Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH BOLA VOLY

DI
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : WIDIA CHINTIA


KELAS : XII IIS-1
B. STUDY : PENJAS

SMA NEGERI 1 SEI BINGAI


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia Nya, masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan serta memberiakan petunjuk
dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…

7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.LATAR BELAKANG......................................................................... 1
B.RUMUSAN MASALAH..................................................................... 1
C.TUJUAN PENULISAN .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A.SEJARAH PERMAINANSOFTBALL............................................... 2
B.PENGERTIAN SOFTBALL............................................................... 3
C.TEKNIK DASAR PERMAINAN SOFTBALL................................. 3
D.TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN SOFTBALL................... 4
E.PERWASITAN DAN PERATURAN PERMAINAN SOFTBALL.... 4
BAB III PENUTUP...................................................................................... 6
A.KESIMPULAN.................................................................................... 6
B.SARAN................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya
di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya
aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula
kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah satu
tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli
bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus
menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola
Voli.

B. TUJUAN
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.yaitu salah satunya Olahraga Bola voli
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.di bidang bola voli.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain Bola voli
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung
di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.              
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis dalam Beramain Bola voli.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.

C. MANFAAT
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan
sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik sekaligus dapat membangun
Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola Voli.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI


1. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya
William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal
sebagai pencipta olahraga bola voli.
Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian
Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891 menciptakan olahraga
bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di
YMCA di Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang dirancang
tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua. 9 Februari 1895 menjadi hari
kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan
yang ini kemudian berganti nama menjadi volleyball (bola voli).
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada
tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan
sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G.
Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G.
Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan
Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan
dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket,
baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini
diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-
pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896
tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School
sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International
Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru
yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus
YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima
orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan
yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut
penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari
permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu
wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah
disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama
yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead
yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-
pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-
pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan
utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh
ke tanah (volley).
Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”.
Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association)
memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan
olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun
1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah
demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang
telah ditulis dan diserahkan ke Morgan.

7
Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6
feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19
tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang
pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak,
masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal
permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak
terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah
ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan
untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai
sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama.
Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua.
Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.

2. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia


Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan
Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan
olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara
Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan
bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni
Belandasendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul
klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955
PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan
nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri
sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV
1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli
masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun
1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di
seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran
nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.
Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah
sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI
telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang
berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh
Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka,
sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat
kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut,
sebagai juaranya adalah :  
1. UniSovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah
pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat
baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang
berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

B. SARANA DAN PRASARAN PERMAINAN BOLA VOLI


1. Gambar lapangan bola voli
a. Ukuran lapangan bola voli
 Panjang Lapangan : 18 m
 Lebar Lapangan : 9 m
 Lebar Garis : 5 cm
b. Net/ Jaring

7
 Panjang Net : 9,5 m

 Lebar Net : 1 m
 Mata Jaring : 10 cm
 Tinggi tiang Putera : 2,43 m
 Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
 Antene rood line : 10 cm
 Tinggi/panjang antene : 1,80 m
 Garis tengah diameter : 1 cm
c. Bola
 Keliling : 65-67 cm
 Berat bola : 250-280 gram
 Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
 Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI


1. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing
a. Passing Bawah
Cara pelaksanaannya :
 Pemain melakukan sikap siap.
 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º
dengan badan.
 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati
bahu.
 Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing bawah :
1) Pass Bawah dua Tangan
2) Pass Bawah Satu Tangan
3) Pass Bawah Bergulir Kesamping
4) Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5) Pass Bawah Meluncur Kedepan
b. Passing Atas
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan
lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat
cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
 Pemain melakukan sikap siap.
 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan
kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk
didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.

7
 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas
dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
 Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing atas :
1) Pass Atas Normal
2) Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3) Pass Atas Bergulir Kesamping
4) Pass Atas Meloncat
2. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis
a. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net, kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan
kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri
sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan
yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat
badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat.
Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Macam-macam Underhand Service
1) Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
2) Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
3) Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
4) Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

b. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk
Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan
yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak
menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh
tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha
yang lainnya.
Macam-macam Overhead Service
1) Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
2) Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
3) Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
4) Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
c. Floating Service
1) Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada
dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus
tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan
tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan
lanjutan.

2) Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.


Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan
lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi.
Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan 
dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola

7
itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa
sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul
berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan
sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
d. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan
kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat
mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
 Dapat menjatuhkan mental lawan
 Mempersulit lawan untuk membangun serangan
 Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
 Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
 Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
 Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.
 Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
 Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server
meloncat dan memukul bola.
 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike,
tidak terpatah-patah.
3. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola
dan Mendarat.
 Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang
baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak
kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
 Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat
kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk
sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
 Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan,
pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna.
Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
 Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan
tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan
telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak
kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul
membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk.
Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar
akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
 Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap
badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat
saat meloncat.
7
Macam-macam Smash.
a. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
b. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola
dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul
bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
c. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak
satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan
tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan
pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya.
Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
d. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar
lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring.
Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.
e. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang
akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas
badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian
muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus
dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang
dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
f. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi
pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan.
Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat
yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung
pada situasi.

g. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis
serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
h. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
i. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan
untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh
block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
j. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian
melompat naik untuk melakukan serangan.
4. Jenis - Jenis Block Untuk Pertahanan
a. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi tangan berada
didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum

7
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ±
100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
b. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan
dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan
melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut
sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan
arah lompatan vertical.
c. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan
diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi
badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian
blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
 Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
 Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata
dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
 Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
 Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak
tangan cepat mencapai titik block.
 Side step (Block 2 step)  dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3
step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
 Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi
yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca     gerak.

D. PERATURAN-PERATURAN
1. Lapangan
Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi
panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran
internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah ditetapkan. Standar ukuran
panjang lapangan bola voli adalah 18 meter, sedangkan ukuran lebarnya adalah 9 meter. Panjangan
lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua
buah tiang. Net tersebut dipasang pada ketinggian 2.43 meter atau 2.24 meter. Pada setiap ujung atas
tiang biasanya akan dipasang sebuah antena.
Antena ini akan menjadi pembatas gerakan bola yang menyamping atau melebar. Net yang
memiliki lebar satu meter tersebut dipasang melebar di tengah lapangan. Ukuran 2.43 meter biasa
digunakan dalam pertandingan bola voli putra, sedangkan pada kelas putri biasanya menggunakan net
dengan ketinggian 2.24 meter. Meskipun demikian, pada kompetisi-kompetisi kelas yunior maupun
veteran biasanya tinggi net bervariasi. Untuk kompetisi kelas tersebut, tinggi net biasanya dapat
disesuaikan kembali.
Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis tersebut berfungsi
sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan
menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front row). Kemudian, pada
masing-masing bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik. Pada
keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli. Area “1” merupakan posisi
pemain yang akan melakukan servis berikutnya. Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para
pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis.
Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi pertama akan
digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua. Sedangkan pemain yang awalnya
menempati posisi 1 akan bergeser ke posisi 6, begitu seterusnya.
Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini
merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona
bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain
melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar
dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut
juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang
jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan

7
memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim, maka
bola dinyatakan “keluar”

2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran
Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika setelah
dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap
sebagai sebuah pelanggaran.
Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum dioper ke pemain lain. Jika
seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara
sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika
melakukan block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan
block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar
dari block-nya.
Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika melakukan servis.
Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu yang
lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada tepat di atas net
akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan jika pemain tersebut melompat
dari belakang garis penyerangan (garis 3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di
depan garis penyerangan.
Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah kesalahan.
Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika permainan sedang
berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.
Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang sama, yaitu tim yang
terakhir menyentuh bola tersebut.
Jika dalam sebuah tim tidak ada yang menerima, menahan, atau mengendalikan bola yang
dioper dari pihak lawan, maka hal tersebut dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Kejadian semacam
ini, biasanya terjadi akibat adanya sebuah kesalahpahaman antar pemain yang sama-sama berada di
dekat lokasi jatuhnya bola.
Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah melakukan block
atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.
Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris
belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.
Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri
berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk
menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim
tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.
Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau
menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net).
Seorang libero hanya dapat bermain di baris belakang. Jika ia melakukan block atau spike pada
bola yang berada tepat di atas net, maka hal tersebut akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran.
Kesalahan posisi pemain ketika melakukan servis akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran.
Namun, setelah servis dilakukan maka pemain dapat mengatur posisi mereka berdasarkan peraturan
yang telah ditetapkan.
Adanya perkelahian secara fisik di antara pemain satu tim maupun dengan pemain dari tim
lawan akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran

