Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Evi Kusumawardani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857835813

Tanggal Lahir : 30 Mei 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4002

Kode/Nama Program Studi : 119/ PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 44/ Surakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 27 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Evi Kusumawardani


NIM : 857835813
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4002
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : 44/ Surakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 27 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Evi Kusumawardani
1. Teori Psikososial Erikson pada tahapan usia remaja adalah tahap kelima yaitu identity
versus confused. Tahap ini terjadi pada usia 12 tahun hingga remaja, sekitar usia 16-17
tahun. Ketika anak sudah menyadari siapa dirinya, kemampuannya, bakat, minat, sifat,
kekuatan dan keterbatasannya, maka terbentuklah identitas dirinya. Bila anak belum
mengenal dirinya sendiri, maka dia akan sering bingung (confused) dan mudah
dipengaruhi oleh banyak hal. Kemampuan-kemampuan ini terbangun dari tahapan-
tahapan sebelumnya, kesempatan yang diberikan, dukungan yang diperoleh, dan
lainnya.
4 hal yang menjadi ciri utama pada periode ini adalah
• Merupakan tahap identitas , remaja dihadapkan dengan pencarian jatidiri. Mulai
merasakan perasaan tentang identitas dirinya sendiri.
• Adanya tahap kekacauan identitas yaitu sindrom masalah - masalah yang bisa
dikatakan terjadi karena identitas negative yang meliputi terbaginya gambaran
, kemampuan membina persahabatan.
• Merupakan tahap peralihan dari masa anak – anak ke masa dewasa yang
menginginkan kebebasan, ingin berdiri sendiri
• Periode yang dimulai dari pubertas sampai dewasa muda yang merupakan
perkembangan yang krusial karena dia akhir periode ini seseorang harus
mencapai perasaan identitas ego yang teguh

2. Teori nativisme adalah teori yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir matematis
adalah bawaan (innate) atau sejak lahir pada manusia. Menurut teori ini, kemampuan
untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep matematis seperti bilangan,
jumlah, dan relasi tidak dipelajari melalui pengalaman, tapi sudah ada pada manusia
sejak lahir.

a. Prinsip – Prinsip Teori Nativisme :


• Kemampuan berpikir matematis merupakan bawaan atau sejak lahir pada manusia:
Menurut teori ini, kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep
matematis tidak dipelajari melalui pengalaman, tapi sudah ada pada manusia sejak lahir.
• Kemampuan berpikir matematis merupakan bagian dari struktur kognitif manusia:
Teori ini menyatakan bahwa kemampuan berpikir matematis merupakan bagian dari
struktur kognitif manusia yang menentukan cara berpikir dan memproses informasi.
• Kemampuan berpikir matematis merupakan kunci untuk memahami dunia: Teori ini
menyatakan bahwa kemampuan berpikir matematis merupakan kunci untuk memahami
dunia yang kita hadapi, karena banyak aspek dari dunia yang dapat dipahami dan
dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep matematis.
• Kemampuan berpikir matematis adalah independen dari bahasa: Teori ini menyatakan
bahwa kemampuan berpikir matematis adalah independen dari bahasa yang dipakai,
sehingga orang-orang dari berbagai latar belakang bahasa dapat memahami dan
menggunakan konsep-konsep matematis dengan cara yang sama.

b. Contoh Penerapan Teori Nativisme dalam kemampuan berpikir matematis


manusia
• Apabila orangtua dari anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat
pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.
• Di sekolah terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong setiap anak untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
• Anak yang terlahir dari orang tua yang memiliki tingkat IQ yang tinggi akan cenderung
melahirkan generasi yang prosesntase memiliki tingkat IQ tinggi
3. Temperamen adalah suatu kondisi emosi manusia yang bersifat turun temurun dan
mempengaruhi kepribadiannya.
Contoh temperamen tipe mudah : anak yang mudah bergaul dan tersenyum dengan
orang baru.
Contoh temperamen tipe sulit : anak susah menerima hal – hal baru seperti Ketika
seorang anak yang biasanya makan ayam, suatu hari ibunya tidak membeli ayam karena
kehabisan, lalu ibunya memasak tempe, anak itu akan marah tidak mau makan tempe
itu dan tetap meminta ayam.
Contoh temperamen tipe netral atau di tengah – tengah: Anak mudah untuk disuruh
makan, tapi jika sudah kita berikan makanan, dia akan diam saja, tidak memakan
makanan tersebut. Jadi anak sangat sulit untuk bisa ditebak apa maunya.

4. Menurut teori perkembangan Jean Piaget, tahap praoperasional adalah tahap


perkembangan anak usia 2-7 tahun di mana anak-anak mulai dapat memahami konsep-
konsep sederhana dan memulai proses berpikir simbolik.
Makna temperamen pada tahap praoperasional anak adalah pada tahap ini, anak-anak
masih memiliki cara pandang yang sangat egosentris dan belum dapat memahami
perspektif orang lain. Anak pada tahap ini masih belum dapat memahami konsep-
konsep abstrak dan menggunakan konsep-konsep ini untuk mengontrol dan memahami
lingkungannya. Oleh karena itu, anak-anak pada tahap ini cenderung lebih mudah
terpengaruh oleh lingkungannya dan lebih mudah terpengaruh oleh emosi mereka.

Temperamen adalah karakteristik individu yang berkaitan dengan bagaimana seseorang


merespon terhadap lingkungannya dan bagaimana dia mengelola emosi dan
keinginannya. Pada tahap praoperasional anak, temperamen dapat mempengaruhi
bagaimana anak merespon terhadap orang lain dan situasi yang berbeda, serta
bagaimana dia mengelola emosi dan keinginannya. Anak yang memiliki temperamen
yang lebih tenang mungkin lebih mudah untuk diajak bekerjasama dan lebih mudah
untuk mengontrol emosinya, sementara anak yang memiliki temperamen yang lebih
aktif dan tidak sabar mungkin lebih sulit untuk diajak bekerjasama dan lebih sulit untuk
mengontrol emosinya.

Contoh nyata perkembangan kognitif anak pada tahap praoperasional :


• Anak menganggap awan berwarna putih karena seseorang mengecatnya dengan warna
putih.
• anak menganggap gunung adalah benda segitiga pipih seperti penggaris.
• Anak menganggap bahwa semua bend aitu hidup seperti boneka dan mobil –
mobilannya
• anak menuangkan air dari satu wadah ke wadah yang lain untuk mengetahui kapasitas
wadah-wadah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai