Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Muryadi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856773481

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4002/Perkembangan Peserta Didik

Kode/Nama UPBJJ : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pertumbuhan setiap anak tentunya berbeda-beda. Beberapa anak tumbuh cepat, yang lain
lambat. Pada umumnya pertumbuhan anak stabil antara usia 8-12 tahun, tidak secepat pada
masa bayi dan remaja. Oleh karena itu, pada titik ini berat dan tinggi badan anak perlahan-
lahan meningkat. Rata-rata, pada usia ini, berat badan anak meningkat 3 sampai 3,5 kg per
tahun dan tinggi badan anak meningkat sekitar 6 cm per tahun. Tumbuh kembang anak perlu
diubah karena banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Beberapa faktor
yang mempengaruhinya antara lain: faktor gizi (pola makan), penyakit, hormon, warisan bayi
dari orang tua, berat badan lahir, panjang lahir serta gizi saat ini Mempengaruhi kondisi
anak terutama tinggi badan. Saat mengijak usia 8 hingga 12 tahun (khususnya perempuan)
anak akan mencapai pubertas. Oleh karena itu, banyak nutrisi yang harus dipasok untuk
mempersiapkan masa pubertas. Pada masa pubertas, anak tumbuh lebih cepat. Pubertas dapat
dikatakan sebagai kesempatan kedua (setelah masa kanak-kanak) bagi seorang anak untuk
meningkatkan status gizinya seperti tinggi badan. Jadi pastikan anak Anda mendapatkan
berbagai makanan bergizi.

2. 2 contoh perkembangan kognitif anak pada tahap sensorimotor (0 – 2 thn):


a) Ibu menyembunyikan mainan favorit anak di bawah bantal. Anak yang muncul kemampuan
kognitifnya akan berpikir mainannya hilang. Ia pun akan aktif mencarinya. Umumnya, anak
akan menyadari Ibu sudah menyembunyikannya. Namun, ia akan berpura-pura mainannya
hilang karena dianggapnya sebagai permainan. Bisa dibilang ini merupakan refleks dasar,
indera, dan respons motorik.
b) Anak dan temanya main petak umpat, anak tersebut masih pura-pura mencari temannya

3. Tiga (3) contoh nyata pelibatan peserta didik dalam pembelajaran aktif menurut teori Piaget, yaitu:
a) Melakukan pembelajaran dengan metode praktikum (nyata)
b) Memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk mendemonstrasikan hasil karyanya
di depan kelas.
c) Melakukan eksperimen yang melibatkan seluruh peserta didik.

4. Dua contoh penerapan teori kognitif oleh pendidik dalam penentuan jurusan anak ketika di SMA :

1. Guru memberikan pengajaran khusus tentang jurusan-jurusan dan melibatkan murid untuk
berdiskusi atau Tanya jawab
2. memberikan waktu khusus untuk murid konsultasi mengenai jurusan yang diinginkannya

Anda mungkin juga menyukai