E. PENILAIAN
Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di dalam garis area lawan
atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam peraturan ini tidak meperhitungkan tim
manakah yang sebelumnya melakukan servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan
tim lawanlah yang selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.
Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka servis yang
selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang sebelumnya melakukan servis.
Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis yang sebelumnya
tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan demikian, servis akan dilakukan oleh pemain
yang sebelumnya menempati area 1.

7
Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim memperoleh poin 25. 2 poin
tambahan akan diberikan ketika kedua tim memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.
Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama hingga set ke-4 akan
dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5, permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin.
Tambahan 2 poin akan diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14.
Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan berbeda. Pada
pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya dilangsungkan hingga 3 set, dengan total
poin hingga 30 poin Peraturan penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999.
Sebelumnya, permainan hanya dilangsungkan hingga 15 poin pada setiap set. Selain itu, tim yang
memperoleh poin hanyalah tim yang sebelumnya melakukan servis. Ketika tim server melakukan
kesalahan, maka tim lawan tidak akan memperolah poin tambahan. Kesalahan tersebut hanya akan
menyebabkan pindah bola saja (tim lawan yang akan melakukan servis selanjutnya). Dan ketika
serangan salah satu tim dinyatakan “masuk”, tim tersebut tetap tidak akan memperoleh tambahan jika
servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim itu juga. Serangan yang dinyatakan “masuk” tersebut
juga hanya akan mengakibatkan pindah bola saja. Tim tersebut hanya memperoleh kesempatan untuk
melakukan servis yang selanjutnya. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun
1999, dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.
F. WASIT DALAM BOLA VOLI
1. Pedoman Umum Perwasitan Bolavoli 
a. Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan
apapun.
b. Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam mengambil
keputusan.
c. Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.
d. Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan kejadian yang nyata
atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.
e. Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat mengamati medan dan
seluruh pemain dengan baik dan jelas.
2. Syarat Menjadi Wasit Bolavoli 
a. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
b. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
c. Senang terhadap permainan bolavoli.
d. Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
e. Berumur 20 - 40 tahun.
f. Berdedikasi tinggi
g. Anggota satu perkumpulan bolavoli.
h. Berstatus amatir.
3. Jenjang Wasit Bolavoli  
a. Wasit perkumpulan
b. Wasit cabang wilayah
c. Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
d. Wasit nasional tingkat A, B, dan C
e. Wasit kandidat international
4. Perlengkapan Wasit 
Pakaian Seragam :
a. Celana putih/hitam
b. Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
c. Sepatu karet putih
d. Badge wasit sesuai klasifikasi:
      kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang
      putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda
      hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
biru - untuk internasional - dikeluarkan IVBF
5. Komposisi Wasit  
a. Seorang wasit pertama (referee)
b. Seorang wasit kedua (umpire)
c. Seorang pencatat (scorer)
d. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
6. Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit  Tugas Wasit  
7
a. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
b. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang perwasitan bolavoli.
c. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
d. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia pada umumnya.

7. Kewajiban dan Wewenang Wasit  


a. Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah, nasional maupun
tingkat internasional.
b. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang dimilikinya.
8. Prosedur Mewasiti 
a. Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
b. Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
c. Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan
untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
d. Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
e. Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
      Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
      Pemain yang bersalah
      Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu
kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus
memberi tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
9. Kekuasaan Wasit 1
a. Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
b. Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
c. Kekuasaannya mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
d. Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
e. Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan
sewaktu permainan berlangsung.
10. Tanggung Jawab Wasit 1 
 Sebelum pertandingan :
a. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
b. Melakukan tos.
c. Mengawali pemanasan.
 Selama pertandingan :
a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu, block,
sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya,
simultan/bersamaan.
b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus
memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
 Sesudah pertandingan.
a. Menandatangani score sheet.
b. Langsung menuju ke ruang wasit.

11. Tugas Wasit 2


a. Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempa waktu set
penentuan.
b. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan,
kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
c. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
d. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
e. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta
mengawasi waktunya.
f. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
g. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta
didik mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama,
toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan
serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B. SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-saran dan kritikan
bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk
menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas
yang kami laksanakan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://arrozaqi.wordpress.com/2010/06/27/makalah-bola-voli/

http://kesehatan.myhendra.web.id/2010/12/makalah-olahraga-volley.html

Kleinmann, Theo & Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley Pembinaan Teknik, Taktik dan Kondisi
Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball adalah
salah satu cabang olahraga yang dimainkan, permainan ini sangat menarik,
karena dalam permainannya menggunakan seragam yang menarik dan
menggunakan teriakan-teriakan dengan istilah asing. Di Indonesia Softball mirip
dengan permainan Bola Kasti. Softball lahir di Amerika Serikat dan diciptakan oleh
Hancock pada tahun 1887 di kota Chicago. Pada saat itu Softball dikenal dalam
bentuk permainan dalam ruangan atau ditempat tertutup, namun pada tahun
1930 di ubah menjadi permainan di lapangan terbuka oleh H. Fiscer dan M.J
Panley. Pertama kali softball masuk agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) di
Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di Surabaya.
Permainan Softball disebut juga Indoor-Baseball, termasuk olahraga beregu yang
dapat dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul. Sekilas permainan ini
mirip permainan bola kasti, tetapi dalam permainan Softball benar-benar
membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak pikiran. Permainannya,
softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, yaitu
masing-masing regu mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan menyerang
masing-masing 7 kali. Pergantian ini apabila regu bertahan berhasil mematikan
pemain dari regu penyerang sebanyak 3 orang. Cara memainkannya ialah
seorang pemukul melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh
pitcher (pelempar bola).
Bola dipukul dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar bola bertugas dari
tengah lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di tiga home base, 4 di
luar lapangan dan satu di home plate. Seorang pemukul, harus berhasil
mengelilingi semua base sebelum bola mengenai base yang ditujunya Pemukul
dapat menolak lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan tetapi, lemparan
yang ketiga harus dipukul. Berangkat dari latar belakang ini lah penulis membuat
suatu makalah yang berjudul “Olahraga Softball “, semoga tulisan ini bisa
membatu para pembaca untuk mengenal olahraga ini.

7
1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Agar siswa lebih mengenal lebih jauh olahraga softball.
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan softball di Indonesia.
3. Memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes

1.3  Rumusan masalah
1.      Bagaimanakah sejarah dan perkembangan softball ?
2.      Seberapa besar minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga softball ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Olahraga Softball


Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol
lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada
tahun 1887. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu
baseball atau hardball.
Bola softball saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh
seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu
pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah
regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari
hingga menyentuh marka akhir yaitu home plat .

2.2. Sejarah Olahraga Softball


Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga
Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja
oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang
mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan
Harvard di klub Farragut Boat.Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan
Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke
pendukung Harvard.Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan
memukul ke arah sarung tinju itu.Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang

7
reporter Chicago Board of Trade, George Hancock.Dia menyarankan untuk
membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari
sarung tinju yang dilempar tadi.Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya
dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola.Kemudian dengan
beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai
lapangan baseball.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu.Tim dibagi menjadi dua dan Hancock
meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor
akhir 44-40.Semenjak itu permainan baseball versi dalam ruangan
dikenal.Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang berubah-ubah.
Nama softball sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk
membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball,
army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground
ball.
Di awal abad ke-20 softball mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana
dilakukan di dalam ruangan.Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru
ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur
olahraga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih
besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress)
meminta komisi untuk menstandarkan olahraga ini, dan tahun 1926 nama
"softball" digunakan walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan
Asosiasi Softball Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America)
dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk softball
kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu
Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan
adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun
1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standar
peraturan softball. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya
pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari
10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu
bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di
belakang dalam.Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate
ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, softball telah berkembang menjadi olahraga tim yang
besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria ,
dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai
kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial
7
tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam
baseball.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Softball
Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun.Ini tidak
termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak
resmi. Di Negara lain softball juga menjadi olahraga yang digemari baik pria
wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan
internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Softball Amatir dan
merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat
dunia untuk putra. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan
kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.

