang berada tepat di atas net, maka hal tersebut akan
dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran.
Kesalahan posisi pemain ketika melakukan servis akan dinyatakan sebagai
sebuah pelanggaran. Namun, setelah servis dilakukan maka pemain dapat
mengatur posisi mereka berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
Adanya perkelahian secara fisik di antara pemain satu tim maupun dengan
pemain dari tim lawan akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran

E. PENILAIAN
Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di
dalam garis area lawan atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam
peraturan ini tidak meperhitungkan tim manakah yang sebelumnya melakukan
servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan tim lawanlah yang
selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.
Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka
servis yang selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang
sebelumnya melakukan servis.

22
Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis
yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan
demikian, servis akan dilakukan oleh pemain yang sebelumnya menempati area 1.
Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim
memperoleh poin 25. 2 poin tambahan akan diberikan ketika kedua tim
memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.
Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama
hingga set ke-4 akan dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5,
permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin. Tambahan 2 poin akan
diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14.
Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan
berbeda. Pada pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya
dilangsungkan hingga 3 set, dengan total poin hingga 30 poin Peraturan
penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999. Sebelumnya,
permainan hanya dilangsungkan hingga 15 poin pada setiap set. Selain itu, tim
yang memperoleh poin hanyalah tim yang sebelumnya melakukan servis. Ketika
tim server melakukan kesalahan, maka tim lawan tidak akan memperolah poin
tambahan. Kesalahan tersebut hanya akan menyebabkan pindah bola saja (tim
lawan yang akan melakukan servis selanjutnya). Dan ketika serangan salah satu
tim dinyatakan “masuk”, tim tersebut tetap tidak akan memperoleh tambahan jika
servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim itu juga. Serangan yang
dinyatakan “masuk” tersebut juga hanya akan mengakibatkan pindah bola saja.
Tim tersebut hanya memperoleh kesempatan untuk melakukan servis yang
selanjutnya. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun 1999,
dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.

F. WASIT DALAM BOLA VOLI


1. Pedoman Umum Perwasitan Bolavoli
a. Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa
mengalami gangguan apapun.
b. Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam
mengambil keputusan.

23
c. Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.
d. Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan
kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.
e. Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat
mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.
2. Syarat Menjadi Wasit Bolavoli
a. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
b. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
c. Senang terhadap permainan bolavoli.
d. Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
e. Berumur 20 - 40 tahun.
f. Berdedikasi tinggi
g. Anggota satu perkumpulan bolavoli.
h. Berstatus amatir.
3. Jenjang Wasit Bolavoli
a. Wasit perkumpulan
b. Wasit cabang wilayah
c. Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
d. Wasit nasional tingkat A, B, dan C
e. Wasit kandidat international
4. Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
a. Celana putih/hitam
b. Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
c. Sepatu karet putih
d. Badge wasit sesuai klasifikasi:
 kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang
 putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda
 hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
biru - untuk internasional - dikeluarkan IVBF
5. Komposisi Wasit
a. Seorang wasit pertama (referee)

24
b. Seorang wasit kedua (umpire)
c. Seorang pencatat (scorer)
d. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
6. Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit Tugas Wasit
a. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
b. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang
perwasitan bolavoli.
c. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
d. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia
pada umumnya.
7. Kewajiban dan Wewenang Wasit
a. Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah,
nasional maupun tingkat internasional.
b. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang
dimilikinya.
8. Prosedur Mewasiti
a. Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
b. Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
c. Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya,
tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau
menolak permohonan regu.
d. Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
e. Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
 Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
 Pemain yang bersalah
 Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk
menunjuk satu kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk.
Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi tanda poin dari kesalahan
yang dibuat satu regu.
9. Kekuasaan Wasit 1
a. Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.

25
b. Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum
dalam peraturan.
c. Kekuasaannya mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila
dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
d. Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
e. Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah
memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.
10. Tanggung Jawab Wasit 1
 Sebelum pertandingan :
a. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
b. Melakukan tos.
c. Mengawali pemanasan.
 Selama pertandingan :
a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan
servis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas
net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.
b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score
sheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
 Sesudah pertandingan.
a. Menandatangani score sheet.
b. Langsung menuju ke ruang wasit.
11. Tugas Wasit 2
a. Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan
tempa waktu set penentuan.
b. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di
bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
c. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area
pertandingan.
d. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
e. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan
yang sah serta mengawasi waktunya.

26
f. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh
menekan wasit 1.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka
dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik
dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri,
kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan
serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B. SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-
saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun
pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan
alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai