Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Muryadi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856773481

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4001/Pengantar Pendidikan

Kode/Nama UPBJJ : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Karakteristik kondisi pendidikan pada zaman kolonial belanda:
1) Kesengajaan melakukan perbedaan-perbedaan untuk mempertahankan perbedaan social
Pemerintah Belanda pada saat itu menerapkan prinsip dualisme. Dalam prinsip itu,
pemerintah dengan sengaja menekankan perbedaan-perbedaan yang memperkuat
perbedaan sosial di masyarakat. Misalkan saja pada saat itu, terdapat sekolah untuk
kalangan western dan pribumi yang memperjelas perbedaan itu. Dengan kata lain,
maksud dari prinsip ini ialah berupaya untuk memperjelas perbedaan sosial dan menahan
laju perubahan sosial di masyarakat akibat pencerahan pada pendidikan.
2) Desain pendidikan yang sengaja dibuat serendah mungkin untuk anak Pribumi
Ciri kedua ini dikenal dengan prinsip gradualisme. Prinsip ini berupaya menciptakan
pendidikan untuk Pribumi dengan serendah mungkin. Karena diciptakan serendah
mungkin, harapannya yaitu agar Pribumi tidak tercerahkan akibat pendidikan. Alasan
lainnya ialah karena pemerintah Belanda saat itu tidak ingin keluar uang banyak untuk
operasional pendidikan.
3) Sulitnya melakukan perubahan pendidikan akibat rumitnya birokrasi
Pada saat itu, kebijakan pendidikan ditentukan oleh pemerintah pusat di Belanda. Bisa
dibilang, pendidikan saat itu dikontrol dengan sangat ketat oleh pemerintah pusat.
Akibatnya, guru tidak memiliki peran dan pengaruh terhadap kebijakan pendidikan di
Hindia-Belanda.
4) Semua sekolah harus berorientasi gaya barat
Aspek-aspek pendidikan saat itu wajib berkiblat pada barat dan modernitas. Mulai dari
kurikulum hingga materi pembelajaran. Meski demikian, pendidikan gaya barat ini
memiliki aspek positif, yakni dapat memperluas wawasan anak pribumi tentang dunia
global.
5) Tidak adanya rancangan pendidikan yang sistematis

2. Sejarah pendidikan bahwa pendidikan nonformal ini lebih muda dari pendidikan informal,
tapi lebih tua dari pendidikan formal. Dizaman penjajahan, pendidikan nonformal ini,
dilakukan karena pihak pemerintah Belanda membutuhkan tenaga kerja untuk pembangunan
gedung perkantoran, rumah-rumah pejabat belanda dan pembangunan gereja. Mulai saat
itulah kursus-kursus dilaksanakan oleh pemerintah Belanda kepada masyarakat pribumi. Dan
saat itu pula, lahirnya pendidikan nonformal di tanah air. Dipihak lain pendidikan nonformal
juga muncul juga di pesantren-pesantren. Karena para santri belajar membaca dan menulis
baik huruf arab maupun latin.
Pendidikan nonformal ini, semula disebut pendidikan masyarakat, kemudian berubah
nama dengan pendidikan luar sekolah. Dan kini setelah terbitnya Undang-Undang nomor 20
tahun 2003, berubah nama dengan pendidikan nonformal. Namun dosen-dosen PLS di
perguruan tinggi enggan merubah nama jurusan dari pendidikan luar sekolah menjadi
pendidikan nonformal. Karena hal itu dalam istilah asing saja, pekerjaannya tidak ada
perubahan yang bermakna.
3. Hubungan seni dan budaya adalah keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan
karena saling memiliki unsur yang menyatukan. Dimana seni menjadi jalan pengungkapan
budaya. Hubungan seni dan budaya adalah dalam seni ada suatu budaya dan budaya memiliki
suatu seni yang dapat berupa seni tari, seni yang bersifat kedaerahan. Dalam hal lain juga
dapat dikaitkan dengan seni budaya. Seni budaya adalah cara pandang atau hidup sekempok
ataupun seseorang menyampaikan pesan dari hati atau ungkapan perasaan yang dikemas
dalam bentuk suatu karya baik benda ataupun semacamnya dengan menonjolkan unsur
keindahan. Dalam bentuk budaya yang dikaitkan dengan seni.

4. Penjelasan Lingakaran kebudyaan menurut koentjaraningrat terbagi menjadi 4 unsur:


 Nilai-nilai budaya.
Pada tahap ini sebuah pemikiran ideologis yang terbentuk oleh pengalaman manusia, dan
akan diterapkan menjadi sebuah norma, aturan adat untuk mengelola suatu atau
menciptakan suatu kebudayaan
 Sistem Budaya.
Pada tahap ini terbentuk oleh suatu hasil pemikiran dimana, hasil dari pemikiran tersebut
menjadi sebuah gambar atau aturan untuk sistem budaya
 Sistem sosial.
Tahap ini untuk mewujudkan konsep kebudayaan, biasanya berbentuk tulisan aturan,
gambar aturan, serta aturan-aturan
 Kebudayaan fisik/hasil budaya.
Tahap sempurna atau akhir ini dimana, wujud hasil terciptanya kebudayaan yang nyata
bisa dirasakan, bisa disentuh, dilihat.

5. Menurut saya alasan anak-anak menyukai makanan cepat saji dan kebanyakan anak-anak
menyukai makanan cepat dan praktis. Selain itu, makanan cepat saji banyak memiliki
kemasan yang sangat menarik, sehingga anak-anak akan lebih tertarik mengonsumsi ini
dibandingkan makanan sehat yang disajikan oleh ibu di rumah. Maupun dari cerita atau tokoh
barat kebanyakan anak menyukai dari tokoh tersebut mereka beranggapan bahwa tokoh dari
barat itu keren dan lucu.

Anda mungkin juga menyukai