2.3. Perlengkapan Olahraga Softball


1) Bola softball terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram,
berdiameter + 30 cm.
2) Stick untuk memukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body protector untuk pelindung tubuh catcher
(penangkap bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari (runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan helm) untuk pemukul/runner.

2.4. Teknik keterampilan dalam softball


Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin bermain softball antara lain
melempar bola, menangkapbola, memukul, dan melakukan sliding. Sebelum
melakukan lemparan terlebih dahulu harus dapatmemegang bola dengan
benar.Teknik memegang bola dengan dua jari digunakan untuk pelempar
yangmemegang bola dengan benar.Teknik memegang bola dengan dua jari
digunakan untuk pelempar yangmempunyai ukuran jari-jari besar dan
panjang.Pegangan tiga atau empat jari digunakan untuk pelempar yang
mempunyai ukuran jari-jari kecil dan pendek atau biasanya sering digunakan oleh
wanita.
1) Melempar bola

7
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai berikut.
a) Lemparan pitcher
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang bertugas melambungkan
bola.Lemparan pitcher harus berada di atas lutut dan di bawah dada pemukul
atau disebut dengan strike zone.Cara melakukan lemparan sebagai berikut.
a)      Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
b)      Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
c)      Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola satu putaran
bahu penuh, dengan bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke
depan.
b) Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan di lapangan
dalam (in field) ataupenjaga base, dan di lapangan luar (out field).Adapun teknik
melempar bola antar-base terdiriatas berikut ini.
1.      Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
2.      Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw).
3.      Teknik lemparan bawah (underhand throw).
4.      Teknik lemparan dengan lecutan tangan.

2) Teknik menangkap bola


Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain penjaga.Pemain yang
bertugas menangkap bola adalah catcher dan penjaga base/lapangan, termasuk
pitcher.
a) Teknik menangkap bola untuk catcher sebagai berikut.
1.      Posisi awal jongkok.
2.      Tangan kiri memakai glove khusus catcher, dengan posisi tangan menghadap
ke depan menyongsong gerakan bola yang dilempar pitcher.
3.      Tangan yang lain membungkus agar bola tidak lepas.
b) Teknik menangkap bola untuk penjaga lapangan/ base sebagai berikut.
(1) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah. Caranya berikut ini.
a)      Buka kaki agak lebar.
b)      Bungkukkan badan 90o untuk bola pelan, atau badan jongkok dengan salah
satu lutut menumpu tanah untuk bola cepat.
c)      Kedua tangan siap menangkap dengan tangan kiri yang memakai glove berada
di bawah sedangkan tangan kanan melingkupi bola dengan menutup telapak
tangan agar bola tidak lepas.
(2) Teknik menangkap bola lambung, caranya berikut ini.
a)      Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan.
b)      Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
7
c)      Posisi tangan setinggi kepala.
d)      Tangan kiri yang memakai glove menyongsong datangnya bola, sedangkan
tangan yang lain melingkupi bola agar tidak lepas.
(3) Teknik menangkap bola lurus, caranya sama dengan menangkap bola
lambung bedanya hanya pada saat menangkap bola, posisi tangan ke depan
dada.

3) Teknik memukul (batting)


Tujuan memukul dalam permainan softball antara lain melewati atau mencapai
base di depannya dengan selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua
base dengan selamat. Cara memukul dalam permainan softball ini ada dua
macam, yaitu memukul bola dengan ayunan penuh (swing) dan memukul bola
tanpa ayunan (bunting).
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memukul sebagai berikut.
a)      Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang stik di bagian pegangan di
atas knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
b)      Cara berdiri (stand), berdiri di dalam batter boxes dengan kedua kaki
kangkang, dengan berat badan di kaki belakang.
c)      Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada waktu akan mengayun stik,
kaki depan digeser atau dilangkahkan ke arah datangnya bola.
d)      Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik dengan cara mendorong ke
depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa ayunan (bunting),
dilakukan dengan cara memukul
e)      bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.
f)       Gerak lanjut (follow through), yaitu setelah melakukan swing dengan impak
bola yang benar, maka memutar badan ke arah pukulan dengan menjaga
keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.

