Anda di halaman 1dari 2

Data Terbaru Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan: 174 Orang

Kutipan dari tim CNN Indonesia mengatakan bahwa Tragedi di Stadion Kanjuruhan
langsung berada di urutan kedua daftar kejadian paling mematikan dalam sejarah sepak bola
dunia. Jumlah korban tewas dalam peristiwa mematikan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu
(1/10/2022) malam sudah melewati tragedi yang terjadi di Accra Sports Stadion, Ghana.
Kejadian di salah satu negara Benua Afrika itu menewaskan 126 orang pada 9 Mei 2001 dan
Tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989 oleh sepakbola Inggris. Melansir berita
dari Suara Malang.id bahwa tepatnya pada tanggal 05 Oktober 2020 Presiden Joko Widodo
berkunjung ke Malang, dengan agenda bertemu dengan korban Tragedi Kanjuruhan di
Rumah Sakit Saiful Anwar. Presiden ingin mengetahui situasi di malam pertandingan pada 1
Oktober 2022 lalu, paska-pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. "Saya
benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga ke depan kita bisa
mendapatkan sebuah solusi terbaik," ucap Presiden. Tak lupa Presiden Jokowi pun
menyampaikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. "Saya tahu tidak
hanya dari pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi, pemerintah kota Malang
kemudian Bank Jatim juga telah memberikan santunan yang bisa meringankan beban dari
keluarga dan kerabat korban," tambah Presiden. Berdasarkan data Tim Kedokteran
Kepolisian Polri, terdapat 457 orang korban tragedi Stadion Kanjuruhan dengan rincian 127
orang tewas, 21 orang mengalami luka berat dan 309 orang mengalami luka ringan.

Mengutip dari Tim Detikcom- Arema FC harus menelan kekalahan dari Tim
Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, dengan skor
akhir 2-3. Kekalahan Arema di kandang sendiri ini menimbulkan kekecewaan dari supporter
dan para supporter yang tidak terima mencoba untuk menerobos masuk lapangan. Dikutip
dari TribunJatim.com, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan
para supporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official
Arema FC. "Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah
(melawan Persebaya)," ucap Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu 2 Oktober 2022. Para
supporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.
Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas mobil
polisi dan penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga. Ulah supoprter tersebut
memaksa pihak aparat keamanan memukul mundur dengan menembakkan gas air mata.
Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap. Para supporter pun
menumpuk di satu titik dan berdesakan. Kepulan asap membuat para supporter kekurangan
oksigen dan sesak napas. Diduga karena sesak napas akibat penumpukan massa yang desak-
desakkan, saling himpit dan terinjak-injak saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
menyebabkan banyak korban yang meninggal. Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa,
tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke
rumah sakit.

Mengutip dari berita artikel Bola.com, oleh Ikhwar Yanuar Harun pada tanggal 02
Oktober 2022 pukul 22:23 WIB bahwa meninggalnya ratusan supporter Arema FC dalam
insiden di Stadion Kanjuruhan membuat sejumlah kelompok supporter gelar aksi bela
sungkawa menabur bunga dan menyalakan 1000 lilin serta do'a bersama sebagai bentuk
penghormatan terakhir mereka sebagai sesama pecinta sepak bola di kawasan Stadion Utama
Gelora Bung Karno, Jakarta. Sementara di lain tempat, berdasarkan berita Malang,
KOMPAS.com- tepatnya di Malang, Presiden Jokowi disambut oleh aksi warga bentangkan
spanduk "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" yang disertai pita dan logo Arema. Aksi itu
dilakukan di jalur yang dilewati Presiden Jokowi menuju Stadion Kanjuruhan, tepatnya di
pinggir Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Melansir dari JAKARTA,
KOMPAS.com pada tanggal 05 Oktober 2022 - Jokowi juga mewanti-wanti jajarannya untuk
membuka kasus pengusutan transparan hingga rampung secepatnya secara terang benderang.
Dia menegaskan, tak boleh ada yang ditutup-tutupi dalam pengusutan perkara ini."Kenapa
dibentuk tim pencari fakta independen, karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-
tutupi," kata Jokowi. Presiden mengatakan, pihak-pihak yang bersalah dalam peristiwa ini
harus mendapat sanksi, termasuk jika terdapat unsur pidana. Pemerintah telah membentuk
TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) yang terdiri dari sejumlah unsur seperti
purnawirawan TNI dan Polri hingga akademisi. Tim itu dipimpin oleh Menteri Koordinator
Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Pemerintah melalui presiden rencananya akan memberikan santunan kepada keluarga


korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp 50 juta. Selain dari presiden, keluarga
korban juga akan diberi santunan dari Gubernur Jawa Timur hingga bupati dan wali kota di
Jatim. Jumlahnya sekitar Rp 10-15 juta per keluarga. Pemerintah berharap, pemberian
santunan ini dapat meringankan beban keluarga korban. "Meskipun tentu hilangnya nyawa
setiap orang tidak bisa dinilai dengan uang berapa pun harganya," kata Menko Polhukam
Mahfud MD dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022). Selain itu, pemerintah juga
memastikan akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pengobatan korban tragedi
Kanjuruhan di rumah sakit. Sehingga, korban luka berat maupun ringan dapat berobat gratis.

Literasi Data Kelompok 1 :

1. Della Ariska (223210088)


2. Dicky Parlaungan Siregar (223210012)
3. Dwi Amanda (223210067)
4. Muhammad Halim Antony (223210153)
5. Shereva Aini (223210055)
6. Syafira Hanifah (223210044)

Anda mungkin juga menyukai