Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : MIFTA DIAH SEPTIANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858839845

Tanggal Lahir : 04 September 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4104/PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Kode/Nama Program Studi : 121/PGPAUD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 74/MALANG

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 26 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MIFTA DIAH SEPTIANI


NIM : 858839845
Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4104/PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
Fakultas : FKIP
Program Studi : 121/PGPAUD-S1
UPBJJ-UT : 74/MALANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bitar, 26 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

MIFTA DIAH SEPTIANI


1. Adapun 4 tujuan dari mempelajari perkembangan manusia adalah, untuk memberikan gambaran, penjelasan,
peramalan dan intervensi, yang mana hal tersebut dikemukakan oleh Papalia dkk, 2009. Berikup penjelasan dari
keempat tujuan yang telah saya sebutkan yang dikaitkan dengan studi kasus di atas.
a. Gambaran, Agung merupakan anak laki-laki yang dilahirkan debelum waktunya, Agung berusia 4 tahun
ketika masuk ke TK, saat Agung ke sekolah dia tidak mau bersalaman dengan guru, Agung juga suka bermain
air saat di sekolah, ketika kran air dimatikan oleh bu guru maka Agung akan pindah ke kran-kran lainnya
untuk menyalakan kran tersebut, hal tersebut berlangsung cukup lama, hingga guru yang mendampingi
Agung memiliki ide untuk mengenalkan gunting dan kertas kepada Agung. Awalnya Agung tidak
mengihiraukan gunting dan kertas tersebut, hingga bu guru mencontohkan dan Agung mulai tertarik dengan
gunting tersebut, kemudian secara berangsur-angsur Agung belajar cara menggunakan gunting, bu guru
mengajarinya dengan mengucap kata “buka-tutup, buka-tutup..dst.” , Agung dalam berbicara bahasanya
belum jelas, sehingga dia hanya mengucap “egh..egh..”, saat Bu Yanti meminta Agung untuk mengucap kata
tolong, Agung belum mau mengucapkannya, dan dalam memilih benda yang ingin digunakan Agung berlum
mau mengucap kata dari benda tersebut dan hanya menunjuk benda tersebut menggunakan jarinya.
b. Penjelasan, Agung belum bisa berbicara degan benar dan lancar, hal tersebut dikarenakan sesuai dengan
pernyataan dari ibunya bahwa Agung kurang adanya interaksi yang dilakukan di rumah dengan orang tua
maupun pengasuh, yang mana hal tersebut mengakibatkan kurangnya stimulus berbicara secara bahasa
oleh orang di sekitar Agung. Agung setiap hari disekolah bermain air, Agung bermain air di tempat wudlu
dikarenakan dia merasa itu merupakan tempat ternyaman, hingga suatu ketika guru mencapatkan cara agar
Agung tidak lagi bermain air, yaitu berganti dengan permainan menggunting kertas, awal mulanya Agung
sangat tidak tertarik dengan belajar menggunting, akan tetapi dengan kesabaran dan ketlatenan guru maka
anak tersebut mau belajar menggunting dan masuk sekolah. Agung tidak tertarik bermain gunting
dikarenakan oleh orang tuanya mengnggap gunting itu berbahaya sehingga tidak dikenalkan kepada Agung.
c. Peramalan, Dapat diprekdisi bahwa Agung nantinya dalam mengikuti pendidikan di jenjang selanjutnya
dapat mengalami sedikit keterlambatan/hambatan, oleh sebab itu bu guru Agung di sekolah menyarakkan
kepada orang tua dari Agung agar membawa Agung kepada ahli psikologi anak, agar segala kendala yang
dihadapi oleh anak akan segera terselesaikan dan tidak akan menajdi beban untuk masing-masing individu
dikemudian hari.
d. Intervensi, dengan belajar berbagai perkembangan ilmu yang tepat maka kita dapat mengupayakan
intervensi yang tepat, sehingga anak dapat berkembang secara optimal.

2. Anak ditinjau dari segi fisiologisnya merupakan sesuatu pertumbuhan yang berkembagan dengan susunan dan
fungsi-fungsi normla tubuh, dan mengikuti proses alami tubuh. Jika ditinjau dari segi fisiologisnya maka kita
harus melihat anak menurut usianya terlebih dahulu, yang mana anak berubah dari waktu ke waktu. Adapun
pembagian rentang usi anak menurut Papalia, Olds & Feldman (2010) adalah:
a. Bayi dan toddler : lahir-3 tahun
b. Masa anak-anak awal : 3-6 tahun
c. Masa anak madya : 6-11 tahun
d. Masa remaja : 11-20 tahun