4) Teknik sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara meluncurkan
dan menyentuhkananggota badan ke base.
Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a)      Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari
antarbase dan dapat berhenti tepat di atas base tersebut.
b)      Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga dapat mencapai base dengan
selamat.
Ada tiga macam teknik sliding.
a)      Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b)      Teknik sliding mengait (hook slide).
7
c)      Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu

2.5. Peraturan dalam Softball


Peraturan yang digunakan dalam melakukan permainan ini diantaranya adalah :
a)      Jumlah pemain dalam satu regu terdiri dari 9 orang.
b)      Pertandingan dipimpin oleh wasit, disetiap base ditempatkan seorang
pembantu wasit (umpire) yang disebut base umpire.
c)      Lamanya permainan ditentukan oleh inning, yaitu sebanyak 7 inning. Adapun
yang dimaksud satu inning adalah setiap regu bermain sekali giliran memukul dan
sekali giliran menjaga.
d)      Untuk menentukan siapa yang menjadi regu penjaga (home team/ HT) dan
siapa yang menjadi regu pemukul (visiteing team/VT) harus dilakukan undian
(toss) dengan uang logam.
e)      Lapangan permainan softball berbentuk segi empat dengan panjang sisi-
sisinya 16,76 m. Jarak dari pelempar (pitcher plate) ke home base adalah 13,07
m. Ukuran tempat pitcher plate adalah 60 × 15 cm. Lapangan permainan
dilengkapi dengan 4 base atau home plate. Home plate I, II, dan III terdapat di
pojok lapangan. Adapun home plate IV adalah tempat memukul bola. Base
berukuran 38 × 38 cm dengan tebal 5 sampai 12,5 cm. Adapun home base IV atau
home plate berukuran 43 × 22 cm.

BAB III
KESIMPULAN

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi
semua negara.Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai
wewenang untuk itu.Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation).Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Untuk menyalurkan
kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia). Dengan adanya wadah PB.PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat
nasional. Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.

7
7
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball adalah salah satu
cabang olahraga yang dimainkan, permainan ini sangat menarik, karena dalam permainannya
menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan teriakan-teriakan dengan istilah asing. Di
Indonesia Softball mirip dengan permainan Bola Kasti. Softball lahir di Amerika Serikat dan diciptakan
oleh Hancock pada tahun 1887 di kota Chicago. Pada saat itu Softball dikenal dalam bentuk
permainan dalam ruangan atau ditempat tertutup, namun pada tahun 1930 di ubah menjadi
permainan di lapangan terbuka oleh H. Fiscer dan M.J Panley. Pertama kali softball masuk agenda
Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di Surabaya.
Permainan Softball disebut juga Indoor-Baseball, termasuk olahraga beregu yang dapat
dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul. Sekilas permainan ini mirip permainan bola kasti,
tetapi dalam permainan Softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak
pikiran. Permainannya, softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, yaitu
masing-masing regu mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan menyerang masing-masing 7
kali. Pergantian ini apabila regu bertahan berhasil mematikan pemain dari regu penyerang sebanyak 3
orang. Cara memainkannya ialah seorang pemukul melakukan pukulan terhadap bola yang
dilemparkan oleh pitcher (pelempar bola).
Bola dipukul dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar bola bertugas dari tengah
lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di tiga home base, 4 di luar lapangan dan satu di
home plate. Seorang pemukul, harus berhasil mengelilingi semua base sebelum bola mengenai base
yang ditujunya Pemukul dapat menolak lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan tetapi,
lemparan yang ketiga harus dipukul. Berangkat dari latar belakang ini lah penulis membuat suatu
makalah yang berjudul “Olahraga Softball “, semoga tulisan ini bisa membatu para pembaca untuk
mengenal olahraga ini.
2.    RUMUSAN MASALAH
a)    Bagaimana sejarah permainan softball?
b)    Apa yang dimaksud dengan softball?
c)    Bagaimana teknik dasar permainan softball?
d)    Apa saja sarana dan prasarana permainan softball?
3.    TUJUAN
a)    Untuk mengetahui bagaimana sejarah permainan softball.
b)    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan softball.
c)    Untuk mengetahui bagaimana teknik dasar permainan softball.
d)    Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana permainan softball.

