Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
1. A. Ada dua jenis pendekatan yang paling relevan dengan pernyataan pada soal diatas
,yaitu;
1) Pendekatan kognitif
Psikologi kognitif berpendapat bahwa manusia bukan hanya penerim stimuli yang pasif.
Mental manusia mengolah informasi yang diterimany dan mengubahnya menjadi bentuk-
bentuk baru dan memilihnya ke dala kategori-kategori.
2) Pendekatan psikoanalisis menjelaskan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh insting
bawaan yang sebagian tidak disadari.
B. Pendekatan kognitif
Psikologi kognitif berpendapat bahwa manusia bukan hanya penerima stimuli yang pasif.
Mental manusia mengolah informasi yang diterimanya dan mengubahnya menjadi bentuk-
bentuk baru dan memilihnya ke dalam kategori-kategori.
Kognisi adalah sebutan bagi proses berbagai cara mentransformasikan masukan indrawi,
membubuhi kode-kode pada masukan ini, dan menyimpan kode-kode dalam ingatan serta
mengambil kembali untuk digunakan jika diperlukan. Persepsi, pembentukan image,
pemecahan masalah, ingatan, dan berpikir, semuanya adalah istilah yang menggambarkan
fase-fase hipotetik terjadinya kognisi. Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang
menanggapi keresahan orang ketika behaviorisme (pendekatan S-R) tidak mampu menjawab
mengapa ada orang yang dapat berperilaku berbeda dari lingkungannya, yakni karena ia
memiliki motif pribadinya sendiri (self-motivated). Juga karena terlihat bagaimana pasifnya
manusia
Bias motivasi yang paling sering muncul adalah apa yang disebut pengutamaan diri
sendiri (self-serving bias). Istilah ini sendiri menjelaskan atribusi yang menekankan pada
ego atau mempertahankan kepercayaan diri sendiri. Setiap orang cenderung untuk
membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.
Pada contoh diatas seorang siswa dengan mudah mengatribusikan kesuskesan yang
didapat dirinya merupakan faktor-faktor internal. Dia merasa bahwa kemampuan diri,
kerja keras, dan nilai positiflah yang memengaruhi itu semua. Namun ketika siswa
tersebut mendapatkan nilai buruk atau kurang baik, ia justru berusaha untuk mencari
faktor luar atau eksternal. Dia mendaikan pelatihan sebagai kambing hitam dari
kekalahanya. Ketika gagal di ujian lain dia berusaha menjelekan gurunya yang seolah
berlaku tidak adil. Hal ini menujukan betapa siswa tersebut idealisme dan mementingkan
ego. Evaluasi diri dan intropeksi diri merupakan modal penting bagi seseorang untuk
selalu belajar dan terus belajar demi menjadi yang terbaik.
3 . a. Macam-macam Afiliasi
1) Urutan kelahiran
Sebagian kita lebih awal mempelajari bahwa kehadiran orang lain dapat membuat kita nyaman
saat merasa stress atau cemas. Pada kasus ini, faktor urutan kelahiran seseorang dalam
keluarganya mungkin berhubungan dengan afiliasi. Penelitian mengatakan bahwa anak yang
lahir pertama lebih mudak untuk berafiliasi ketika ketakutan, dibanding anak yang lahir
berikutnya meskipun ketika mereka dewasa.
2) Informasi
Faktor lain yang memengaruhi pilihan kita dalam melakukan afiliasi terkait dengan nilai
informasi. Jika kondisi ketidakpastian memotivasi kita untuk berafiliasi dengan orang
lain, kita lebih memilih orang-orang yang harap akan memberi informasi paling baik.
3) Attachment
4) Pelajaran yang kita dapatkan dalam masa awal kehidupan kita adalah tentang afiliasi
sosial. Pada tahun-tahun pertama, bayi cenderung membentuk suatu attachment,
keinginan kuat akan adanya kontak fisik dan akses sosialterhadap pemberi kasih
sayang yang utama, seperti ibu. Ada tiga macam Attachment yaitu : secure Attachment
, kecemasan dan perasaan tidak mantap, dan sikap menghindar.