Dalam pembahasan kali ini yang kita kaitkan dengan wacana yaitu anak yang berada pada masa bayi dan
toddler yaitu anak usia setelah lahir hingga 3 tahun. Berikut pembahasannya
- Perkembangan otak, saraf-saraf otak pada bayyi akan terbentuk pada saat janin berusia 2 minggu, dan
pada trisemester ke-3 syaraf-syaraf tersebut berkembangan dengan cepat dan ketika bayi lahir maka
terbentuklah koneksi antar syaraf otak tersebut. Koneksi tersebut dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung, akan tetapi dari uraian di atas dijelaskan bahwa “Sejak lahir Devara sering diajak bicara
oleh keluarganya, dipanggil namanya, dan diberikan mainan sesuai usianya”. Kalimat tersebut merupakan
suatu rangsangan yang sengaja diberikan kepada anak tersebut oleh orang yang ada disekitarnya, adanya
komunikasi seringnya diajak bicara dapat meningkatkan hubungan antara anak dan ibu maupun orang
disekitarnya, yang nantinya dapat mempengaruhi perkembangan anak untuk mejadi lebih baik. Dengan
sering dipanggil namanya juga diharapkan anak peka terhadap suara-suara yang ada dan anak juga dapat
mengetahui kebutuhannya terkait dengan mainan apa yang ia inginkan dalam kegiatan bermain. Pada
masa ini merupakan masa-masa emas dan biasa disebut dengan golden age, yang mana pada usia ini
segala informasi yang kita berikan kepada anak akan lebih mudah diingat dan dipelajarinya. Adanya
stimulus di atas diharapkan dapat meningkatkan percabangan dari otak sehingga otak anak dapat
berkembang sebagai mana mestinya, semakin anak sering di stimulasi maka perkembangan sel otak pada
anak tersebut juga akan berkembang secara pesat.
- Pertumbuhan badan, pada wacana di atas dijelaskan bahwa Devara tersebut lahir dengan berat badan 4
kg, tinggi 50 cm dan lingkar kepala 35 cm. Dan saat usia anak tersebut 1 tahun 3 bulan, memiliki berat
badan 10 kg, tinggi badan 72 cm dan lingkar kepala 44 cm.
- Pertumbuhan Gigi, pada usia 7 bulan Devara sudah memiliki 4 gigi yaitu 2 gigi bawah dan 2 gigi atas yang
tumbuh saat usia 12 bulan.
- Perkembangan motorik, perkembangan ini berkembang pada anak di usai awal, mulai dari gerakan refleks
hingga gerakan terkoordinasi dari seluruh anggota badan untuk mecapai suatu tujuan tertentu. Misalnya
Devara sudah dapat berjalan tanpa berpegangan, paham jika namanya dipanggil, dan berteriak-teriak jika
tidak ada orang di sekelilingnya Devara sangat senang jika diajak bernyanyi oleh kakaknya dan
menirukannya dengan berteriak-teriak. Devara dapat memegang dan melemparkan bolanya, mampu
bertepuk tangan, naik ke atas tangga dan terkadang memegang sendok saat makan.
- Karakteristik bawaan, Devara memiliki ciri-ciri tubuh rambut keriting, kulit coklat sawo, bentuk wajah
bulat dan matanya sangat besar. Karakteristik Devara mirip dengan ayahnya yang berbadan besar. Saat
diberikan bola,
- Kebutuhan dasar anak, Devara diberikan Asi eksklusif oleh ibunya dan diperkenalkan MPASI saat usia 6
bulan. Biasanya setelah MPASI, ibu Devara langsung membersihkan mulut dan gigi Devara dengan lap
basah agar tidak ada yang tertinggal sisa makanan di dalam mulut.
3. Ada 4 perbedaan individu dalam gaya belajar
a. Gender, berdasarkan studi kasus di atas yang dilihat dari segi gender, anak laki-laki (Aji) dan anak
perempuan (Alma), dalam bermain antara anak laki-laki dan perempuan cenderung berbeda, Aji lebih
suka bermain yang menggunakan kekuatan otot (motorik kasar), misal seperti yang dicontohkan di atas,
yaitu aji lebih cepat dapat menaiki sepeda roda 2, dan dalam permainannya pun Aji cenderung atraktif
dan sangat aktif dalam kegiatan fisiknya. Sedangkan Alma dalam bermain cenderung lebih suka kepada
permainan yang bersifat kooperatif (kerja sama), ada hubungan sosialnya, misalnya dijelaskan di atas
dengan permainan masak-masakan. Dan dalam kegiatan bermain pun anak perempuan cenderung lebih
lama dalam memainkan 1 permainan saja, dan jika anak laki-laki cenderung lebih suka memainkan
beberapa mainan dikarenakan anak laki-laki cenderung lebih cepat bosan dan suka terhadap kegiatan
yang menantang dn lebih pada permainan yang sifatnya individual dikarenakan anak laki-laki ingin idenya
lah yang digunakan dalam suatu permainan.
b. Temperamen merupakan gaya atau tingkah laku, karakteristik kecenderungan seseorang untuk
mendekati dan bereaksi terhadap situasi. Dalam kasus di atas dijelaskan bahwa Aji marah kepada Alma
dikarenakan ketika bermain Alma berteriak kepada Aji yang mengakibatkan Aji pulang ke rumah. Oleh