7
BAB II
PEMBAHASAN

1.    SEJARAH PERMAINAN SOFTBALL


Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota
Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan
di lapangan tertutup.Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang
banyak digemari masyarakat disana waktu itu.Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat
dicintai masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat
dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak
memerlukan lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari
Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke
seluruh penjuru dunia.
Di awal abad ke-20 sofball mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam
ruangan.Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball
Association of the United States) mengatur olahraga ini untuk dimainkan diluar ruangan menggunakan
bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress)
meminta komisi untuk menstandardisasi olahraga ini, dan tahun 1926 nama “softball” digunakan
walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam
lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah
digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J.
L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun
kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di
wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934,
pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standarisasi peraturan sofbol. Sudah
banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan
jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada
saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian outfield yang menjelalajah dibelakang
infield.Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46
kaki (13.114 meter). Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang
besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat
memainkannya. Lebih jauh pria diluar usia atlit dapat memainkan sebagai kegiatan diluar permainan
resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang
diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika.
Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun.Ini tidak termasuk anggota pria maupun wanita
yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang
digemari baik pria wanita tua maupun muda. Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto’s Tip Top Tailors,
memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan
merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera.
Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball
Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965. Mengingat
perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka diperlukan
peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua
negara.Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang
untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation).Badan inilah
yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang
berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa
Inggris, yang banyak diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. Dalam menjabarkan peraturan
ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang
tepat. Hal ini sering pula menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk
mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan pemecahan masalah adalah
naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris. Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu,
maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Diterimanya
Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka
peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang menjadi lebih

7
terbuka.Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang
olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.