b. Alasan lainnya mengapa seseorang melakukan afiliasi adalah untuk mengurangi rasa
takut. Misery loves company (kesengsaraan membutuhkan kawan). Para peneliti
menegaskan bahwa orang-orang yang menderita atau menyangka akan menderita lebih
mencari kesempatan untuk melakukan afiliasi. Berada bersama orang lain ternyata bisa
mengurangi rasa takut seseorang. Dengan adanya orang lain, kita dapat menanyakan hal
yang kita alami atau mengalihkan kita dari kekhawatiran. Hipotesis pengalihan (distraction
hypothesis) ini menyatakan secara tidak langsung bahwa siapa pun yang menunjukkan
kehangatan akan membantu kita ketika kita mencari afiliasi, terlepas dari apakah orang
tersebut bernasib sama atau mempunyai kepentingan yang sama. Artinya ap rasa taku di
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITA TERBUKA
picu karena keberadan akan kesendirian yang kita alami. Mengurangi rasa taku tidak
hanya dengan bertemu secara langsung, namun dengan menjalin komunikasi dengan
seseorang melalui media sosial merupakan solusi yang bisa kita lakukan. Jika melihat
deskripsi pada soal, dengan mengunggah foto bersama kerabat sudah bisa menjadi
solusi mengurangi rasa takut.
Contoh dalam kehidupan kita adalah ketika kita berada dalam rumah dan terjadi badai
petir. Kita pasti akan merasa takut terhadap sesuatu yang mencekam apalagi hal tersebut
merupakan fenomena alam yang membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun
biasanya rasa takut itu bisa berkurang apabila kita berada berdekatan dengan ayah atau
ibu kita untuk berafiliasi. Hal tersebut menunjukan bahwa rasa takut kita akan mendapat
coveran ketika kita bersama dengan orang lain. Mengurangi rasa takut juga bisa kita atasi
apabila kita berada di tengah hutan semisalnya, namun pada saat itu kita membawa
hewan peliharaan kita seperti anjing kesayangan. Dalam hal ini saya ingin menyimpulkan
bahwa mengurangi rasa takut dapat dengan melakukan afiliasi dengan hewan
kesayangan meskipun secara komunikasi hewan-hewan tersebut tidak bisa diajak bicara.
Kemudian untutk khalayak yang menjadi prinsip dasar ketiga yang menjadi acuan
beroperasinya media adalah membagi manusia dalam tiga babak .
1) Situasi konsumsi/penggunaan media
2) Pola penggunaan media oleh individu
3) Reaksi khalayak terhadap media
Karakteristik komunikasi massa menurut Gamble & Gamble, antara lain adalah (1)
mencapai khalayak yang banyak yang tidak diketahui secara personal oleh
pengirimnya; (2) khalayaknya heterogen; (3) menggunakan medium; (4) dikontrol oleh
banyak gatekeepers (editor, redaktur) yang menyeleksi isi media yang akan disajikan
pada khalayak; (5) umpan balik terbatas.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITA TERBUKA
telenovela minggu lalu. Maka, pada minggu ini kita akan sengaja memilih saluran tv
yang menayangkan telenovela tersebut untuk mengetahui lanjutannya. Beberapa dari
contentseeking mendapat perhatian lebih besar dari yang lain, secara khusus kita
benar-benar mencarinya; ini disebut information-seeking. Pada yang terakhir ini, isi
media yang dikonsumsi benar-benar terseleksi.
b. Pola pengguna media oleh individu
Bagaimana pola konsumsi media secara individual terbentuk? Jawabannya terletak
pada diri individu sendiri. Ada kebutuhan dasar manusia, motif, dan perbedaan-
perbedaan individual lainnya yang membuat konsumsi orang kepada media berbeda-
beda. Situasi konsumsi mungkin sama, tetapi situasi yang sama ini dapat membentuk
pola penggunaan media yang berbeda. Sekarang pertanyaan berikut muncul
"mengapa timbul perbedaan yang sifatnya individual ini?" Menurut Jeffres, perbedaan
ini dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu sebagai berikut
1) Pendekatan kategori sosial
2) Pendekatan uses and gratifications
Kemudian ada dua motif yang mendorong orang dalam menggunakan media
a) Motif kognitif
b) Motif afektif
c. Reaksi khalayak terhadap Media
Melvin deFleur dan Sandra Ball-Rokeach menjelaskan bahwa reaksi khalayak
terhadap media dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu 1) perspektif perbedaan
individual, (2) perspektif kategori sosial, dan (3) perspektif hubungan sosial