sebab itu tempramen yang ada pada anak hendaknya dikontrol sejak dini yang berguna untuk kebaikan ke
depannya.
c. Minat, merupakan ketertarikan anak terhadap suatu hal. Dari kasus di atas dijelaskan bahwa Aji
menyukai kapal perang dikarenakan Aji ingin menjadi seorang tentara. Oleh sebab itu, dalam kegiatan
bermain lego Aji memilih membentuk kapal perang dari leggo. Sedangkan Alma lebih tertarik dengan
masak-masakan jari Alma akan melanjutkan kegiatan masak-masakan bersama teman-temannya.
d. Gaya Belajar, masing-masing dari seorang anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Misalnya saja
sesuai kasus di atas. Pada waktu kegiatan mengaji di mushola anak-anak dikenalkan tata cara berwudhu
oleh ustadzah menggunakan gerakan dan lagu. Dalam pembelajaran yang disampaikan ustadzah
menggunakan metode praktek dan lagu. Aji ketika di kelas dapat memahami penjelasan dari bu guru dan
Aji sangat pandai dalam mempraktekkan dan mengulang niat wudhu. Jadi gaya belajar Aji di sini
menggunakan gaya belajar praktek langsung dan dilagukan. Sedangkan Alma ketika dijelaskan dengan
praktek dan lagu ananda kurang dapat memahaminya sehingga bu guru menggunakan metode atau cara
lain agar apa yanga ingin kita sampaikan kepada anak dapat diterima. Di sini Alma dapat belajar
menggunakan kartu huruf atau pun dengan menunjukkan gambar orang yang sedang melakukan urutan-
urutan wudlhu. Jadi Alma gaya belajarnya cenderung menggunakan gaya belajar visual, yang mana anak
dapat menunjukkan reaksi dalam belajar melalui kegiatan melihat.
4. 8 Kecerdasan majemuk yang ada pada Shabara:
a. Kecerdasan verbal linguistik, yaitu kemampuan anak-anak yang menonjol dalam kemampuan menggunakan
kata-kata dan bahasa dalam berbagai bentuk, hal tersebut terbukti ketika Shabara aktif dalam bertanya ketika
di kelas, Shabara juga banyak berbicara dalam segala hal baik saat bermain khususnya saat bermain peran.
Saat guru menjelaskan beberapa kali harus diingatkan untuk mendengarkan.
b. Keceredasan logika matematika, kecerdasan ini terlihat dengan pola dan melakukan pendekatan berdasarkan
situasi dan kondisi. Dalam kasus diatas misalnya, anak-anak sama-sama menghitung jumlah lego yang
diguanakan dan menyebutkan ornamen apa saja yang digunakan untuk bermain leggo.
c. Kecerdasan visual-spasial, kecerdasan ini tercermin pada kemampuan untuk membuat mental model,
melakukan atraksi dan mengioperasikan model tersebut. Misalnya Shabara lebih suka bermain lego, karena
dengan bermain lego maka segala imajinasi yang ada pada anak dapat tertuang pada leggo yang diaminkan
tersebut, anak-anak akan berboncengan terlebih dahulu.
d. Kecerdasan gerak tubuh, merupakan menggunakan tubuh atau anggota tubuh lain yang berguna untuk
memecahkan masalah dan berkomunikasi. Misalnya Shabara juga senang saat bermain di halaman karena dia
bisa bermain sepeda, bermain trampolin dan memanjat alat-alat main.
e. Kecerdasan musikal berirama, merupakan kecerdasan yang peka terhadap bunyi-bunyi nonverbal dalam
lingkungan seperti irama, tinggi rendah suara dan pola nada. Anak yang memiliki kecenderungan ini
cenderung senang bersenandung, dan dengan mudah dapat mengubah suara menjadi irama. Misalnya
Shabara senang bermain alat musik seperti drum yang terbuat dari kaleng dan bahan-bahan lainnya. Bahkan
pada saat bermain alat musik ananda Shabara tidak mau berhenti dan ingin terus memainkan alat musik
f. Kecerdasan antar diri interpersonal, merasaakan kepekaan terhadap perasaan orang lain. Dalam kasus di atas
ditunjukkan dengan Shabana yang meminta ormamen lego yang telah dipilihnya, akan tetapi Zaky tidak mau
memberikan. Akhirnya Shabara meminta Zaki untuk bertukar ornamen dan akhirnya Zaki mau, kemudian
merek berdua bermain bersama kembali dengan bahagia.
g. Kecerdasan dalam diri intrapersonal, memiliki kepekaan terhadap diri sendiri, dan mampu mengetahui minat
diri, misalnya Shabana tidak mau menyanyi dikarenakan shabana tidak bisa bernyanyi dan memilih kegiatan
sesuai dengan kemampuannya yaitu memainkan berbagai alat musik.
h. Kecerdasan alam natural, merupakan seorang pengamat lingkungan yang baik, dan cepat menyadari bila ada
perubahan dalam lingkungan, sennag melakukan percobaan, memilah-milah dan mengelompokkan benda,
senang memelihara binatang dan merawat tumbuhan. Misalnya Shabara sangat ekspresif ketika dihadapkan
pada lingkungan alam serta Shabara sangat menyayangi binatang, dan mengelus-elus kucing.

Anda mungkin juga menyukai