2.    PENGERTIAN SOFBALL
Sofbol atau softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim. Permainan sofbol lahir di
Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol
merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball. Bola sofbol saat
ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan
menjadi sasaran pemain lawan yang memukul (batter) dengan menggunakan tongkat pemukul (bat).
Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense).
Setiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base)
pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Cabang olahraga Softball ini boleh dikatakan
olahraga yang paling digemari dikalangan anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-
teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain.
3. TEKNIK DASAR PERMAINAN SOFTBALL
berikut beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam permainan softball:
Ø Formasi Pemain Softball
- First basemen
berikut merupakan tugas dari penjaga base satu :
- Memotong pemain pada home late
- Membuat mati lawan pada base I
- Menjaga dan menangkap bola yang di pukul atau dilempar ke arah base I
- Melempar bola pada base II untuk membuat pemain lawan mati pada base II
- Second basemen
berikut merupakan tugas dari penjaga base II :
- Membuat mati terpaksa pada pemain yang ada di base II
- Menjaga pukulan pada daerahnya
- Meneruskan lemparan dari outfield maupun infield
- Men-tik lawan yang lari dari base I
- Melempar bola ke arah base II atau base I untuk membuat mati pada regu pemukul
- Shortstop
berikut merupakan tugas dari posisi antara base II dan base III :
- memotong maupun meneruskan bola dari outfield
- menjaga bola hasil pukulan yang berada di daerahnya
- membantu menjaga belakang base II jika second base menjaga base II
- melempar bola ke arah base I dan base II
- Third basemen
berikut merupakan tugas dari penjaga base III :
- meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfield
- melempar bola ke base I untuk membuat mati terpaksa
- menguasai pukulan bunt ke arah base III
- menjaga base III
- Pitcher
pitcher atau pelambung memiliki tugas sebagai berikut :
- membantu base
- membantu pemain di belakang home plate
- Catcher
Catcher adalah penjaga di belakang regu pemukul hasil lemparan dari Pitcher. tugas dari catcher dalah
sebagai berikut :
- menjaga pukulan bunt
- menjaga home plate
- melempar bola ke base I, base II, base III, serta menjaga belakang base I
Ø Taktik dan Strategi Permainan Softball
Suatu usaha atau siasat dari suatu regu yang diterapkan dalam pertandingan dengan tujuan untuk
memperoleh kemenangan disebut taktik. Dua macam taktik yang dikenal dalam permainan softball,
yaitu taktik menyerang dan taktik pertahanan.
a. Taktik Penyerangan
Taktik ini biasa digunakan pada saat regu menjadi regu pemukul. Taktik ini disusun sedemikian rupa
sehingga tim pemukul dapat melakukan pukulan dengan baik dan kembali ke home base dengan
sempurna. berikut merupakan taktik menyerang yang digunakan dalam permainan softball.
- Pukulan tanpa ayun (sacrifice bunt).
- Pukul dan lari ( hit and run)
- Mencuri base
7
- Pukulan melayang (sacrifice fly)
b. Pola pertahanan (defensive strategy)
Strategi pertahanan pada dasarnya adalah siasat atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk
bertahan mematahkan atau menangkis serangan lawan dengan jalan mematikan pelari atau pemukul
dengan jalan sebagai berikut :
- Men-tik base
- Men-tik lawan
- Melempar bola pada pitcher (strike)
- Tangkap bola
c. Posisi penjagaan
pada dasarnya posisi penjagaan ada tiga macam, yaitu deep position, close position, dan medium
position, adapun strategi pertahanan, antara lain :
- Mematikan dengan pasti.
- Mematikan lebih dari satu kali.
- Mati terpaksa.
- Menguasai pelari.
Ø Perwasitan dan Peraturan Permainan Softball
Umpire adalah pemimpin dalan pertandingan softball. Umpire diberi wewenang mutlak untuk
menerapkan peraturan pertandingan maupun permainan. selain itu, Umpire juga memiliki kewenangan
untuk memerintahkan pemain, pelatih, kapten, manager untuk menjalankan atau melarang serta
menjatuhkan hukuman yang menurut penilaiannya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Tanggung jawab Umpire
kewajiban dan kewenangannya luas disegala segi. Ia akan mengambil posisi dalam setiap bagian
lapangan yang menurutnya paling tepat untuk melaksanakan tugasnya.
- Pergantian Umpire
selama pertandingan masih berlangsung Umpire tidak dapat diganti, walaupun kedua tim
menyetujuinya, kecuali apabila ia sakit dan tidak dapat melaksanakan tugasnya.
- Keputusan Umpire
Umpire tidak dapat diprotes walaupun dalam pelaksanaan tugasnya ia melakukan kesalahan.
sepanjang tidak bertentangan dengan salah satu peraturan, setiap keputusan Umpire tidak dapat
diganggu gugat.
- Lama permainan
lama pertandingan dalam softball ditentukan dengan inning. satuinning adalah satu kali menjadi regu
penjaga dan satu kali menjadi regu pemukul. dalam permainan resmi, lama permainan adalah 7 inning
- Jumah pemain
setiap regu dalam permainan softball berjumlah 9 orang dengan pemain cadangan 5-7 orang
- Pertukaran tempat
terjadi perubahan tempat apabila regu penjaga dapat mematikan regu pemukul sebanyak 3 kali
- Nilai
Nilai yang diperoleh apabila pemukul berhasil kembali ke ruang bebas, atas pukulan sendiri atau
pukulan teman.

7
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan softball adalah sejenis olahraga
bola beregu yang terdiri dari 2 tim. sofball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol
(baseball) atau hardball. Bola sofball saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter, bola tersebut dilempar
oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan yang memukul (batter)
dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim
yang memukul (offense). Setiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga
seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate.

3.2  SARAN
Saran yang dapat disampaikan yaitu, penulis berharap agar permainan olahraga softball ini dapat
berkembang terus dan dapat menorehkan hasil yang bagus di dunia olahraga.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tentang Sofball dalam http://www.squidoo.com/sport-softball
di akses pada 18 Juni 2014 Pukul 20:10 wita.

Jefry, 2009. Tentang Perkembangan Sofball dalam htttp://jefrihutagalung.


wordpress.com/2009/05/05/softball-perkembangannya/ di akses pada
18 Juni 2014 Pukul 20:08 wita.

Prasetya, 2007. Tentang Sarana dan Prasarana Sofball dalam http://prasetya


230487.blogspot.com/search/label/sarana%20dan%20prasarana di akses
pada 18 Juni 2014 Pukul 19.55 wita.

Prasetya, 2007. Tentang Sejarah Sofball dalam http://prasetya230487.blogspot.


com/2007/12/sejarah-singkat.html di akses pada 18 Juni 2014 Pukul
20:30 wita

Anda mungkin juga menyukai