Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

TUGAS MATA KULIAH JURNALISTIK

DUKA CITA MENDALAM UNTUK SEPAK BOLA


INDONESIA

Disusun Oleh :

Bayu Anggara (2020404029)


Dosen Pengampuh : Leo Andi Guna S.pd,M.si

PROGRAM STUDI POLITIK ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022/2023
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hooliganisme sepak bola memiliki sejarah panjang di Indonesia sejak 1990-


an. Beberapa klub penggemar tim memiliki "komandan", dan polisi banyak
berada di pertandingan-pertandingan dengan suar yang sering digunakan untuk
membubarkan kerumunan yang menyerbu lapangan.Pada 2018, juga pernah
terjadi kerusuhan di Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC dan Persib
Bandung setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan
kerumunan. Kerusuhan tersebut menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Regulasi
FIFA menyatakan bahwa polisi tidak boleh menembakkan senjata atau gas air
mata. Namun, cakupan regulasi ini hanya diwajibkan pada kompetisi yang
langsung berada di bawah FIFA, sementara untuk kompetisi yang dibentuk
federasi atau asosiasi anggota sifatnya hanya sebatas panduan. Polisi penjaga
pertandingan sepak bola sering menggunakan gas air mata.
Putaran pertama Liga 1 musim 2022–2023 dimulai pada 23 Juli 2022. Pada
pekan ke-11 berlangsung Derbi Super Jawa Timur yang mempertemukan dua tim
yang dianggap bersaing keras, Arema dan Persebaya. Laga ini digelar pada 1
Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur bermula
pukul 20.00 WIB. Diperkirakan sekitar 40.000 penonton datang menyaksikan laga
ini.
Tim tamu awalnya memimpin dengan 2 gol, sebelum dikejar oleh tim tuan
rumah pada akhir babak pertama. Di babak kedua, Persebaya mencetak 1 gol
tambahan. Skor 3–2 untuk kemenangan Persebaya ini bertahan hingga peluit
panjang ditiup menandai selesainya pertandingan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab 127 orang meninggal atas terjadinya kericuhan tersebut.


2. Bagaimana tanggapan-tanggapan media internasional terhadap kericuhan
tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penyebab terjadinya kericuhan tersebut.

2. Mengetahui apa tanggapan media internasional atas.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa Penyebab 127 Orang Meninggal dunia atas Terjadinya Kericuhan

Kerusuhan pecah tak lama setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya
pertandingan, yang mana Persebaya Surabaya menang 3-2 atas Arema FC di
Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.
Lantas, apa penyebab banyaknya orang yang meninggal dunia? Hal ini terjadi
akibat pecahnya kerusuhan seusai lontaran gas air mata ditembakkan untuk
menghalau ribuan Aremania yang ingin merangsek ke lapangan.
Arema FC vs Persebaya Surabaya "Para penonton turun ke tengah lapangan,
dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau
melampiaskan. Karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan
melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan," ucap
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat berada di Mapolres Malang, pada
Minggu dini hari (2/10/2022).
Dari sanalah akhirnya ribuan Aremania yang masih berada di tribun panik
dan mencari pintu keluar. Puncaknya ketika mereka berebut menuju pintu 10 dan
12 sehingga terjadi penumpukan dan terjadi tragedi ratusan orang meninggal
dunia. "Dari 40.000 penonton yang hadir, kurang lebih tidak semuanya anarkis
tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun
ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap mereka yang di atas," kata dia.
Arema FC vs Persebaya SurabayaAkibatnya ada 127 orang tewas, 34 di
antaranya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan sebelum sempat dievakuasi ke
rumah sakit. Sementara itu, 94 orang lainnya meninggal dunia saat menjalani
perawatan di sejumlah rumah sakit. Saat ini total ada 180 orang yang tengah
dirawat di sejumlah rumah sakit mulai dari RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada,
RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan beberapa rumah sakit di Kota Malang.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan. Tadi beliau (Bupati
Malang) melakukan pengecekan langsung oleh kami, dan terkait dengan upaya-
upaya penyembuhan pada yang sedang dirawat," tukasnya" Kelar laga Arema FC
vs Persebaya Surabaya, PSSI langsung membentuk tim investigasi. Sementara itu,
PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi menghentikan Liga 1 2022-
2023 hingga sepekan ke depan.

2.2 Bagaimana Tanggapan Media internasional Atas Kericuhan tersebut

Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya


pada pekan ke-11 Liga 1 Indonesia 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu
(1/10) mendapat sorotan media internasional. Dihimpun media di Jakarta,
Minggu, salah satu media asal Inggris, The Guardian melaporkan 120 orang tewas
dalam kerusuhan tersebut setelah Arema FC harus menelan dari Persebaya
Surabaya dengan skor 2-3.
The Guardian juga turut mengutip perkataan kepada kantor kesehatan daerah
Malang, Wiyanto Wijoyo yang mengatakan lebih dari 120 orang tewas dan masih
mengumpulkan jumlah korban yang terluka dan tengah dirujuk ke rumah sakit
setempat. "Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan
ke lapangan usai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan
lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga
ikut diserang," tulis The Guardian. Selain The Guardian, media asal Amerika
Serikat, New York Times turut mengabarkan soal kerusuhan ini dan menuliskan
beberapa orang tewas setelah lusinan suporter masuk ke lapangan seusai
pertandingan.
"Kekerasan sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia.
Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal
biasa," tulis New York Times. "Beberapa tim bahkan memiliki klub penggemar
dengan apa yang disebut komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk
pertandingan di seluruh Indonesia. Suar sering dilemparkan ke lapangan dan
polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan," sambung tulisan
tersebut.
Pada pertandingan tersebut, Persebaya Surabaya mampu memenangkan
pertandingan berkat gol yang dicetak oleh Silvio Rodrigues, Leo Lelis serta Sho
Yamamoto, sedangkan Arema FC sempat membalas melalui Abel Camara.
Akibat kerusuhan ini, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB)
menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan
dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan. LIB menyatakan, kerusuhan yang
terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.
Namun, jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dua klub sepak bola Jawa Timur yang masing-masing punya sejarah panjang
dan suporter fanatik, bertemu lagi di laga Liga 1 Indonesia 2022. Mereka punya
sejarah panjang, termasuk dukungan fanatik suporter masing-masing.
Namun, Lebih dari seratus nyawa hilang karena laga sepak bola yang tak
pernah menghasilkan prestasi dunia bagi Indonesia. Pertandingan kandang tanpa
kehadiran suporter lawan yang berakhir kalah, jadi pemicu pertama tragedi. Janji
klub suporter untuk nihil insiden apalagi kerusuhan, kosong saja akhirnya.
Mari menundukkan kepala dan memejamkan mata sejenak, lantunkan doa
untuk mereka yang meninggal akibat kerusuhan yang salah penanganan di Stadion
Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), usai laga Arema
berhadapan dengan Persebaya.

Anda mungkin juga menyukai